Anda di halaman 1dari 14

I.

UMUM

1. PENGERTIAN
Untuk pemasangan alat-alat ukur dan alat- alat proteksi/ pengamanan pada instalasi
tegangan tinggi, menengah dan rendah diperlukan trafo-trafo pengukuran. Trafo -
trafo pengukuran adalah :
- Trafo-arus ( current-transformer )
- Trafo-tegangan ( potential-transformer )
- Gabungan trafo-arus dan trafo-tegangan ( combined current and
potential transformer)

Trafo-arus berfungsi untuk menurunkan arus besar/tinggi pada tegangan


tinggi/menengah menjadi arus kecil pada tegangan rendah yang biasanya disebut arus
sekunder. Pada umumnya arus nominal dari arus sekunder adalah 5 Ampere atau 1
Ampere.

Trafo-tegangan berfungsi untuk menurunkan tegangan tinggi/ menengah menjadi


tegangan rendah untuk besaran ukur sesuai dengan alat-alat ukur atau alat-alat
pengamanan.

2. TRANSFORMATOR ARUS
2.1 Klasifikasi
Klasifikasi trafo-arus dibedakan menurut type konstruksinya dan pasanganya.
2.1.1. Type Konstruksi
- Type cincin ( ring/ window type ) Gbr. 1.a dan Gbr.1.b
- Type cor-coran cast resin ( mounded cast resin type ) Gbr.2
- Type tanki minyak ( oil tank type ) Gbr.3
- Type trafo-arus bushing
Gbr. 1. a. Gbr. 1. b.

Gbr. 1. a. dan Gbr. 1. b. Trafo arus type cincin

Gbr.2. Trafo arus type cor coran cast resin

Keterangan Gbr. 2.

1. Terminal utama (primary terminal)


2. Terminal sekunder (secondary terminal)
3. Kumparan sekunder (secondary winding)
4. Ketetapan untuk pemasangan (fixing insert)
Keterangan Gbr. 3
1. Bagian atas trafo-arus (transformator head)
2. Peredam perlawanan pemuaian minyak (oil-resistant expansion bellows)
3. Terminal utama (primary terminals)
4. Penjepit (clamps)
5. Inti kumparan dengan belitan berisolasi utama (core and coil asssembly with primary
winding and main insulation)
6. Inti dengan kumparan sekunder (core with secondary windings)
7. Tanki (tank)
8. Tempat terminal (terminal box)]
9. Palt untuk pentanahan (earthing plate)

2.1.2. Pasangan
- Pasangan dalam (indoor)
- Pasangan luar (outdoor)

2.2 Berbagai-bagian utama dan fungsinya


Trafo-trafo pengukuran tegangan juga terdiri dari :
- Kumparan (lilitan)
- Isolasi
- Porselen
- Dehydrating breather
- Terminal

Fungsi dari masing-masing yang tersebut di atas adalah :


2.2.1 Kumparan
Berfungsi untuk mentransformasikan besaran-besaran ukur tegangan listrik
dari yang tinggi/menengah ke yang kerendah.
2.2.2 Isolasi
Umumnya terdiri dari zat cair (minyak) yang berfungsi mengisolasikan bagian
yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan atau mengisolasi
bagian bertegangan yang berlainan phasanya.
2.2.3 Porselin
Berfungsi sebagai isolasi antara bagian-bagian yang bertegangan dengan
badan atau antara bagian bertegangan dengan bagian tegangan yang berlainan
phasanya.
2.2.4 Dehydrating breather
Adalah suatu peralatan pemapasan trafo yang berfungsi untuk menyerap udara
lebab yang timbul dalam ruang trafo, sehingga akan mencegah rusaknya
minyaknya (isolasi) trafo.
2.2.5 Terminal
Adalah tempat penghubung dari sisi primer atau sekunder ke bagian-bagian
peralatan listrik yang membutuhkannya.
2.3. Hubungan dari trafo-arus

Umumnya hubungan dari tafo-arus terdiri dari 3 (tiga) hubungan, yaitu :

2.3.1 Hubungan trafo-arus biasa

Hubungan ini terdiri dari sebuah lilitan primer dan sebuah lilitan sekunder
(Gbr.4), yang mempunyai ratio, misalnya :

- 50/4 A
- 150/5 A
- 300/5 A
- dan sebagainya

2.3.2. Hubungan trafo-arus dengan dua buah lilitan sekunder


Hubungan ini terdiri dari sebauh lilitan primer dan dua bauh lilitan sekunder yang berkerja
masing-masing lilitannya dengan inti ganda (double core). Satu lilitan sekundernya untuk alat
pengaman dan satu lagi untuk alat-alat pengukur (Gbr.5), misalnya trafo-arus dengan ratio :
- 50/4 A
- 150/5 A
- 300/5 A
- dan sebagainya
Gbr.5. Hubungan trafo-arus dengan dua buah lilitan sekunder

2.3.3. Hubungan trafo-arus dengan dua buah lilitan primer dan dua buah lilitan sekunder.
Hubungan ini terdiri dari dua buah lilitan yang sama dan dapat dihubungkan seri atau
paralel sedangkan masing-masing lilitan sekundernya terpisah.
Bilamana lilitan primernya dihubungkan seri ( klem a dan b dihubungkan ) sehingga
didapat batas ukur yang besar (Gbr.6)
Sistim ini lebih menguntungkan, karena jika diadakan perluasan elektrifikasi maka
tidak perlu mengganti trafo-arus lagi, misalnya trafo-arus dengan ratio :
- 150-300/5-5 A
- 250-500/5-5 A
- 500-1000/5-5 A
- dan sebagainya.

Gbr.6. Hubungan trafo-arus dengan dua buah lilitan primer dan dua buah lilitan sekunder
3. TRANSFORMATOR TEGANGAN
3.1. Klasifikasi

- Klasifikasi trafo-tegangan induktif (inductive voltage transformer atau


electromagnetic voltage-transformer), yang terdiri dari lilitan primer dan lilitan
sekunder, dan tegangan pada lilitan primer akan menginduksikannya ke lilitan
sekunder (Gbr.7).
- Trafo-tegangan kapasitif (capacitor voltage transformer), terdiri dari rangkaian
kondensator yang berfungsi sebagai pembagi tegangan (Gbr.8) pada sisi tegangan
tinggi dari trafo pada tegangan ke lilitan sekunder.
- Trafo-tegangan 1 phase, 2 phase dan 3 phase.

Gbr. 7. Trafo-tegangan induktif


Gbr. 8. Trafo tegangan kapasitif

Keterangan Gbr. 8.

1. Gelas penduga (optical alarm system)


2. Pelampung (float)
3. Katup penapasan (deaerating cock)
4. Pembatas tegangan (voltage limiter)
5. Sambungan ke tanah
6. Pengatur kumparan (tuning coil)
7. System pengatur tegangan (voltage adjustment system)
8. System peredam

3.1.2. Pasangannya

1. Pasangan dalam (indoor)


2. Pasangan luar (outdoor)

3.2 Berbagai-bagian utama dan fungsinya


Trafo-trafo pengukuran tegangan juga terdiri dari :
Kumparan (lilitan)
Isolasi
Porselen
Dehydrating breather
Terminal

Fungsi dari masing-masing yang tersebut diatas adalah :


3.2.1 Kumparan
Berfungsi untuk mentransformasikan besaran-besaran ukur tegangan listrik
dari yang tinggi/menengah ke yang kerendah.
3.2.2 Isolasi
Umumnya terdiri dari zat cair (minyak) yang berfungsi mengisolasikan bagian
yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan atau mengisolasi
bagian bertegangan yang berlainan phasanya.
3.2.3 Porselin
Berfungsi sebagai isolasi antara bagian-bagian yang bertegangan dengan
badan atau antara bagian bertegangan dengan bagian tegangan yang berlainan
phasanya.
3.2.4 Dehydrating breather
Adalah suatu peralatan pemapasan trafo yang berfungsi untuk menyerap udara
lebab yang timbul dalam ruang trafo, sehingga akan mencegah rusaknya
minyaknya (isolasi) trafo.
3.2.5 Terminal
Adalah tempat penghubung dari sisi primer atau sekunder ke bagian-bagian
peralatan listrik yang membutuhkannya.
3.3 Hubungan rangkaian primer dan sekunder dari trafo-tegangan.
Umumnya hubungan rangkaian dari trafo tegangan terdiri dari 2 (dua) hubungan, yaitu :
3.3.1 Hubungan trafo tegangan biasa
Hubungan ini terdiri dari sebuah lilitan primer dan sebuah lilitan sekunder.
100 110
(Gbr.9), umumnya tegangan sekundernya adalah V 3 V atau V 3 volt.
Gbr. 9. Hubungan trafo tegangan

3.3.2 Hubungan Trafo tegangan dengan dua buah lilitan sekunder.Hubungan ini teridri dari
sebuah lilitan primer dan dua buah lilitan sekunder, masing-masing lilitan sekunder
tersebut digunakan untuk alat pengaman dan alat-alat pengukuran
(Gambar .10).

100 100
Misalnya trafo-tegangan dengan tegangan sekunder V3 - V3 Volt.

3.4 Hubungan trafo tegangan

Umumnya hubungan dari trafo-tegangan terdiri dari 2 (dua) hubungan,yaitu:

3.4.1. Hubungan open-delta atau hubungan V


Hubugan ini digunakan untuk jaringan tegangan menengah dan terdiri dari dua
buah trafo-tegangan single phasa (Gambar.11).

3.4.2. Hubungan phase ke-tanah.

Hubungan ini digunakan pada jaringan tegangan menengah dan tegangan


tinggi dengan menghubungkannya ke tanah (Gambar.12). sehingga tegangan
sekundernya adalah tegangan phasa ke tanah.
4. GABUNGAN TRANSFORMATOR. ARUS DAN TRANSFORMATOR
TEGANGAN (COMBINED CT-PT).

Adalah suatu trafo pengukuran yang terdiri dari trafo arus dan trafo tegangan

yang konstruksinya digabung dalam suatu unit (Gbr. 13).


Gbr. 13. Gabungan trafo arus trafo tegangan

Keterangan Gbr. 13.

1. Isolator (insulator)
2. Bagian bawah (base)
3. Penutup bagian atas (cover)
4. Rumah terminal (terminal head housing)
5. Tempat terminal sekunder (secondary terminal box)
6. Rangkaian kemagnitan untuk arus (magnitic circuit for current)
7. Kumparan sekunder untuk arus (secondary winding for current)
8. Kumparan primer untuk arus (primary winding for current)
9. Isolasi sekunder untuk arus (secondary insulation for current)
10. Tangkii pemberat (ballast tank)
11. Rangkaian kemagnitan untuk tegangan (magnetic circuit for voltage)
12. Kumparan sekunder untuk tegangan (secondary winding for voltage)
13. Kumparan primer untuk tagangan (primary winding for voltage)

II. HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. UNTUK TRAFO ARUS.

Hubungan/sambungan ke tangki tanah satu terminal setiap lilitan sekunder dengan


menggunakan suatu peralatan yang tersedia dalam terminal box. Jangan pasang/gunakan
sekering (fuse) pada rangkaian sekunder Selama pada sisi primer mengalirkan Arus, maka
sisi sekunder harus selalu tertutup (baik melalui beban ataupun dihubungkan-singkatkan),
jadi sekali-kali tidak boleh terbuka.

2. UNTUK TRAFO TEGANGAN

Unit hubungan bintang.

Salah satu terminal pada setiap lilitan sekunder harus dihubungkan ke badan tangki (tank
crowned) dengan menggunakan terminal plug yang tersedia ke terminal box.

Hubungan delta.

Semua terminal sekunder terisolasi kecuali satu pergroup pada 3 (tiga) trafo tegangan
ysng mana harus dihubungkan ke terminal-pentanahan ground terminal.

Hubungan bintang.

Jika hubungan bintang, maka setiap rangkaian sekunder harus mempunyai sekering, salah
satu terletak dalam terminal-box trafo tegangan. Atau dipasang diperlukan. (Gbr. 14 dan
Gbr 15)

Anda mungkin juga menyukai