Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sehubungan pelaksanaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, telah
ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yang mencakup standar: (1) isi, (2)
proses, (3) kompetensi lulusan, (4) pendidik dan tenaga
kependidikan, (5) sarana dan prasarana, (6) pengelolaan, (7)
pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan. Standar-standar
tersebut di atas merupakan acuan dan sekaligus kriteria dalam
peningkatan dan penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan.
Salah satu standar yang memegang peran penting dan strategis
dalam peningkatan mutu pendidikan adalah standar pendidik dan
tenaga kependidikan. Wakil Kepala Sekolah/Madrasah pada satuan
pendidikan merupakan salah satu komponen tenaga kependidikan
yang perlu ditingkatkan mutunya sesuai Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi nomor 16 tahun
2009 pasal 15 menerangkan bahwa:
(1)Penilaian Kinerja Guru dari sub unsur pembelajaran atau
pembimbingan dan tugas tambahan dan/atau tugas lain yang
relevan didasarkan atas aspek kualitas, kuantitas, waktu, dan
biaya.
(2)Penilaian Kinerja Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menggunakan nilai dan sebutan sebagai berikut:
a. Nilai 91 sampai dengan 100 disebut amat baik;
b. Nilai 76 sampai dengan 90 disebut baik;
c. Nilai 61 sampai dengan 75 disebut cukup;
d. Nilai 51 sampai dengan 60 disebut sedang; dan
e. Nilai 0 sampai dengan 50 disebut kurang.

1
(3)Nilai kinerja Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dikonversikan kedalam angka kredit yang harus dicapai,
sebagai berikut:
a. Sebutan amat baik diberikan angka kredit sebesar 125%
dari jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun;
b. Sebutan baik diberikan angka kredit sebesar 100% dari
jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun;
c. Sebutan cukup diberikan angka kredit sebesar 75% dari
jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun;
d. Sebutan sedang diberikan angka kredit sebesar 50% dari
jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun;
e. Sebutan kurang diberikan angka kredit sebesar 25% dari
jumlah angka kredit yang harus dicapai setiap tahun.
Demikian juga Permenegpan dan RB ini telah ditindaklanjuti
dengan Permendiknas nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Dalam Pelaksanaan penilaian kinerja Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah, diperlukan pedoman penilaian kinerja.
Berkenaan dengan itu, Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan
Badan Pengembangan SDMP dan PMP Kementerian Pendidikan
Nasional memandang perlu menyusun Pedoman Penilaian
Kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah sebagai panduan
semua pihak yang terkait untuk menghimpun data kinerja Wakil
Kepala Sekolah/Madrasah sebagai dasar untuk mengembangkan
profesional dan pengembangan karier.
B. Dasar Hukum
1. UndangUndang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. UndangUndang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun
2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru.

2
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun
2008 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi
Konselor.
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
7. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala
Badan Kepegawaian Negara Nomor 14 Tahun 2010 dan
Nomor 03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 tahun
2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

C. Tujuan
Pedoman pelaksanaan penilaian kinerja Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah ini disusun untuk:
1. memperluas pemahaman semua pihak terkait tentang
prinsip, proses, dan prosedur pelaksanaan penilaian
kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah.
2. sebagai acuan melakukan penilaian kinerja Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah dalam melaksanakan tugasnya.

D. Manfaat

3
Pedoman penilaian kinerja kepala Sekolah/Madrasah ini
diharapkan dapat bermanfaat untuk:

1. Wakil Kepala sekolah sebagai evaluasi kinerja sekolah.

4
2. Kepala Sekolah sebagai acuan tindak lanjut dalam
pembinaan

3. Pengawas sebagai acuan tindak lanjut dalam pembinaan.

5
4. Dinas Pendidikan kota/ kabupaten/provinsi sebagai
masukan dalam menyusun kebijakan.

6
BAB II
KONSEP PENILAIAN KINERJA WAKIL KEPALA
SEKOLAH/MADRASAH

A. Pengertian Penilaian Kinerja Wakil Kepala


Sekolah/Madrasah

Pengertian penilaian kinerja guru menurut Peraturan Menteri


Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 adalah penilaian dari
tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan
karier kepangkatan dan jabatannya. Guru yang dimaksud dalam
Permendiknas ini adalah termasuk guru yang memiliki tugas
tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah/Madrasah. Penilaian
kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah dilakukan dengan
menggunakan instrumen yang terdiri atas 5 (lima) komponen
dengan 34 kriteria kinerja dan 138 indikator untuk Wakil
Kepala sekolah bdang akademik, 5 (lima) komponen
dengan 33 kriteria kinerja dan 134 indikator untuk Wakil
Kepala sekolah bidang kesiswaan, 5 (lima) komponen
dengan 32 kriteria kinerja dan 130 indikator untuk Wakil
Kepala sekolah bidang sarana prasarana, 5 (lima)
komponen dengan 32 kriteria kinerja dan 130 indikator
untuk Wakil Kepala sekolah bidang hubungan
masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut di atas, penilaian kinerja Wakil
Kepala Sekolah/Madrasah merupakan serangkaian proses
penilaian untuk menentukan derajat mutu kinerja terhadap
target kegiatan Wakil Kepala Sekolah/Madrasah dalam
melaksanakan tugas membantu kepala sekolahnya.
Penilaian adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan,
analisis dan interpretasi data sebagai bahan dalam rangka
pengambilan keputusan. Dengan demikian, dalam setiap
kegiatan penilaian, ujungnya adalah pengambilan keputusan.
Penilaian kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah tidak hanya
berkisar pada aspek karakter individu melainkan juga pada hal-

7
hal yang menunjukkan proses dan hasil kerja yang dicapainya
seperti kualitas dan kuantitas hasil kerja, ketepatan waktu kerja,
dan sebagainya.

B. Aspek Penilaian Kinerja Wakil Kepala


Sekolah/Madrasah

Penilaian kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah


dimaksudkan untuk menilai sejauhmana seorang Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah mengejawantahkan kompetensi-kompetensi
yang dipersyaratkan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
sehari-hari. Penilaian kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah
difokuskan pada unsur-unsur kinerja yang terkait langsung
dengan dimensi-dimensi kompetensi yang dipersyaratkan
tersebut. Unsur-unsur penilaian ini hendaknya merupakan satu
kesatuan yang masing-masing memiliki bobot yang relatif sama
dalam penentuan hasil akhir penilaian kinerja Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah. Pada kenyataannya, setiap dimensi
kompetensi Wakil Kepala Sekolah/Madrasah hampir sama dengan
dimensi kompetensi kepala sekolah sebagaimana tercantum
dalam Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 memiliki keluasan
cakupan yang berbeda. Akibatnya penggunaan langsung
dimensi-dimensi itu sebagai aspek penilaian kinerja Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah dapat berdampak pada kurang sahih hasil
penilaian. Oleh karena itu, perlu dirumuskan kembali aspek-
aspek penilaian yang memiliki bobot dan ruang lingkup yang
relatif sama, namun tetap dalam kerangka empat dimensi
kompetensi. Perumusan aspek-aspek ini dilakukan dengan cara
mengelompokkan kompentensi yang serumpun ke dalam aspek
yang sama. Berdasarkan karakteristik masing-masing,
kompetensi-kompetensi itu dikelompokkan ke dalam 5 aspek
komponen penilaian sebagai berikut;
a. Kepribadian dan Sosial

8
b. Kepemimpinan
c. Pengembangan Sekolah/Madrasah
d. Kewirausahaan
e. Bidang Tugas Wakil Kepala Sekolah

Kriteria untuk masing-masing Komponen aspek diuraikan


sebagai berikut:
Aspek
Kriteria
Komponen
a. Kepribadian 1. Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi
dan Sosial akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi
komunitas di sekolah/madrasah.
2. Melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai Wakil
Kepala Sekolah dengan penuh kejujuran, ketulusan,
komitmen, dan integritas.
3. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi sebagai Wakil Kepala Sekolah/Madrasah.
4. Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dan
tantangan sebagai Wakil Kepala Sekolah/Madrasah.
5. Berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan.
6. Tanggap dan peduli terhadap kepentingan orang atau
kelompok lain.
7. Mengembangkan dan mengelola hubungan
sekolah/madrasah dengan pihak lain di luar se kol ah dal am
ran gka me nda patkan du ku ng an i de , su mbe r
be l aj ar, d an pembiayaan sekolah/madrasah.
h. Kepemimpin 1. Bertindak sesuai dengan visi dan misi
an sekolah/madrasah.
2. Merumuskan tujuan yang menantang diri sendiri dan
orang lain untuk mencapai standar yang tinggi.
3. Mengembangkan sekolah/madrasah menuju organisasi
pembelajaran (learning organization).
4. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang
kondusif dan inovatif bagi pembelajaran.
5. Memegang teguh tujuan sekolah dengan menjadi contoh
dan bertindak sebagai pemimpin pembelajaran.
6. Melaksanakan kepemimpinan yang inspiratif.
7. Membangun rasa saling percaya dan memfasilitasi
kerjasama dalam rangka untuk menciptakan kolaborasi
yang kuat diantara warga sekolah/madrasah
8. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan
sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang
efektif.
9. Mengembangkan kurikulum dan kegiatan pembelajaran
sesuai dengan visi, misi, dan tujuan sekolah.
10. Mengelola peserta didik dalam rangka pengembangan
kapasitasnya secara optimal.
r. Pengembang 1. Menyusun rencana pengembangan sekolah/madrasah
an jangka panjang, menengah, dan pendek dalam rangka
sekolah/mad mencapai visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah.
ra-sah 2. Mengembangkan struktur organisasi sekolah/
madrasah yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan.

9
Aspek
Kriteria
Komponen
3. Melaksanakan pengembangan sekolah/ madrasah sesuai
dengan rencana jangka panjang, menengah, dan jangka
pendek sekolah menuju tercapainya visi, misi, dan
tujuan sekolah.
4. Mewujudkan peningkatan kinerja sekolah yang signifikan
sesuai dengan visi, misi, tujuan sekolah dan standar
nasional pendidikan.
5. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan
pe l aksanaa n p ro gram ke gi a tan sekolah/madrasah
dengan prosedur yang tepat.
6. Merencanakan dan menindaklanjuti hasil monitoring,
evaluasi, dan pelaporan.
7. Melaksanakan penelitian tindakan sekolah dalam rangka
meningkatkan kinerja sekolah/madrasah.
y. Kewirausaha 1. Menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi
an pengembangan sekolah/ madrasah.
2. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin
pembelajaran.
3. Memotivasi warga sekolah untuk sukses dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya masing masing.
4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik
dalam menghadapi kendala yang dihadapi
sekolah/madrasah.
5. Menerapkan nilai dan prinsipprinsip
kewirausahaan dalam mengembangkan
sekolah/madrasah.

ad. Bidang Bidang 1. Mengelola dan mendayagunakan pendidik


Tugas Wakil Akademik dan tenaga kependidikan secara optimal.
Kepala 2. Memanfaatkan teknologi secara efektif
Sekolah
dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menyusun program supervisi akademik
dalam rangka peningkatan profesionalisme
guru.
4. Melaksanakan supervisi akademik terhadap
guru dengan menggunakan pendekatan dan
teknik supervisi yang tepat.
5. Menilai dan menindaklanjuti kegiatan
supervis i akademik dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
Bidang Mengelola peserta didik dalam rangka
Kesiswaan pengembangan kapasitasnya secara optimal
sesuai minat dan bakat masingmasing.
2. Mengelola layananlayanan khusus
Sekolah/Madrasah dalam mendukung
kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta
didik di Sekolah/Madrasah.
3. Melaksanakan bimbingan kegiatan
kesiswaan.
4. Menegakkan disiplin dan tata tertib siswa.
Bidang 1. Mengelola dan mendayagunakan sarana dan
Sarana dan prasarana sekolah/madrasah secara optimal

10
Aspek
Kriteria
Komponen
Prasarana untuk kepentingan pembelajaran.
2. Mengelola lingkungan sekolah yang
menjamin keamanan, keselamatan, dan
kesehatan.
3. Mengelola sistem informasi
sekolah/madrasah dalam mendukung
penyusunan program dan pengambilan
keputusan.
Bidang 1. Membangun jejaring kerjasama dengan pihak
Humas luar.
2. Mengelola hubungan sekolah/madrasah
dengan pihak lain di luar sekolah dalam
rangka mendapatkan dukungan ide, sumber
belajar, dan pembiayaan sekolah/ madrasah.
3. Mempublikasikan kebijakan, program sekolah
dan prestasi sekolah pada pihak di luar
sekolah.

C. Jenis Penilaian Kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah

Jenis penilaian yang digunakan menilai kinerja Wakil Kepala


Sekolah/Madrasah meliputi penilaian formatif dan penilaian sumatif.
Penilaian formatif dilaksanakan secara periodik setiap awal tahun.
Penilaian formatif dilaksanakan secara berkala yang diatur sesuai
surat pengangkatannya sebagai Wakil Kepala Sekolah/Madrasah.
Penilaian sumatif dilaksanakan di akhir tahun, secara periodik
setiap empat tahun, sejak seorang guru Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah diangkat sebagai Wakil Kepala Sekolah/Madrasah.

D. Tujuan Penilaian Kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah

Penilaian kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah bertujuan


untuk:

(1) memperoleh informasi kinerja Wakil Kepala


Sekolah/Madrasah berdasarkan hasil evaluasi pada guru yang
mendapat tugas tambahan sebagai Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah. Hasil akhir penilaian kinerja tersebut
dapat digunakan oleh Wakil Kepala Sekolah/Madrasah
sebagai dasar perhitungan perolehan angka kredit untuk
pengusulan kenaikan pangkat dan jabatannya;

11
(2)memperoleh informasi kinerja Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah berdasarkan hasil evaluasi yang dapat
digunakan sebagai dasar pengembangan diri Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah dalam melaksanakan tugasnya;

(3)mendapatkan data kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah


secara kolektif dalam siklus tahunan sehingga dapat
diperoleh gambaran umum kinerja Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah pada tingkat kabupaten kota/provinsi
sebagai dasar untuk menentukan mutu kinerja Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah secara nasional;

(4)menghimpun data kinerja sebagai dasar untuk menentukan


kebutuhan program pembinaan kompetensi mewujudkan
Wakil Kepala Sekolah/Madrasah yang profesional dalam
rangka meningkatkan penjaminan mutu pendidikan nasional.

E. Manfaat Penilaian Kinerja Wakil Kepala


Sekolah/Madrasah

Penilaian kinerja dilakukan dalam rangka untuk memperoleh


data dan informasi tertentu yang dibutuhkan dalam rangka melihat
kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah yang sebenarnya, sebagai
bahan pertimbangan tindak lanjut yang akan digunakan oleh pihak-
pihak terkait. Pemanfaatan penilaian kinerja ini antara lain sebagai
berikut:

1. Wakil Kepala Sekolah/Madrasah dapat mengetahui kinerjanya


selama melaksanakan tugas sebagai Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah dan menjadikan acuan untuk meningkatkan
keprofesiannya secara mandiri.

2. Wakil Kepala Sekolah/Madrasah dapat menggunakan hasil


penilaian kinerja untuk merumuskan dan menyusun
Pengembangan Keprofesian Berkelanjuan (PKB).

3. Kepala sekolah dapat menggunakan hasil penilaian kinerja


Wakil Kepala Sekolah/Madrasahnya sebagai dasar untuk

12
menghimpun informasi dan data profil kinerja Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah di sekolahnya.

4. Dinas Pendidikan Provinsi atau Kabupaten/Kota dapat


menggunakan hasil penilaian kinerja Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah sebagai dasar untuk menghimpun informasi
dan data profil kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah di
wilayahnya.

5. Memfasilitasi pemangku kebijakan dalam penyediaan data


secara nasional yang mencerminkan data kebutuhan
peningkatan kompetensi Wakil Kepala Sekolah/Madrasah
sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan
secara nasional.

F. Prinsip Penilaian Kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah


Mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian,
penilaian kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah dilakukan
berdasarkan prinsip-prinsip berikut.
1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang
mencerminkan kinerja yang diukur.
2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria
yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan
Wakil Kepala Sekolah/Madrasah karena perbedaan latar
belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan gender.
4. Terpadu, berarti penilaian Wakil Kepala Sekolah/Madrasah
merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari
kegiatan Wakil Kepala Sekolah/Madrasah.
5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak-pihak yang
berkepentingan.

13
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian kinerja
Wakil Kepala Sekolah/Madrasah dilakukan secara menyeluruh,
meliputi seluruh aspek yang dapat dan seharusnya dinilai, dan
dilakukan terus-menerus secara periodik.
7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan
bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.
8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran
pencapaian kompetensi Wakil Kepala Sekolah/Madrasah yang
telah ditetapkan.
9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik
dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

G. Penanggung Jawab Penilaian Wakil Kepala


Sekolah/Madrasah
Secara teknis, pelaksanaan penilaian kinerja terhadap guru
yang diberi tugas tambahan sebagai Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah merupakan tanggung jawab Kepala
Sekolah/Madrasah. Dalam pelaksanaan penilaian kinerja tahunan
(penilaian formatif) dilakukan oleh Kepala Sekolah/Madrasah
dengan menggunakan pedoman penilaian kinerja Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah yang berlaku secara nasional. Sedangkan dalam
pelaksanaan penilaian empat tahunan (penilaian sumatif)
dilaksanakan oleh atasan langsung dengan mempertimbangkan
penilaian kinerja oleh tim penilai yang terdiri dari Kepala
Sekolah/Madrasah, Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Komite
Sekolah. Hasil penilaian kinerja ditindaklanjuti oleh Kepala Sekolah,
Pengawas Sekolah, Kepala Dinas sebagai bahan pertimbangan
promosi, dan perhitungan angka kredit serta menjadi bahan dalam
membuat rumusan rekomendasi Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) pada komponen kinerja yang dinilai lemah.

H. Tim Penilai Kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah


Penilaian kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah dilakukan

14
secara berkala setiap tahun. Dalam pelaksanaan penilaian kinerja
satu tahunan dilakukan oleh Kepala Sekolah/Madrasah. Pelaksanaan
penilaian kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah empat tahunan
dilaksanakan oleh atasan langsung dengan mempertimbangkan
penilaian kinerja oleh tim penilai yang terdiri dari Pengawas
Sekolah/Madrasah, Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Komite
Sekolah/Madrasah dengan mempertimbangkan pemenuhan
persyaratan sebagai penilai seperti di bawah ini.
1. Terlatih untuk melakukan penilaian kinerja dan memahami cara
menerapkan pedoman penilaian.
2. Memiliki keterampilan untuk menggunakan instrumen secara
objektif.
3. Mampu mengolah dan menafsirkan data hasil penilaian serta
dapat menyusun rekomendasi dari hasil penilaian sebagai input
bagi pembuat kebijakan.

15
BAB III
RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA
WAKIL KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

Kinerja wakil kepala sekolah/madrasah dinilai berdasarkan


Peraturan Mendiknas Nomor 35 tahun 2010. Berdasarkan peraturan
tersebut, terdapat 5 (lima) komponen penilaian, seperti tampak
pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Komponen Penilaian Kinerja Wakil Kepala


Sekolah/Madrasah
NO. KOMPONEN YANG DIUKUR KODE KRITERIA INDIKATOR
KINERJA KINERJA
1 Kepribadian dan Sosial PKWKS 1 7 29

2 Kepemimpinan PKWKS 2 10 41

3 Pengembangan Sekolah/Madrasah PKWKS 3 7 28

4 Kewirausahaan PKWKS 4 5 20

5 Bidang Tugas a. Bidang PKWKS 5a


5 20
Wakil Kepala Akademik
Sekolah
4
b. Bidang PKWKS 5b
16
Kesiswaan

16
c. Bidang PKWKS 5c
12
Sarana dan 3
Prasarana

d. Bidang PKWKS 5d
12
Hubungan 3
Masyarakat

a. Bidang Akademik 34 138

b. Bidang Kesiswaan 33 134

JUMLAH c. Bidang Sarana dan 32 130


Prasarana

d. Bidang Hubungan 32 130


Masyarakat

Ke lima komponen kinerja wakil kepala sekolah/madrasah


di atas selanjutnya dijabarkan masing-masing untuk Wakil
Kepala Sekolah Bidang Akademik menjadi 34 kriteria
kinerja dan 138 indikator, untuk Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kesiswaan menjadi 33 kriteria kinerja dan 134
indikator, untuk Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan
Prasarana menjadi 32 kriteria kinerja dan 130 indikator,
dan untuk Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan
Masyarakat menjadi 32 kriteria kinerja dan 130 indikator.
Semua data yang dikumpulkan dalam kegiatan penilaian wakil
kepala sekolah/madrasah tersebut harus disertai bukti-bukti
yang dapat diidentifikasi sebagaimana yang dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
A. KOMPONEN 1 : KEPRIBADIAN DAN SOSIAL (PKWKS 1)

NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI


1.1 Berakhlak mulia, 1. Melaksanakan ibadah sesuai dengan agama yang Dokumen/bukti fisik
mengembangkan dianutnya. lainnya
budaya dan tradisi 2. Sikap dan perilaku keteladanan bagi warga sekolah.
akhlak mulia, dan 3. Empati terhadap masalah yang dihadapi warga sekolah. Kuesioner
menjadi teladan akhlak 4. Kemampuan mengembangkan budaya senyum, salam,
mulia bagi komunitas di sapa, sopan, santun.
Sekolah/Madrasah. 5. Pengakuan dari warga sekolah terhadap keteladanannya
1.2 Melaksanakan tupoksi 1. Mampu menerapkan kejujuran dalam melaksanakan Dokumen/bukti fisik
sebagai kepala sekolah tugas pokok dan fungsinya. lainnya
dengan penuh 2. Mampu menerapkan ketulusan dalam melaksanakan
kejujuran, ketulusan, tugas pokok dan fungsinya. Kuesioner
komitmen, dan 3. Mampu menerapkan komitmen yang tinggi dalam

17
integritas. melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
4. Mampu menerapkan integritas yang tinggi dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
1.3 Bersikap terbuka 1. Terbuka menerima pendapat, kritik dan saran dari pihak Dokumen/bukti fisik
dalam melaksanakan lain. lainnya
tugas pokok dan fungsi 2. Melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam
sebagai wakil kepala penyusunan program sekolah. Kuesioner
sekolah/madrasah. 3. terbuka dalam pengelolaan keuangan sekolah.
4. terbuka dalam membangun sistem informas.
manajemen sekolah
1.4 Mengendalikan diri 1. Mampu mengendalikan emosi: Dokumen/bukti fisik
dalam menghadapi a) sabar, lainnya
masalah dan tantangan b) tenang,
sebagai wakil kepala c) bijaksana Kuesioner
sekolah/madrasah d) berjiwa besar
2. Mampu menghadapi masalah
3. Mampu memecahkan masalah.
4. Mampu mengelola tantangan baru
1.5 Berpartisipasi dalam 1. Berperan aktif dalam pelaksanaan program pemerintah Dokumen/bukti fisik
kegiatan sosial dibidang sosial kemasyarakatan (contoh: donor darah, lainnya
kemasyarakatan. bencana alam dan lainnya).
2. Berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan di Kuesioner
lingkungan sekolah (contoh: gotong royong, kerja bakti
kebersihan lingkungan).
3. Berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan di
lingkungan tempat tinggal (contoh: pengurus RT, RW dan
lainnya).
4. Berperan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan
berkaitan pelestarian lingkungan hidup.
1.6 Tanggap dan peduli 1. Mampu bersifat simpatik/tenggang rasa terhadap orang Dokumen/bukti fisik
terhadap kepentingan lai. lainnya
orang atau kelompok 2. Mampu bersifat empati/sambung rasa terhadap orang
lain. lain. Kuesioner
3. Peduli terhadap kepentingan orang atau kelompok lain
4. Mampu bersifat objektif dalam mengatasi konflik internal
sekolah.
1.7 Mengembangkan dan 1. Mampu merencanakan kerjasama dengan lembaga Dokumen/bukti fisik
mengelola hubungan pemerintah, swasta dan masyarakat. lainnya
sekolah/madrasah 2. Mampu melakukan pendekatan dalam rangka
dengan pihak lain di luar memperoleh dukungan dari lembaga pemerintah, Kuesioner
sekolah dalam rangka swasta,Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI), dan
mendapatkan dukungan masyarakat
ide, sumber belajar, dan 3. Mampu memelihara hubungan kerjasama dengan
pembiayaan lembaga swasta, pemerintah dan masyarakat.
sekolah/madrasah. 4. Mampu memanfaatkan dukungan masyarakat untuk
meningkatkan SDM kependidikan yang profesional,
manajemen yang efektif dan profesional, dan lingkungan
pendidikan yang kondusif.

KOMPONEN 2 : KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN (PKWKS 2)


NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI

18
2.1 Bertindak sesuai 1. Mampu menyusun program sekolah sesuai dengan visi Dokumen/bukti fisik
dengan visi dan misi dan misi sekolah. lainnya
sekolah/madrasah. 2. Mampu menerapkan program sekolah sesuai dengan
visi dan misi sekolah. Kuesioner
3. Mampu mengambil keputusan dan berani menghadapi
tantangan/resiko untuk tercapainya visi dan misi
sekolah.
4. Mampu mengevaluasi program sekolah sesuai dengan
visi dan misi sekolah
2.2 Merumuskan tujuan Mampu merumuskan tujuan sekolah; Dokumen/bukti fisik
yang menantang diri yang sesuai prinsip SMART lainnya
sendiri dan orang lain 1. Specific (tujuan yang fokus pada pencapaian standar)
untuk mencapai 2. Measurable (dapat diukur) Kuesioner
standar yang tinggi. 3. Achievable (dapat dicapai)
4. Realistic (berbasis kondisi nyata)
5. Time bound (target waktu yang jelas)
2.3 Mengembangkan 1. Mampu merencanakan program pengembangan SDM Dokumen/bukti fisik
sekolah/madrasah 2. Mampu melaksanakan program pengembangan SDM lainnya
menuju organisasi melalui berbagai cara :
pembelajar (learning a) pelatihan Kuesioner
organization). b) seminar
c) MGMP/MGP/KKG
d) MKKS/KKKS/MKTAS
e) studi lanjut
3. Mampu melaksanakan penelitian tindakan
sekolah/penelitian tindakan kelas
4. Mampu menciptakan suasana sekolah yang mendorong
semua warga sekolah untuk terus menerus belajar
2.4 Menciptakan budaya 1. Mampu membuat program berkaitan dengan budaya dan Dokumen/bukti fisik
dan iklim iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi lainnya
sekolah/madrasah pembelajaran
yang kondusif dan 2. Mampu melaksanakan program berkaitan dengan Kuesioner
inovatif bagi budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi
pembelajaran. pembelajaran
3. Mampu mengevaluasi program berkaitan dengan
budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi
pembelajaran
4. Mampu melaksanakan program tindak lanjut berkaitan
dengan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan
inovatif bagi pembelajaran
2.5 Memegang teguh 1. Mampu menunjukkan konsistensi dalam memegang Dokumen/bukti fisik
tujuan sekolah teguh tujuan sekolah berkaitan dengan prestasi lainnya
dengan menjadi akademik dan non akademik siswa (contoh: peningkatan
contoh dan bertindak KKM, pengembangan extrakurikuler) Kuesioner
sebagai pemimpin 2. Mampu menunjukkan konsistensi dalam memegang
pembelajaran. teguh tujuan sekolah berkaitan dengan peningkatan
kompetensi guru (contoh: workshop pendidikan karakter)
3. Mampu menunjukkan konsistensi dalam memegang
teguh tujuan sekolah berkaitan dengan peningkatan
kompetensi tenaga kependidikan (contoh: bintek
efektivitas dan efisiensi kerja)
4. Mampu menjadi contoh pemimpin pembelajaran (contoh:
memodelkan pembelajaran PAIKEM, beradaptasi dengan
perubahan baru dalam pembelajaran misalnya
pendidikan kewirausahaan)
2.6 Melaksanakan 1. Mampu menerapkan kepemimpinan yang dapat Dokumen/bukti fisik
kepemimpinan yang memotivasi warga sekolah dalam mencapai tujuan lainnya
inspiratif. sekolah (contoh: memberi apresiasi terhadap prestasi
yang dicapai warga sekolah). Kuesioner
2. Mampu menerapkan kepemimpinan yang kreatif (contoh:

19
mendorong munculnya ide-ide baru yang berkaitan
dengan penghematan energi, dan pelestarian
lingkungan).
3. Mampu menerapkan kepemimpinan yang inovatif
(contoh: memfasilitasi implementasi ide-ide baru yang
berkaitan dengan penghematan energi, dan pelestarian
lingkungan).
4. Mampu menjadi inspirasi warga sekolah berkaitan
keteladanan penerapan nilai-nilai karakter (contoh; jujur,
disiplin).
2.7 Membangun rasa 1. Mampu berkomunikasi dengan baik dan bertindak Dokumen/bukti fisik
saling percaya dan secara efektif untuk membangun lingkungan kerja yang lainnya
memfasilitasi baik.
kerjasama dalam 2. Mampu berkomunikasi dengan baik dan bertindak Kuesioner
rangka untuk secara efektif untuk membangun rasa saling percaya
menciptakan diantara warga sekolah.
kolaborasi yang kuat di 3. Mampu berkomunikasi dengan baik dan bertindak
antara warga secara efektif untuk memfasilitasi kerja sama yang baik.
sekolah/madrasah. 4. Mampu berkomunikasi dengan baik dan bertindak
secara efektif untuk menciptakan iklim kerja dan
kolaborasi yang kuat diantara warga sekolah.
2.8 Bekerja keras untuk 1. Mampu menunjukkan kesungguhan dalam membuat Dokumen/bukti fisik
mencapai program yang melibatkan semua warga sekolah lainnya
keberhasilan berkaitan dengan sekolah sebagai organisasi pembelajar
sekolah/madrasah (contoh : pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi Kuesioner
sebagai organisasi guru dan tenaga kependidikan , program remedial
pembelajar yang teaching).
efektif. 2. Mampu menunjukkan kesungguhan dalam
melaksanakan program yang melibatkan semua warga
sekolah berkaitan dengan sekolah sebagai organisasi
pembelajar.
3. Mampu menunjukkan kesungguhan dalam mengevaluasi
program yang melibatkan semua warga sekolah.
berkaitan dengan sekolah sebagai organisasi pembelajar
4. Mampu menunjukkan kesungguhan dalam membuat
program tindak lanjut yang melibatkan semua warga
sekolah berkaitan dengan sekolah sebagai organisasi
pembelajar.
2.9 Mengembangan 1. Mampu menyusun program kurikulum dokumen1 (memuat Dokumen/bukti fisik
kurikulum dan mata pelajaran, muatan lokal, pengembangan diri, lainnya
kegiatan pembelajaran pengaturan beban belajar, ketuntasan belajar, kenaikan
sesuai dengan visi, kelas, kelulusan, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan Kuesioner
misi, dan tujuan berbasis keunggulan lokal dan global), dokumen 2 ( silabus
sekolah dan RPP) yang melibatkan stakeholder sekolah sesuai
dengan visi, misi dan tujuan sekolah.
2. Mampu melaksanakan program kurikulum dokumen 1
dan dokumen 2 KTSP.
3. Mampu melakukan evaluasi program kurikulum
dokumen 1 dan dokumen 2 KTSP.
4. Mampu melakukan program tindak lanjut untuk
pengembangan kurikulum dokumen 1 dan dokumen 2
KTSP.

20
2.10 Mengelola peserta 1. Mampu membuat program sekolah yang berkaitan Dokumen/bukti fisik
didik dalam rangka dengan peserta didik baik akademik maupun non lainnya
pengembangan akademik dalam rangka pengembangan potensinya
kapasitasnya secara secara optimal (contoh : program pengenalan bakat Kuesioner
optimal. minat, tes IQ, program OSIS, program extrakurikuler).
2. Mampu melaksanakan program sekolah yang berkaitan
dengan peserta didik baik akademik maupun non
akademik.
3. Mampu melakukan evaluasi program sekolah yang
berkaitan dengan peserta didik baik akademik maupun
non akademik.
4. Mampu membuat program pengembangan tindak lanjut
yang berkaitan dengan peserta didik baik akademik
maupun non akademik.

KOMPONEN 3 : PENGEMBANGAN SEKOLAH (PKWKS 3)


NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
3.1 Menyusun rencana 1. Mampu melibatkan semua unsur di sekolah dalam Dokumen/bukti fisik
pengembangan menyusun Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)/ lainnya
Sekolah/Madrasah Rencana Kerja Sekolah (RKS), dalam rangka mencapai
jangka panjang, jangka visi,misi dan tujuan sekolah (contoh: membentuk Tim Kuesioner
menengah, dan jangka Pengembang Sekolah (TPS) ).
pendek dalam rangka 2. Mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan
mencapai visi, misi, sebagai bahan penyusunan rencana pengembangan
dan tujuan sekolah.
Sekolah/Madrasah. 3. Mampu mengidentifikasi peluang dan tantangan sebagai
bahan untuk mendiagnosis jenis kebutuhan yang
diperlukan dalam perbaikan mutu sekolah.
4. Mendampingi Kepala Sekolah memimpin penyusunan
rencana pengembangan sekolah dan membekali semua
unsur di sekolah dalam pembuatan rencana
pengembangan sekolah (contoh: pelatihan TPS dan
pembuatan EDS).
3.2 Mengembangkan 1. Mampu menyusun struktur organisasi yang efektif dan Dokumen/bukti fisik
struktur organisasi efisien sesuai dengan kebutuhan pengembangan lainnya
Sekolah/Madrasah sekolah.
yang efektif dan 2. Mampu menyusun deskripsi tugas setiap komponen Kuesioner
efisien sesuai dengan dalam struktur organisasi.
kebutuhan. 3. Mampu membuat pendelegasian tugas untuk memonitor
pelaksanaan tugas setiap komponen dalam struktur
organisasi.
4. Mampu mengevaluasi struktur organisasi sesuai dengan
kebutuhan pengem n bangan sekolah.

21
3.3 Melaksanakan 1. Mampu menyusun Program Rencana Kerja Sekolah Dokumen/bukti fisik
pengembangan (RKS/RPS) yang terdiri dari Rencana Kerja Jangka lainnya
Sekolah/Madrasah Menengah (RKJM), Rencana Kerja Tahunan (RKT),
sesuai dengan Kuesioner
Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS) dalam
rencana jangka rangka mencapai visi, misi dan tujuan sekolah.
panjang, menengah,
dan jangka pendek
2. Mampu melaksanakan program Rencana Kerja Sekolah
(RKS) .
sekolah menuju
tercapainya visi, misi, 3. Mampu mengevaluasi program Rencana Kerja Sekolah
dan tujuan sekolah. (RKS) .
4. Mampu melaksanakan program tindak lanjut Rencana
Kerja Sekolah (RKS).
3.4 Mewujudkan 1. Mampu meningkatkan kinerja sekolah secara signifikan Dokumen/bukti fisik
peningkatan kinerja sesuai dengan visi, misi, tujuan sekolah yang berkaitan lainnya
sekolah yang dengan bidang manajerial (contoh: peningkatan kinerja
signifikan sesuai sekolah secara efektif dan efisien dibidang. Kuesioner
dengan visi, misi, sarana.prasarana, pengelolaan, pendidik dan tenaga
tujuan sekolah dan kependidikan serta pembiayaan).
standard nasional 2. Mampu meningkatkan kinerja sekolah secara signifikan
pendidikan. sesuai dengan visi, misi, tujuan sekolah yang berkaitan
dengan bidang akademik (contoh: peningkatan kinerja
sekolah secara efektif dan efisien dibidang standar isi,
SKL, standar proses, standar penilaian).
3. Mampu membuat inovasi dalam rangka meningkatkan
kinerja sekolah secara signifikan sesuai dengan visi,
misi, tujuan sekolah yang berkaitan dengan bidang
manajerial.
4. Mampu membuat inovasi dalam rangka meningkatkan
kinerja sekolah secara signifikan sesuai dengan visi,
misi, tujuan sekolah yang berkaitan dengan bidang
akademik.
3.5 Melakukan 1. Mampu melakukan monitoring pelaksanaan program Dokumen/bukti fisik
monitoring, evaluasi, kegiatan sekolah secara terprogram (contoh: ada lainnya
dan pelaporan program monitoring yang memuat latar belakang, tujuan,
pelaksanaan program prosedur, jadwal, penanggung jawab). Kuesioner
kegiatan 2. Mampu melakukan evaluasi pelaksanaan program
Sekolah/Madrasah kegiatan sekolah secara terprogram (contoh: ada
dengan prosedur program evaluasi yang memuat latar belakang, tujuan,
yang tepat. prosedur, jadwal, penanggung jawab).
3. Mampu membuat pelaporan pelaksanaan program
kegiatan sekolah.
4. Mampu membuat sistem monitoring, evaluasi dan
pelaporan dengan prosedur yang tepat.(contoh:
menggunakan Paket Administrasi Sekolah )
3.6 Merencanakan dan 1. Mampu membuat program tindak lanjut monitoring, Dokumen/bukti fisik
menindaklanjuti hasiil evaluasi dan pelaporan (contoh: program tindak lanjut lainnya
monitoring, evaluasi, sesuai dengan hasil monitoring, evaluasi, pelaporan).
dan pelaporan. 2. Mampu melaksanakan program tindak lanjut monitoring, Kuesioner
evaluasi dan pelaporan.
3. Mampu mengevaluasi pelaksanaan program tindak
lanjut monitoring, evaluasi dan pelaporan.
4. Mampu membuat sistem pelaksanaan program tindak
lanjut monitoring, evaluasi dan pelaporan (contoh: siklus
penerapan paket administrasi sekolah).

22
3.7 Melaksanakan 1. Mampu membuat program Penelitian Tindakan Dokumen/bukti fisik
penelitian tindakan Sekolah/Kelas dalam rangka meningkatkan kinerja lainnya
sekolah dalam sekolah (contoh: program mendatangkan nara sumber
rangka meningkatkan dalam membimbing workshop pembuatan PTS maupun Kuesioner
kinerja PTK untuk kepala sekolah dan guru, mempunyai
Sekolah/Madrasah. program berkelanjutan PTS/PTK melalui MGMP
sekolah).
2. Mampu melaksanakan penelitiant tindakan
sekolah/kelas dalam rangka meningkatkan kinerja
sekolah.
3. Mampu membuat evaluasi program penelitian tindakan
sekolah/kelas dalam rangka meningkatkan kinerja
sekolah.
4. Mampu membuat program tindak lanjut penelitian
tindakan sekolah/kelas dalam rangka meningkatkan
kinerja sekolah.

KOMPONEN 5 : KEWIRAUSAHAAN (PKWKS 4)


NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
4.1 Menciptakan inovasi 1. Mampu memfasilitasi kreatifvitas dan inovasi yang Dokumen/bukti fisik
yang bermanfaat bagi bermanfaat bagi pengembangan sekolah (contoh: lainnya
pengembangan memfasilitasi guru dalam pembelajaran PAIKEM,
sekolah/ madrasah. memfasilitasi tenaga administrasi sekolah dalam Kuesioner
memanfaatkan teknologi informasi komunikasi). Wawancara
2. Mampu menerapkan kreatifvitas dan inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan sekolah.
3. Mampu membudayakan kreatifvitas dan inovasi yang
bermanfaat bagi pengembangan sekolah.
4. Mampu mengembangkan budaya kreatif, inovatif yang
bermanfaat bagi pengembangan sekolah.
4.2 Memiliki motivasi yang 1. Mampu memberikan contoh kedisiplinan dan kinerja Dokumen/bukti fisik
kuat untuk sukses guru untuk mewujudkan visi dan misi sukses sekolah lainnya
dalam melaksanakan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
tugas pokok dan pemimpin pembelajaran (contoh: contoh mengajar Kuesioner
fungsinya sebagai PAIKEM, ada kemauan yang kuat untuk Wawancara
pemimpin mengembangkan diri, pelatihan kepemimpinan, belajar
pembelajaran. dari kepala sekolah yang sukses).
2. Mampu aktif dalam forum pertemuan ilmiah untuk
sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
sebagai pemimpin pembelajaran (contoh: seminar
pendidikan, karya tulis ilmiah).
3. Mampu aktif dalam forum musyawarah/ kelompok kerja
kepala sekolah, MGMP dan organisasi profesi lainnya.
4. Mampu memberikan keteladanan dan aktif dalam
pengembangan keprofesian berkelanjutan (contoh: ada
karya inovasi pendidikan, publikasi ilmiah,
pengembangan diri).

23
4.3 Memotivasi warga 1. Mampu memotivasi diri dalam melaksanakan tugas Dokumen/bukti fisik
sekolah untuk sukses pokok dan fungsinya sebagai kepala sekolah(contoh: lainnya
dalam melaksanakan antusias dalam melaksanakan tugas sebagai guru,
tugas pokok dan kepala sekolah). Kuesioner
fungsinya masing- 2. Mampu memotivasi siswa untuk sukses. (contoh: Wawancara
masing. menjadi contoh dalam berkata,bersikap dan bertindak
yang memotivasi misal memberi dorongan, memberi
pujian, betutur kata positif).
3. Mampu memotivasi guru dalam melaksanakan
pembelajaran. (contoh: menjadi contoh dalam berkata,
bersikap dan bertindak yang memotivasi misal memberi
dorongan, memberi pujian, betutur kata positif).
4. Mampu memotivasi tenaga administrasi sekolah dalam
bekerja. (contoh: menjadi contoh dalam bersikap dan
bertindak yang memotivasi misal memberi dorongan,
memberi pujian, betutur kata positif).
4.4 Pantang menyerah 1. Mampu berperilaku konsisten dan pantang menyerah Dokumen/bukti fisik
dan selalu mencari dalam menangani setiap permasalahan yang dihadapi lainnya
solusi terbaik dalam sekolah (contoh: menegakkan kedisiplinan dalam
menghadapi kendala menangani guru dan karyawan yang tingkat Kuesioner
yang dihadapi S kehadirannya rendah). Wawancara
sekolah/Mmadrasah. 2. Mampu mengatasi dan menemukan solusi terbaik dalam
setiap permasalahan yang dihadapi sekolah (contoh:
menangani konflik antar guru, konflik antar siswa).
3. Mampu mengembangkan budaya konsisten dan
pantang menyerah dalam mengatasi setiap
permasalahan yang dihadapi sekolah.
4. Mampu mengembangkan budaya silaturahmi,
kekeluargaan dan selalu mencari solusi terbaik dalam
menghadapi setiap permasalahan di sekolah.
4.5 Menerapkan nilai dan Mampu mengembangkan sekolah dengan menerapkan Dokumen/bukti fisik
prinsip-prinsip prinsip-prinsip:1. Inovatif dan kreatif lainnya
kewirausahaan dalam 1. Inovatif dan kreatif
mengembangkan S 2. Kemandirian dan rasa percaya diri yang kuat. Kuesioner
sekolah/Mmadrasah. 3. Kerja keras dan pantang menyerah.
4. Tanggap pada perubahan dan berorientasi masa depan
berdasar pada visi, misi, dan tujuan sekolah.

KOMPONEN 5 : BIDANG AKADEMIK (PKWKS 5a)


NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
5.1 1. Mampu membuat program pengelolaan dan Dokumen/bukti fisik
pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya
secara optimal( contoh: latar belakang pengelolaan dan
pendayagunaan, apa tujuannya, bagaimana mekanisme Kuesioner
Mengelola dan
dan prosedurnya,ciri-ciri programnya menjawab 5W+1H)
mendayaguna
2. Mampu melaksanakan program pengelolaan dan
kan pendidik
pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan
dan tenaga
secara optimal).
kependidikan
3. Mampu membuat evaluasi pelaksanaan program
secara
pengelolaan dan pendayagunaan pendidik dan tenaga
optimal.
kependidikan secara optimal.
4. Mampu membuat program tindak lanjut pengelolaan dan
pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan
secara optimal.

24
5.2 1.Mampu mengoptimalkan pemanfaatan teknologi secara Dokumen/bukti fisik
efektif dalam kegiatan pembelajaran dan manajemen lainnya
sekolah(contoh : ada inovasi alat peraga
pembelajaran,multimedia pembelajaran, memanfaatkan Kuesioner
Memanfaatka teknologi informasi dalam manajemen sekolah).
2. Mampu memfasilitasi guru memanfaatkan teknologi
n teknologi
secara efektif dalam kegiatan
secara efektif
pembelajaran(contoh:pemanfaatan barang bekas
dalam
menjadi alat peraga pembelajaran,memfasilitasi
kegiatan
penggunaan OHP,LCD dan multimedia).
pembelajaran
3. Mampu memfasilitasi tenaga administrasi sekolah
dan
memanfaatkan teknologi secara efektif dalam
manajemen
menyelesaikan pekerjaan administrasi sekolah(contoh:
sekolah/madr
pemanfaatan komputer dan internet dalam
as ah.
menyelesaikan pekerjaan administrasi sekolah).
4. Mampu memfasilitasi guru dan tenaga administrasi
sekolah dalam kreatifvitas , inovasi sehingga
pembelajaran dan manajemen sekolah semakin efektif
sesuai dengan tuntutan perubahan.
5.3 Mampu menyusun program tahunan supervisi akademik Dokumen/bukti fisik
Menyusun dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru yang lainnya
program meliputi:
supervisi 1.Fokus pada perbaikan proses dan hasil belajar. Kuesioner
akademik 2. Jadwal pelaksanaan dan instrumen supervisi
dalam rangka akademik
peningkatan 3.Dikomunikasikan pada bulan pertama di awal tahun.
profesionalis 4. Pendelegasian dan pembagian tugas supervisor
me guru. kepada guru senior.
5.4 1. Mampu membagi tugas pelaksanaan supervisi Dokumen/bukti fisik
akademik kepada wakil dan guru senior yang lainnya
memenuhi syarat (contoh: membuat Tim pelaksana
Melaksanakan supervisi akademik, menugaskan wakil dan guru senior Kuesioner
supervisi yang sesuai dengan mata pelajaran dan pangkatnya
akademik lebih tinggi).
terhadap guru 2. Mampu menerapkan prosedur , pendekatan, dan teknik
dengan supervisi yang tepat (contoh:ada pra observasi,
menggunakan observasi, dan post observasi).
pendekatan dan 3. Mampu mengembangkan instrumen supervisi yang
teknik supervisi relevan dengan tuntutan perubahan dan sesuai dengan
yang tepat. perkembangan kurikulum dari pemerintah (contoh: ada
muatan nilai-nilai karakter).
4. Mampu mengevaluasi pelaksanakan supervisi
akademik.
5.5 1. Mampu memanfaatkan hasil penilaian supervisi akademik Dokumen/bukti fisik
dalam rangka evaluasi program sekolah di bidang lainnya
akademik (contoh : evaluasi pengembangan silabus
yang terintegrasi dengan nilai karakter, alokasi dana Kuesioner
Menilai dan penambahan alat peraga dan multimedia).
menindaklanju 2. Mampu menindaklanjuti hasil penilaian supervisi
ti kegiatan akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme
supervisi guru (contoh: efektifvitas metode pembelajaran, relevansi
akademik media pembelajaran, efektifvitas teknik penilaian).
dalam rangka 3. Mampu menindaklanjuti hasil penilaian supervisi
peningkatan akademik dengan mengefektifkan dan lebih
profesionalism mengaktifkan MGMP sekolah, mengirim guru dalam
e guru. pelatihan-pelatihan .
4. Mampu menindaklanjuti hasil penilaian supervisi
akademik dengan menyelenggarakan workshop dan
mengundang nara sumber yang kompeten sesuai
dengan hasil evaluasi supervisi akademik.

25
KOMPONEN 5b : BIDANG KESISWAAN (PKWKS 5b)
NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI
5.1 1. Mampu membuat program sekolah yang berkaitan dengan Dokumen/bukti fisik
peserta didik baik akademik maupun non akademik lainnya
Mengelola dalam rangka pengembangan potensinya secara optimal
peserta didik (contoh : program pengenalan bakat minat, tes IQ, Kuesioner
dalam rangka program OSIS ,program eksxtrakurikuler)
pengembanga 2. Mampu melaksanakan program sekolah yang berkaitan
n kapasitasnya dengan peserta didik baik akademik maupun non
secara optimal akademik.
sesuai minat 3. Mampu melakukan evaluasi program sekolah yang
dan bakat berkaitan dengan peserta didik baik akademik maupun
masing non akademik
masing. 4. Mampu membuat program pengembangan tindak lanjut
yang berkaitan dengan peserta didik baik akademik
maupun non akademik.
5.2 Mengelola 1. Mampu membuat program layanan-layanan khusus Dokumen/bukti fisik
layan an sekolah yang mendukung kegiatan pembelajaran dan lainnya
layanan kegiatan peserta didik di sekolah(contoh program: ada
khusus latar belakang, tujuan , jenis layanan misal koperasi Kuesioner
sekolah/ sekolah, kantin kejujuaran, kotak saran, ada prosedur
madrasah operasional, ada penanggung jawab, ada pembiayaan)
dalam 2. Mampu melaksanakan program layanan -layanan
mendu kung khusus sekolah yang mendukung kegiatan
kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah.
pembelajaran 3. Mampu membuat evaluasi program layanan -layanan
dan kegiatan khusus sekolah yang mendukung kegiatan
peserta didik pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah
di sekolah/ 4. Mampu membuat program tindak lanjut dari hasil
madrasah. evaluasi program layanan -layanan khusus sekolah
yang mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan
peserta didik di sekolah.
5.3 Mampu membuat satuan tugas kepada guru Dokumen/bukti fisik
pembimbing OSIS baik intrakurikuler maupun lainnya
Melaksanakan eksxtrakurikuler (contoh, Kelompok Ilmiah Remaja,
bimbingan OSN,O2SN , pramuka, keagamaan, dan lainnya) yang Kuesioner
kegiatan meliputi:
kegiatan 1. Pelaksanaan kegiatan.
kesiswaan. 2. Efektifvitas kegiatan.
3.Kompetisi kegiatan.
4. Pelaporan .
5.4 Mampu menegakkan disiplin dan tata tertib siswa dengan Dokumen/bukti fisik
1. Menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter dan budaya lainnya
bangsa .
Menegakkan 2. Memberi teladan kedisiplinan dan mematuhi tata tertib Kuesioner
disiplin dan tata sekolah.
tertib siswa. 3. Konsisten dalam menegakkan kedisiplinan dan
mematuhi tata tertib sekolah.
4. Mendahulukan pemberian penghargaan dari pada
hukuman.

KOMPONEN 5 c: BIDANG SARANA DAN PRASARANA (PKWKS 5c)


NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI

26
5.1 1. Mampu membuat program pengelolaan dan Dokumen/bukti fisik
pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah secara lainnya
optimal untuk kepentingan pembelajaran( contoh: latar
belakang pengelolaan dan pendayagunaan, apa Kuesioner
Mengelola dan tujuannya, bagaimana mekanisme dan prosedurnya,ciri-
mendayagunakan ciri programnya menjawab 5W+1H)
sarana dan prasarana S 2. Mampu melaksanakan program pengelolaan dan
sekolah/Mmadrasah pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah secara
secara optimal untuk optimal untuk kepentingan pembelajaran.
kepentingan 3. Mampu membuat evaluasi pelaksanaan program
pembelajaran. pengelolaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana
sekolah secara optimal untuk kepentingan pembelajaran.
4. Mampu membuat program tindak lanjut pengelolaan dan
pendayagunaan sarana dan prasarana sekolah secara
optimal untuk kepentingan pembelajaran.
5.2 1. Mampu membuat program berwawasan Dokumen/bukti
lingkungan yang menjamin keamanan, fisik lainnya
keselamatan dan kesehatan(contoh
program: ada latar belakang ,tujuan, ada Kuesioner
jadwal, ada lokasi, ada penanggung jawab,
Mengelola ada prosedur kerja, ada pembiayaannya).
lingkungan 2. Mampu melaksanakan program
sekolah yang berwawasan lingkungan yang menjamin
menjamin keamanan, keselamatan dan kesehatan.
keamanan, 3. Mampu membuat evaluasi pelaksanaan
keselamatan, dan program berwawasan lingkungan yang
kesehatan. menjamin keamanan, keselamatan dan
kesehatan.
4. Mampu membuat program tindak lanjut
dari hasil evaluasi pelaksanaan program
berwawasan lingkungan yang menjamin
keamanan, keselamatan dan kesehatan.
5.3 Mengelola 1. Mampu membuat program sistem Dokumen/bukti
sistem informasi sekolah dalam mendukung fisik lainnya
informasi S penyusunan program dan pengambilan
sekolah/M keputusan( contoh program : ada latar Kuesioner
madrasah belakang, ada tujuan, ada jadwal, ada
dalam prosedur kerja, ada pembagian tugas ,
mendukung ada pembiayaan)
penyusunan 2. Mampu melaksanakan program sistem
program informasi sekolah dalam mendukung
dan penyusunan program dan pengambilan
pengambila keputusan.
n 3. Mampu membuat evaluasi pelaksanaan
keputusan. program sistem informasi sekolah dalam
mendukung penyusunan program dan
pengambilan keputusan.
4. Mampu membuat program tindak lanjut
dari hasil evaluasi pelaksanaan program
sistem informasi sekolah dalam
mendukung penyusunan program dan
pengambilan keputusan.

KOMPONEN 5d : BIDANG HUBUNGAN MASYARAKAT (PKWKS 5d)


NO. KRITERIA INDIKATOR BUKTI

27
5.1 1. Mampu menjalin kerja sama dengan alumni sekolah. Dokumen/bukti fisik
2. Mampu menjalin kerja sama dengan dunia usaha dan lainnya
Membangun
dunia industri.
jejaring Kuesioner
3. Mampu menjalin kerja sama dengan tokoh-tokoh
kerjasama
masyarakat di lingkungan sekolah dan lembaga
dengan pihak
swadaya masyarakat.
luar.
4. Mampu menjalin kerja sama dengan pihak keamanan
dan mass media.
5.2 Mengelola 1. Mampu merencanakan kerjasama dengan lembaga Dokumen/bukti fisik
hubungan pemerintah, swasta dan masyarakat lainnya
Ssekolah/M 2. Mampu melakukan pendekatan dalam rangka
madrasah memperoleh dukungan dari lembaga Kuesioner
dengan pihak pemerintah,swasta,Dunia Usaha Dunia Industri( DUDI),
lain di luar dan masyarakat
sekolah dalam 3. Mampu memelihara hubungan kerjasama dengan
rangka lembaga swasta, pemerintah dan masyarakat
mendapatkan 4 Mampu memanfaatkan dukungan masyarakat untuk
dukungan ide, meningkatkan SDM kependidikan yang profesional,
sumber manajemen yang efektif dan profesional, dan lingkungan
belajar, dan pendidikan yang kondusif.
pembiayaan
sekolah/
madrasah.
5.3 Dokumen/bukti fisik
Mampu menjalin kerja sama dengan pihak luar sekolah lainnya
baik dengan orang tua siswa, tokoh masyarakat , mass
Mempublisasik media , dinas, lembaga swadaya masyarakat dan lainnya Kuesioner
an kebijakan, yang berkaitan dengan publikasi :
program 1. program sekolah,
sekolah dan 2. kebijakan sekolah,
prestasi 3. prestasi sekolah,
sekolah pada 4. standar sekolah
pihak diluar
sekolah. CATATAN; TIDAK SESUAI DENGAN PEDOMAN DAN
INSTRUMEN

BAB IV
PROSEDUR PENILAIAN KINERJA
WAKIL KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

A. Langkah-langkah Penilaian

Penilaian kinerja ini menggunakan Pendekatan Penilaian


360 artinya dalam penilaian ini, Wakil Kepala Sekolah/Madrasah
dinilai oleh Kepala Sekolah dan atau Pengawas dengan menggali
informasi dari pihak-pihak yang sehari-hari dapat mengetahui
perilaku dan kinerja wakil kepala Sekolah/Madrasah yang
bersangkutan dalam menjalankankan tugas dan fungsinya. Para

28
pihak itu meliputi bawahan (guru dan tenaga kependidikan),
mitra kerja (komite Sekolah/Madrasah), dan atasan (Kepala
Sekolah dan atau Pengawas Sekolah/Madrasah).
Selain instrumen penilaian kinerja yang telah disusun
dengan baik, proses penilaian juga perlu dilakukan dengan
lancar dan baik pula. Proses penilaian kinerja guru yang
mendapat tugas tambahan sebagai Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah perlu dilakukan secara terprogram dan
sistemik. Semua proses kegiatan penilaian disusun dalam alur
atau tahapan kegiatan sebagai berikut: (1) persiapan, (2)
pelaksanaan penilaian, (3) penentuan nilai akhir.

a. Persiapan

(1)Pemberitahuan secara tertulis oleh Kepala Sekolah


kepada Wakil Kepala Sekolah/Madrasah yang akan
dinilai kinerjanya;
(2)Wakil Kepala Sekolah/Madrasah yang dinilai membuat
laporan kinerja secara tertulis yang dilengkapi dengan
bukti-bukti yang dibutuhkan untuk penilaian kinerja
kepada tim penilai.
(3)Tim penilai mempelajari laporan kinerja dan
mengamati memverifikasi kelengkapan dan keabsahan
bukti-bukti yang disertakan.
b. Pelaksanaan Penilaian

(1)Penilaian kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah dihadiri


oleh wakil kepala sekolah yang dinila,i, kepala
Sekolah/Madrasah dan semua tim penilai.
(2)Penilaian dilaksanakan di Sekolah/Madrasah tempat
Wakil Kepala Sekolah/Madrasah yang dinilai bertugas.
(3)Penilaian diawali dengan pemaparan laporan kinerja
oleh Wakil Kepala Sekolah/Madrasah yang dinilai.
Pemaparan difokuskan pada komponen-komponen
penilaian dan bukti-bukti yang relevan.

29
(4) Tim penilai dapat melakukan konfirmasi dan
meminta penjelasan atas laporan kinerja tertulis
maupun lisan yang disampaikan oleh wakil kepada
kepala Sekolah/Madrasah yang dinilai.
(5)Tim penilai melakukan pengamatan dan pencatatan
bukti-bukti lain yang ada di lingkungan
Sekolah/Madrasah yang belum atau tidak dapat
disertakan dalam laporan tertulis. Bukti-bukti ini dapat
diidentifikasi melalui pengamatan terhadap kondisi fisik
yang ada di lingkungan Sekolah/Madrasah atau meminta
informasi dari orang-orang yang relevan pihak-pihak
terkait yang ada di lingkungan Sekolah/Madrasah seperti
guru, karyawan Sekolah/Madrasah, komite
Sekolah/Madrasah atau peserta didik.
(6)Tim penilai melakukan penilaian terhadap setiap
komponen penilaian berdasarkan paparan laporan
kinerja dan hasil pengamatan verifikasi kelengkapan
dan keabsahan bukti-bukti yang dikumpulkan oleh Wakil
Kepala Sekolah/Madrasah yang dinilai dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
(a) Ketua tim penilai mengkonfirmasi keabsahan bukti-
bukti yang dikumpulkan oleh Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah yang dinilai dengan menggali
informasi dari anggota tim lainnya.
(b)Tim peniliai mencatat semua bukti fisik maupun
nonfisik seperti hasil konfirmasi dengan pihak terkait
ke dalam format penilaian yang relevan.
(c) Tim penilai mencermati semua bukti yang tercatat
dan mencocokkannya dengan indikator dari
komponen yang dinilai.
(d)Berdasarkan hasil pencermatan verifikasi
kelengkapan, keabsahan, dan ketepatan bukti yang

30
teridentifikasi, tim penilai menetapkan skor setiap
komponen penilaian yang bersangkutan.
(7) Tim penilai menetapkan nilai kinerja dengan cara
merekap semua skor setiap nilai komponen ke dalam
format penilaian yang ditetapkan. dan
menuangkannya dalam instrumen penilaian.

c. Penentuan Nilai Akhir

Pada prinsipnya, hasil penilaian merupakan kewenangan


profesional dari tim penilai. Prinsip transparansi, Tim penilai
perlu mengonfirmasi hasil penilaian wakil kepala
Sekolah/Madrasah yang dinilai dengan langkah-langkah
sebagai berikut:

(1)Tim Penilai menyampaikan hasil penilaian kepada wakil


kepada kepala Sekolah/Madrasah yang dinilai
bersangkutan disertai berita acara dan bukti-bukti yang
terekam dalam proses penilaian.
(2)Wakil Kepala Sekolah/Madrasah yang dinilai mempelajari
berita acara penilaian berikut semua bukti-bukti yang
disampaikan oleh tim penilai.
(3) Apabila diperlukan, Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah dapat meminta penjelasan hasil
penilaian kepada Kepala Sekolah dan atau Pengawas
Sekolah sebagai tim penilai atau memberikan penjelasan
atau bukti tambahan.
(4) Apabila hasil penilaian disetujui oleh kepala
Sekolah/Madrasah, maka yang bersangkutan membuat
pernyataan persetujuan dengan menandatangani
instrumen penilaian.
(5) Apabila Wakil Kepala sekolah tidak menyetujui
hasil penilaian, dapat mengajukan keberatan kepada tim
penilai disertai alasan dan bukti-bukti yang kuat.

31
(6) Tim penilai membahas keberatan yang diajukan
oleh Wakil Kepala Sekolah/Madrasah dengan mengkaji
secara mendalam alasan dan bukti-bukti.
(7) Tim penilai dapat mengubah hasil penilaian
apabila dipandang bahwa alasan dan bukti-bukti yang
menyertai keberatan tersebut dapat diterima.
(8) Apabila tidak dicapai kesepakatan antara tim
penilai dan Wakil Kepala Sekolah/Madrasah yang dinilai
terhadap hasil penilaian, hasil penilaian akhir ditetapkan
berdasarkan hasil penilaian tim penilai disertai catcatan
ketidaksetujuan Wakil Kepala Sekolah/Madrasah yang
bersangkutan.

B. Tahap Pemberian Nilai


a. Penilaian
Penilaian Kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah
dilaksanakan oleh Kepala Sekolah dan atau Pengawas Sekolah
yang ditunjuk oleh Kepala Dinas Propinsi/Kabupaten/Kota
sesuai dengan kewenangannya, sesuai dengan pendekatan
penilaian 360. Penilaian kinerja Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah harus dilakukan dengan menggali informasi
dari unsur-unsur pemangku kepentingan (stakeholders) yang
meliputi komite Sekolah/Madrasah, guru, tenaga
kependidikan, dan peserta didik bila diperlukan. Penilaian
dilakukan dengan cara memberikan skor pada setiap
kriteria berdasarkan kelengkapan dan keabsahan bukti yang
releven dan teridentifikasi.

(1) Bukti-bukti dapat berupa data, dokumen, kondisi


lingkungan fisik Sekolah/Madrasah, perilaku dan budaya,
dan lain-lain yang dapat diidentifikasi oleh tim Penilai
melalui pengkajian, pengamatan, dan penggalian
informasi dari pihak-pihak yang terkait di
Sekolah/Madrasah seperti guru, pegawai, komite

32
Sekolah/Madrasah, dan peserta didik.
(2)Tim Penilai mencatat semua bukti yang teridentifikasi
pada tempat yang disediakan pada setiap kriteria
penilaian. Bukti-bukti yang dimaksud dapat berupa:
(a)bukti yang teramati (tangible evidences) seperti:
dokumen-dokumen tertulis.
kondisi sarana/prasarana (hardware dan/atau
software) dan lingkungan Sekolah/Madrasah.
foto, gambar, slide, video.
produk-produk peserta didik.
(b)bukti yang tidak teramati (intangible evidences) seperti
sikap dan perilaku wakil kepala Sekolah/Madrasah.
budaya dan iklim Sekolah/Madrasah.
Bukti-bukti ini dapat diperoleh melalui pengamatan,
wawancara dengan pemangku kepentingan pendidikan
(guru, komite, peserta didik, mitra dunia usaha dan
dunia industri). Pemberian skor harus didasarkan kepada
catatan hasil pengamatan dan pemantauan serta bukti-
bukti berupa dokumen lain yang dikumpulkan selama
proses penilaian kinerja wakil kepala Sekolah/Madrasah.
Pemberian nilai untuk setiap kompetensi dilakukan dengan
tahapan angka 4, 3, 2, atau 1 dengan ketentuan sebagai
berikut:
(1)Skor 4 diberikan apabila wakil kepala Sekolah/Madrasah
mampu menunjukkan buktibukti yang lengkap, dan
sangat meyakinkan bahwa wakil kepala
Sekolah/Madrasah yang bersangkutan berkinerja sesuai
dengan setiap kriteria komponen yang dinilai.

(2)Skor 3 diberikan apabila wakil kepala Sekolah/Madrasah


mampu menunjukkan buktibukti yang cukup
lengkap dan cukup meyakinkan bahwa wakil kepala
Sekolah/Madrasah yang bersangkutan berkinerja sesuai

33
dengan setiap kriteria komponen yang dinilai.

(3)Skor 2 diberikan apabila wakil kepala Sekolah/Madrasah


menunjukkan buktibukti yang kurang lengkap dan
cukup meyakinkan bahwa yang bersangkutan
berkinerja sesuai dengan setiap kriteria komponen yang
dinilai.

(4)Skor 1 diberikan apabila ditemukan bukti yang


sangat terbatas dan kurang meyakinkan atau tidak
ditemukan bukti bahwa wakil kepala Sekolah/Madrasah
yang bersangkutan berkinerja sesuai dengan setiap
kriteria komponen yang dinilai.

b. Instrumen Penilaian

Penilaian kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah


dilakukan dengan menggunakan Instrumen Penilaian Kinerja
Wakil Kepala Sekolah (IPKKS) sebagaimana Lampiran 1.
Instrumen ini terdiri atas lima aspek penilaian dengan
menggunakan skala penilaian 1 sampai dengan 4 dengan
rentang skor antara 5 sampai dengan 20.

Untuk menyesuaikan skala panilaian dengan Permenpan


nomor 16 tahun 2009 diperlukan konversi skor dengan
menggunakan rumus sebagai berikut;

NKWKS/M = NIPKWS/20 X 100

Keterangan:
NKWKS/M = Nilai Kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah
NIPKWKS = Skor Nilai Instrumen Penilaian Kinerja Wakil
Kepala Sekolah

c. Kategori Hasil Penilaian

Sesuai dengan Permenpan Nomor 16 Tahun 2009, konversi


hasil penilain dengan IPKKS dikonversikan ke dalam Kategori
Hasil Penilaian yang dinyatakan dalam rentang nilai 1 sampai
dengan 100 dan dibedakan menjadi lima kategori penilaian

34
yaitu Amat Baik, Baik, Cukup, Sedang dan Kurang
dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Tabel Konversi Nilai


Nilai IPKKS Kategori
91,0 100 Amat Baik
76,0 90,9 Baik
61,0 75,9 Cukup
51,0 60,9 Sedang
Kurang dari
Kurang
51

d. Nilai Perolehan Kinerja

Nilai perolehan kinerja (NPK) adalah persentase angka


kredit unsur pembelajaran/bimbingan yang diperoleh yang
dihitung berdasarkan kategori hasil penilaian berdasarkan
IPKKS. Setiap kategori akan berimplikasi angka kredit yang
diperoleh. Ketentuan NPK untuk setiap kategori hasil penilaian
adalah sebagai berikut.

Tabel 4.2 Bobot Nilai Perolehan Kinerja


Kategori NPK
Amat Baik 125%
Baik 100%
Cukup 75%
Sedang 50%
Kurang 25%

e. Pelaporan
Setelah nilai penilaian kinerja wakil kepala
Sekolah/Madrasah diperoleh, penilai wajib melaporkan hasil
penilaian kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah kepada pihak
yang berwenang untuk menindaklanjuti hasil penilaian kinerja
Wakil Kepala Sekolah/Madrasah tersebut. Hasil penilaian
kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah dilaporkan kepada
Kepala Dinas sebagai masukan untuk merencanakan kegiatan
promosi, periodisasi, dan PKB tahunan. Laporan juga diberikan

35
kepada tim penilai tingkat kabupaten/kota, sesuai dengan
kewenangannya.

C. Konversi Nilai Hasil Penilaian Penilaian Wakil Kepala


Sekolah/ Madrasah ke Angka Kredit

Guru yang mempunyai tugas tambahan sebagai wakil


kepala sekolah/madrasah penilaian kinerjanya dinilai
dengan instrumen yang memiliki komponen penilaian; (i)
Kepribadian dan sosial; (ii) Kepemimpinan; (iii)
Pengembangan sekolah/madrasah; (iv) Kewirausahaan; dan
(v) Bidang tugas masing-masing (Akademik, Kesiswaan,
Humas, atau Sarana dan Prasarana). Secara umum seorang
wakil kepala sekolah/madrasah mempunyai penilaian
kinerja dengan asumsi skor maksimal 4 untuk masing-
masing komponen. Jadi seorang wakil kepala
sekolah/madrasah mempunyai gabungan nilai kinerja
secara umum dan sesuai dengan bidang tugasnya nilai
tertinggi hasil kinerja wakil kepala sekolah/madrasah
adalah: 16 skor maksimal nilai kinerja secara umum + 4
skor maksimal nilai kinerja bidang tugas = 20.

Contoh: Penilaian Wakil Kepala Sekolah/Madrasah

Dra. Roesmiyati, jabatan Guru Muda pangkat golongan


ruang III/d TMT 1 April 2014 mengajar mata pelajaran
Fisika, 12 jam tatap muka per minggu. Dra. Roesmiyati
selain mengajar juga diberi tugas tambahan sebagai wakil
kepala sekolah. Pada penilaian kinerja Dra. Roesmiyati
pada Desember 2014 memperoleh hasil penilaian kinerja
sebagai guru adalah 49 dan sebagai wakil kepala sekolah
mendapat nilai 18. Berapa angka kredit yang diperoleh
Dra. Roesmiyati? Langkah-langkah perhitungan angka
kreditnya adalah sebagai berikut.

36
Perhitungan angka kredit tugas pembelajaran:
1) Konversi hasil penilaian kinerja tugas pembelajaran Dra.
Roesmiyati ke skala nilai Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 adalah: 49/56 x 100 =
87,5

2) Nilai kinerja Dra. Roesmiyati untuk unsur pembelajaran,


kemudian dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%),
Baik (100%), Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang
(25%) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat tabel konversi di atas).
Nilai PK Guru pembelajaran 87,5 masuk dalam rentang
76 - 90 kategori Baik (100%).

3) Angka kredit per tahun unsur pembelajaran yang


diperoleh Dra. Roesmiyati adalah:

(AKK AKPKB AKP) x (JM/JWM)


x NPK
Angka kredit per tahun =
------------------------------------------------------
4
[{100 - (4 + 8) -10 } x 12/12 x
100%]
=
--------------------------------------------------
4
= 19,5
Keterangan :
AKK : Angka Kredit Kumulatif
AKPKB : Angka Kredit Pengembangan Keprofesionalan
Berkelanjutan
AKP : Angka Kredit Penunjang
JM : Jam Mengajar
JWM : Jam Wajib Mengajar
NPK : Nilai Penilaian Kinerja

37
Perhitungan angka kredit tugas tambahan sebagai
Wakil Kepala Sekolah:
1) Konversi hasil penilaian kinerja tugas tambahan sebagai
Wakil Kepala Sekolah Dra. Roesmiyati. ke skala nilai
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009
adalah: 18/20 x 100 = 90

2) Nilai kinerja Dra. Roesmiyati untuk unsur tugas


tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah, kemudian
dikategorikan ke dalam Amat Baik (125%), Baik (100%),
Cukup (75%), Sedang (50%), atau Kurang (25%)
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
BirokrasiNo. 16 Tahun 2009 (lihat Tabel konversi di atas).
Nilai PK Guru tugas tambahan sebagai Wakil Kepala
Sekolah 90 masuk dalam rentang 76 90 dengan
kategori Baik (100%).

3) Angka kredit per tahun unsur tugas tambahan sebagai


Kepala Sekolah yang diperoleh Dra. Roesmiyati adalah:

(AKK AKPKB AKP) x NPK


Angka kredit satu tahun = ------------------------------------
4

{100 - (4 + 8) 10} x 100%


= ----------------------------------- =
19,5
4

4) Total angka kredit yang diperoleh Dra. Roesmiyati untuk


tahun 2014 sebagai guru yang mendapat tugas
tambahan sebagai Kepala Sekolah adalah = 50% (19,5)
+ 50% (19,5) = 9,75 + 9,75 = 19,5.
5) Jika selama 4 (empat) tahun terus menerus Dra.

38
Roesmiyati mempunyai nilai kinerja yang sama, maka
nilai yang diperoleh Dra. Roesmiyati sebagai Wakil
Kepala Sekolah adalah: 4 x 19,5 = 78

6) Apabila Dra. Roesmiyati melaksanakan kegiatan


pengembangan keprofesian berkelanjutan dan
memperoleh 4 angka kredit dari kegiatan
pengembangan diri, 8 angka kredit dari publikasi ilmiah,
dan 10 angka kredit dari kegiatan penunjang, maka Dra.
Roesmiyati memperoleh angka kredit kumulatif sebesar
78 + 4 + 8 + 10 = 100. Jadi yang bersangkutan dapat
naik pangkat dan jabatan dari golongan ruang III/d ke
golongan ruang IV/a dengan jabatan Guru Madya dalam
4 tahun karena telah mencukupi persyaratan angka
kredit yang diperlukan untuk naik pangkat dan jabatan
fungsionalnya (Permennegpan dan RB No. 16 Tahun
2009) tersebut.

39
BAB V
PENUTUP

Pedoman penilaian kinerja Wakil Kinerja Kepala


Sekola/Madrasah ini diharapakan dapat memberikan
gambaran dan menjadi acuan bagi semua pihak yang terlibat
dalam kegiatan penilaian kinerja Wakil Kepala
Sekolah/Madrasah. Penilaian kinerja Wakil Kepala Sekolah
merupakan kegiatan yang sangat strategis, terutama dalam
rangka meningkatkan kinerja Wakil Kepala Sekolah/Madrasah
yang akhirnya diharapkan berpengaruh terhadap
peningkatan mutu pendidikan.

40

Anda mungkin juga menyukai