Studi Kasus Kelompok 2a
Studi Kasus Kelompok 2a
DOSEN PEMBIMBING :
OLEH KELOMPOK 2A :
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha
Esa, karena tanpa Asung Kerta Wara Nugraha-Nya makalah ini tidak akan dapat diselesaikan.
Makalah ini mengangkat judul Persepsi Manusia Terhadap Beachwalk Mall Kuta. Makalah
ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas dari mata kuliah Arsitekur Perilaku, Fakultas
Teknik Arsitektur, Universitas Udayana. Dalam penyusunannya, makalah ini mengambil
materi dari beberapa sumber literatur yang diantaranya didapatkan dari tim pengajar mata
kuliah ini. Maka dari itu diucapkan terimakasih kepada orang-orang yang terlibat dalam
mendukung proses penyelesaian makalah ini baik dalam bentuk dukungan materi, sumber
literature, maupun moral. Adapun diantaranya :
1. Tim dosen matakuliah Arsitektur Perilaku yang telah memberikan materi-materi
pendukung dalam penyelesaian tugas ini.
2. Seluruh kerabat yang memberikan dukungan secara moral.
3. Orang Tua yang mendukung secara moral dan materi dalam proses pembuatan
makalah ini.
Diharapkan makalah ini dapat menjadi bahan refrensi untuk sekedar menambah
wawasan tentang Persepsi Lingkungan sebagai unsur yang cukup penting dalam sebuah
desain bangunan, karena dengan mengetahui Persepsi Lingkungan tentunya akan menambah
nilai positif dari bangunan maupun desain bangunan yang aka dirancang nanti.
Penyusun,
Luh Putri Sintyadewi (1419251001)
I Putu Mika Antarmukhta (1419251016)
Made Ary Sutisna Putra (1419251024)
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a I | 23
DAFTAR ISI
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a II | 33
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................................... 22
4.1 KESIMPULAN .................................................................................................................. 22
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a II | 33
DAFTAR GAMBAR
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a II | 33
BAB I
PENDAHULUAN
Persepsi merupakan suatu hal yang umum dan selalu ada dalam kehidupan kita
sehari-hari. Kehadiran persepsi sendiri memiliki alasan khusus yang menyebabkan
keberadaannya dianggap sangat penting dalam menafsirkan kedadaan disekeliling kita.
Ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam mempersepsi suatu keadaan, hal ini
dikarenakan merupakan sebuah proses yang hampir bersifat otomatik, dan ia bekerja
dengan cara yang hampir serupa pada masing-masing individu, tetapi sekalipun demikian
secara tipikal menghasilkan persepsi-persepsi yang berbeda-beda.
Kehadiran persepsi yang berbeda-beda ini juga dapat membantu kita untuk
memperluas pandangan kita dalam menyikapi suatu keadaan. Akan tetapi perlu
pemahaman dan kebijakan setiap individu dalam menyikapi persepsi-persepsi yang
berbeda-beda sebelum kita menarik kesimpulan. Cara kita dalam menarik kesimpulan
dan menyikapinya inilah sangat membantu dalam proses pembentukan prilsaya manusia.
Seseorang individu tidak bereaksi atau berperilsaya dengan cara tertentu, karena situasi
yang terdapat di sekitarnya, melainkan karena apa yang terlihat olehnya, atau apa yang
diyakini olehnya tentang situasi tersebut.
Dalam memproses suatu persepsi tentunya manusia akan memilih dan memilah
hal-hal yang terkait sebelum akhirnya ditata dan ditafsirkan secara selektif. Oleh sebab
itu kehadiran persepsi sangat penting dalam membentuk dan mengetehaui bagaimana
prilsaya suatu individu dalam memahami orang lain dan dunianya sekaligus berbagai
pilihan yang diambil dalam hidup mereka. Contohnya, bila seseorang beranggapan
(perceive) orang lain sebagai bermusuhan atau menentangnya, maka ia bisa berinteraksi
secara defensif atau meminimalkan komunikasi. Dengan sendirinya, persepsi memotivasi
seseorang untuk bersikap dan bertindak dalam sebagian besaraktivitas hidupnya.
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 1 | 23
1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana persepsi masing-masing individu tentang Beachwalk Mall Kuta?
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi masing-masing individu
tentang Beachwalk Mall Kuta?
o BAB IV PENUTUP
Pada BAB IV ini diuraikan tentang kesimpulan dari pembahasan tinjauan objek dan
beserta jika ada saran akan dijelaskan juga pada BAB ini.
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 2 | 23
1.5 METODE PENULISAN
Metode penulisan menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam pengumpulan
data dan penyusunan laporan ini.
1. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Observasi
Metode ini dilsayakan dengan cara mengamati langsung ke objek studi yaitu di
BeachWalk Mall Kuta.
b. Metode Wawancara
Metode ini dilsayakan dengan cara mewawancarai dan meminta pendapat
orang yang dianggap memiliki informasi tentang objek studi ini.
2. Metode Analisis
Metode ini dilsayakan setelah mendapatkan data pengamatan objek ke lapangan
dan melsayakan wawancara. Data-data yang di dapat di lapangan dibandigkan
dengan landasan teori yang telah didapatkan sebelumnya.
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 3 | 23
BAB II
LANDASAN TEORI
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 4 | 23
o Yusuf (1991: 108) menyebut presepsi sebagai pemaknaan hasil
pengamatan
o Gulo (1982: 207) presepsi ialah proses seseorang menjadi sadar akan
segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera.
o Rakhmat (1994: 51), presepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa,
atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi
dan menafsirkan pesan.
o Atkinson, presepsi adalah proses saat kita mengorganisasikan dan
menafsirkan pola stimulus dengan lingkungan.
o Verbeek (1978), presepsi dapay dirumuskan sebagai suatu fungsi yang
manusia secara langsung dapat mengenal dunia riil yang fisik.
o Brouwer (1983: 21), presepsi ialah suatu reflika dari benda di luar manusia
yang intrapsikis, dibentuk berdasar rangsangan-rangsangan dari objek.
o Pareek (1996: 13), presepsi dapat didefinisikan sebagai proses menerima,
menyeleksi, mengorganisasikan, mengartikan, menguji, dan memberikan
reaksi pada rangsangan panca indera atau data.
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 5 | 23
lingkungan dan perilsaya justru menekankan pada ragam dan kesamaan persepsi
lingkungan beberapa individu atau beberapa kelompok individu.
Proses pemahaman dari persepsi lingkungan dari seorang individu menjadi lebih
mudah karena individu mengaitkan objek yang diamatinya dengan pengalaman tertentu,
dengan fungsi objek, dan dengan menciptakan makna- makna yang terkandung dalam
objek itu. Penciptaan makna- makna itu terkadang meluas, sesuai dengan kebutuhan
individu.
Dalam konteks perancangan lingkungan, dikatakan oleh Rapoport (1977) bahwa
peran persepsi lingkungan sangat penting, karena keputusan perancangan akan ditentukan
oleh persepsi lingkungan dari perancang. Dengan kata lain, apabila perancang tidak
memahami persepsi lingkungan masyarakat yang ia rancang lingkungannya,
dimungkinkan tidak akan terjadi suatu kualitas perancangan lingkungan yang baik.
Didalam konteks studi atropologi lingkungan, isu mengenai perepsi lingkungan ini akan
menyangkut apa yang disebut sebagai aspek emic dan etic. Emic menggambarkan
bagaimana suatu lingkungan dipersepsikan oleh kelompok di dalam sistem tersebut
(bagaimana suatu kelompok mempersiapkan lingkungannya), sedangkan etic adalah
bagaimana pengamat atau outsider (misalnya perancang) mempersiapkan lingkungan
yang sama.
Masalah emic dan etic ini menjadi penting karena kita akan berhadapan dengan
satu pandangan sujektif yang berbeda tentang suatu lingkungan yang sama. Dengan
pandangan yang berbeda ini, kita akan mempersepsikan perkampungan kumuh (slums),
kesumpekan (crowding) tekanan lingkungan (eviromental pressures) ruang privat (private
space), dan ruang publik (public space), ruang profan dan sakral secara berbeda.
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 7 | 23
Pandangan manusia akan mempersepsi sesuatu sesuai dengan pengalaman dan
harapan yang ada pada dirinya, sehingga persepsi seseorang terhadap sesuatu dapat
bersifat dinamis dan berubah.
Berikut akan di jelaskan mengenai factor-faktor yang mempengaruhi persepsi
menurut para ahli.
Arikunto dalam Ali (2004:19), menyatakan bahwa persepsi dipengaruhi faktor- faktor
yaitu :
- Ciri khas objek stimulus yang memberikan nilai bagi orang yang
mempersiapkannya dan seberapa jauh objek tertentu dapat menyenangkan
bagi seseorang.
- Faktor- faktor pribadi termasuk di dalamnya ciri khas individu, seperti
taraf kecerdasan, minat, emosional dan lain sebagainya.
- Faktor pengaruh kelompok, artinya respon orang lain di lingkungannya
dapat memberikan arah kesuatu tingkah lsaya
- Faktor perbedaan latar belakang tingkah lsaya kultural (kebiasaan)
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 8 | 23
Menurut Kenneth, perhatian juga sangat berpengaruh terhadap persepsi. Dimana
perhatian merupakan proses mental ketika stimulus atau rangkaian stimulus menjadi
menonjol dalam kesadaran pada saat stimulus yang lainnya melemah (dalam Rakhmad,
1989). Tertarik tidaknya individu untuk memperhatikan satu stimulus dipengaruhi oleh
dua faktor yaitu:
- Faktor internal (kebiasaan, minat, emosi, dan keadaan biologis)
- Faktor eksternal (intensitas, kebaruan, gerakan dan pengulangan stimulus).
Sedangkan menurut Walgito (2002:70), faktor- faktor yang berperan dalam persepsi
dapat dikemukakan adanya beberapa faktor, yaitu:
- Objek yang dipersiapkan, objek menimbulkan stimulus yang mengenai
alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang
mempersiapkannya tetapi juga dapat datang dari dalam individu yang
bersangkutan yang langsung mengenai syaraf yang bekerja sebagai
reseptor.
- Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf, alat indera merupakan alat
untuk menerima stimulus di samping itu juga harus ada syaraf sensoris
sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat
susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran.
Sebuah desain memuat berbagai tatanan titik, garis, dan bidang. Dimana titik,
garis dan bidang ini akan berperan dalam pembentukan persepsi visual manusia. Persepsi
manusia terorganisasi dalam figure dan latar, yang mempunyai kekuatan dinamis menjadi
dasar teori ekspresi dalam arsitektur. Arnheim (1968) mengatakan bahwa kualitas
ekspresi arsitektur sangat terkait sedemikian rupa pada konfigurasi tertentu dalam
pengalaman seseorang. Bentuk- bentuk visual bias dirasakan seseorang karena bentuk-
bentuk tersebut mempunyai kualitas ekspresi tertentu dan hal ini yang menjadi sebuah
kosakata perancangan arsitektur.
Didalam pengambilan sebuah keputusan desain diperlukan sebuah kepastian
dalam mendapatkan bentuk-bentuk visual yang baik. Dalam pengambilan keputusan
desain pentingnya suatu kepastian untuk mendapatkan bentuk-bentuk visual yang baik
dan tepat. Presepsi disini adalah hal yang ditimbulkan oleh pembentukan visual desain.
Oleh karenanya dalam merancang sebuah desain presepsi merupakan dasar pemikiran
kita terhadap desain apa yang akan dibuat.
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 10 | 23
BAB III
TINJAUAN OBJEK
Objek studi kasus yang kami tinjau mengenai Persepsi Lingkungan adalah
Beachwalk Mall yang berlokasi di Jalan Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
Kami memilih Beachwalk Mall ini sebagai studi kasus karena tampilan bangunan
ini kami anggap sangat representatif untuk diamati serta keberadaannya dan arsitektur
yang ditampilkan pun sangat mencolok. Oleh karena itu kami mencoba untuk
memnbahas faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi mahasiswa maupun
orang-orang yang pernah berkunjung ke Beachwalk Mall Bali.
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 11 | 23
3.2 PEMBAHASAN OBJEK STUDI
Ada beberapa komponen pada bangunan Beachwalk Mall Bali yang dapat
menjadi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemahaman persepsi seseorang akan
bangunan tersebut
Menurut tinjauan dari hasil observasi kami hal-hal dibawah ini yang menjadi pengaruh
terhadap persepsi masing-masing individu.
Dari segi tampilan bangunan, objek studi kasus yang kita angkat ini
merupakan sebuah bangunan public. Sebuah bangunan public harus memiliki sifat
mengundang. Dan bangunan ini telah menampilkan sifat tersebut dengan
pemilihan bentuk massa yang berbeda dengan lingkungan sekitarnya. Dengan
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 12 | 23
penggunaan material alami yang digunakan pada bangunan ini seperti kayu yang
dipasang pada lantai bangunan dan dipadukan dengan penataan landscape yang
sangat ditata dengan baik sangat menambah keunikan dari bangunan ini.
3.2.2 Lokasi
Sumber: googlemap.com
Bangunan ini berlokasi di lokasi yang strategis yaitu di sisi pantai kuta.
Bangunan ini mudah dijangkau karena berada di pusat pariwisataa. Sehingga
faktor lokasi juga menjadi salah satu faktor yang sangat berpengaruh pada
persepsi masyarakat sehingga dengan alasan demikian, bangunan ini lokasinya
diketahui oleh masyarakat yang melintas ataupun melewati jalan didepan
bangunan ini.
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 13 | 23
Gambar 3.4: Peletakan Bangunan Mall Yang Strategis
3.2.3 Suasana
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 14 | 23
Gambar 3.6:Penataan Vegetasi Pada Interior Beachwalk Mall Kuta
Suasana dari bangunan ini dihasilkan dari material yang digunakan dan
landscape dari bangunanan, dilihat dari segi material yang digunakan suasa yang
dihasilkan adalah timbulnya rasa nyaman ketika berada pada bangunan ini karena
sebagian besar material bangunan ini menggunakan material alami yang
diaplikasikan. Dilihat dari penataan landscape bangunan ini suasana yang
dihasilkan tentunya suasana yang sejuk karena landscape pada bangunan ini
sangat direncanakan dengan baik ini dapat dilihat dari seating area dikelilingi
tumbuhan hijau yang mengelilingi sehingga suasana yang didapat sanggatlah
tenang dan sejuk, siapapun yang melsayakan aktivittas diarea ini akan tidak akan
pernah merasakan bosan pada area ini.
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 15 | 23
Asal : Bekasi
Pendidikan : Fsayaltas Hukum Udayana
Persepsi : Beachwalk Mall menurut saya mall yang bagus dan cukup baik
untuk di lihat mall ini Mall ini berdiri diantara bangunan-bangunan yang
bentuknya sama, beachwalk mall berdiri dengan bentuk yang berbeeda diantara
yang lainnya. Dengan perbedaan yang dimiliki bentuk bangunan ini membuatnya
begitu unik diantara bangunan pendamping yang biasa. Lokasi mall dekat dengan
pantai Kuta dan cukup mudah untuk di cari. Namun jalan yang menjadi jalan
utama mall ini sangat krodit karena merupakan jalan utama pusat pariwisata di
Kuta. Suasana nyaman sangat mudah dirasakan pada mall ini dengan adanya
tanaman dan kolam yang mendominasi pada bangunan ini.
Lokasi beachwalk mall ini sangat strategis, di Kuta banyak wisatawan non
domestic. Tetapi untuk wisatawan domestic tempatnya sedikit jauh ditambah
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 16 | 23
kemacetann yang harus dilalui apabila ingin menuju mall ini. Parkir beachwalk
mall ini bagus karena tidak membuat saya bingung.
Beachwalk merupakan salah satu mall yang bagus yang ada di Bali. Jadi banyak
budaya berbaur di dalam mall.
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 17 | 23
Persepsi : Tampilan bangunannya keren dan mewah, jadi tampilan
bangunannya sesuai dengan marketnya yang juga menjual produk-produk
branded. Bentuk bangunan lengkung-lengkung dan tidak kotak seperti bangunan
lainnya. Tetapi dengan bentuk bangunan yang seperti ini tidak membuat tampilan
bangunan jelek, malah jadi sesuatu yang beda dan enak untuk dilihat. Banyaknya
tanaman yang ada dimall ini membuat suasana jadi sejuk dan semangat untuk
belanja.
Lokasi mall yang ada dipinggir pantai menjadi point plus mall ini. Kurang dari
mall ini hanya dari kurangnya petunjuk-petunjuk lokasi jadi saat masuk ke dalam
mall saya agak bingung.
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 18 | 23
Persepsi : Pada saat saya masih SMA saya pernah sekali jalan-jalan ke mall
ini pendapat saya yang pertama dari segi penampilan bangunannya sangat
menarik, bagus dan jarang saya menemukan mall yang seperti ini. Lokasinya
mudah dijangkau apa lagi kalau saya ingin pergi ke pantai Kuta saya bisa
langung menuju ke sana karena lokasi dari mall ini sangat dekat dengan pantai,
parkir pada mall ini juga tidak sulit. Untuk suasanya baik, nyaman, shooping
jalan-jalan, foto-foto semuanya sangat memuaskan dan nyaman.
Berdasarkan hasil dari analisa yang dilakukan tehadap narasumber diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa persepsi masing-masing individu tentang tampilan, suasana
dan lokasi Beachwalk Mall Kuta berbeda-beda tetapi ada juga yang hampir sama. Hal ini
di sebabkan oleh faktor yang mempengaruhi persepsi. Faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi yaitu:
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri indvidu yang
bersangkutan, bagamana individu itu mempersepsikan lingkungan yang
dilihatnya. Dalam studi kasus ini faktor internal yang mempengaruhi persepsi
masing-masing individu adalah :
a. Pendidikan (latar belakang) yang berbeda sehingga setiap individu
mempersepsikan Beachwalk Mall Kuta berdasarkan pengetahuan dan
sudut pandang ilmu yang berbeda-beda
b. Daerah asal yang berbeda dapat menyebabkan perbedaan persepsi setiap
individu.
c. Pengalaman (experience) beberapa individu telah pernah berkunjung ke
Mall lain yang mengusung konsep daerah tempat dibangunnya atau hanya
melihat gambar Mall di internet atau media-media sehingga akan
mempersepsikan bangunan tersebut berdasarkan sudut pandangnya. Serta
intensitas individu mengunjungi Beachwalk mall Kuta.
2. Faktor Eksternal, merupakan faktor yang berasal dari lingkungan dan objek yang
dipersepsikan. Dalam studi kasus ini faktor eksternal tersebut adalah :
a. Ukuran, dengan ukuran bangunan yang besar dan bisa dibiang cukup luas
BeachWalk Kuta menjadikan bangunan ini menonjol dengan bangunan
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 20 | 23
yang ada di sekililingnya dan dapat menarik perhatian orang yang
melewatinya.
b. Kontras, perbedaan penggunaan material dengan bangunan yang ada
disekitarnya membuat bangunan ini mudah untuk dikenali dan menarik
perhatian orang.
c. Pemanfaatan lahan, pemanfaatan lahan yang baik untuk Mall ini sangat
terlihat jelas dari jalan utama, sehingga dapat mudah dikenali dan menarik
perhatian orang.
d. Elemen / material, penggunaan material bangunan yang konsisten pada
Mall ini diantaranya maerial alami, moderen, tradisional yang di padukan
sedemikian rupa sehingga membuat perbedaan bangunan ini dengan
bangunan yang ada di sekitarnya.
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 21 | 23
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Melalui data hasil analisa persepsi yang dilakukan tehadap beberapa narasumber,
kita dapat melihat bahwa persepsi dari masing-masing individu terhadap tampilan,
suasana dan lokasi dari objek studi yaitu Beachwalk Mall Kuta sangat beragam, dan tidak
sedikit pula yang hampir sama. Dan persepsi yang hampir sama tersebut diambil dari
narasumber yang memiliki faktor internal dan eksternal yang hampir sama pula. Dengan
demikian kita dapat membuktikan bahwa faktor-faktor tersebut sangat berperan terhadap
persepsi dari setiap individu.
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 22 | 23
DAFTAR PUSTAKA
Laurens, Jonce Marchella. 2005. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Grasindo: Jakarta.
Haryadi & B. Setiawan. 1995. Arsitektur Lingkungan dan Prilaku. Dirjen Dikti Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta.
http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/9165-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
persepsi.html
Diakses: 30 September 2016
http://www.kompasiana.com/hasminee/persepsi-pengertian-definisi-dan-factor-yang-
mempengaruhi_552999136ea8349a1f552d01
Diakses: 30 September 2016
https://www.academia.edu/6666230/Makalah_-_persepsi_sosial
Diakses: 30 September 2016
http://www.kompasiana.com/hasminee/persepsi-pengertian-definisi-dan-factor-yang-
mempengaruhi_552999136ea8349a1f552d01
Diakses: 30 September 2016
http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/9165-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
perseps.html
Diakses: 30 September 2016
https://www.academia.edu/11625129/PERSEPSI_DAN_KOMUNIKASI
Diakses: 30 September 2016
P e r s e p s i M a n u s i a T e r h a d a p B e a c h w a l k M a l l K u t a 23 | 23