Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

ELEMEN-ELEMEN DAN KONSEP-KONSEP DALAM SAINS


Untuk memenuhi tugas matakuliah Perkembangan Peserta Didik
yang dibimbing oleh Ibu Dahlia

Disusun oleh :
Kelompok 1
Farah Adibah Zuhri (150341603252)
Septian Dwi Pramono (150341600502)
Tristanti Rakhmaningrum (150341603788)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
FEBRUARI 2017
A. HAKEKAT DAN PENGERTIAN SAINS
Kata Ilmu Pengetahuan Alam sering disingkat dengan kata IPA atau yang saat ini
sering kita dengar dengan istilah Sains. Dalam arti sempit, Ilmu Pengetahuan Alam
memiliki arti sebagai disiplin ilmu yang terdiri dari Physical Science (Ilmu Fisik) dan
Life Science (Ilmu Biologi). Yang termasuk dari Physical Science adalah ilmu-ilmu
astronomi, kimia, geologi, mineralogi, meteorologi, dan fisika. Sedangkan Life Science
meliputi biologi (anatomi, fisiologi, zoologi, sitologi, embriologi, mikrobiologi)
(Widowati, 2008).
Bagi seorang guru dan calon guru, mengetahui cara pandang seseorang tentang
sains merupakan faktor penting yang menentukan arah pembelajaran sains. Pernyataan
ini adalah hasil penelitian, bahwa persepsi guru tentang sains akan mempengaruhi proses
pembelajarannya. Berbeda alat pandang akan memberikan hasil pandang yang berbeda.
Misalnya: 1) Orang awam akan memandang sains sebagai susunan informasi-informasi
ilmiah; 2) Ilmuwan akan memandang atau mendefinisikan sains sebagai metode yang
dengannya hipotesis diuji; 3) Filsuf akan memandang sains sebagai cara yang berisi
tanya-jawab,rangkaian tanya-jawab akan kebenaran dari apa yang telah diketahui
manusia.
Conant (1955), mendeskripsikan sains sebagai rangkaian konsep dan pola
konseptual yang saling berkaitan yang dihasilkan dari eksperimen dan observasi. Hasil-
hasil eksperimen dan observasi yang diperoleh sebelumnya menjadi bekal bagi
eksperimen dan observasi selanjutnya, sehingga memungkinkan ilmu pengetahuan
tersebut untuk terus berkembang . Pengertian IPA menurut Carin dan Sund (1989) adalah
suatu sistem untuk memahami alam semesta melalui observasi dan eksperimen yang
terkontrol.
Abruscato (1996) dalam bukunya yang berjudul Teaching Children Science.
Mendefinisikan tentang IPA sebagai pengetahuan yang diperoleh lewat serangkaian
proses yang sistematik guna mengungkap segala sesuatu yang berkaitan dengan alam
semesta. The Harper Encyclopedia of Science mendefinsikan sains sebagai suatu
pengetahuan dan pendapat yang tersusun dan didukung secara sistematis oleh bukti-bukti
yang dapat diamati.
Sejalan dengan pemikiran tersebut, pembelajaran sains merupakan sesuatu yang
harus dilakukan oleh siswa bukan sesuatu yang dilakukan pada siswa sebagaimana yang
dikemukakan National Science Educational Standart (1996: 20) bahwa Learning
science is an active process. Learning science is something student to do, not something
that is done to them. Dengan demikian, dalam pembelajaran sains siswa dituntut untuk
belajar aktif yang terimplikasikan dalam kegiatan secara fisik ataupun mental, tidak
hanya mencakup aktivitas hands-on tetapi juga minds-on.

B. PANDANGAN TENTANG SAINS


Cara memperoleh pemahaman tentang alam dan sifat-sifatnya, cara untuk
menyelidiki (a way of investigating) bagaimana fenomena-fenomena alam dapat
dijelaskan, sebagai batang tubuh pengetahuan (a body of knowledge) yang dihasilkan dari
keingintahuan (inquiry) orang. Menggunakan pemahaman akan aspek-aspek yang
fundamental ini, seorang guru sains (IPA) dapat terbantu ketika mereka menyampaikan
pada para siswa gambaran yang lebih lengkap dan menyeluruh tentang semesta.
a. Sains sebagai cara untuk berpikir (a way of thinking)
Sains merupakan aktivitas manusia yang dicirikan oleh adanya proses berpikir
yang terjadi di dalam pikiran siapapun yang terlibat di dalamnya. Pekerjaan para
ilmuwan yang berkaitan dengan akal, menggambarkan keingintahuan manusia dan
keinginan mereka untuk memahami gejala alam. Masing-masing ilmuwan memiliki
sikap, keyakinan, dan nilai-nilai yang memotivasi mereka untuk memecahkan
persoalan-persoalan yang mereka temui di alam. Ilmuwan digerakkan oleh rasa
keingintahuan yang sangat besar, imajinasi, dan pemikiran dalam penyelidikan
merekauntuk memahami dan menjelaskan fenomena-fenomena alam. Pekerjaan
merekatermanifestasi dalam aktivitas kreatif dimana gagasan-gagasan dan penjelasan-
penjelasan tentang fenomena alam dikonstruksi di dalam pikiran.

b. Sains sebagai cara untuk menyelidiki (a way of investigating)


Siapa saja yang berkeinginan memahami alam dan menyelidiki hukum-
hukumnya harus mempelajari gejala alam/peristiwa alam dan segala hal yang terlibat
didalamnya. Petunjuk-petunjuk yang ada pada gejala alam pada kenyataannya telah
tertanam di alam itu sendiri.Sains terbentuk dari proses penyelidikan yang terus
menerus. Hal yang menentukan sesuatu dinamakan sebagai sains adalah adanya
pengamatan empiris. Jika ketajaman perhatian kita pada fenomena alam ditandai
dengan adanya penggunaan proses ilmiah seperti pengamatan, pengukuran,
eksperimen, dan prosedur-prosedur ilmiah lainnya, maka itulah pengetahuan ilmiah.

c. Sains Sebagai Batang Tubuh Pengetahuan (a body of knowledge)


Sains merupakan batang tubuh pengetahuan yang terbentuk dari fakta-
fakta,konsep-konsep, prinsip-prinsip, hipotesis-hipotesis, teori-teori, dan model-model
membentuk kandungan (content) sains. Pembentukan ini merupakan proses akumulasi
yang terjadi sejak zaman dahulu hingga penemuan pengetahuan yang sangat baru.

C. ELEMEN-ELEMEN SAINS
Pengetahuan alam atau sains merupakan pengetahuan manusia tentang gejala-
gejala alam dan kebendaan yang diperoleh dengan cara observasi, eksperimen/penelitian,
atau uji coba yang berdasarkan pada hasil pengamatan manusia. Pengamatan manusia
dapat berupa fakta-fakta, aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori, dan
lain sebagainya. Dalam pembelajaran yang menganut pembelajaran sains mempunyai
beberapa elemen di dalamnya, yaitu:
1. Fakta Sains
Fakta dalam ilmu sains adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-
benda yang benar-benar ada, atau peristiwa-peristiwa yang betul-betul terjadi
dan sudah dikonfirmasi secara objektif. Fakta merupakan produk paling dasar
dari sains (IPA). Fakta-fakta merupakan dasar dari konsep-konsep, prinsip-
prinsip dan teori-teori. Fakta menunjukkan kebenaran dan keadaan sesuatu.
Karena fakta-fakta diperoleh dari hasil observasi, maka fakta-fakta
merepresentasikan apa yang dapat dilihat.
Contoh fakta seperti:
a. Atom hidrogen mempunyai satu elektron
b. Merkurius adalah planet terdekat dengan matahari
c. Air membeku pada suhu 0
2. Konsep Sains
Fakta-fakta hanyalah merupakan bahan kasar dan harus diolah lagi
sehingga membentuk gagasan yang berarti dan hubungan-hubungan antar fakta.
Aktivitas berpikir dan menalar diperlukan untuk mengidentifikasi pola dan
membuat kaitan antar data,sehingga membentuk pertalian yang disebut dengan
konsep. Konsep adalah abstraksi dari kejadian-kejadian, benda-benda, atau
gejala yang memiliki sifat tertentu atau lambang.
Ikan, misalnya, memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya
dengan reptil dan mamalia. Dikemukakan oleh Collette &Chiappetta, menurut
Bruner, Goodnow, dan Austin (1956), sebuah konsep setidaknya memiliki 5
unsur, (1) nama, (2) definisi, (3) lambang, (4) nilai, dan (5) contoh. Misalnya
konsep tentang perpindahan. Nama dari konsep adalah perpindahan,
definisinya adalah sebuah vektor yang arahnya dari benda pada kedudukan
awal menuju kedudukan akhir dan mempunyai besar yang sama dengan jarak
terpendek antara dua kedudukan. Lambang perpindahan adalah C, mempunyai
nilai, misalnya 7 meter dan mempunyai contoh sebagaimana gambar di bawah
ini :
A

BC

Kata konsep dan generalisasi sering dipergunakan secara bergantian. Konsep kadangkala
diartikan sebagai bayangan mental atau sudut pandang secara individual. Sebagai contoh, jika
seorang anak mempunyai konsep jarak bumi ke bulan, maka konsep ini khas untuk dirinya
sendiri. Sementara generalisasi adalah pernyataan yang didasarkan atas akumulasi
pengalaman-pengalaman yang terjadi dalam komunitas ilmiah. Contoh lain dari konsep
dalam sains antara lain: Hewan berdarah dingin adalah hewan yang menyesuaikan suhu
tubuhnya dengan suhu lingkungannya. Satelit adalah benda angkasa yang bergerak
mengelilingi planet. Air adalah zat yang molekul nya tersusun atas 2 atom hidrogen dan 1
atom oksigen.
Dalam pelajaran IPA ada konsep-konsep yang sudah dipahami oleh siswa, tetapi ada juga
yang sukar. Sukar mudahnya suatu konsep untuk dipahami tergantung pada tingkat abstraksi
atau keabstrakan dari konsep tersebut.

3. Prinsip Sains
4. Prosedur Sains
Daftar Pustaka

Abruscato, J. (1996). Teaching Children Science: A Discovery Approach. Unite State of


America: Allyn abd Bacon.
Carin, A.A. dan Sund, R.B. 1989. Teaching Science Through Discovery. Columbus: Merrill
Publishing Company.
Conant, James B. 1955. On Understanding Stand (An Historycal Approach). New York: The
New American Library.
Meltzer, D. E. 1988. The Relationship between Mathematic Preparation and Conceptual
Learning Gain in Physics: A Possible Hidden VariableIn Diagnostic Pretest Score.
Journal of American Association of Physics Teachers. (Online).
(http://www.physics.iastate.edu.) diakses tanggal 31 Januari 2017.
Newman, James R. 1963. The Harper Encyclopedia of Science. Unite State of America: Mc
Graw-Hill Book Company Inc.
Widowati, Asri. 2008. Diktat Pendidikan Sains. (Online)
(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/diktat%20Pendidikan%20Sains.pdf)
diakses tanggal 31 Januari 2017.

Anda mungkin juga menyukai