Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
1
1.4 Manfaat
2
BAB II
TINJAUANN TEORITIS
A. Definisi
Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam
kehidupan manusia. Dikatakan mendasar karena setiap masyarakat manusia, baik yang
primitif maupun yang modern, berkeinginan mempertahankan suatu persetujuan mengenai
berbagai aturan sosial melalui komunikasi. Dikatakan vital karena setiap individu memiliki
kemampuan untuk berkomunikasi dengan individu individu lainnya sehingga meningkatkan
kesempatan individu itu untuk tetap hidup (Rakhmat, 1998:1). Setiap saat semua orang selalu
berbicara tentang komunikasi. Kata komunikasi sangat dikenal, tetapi banyak di antara kita
yang kurang mengerti makna dari komunikasi walaupun kita selalu memperbincangannya
dan melakukannya. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasl dari
bahasa Latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau communicare
yang berarti membuat sama (to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah
yang paling sering sebagai asal usul komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata Latin
lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu
pesan dianut secara sama (Mulyana, 2005 : 4).
1. Ketergantungan positif
2. Interaksi promotif langsung
3. Akuntabilitas individual dan kelompok
4. Keterampilan-keterampilan antarpribadi dan kelompok kecil
5. Pemrosesan kelompok
Ketergantungan Positif. Ketergantungan positif berlangsung ketika anggotaanggota
kelompok merasakan bahwa mereka berhubungan dengan satusama lainnya dalam suatu cara
dimana seseorang tidak dapatmengerjakannya kecuali bekerja bersama. Anggota-anggota
kelompokkelompok kecil berada dalam perahu yang sama. Pada saat berlayar, kruperahu
perlu menyadari bahwa mereka akan tenggelam dan berenangbersama-sama. Pengajar harus
merancang dan mengkomunikasikan tujuantujuan dan tugas-tugas kelompok dalam cara-cara
3
yang membantu anggotaanggota kelompok untuk mencapai pemahaman tersebut.
Selanjutnyamasing-masing anggota kelompok memiliki kontribusi yang unik
untukmelakukan usaha bersama. Pengajar seharusnya mendefinisikan secara jelasperanan
kelompok dan tanggungjawab tugas dan mengacu pada kekuatankekuatan individu anggota.
Interaksi Promotif Langsung. Para pebelajar perlu melakukan kerjasamanyata dalam waktu
nyata, baik pada ruang pelatihan maupun padapertemuan-pertemuan di luar ruangan.
Selanjutnya, pemrosesan informasidalam pekerjaan terhadap pencapaian sebuah tujuan,
anggota-anggotakelompok harus meningkatkan keberhasilan satu sama lainnya
denganmenyediakan sumbedaya dan bantuan bersama, mendukung,menganjurkan, dan
menghargai usaha-usaha anggota-anggota kelompoklainnya.
Pengajar seharusnya memberikan contoh-contoh bagaimanakelompok-kelompok
seharusnya berfungsi, seperti menjelaskan secara lisanbagaimana memecahkan masalah-
masalah, mengajarkan pengetahuankepada anggota lainnya, memeriksa pemahaman,
membahas konsep-konsepyang dipelajari, dan menghubungkan pembelajaran saat ini
denganpembelajaran masa lalu. Dengan melakukan hal tersebut, dinamikadinamika
antarpribadi akan memudahkan pembelajaran. Melalui peningkatkan pembelajaran langsung
satu sama lainnya, anggotaanggotakelompok memberikan komitmen secara personal kepada
anggotaanggotakelompok lainnya dan juga tujuan-tujuan bersamanya. Akuntabiliras
Individual dan Kelompok. Para pendukung pembelajarankooperatif menyatakan bahwa dua
tingkatan akuntabilitas disusun menjadi pelajaran-pelajaran pembelajaran kooperatif.
4
Hal penting yang harus diperhatikan adalah setiap proses komunikasi selalu ada
hambatan dan tidak dapat dihindari. Adanya gangguan menyebabkan berkurangnya kecepatan
atau kemampuan lajunya pesan yang bersumber dari seorang pengirim menuju penerimanya.
Semakin besar gangguan maka semakin besar pula ketidak-lengkapan atau cacatnya suatu
pesan mencapai penerima, dan sebaliknya semakin kecilnya gangguan maka semakin cepat
dan jelas sebuah pesan mencapai penerimanya.
5
Proses komunikasi secara sekunder adalah prosese penyampaian pesan oleh
komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua
setelah memakai lambing sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media
ke daola dua komunikasi karena komunikan sebagai sarana berada di tempat yang relative
jauh atau jumlahnya banyak. Surat, te;epon fax, radiao, majalah, dll merupakan media yang
sering digunakan dalan komunikasi.
Pada tahap ini setelah Semua rencana strategis di susun maka mulai dilakukan
Gangguan
penetuan kegiatan apa saja yang harus dilakukan dan kapan waktunya. Gangguan
Sebagai contoh
Balikan (Feedback)
di bawah ini akan diberikan rencana kegiatan kelompok dalam penerapan model
asuhan Keperawatan Profesional yang akan dilakukan dalam satu bulan
1. Total
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai untuk disampaikan kepada seseorang
dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang
dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan
oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila
diorganisir secara baik dan jelas.
a. Informasi
6
b. Ajakan
c. Rencana kerja
2. Simbol/ isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya
dapat dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam
bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya).
Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku
atau menunjukkan arah tertentu.
3. Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan
pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan
yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.
4. Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si
penerima pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat
dimengerti /dipahaminya.
5. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun
dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim
6. Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam
bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu
dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim
pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan
tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima
pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan
langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan
7
apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak. Balikan yang diberikan oleh orang lain
didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan.
Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang
diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi
bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan
diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
7. Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai
pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang
mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi
sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.
1. Manajer harus mengerti struktur organisasi, termasuk pemahaman tenteng siapa yang
akan kena dampak dari pengambilan keputusan yang telah dibuat.
1. Manajer harus meminta umpan balik apakah komunikasidapat diterima secara akurat,
salah satu caranya bertanya / mengulangi pesan yang telah disampaikan.
Menjadi pendengar yang baik, menerima semua informasi yang disampaikan orang lain dan
menunjukkan rasa menghargai dan ingin tahu terhadap pesan yang disampaikan.
8
2.6 Prinsip Komunikasi Manajer Keperawatan
3. Manajer harus mengerti struktur organisasi, termasuk pemahaman tenteng siapa yang
akan kena dampak dari pengambilan keputusan yang telah dibuat.
Artinya setiap melakukan komunikasi (lisan/tulisan) dengan teman sejawat atau profesi
kesehatan lain harus memenuhi ketiga unsur diatas. Profil perawat masa depan yang
terpenting adalah mampu berbicara dan menulis bahasa asing, minimal bahasa inggris.
2. Manajer harus meminta umpan balik apakah komunikasidapat diterima secara akurat,
salah satu caranya bertanya / mengulangi pesan yang telah disampaikan.
Menjadi pendengar yang baik, menerima semua informasi yang disampaikan orang lain dan
menunjukkan rasa menghargai dan ingin tahu terhadap pesan yang disampaikan.
Hal berikutnya yang merupakan dasar dari komunikasi adalah model komunikasi.
Model komunikasi dapat dibagi menjadi beberapa poin, yaitu :
Dapat dikatakan arus komunikasi satu arah apabilah penyampai pesan tidak menerima
respon dari penerima respon pesan. Model ini disebut juga model aristotele, yakni model
komunikasi yang klasik. Contohnya saat dosen menerapkan materi untuk tugas tapi dosen
tidak memberi kesempatan pada mahasiswa untuk bertanya atau saat komunikasi publik atau
pidato. Beberapa definisi komunikasi dalam konseptual tindakan satu arah:
Everet M. Rogers: komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari
sumber kepada penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah
laku.
Theodore M. Newcomb: setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu
transmisi informasi terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber
kepada penerima.
9
Gerald M. Milller: komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan
suatu pesan kepada penerima pesan dengan niat disadari untuk mempengaruhi
perilaku penerima.
10
Melalui komputer, informasi-informasi terbaru dapat cepat didapatkan dengan
menggunakan internet bila perawat mengalami kesulitan dalam menangani masalah
klien
d. Komunikasi tentang kerahasiaan
Pasien yang masuk menyerahkan rahasia dan rasa percaya kepada Institusi. Oleh
karena itu perawat harus berusaha menjaga dengan baik.
e. Komunikasi melalui sentuhan
Metode ini merupakan metode dalam mendekatkan hubungan antara pasien dan
perawat. Sentuhan yang diberikan oleh perawat juga dapat sebagai terapipagi pasien,
khusunya pasien dengan depresi, kecemasan dan kebingungan, dalam mengambil
suatu keputusan.
f. Dokumentasi sebagai alat komunikasi
Ketrampilan dokumentasi yang efektif memungkinkan perawat untuk
mengkomunikasikan kepada tenaga kesehatan lainnya dan menjelaskan apa yang
sudah, sedang dan akan dikerjakan oleh perawat.
Komunikasi yang baik akan menungkatkan hubungan professional antar perawat dan tim
kesehatan lainnya : dokter, ahli gizi, fisioterapis, dll.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Sebaiknya dalam memilih tenaga perawat harus dilakukan secara selektif mungkin,
dalam memilah tenaga perawat mesti yang professional dan berkompetensi sehingga mampu
mengemban tugas yang diberikan dan mampu meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit itu
sendiri serta bisa menjadi perawat yang pandai untuk berkomunikasi sama pasie maupun
tenaga sehat lainnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), hlm. 40
Ardianto, Elvinaro, dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar (Bandung: Simbiosa Rekatama
Media, 2007), hlm. 68.
Aubrey Fisher, Teori-Teori Komunikasi (Bandung: Remaja Karya, 2013), hlm. 193.
.chapter II.pdf
chapterII-I.pdf
13