Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL MAGANG

KONSERVASI PENELURAN PENYU di TAMAN NASIONAL


MERU BETIRI JEMBER
JAWA TIMUR

Disusun Oleh:
Zainal arif sayid ( 125080600111030 )
Sidiq pratomo A ( 125080600111029 )
Yusdi amirza ( 125080600111040 )
Isti nurul afifah ( 125080601111054 )
Maya kristinawati ( 125080600111042 )

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2013
1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk
ketrampilan dan kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja. Pendidikan
yang dilakukan di perguruan tinggi masih terbatas pada pemberian teori dan
praktek dalam skala kecil dengan intensitas yang terbatas. Agar dapat
memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang muncul di dunia kerja,
maka mahasiswa perlu melakukan kegiatan pelatihan kerja secara langsung di
instansi/lembaga yang relevan dengan program pendidikan yang diikuti.
Sehingga setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan tinggi yang
bersangkutan, mahasiswa dapat memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang telah
diperoleh selama masa pendidikan dan masa pelatihan kerja untuk melanjutkan
kiprahnya di dunia kerja yang sebenarnya. Sebab, untuk dapat terjun langsung di
masyarakat tidak hanya dibutuhkan pendidikan formal yang tinggi dengan
perolehan nilai yang memuaskan, namun diperlukan juga ketrampilan (skill) dan
pengalaman pendukung untuk lebih mengenali bidang pekerjaan sesuai dengan
keahlian yang dimiliki.
Salah satu program yang dapat ditempuh adalah dengan melaksanakan
magang industri. Magang adalah kegiatan akademik (intrakulikuler) yang
dilakukan oleh mahasiswa dengan melakukan praktek kerja secara langsung
pada lembaga/instansi yang relevan dengan pendidikan yang diambil mahasiswa
dalam perkuliahan. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah kerja praktek dengan
mengikuti semua aktifitas di lokasi magang.
Untuk mengisi waktu luang pada waktu libur semester ganjil ini , maka
kami mahasiswa jurusan ilmu kelautan, fakultas perikanan dan ilmu kelautan
Universitas Brawijaya (UB) Malang bermaksud mengikuti kegiatan magang yang
akan dilaksanakan di Taman Nasional Meru Betiri, Jember. TNMB ini merupakan
salah satu balai konservasi beberapa satwa yang sudah jarang ditemukan di
dunia. Dalam pelaksanaan magang di TNMB ini kami berorientasi pada proses
Peneluran berbagai jenis Penyu.
Indonesia adalah rumah bagi enam dari tujuh spesies penyu di dunia,
karena memberikan tempat yang penting untuk bersarang dan mencari makan,
disamping merupakan rute perpindahan yang penting di persimpangan
Samudera Pasifik dan Hindia. Namun, populasi enam spesies penyu laut
tercantum sebagai yang rentan, terancam, atau sangat terancam menurut
IUCN Red List of Threatened Species [Daftar Merah Spesies Yang Terancam
Menurut IUCN]. Ancaman utama yang dihadapi oleh penyu laut mencakup
hancurnya habitat dan tempat bersarang, penangkapan, perdagangan ilegal dan
eksploitasi yang membahayakan lingkungan.
Dengan melakukan kegiatan magang di TNMB Jember ini, kami
mengharapkan dapat menimba ilmu secara langsung mengenai seluk beluk
peneluran penyu yang dilakukan di TNMB ini dalam rangka membantu
melestarikan populasi penyu yang semakin terancam keberadaannya didunia.

1.2 Tujuan Kegiatan


Tujuan umum dari kegiatan magang ini adalah :
a. Mengembangkan wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam
melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
b. Agar mahasiswa memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja praktis
sehingga secara langsung dapat memecahkan permasalahan yang ada
dalam kegiatan di bidang budidaya perairan.
c. Agar mahasiswa dapat melakukan dan membandingkan penerapan teori
yang di jenjang akademik dengan praktek yang dilakukan di lapangan.
d. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai hubungan antara teori
dan penerapannya sehingga dapat memberikan bekal bagi mahasiswa
untuk terjun ke masyarakat.
e. Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi,
pemerintah, dan perusahaan.

Tujuan khusus dari kegitan magang ini adalah :


a. Mengetahui proses monitoring pendaratan penyu di TNMB Jember.
b. Melihat dan memahami secara langsung proses penetasan telur yang
berada di sarang semi alami.
c. Proses pembuatan sarang semi alami serta proses pelepasan tukik.

1.3 Manfaat Magang


Manfaat yang didapat dari pelaksanaan magang di TNMB Jember antara
lain :
a. Memperoleh gambaran tentang konservasi peneluran penyu
b. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat digunakan
sebagai bekal bagi mahasiswa ketika terjun di dunia kerja.

2. TINJAUAN PUSTAKA

b.1 Penyu
Penyu laut dijumpai disemua laut tropis dan daerah sedang.
Mayoritas penyu laut bertempat tinggal di perairan yang dangkal sepanjang
pantai dan sekitar pulau, tetapi beberapa diantaranya melakukan migrasi ke
tempat yang lebih jauh dan sering dijumpai di laut terbuka. Setelah musim
bertelur, beberapa spesies membenamkan diri pada dasar perairan yang
berlumpur diperairan pantai dangkal atau bermigrasi ke tempat yang lebih
hangat untuk menghindari musim dingin (Karnan, 2008).
Penyu adalah kura-kura laut. Penyu ditemukan di semua samudra di
dunia. Menurut data para ilmuwan, penyu sudah ada sejak akhir zaman jura
(145 - 208 juta tahun yang lalu) atau seusia dengan Dinosaurus. Pada masa
itu Archelon, yang berukuran panjang badan enam meter, dan Cimochelys
telah berenang di laut purba seperti penyu masa kini.Penyu memiliki
sepasang tungkai depan yang berupa kaki pendayung yang memberinya
ketangkasan berenang di dalam air. Walaupun seumur hidupnya berkelana di
dalam air, sesekali hewan kelompok vertebrata, kelas reptilia itu tetap harus
sesekali naik ke permukaan air untuk mengambil napas. Itu karena penyu
bernapas dengan paru-paru. Penyu pada umumnya bermigrasi dengan jarak
yang cukup jauh dengan waktu yang tidak terlalu lama. Jarak 3.000 kilometer
dapat ditempuh 58 - 73 hari (Rhendi, 2009).

b.2 Reproduksi Penyu


Penyu belimbing betina dapat bertelur empat sampai lima kali per
musim, setiap kali sebanyak 60 sampai 129 telur. Anehnya, sekitar setengah
dari telur di setiap sarang sangat kecil untuk dapat berkembang dengan baik,
atau tidak memiliki kuning telur. Penyu belimbing bertelur setiap dua atau tiga
tahun dengan masa inkubasi sekitar 60 hari (Endang, 2011).

Reproduksi penyu adalah proses regenerasi yang dilakukan penyu


dewasa jantan dan betina melalui tahapan perkimpoian, peneluran sampai
menghasilkan generasi baru (tukik). Penyu melakukan perkimpoian dengan
cara penyu jantan bertengger di atas punggung penyu betina. Tidak banyak
regenerasi yang dihasilkan seekor penyu, dari ratusan butir telur yang
dikeluarkan oleh seekor penyu betina, paling banyak 13% yang berhasil
mencapai dewasa. Penyu melakukan perkimpoian di dalam air laut,
terkecuali pada kasus penyu tempayan yang akan melakukan perkimpoian
meski dalam penangkaran apabila telah tiba masa kimpoi. Pada waktu akan
kimpoi, alat kelamin penyu jantan yang berbentuk ekor akan memanjang ke
belakang sambil berenang (Eddy, 2011).

b.3 Macam-Macam Penyu di Perairn Indonesia


Di Indonesia terdapat 6 dari 7 jenis penyu yang ada di dunia. Dari 6
jenis penyu tersebut, 4 jenis diantaranya : yaitu penyu belimbing
(Dermochelys coriacea), penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik
(Eremochelys imbricate),dan penyu lekang (Lepidochelys olivacea) telah
diketahui berbiak di Indonesia, sementara jenis yang lain, penyu tempayan
(Caretta caretta) diduga juga berbiak disini (Salm, 1984; salm dan Halim,
1984; Kitchener, 1996). Jenis keenam, penyu pipih (Natator epresus)
diketahui hanya berbiak di Australia, tetapi telah teramati mencari makan di
perairan Indonesia (Wahyu, 2007).

Di dunia saat ini hanya ada tujuh jenis penyu yang masih bertahan,
yaitu :

Penyu hijau (Chelonia mydas)


Penyu sisik (Eretmochelys imbricata)
Penyu Kemps ridley (Lepidochelys kempi)
Penyu lekang (Lepidochelys olivacea)
Penyu belimbing (Dermochelys coriacea)
Penyu pipih (Natator depressus)
Penyu tempayan (Caretta caretta)

Dari ketujuh jenis ini, hanya penyu Kemp's ridley yang tidak pernah
tercatat ditemukan di perairan Indonesia ( Wikipedia, 2012 ).

b.4 Macam-Macam Penyu di Pantai Sukamade.


Taman Nasional ini memiliki ciri khas tersendiri yaitu merupakan
habitat penyu belimbing, penyu sisik, penyu hijau, dan penyu ridel/lekang di
Pantai Sukamade. Di pantai tersebut dibangun beberapa fasilitas sederhana
untuk pengembangbiakan penyu agar tidak punah. Secara aklamasi Taman
Nasional Meru Betiri Dinyatakan sah oleh Menteri Pertanian. pada tahun
1982 dan ditunjuk Menteri Kehutanan, SK No. 277/Kpts- VI/97 dengan luas
58.000 hektar. Secara administrative Taman Nasional meru betiri terletak di
dua kabupaten yaitu Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi Provinsi
Jawa Timur. Letak geografis Taman Nasional Meru Betiri terletak pada 821 -
834 LS, 11337 - 11358 BT dengan curah hujan rata-rata 2.300 mm/tahun.
Ketinggian tempat 900 - 1.223 meter dpl (Wahyu, 2007).

3. METODE PELAKSANAAN MAGANG

Cara atau metode yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan magang di


Taman Nasional Meru Betiri adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan monitoring meliputi kegiatan peneluran, pembersihan tubuh penyu
dari parasit, dan pengukuran penyu dengan menggunakan jangka sorong.
Monitoring dilakukan secara rutin setiap malam pada jam 18.00 - 05.00.
2. Kegiatan penetasan telur semi alami dilakukan didalam bangunan berukuran
3 x 6 m dengan substrat pasir pantai. Telur dipindahkan dari sarang alami
yang dibuat oleh penyu menuju sarang semi alami, telur yang sudah ditanam
akan menetas dalam waktu rata-rata dua bulan. Telur yang ditanam ditandai
dengan papan yang berisi informasi mengenai jenis penyu , jumlah telur
yang dikubur, dan waktu penguburan telur.
3. Kegiatan ini meliputi pelepasan tukik kelaut, setelah menetas tukik akan
dimasukan ke akuarium. Pelepasan tukik diakukan pada pagi atau sore hari,
pada pagi hari biasanya dilakukan pada pukul 06.30 WIB sedangkan pada
sore hari dilakukan pada pukul 15.00 17.00 WIB.
4. TATA LAKSANA MAGANG

4.1 Nama Kegiatan


Magang mahasiswa S1 Jurusan Pemanfaatan Sumber Daya Perairan
Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
Brawijaya di Taman Nasional Meru Betiri.

4.2 Waktu Pelaksanaan


Kegiatan ini akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Juni 2013 sampai
dengan hari Sabtu, 13 juli 2013. Dengan jam kerja menyesuaikan dengan
kebijakan TNMB.

4.3 Tempat Pelaksanaan


Balai Taman Nasional Meru Betiri Jln.Sriwijaya No.5. Jember. Kotak Pos
269 Jember, Jawa Timur.

4.4 Pelaksana Magang


NAMA NIM PROGRAM STUDI
M.ALBERT NAZIR 115080600111030 Ilmu Kelautan
HILMI JAUHAR F 115080600111036 Ilmu Kelautan
ERNA JUWITA S 115080600111040 Ilmu Kelautan
TRIAS FIDIAWATI 115080601111054 Ilmu Kelautan
W.R.SAI JANANI 115080600111042 Ilmu Kelautan

4.5 Metode Kegiatan


Metode yang digunakan dalam pelaksanaan magang ini adalah
monitoring pendaratan penyu, penetasan telur semi alami, dan pelepasan tukik
yang dilakukan rutin oleh petugas TNMB.
Metode ini dilaksanakan melalui pengamatan terhadap objek dan
kegiatan yang dilaksanakan serta praktek secara langsung dalam kegiatan
konservasi penyu di TNMBJember.
5. PENUTUP

Demikian proposal pengajuan magang ini kami susun, untuk diajukan


sebagai pertimbangan pihak instansi/ lembaga/ perusahaan untuk dapat
dipahami bersama dan dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam
melaksanakan magang, sehingga besar harapan kami untuk dapat diijinkan
melaksanakan magang di TNMB Balai Taman Nasional Meru Betiri. Jln. Sriwijaya
no.53 Jember Kotak pos 269, Jember, Jawa Timur.
Proposal ini masih bersifat fleksibel, segala hal dan ketentuan yang
belum ada dan tercakup dalam proposal ini, dapat direncanakan dan disusun
kemudian berdasarkan kesepakatan bersama sesuai dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan di instansi/ lembaga, situasi dan kondisi yang terjadi baik di
universitas maupun di instansi/ lembaga.

DAFTAR PUSTAKA
Eddy. 2011. Reproduksi Penyu. http:
//penangkaranpenyudiretakilir.blogspot.com /2011/09/reproduksi-
penyu.html
Karnan. 2008. Penyu Hijau: Status dan Konservasinya. FMIPA FKIP Universitas
Mataram. Mataram.
Rhendi. 2009. Sekilas Tentang Penyu. http: //rhendi.blogspot.com /
2009/08/sekilas-tentang-penyu.html
Wahyu, Prihanta. 2007. Problematika Kegiatan Konservasi di Taman Nasional
Meru Betiri. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Wikipedia. 2012. http://id.wikipedia.org/wiki/Penyu.

Anda mungkin juga menyukai