Cross Sectional
Cross Sectional
Desain penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sebuah sample dari populasi dalam suatu
waktu. Setelah itu, memeriksa status paparan dan status penyakit pada titik waktu yang sama
dari masing-masing individu dalam sample tersebut. Artinya, tiap subjek penelitian hanya
diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel
subjek pada saat pemeriksaan.
Keuntungan
Studi Cross Sectional. Jenis observasi studi ini bisa digunakan untuk penelitian analitik dalam
bidang kesehatan. Contohnya adalah:
Studi ini representatif dalam mendeskripsikan karakteristik populasi daripada studi case
control atau cohort. Selain itu, studi jenis ini juga lebih efisien untuk merumuskan hipotesis
baru.
Kelemahan
Studi jenis ini adalah penelitian ini paling mudah untuk dilakukan dan sangat sederhana.
Pengujian hipotesis kausal juga tidak seakurat cohort dan case control, karena ketidakpastian
sekuensi temporal antara paparan dan penyakit.
2) Tahap kedua: Menetapkan subjek penelitian atau populasi dan sampelnya. Hal ini meliputi
subjek yang akan diteliti (usia, jenis kelamin, dll). Tempat penelitian apakah di rumah sakit,
desa, kecamatan, Begitu pula batas waktu yang diperlukan. Cara pengambilan sample,
apakah menggunakan teknik random atau non-random.
4) Tahap keempat: Mengolah dan menganalisis data konsumsi garam dengan aktivitas,
pekerjaan, umur, jenis kelamin. Dari analisis ini akan diperoleh bukti ada atau tidak adanya
hubungan antara konsumsi garam dengan hipertensi