Anda di halaman 1dari 28

MATA KULIAH ARSITEKTUR DAN PERILAKU

PERSEPSI MANUSIA TERHADAP BEACHWALK


MALL KUTA

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. Eng. I WAYAN KASTAWAN, ST., MA.

OLEH KELOMPOK 2A :

LUH PUTRI SINTYADEWI 1419251001


I PUTU MIKA ANTARMUKHTA 1419251016
MADE ARY SUTRISNA PUTRA 1419251024

UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha
Esa, karena tanpa Asung Kerta Wara Nugraha-Nya makalah ini tidak akan dapat diselesaikan.
Makalah ini mengangkat judul Persepsi Manusia Terhadap Beachwalk Mall Kuta. Makalah
ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas dari mata kuliah Arsitekur Perilaku, Fakultas
Teknik Arsitektur, Universitas Udayana. Dalam penyusunannya, makalah ini mengambil
materi dari beberapa sumber literatur yang diantaranya didapatkan dari tim pengajar mata
kuliah ini. Maka dari itu diucapkan terimakasih kepada orang-orang yang terlibat dalam
mendukung proses penyelesaian makalah ini baik dalam bentuk dukungan materi, sumber
literature, maupun moral. Adapun diantaranya :
1. Tim dosen matakuliah Arsitektur Perilaku yang telah memberikan materi-materi
pendukung dalam penyelesaian tugas ini.
2. Seluruh kerabat yang memberikan dukungan secara moral.
3. Orang Tua yang mendukung secara moral dan materi dalam proses pembuatan
makalah ini.
Diharapkan makalah ini dapat menjadi bahan refrensi untuk sekedar menambah
wawasan tentang Persepsi Lingkungan sebagai unsur yang cukup penting dalam sebuah
desain bangunan, karena dengan mengetahui Persepsi Lingkungan tentunya akan menambah
nilai positif dari bangunan maupun desain bangunan yang aka dirancang nanti.

Denpasar, 25 November 2016

Penyusun,
Luh Putri Sintyadewi (1419251001)
I Putu Mika Antarmukhta (1419251016)
Made Ary Sutisna Putra (1419251024)

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a I | 23
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1


1.1 LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ..................................................................................................... 2
1.3 TUJUAN PENULISAN ....................................................................................................... 2
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN ............................................................................................ 2
1.5 METODE PENULISAN ...................................................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................................... 4


2.1 PENGERTIAN PERSEPSI.................................................................................................. 4
2.2 PENGERTIAN PERSEPSI LINGKUNGAN ...................................................................... 5
2.3 FAKTOR-FAKTOR PENGARUH PERSEPSI................................................................... 6
2.4 HUBUNGAN PERSEPSI DAN PERILAKU MANUSIA .................................................. 9
2.5 HUBUNGAN PERSEPSI DAN DESAIN ........................................................................ 10

BAB III TINJAUAN OBJEK .................................................................................................... 11


3.1 PENGENALAN OBJEK STUDI ...................................................................................... 11
3.2 PEMBAHASAN OBJEK STUDI ...................................................................................... 12
3.2.1 Tampilan Bangunan ................................................................................................. 12
3.2.1 Lokasi ....................................................................................................................... 13
3.2.1 Suasana .................................................................................................................... 14
3.3 PERSEPSI STUDI KASUS MENURUT NARASUMBER ............................................. 15
3.4 HASIL ANALISA ............................................................................................................. 20

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a II | 33
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................................... 22
4.1 KESIMPULAN .................................................................................................................. 22

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 23

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a II | 33
DAFTAR GAMBAR

3.1 Tampak Depan Beachwalk Mall Kuta ............................................................................... 11


3.2 Penataan Landscape Pada Beachwalk Mall Kuta ............................................................. 12
3.3 Peta Lokasi Beachwalk Mall Kuta .................................................................................... 13
3.4 Peletakan Bangunan Yang Strategis .................................................................................. 14
3.5 Interior Beachwalk Mal Kuta............................................................................................. 14
3.6 Penataan Vegetasi Pada Interior Beachwalk Mall Kuta ................................................... 15

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a II | 33
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Persepsi merupakan suatu hal yang umum dan selalu ada dalam kehidupan kita
sehari-hari. Kehadiran persepsi sendiri memiliki alasan khusus yang menyebabkan
keberadaannya dianggap sangat penting dalam menafsirkan kedadaan disekeliling kita.
Ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam mempersepsi suatu keadaan, hal ini
dikarenakan merupakan sebuah proses yang hampir bersifat otomatik, dan ia bekerja
dengan cara yang hampir serupa pada masing-masing individu, tetapi sekalipun demikian
secara tipikal menghasilkan persepsi-persepsi yang berbeda-beda.
Kehadiran persepsi yang berbeda-beda ini juga dapat membantu kita untuk
memperluas pandangan kita dalam menyikapi suatu keadaan. Akan tetapi perlu
pemahaman dan kebijakan setiap individu dalam menyikapi persepsi-persepsi yang
berbeda-beda sebelum kita menarik kesimpulan. Cara kita dalam menarik kesimpulan
dan menyikapinya inilah sangat membantu dalam proses pembentukan prilsaya manusia.
Seseorang individu tidak bereaksi atau berperilsaya dengan cara tertentu, karena situasi
yang terdapat di sekitarnya, melainkan karena apa yang terlihat olehnya, atau apa yang
diyakini olehnya tentang situasi tersebut.
Dalam memproses suatu persepsi tentunya manusia akan memilih dan memilah
hal-hal yang terkait sebelum akhirnya ditata dan ditafsirkan secara selektif. Oleh sebab
itu kehadiran persepsi sangat penting dalam membentuk dan mengetehaui bagaimana
prilsaya suatu individu dalam memahami orang lain dan dunianya sekaligus berbagai
pilihan yang diambil dalam hidup mereka. Contohnya, bila seseorang beranggapan
(perceive) orang lain sebagai bermusuhan atau menentangnya, maka ia bisa berinteraksi
secara defensif atau meminimalkan komunikasi. Dengan sendirinya, persepsi memotivasi
seseorang untuk bersikap dan bertindak dalam sebagian besaraktivitas hidupnya.

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 1 | 23
1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana persepsi masing-masing individu tentang Beachwalk Mall Kuta?
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi masing-masing individu
tentang Beachwalk Mall Kuta?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka diharapkan dapat bertujuan untuk:
Untuk memenuhi tuntutan tugas mata kuliah Arsitektur dan Perilsaya
Mengetahui persepsi masing-masing individu tentang Beachwalk Mall Kuta
Untuk mengetahui faktor pengaruh persepsi masing-masing individu

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN


Sistematika penulisan dalam laporan ini dibagi menjadi beberapa bagian di
antaranya:
o BAB I PENDAHULUAN
Pada BAB I ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan,
sitematika penulisan dan metode penulisan.

o BAB II LANDASAN TEORI


Pada BAB II ini diuraikan tentang teori-teori yang terkait atau yang digunakan dalam
pembahasan objek studi kasus.

o BAB III TINJAUAN OBJEK


Pada BAB III ini diuraikan tentang penjelasan objek studi yang di ambil serta
analisis objek studi, dimana objek studi yang diambil adalah Beachwalk Mall Kuta.

o BAB IV PENUTUP
Pada BAB IV ini diuraikan tentang kesimpulan dari pembahasan tinjauan objek dan
beserta jika ada saran akan dijelaskan juga pada BAB ini.

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 2 | 23
1.5 METODE PENULISAN
Metode penulisan menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam pengumpulan
data dan penyusunan laporan ini.
1. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Observasi
Metode ini dilsayakan dengan cara mengamati langsung ke objek studi yaitu di
BeachWalk Mall Kuta.
b. Metode Wawancara
Metode ini dilsayakan dengan cara mewawancarai dan meminta pendapat
orang yang dianggap memiliki informasi tentang objek studi ini.

2. Metode Analisis
Metode ini dilsayakan setelah mendapatkan data pengamatan objek ke lapangan
dan melsayakan wawancara. Data-data yang di dapat di lapangan dibandigkan
dengan landasan teori yang telah didapatkan sebelumnya.

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 3 | 23
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 PENGERTIAN PERSEPSI

Manusia merupakan makhluk hidup yang tentunya akan terus-menerus bergerak


dalam dunia stimulasi yang berasal dari luar atau eksternal maupun dalam atau internal.
Dengan pengaruh objek serta peristiwa-peristiwa yang ada di sekitar, manusia
menginterpretasikannya sesuai dengan pengalamannya dan mengadaptasi perilsayanya
agar sesuai dengan lingkungan tersebut sehingga dapat tercapai sebuah keseimbangan.
Suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan
masukan-masukan informasi dan pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian
menafsirkannya untuk menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti dikenal dengan
presepsi.
Secara etimologis presepsi berasal dari bahasa latin yaitu preceptio, yang artinya
menerima atau mengambil. Adapun proses dari persepsi itu sendiri adalah yang
menafsirkan stimulus yang telah ada didalam otak.
Persepsi merupakan suatu proses yang diawali oleh penginderaan, yaitu suatu
rangsangan yang diterima oleh seorang individu melalui alat reseptor yaitu alat indera.
Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi
merupakan stimulus yang dirasakan oleh alat indera yang dimiliki seorang individu,
kemudian diorganisasikan setelah itu diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan
mengerti tentang apa yang dirasakan. Secara sederhana, kita dapat mengartikan persepsi
sebagai cara seseorang dalam memahami suatu objek atau bagaimana seseorang
merasakan suatu objek.
Berikut merupakan beberapa pengertian persepsi menurut para ahli
o Leavit, 1978 mengatakan presepsi adalah bagaimana sesorang
memandang atau mengartikan sesuatu.
o Devito (1997:75), presepsi adalah proses ketika kita menjadi
sadar akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indera.

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 4 | 23
o Yusuf (1991: 108) menyebut presepsi sebagai pemaknaan hasil
pengamatan
o Gulo (1982: 207) presepsi ialah proses seseorang menjadi sadar akan
segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera.
o Rakhmat (1994: 51), presepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa,
atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi
dan menafsirkan pesan.
o Atkinson, presepsi adalah proses saat kita mengorganisasikan dan
menafsirkan pola stimulus dengan lingkungan.
o Verbeek (1978), presepsi dapay dirumuskan sebagai suatu fungsi yang
manusia secara langsung dapat mengenal dunia riil yang fisik.
o Brouwer (1983: 21), presepsi ialah suatu reflika dari benda di luar manusia
yang intrapsikis, dibentuk berdasar rangsangan-rangsangan dari objek.
o Pareek (1996: 13), presepsi dapat didefinisikan sebagai proses menerima,
menyeleksi, mengorganisasikan, mengartikan, menguji, dan memberikan
reaksi pada rangsangan panca indera atau data.

2.2 PENGERTIAN PERSEPSI LINGKUNGAN


Persepsi lingkungan merupakan proses bagaimana manusia atau individu
menerima informasi mengenai lingkungan sekitarnya, yang didapat dari proses berfikir,
pengindraan, latar belakang budaya dan pengalaman dari individu tersebut.
Persepsi lingkungan dari masing-masing individu cenderung berbeda satu sama
lainnya ini karena proses penerimaan informasi melewati proses berfikir, pengindraan,
latar belakang budaya serta pengalaman pribadii. Setiap orang memiliki latar belakang
budaya, nalar dan pengalaman yang berbeda-beda dengan setiap individu lainnya.
Dengan demikian, setiap individu akan memiliki persepsi tentang lingkungan yang
berbeda-beda antara satu individu dengan individu lain. Akan tetapi, mungkin saja setiap
individu memiliki kecenderungan persepsi lingkungan yang sama atau mirip, karena
kemiripan nalar, latar belakang budaya dan pengalamannya. Di dalam kajian arsitektur
lingkungan dan perilsaya, konsep ini sangat dominan, oleh karena kajian arsitektur

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 5 | 23
lingkungan dan perilsaya justru menekankan pada ragam dan kesamaan persepsi
lingkungan beberapa individu atau beberapa kelompok individu.
Proses pemahaman dari persepsi lingkungan dari seorang individu menjadi lebih
mudah karena individu mengaitkan objek yang diamatinya dengan pengalaman tertentu,
dengan fungsi objek, dan dengan menciptakan makna- makna yang terkandung dalam
objek itu. Penciptaan makna- makna itu terkadang meluas, sesuai dengan kebutuhan
individu.
Dalam konteks perancangan lingkungan, dikatakan oleh Rapoport (1977) bahwa
peran persepsi lingkungan sangat penting, karena keputusan perancangan akan ditentukan
oleh persepsi lingkungan dari perancang. Dengan kata lain, apabila perancang tidak
memahami persepsi lingkungan masyarakat yang ia rancang lingkungannya,
dimungkinkan tidak akan terjadi suatu kualitas perancangan lingkungan yang baik.
Didalam konteks studi atropologi lingkungan, isu mengenai perepsi lingkungan ini akan
menyangkut apa yang disebut sebagai aspek emic dan etic. Emic menggambarkan
bagaimana suatu lingkungan dipersepsikan oleh kelompok di dalam sistem tersebut
(bagaimana suatu kelompok mempersiapkan lingkungannya), sedangkan etic adalah
bagaimana pengamat atau outsider (misalnya perancang) mempersiapkan lingkungan
yang sama.
Masalah emic dan etic ini menjadi penting karena kita akan berhadapan dengan
satu pandangan sujektif yang berbeda tentang suatu lingkungan yang sama. Dengan
pandangan yang berbeda ini, kita akan mempersepsikan perkampungan kumuh (slums),
kesumpekan (crowding) tekanan lingkungan (eviromental pressures) ruang privat (private
space), dan ruang publik (public space), ruang profan dan sakral secara berbeda.

2.3 FAKTOR-FAKTOR PENGARUH PERSEPSI

Kemampuan seorang individu didalam memahami ruang yang dibuat untuk


memenuhi kebutuhannya sendiri sangat bergantung dari interaksi manusia dengan
lingkungan sekitar. Selain bergantung dari interaaksi antara manusia dan lingkungan,
pengaruh lingkungan terhadap sikap dan pola tingkah lsaya manusia juga sangat
diperlukan untuk memahami ruang dalam mewadahi kebutuhan seorang individu.
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 6 | 23
Pemahaman tentang ruang atau tingkah lsaya tentu ada penjelasan yang
mempengaruhinya. Seperti bagaimana persepsi seorang individu tentang suatu ruang dan
bagaimana kebutuhan interaksi sosialnya. Ini terkait dengan factor psikologi dari
penggunanya.
Yang terlibat dalam suatu persepsi adalah individu dan juga lingkungan sekitar.
Persepsi muncul dikarenakan seseorang menerima rangsangan melalui alat indera.
Persepsi ini dapat dirumuskan sebagai proses seorang individu memilih,
mengorganisasikan, dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan sebuah
gambar bermakna tentang suatu fenomena. Adanya objek yang ditangkap oleh alat
indera, kemudian objek tadi dibawa ke otak, dari otak muncul respon yang akan
dikembalikan ke alat indera dan muncul sebagai persepsi/tanggapan.\
Persepsi dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya faktor pengalaman, latar
belakang pendidikan, budaya dan agama yang dianut. Pengalaman masa lalu juga sangat
mempengaruhi seseorang dalam mempersepsikan suatu obyek. Ada tiga macam faktor
yang mempengaruhi persepsi seseorang yaitu:
- Keadaan stimulus yang dipersepsi
- Situasi atau keadaan sosial yang melatar belakangi stimulus, jika situasi
sosial yang melatar belakangi stimulus berebeda hal tersebut akan dapat
membawa perbedaan hasil persepsi. Keadaan stimulus dipengaruhi oleh
sifat-sifat dan karakteristik yang ditampilkan oleh stimulus yaitu ukuran,
intensitas, kontras, pengulangan, gerakan, status, dan kehadiran. Stimulus
yang memiliki karakteristik yang sifatnya menonjol akan lebih menarik
perhatian, sedangkan perhatian merupakan salah satu faktor yang sangat
mempengaruhi persepsi,
- keadaan orang yang mempersepsi. Keadaan orang yang mempersepsi
dipengaruhi oleh harapan dan penilaian terhadap stimulus. Seseorang
apabila memiliki harapan dan penilaian yang baik terhadap situasi tertentu,
maka akan muncul tindakan selaras dengan situasi yang terjadi, demikian
sebaliknya.

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 7 | 23
Pandangan manusia akan mempersepsi sesuatu sesuai dengan pengalaman dan
harapan yang ada pada dirinya, sehingga persepsi seseorang terhadap sesuatu dapat
bersifat dinamis dan berubah.
Berikut akan di jelaskan mengenai factor-faktor yang mempengaruhi persepsi
menurut para ahli.

Arikunto dalam Ali (2004:19), menyatakan bahwa persepsi dipengaruhi faktor- faktor
yaitu :
- Ciri khas objek stimulus yang memberikan nilai bagi orang yang
mempersiapkannya dan seberapa jauh objek tertentu dapat menyenangkan
bagi seseorang.
- Faktor- faktor pribadi termasuk di dalamnya ciri khas individu, seperti
taraf kecerdasan, minat, emosional dan lain sebagainya.
- Faktor pengaruh kelompok, artinya respon orang lain di lingkungannya
dapat memberikan arah kesuatu tingkah lsaya
- Faktor perbedaan latar belakang tingkah lsaya kultural (kebiasaan)

Menurut David Krench dan Richard S. Crutchfield (1977) mengatakan


bahwa faktor- faktor yang menentukan persepsi menjadi dua, yaitu:
- Faktor Fungsional, adalah faktor yang berasal dari kebutuhan, pengalaman
masa lalu dan hal- hal yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-
faktor personal. Faktor personal yang menentukan persepsi adalah objek-
objek yang memenuhi tujuan individu yang melsayakan persepsi.
- Faktor Struktural, adalah faktor yang berasal semata- mata dari sifat.
Stimulus fisik efek- efek saraf yang ditimbulkan pada sistem saraf
individu. Faktor struktural yang menentukan persepsi menurut teori
Gestalt bila kita ingin mempersepsi sesuatu, kita mempersepsikannya
sebagai suatu keseluruhan. Bila kita ingin memahami suatu peristiwa kita
tidak dapat meneliti faktor- faktor yang terpisah, kita harus
memandangnya dalam hubungan keseluruhan (Rakhmad, 1989: 52).

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 8 | 23
Menurut Kenneth, perhatian juga sangat berpengaruh terhadap persepsi. Dimana
perhatian merupakan proses mental ketika stimulus atau rangkaian stimulus menjadi
menonjol dalam kesadaran pada saat stimulus yang lainnya melemah (dalam Rakhmad,
1989). Tertarik tidaknya individu untuk memperhatikan satu stimulus dipengaruhi oleh
dua faktor yaitu:
- Faktor internal (kebiasaan, minat, emosi, dan keadaan biologis)
- Faktor eksternal (intensitas, kebaruan, gerakan dan pengulangan stimulus).

Sedangkan menurut Walgito (2002:70), faktor- faktor yang berperan dalam persepsi
dapat dikemukakan adanya beberapa faktor, yaitu:
- Objek yang dipersiapkan, objek menimbulkan stimulus yang mengenai
alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang
mempersiapkannya tetapi juga dapat datang dari dalam individu yang
bersangkutan yang langsung mengenai syaraf yang bekerja sebagai
reseptor.
- Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf, alat indera merupakan alat
untuk menerima stimulus di samping itu juga harus ada syaraf sensoris
sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat
susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran.

2.4 HUBUNGAN PERSEPSI DAN PERILSAYA MANUSIA

Lingkungan atau keadaan sekitar pasti akan mempengaruhi seorang individu.


Selain lingkungan sekitar, pola tingkah lsaya, pola perfikir untuk menanggapi suatu
peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar juga akan mempengaruhi seorang individu.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, persepsi lingkungan adalah sebuah proses
bagaimana manusia atau individu menerima informasi mengenai lingkungan sekitarnya,
yang didapat dari proses berfikir, pengindraan, latar belakang budaya dan pengalaman
dari individu tersebut. Dan persepsi dari masing-masing individu akan berbeda. Maka
dari itu persepsi dapat mempengaruhi tingkah lsaya seseorang terhadap objek dan situasi
lingkunganya. Sementara tingkah lsaya seseorang juga dipengaruhi persepsinya terhadap
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 9 | 23
sesuatu baik benda maupun peristiwa. Perlu diingat bahwa perilsaya yang dijalani
seorang individu dalam kehidupan sehari-hari dapat dibentuk, diubah, serta diperoleh
melalui suatu proses belajar.

2.5 HUBUNGAN PERSEPSI DAN DESAIN

Sebuah desain memuat berbagai tatanan titik, garis, dan bidang. Dimana titik,
garis dan bidang ini akan berperan dalam pembentukan persepsi visual manusia. Persepsi
manusia terorganisasi dalam figure dan latar, yang mempunyai kekuatan dinamis menjadi
dasar teori ekspresi dalam arsitektur. Arnheim (1968) mengatakan bahwa kualitas
ekspresi arsitektur sangat terkait sedemikian rupa pada konfigurasi tertentu dalam
pengalaman seseorang. Bentuk- bentuk visual bias dirasakan seseorang karena bentuk-
bentuk tersebut mempunyai kualitas ekspresi tertentu dan hal ini yang menjadi sebuah
kosakata perancangan arsitektur.
Didalam pengambilan sebuah keputusan desain diperlukan sebuah kepastian
dalam mendapatkan bentuk-bentuk visual yang baik. Dalam pengambilan keputusan
desain pentingnya suatu kepastian untuk mendapatkan bentuk-bentuk visual yang baik
dan tepat. Presepsi disini adalah hal yang ditimbulkan oleh pembentukan visual desain.
Oleh karenanya dalam merancang sebuah desain presepsi merupakan dasar pemikiran
kita terhadap desain apa yang akan dibuat.

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 10 | 23
BAB III
TINJAUAN OBJEK

3.1 PENGENALAN OBJEK STUDI

Gambar 3.1 : Tampak Depan Beachwalk Mall Kuta

Sumber:Obervasi, Sabtu 19 November 2016

Objek studi kasus yang kami tinjau mengenai Persepsi Lingkungan adalah
Beachwalk Mall yang berlokasi di Jalan Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali.

Kami memilih Beachwalk Mall ini sebagai studi kasus karena tampilan bangunan
ini kami anggap sangat representatif untuk diamati serta keberadaannya dan arsitektur
yang ditampilkan pun sangat mencolok. Oleh karena itu kami mencoba untuk
memnbahas faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi mahasiswa maupun
orang-orang yang pernah berkunjung ke Beachwalk Mall Bali.

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 11 | 23
3.2 PEMBAHASAN OBJEK STUDI

Ada beberapa komponen pada bangunan Beachwalk Mall Bali yang dapat
menjadi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemahaman persepsi seseorang akan
bangunan tersebut

Menurut tinjauan dari hasil observasi kami hal-hal dibawah ini yang menjadi pengaruh
terhadap persepsi masing-masing individu.

3.2.1 Tampilan Bangunan

Gambar 3.2: Penataan Landscape Pada Beachwalk Mall Kuta

Sumber: Obervasi, Sabtu 19 November 2016

Dari segi tampilan bangunan, objek studi kasus yang kita angkat ini
merupakan sebuah bangunan public. Sebuah bangunan public harus memiliki sifat
mengundang. Dan bangunan ini telah menampilkan sifat tersebut dengan
pemilihan bentuk massa yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya. Dengan

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 12 | 23
penggunaan material alami yang digunakan pada bangunan ini seperti kayu yang
dipasang pada lantai bangunan dan dipadukan dengan penataan landscape yang
sangat ditata dengan baik sangat menambah keunikan dari bangunan ini.

3.2.2 Lokasi

Gambar 3.3:Peta Lokasi Beachwalk Mall Kuta

Sumber: googlemap.com

Bangunan ini berlokasi di lokasi yang strategis yaitu di sisi pantai kuta.
Bangunan ini mudah dijangkau karena berada di pusat pariwisataa. Sehingga
faktor lokasi juga menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada
persepsi masyarakat sehingga dengan alasan demikian, bangunan ini lokasinya
diketahui oleh masyarakat yang melintas ataupun melewati jalan didepan
bangunan ini.

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 13 | 23
Gambar 3.4: Peletakan Bangunan Mall Yang Strategis

Sumber: Obervasi, Sabtu 19 November 2016

3.2.3 Suasana

Gambar 3.5:Interior Beachwalk Mall Kuta

Sumber: Obervasi, Sabtu 19 November 2016

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 14 | 23
Gambar 3.6:Penataan Vegetasi Pada Interior Beachwalk Mall Kuta

Sumber: Obervasi, Sabtu 19 November 2016

Suasana dari bangunan ini dihasilkan dari material yang digunakan dan
landscape dari bangunanan, dilihat dari segi material yang digunakan suasa yang
dihasilkan adalah timbulnya rasa nyaman ketika berada pada bangunan ini karena
sebagian besar material bangunan ini menggunakan material alami yang
diaplikasikan. Dilihat dari penataan landscape bangunan ini suasana yang
dihasilkan tentunya suasana yang sejuk karena landscape pada bangunan ini
sangat direncanakan dengan baik ini dapat dilihat dari seating area dikelilingi
tumbuhan hijau yang mengelilingi sehingga suasana yang didapat sanggatlah
tenang dan sejuk, siapapun yang melsayakan aktivittas diarea ini akan tidak akan
pernah merasakan bosan pada area ini.

3.3 PERSEPSI STUDI KASUS MENURUT NARASUMBER

o Nama : Made Dhika


Umur : 19 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 15 | 23
Asal : Bekasi
Pendidikan : Fsayaltas Hukum Udayana
Persepsi : Beachwalk Mall menurut saya mall yang bagus dan cukup baik
untuk di lihat mall ini Mall ini berdiri diantara bangunan-bangunan yang
bentuknya sama, beachwalk mall berdiri dengan bentuk yang berbeeda diantara
yang lainnya. Dengan perbedaan yang dimiliki bentuk bangunan ini membuatnya
begitu unik diantara bangunan pendamping yang biasa. Lokasi mall dekat dengan
pantai Kuta dan cukup mudah untuk di cari. Namun jalan yang menjadi jalan
utama mall ini sangat krodit karena merupakan jalan utama pusat pariwisata di
Kuta. Suasana nyaman sangat mudah dirasakan pada mall ini dengan adanya
tanaman dan kolam yang mendominasi pada bangunan ini.

o Nama : I Wayan Surya Ardiana


Umur : 21 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Asal : Tembuku, Bangli
Pendidikan : Kedokteran Umum, Universitas Udayana
Persepsi : Gedungnya bagus tetapi nuansa balinya kurang, seperti biasa di
Bali tidak boleh terlalu tinggi bikin gedung, tapi kadang-kadang saya tersesat
karena mallnya terlalu luas dan kurang petunjuk jalan. Saya juga suka taman di
tengah gedung tetapi taman yang ada di beachwalk kurang pohon. Tanaman
rambat yang digunakan pada beachwalk juga bagus, jadi dengan tanamannya itu
suara bising yang berasal dari luar bisa diredam. Kadang saya lihat storenya
tempatnya tidak rapi. Jadi saat pertama kali ke sana sulit untuk menemukan apa
yang dicari. Khusus nya di stand makanannya, lokasinya kurang di tata dengan
rapi. Mungkinn kalau barang-barang yang dijual ditata dan dikelompokkan
menurut jenis barang bisa mempermudah pengunjung.

Lokasi beachwalk mall ini sangat strategis, di Kuta banyak wisatawan non
domestic. Tetapi untuk wisatawan domestic tempatnya sedikit jauh ditambah

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 16 | 23
kemacetann yang harus dilalui apabila ingin menuju mall ini. Parkir beachwalk
mall ini bagus karena tidak membuat saya bingung.
Beachwalk merupakan salah satu mall yang bagus yang ada di Bali. Jadi banyak
budaya berbaur di dalam mall.

o Nama : Ida Bagus Arta Wijaya


Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Asal : Tabanan
Pendidikan : Manegement Keuangan Stan
Persepsi : Saya liat dari marketing beachwalk mall, target pasarnya adalah
dari anak muda sampai orang dewasa. Jadi perlu banyak spot yg enak buat difoto
dan dijadikan tempat untuk sekedar duduk-duduk atau nongkrong.
Secara visual atau wujud bangunan beachwalk mall ini standar-standar saja jika
dibandingkan dengan mall-mall lain apalagi jila dibandingkan dengan mall yang
ada di Jakarta. Tetapi mall ini masih nyaman dilihat karena di Bali saingannya
sedikit. Kalau ada banyak mall yang tampilannya menarik, harus ada inovasi baru
yang dilsayakan. Begitulah seharusnya mall, bisnis itu memang seharusnya
menarik pelanggan
Keunggulan beachwalk mall itu berada di lokasinya saja. Lokasinya yang dekat
dengan tempat wisata dan tidak banyak mall yang berada disekitarnya untuk
menjadi saingan beachwalk mall, sehingga kompetisi pasarnya tidak begitu ketat.
Suasananya bisa dibilang nyaman, karena masih bisa mengikuti trend mall
dewasa ini, terutama dalam hal pengembangan taman dalam mall.

o Nama : Herry Setyadi


Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Asal : Buleleng
Pendidikan : Film dan Televisi

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 17 | 23
Persepsi : Tampilan bangunannya keren dan mewah, jadi tampilan
bangunannya sesuai dengan marketnya yang juga menjual produk-produk
branded. Bentuk bangunan lengkung-lengkung dan tidak kotak seperti bangunan
lainnya. Tetapi dengan bentuk bangunan yang seperti ini tidak membuat tampilan
bangunan jelek, malah jadi sesuatu yang beda dan enak untuk dilihat. Banyaknya
tanaman yang ada dimall ini membuat suasana jadi sejuk dan semangat untuk
belanja.
Lokasi mall yang ada dipinggir pantai menjadi point plus mall ini. Kurang dari
mall ini hanya dari kurangnya petunjuk-petunjuk lokasi jadi saat masuk ke dalam
mall saya agak bingung.

o Nama : Dwi Permanasari


Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Asal : Denpasar
Pendidikan : Ekonomi Akuntansi
Persepsi : Mallnya bagus tampilannya cantik, apalagi saat dilihat dimalam
hari lampu-lampunya bagus dan diletakkan dengan pas tidak terlalu berlebihan.
Tempatnya luas enak di gunakan untuk jalan-jalan. Tempat duduk-duduk yang
disediakan juga nyaman dan letaknya pas dan strategis.
Lokasi mallnya tepat di samping pantai Kuta, jadi sebelum ke mall atau sesudah
bisa mampir ke pantai. Suasana dekat pantai dapat membantu kalau sedang penat
atau bosan karena setelah puas keliling-keliling mall dan berbelanja, bisa melihat
keindahan pantai kuta.

o Nama : Sifa Herdini


Umur : 25
Jenis Kelamin : Perempuan
Asal : Sukoharjo, Jawa Tengah
Pendidikan : Akuntansi Brawijaya

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 18 | 23
Persepsi : Pada saat saya masih SMA saya pernah sekali jalan-jalan ke mall
ini pendapat saya yang pertama dari segi penampilan bangunannya sangat
menarik, bagus dan jarang saya menemukan mall yang seperti ini. Lokasinya
mudah dijangkau apa lagi kalau saya ingin pergi ke pantai Kuta saya bisa
langung menuju ke sana karena lokasi dari mall ini sangat dekat dengan pantai,
parkir pada mall ini juga tidak sulit. Untuk suasanya baik, nyaman, shooping
jalan-jalan, foto-foto semuanya sangat memuaskan dan nyaman.

o Nama : Pudak Elang


Umur : 21 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Asal : Jogjakarta
Pendidikan : Fsayaltas Kedokteran Gigi Universitas Maha Saraswati
Persepsi : Menurut saya di tinjau dari lokasi orang-orang di giring masuk ke
dalam mall karena sirkulasinya terkesan menyatu dengan trotoar yang berada di
depannya saya sangat senang dengan ide yang di buat oleh arsitek karena secara
tidak sadar kita sudah di giring untuk masuk mengunjungi mall ini dan di bantu
dengan tampilan bangunan yang menarik beserta suasana bangunan didalamnya
dibuat hijau menjadikan mall ini memiliki cirri khas tersendiri.

o Nama : Putu Trisna Handayani


Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Asal : Gianyar
Pendidikan : Sarjana Akademi Kebidanan
Persepsi : Mall ini bagi saya sangat menarik dibandingkan dengan mall lain
yang ada di Bali. Walaupun saya sering tersesat atau bingung mencari kios yang
ingin saya cari karena jalannya agak berliku.Tapi jadi sangat menyenangkan,
ditambah lagi bangunannya yg terbuka da nada tamannya yg terawatt jadi gak
bosen kalo lama-lama ada disana, soalnya banyak ada tempat buat istirahat
termasuk ditamannya itu. Menurut saya mall ini sudah sangat bagus dan nyaman,
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 19 | 23
hanya saja kekurangannya cuma pada lokasinya yang ada dijalur yang selalu
macet cukup bikin males kalo mau kesana.

3.4 HASIL ANALISA

Berdasarkan hasil dari analisa yang dilakukan tehadap narasumber diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa persepsi masing-masing individu tentang tampilan, suasana
dan lokasi Beachwalk Mall Kuta berbeda-beda tetapi ada juga yang hampir sama. Hal ini
di sebabkan oleh faktor yang mempengaruhi persepsi. Faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi yaitu:

1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri indvidu yang
bersangkutan, bagamana individu itu mempersepsikan lingkungan yang
dilihatnya. Dalam studi kasus ini faktor internal yang mempengaruhi persepsi
masing-masing individu adalah :
a. Pendidikan (latar belakang) yang berbeda sehingga setiap individu
mempersepsikan Beachwalk Mall Kuta berdasarkan pengetahuan dan
sudut pandang ilmu yang berbeda-beda
b. Daerah asal yang berbeda dapat menyebabkan perbedaan persepsi setiap
individu.
c. Pengalaman (experience) beberapa individu telah pernah berkunjung ke
Mall lain yang mengusung konsep daerah tempat dibangunnya atau hanya
melihat gambar Mall di internet atau media-media sehingga akan
mempersepsikan bangunan tersebut berdasarkan sudut pandangnya. Serta
intensitas individu mengunjungi Beachwalk mall Kuta.
2. Faktor Eksternal, merupakan faktor yang berasal dari lingkungan dan objek yang
dipersepsikan. Dalam studi kasus ini faktor eksternal tersebut adalah :
a. Ukuran, dengan ukuran bangunan yang besar dan bisa dibiang cukup luas
BeachWalk Kuta menjadikan bangunan ini menonjol dengan bangunan

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 20 | 23
yang ada di sekililingnya dan dapat menarik perhatian orang yang
melewatinya.
b. Kontras, perbedaan penggunaan material dengan bangunan yang ada
disekitarnya membuat bangunan ini mudah untuk dikenali dan menarik
perhatian orang.
c. Pemanfaatan lahan, pemanfaatan lahan yang baik untuk Mall ini sangat
terlihat jelas dari jalan utama, sehingga dapat mudah dikenali dan menarik
perhatian orang.
d. Elemen / material, penggunaan material bangunan yang konsisten pada
Mall ini diantaranya maerial alami, moderen, tradisional yang di padukan
sedemikian rupa sehingga membuat perbedaan bangunan ini dengan
bangunan yang ada di sekitarnya.

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 21 | 23
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang sudah disampaikan, kita dapat mengambil


kesimpulan bahwa persepsi merupakan suatu stimulus yang muncul akibat adanya proses
pengindraan oleh setiap individu terhadap suatu objek atau peristiwa tertentu. Selain itu
adanya faktor internal maupun faktor eksternal dari setiap individu akan sangat
mempengaruhi suatu persepsi masing-masing individu tersebut, sehingga dapat
menimbulkan perbedaan persepsi antara individu satu dengan yang lainnya. Maka dari itu
persepsi yang timbul akan dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang terhadap objek
dan situasi dilingkunganya.

Melalui data hasil analisa persepsi yang dilakukan tehadap beberapa narasumber,
kita dapat melihat bahwa persepsi dari masing-masing individu terhadap tampilan,
suasana dan lokasi dari objek studi yaitu Beachwalk Mall Kuta sangat beragam, dan tidak
sedikit pula yang hampir sama. Dan persepsi yang hampir sama tersebut diambil dari
narasumber yang memiliki faktor internal dan eksternal yang hampir sama pula. Dengan
demikian kita dapat membuktikan bahwa faktor-faktor tersebut sangat berperan terhadap
persepsi dari setiap individu.

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 22 | 23
DAFTAR PUSTAKA

Laurens, Jonce Marchella. 2005. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Grasindo: Jakarta.

Haryadi & B. Setiawan. 1995. Arsitektur Lingkungan dan Prilaku. Dirjen Dikti Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta.

http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/9165-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
persepsi.html
Diakses: 30 September 2016

http://www.kompasiana.com/hasminee/persepsi-pengertian-definisi-dan-factor-yang-
mempengaruhi_552999136ea8349a1f552d01
Diakses: 30 September 2016

https://www.academia.edu/6666230/Makalah_-_persepsi_sosial
Diakses: 30 September 2016

http://www.kompasiana.com/hasminee/persepsi-pengertian-definisi-dan-factor-yang-
mempengaruhi_552999136ea8349a1f552d01
Diakses: 30 September 2016

http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/9165-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perseps.html
Diakses: 30 September 2016

https://www.academia.edu/11625129/PERSEPSI_DAN_KOMUNIKASI
Diakses: 30 September 2016

P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 23 | 23

Anda mungkin juga menyukai