Disusun Oleh :
Nila Renata Putri
IX - D
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Hasil pratik Hidroponik ini saya buat dan telah diperiksa atau disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Oleh,
Guru Pembimbing
IMAM FAJARI,S.Pd
HALAMAN MOTTO
Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau kerjakan hari ini.
Dengan iman dan akhlak saya menjadi kuat tanpa iman dan akhlak saya menjadi
lemah.
KATA PENGANTAR
Laporan mengenai Hidroponik akirnya selesai juga kami kerjakan. Dan hal itu tidak
akan lepas dari izin Tuhan Yang aha Esa. Kami sebagai peulis, mengucapkan puji
syukur atas Kehadirat-nya, dan semoga apa yang kami lakukan kali ini medapat ridho-
Nya.
Materi yang kami peroleh untuk penyusunan laporan ini memang sedikit, dan kami
sadari itu. Tapi alhamdulillah kami cukup tidak mengalami kesulitan. Karenanya kami
terus berusaha untuk mencari materi yang dapat kami masukkan untuk memperlengkap
laporan yang kami buat.
Kami sebagai penulis berharap, bahwa terciptanya laporan tentang pembuatan tempe
ini, dapat memberikan manfaat banyak bagi pembaca.
Pada akhirnya kepada guru kamilah, kami menaruh harapan agar terus membibing
kami. Dan kami sebagai manusia biasa, pasti tisak lepas dari kekhilafan. Oleh
karenanya, kami sangat megharapkan saran dan kritik yang membagun dari guru
pembibing dan rekan - rekan sejawat agar kami dapat meningkatkan kwalitas laporan
ini di masa mendatang.
DAFTAR ISI
Halaman Sampul i
Lembar Pengesahan ii
Motto iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
D. Metode Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian 2
B. Tehnik Hidroponik 4
C. Faktor Penting Hidroponik 5
D. Teknik Budidaya Sayur Hidroponik 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 10
B. Saran 10
Daftar Pustaka 11
Lampiran Gambar Hidroponik 12
BAB I
PENDAHULUAN
Bagaimana kita sebagai manusia yang masih ingin memenuhi kebutuhan pangan
menghadapi lahan tanam yang semakin berkurang?
Zaman yang serba modern ini bertanam tak lagi harus menggunakan tanah. Berbagai
metode bercocok tanam bisa digunakan bagi yang ingin menekuninya. Salah satunya
adalah bertanam secara hidroponik. Hidroponik sendiri adalah suatu cara bertanam
tanpa media tanah. Ketika dihadapkan pada masalah yang di hadapi di dunia berkaitan
dengan produksi pangan, berkebun dengan sistem hidroponik (hydroponic system)
menawarkan solusi yang menjanjikan. Di negara-negara miskin di mana tanah atau
iklim tidak ramah terhadap pertanian, hidroponik menawarkan cara untuk
menumbuhkan tanaman pangan dengan mudah. Juga, di daerah dimana tanah telah
kehilangan nutrisi atau tanah subur sulit didapat, hidroponik dapat menjadi alternatif
ideal untuk bercocok tanam.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Hidroponik
HIDROPONIK merupakan metode bercocok tanam tanpa tanah. Bukan hanya dengan
air sebagai media pertumbuhannya, seperti makna leksikal dari kata hidro yang berarti
air, tapi juga dapat menggunakan media-media tanam selain tanah seperti kerikil, pasir,
sabut kelapa, zat silikat, pecahan batu karang atau batu bata, potongan kayu, dan
busa.
Mungkin, bagi sebagian besar orang tidak akan percaya di antara ratusan tomat yang
dimakan tidak tumbuh di atas tanah melainkan di air. Seperti percobaan yang yang
dilakukan salah satu bapak hidroponik, Dr.W.F.Gericke dari Universitas California pada
tahun 1930-an. Latar belakang Gericke meneliti sistem hidroponik ini, karena ia melihat
luas tanah di sekelilingnya terasa semakin menciut untuk ditumbuhi berbagai tanaman
Hasil penelitiannya yang mudah dan praktis ini pun cepat diketahui se-antero Amerika.
Bahkan tentara-tentara Amerika yang dinas di pulau-pulau gersang dan terisolasi pun
ikut menumbuhkan tanaman sayuran di ruang tertentu dengan menggunakan sistem
hidroponik. Begitu pula di Jepang, yang didirikan segera setelah Perang Dunia II
berakhir untuk persediaan makanan bagi tentara pendudukan Amerika.
Sejak saat itu, banyak dibuat unit hidroponik yang berskala besar di Meksiko, Puerto
Rico, Hawaii, Israel, Jepang, India, dan Eropa. Dan lebih kompleks lagi, hidroponik
dijadikan sebagai bisnis besar dan diselenggarakan projek riset terhadapnya, juga
banyak berdiri perusahaan-perusahaan yang menaruh perhatian pada bidang bercocok
tanam paling logis di bumi dengan penduduk yang terus bertambah.
Menurut Nicholls (1986), semua ini dimungkinkan dengan adanya hubungan yang baik
antara tanaman dengan tempat pertumbuhannya. Elemen dasar yang dibutuhkan
tanaman sebenarnya bukanlah tanah, tapi cadangan makanan serta air yang
terkandung dalam tanah yang terserap akar dan juga dukungan yang diberikan tanah
dan pertumbuhan. Dengan mengetahui ini semua, di mana akar tanaman yang tumbuh
di atas tanah menyerap air dan zat-zat vital dari dalam tanah, yang berarti tanpa tanah
pun, suatu tanaman dapat tumbuh asalkan diberikan cukup air dan garam-garam zat
makanan.
Manipulasi yang dapat dilakukan selain perlakuan di atas adalah pengontrolan. Dengan
perawatan rutin (sehari hanya memakan waktu maksimal 20 menit), kita dapat
menikmati bermacam buah-buahan, sayur-sayuran, dan rempah-rempah tanaman obat.
SETELAH ribuan tahun manusia menetap di muka bumi, dan seiring waktu yang terus
berjalan, dunia makin kecil dengan bertambahnya populasi bumi yang melaju cepat.
Tidak dapat dibayangkan jika Tuhan tidak memberi kita otak atau akal. Apa yang akan
terjadi dengan dunia? Tanah makin sedikit, banyak yang dirombak untuk dibangun
rumah-rumah masyarakat. Populasi tumbuhan pun semakin berkurang.
Di sisi lain, sekarang sedang maraknya bioteknologi di berbagai bidang, salah satunya
bidang pertanian. Setelah melakukan berbagai penelitian, bioteknologi merupakan satu
jalan menuju kesejahteraan manusia mengingat lahan pertanian Asia yang semakin
kecil. Adapun tanaman-tanaman yang berhasil dimutasikan gennya (transgenik) adalah
kapas, jagung, buah-buahan yang memang menjadikan kualitasnya lebih baik, tahan
hama penyakit, dan hasilnya pun lebih banyak. Namun bioteknologi tidak semulus
kelihatannya, banyak pihak, terutama dari perkumpulan lingkungan hidup semacam
Greenpeace, percaya tanaman transgenik justru akan mengembangkan virus penyakit
yang lebih kebal.
Adanya bahaya hipotetik pada tanaman kapas, dan seperti yang dikatakan Setyarini
(2000), jagung transgenik akan dimakan hewan unggas. Dalam rantai makanan,
unggas tersebut akan dimakan manusia. Yang sangat dikhawatirkan adalah dalam
unggas tersebut terdapat genetically modified organism (GMO) yang efeknya cukup
riskan dalam tubuh manusia.
Masalah lainnya adalah potensinya dalam mengganggu keseimbangan lingkungan
antara lain serbuk sari jagung di alam dapat mengawini gulma-gulma liar, sehingga
menghasilkan gulma unggul yang sulit dibasmi.
Meskipun tanaman transgenik memiliki kehebatan yang menakjubkan, berkualitas
tinggi, kebal terhadap serangan hama hingga petani tidak perlu menyemprot pestisida,
serta meningkatkan swasembada pangan tanaman, dan sebagainya, namun kita tetap
harus mempertimbangkan kemungkinan besar lain, yang tidak kalah penting hingga
berpengaruh terhadap keseimbangan alam dan kesehatan kita. Karena hal ini pun,
sepertinya metode hidroponik merupakan alternatif paling aman. Dan mungkin
hidroponik ini tidak akan menarik jika sistem tanah memiliki kualitas yang baik,
konsisten, dan semua penanaman cukup berinteraksi dengan tanah.
Tinggal dalam apartemen yang paling kecil sekalipun tidak menutup kemungkinan kita
dapat menanam bunga, buah, dan sayur-sayuran. Untuk mencapainya dapat dilakukan
dengan sistem hidroponik dalam pot yang kecil-kecil. Intinya, saat ini bercocok tanam
dengan hidroponik menjadi alternatif paling realistis jika hidup di kota.
Jika kita sudah menaruh perhatian untuk menumbuhkan tanaman dengan hidroponik,
pengontrolan adalah hal yang penting dilakukan. Komposisi pupuk, pemberian
insektisida yang cukup (meskipun tak perlu yang manjur, karena hama penyakit
tanaman dari tanah tidak ada atau sedikit saja di media bukan tanah), kesterilan media
dan pengairan secara teratur harus disorot. Namun pada hidroponik juga memiliki
kelemahan, apalagi jika mengabaikan sistem pengontrolan. Menanam di udara terbuka
mendatangkan persoalan baru yaitu kondisi cuaca yang selalu berubah.
Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat
merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, danmengurangi CO2
karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.
Tanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah danjuga
tidak membutuhkan tempat yang luas.
Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya
Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukansetiap hari
sebab media larutan mineral yang dipergunakan selalu tertampung didalam wadah
yang dipakai
Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebasdari
kotoran dan hama
Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidakmembutuhkan lahan
yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat
Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga
Bisa menghemat pemakaian pupuk tanaman
Tidak perlu banyak tenaga kerja
Lingkungan kerja lebih bersih
Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri,
kulatdan cacing nematod yang banyak terdapat dalam tanah
Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu
Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim
Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang pertama
menggunakan larutan dan satunya menggunakan media. Metode yang menggunakan
larutan tidak membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar, hanya cukup dengan
larutan mineral bernutrisi. Contoh cara dalam teknik larutan yang umum dipakai adalah
teknik larutan statis dan teknik larutan alir. Sedangkan untuk teknik media adalah
tergantung dari jenis media yang dipergunakan, bisa berupa sabut kelapa, serat
mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media
tanah.
Teknik ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 olehbangsa Aztec.
Dalam teknik ini, tanaman disemai pada media tertentu bisa berupaember plastik,
baskom, bak semen, atau tangki. Larutan biasanya dialirkansecara pelan-pelan atau
tidak perlu dialirkan. Jika tidak dialirkan, makaketinggian larutan dijaga serendah
mungkin sehingga akar tanaman berada di ataslarutan, dan dengan demikian tanaman
akan cukup memperoleh oksigen. Terdapatlubang untuk setiap tanaman.
Tempat bak bisa disesuaikan dengan pertumbuhantanaman. Bak yang tembus pandang
bisa ditutup dengan aluminium foil, kertaspembungkus makanan, plastik hitam atau
bahan lainnya untuk menghindari cahayasehingga dapat menghindari tumbuhnya lumur
di dalam bak. Untuk menghasilkangelembung oksigen dalam larutan, bisa
menggunakan pompa akuarium. Larutan bisadiganti secara teratur, misalnya setiap
minggu, atau apabila larutan turun dibawah ketinggian tertentu bisa diisi kembali
dengan air atau larutanbernurtrisi yang baru.
Ini adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan mengalirkanterus
menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar tanaman. Teknikini lebih mudah
untuk pengaturan karena suhu dan larutan bernutrisi dapatdiatur dari tangki besar yang
bisa dipakai untuk ribuan tanaman. Salah satuteknik yang banyak dipakai dalam cara
Teknik Larutan Alir ini adalah tekniklapisan nutrisi (nutrient film technique) atau dikenal
sebagai NFT, teknik inimenggunakan parit buatan yang terbuat dari lempengan logam
tipis anti karat, dantanaman disemai di parit tersebut.
Di sekitar saluran parit tersebut dialirkanair mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman
akan terbentuk lapisan tipisyang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat
dengan aliran air yangsangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar dan
menimbulkan lapisannutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk
tanaman.
Teknik ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam, batubata, dan
media lainnya yang disetrilkan terlebih dahulu sebelum dipergunakanuntuk mencegah
adanya bakteri di media. Pemberian nutrisi dilakukan denganteknik mengairi media
tersebut dengan pipa dari air larutan bernutrisi yangditampung dalam tangki atau tong
besar.
2.4. Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan
Larutan Nutrisi, harus memperhatikan jumlah dan unsur pH yang sesuai. UnsurpH
berkisar 5,5 hingga 7,5. Larutan nutrisi ini mengandung konsentrasi N, P, K,Ca, Mg, S,
dalam jumlah yang besar, sedangkan unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, danCl dalam jumlah
yang kecil. Larutan hara dibuat dengan cara melarutkan garam-garampupuk dalam air.
Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan untuk larutan hara,pilihan biasanya atas
harga dan kelarutan garam pupuk tersebut.Media Tanam, antara lain terdiri dari batu
bata, pasir, kerikil, arangsekam, spons, batu apung, dll.
Air, harus diperhatikan kualitas air yang dipergunakan, tingkat salinitastidak melebihi
2500 ppm dan nilai EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm. Air tidakboleh mengandung
terlalu banyak unsur logal berat.
Berbicara tentang usaha dalam bidang hidroponik tidak terlepas dari jasa Bp.Bob
Sadino yang dapat dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan
sistimbercocok tanam sayur hidroponik di Indonesia. Sayuran hidroponik
mulaidiperkenalkan oleh Bob Sadino di supermarket KemChick pada sekitar tahun 90-
an.Sekarang, sayur hydroponik dapat dibeli di beberapa supermarket terkenal.
Hargasayur hidroponik dipasang dengan 4 hingga 5 kali lebih mahal daripada
hargasayur biasa di pasar tradisional. Namun, karena sayuran hidroponik terbebasdari
pemakaian pestisida, proses tanam hingga panen yang berhigenitas tinggi, lebihsegar,
dan packaging yang lebih baik, sehingga sayuran hidroponik yang dijualdi beberapa
supermarket selalu cepat terjual habis.
A. Media
Media hidroponik yang baik memiliki pH yang netral atau antara 5.5 -6.5. Selain itu
media harus porous dan dapat mempertahankan kelembaban. Media yang digunakan
dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman :
B. Benih
D. Pelaksanaan
Perlakuan semai
Bibit kecil yang telah berkecambah di dalam wadah semai perlu disirami dengan air
biasa. Penyiraman jangan berlebih, karena dapat menyebabkan serangan penyakit
busuk.
Pembibitan
Setalah bibit berumur 15-17 hari (bibit yang berasal dari benih kecil) perlu dipindahkan
dari wadah semai ke pot/polybag pembibitan agar dapat tumbuh dengan baik. Caranya
adalah dengan mencabut kecambah di wadah semai (umur 3-4 minggu setelah semai)
secara hati-hati dengan tangan agar akar tidak rusak kemudian tanam pada lubang
tanam yang telah dibuat pada pot/polybag pembibitan.
Transplanting/pindah tanam
Sebelum dilakukan pindah tanam, perlu dilakukan persiapan media tanam, yaitu
dengan mengisikan media tanam ke polybag. Sebaiknya pengisian dilakukan di dekat
lokasi penanaman di dalam green house agar sterilitas media tetap terjaga.
Setelah wadah tanam siap dan dibuatkan lubang tanam, maka transplanting siap
dilakukan. Transplanting dilakukan dengan membalikkan pot pembibitan secara
perlahan-lahan dan menahan permukaannya dengan jemari tangan (bibit dijepit
diantara jari telunjuk dan jari tengah). Jika pada pembibitan digunakan polybag, maka
cara transplanting bisa dilakukan dengan memotong/menggunting dasar polybag
secara horisontal.
Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara kontinu, dengan indikator apabila media tumbuh
dipegang dengan tangan terasa kering. Meida tanam hidroponik bersifat kering
sehingga penyiraman tanaman jangan sampai terlambat. Jenis dan cara penyiraman
adalah sebagai berikut:
- Penyiraman manual
Penyiraman dilakukan dengan handsprayer, gembor/emprat atau gayung. Cara
penyiramannya adalah sebagai berikut
:
o Pada masa persemaian
Cara penyiraman untuk benih berukuran kecil cukup dengan handsprayer 4-5 kali
sehari untuk menjaga kelembaban media. Untuk benih berukuran besar digunakan
gembor/emprat berlubang halus atau tree sprayer.
o Penyiraman otomatis
Penyiraman dapat dilakukan dengan Sprinkle Irrigation System dan Drip Irrigation
System, yaitu sistem penyiraman semprot dan tetes . Sumber tenaga berasal dari
pompa.
Perawatan Tanaman.
Perawatan tanaman yang perlu dilakukan antara lain adalah :
- Pemangkasan
- Pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang yang tidak dikehendaki, tunas air,
atau cabang yang terkena serangan penyakit. Pemangkasan dilakukan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Misal pada tomat recento hanya
dipelihara satu batang utama untuk produksi.
- Pengikatan
- Tanaman yang telah berada di wadah tanam selama 7 hari memerlukan penopang
agar dapat berdiri tegak sehingga tanaman dapat tumbuh rapi dan teratur. Penopang
tersebut diberikan dengan cara mengikat tanaman dengan tali (benang rami).
- Penjarangan bunga (pada sayuran buah)
- Penjarangan bunga perlu dilakukan agar pertumbuhan buah sama besar. Namun hasil
penelitian penjarangan bunga pada ketimun Gherkin tidak menunjukkan hasil yang
berbeda dengan perlakuan tanpa penjarangan bunga.
- Pengendalian hama dan penyakit
- Pengendalian dapat dilakukan baik secara manual maupun dengan pestisida.
Pemanenan
Dalam pemanenan perlu diperhatikan cara pengambilan buah/ hasil panen agar
diperoleh mutu yang baik, misalnya dengan menggunakan alat bantu pisau atau
gunting panen. Cara panen yang benar dan hati-hati akan mencegah kerusakan
tanaman yang dapat mengganggu produksi berikutnya.
Kriteria panen masing-masing jenis sayuran berlainan satu sama lainnya dan
tergantung dari pasar. Makin besar buah belum tentu makin mahal/laku, malah
termasuk kriteria buah afkir sehingga waktu panen yang tepat dan pengawasan pada
proses produksi perlu diperhatikan.
Pemasaran produk hasil budidaya hidroponik sangat dipengaruhi oleh perlakuan pasca
panen. Standar harga penjualan produksi tergantung dari menarik atau tidaknya produk
yang dihasilkan, terutama dilihat dari penampilan produk (bentuk, warna, dan ukuran).
Perlakuan pasca panen sangat penting karena kualitas produk tidak semata-mata dari
hasil produksi saja, melainkan sangat tegantung dan ditentukan oleh penanganan
pasca panen, kemasan, sistem penyusunan, metode pengangkutam maupun
selektivitas produk. Kerusakan produk dapat dikurangai dengan penanganan pasca
panen yang tepat sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah pada produk
yang dijual.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah,
melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang
mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batubata,
serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Terdapat dua teknik utama
dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang pertama menggunakan larutan dan
satunya menggunakan media.
Beberapa Faktor Penting yang Harus Diperhatikan larutan nutrisi, media, dan oksigen.
Prospek usaha dengan menggunakan teknik budidaya hidroponik ini sangat bagus
sekali, jika teknik yang dijalankan sesuai dan benar, karena semakin tingginya
permintaan sayuran yang berkualitas tinggi di kalangan kita saat ini.
3.2 Saran
a. Penulis menyarankan kepada pembaca, bahwa teknik budidaya secara hidroponik ini
sangat bagus jika diterapkan dalam penanaman tanaman, karena bisa kita lakukan
dimanapun.