UMUM
1. PENGERTIAN
Untuk pemasangan alat-alat ukur dan alat- alat proteksi/ pengamanan pada instalasi
tegangan tinggi, menengah dan rendah diperlukan trafo-trafo pengukuran. Trafo -
trafo pengukuran adalah :
- Trafo-arus ( current-transformer )
- Trafo-tegangan ( potential-transformer )
- Gabungan trafo-arus dan trafo-tegangan ( combined current and
potential transformer)
2. TRANSFORMATOR ARUS
2.1 Klasifikasi
Klasifikasi trafo-arus dibedakan menurut type konstruksinya dan pasanganya.
2.1.1. Type Konstruksi
- Type cincin ( ring/ window type ) Gbr. 1.a dan Gbr.1.b
- Type cor-coran cast resin ( mounded cast resin type ) Gbr.2
- Type tanki minyak ( oil tank type ) Gbr.3
- Type trafo-arus bushing
Gbr. 1. a. Gbr. 1. b.
Keterangan Gbr. 2.
2.1.2. Pasangan
- Pasangan dalam (indoor)
- Pasangan luar (outdoor)
Hubungan ini terdiri dari sebuah lilitan primer dan sebuah lilitan sekunder
(Gbr.4), yang mempunyai ratio, misalnya :
- 50/4 A
- 150/5 A
- 300/5 A
- dan sebagainya
2.3.3. Hubungan trafo-arus dengan dua buah lilitan primer dan dua buah lilitan sekunder.
Hubungan ini terdiri dari dua buah lilitan yang sama dan dapat dihubungkan seri atau
paralel sedangkan masing-masing lilitan sekundernya terpisah.
Bilamana lilitan primernya dihubungkan seri ( klem a dan b dihubungkan ) sehingga
didapat batas ukur yang besar (Gbr.6)
Sistim ini lebih menguntungkan, karena jika diadakan perluasan elektrifikasi maka
tidak perlu mengganti trafo-arus lagi, misalnya trafo-arus dengan ratio :
- 150-300/5-5 A
- 250-500/5-5 A
- 500-1000/5-5 A
- dan sebagainya.
Gbr.6. Hubungan trafo-arus dengan dua buah lilitan primer dan dua buah lilitan sekunder
3. TRANSFORMATOR TEGANGAN
3.1. Klasifikasi
Keterangan Gbr. 8.
3.1.2. Pasangannya
3.3.2 Hubungan Trafo tegangan dengan dua buah lilitan sekunder.Hubungan ini teridri dari
sebuah lilitan primer dan dua buah lilitan sekunder, masing-masing lilitan sekunder
tersebut digunakan untuk alat pengaman dan alat-alat pengukuran
(Gambar .10).
100 100
Misalnya trafo-tegangan dengan tegangan sekunder V3 - V3 Volt.
Adalah suatu trafo pengukuran yang terdiri dari trafo arus dan trafo tegangan
1. Isolator (insulator)
2. Bagian bawah (base)
3. Penutup bagian atas (cover)
4. Rumah terminal (terminal head housing)
5. Tempat terminal sekunder (secondary terminal box)
6. Rangkaian kemagnitan untuk arus (magnitic circuit for current)
7. Kumparan sekunder untuk arus (secondary winding for current)
8. Kumparan primer untuk arus (primary winding for current)
9. Isolasi sekunder untuk arus (secondary insulation for current)
10. Tangkii pemberat (ballast tank)
11. Rangkaian kemagnitan untuk tegangan (magnetic circuit for voltage)
12. Kumparan sekunder untuk tegangan (secondary winding for voltage)
13. Kumparan primer untuk tagangan (primary winding for voltage)
Salah satu terminal pada setiap lilitan sekunder harus dihubungkan ke badan tangki (tank
crowned) dengan menggunakan terminal plug yang tersedia ke terminal box.
Hubungan delta.
Semua terminal sekunder terisolasi kecuali satu pergroup pada 3 (tiga) trafo tegangan
ysng mana harus dihubungkan ke terminal-pentanahan ground terminal.
Hubungan bintang.
Jika hubungan bintang, maka setiap rangkaian sekunder harus mempunyai sekering, salah
satu terletak dalam terminal-box trafo tegangan. Atau dipasang diperlukan. (Gbr. 14 dan
Gbr 15)