Anda di halaman 1dari 1

Identifikasi Limbah

Pada pemrosesan gula dari tebu menghasilkan limbah atau hasil samping, antara lain
ampas, blotong dan tetes. Ampas berasal dari tebu yang digiling dan digunakan sebagai bahan
bakar ketel uap. Blotong atau filter cake adalah endapan dari nira kotor yang di tapis di rotary
vacuum filter, sedangkan tetes merupakan sisa sirup terakhir dari masakan yang telah dipisahkan
gulanya melalui kristalisasi berulangkali sehingga tak mungkin lagi menghasilkan kristal.

Limbah Cair
Limbah cair pabrik gula meliputi bekas air kondensor dan bekas air cucian proses. Air
cucian proses termasuk air cucian evaporator, buangan ketel dan peralatan lain, bekas air cucian
lantai, tumpahan nira, tetes, dan lain-lain. Sebelum dibuang ke lingkungan maupun dimanfaatkan
kembali, limbah cair industri gula yang berupa air buangan hasil produksi secara keseluruhan harus
melewati tahap-tahap pengolahan limbah dengan tujuan menurunkan kadar kandungan organik pada
limbah cair tersebut. Diketahui pada suatu kasus, debit masuk air limbah industri gula yang akan
melalui proses pengolahan adalah sebesar 0,30 m 3/detik, kemudian kadar kandungan BOD yang
sebesar 1500 mg/L diharapkan turun hingga mencapai angka 80 mg/L.

2. Ampas
Ampas diiperoleh pada stasiun penggilingan, dimana terjadi proses pemerahan tebu yang
memisahkan bagian cair dan padat. Bagian cairnya merupakan nira, sedangkan bagian yang padatnya
inilah yang disebut sebagai ampas. Ampas yang diperoleh ini kemudian dipisahkan antara yang kasar
dan halus. Ampas kasar dimanfaatkan sebagai bahan bakar ketel uap sedangkan ampas halus (8 %
tebu) dimanfaatkan sebagai bahan campuran untuk nira kotor dalam pembuatan blotong.
Limbah ini dapat pula dimanfaatkan menjadi kanvas rem dengan cara amapas kasar dan halus
dibakar dengan suhu 600C, sehingga menghasilkan arang (karbon) kasar dan arang halus. Kedua
jenis arang ini kemudian dicampur dengan beberapa zat tambahan, kemudian dicetak dengan mesin
punch dan keluar dalam bentuk bantalan kanvas rem

3. Blotong
Blotong dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein. Kandungan protein dari nira sekitar 0.5 % berat
zat padat terlarut. Dari kandungan tersebut telah dicoba untuk melakukan ekstraksi protein dari
blotong dan ditemukan bahwa kandungan protein dari blotong yang dipress sebesar 7.4 %. Protein
hanya dapat diekstrak menggunakan zat alkali yang kuat seperti sodium dodecyl sulfate. Kandungan
dari protein yang dapat diekstrak antara lain albumin 91.5 %; globulin 1 %; etanol terlarut 3 % dan
protein terlarut 4 %

Anda mungkin juga menyukai