Anda di halaman 1dari 4

10.

25
Pasien ny. D, 37 tahun, dating ke IGD Rumah Sakit H.L. Manambai Abdul Kadir pukul 10.25
WITA dengan rujukan dari puskesmas dengan diagnose G2P1A0H1. HPHT 15 januari 2016
dan taksiran persalinan 22 oktober 2016. Pada anamnesa pasien mengaku keluar air air dari
jalan lahir sejak pukul 06.00 WITA. Keluhan nyeri perut tembus kebelakang, lender, darah
disangkal oleh pasien. Riwayat ANC rutin di poliklinik kebidanan RSMA. Riwayat
Hipertensi, Diabetes Melitus, Asma, alergi obat dan operasi disangkal oleh pasien.
Pada riwayat obstetri, anak pertama hidup, usia kehamilan 9 bulan, berat badan lahir
2000 gram, perempuan, pimpinan persalinan normal dan ditolong oleh bidan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, kesadaran compos mentis,
tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 kali per menit, pernapasan 20 kali per menit, suhu
36.3C
Pada obstetri pemeriksaan luar didapatkan tinggi fundus uteri 30 cm, situs memanjang
(sumbu panjang janin sesuai sumbu panjang ibu, dapat kepala maupun bokong) punggung
kanan, bagian terendah janin presentasi kepala, kepala masih diatas pintu atas panggul,
kontraksi uterus 2 kali dalam 10 menit dan durasi setiap kontraksi adalah 10 sampai 15 detik.
Denyut jantung janin di dapatkan 136 kali per menit, gerakan janin aktif dirasakan oleh ibu,
anak kesan tunggal, taksiran berat janin 2945 gram.
Pada pemeriksaan dalam vagina, di lakukan inspeksi pada vulva, vagina dan perineum
tidak terdapat luka, benjolan, lesi herpes, varises vulva, kondiloma maupun jaringan parut
pada vagina dan perineum. Terdapat cairan bening tidak disertai darah. Pembukaan 1 jari,
teraba ketuban, bagian terbawah janin ubun ubun kecil, penurunan bagian terbawah janin di
Hodge I, panggul dalam kesan cukup.
Diagnosis pasien adalah G2P1A0 usia kehamilan 38-39 minggu inpartu kala I fase
laten.
10:50 WITA
Pasien masuk ruang perawatan VK, kemudian memberithukan hasil pemeriksaan pada ibu,
anjuran miring kiri, anjurkan ibu Tarik nafas bila kontraksi uterus, dan observasi 8 jam.
12:05 WITA
Injeksi ceftriaxone 2 gr intravena dan misoprostol 4 x 25 mg
12:30 WITA
Drip misoprostol dalam RL 500 cc dengan kecepatan 20 tpm
14:40 WITA
Pasien mengatakan nyeri menjalar ke pinggang dan masih keluar air air. Pasien mengejan
ngejan walaupun sudah dilarang oleh bidan.
Pada pemeriksaan luar didapatkan denyut jantung janin 165 kali per menit, kontraksi uterus 3
kali dalam 10 menit berlangsung 35 detik sekali kontraksi.
Pada pemeriksaan dalam vagina di dapatkan pembukaan 2 jari, tidak teraba ketuban, bagian
terbawah janin ubun ubun kecil, penurunan terbawah janin di Hodge I.
Kemudian dilakukan pemasangan nasal canul 02 3 sampai 4 liter per menit.
15:45 WITA
Pasien mengatakan ingin mengejan.
Pada pemeriksaan luar didapatkan denyut jantung janin 170 kali per menit, kontraksi uterus 8
kali dalam 10 menit berlangsung 45 detik sekali kontraksi.
Pada pemeriksaan dalam vagina di dapatkan pembukaan lengkap, tidak teraba ketuban,
bagian terbawah janin ubun ubun kecil, penurunan terbawah janin di Hodge III.
15:46 WITA
Bayi lahir spontan belakang kepala, bayi langsung menangis, perempuan, berat badan lahir
2700 gram, panjang badan 48, APGAR score 7-9.
Pasien di injeksi Oxytosin intramuscular
15:50 WITA
Plasenta lahir kesan lengkap, Tinggi fundus Uterus sepusar, terdapat perdarahan aktif dari
jalan lahir. Hecting jalan lahir secara jelujur, sambil dilakukan massas perut untuk
merangsang kontraksi.
15:55 WITA
Inspeksi jalan lahir terdapat rupture derajat 2, terdapat perdarahan aktif, pemberian drip
oxytoksin 2 ampul, meterghin 1 ampul dalam RL 500 cc dan misoprostol 2 tablet per oral.
15:59 WITA
Perdarahan terus aktif dari jalan lahir, pemberian misoprostol 2 tablet supp, bolus meterghin 1
ampul dan double line loading RL 500 cc.
17:00 WITA
Perdarahan terus aktif lebih dari 500 cc.
Dilakukan primary survey:
A: patern
B: 30x per menit dengan 02 nasal canul 4 L per menit
C: TD: 80/palpasi, nadi isi lemah.
kemudian dilakukan identifikasi penyebab HPP
4T: 1.Tonus : atonia uteri,
2.Tear : RFG II dan terjahit baik
3. Tissu : plasenta lahir lengkap
4. Trombin : BT/CT 317/528.
Dilakukan bimanual kompresi namun perdarahan terus berlanjut, dan di lanjutkan untuk
persiapan operasi.
18.10 WITA
Dilakukan operasi laparotomi cito untuk emnghentikan perdarahan. Melihat kemungkinan
apakah perdarahan dapat berhenti dengan metode B-Lynch. Setelah tidak adanya
kemungkinan metode lain maka dilakukan operasi histerektomi total.

Follow Up
18 Oktober 2016
S: pasien dalam pengaruh obat sedative Ceftriaxone 1x2 g IV
O: KU: Tampak sakit berat Ranitidine 2x50 mg IV
TD: 62/44 mmHg Omeprazole 1x40 g IV
Nadi: 124 Asam Traneksamat 3x500 mg IV
RR: 30x/menit Transfusi PRC 500 cc, WB 500 cc

Lab
Hb: 1.8 g/dL
Leukosit : 20.8
Hematokrit 6.0
Trombosit 82.000

A: -Post HT obstetric ai HPP ec atonia uteri


-Anemia Berat

19 Oktober 2016
S: pasien dalam pengaruh obat Ceftriaxone 1x2 g IV
O: KU: Tampak sakit berat Metronidazole 3x500 mg IV
TD: 62/44 mmHg Ranitidine 2x50 mg IV
Nadi: 124 Omeprazole 1x40 g IV
RR: 30x/menit Asam Traneksamat 3x500 mg IV
Transfusi PRC 500 cc, WB 500 cc
Lab
Hb: 8.1 g/dL
Leukosit : 28.4
Hematokrit 25.9.0
Trombosit 148.000
Eritrosit : 3.32

A: -Post HT obstetric ai HPP ec atonia uteri


-Anemia Berat (post transfusi)
20 Oktober 2016
S: pasien dalam pengaruh obat Ceftriaxone 1x2 g IV
O: KU: Tampak sakit berat Metronidazole 3x500 mg IV
TD: 106/66 mmHg Ranitidine 2x50 mg IV
Nadi: 101 x/menit Omeprazole 1x40 g IV
RR: 24x/menit Asam Traneksamat 3x500 mg IV
Transfusi PRC 500 cc, WB 500 cc
Lab
Hb: 8.1 g/dL
Leukosit : 28.4
Hematokrit 25.9.0
Trombosit 148.000
Eritrosit : 3.32

A: -H2 post laparatomi HT obstetric ai HPP ec


atonia uteri
-Anemia (perbaikan)
- Trombositopeni ec compsutive coagulopati
-Hipoalbumin ec compsutive coagulopati

Anda mungkin juga menyukai