Hambatan
BJT Keterangan
Dioda
Avo
No Basis Basis keterangan
No Meter
Type Emite kolektor baik buruk
Seri
r () ()
Karena
1 BC547 NPN Digital 0,643 0,640 adanya nilai
hambatan
Karena
2 BC557 PNP Digital 0,635 0,640 adanya nilai
hambatan
A. Fixed bias
Seperti yang diperlihatkan pada tabel 2.8 ini dapat dijelaskan bahwa
sebuah transistor jika dalam kondisi baik akan mempunyai sebuah nilai
hambatan dengan nilai nol, sebaliknya bila tidak dapat dihitung maka dalam
keadaan rusak. Pada percobaan kali ini kami menggunakan transistor jenis dan
type NPN (BC547) dan PNP (BC557), untuk hasi percobaan dapat dilihat pada
table 2.8 berikut ini.
Hambatan
BJT Keterangan
Dioda
Avo
No Basis Basis keterangan
No Meter
Type Emite kolektor baik buruk
Seri
r () ()
Karena
1 BC547 NPN Digital 0,643 0,640 adanya nilai
hambatan
Karena
2 BC557 PNP Digital 0,635 0,640 adanya nilai
hambatan
Pada testing kondisi BJT tipe NPN (BC547) yang kami periksa adalah
kondisi transistor, dengan cara memeriksa hambatan (resistansi) pada emitter
dan kolektor dari transistor tersebut. Pada percobaan yang kami lakukan, alat
yang digunakan untuk testing kondisi BJT adalah multimeter digital dimana probe
pada multimeter digital diletakan pada kaki emitter dan kolektor untuk probe
bermuatan positif diletakan pada kaki emitter dan probe negative diletakan pada
kaki kolektor
Dari hasil percobaan didapat nilai hambatan pada kaki emitter dan
kolektor ketika testing kondisi BJT tipe NPN (BC457) didapat 0,643 untuk
basis emitter dan 0,640 untuk basis kolektor. Seperti yang telah dikatakan
pada teori sebelumnya jika transistor dalam keadaan baik maka nilai hambatan
bernilai nol dan bila dalam keadaan buruk nilai hambatan dapat dihitung. Dari
hasil percobaan kami didapat transistor BJT yang digunakan memiliki nilai
hambatan yang kecil yaitu sebesar 0,643 pada basis emitter dan 0,640 pada
basis kolektor, dari hasi tersebut dapat dikatakan transistor dalam keadaan baik
dan dapat disimpulkan percobaan yang kami lakukan sudah sesuai teori.
Dari hasil percobaan didapatkan nilai hambatan pada kaki emitter dan
kolektor ketika testing BJT type PNP (BC557) yaitu 0,635 pada emitter dan
0,640 pada kolektor. Dapat kami simpulkan bahwa transistor tersebut dalam
keadaan baik Karena menurut teori dikatakan bahwa transistor dalam kondisi
baik maka nilai hambatannya adalah nol. Dari hasi percobaan yang kami lakukan
sudah sesuai dengan teori
Fixed bias adalah pemberian tegangan dengan menggunakan tahanan basis dan
tahanan kolektor.
Gambar 2.7 Konfigurasi BJT PNP dan NPN Fixed Bias
Berdasarkan rangkaian gambar 2.7 tersebut pada BJT PNP (BC 557) dan BJT
NPN (BC547), dengan input DC yang dilakukan saat percobaan maka kapasitor
diganti dengan rangkaian terbuka (open circuit). Pada BJT PNP (BC557)
diperoleh arus pada basis sebesar 12 x 10-5 A dan arus pada kolektor sebesar 8
x 10-2 A, serta tegangan pada basis sebesar 11,92 V dan tegangan pada kolektor
sebesar 11,85 V. Pada BJT NPN (BC547) diperoleh arus pada basis basis 12 x
10-5 A dan arus pada kolektor sebesar 8 x 10-2 A serta tegangan pada basis
sebesar 0,622 V dan tegangan pada kolektor sebesar 0,0074 V. Dalam
perhitungan secara teori dapat menggunakan persamaan 2.1 , 2.2 , dan 2.3
berikut
VCC
IB=
RB
2.1
VCC
IC=
RC ..
2.2
IC
=
IB
2.3
1. Pada BJT PNP (BC557)
Untuk mencari nilai IB menggunakan persamaan 2.1
VCC 12 V
IB = = =0,00012 A
RB 100000
VCC 12 V
IC = = =0,0000 8 A
RC 150000
I C 0,00008
= = =0,666
IB 0,00012
VCC 12 V
IB = = =0,00012 A
RB 100000
VCC 12 V
IC = = =0,0000 8 A
RC 150000
I C 0,00008
= = =0,666
IB 0,00012
RB=Rtotal=R 1+ R 2 ...2.4
R 1 X R 2 10000 X 3300
RB = = =2481,2
R1+ R 2 10000+ 3300
VCC 12 V
IB = = =0,0048 A
RB 2481,2
VCC 12 V
IC = = =0,12 A
RC 100
IC 0,12
= = =25
IB 0,0048
2. Pada PNP BC 557
R 1 X R 2 10000 X 3300
RB = = =2481,2
R1+ R 2 10000+ 3300
VCC 12 V
IB = = =0,0048 A
RB 2481,2
VCC 12 V
IC = = =0,12 A
RC 100
IC 0,12
= = =25
IB 0,0048
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan daerah cut-off, aktif, dan saturasi?
a. IC terhadap VCE
b. VBE terhadap IB
4. Berdasarkan percobaan yang sudah anda lakukan jelaskan cara kerja BJT!
6. Apa syarat syarat transistor yang beroperasi pada daerah cut-off, aktif
dan saturasi, jelaskan jawaban anda menurut hasil percobaan!
7. Dari keempat jenis bias pada BJT, mana yang paling stabil (pergeseran titik
kerjanya sangat kecil)? Jelaskan!
11. Berikan kesimpulan anda pada tiap-tiap percobaan dan berikan kesimpulan
umumnya pada akhir percobaan.
2.7.2 Jawaban
1. Daerah cut-off
3. A.Bias Tetap
Titik Q point terjadi saat Ic saturasi mencapai maximum dan berpotongan dengan
Vce saturasi.
B. Bias Emiter Terstabilkan
Titik Q point terjadi pada perpotongan garis Ibo dan garis yang menghubungkan
Vcc dan Vcc / Rc+Re.
C. Bias Pembagi Tegangan
Titik Q point terjadi pada pertemuan garis dari k dan Vge.
1. Syarat transistor beroperasi pada daerah cut-off adalah arus kolektor kecil, maka
titik cut-off hamper menyentuh ujung bawah garis beban. Titik cut-off menyatakan
tegangan kolektor emitter maksimum yang mungkin dalam rangkaian. VCE
maksimum yang mungkin sekitar 15 V, yaitu tengangan catu kolektor.
Daerah saturation : Pada semua kondisi sering dipilih hambatan basis yang
menghasilkan gain arusnya 10. Karena di sana lebih dari cukup arus basis untuk
menjenuhkan transistor.
Daerah Aktif : Pada daerah ini transistor sebagai garis aliran amplifier (IC =
B * IB). Beta adalah salah satu dari parameter transistor, bagian dari base
transistor. Dimana nilainya berkisar dari 50 200, tapi bisa
2. Dari keempat jenis bias BJT di atas yang paling stabil adalah Bias pembagi
tegangan. Karena berdasarkan pada prototype bias emitter disebut dengan bias
pembagi teganyan. Kita dapat mengenalinya dengan adanya pembagi tegangan
pada rangkaian basis.
3. Bias ada dua macam yaitu Forward bias (bias maju) adalah hubungan yang
dihasilkan oleh pusat sumber negatif dihubungkan dengan beban tipe-n dan
pusat positif dihubungkan dengan beban tipe-p. Reverse Bias adalah hubungan
yang terjadi saat pusat negative baterai dihubungkan pada sisi-dan pusat positif
baterai dihubungkan dengan sisi-n.
4. Jika hasil yang didapat setelah percobaan tak sesuai dengan teori, dapat
dikarenakan oleh karena rusaknya transistor. Kerusakan ini diakibatkan oleh
kurangnya perawatan yang baik atau mungkin kerusakan ini disebabkan oleh
faktor umur alat yang sudah lama. Kerusakan transistor bisa saja terjadi karena
transistor telah melewati daerah breakdown.
5. Hasil dari pengukuran yang telah dilakukan pada saat percobaan memberikan
hasil yang berbeda dari hasil perhitungan berdasarkan teori yang ada. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh kesalahan didalam pembacaaan skala pada alat
ukur multimeter.
2.8 Kesimpulan
Berdasarkan Analisi yang kami lakukan dapat disimpulkan, bahwa :
1. BJT merupakan komponen elektronika yang bergantung pada arus
2. BJT mempunyai 3 kaki yaitu : basis, emitor, kolektor
3. Pada testing kondisi BJT dapat disimpulkan bahwa BJT yang kami
gunakan dalam kondisi yang baik Karena resistansi / hambatan yang
sangat kecil
4. Pada pengujian fixed bias BJT tipe PNP dan NPN memiliki nilai IB, I, dan
yang sama akan tetapi pada tipe PNP memiliki tegangan basis dan kolektor
lebih besar dari NPN.
5. Pada pengujian Voltage Divider Bias tipe PNP dan NPN memiliki nilai IB, I,
dan yang sama akan tetapi pada BJT tipe PNP memiliki tegangan basis
yang tinggi dan tegangan kolektor yang rendah, sedangkan untuk tipe NPN
memiliki tegangan colektor yang tinggi dan tegangan basis yang rendah.
http://mohamadramdhani.staff.telkomuniversity.ac.id/files/2015/03/Bab-4-Bipolar-
Junction-Transistor.ppt
https://tanotocentre.wordpress.com/2010/10/26/bipolar-junction-transistor-bjt/
http://tiyaranofitasari.blogspot.co.id/2013/05/bjt-dan-fet.html