Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan trend dan isu perawatan lansia ?
b. Menjelaskan tentang trend dan isu perawatan lansia ?
1.3 Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui tentang trend dan isu perawatan lansia.
b. Untuk mengetahui permasalahan pada lansia
c. Untuk mengetahui fenomena bio-psico-sosio-spiritual dan penyakit lansia
d. Untuk mengetahui masalah kesehatan gerontik
e. Untuk mengetahui Upaya Pelayanan Kesehatan terhadap Lansia
2
BAB II
TREND DAN ISU KEPERAWATAN LANSIA
3
Kesejahteraan penduduk usia lanjut karena kondisi fisik dan/atau
mentalnya tidak memungkinkan lagi untuk berperan dalam pembangunan,
maka lansia perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan
masyarakat (GBHN, 1993). Berbagai upaya telah dilaksanakan oleh instansi
pemerintah diantaranya pelayanan kesehatan, sosial, ketenagakerjaan dan
lainnya telah dikerjakan pada berbagai tingkatan, yaitu tingkat individu
lansia, kelompok lansia, keluarga, Panti Sosial Tresna Wreda (PSTW),
Sarana pelayanan kesehatan tingkat dasar (primer), tingkat pertama
(sekunder), tingkat lanjutan, (tersier) untuk mengatasi permasalahan yang
terjadi pada lansia.
4
5. Lansia sangat peka terhadap penyakit infeksi akut.
6. Sering terjadi penyakit iatrogenik.
2. Perubahan prilaku
Pada lansia sering dijumpai terjadinya perubahan perilaku diantaranya:
daya ingat menurun, pelupa, sering menarik diri, ada kecendrungan
penurunan merawat diri, timbulnya kecemasan karena dirinya sudah tidak
menarik lagi, lansia sering menyebabkan sensitivitas emosional seseorang
yang akhinya menjadi sumber banyak masalah.
3. Pembatasan fisik
5
Semakin lanjut usia seseorang, mereka akan mengalami kemunduran
terutama dibidang kemampuan fisik yang dapat mengakibatkan penurunan
pada peranan peranan sosialnya. Hal ini mengakibatkan pula timbulnya
ganggun di dalam hal mencukupi kebutuhan hidupnya sehingga dapat
meningkatkan ketergantunan yang memerlukan bantuan orang lain.
4. Palliative care
Pemberian obat pada lansia bersifat palliative care adalah obat tersebut
ditunjukan untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan oleh lansia.
Fenomena poli fermasi dapat menimbulkan masalah, yaitu adanya interaksi
obat dan efek samping obat. Sebagai contoh klien dengan gagal jantung dan
edema mungkin diobatai dengan dioksin dan diuretika. Diuretik berfungsi
untu mengurangi volume darah dan salah satu efek sampingnya yaitu
keracunan digosin. Klien yang sama mungkin mengalami depresi sehingga
diobati dengan antidepresan. Dan efek samping inilah yang menyebaban
ketidaknyaman lansia.
5. Pengunaan obat
Medikasi pada lansia memerlukan perhatian yang khusus dan merupakan
persoalan yang sering kali muncul dimasyarakat atau rumah sakit. Persoalan
utama dan terapi obat pada lansia adalah terjadinya perubahan fisiologi pada
lansia akibat efek obat yang luas, termasuk efek samping obat tersebut.
(Watson, 1992). Dampak praktis dengan adanya perubahan usia ini adalah
bahwa obat dengan dosis yang lebih kecil cenderung diberikan untuk lansia.
Namun hal ini tetap bermasalah karena lansia sering kali menderita
bermacam-macam penyakit untuk diobati sehingga mereka membutuhkan
beberapa jenis obat. Persoalan yang dialami lansia dalam pengobatan
adalah :
a. Bingung
b. Lemah ingatan
c. Penglihatan berkurang
d. Tidak bias memegang
6
e. Kurang memahami pentingnya program tersebut unuk dipatuhi
f. Kesehatan mental
7
a. Promotif, Upaya promotif juga merupakan proses advokasi kesehatan
untuk meningkatkan dukungan klien, tenaga profesional dan masyarakat
terhadap praktek kesehatan yang positif menjadi norma-norma sosial.
Upaya perlindungan kesehatan bagi lansia sebagai berikut :
b. Mengurangi cedera
c. Meningkatkan keamanan di tempat kerja Meningkatkan perlindungan dari
kualitas udara yang buruk
d. Menibgkatkan keamanan, penanganan makanan dan obat-obatan
e. Meningkatkan perhatian terhadap kebutuhan gigi dan mulut
f. Preventif
a) Mencakup pencegahan primer, sekunder dan tersier. Contoh pencegahan
primer : program imunisasi, konseling, dukungan nutrisi, exercise,
keamanan di dalam dan sekitar rumah, menejemen stres, menggunakan
medikasi yang tepat.
b) Melakukakn pencegahan sekuder meliputi pemeriksaan terhadap penderita
tanpa gejala. Jenis pelayanan pencegahan sekunder: kontrol hipertensi,
deteksi dan pengobatan kanker, skrining : pemeriksaan rektal, mamogram,
papsmear, gigi, mulut.
c) Melakukan pencegahan tersier dilakukan sesudah gejala penyakit dan
cacat. Jenis pelayanan mencegah berkembangnya gejala dengan
memfasilisasi rehabilitasi, medukung usaha untuk mempertahankan
kemampuan anggota badan yang masih bnerfungsi
g. Rehabilitatif
h. Pertahankan lingkungan aman
i. Pertahankan kenyamanan, istirahat, aktifitas dan mobilitas
j. Pertahankan kecukupan gizi
k. Pertahankan fungsi pernafasan
l. Pertahankan aliran darah
m. Pertahankan kulit
n. Pertahankan fungsi pencernaan
o. Pertahankan fungsi saluran perkemihaan
p. Meningkatkan fungsi psikososial
8
q. Pertahankan komunikasi
r. Mendorong pelaksanaan tugas
9
1. Hak, kewajiban, tugas, serta tanggung jawab pemerintah, masyarakat,
dan kelembagaan.
2. Upaya pemberdayaan
5. Perlindungan sosial
6. Bantuan sosial
7. Koordinasi
9. Ketentuan peralihan
10
3. Melindungi klien dari campur tangan pihak yang tidak kompeten,
tidak etis, praktek illegal.
11
kunjungan dokter. Layanan mayor yang tidak di santuni oleh ke dua bagian
tersebut termasuk asuhan keperwatan tidak terampil, asuhan keperawatan
rumah yang berkelanjutan obat-obat yang diresepkan, kaca mata dan
perawatan gigi. Medical membayar sekitar biyaya kesehatan lansia (U.S
Senate Committee on Aging, 1991).
Medicaid adalah program kesehatan yang dibiayai oleh dana Negara dan
bantuan pemerintah bersangkutan. Program ini beredaq antara satu Negara
dengan lainya dan hanya diperuntukan bagi orang tidak mampu. Medicaid
merupakan sumber utama dana masyarakat yang memberikan asuhan
keperawatan di rumah bagi lansia yang tidak mampu. Program ini menjamin
semua layanan medis dasar dan layanan medis lain seperti obta-obatan, kaca
mata dan perawatan gigi.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesejahteraan penduduk usia lanjut karena kondisi fisik dan/atau
mentalnya tidak memungkinkan lagi untuk berperan dalam pembangunan,
maka lansia perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah dan
masyarakat. Berbagai upaya telah dilaksanakan oleh instansi pemerintah
diantaranya pelayanan kesehatan, sosial, ketenagakerjaan dan lainnya telah
dikerjakan pada berbagai tingkatan, yaitu tingkat individu lansia, kelompok
lansia, keluarga, Panti Sosial Tresna Wreda (PSTW), Sarana pelayanan
kesehatan tingkat dasar (primer), tingkat pertama (sekunder), tingkat
lanjutan, (tersier) untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada lansia.
B. Saran
1. Semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi yang pembaca, terutama
mahasiswa keperawatan
13
DAFTAR PUSTAKA
Maryam, R Siti. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatanya.. Jakatra: Salemba
medika
Stikeskabmalang.files.wordpress.com/.../trend-dan-issue-keperawatan-lansia.doc.
Tanggal Akses: 8 oktober 2016
14