Anda di halaman 1dari 10

BAYI KEMBAR SIAM CEPHALOTHORACO OMPHALOPHAGUS

Harry Kurniawan Gondo


PPDS I SMF/ Bagian Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Udayana, Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
Denpasar Bali
Dosen Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Abstrak
Telah ditemukan satu kasus kembar siam tipe cephalothoraco omphalophagus di RS Sanglah
Denpasar Bali, pada bulan Desember 2009. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis: Satu kepala,
sepasang ektremitas atas (4 tangan) dan sepasang ekstremitas bawah (4 kaki). Pada pemeriksaan USG
antenatal ditemukan gambaran scanning kepala yang berbentuk oval, dengan 2 orbita, pada scan tampak
jantung satu, dan thorax dan abdomen satu bagian. Pemeriksaan penunjang lain tidak sempat dilakukan
karena kondisi fisik yang memburuk. Sehingga kemungkinan adanya malformasi pada jantung dan organ
dalam lainnya tidak diketahui dengan jelas. Pada kasus ini bayi hanya dapat bertahan hidup selama 2 jam 10
menit.

BABY CEPHALOTHORACO OMPHALOPHAGUS CONJOINED TWINS


Harry Kurniawan Gondo
PPDS I SMF / Department of Obstetrics and Gynecology
Faculty of Medicine Udayana, Sanglah General Hospital Center
Denpasar - Bali
Lecturer of Anatomy Faculty of Medicine, University of Wijaya Kusuma Surabaya
Abstract
Have found one case of conjoined twins in a hospital type omphalophagus cephalothoraco Sanglah Denpasar,
Bali, in December 2009. Diagnosis based on clinical features: One head, a pair ektremitas above (four hands)
and a pair of lower limb (4 feet). Found on antenatal ultrasound image of the scanning head is oval, with two
orbital, in a single scan of the heart appear, and the thorax and abdomen, one part. Other investigations could
not be done because of the deteriorating physical condition. So the possibility of a malformation of the heart
and other organs are not clearly known. In this case the baby can only survive for two hours 10 minutes.

PENDAHULUAN perhatian khusus sehingga digolongkan


Kehamilan multifetus adalah sebagai kehamilan dengan komplikasi. 1,2,3
kehamilan dengan janin lebih dari satu. Dua Bila pembelahan terjadi lebih
puluh tahun terakhir ini, di Amerika Serikat belakangan lagi yaitu sesudah diskus
terjadi peningkatan kejadian persalinan embrionik terbentuk, pada hari ke 9-12
kembar dua , triplet atau lebih. Antara tahun setelah fertilisasi maka akan timbul 1 korion
1980 sampai 1997 jumlah persalinan kembar 1 amnion. Pembelahan berlangsung tidak
meningkat 77 % dan persalinan kembar lengkap dan akan terbentuk kembar siam.
triplet atau lebih meningkat 459 %. Hal ini Kembar siam sangat jarang dijumpai, hanya
diperkirakan berkaitan dengan peningkatan sekitar 1: 70.0000 100.0000 persalinan.
usia ibu hamil dan peningkatan penggunaan Kembar siam dapat dibagi atas beberapa jenis
teknologi reproduksi bantuan. Kehamilan sesuai dengan lokasi anatomis dempetnya,
multifetus menyebabkan peningkatan yang yaitu torakopagus, sifoomfalopagus,
nyata dari morbiditas dan mortalitas
pigopagus, ischiopagus dan kraniopagus. 1-5
perinatal. Wanita dengan kehamilan
multifetus memerlukan pengawasan dan
TINJAUAN PUSTAKA Sebagai contoh, di antara lebih dari 10 juta
Kehamilan multifetus atau ganda kehamilan yang diperiksa di Jepang, ternyata
atau kembar adalah suatu kehamilan dengan kehamilan kembar ditemukan hanya satu
dua janin atau embrio atau lebih dalam satu pada setiap 155 kelahiran. Perbedaan ras
gestasi. Kehamilan dengan dua janin disebut yang nyata ini merupakan akibat keragaman
kehamilan kembar, tiga janin disebut triplet, pada frekuensi terjadinya kehamilan kembar
empat janin disebut kuadriplet dan lima janin dizigot. 1,3 Bertambahnya usia maternal dan
disebut quintiplet paritas pada insiden kehamilan kembar telah
Insiden kehamilan kembar diperlihatkan dengan jelas oleh Waterhouse
monozigotik di USA cenderung konstan (1950). Untuk setiap peningkatan usia sampai
berkisar 4 dari 1000 kelahiran dan sebagian sekitar 40 tahun atau paritas sampai 7,
besar tidak berhubungan dengan usia ibu, ras frekuensi kehamilan kembar akan meningkat.
atau paritas dan terjadi secara random Kehamilan kembar lebih sering
genetik. Hal ini berlawanan dengan kembar terjadi sebagai akibat fertilisasi dua ovum
dizigotik yang insidennya bervariasi diantara yang terpisah, yang dikenal dengan kembar
berbagi macam ras, dan berpengaruh juga dizigot. Walaupun beberapa ahli mengatakan
dari usia ibu (peningkatan dari yang usia >20 bahwa kembar dizigot bukanlah kembar
tahun insidennya 3 per 1000 sampai 14 per sejati oleh karena berasal dari maturasi dan
1000 pada wanita usia 35-40 tahun) serta fertilisasi dua buah ovum selama siklus
jumlah paritas. Angka kelahiran kembar ovulatoir tunggal. Sedangkan sekitar
dizigotik tertinggi pada African Americans sepertiga diantara kehamilan kembar berasal
(10-40 per 1000 kelahiran), diikuti oleh dari ovum tunggal yang dibuahi, dan
Caucasians (7-10 per 1000 kelahiran) and selanjutnya membagi diri menjadi dua buah
Asian Americans (3 per 1000 kelahiran 1-5 struktur serupa, masing-masing dengan
Janin yang kembar lebih sering kemampuan untuk berkembang menjadi
terjadi akibat fertilisasi dua buah ovum yang ovum tunggal tersendiri (kehamilan
terpisah (ovum ganda, kembar dizigot atau monozigot atau kembar identik).
kembar "fraternal"). Sekitar sepertiga di Kembar monozigot terjadi saat 1
antara kehamilan kembar berasal dari ovum telur yang dibuahi membelah selama 2
tunggal yang dibuahi, dan selanjutnya minggu pertama setelah konsepsi yang akan
membagi diri menjadi dua buah struktur menghasilkan bayi dengan rupa yang sama
serupa, masing-masing dengan kemampuan atau bayangan cermin dimana mata, kuping,
untuk berkembang menjadi ovum tunggal gigi, rambut, kulit dan ukuran antropologik
tersendiri (kehamilan monozigot atau pun sama. Satu bayi kembar mungkin kidal
kembar "identik"). Salah satu atau kedua dan yang lainnya kanan karena lokasi daerah
proses dapat terlibat dalam pembentukan motorik di korteks serebri pada kedua bayi
fetus dengan jumlah yang lebih besar. Faktor berlawanan.1,3 Jenis kembar monozigotik
resiko untuk kemungkinan terjadinya berhubungan dengan waktu terjadinya faktor
kehamilan kembar dapat dibagi menjadi penghambat dalam segmentasi atau
secara natural dan hasil induksi. Secara pembelahan, misalnya hambatan dalam
natural faktor resiko tersebut adalah riwayat tingkat segmentasi (2-4 hari), hambatan
keluarga yang merupakan kembar dizigotik, dalam tingkat blastula (4-7 hari)serta
ras, bertambahnya paritas dan usia maternal, hambatan setelah amnion dibentuk tapi
dan ukuran fisik ibu. Sedangkan yang secara sebelum primitif streak. 1,3,5 Kembar
induksi adalah induksi ovulasi dan fertilisasi monozigot timbul dari pembelahan ovum
in vitro.1,3,5 yang sudah dibuahi pada berbagai tahap
Pada wanita dengan faktor risiko perkembangan awal sebagai berikut: 1-5,14-17
tertentu dapat dicurigai sebagai kehamilan
kembar. Sebagai faktbor penentu kehamilan 1. Bila pembelahan terjadi sebelum
kembar, genotip ibu jauh lebih penting inner cell mass terbentuk. dan lapisan
daripada genotip ayah. Frekuensi kelahiran luar blastokist belum berubah
janin multipel memperlihatkan variasi yang menjadi korion, yaitu dalam 72 jam
nyata di antara berbagai ras yang berbeda. pertama setelah fertilisasi, maka akan
Kehamilan kembar di antara orang-orang terbentuk dua embrio dengan dua
Timur atau Oriental tak begitu sering terjadi. amnion dan dua korion. Keadaan ini
menghasilkan kehamilan kembar monozigot monoamnion,
monozigot dengan diamnion dan monokorion.
dikorion. Bisa terdapat dua plasenta 4. Bila pembelahan terjadi lebih
yang berbeda atau satu plasenta. belakangan lagi yaitu sesudah diskus
Sekitar sepertiga dari kembar embrionik terbentuk, pada hari ke 9-
monozigotik memiliki 2 amnion 2 12 setelah fertilisasi maka akan
korion dan 2 plasenta yang kadang- timbul 1 korion 1 amnion.
kadang 2 plasenta tersebut menjadi Pembelahan berlangsung tidak
satu. Keadaan ini tidak dapat lengkap dan akan terbentuk kembar
dibedakan dengan kembar dizigotik. siam. Kembar siam sangat jarang
2. Jika pembelahan terjadi antara hari dijumpai, hanya sekitar 1:100.000
keempat dan kedelapan yaitu setelah persalinan. Kembar siam dapat dibagi
inner cell mass dibentuk dan sel-sel atas beberapa jenis sesuai dengan
yang akan menjadi korion sudah lokasi anatomis menjadi satu bagian
mengalami diferensiasi namun sel-sel tubuh, yaitu torakopagus (40%),
yang akan menjadi amnion belum, sifoomfalopagus (34%), pigopagus
maka akan terbentuk dua buah (18%), iskiopagus(6%) dan
embrio, masing-masing dalam kraniopagus (2%). 3,5
kantong ketuban yang terpisah.
Kedua kantong ketuban akhirnya Kurang lebih duapertiga kehamilan
akan diselubungi oleh satu korion kembar adalah dizigotik yang berasal dari 2
bersama, sehingga terjadi kehamilan telur, disebut juga heterolog, binovuler atau
kembar monozigot diamnion, fraternal. Jenis kelamin keduanya bisa sama
monokorion. Sekitar 70 persen bisa berbeda, mereka berbeda seperti anak-
kembar monozigotik adalah seperti anak lain dalam keluarga. Kembar dizigotik
ini. mempunyai 2 plasenta, 2 korion dan 2
3. Namun, jika amnion sudah terbentuk, amnion. Kadang-kadang 2 plasenta menjadi
yang terjadi sekitar hari ke-8 sesudah satu.1,3,5 Kembar triplet bisa berasal dari
fertilisasi, pembelahan akan monozigotik, dizigotik, atau trizigotik.
menghasilkan dua embrio di dalam Kembar triplet trizigotik bisa terjadi dari 3
satu kantong ketuban bersama atau sperma membuahi 3 obvum.5
mengakibatkan kehamilan kembar

Gambar 1 :
Struktur plasenta kembar dalam hubungannya dengan perbedaan pada waktu embrionik.
LAPORAN KASUS kehamilan kembar. Kemudian ibu melakukan
Anamnesis ANC ke-2 di dokter spesialis obstetri pada
Seorang ibu berusia 20 tahun datang tanggal 28 Desember 2009, dan dilakukan
ke RSUP Sanglah Denpasar dengan rujukan USG, dengan kecurigaan kembar siam. Pada
dari salah satu RS swasta di Gianyar, pada tanggal 29 Desember 2009, ibu melakukan
tanggal 30 Desember 2009, G1P0000 ANC ke-3 di spesialis obstetri konsultan
Polihidramnion, Cojoint Twin, Partus Kala I. fetomaternal atas anjuran dokter sebelumnya,
Ibu mengeluh sakit perut mau melahirkan dilakukan diUSG, dan sangat dicurigai
sejak pukul 22.00 WITA (29/12/2009), kembar siam cephalothoracophagus dan
dengan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) polihidramnion. Ibu disarankan untuk
20 Juni 2009. Ibu datang ke salah satu RS melakukan pemeriksaan USG 4 Dimensi
swasta di Gianyar pada tanggal 30 Desember pada tanggal 30 Desember 2009, tetapi pada
2009 pukul 18.15 WITA, diperiksa oleh tanggal 30 Desember 2009 ibu sudah dalam
specialis obstetri ginekologi dengan keadaan inpartu.
pembukaan serviks 5 cm, effacement 50%. Dalam keluarga Ibu, tidak ada
Kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah, karena riwayat kehamilan kembar, selama kehamilan
saat ANC dicurigai kembar siam dari ibu tidak minum obat-obatan selain dari
gambaran USG, tiba di RSUP Sanglah pukul bidan dan dokter, tidak minum obat atau
20.30 WITA. jamu tradisional. Ini merupakan kehamilan
Ibu melakukan ANC (Ante Natal yang diinginkan. Ini merupakan pernikahan
Care) di Bidan teratur, dan dokter spesialis yang pertama, dan usia suami penderita 24
obstetri pertama kali pada tanggal 25 Agustus tahun, pekerjaan petani.
2009, dilakukan USG dan belum diketahui

Gambar 2 :
Gambar USG pertama kali, tampak fetal pole. Saat ini belum
dicurigai kembar, dikarenakan hanya tampak 1 fetal pole.

Gambar 3 :
Gambar USG saat ANC ke-3 di Spesialis obstetri kandungan
fetomaternal, saat ini dicurigai kembar siam cephalothoraco
omphalophagus, dikarenakan saat USG hanya ditemukan satu
kepala, dengan bentuk oval dan cavum orbita hanya 2, dengan
kesan satu septum pellucidum pada scanning otak. Pada USG
kasus ini juga didapatkan diameter BPD yang lebih lebar dari
umur kehamilan.
Gambar 4 :
Tampak USG extremitas bawah, berjumlah 2 pasang (4
buah kaki), tidak tampak penyatuan pada daerah pelvis
(ischiophagus)

Gambar 5 :
Tampak USG bagian yang menyatu, dan extremitas
superior, tampak scanning bagain telapak tangan dibagian
belakang (lingkaran putih). Pada bagian thorax dan
abdomen terdapat kontinuitas kulit.

Kronologis Persalinan di RS Sanglah WITA (29 Desember 2009). Surat rujukan


Penderita datang dengan ambulace dengan G1P0A0 Polihidramnion, conjoint
dari salah satu RS swasta di Gianyar, tiba di twin, Partus kala I.
ruang bersalin RS Sanglah pukul 20.30

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik, Tinggi Badan 140 cm, Berat Badan 50 kg
Tensi : 120/80 mmHg Nadi : 88x/mnt RR : 20x/mnt Temp : 36,7C
Status General : Kesan dbn
Status Obstetri : TFU 40 cm, letak bujur, teraba 1 bagian padat, 1 bagian lunak
Punggung sebelah janin sebelah kanan, P O 5/5
DJJ + 148x/menit, dengan puctum maximum tunggal
His + 3-4 x/10 mnt ~ 40
VT : P 8 cm, effacement 75%, Ket (+), menonjol
Teraba bagian keras, denominator tidak jelas
Tidak teraba bagian kecil dan atau tali pusat

Ultrasonogarfi di kamar bersalin


Janin kesan kembar siam, hidup, dengan fetal biometeri :
BPD : 82,2 mm ~ 27W 2D AVE : 29W 4D
HC : 291 mm ~ 30W 0D EFW : 1290 gram
AC : 239,2 mm ~ 29W 1D HR : 162x/menit
FL : 51,8 mm ~ 27W 2D AFI : 356,7 mm
Gambar 5 :
Tampak USG M Mode, menunjukkan DJJ
182x/mnt, saat USG hanya ditemukan 1
jantung. dengan kesan satu tulang punggung (os
spinalis)

Hasil Laboratorium :
Hb : 12,6 g/dl WBC : 21.200/ dl Plt : 442.000/ dl
Diagnosa Kerja :
G1P0000 27-28 mg, conjoint twin (suspect cephalothoracophagus), Partus Kala I
Penatalaksanaan :
Diputuskan untuk melahirkan dengan Sectio Sesarea (SC), melakukan informed consent dengan
pihak keluarga pasien, dan persiapan operasi SC.

Pukul 21.38 WITA, lahir bayi perempuan pada janin didapatkan 2 umbilicus yang
kembar siam, dengan dempet pada bagian letaknya saling berdekatan.
kepala, thorax dan abdomen, dengan berat Diagnosa bagian Pediatri dengan bayi kurang
badan 1250 gram, tidak segera menangis, bulan, dengan BBLR, SMK, conjoint twin
APGAR score 2-2. Satu placenta, dengan 2 cephalothoraco omphalophagus. Pada Pukul
tali pusat, insersi satu tali pusat velamentosa, 23.18 WITA, bayi dinyatakan meninggal
dunia oleh bagian Pediatri.

A B

Gambar 6 :
Gambar 6A dan 6B, tampak bayi kembar siam
cephalothoraco omphalophagus tampak satu kepala
yang menjadi satu, bagian thorax dan abdomen yang
menjadi satu. Gambar 6A tampak dari belakang, dan
gambar 6B tampak dari depan. Gambar 6C, satu
C placenta dengan 2 tali pusat, satu dengan insersi
velamentosa.
DISKUSI pusat, dimana salah satunya dengan insersi
Secara embriologis terdapat dua velamentosa, dan pada bagian umbilicus
macam kembar yaitu kembar fraternal atau janin ada 2, dengan letak yang
dizigot dan kembar identik atau bersebelahan (Gambar 6B).
monozigot. Kembar dizigot berasal dari Etiologi kembar siam tidak
fertilisasi dua ovum yang berbeda, diketahui secara pasti, namun fenomena
sedangkan kembar monozigot berasal dari ini terjadi akibat pembagian zigot yang
fertilisasi sebuah ovum yang kemudian tidak sempurna, setelah diskus embrionik
membelah dan berkembang menjadi dua terbentuk, pembelahan terjadi 12 hari
individu. Pada kasus ini, tidak ada riwayat steleh pembuahan.1,3,7,8 Proses
keturunan kembar dari keluarg. Kasus terbentuknya kembar siam, terjadi pada
kembar siam ini adalah kembar stadium permulaan embriogenesis. Bila
monozigot, dimana yang terjadi adalah pemisahan zigot terjadi pada empat hari
kelainan perkembangan dari embrio itu pertama setelah fertilisasi, maka akan
sendiri, yang gagal berpisah diatas 12 hari terbentuk kembar monozigot dengan dua
setelah pembuahan. korion dan dua amnion. Bila pemisahan
Kembar siam terjadi kurang lebih terjadi antara hari keempat sampai hari
satu dalam 50.000-100.000 kelahiran atau kedelapan setelah fertilisasi, maka akan
satu dalam 400 kembar monozigot dan terbentuk kembar monozigot dengan satu
lebih sering pada terjadi pada jenis korion dan dua amnion. Bila pemisahan
kelamin perempuan (70-80%).3,4,7,8 terjadi antara hari kesembilan sampai hari
Kasus yang dilaporkan juga adalah bayi ke-13 setelah fertilisasi, maka akan
perempuan. Kembar siam biasanya menghasilkan kembar monozigot dengan
diklasifikasikan berdasarkan pada bagian hanya satu korion dan satu amnion. Diskus
tubuh yang menyatu dengan penambahan embrionik mulai berdiferensiasi pada hari
akhiran pagus.5,6 Berdasarkan dari sisi ke-13 setelah fertilisasi. Pemisahan yang
tubuh dimana penyatuan terjadi, maka terjadi setelah hari ke-13 akan
secara garis besar kembar siam dibagi menghasilkan pemisahan yang tidak
menjadi tiga: sempurna, karena diskus embrionik sudah
terbentuk dan berdiferensiasi.1,6,7,9
1. Penyatuan dari bagian ventral, Semakin lama waktu dimulainya
misalnya thoracopagus (menyatu pemisahan embrio, maka akan semakin
dibagian dada). berat kelainan yang akan terjadi.1,7
2. Penyatuan dari bagian lateral, Pemeriksaan USG adalah
misalnya parapagus (menyatu pemeriksaan penunjang yang paling baik
dibagian pelvis). untuk mendiagnosis kembar siam sebelum
3. Penyatuan dari bagian dorsal, persalinan. Diagnosis kembar siam sudah
misalnya pygopagus (menyatu harus dicurigai, bila pada kehamilan
dibagian bokong). kembar hanya terlihat satu plasenta dan
satu amnion. Apabila tanda penyatuan dari
Pada kasus ini bayi menyatu dari bayi kembar siam tidak jelas terlihat pada
bagian kepala, thorax dan abdomen. Ada USG, maka diagnosis kembar siam dapat
satu kepala yang menyatu dengan 2 ditunjang oleh adanya hal-hal sebagai
pasang telinga (Sepasang dibagian berikut:
belakang kepala, gambar 6A), sepasang Tidak adanya membran korion
ekstremitas superior dan sepasang atau amnion yang memisahkan
ekstremitas inferior. Pada literatur, kedua janin
disebutkan kembar siam yang terjadi pada Tubuh janin ada bagian yang tidak
kepala dan thorax dapat disebut dengan terpisahkan
janiceps. Kasus ini berdasarkan anatomi Terdapat kelainan bawaan pada
bersatunya bagian tubuh yang menyatu salah satu janin
maka ini adalah kembar siam Terdapat lebih dari tiga pembuluh
cephalothoraco omphalophagus. Placenta darah didalam talipusat
pada kasus ini satu placenta, dengan 2 tali
Kedua kepala selalu dalam posisi esophagus, dan echocardiofrafi, sehingga
level yang sama evaluasi untuk kelainan kongenital organ
Ekstensi pada servikal dan dalam pada kasus ini belum dapat
vertebra torakal bagian atas ditegakkan secara pasti.
Posisi kedua janin selalu sama Kembar siam sering disertai
(tidak dapat berubah), walaupun malformasi berat lainnya. Kadang
sudah dicoba dimanipulasi secara malformasi tersebut berkaitan dengan
manual. bagian tubuh yang menyatu, tetapi kadang
Kesalahan diagnosis pada pemeriksaan pula letaknya bukan didaerah tersebut dan
USG, mungkin pula disebabkan bila posisi tidak berhubungan dengan proses
kedua kepala bayi berada dibawah, dimana pemisahan janin. Biasanya kembar siam
kepala salah satu bayi sudah masuk torakopagus memiliki jantung yang juga
kedalam pintu atas panggul, dan karena saling menyatu (90%) dan sering disertai
keterbatasan rongga panggul, maka kepala malformasi jantung lainnya.6,9,10
bayi kedua tidak dapat masuk ke rongga Kelainan jantung bawaan ditemukan
panggul, sehingga tetap berada diatas 75% dan 90% menyatu pada perikardium.
pintu atas. Kelainan yang paling sering yaitu
Pemeriksa USG yang pertama penyatuan jantung, yang terdiri dari dua
pada umur kehamilan 9-10 minggu, tidak ventrikel disertai jumlah atrium yang
mencermati adanya tanda kehamilan bervariasi (1 sampai 4). Saat ini
ganda, dikarena hanya tamapk 1 fetal pole, pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance
dan tidak tampak gambaran chorion dan Imaging) fetus intrauterine mulai
amnion, karena kasus kembar siam dilakukan di Negara maju, dikarenakan
merupakan monozigote dengan MRI tidak memberikan radiasi sinar X.
monochorion dan monoamnion. MRI memberikan gambaran imaging
Persalinan dipilih sectio sesarea radiologis yang lebih jelas secara anatomis
dengan pertimbangan bayi sudah diketahui dibandingkan USG tetapi untuk
kembar siam dan masih dalam keadaan pemeriksaan saat ini masih mahal.
hidup dengan umur kehamilan 28-29 Setelah 2 jam 10 menit perawatan,
minggu, dengan pertimbangan mengurangi bayi mengalami sianosis yang menetap
trauma persalinan pervaginam pada walaupun oksigen headbox terpasang. Hal
premature dan mengantisipasi kesulitan ini menunjukkan mungkin terdapat pula
persalinan pervaginam, dikarenakan bayi kelainan pada sistem respirasi dan
belum jelas deskriptif kembar siamnya kardiovaskuler. Atresia esofagus harus
pada saat inpartu. dipikirkan bila ada riwayat
Pada kasus kembar siam, sering polihidramnion.
disertai dengan kelainan kongenital pada Prognosis tergantung dari tipe
organ bagian dalam. Pada kasus ini kembar siam, luasnya penyatuan,
ditemukan polihidramnion (), banyaknya atau beratnya derajat
kemungkinan ditemukan kelainan pada penyatuan organ dalam, dan kelainan
saluran cerna, secara makros ada
bawaan lainnya.6,10 Kebanyakan (60%)
penyatuan di bagian dada, sangat
kembar siam lahir mati atau abortus dan
dimungkinkan ada kelainan pada
hanya 35% lahir hidup, tetapi meninggal
esophagus dan saluran cerna lainnya
dibagian abdomen. Saat dilakukan dalam 24 jam pertama kehidupan.8
evaluasi USG sebelumnya tampak Penyebab kematian bayi kembar siam ini
ditemukan satu septum pelucidum pada mungkin disebabkan oleh kelainan sistem
otak, kemungkinan besar pada kembar ini respirasi dan atau kelainan sistem
juga terdapat hanya satu otak, pada kardiovaskuler. Autopsi dapat mengetahui
bagaian thorax hanya tampak satu jantung. penyebab kematian secara pasti dan dapat
Tetapi pada kasus ini belum sempat melihat secara langsung malformasi pada
dilakukan pemeriksaan penunjang untuk organ dalam.
mengetahui secara pasti kelainan
kongenital organ bagian dalam, misal
pemeriksaan radiologi thorax, barium
DAFTAR PUSTAKA 10. Levine D. Atlas Of Fetal MRI,
1. Cunningham FG, Gant NF, Leveno Taylor Francis, United States Of
KJ, Gilstrap III LC, Haunt JC, America, 2005.
Wenstrom KD. Williams obstetrics, 11. Bendon RW. Pathology Of
22 edition. New York, McGraw- Twinning, Jeeling KW, Khong TY,
Hill, 2007, p 766-804. eds. In : Fetal And Neonatal
2. Oleszczuk J. Conjoined Twins. Isaac Pathology 4th edition. Springer
B, Louis GK. Eds. In : Multiple Verlag, London, 2007, p 297 326.
Pregnancy Epidemiology, Gestation 12. Pernoll ML. Benson And Pernoll
And Perinatal Outcome 2nd edition. Handbook Of Obastetrics And
United Of Kingdom, Informa Gynecology 10th edition : Multiple
Healtcare, 2005, p 233 45. Pregnancy. McGraw-Hill Medical
3. Barnes EG, Spicer DD. Nultiple Publishing Division, Philadelphia,
Gestations And Cojoined Twins. In : 2001, p 367 78.
Embrio And Fetal Pathology Color 13. Perni SC. Ultrasound Evaluation Of
Atlas With Ultrasound Correlation, Multifetal Gestation. Kurjak A,
United Of Kingdom, Cambridge Chervenak FA eds, In : Donald
University Press, 2004, p 622 33. School Textbook Of UltrasoundIn
4. Sadler TW. Langmans Medical Obstetri And Gynecology.
Embryology 9th edition. Pathernon Publishing Group, New
McGrawHill Medical Publishing Dehli, 2003, p 349 -64.
Division, United Stated Of America,
2007.
5. Stoll BJ, Kliegman RM. Multiple
pregnancies. In: Behrman RE,
Kliegman RM, Jenson HB, Eds.
Nelson textbook of pediatrics 17th
edition. Philadelphia: Saunders, 200,
p 475-507.
6. Yaron Z, Zvi Y. Ultrasound In
Multiple Gestation. Mark IE, Mark
PJ, Yuval Y, et al, eds, In : Prenatal
Diagnosis. McGrawHill Medical
Publishing Division, United Stated
Of America, 2006, p 349 57.
7. Gul A, Aslan H, Ceylan Y. Case
Report : Prenatal Diagnosis Of
Pyopagus Tetrapus Parasitic Twins.
Biomed Central (BMC) Pregnancy
And Children Journal, July 2004.
8. Madjid DA. Laporan kasus : Bayi
Kembar Siam Dicepahlus
DiBrachius Dipus. Jurnal Medicine
Nusantara, volume 26 no 3, Periode
Juli September 2005, halaman 195
99.
9. Michelle SL, Daniel WS, Frank AC.
Multiple Pregancy Epidemiology,
Clinical Characteristic, And
Management. Reece EA, Hobbins
JC, eds, In : Clinical Obstetrics The
Fetus And Mother, 3rd edition.
Blackwell publishing, United Of
Kingdom, 2007, p 177 202.

Anda mungkin juga menyukai