Telaah Jurnal
Disusun Oleh
Kelompok K17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara
pada mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah (Sudoyo dkk, 2009).
ke-4 dengan jumlah penderita terbesar di dunia setelah India, Cina, dan
diperkirakan mengalami peningkatan dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2000.
Jumlah penderita akan menjadi meningkat sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun
2030 mendatang.
tipe II. DM tipe I terjadi pada seseorang yang usianya dibawah 45 tahun
karena kerusakan sekresi produksi insulin sel- sel beta pankreas, sehingga
3
penurun insulin sangat cepat sampai akhirnya tidak ada lagi yang disekresi,
akan semakin tinggi jika kelebihan berat badan dan kurangnya aktivitas. DM
2010). Akan tetapi, insulin masih diberikan pada DM tipe II karena masih
(HbA1C) sebesar lebih dari 1% dan memperbaiki fungsi sel beta pankreas
untuk dapat mengurangi terjadinya penyulit menahun yang bisa diderita bagi
pemberiannya pun harus dilakukan dengan teknik yang tepat agar tidak
cara yang tepat, cara mencegah komplikasi pemberian insulin serta cara
kondisi penyakit lain yang merupakan akibat dari diabetes mellitus, seperti
injeksi dengan pena rutin dilakukan bagi pasien diabetes sebelum makan
perdebatan antara tenaga kesehatan atau perawat tentang daerah mana yang
lebih baik digunakan dalam pemberian injeksi insulin. Oleh sebab itu, penulis
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penulisan jurnal New Insulin Delivery Recommendations?
2. Bagaimana isi dari jurnal New Insulin Delivery Recommendations?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
a. Diketahui penulisan jurnal New Insulin Delivery
Recommendations.
b. Diketahui isi atau konten dari jurnal New Insulin Delivery
Recommendations.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai bahan pembelajaran dalam pemberian insulin, terutama
rumah sakit.
BAB II
A. Judul Jurnal
6
membaca keseluruhan dari jurnal tersebut. Judul tidak boleh memiliki makna
ganda.
Kelebihan jurnal
pemasukan insulin. Dari membaca judul pada jurnal ini, kita dapat
mengetahui bahwa jurnal ini membahas tentang apa saja hal terbaru
tentang insulin. Judul jurnal sudah baik dan terdiri dari 4 kata, dimana
syarat judul jurnal adalah tidak boleh lebih dari 20 kata, singkat dan
jelas.
b. Pada jurnal ini nama penulis juga sudah ditulis dengan singkat tanpa
danya gelar.
B. Abstrak
7
tentang keseluruhan isi jurnal. Penulisan sebuah abstrak terdiri dari sekitar
250 kata yang berisi tentang tujuan, metode, hasil, dan kesimpulan isi jurnal.
Kelebihan jurnal
a. Jurnal ini memiliki abstrak dengan jumlah kata sebanyak 199 kata,
Kelemahan jurnal
kategori jurnal review yaitu jurnal yang membahas hasil dari penelitian
sebelumnya.
Kelemahan jurnal
tetapi pada pendahuluan jurnal ini tidak dibahas fenomena dari jurnal
ini.
b. Jurnal ini juga tidak membahas isi dari jurnal secara rinci hanya
dimuat pernyataan bahwa pemberian insulin merupakan suatu hal yang harus
E. Tinjauan pustaka
Jurnal ini juga tidak mencantumkan tinjauan kepustakaan sebagai
acuan konsep.
G. Metodologi
Jurnal ini merupakan systematic review journal, yaitu kumpulan dari
maupun studi berdasarkan populasi, dan 3= bersumber dari opini para ahli
jurnal tersebut.
10
I. Hasil
Hasil pada jurnal ini membahas tentang anatomi, fisiologi, patologi,
berdasarkan penelitian.
Jurnal ini mengarahkan pembaca dengan baik bagaimana
rinci tentang apa saja rekomendasi terbaru insulin. Jurnal ini juga menjadi
Kekurangan Jurnal
GLP-1, atau bagaimana menginjeksi pada bayi dan lansia, belum dikaji
secara mendalam dan belum ada jurnal pendukung yang lebih kuat. Hal ini
K. Kesimpulan
12
Kelebihan jurnal
Kesimpulan pada jurnal ini lebih menjelaskan tentang bukti
bagi perawat, pendidik, dan pasien. Pada jurnal ini menjelaskan bahwa
BAB III
A. Diabetes Melitus
1. Definisi
Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemi kronik yang
memilki kadar gula darah puasa >126 gm/dl dan >200 gm/dl jika tidak
Ekresi ini akan disertai oleh pengeluaran cairan dan elektrolit ysng
hati).
Untuk mencapai kadar glukosa darah yang normal
dengan diabetes
Hal ini akan dikompensasi pada fase lambat, dimana sekresi insulin
melitus. Diet dan olahraga yang tidak baik berperan besar terhadap
17
populasi.
f. Berat Badan/Kegemukan (Obesitas)
Obesitas merupakan berat badan yang berlebihan minimal 20%
dari berat badan idaman atau indeks massa tubuh lebih dari 25
melitus selama 5-10 tahun atau lebih dan dapat mengancam hidup.
2. Komplikasi makrovaskuler
Komplikasi yang mengenai pembuluh darah arteri yang lebih
B. Terapi Insulin
Pengobatan/terapi insulin bukan hal tahap akhir. Hal ini dipercaya
insulin.
1. Pengertian
21
untuk memperbaiki kadar gula darah puasa atau sebelum makan. Oleh
menit sebelum makan, dengan lama kerja berkisar 3-4 jam. Insulin
lebih lambat. Jangka waktu kerja adalah 10-16 jam, sehingga dapat
d. Insulin premixed
Sedian ini dimaksudkan insulin yang bekerja dengan cepat
terapi insulin diberikan sekali untuk kebutuhan basal dan tiga kali
kebutuhan fisiologis.
24
C. Jurnal
1. Anatomi
a. Anatomi Kulit
Kulit merupakan rintangan pertama ketika jarum harus masuk dalam
insulin dan infus. Pada anak-anak dan dewasa, jarum terpendek (4mm)
memar, dan nyeri. Rasa sakit yang dirasakan memburuk saat dilakukan
masih berada di bawah kulit maka akan terus tegak. Namun, hal ini
akan berisiko khusus pada anak-anak, orang kurus, dan orang dengan
saraf lebih dan lebih lambat lagi jika di suntikkan dipaha dan
waktu. Hal ini tidak dibolehkan karena akan muncul jaringan parut
diatas tubuhnya.
e. Penggunaan jarum suntik dengan tepat
Setiap jarum suntik memiliki tanda skala yang sesuai hanya untuk
tercepat disana
h. Mengangkat Lipatan kulit (mencubit)
28
Diperlukan bila jarak dari permukaan kulit ke otot kurang dari atau
menarik jarum dari kulit di sudut yang sama itu dimasukkan (5)
digunakan.
i. Kehamilan
Studi yang masih kurang optimal yanitu teknik saat kehamilan.
pada waktu yang sama dan rekomendasi yang diberikan pada area
yang aman untuk suntikan. Area yang aman biasanya terdapat pada
pengiriman.
k. Pendidikan Terapi
Tidak semua pasien memenrima pendidikan yang tepat tentang
kepatuhan yang lebih baik dan memiliki nilai hemoglobin jika HCP
48,7%, dan dalam studi Cina itu 53,1%. Tempat harus diperiksa
jika LH sudah hadir. Hal ini sering lebih mudah untuk melakukan
memutar area injeksi. Injeksi bisa diputar dari satu daerah tubuh
yang diberikan. Hal ini dapat diberikan pada setiap tempat suntikan
praktek ini.
d. Perdarahan dan memar
Pasien harus diyakinkan bahwa lokal memar dan pendarahan tidak
antikoagulan.
e. Kebocoran Insulin
Ada 3 jenis kebocoran yang terjadi yaitu
1) Kebocoran dari pena
Disebabkan karena segelnya kecil antara jarum dan cattrige
dari kulit.
3) Kebocoran dari kulitnya
Hal ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan jarum
sepenuhnya.
f. Terapi Insulin
American College of Endocrinology dan American
terapi insulin pada pasien dengan diabetes tipe 2 dan tingkat A1C
awal lebih besar dari 9 persen, atau jika diabetes yang tidak
32
pendapat ahli, dan bukan pada hasil uji coba terkontrol acak
saja
g. Teknik injeksi Insulin.
Insulin hanya efektif jika diberikan secara tepat. Suntikan
insulin yang lebih aman dan stabil di malam hari, itu penting
(10: 00- 23:00). Oleh karena itu, suntikan insulin di paha pada
daerah, injeksi yang disampaikan ke lapisan yang lebih dalam dari kulit.
bekas luka
i. Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Insulin dari subkutan
Berbagai konsentrasi glukosa darah sepanjang hari ini
sebagian disebabkan oleh kenyataan bahwa penyerapan insulin
35
4. Psikologi
Melakukan terapi insulin memiliki permasalahan psikologi terutama
pada nyeri yang dirasakan. Hal ini disebabkan karena panjang jarum,
dan keluarga. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Semakin besar rasa sakit dan kecemasan yang dirasakan oleh pasien
hal ini dapat diberi dorongan dan motivasi dengan menjelaskan bahwa
pasien.
2) Menunjukkan teknik injeksi kepada pasien.
3) Mengalihkan perhatian pasien jika diberikan injeksi insulin.
4) Mendiskusikan dengan pasien dan keluarga ketika mengajarkan
5. Teknologi
a. 1 Pena 1 orang
Hal ini dilakukan untuk mencegah penyakit menular dan tranmisi
biologis.
b. Infus SC set( CSII)
Menggunakan infuse SC secara terus menerus telah menjadi
yang berhubungan dengan IISS (Insulin infuse site sion) yaitu area
infus, teknis, dan manifestasi metabolik, tapi dalam hal ini IISS
terjadi sering selama SC infus (> 35% dari infus aksesi). Kriteria
yang sama untuk memilih panjang jarum untuk jarum pena harus
38
BAB IV
A. Kesimpulan
bagaimana pemberian prosedur insulin yang baik dan terbaru yang berdasarkan
lipohipertrofi.
4. Menggunakan berbagai macam metode untuk meminimalkan rasa nyeri
insulin.
2. Bagi Perawat
Diharapkan dapat menerapkan rekomendasi-rekomendasi dari
insulin.
3. Bagi Ruangan
Diharapkan dapat membuat prosedur-prosedur pemberian insulin
kesehatan yang terbaru yang telah disepakati oleh asosiasi dunia sehingga
DAFTAR PUSTAKA
Agus, dkk. 2014. Efektivitas Lokasi dan Waktu Injeksi Insulin terhadap
Pengendalian Kadar Gula Darah 2 jam sesudah Makan pada Penderita
Diabetes Melitus.Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
release/414-tahun-2030-prevalensi-diabetes-melitus-di-indonesia-
mencapai-213-juta-orang.html
Mahendra, dkk. 2008. Care Your Self Diabetes Melitus. Jakarta: Penebar Plus
Pusdatin Kemenkes RI. (2014). Situasi dan analisis diabetes. Jakarta: InfoDatin.
Sartunus, R., Hasneli, Y., & Jumaini. (2015). Hubungan pengetahuan, persepsi
dan efektifitas penggunaan terapi iInsulin terhadap kepatuhan pasien dm
tipe ii dalam pemberian injeksi insulin. JOM 2 (1), 699-707.
Smeltzer & Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Vol. 2.
Jakarta: EGC
Sudoyo, A., Setyohadi, B., Alwi, I., Marcellus, & Setiati, S. (2009). Buku ajar
ilmu penyakit dalam. (edisi 4). Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FKUI.