Anda di halaman 1dari 11

Modul Pembelajaran Kelistrikan Otomotif

SISTEM PENGISIAN DENGAN REGULATOR MEKANIK

Disusun Oleh :

Teguh Susilo, S.Pd.


SISTEM PENGISIAN DENGAN REGULATOR MEKANIK

Hampir semua system kelistrikan di dalam mobil menggunakan arus listrik DC. Sebagai sumbernya digunakan
BATTERAY. Jika dipakai terus menerus, maka arus yang tersimpan dalam BATTERAY akan habis.
Untuk menganti arus BATTERAY yang digunakan oleh system sistem kelistrikan diperlukan Sistem Pengisian (charging
sistem).

Sistem pengisian menurut sumber yang digunakan terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Sistem pengisian DC, yang menggunakan Generator
2. Sistem pengisian AC, yang menggunakan Alternator (umum dipakai saat ini)

Sistem pengisian menurut type regulatornya dapat dibagi menjad 4 macam, yaitu :
1. Sistem pengisian dengan regulator 1 unit
2. Sistem pengisian dengan regulator 3 unit (untuk system pengisian DC)
3. Sistem pengisian dengan regulator 2 unit (untuk system pengisian AC)
4. Sistem pengisian dengan regulator elektronik / IC regulator (banyak dipakai sekarang)

Pada modul ini akan dibahas khusus system pengisian dengan regulatar 2 unit.

Komponen utama sistem pengisian


Sistem pengisian memiliki beberapa komponen utama, antara lain
1. Kunci kontak
Kunci kontak berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus dari batteray ke beban. (Sistem pengapian,
lampu tanda, dll)
2. Batteray
Batteray berfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara
3. Lampu CHG
Berfungsi memberikan tanda kepada pengemudi bahwa system pengisian bekerja. Pada saat kunci kontak ON
mesin mati lampu CHG menyala, tetapi pada saat mesin hidup lampu pengisian harus mati.
4. Alternator
Alternator berfungsi menghasilkan arus listrik untuk mengisi BATTERAY
5. Regulator
Regulator berfungsi mengatur jumlah out put tegangan pengisian dengan cara mengatur arus yang mengalir ke
terminal F Alternator.

Modul sistem pengisian 2


Alternator sendiri memiliki beberapa komponen utama, anatara lain :

Keterangan :

1 Rumah bagian belakang 6 Stator

2. Plat dudukan dioda 7 Rotor

3. Diode daya 8 Kipas

4. Diode arus medan 9 Puly

5. Regulator Elektronik 10 Rumah bagian depan

Gambar susunan Alternator

KOMPONEN KOMPONEN ALTERNATOR DAN FUNGSINYA


Modul sistem pengisian 3
Kumparan Rotor
Kumparan rotor berfungsi untuk menghasilkan medan magnet pada kuku kuku rotor.
Di dalam rotor terdapat dua buah slip ring. Sau slip ring negative dan satu slip ring
positif.
Slip ring berfungsi sebagai terminal kumparan rotor

Kumparan Stator

Kumparan stator berfungsi membangkitkan tegangan bolak balik 3 fasa.

Dioda/Rectifier
Dioda / rectifier berfungsi untuk menyearahkan arus listrik.
Didalam alternator terdapat 2 buah rectifier, yaitu rectifier negative dan rectifier
positif.
Rectifier positif ditandai dengan adannya terminal B pada alternator.
Terminal B pada alternator biasannya berupa baut yang dibuat lebih panjang dan
atau lebih besar.

Rumah bantalan depan dan belakang


Berfungsi sebagai dudukan bantalan rotor.
Rumah alternator juga berfungsi menyediakan tempat bagi stator.
Rotor akan berputar di dalam stator dengan celah sekecil mungkin.

Kipas Pendingin

Kipas pendingin berfungsi untuk mendinginkan dioda dioda dan mendinginkan


alternator.

Pully

Pully berfungsi meneruskan putaran mesin ke alternator


Membuat perbandingan putaran antara putaran mesin dan alternator

Sikat Arang dan Rumah Sikat

Modul sistem pengisian 4


Sikat arang berfungsi mengalirkan arus ke kumparan rotor melalui slip ring.
Rumah sikat / Brush holder berfungsi sebagai tempat sikat arang.

PEMERIKSAAN KOMPONEN ALTENATOR


Pemeriksaan Kumparan stator (stator coil)
Kumparan stator dikatakan baik jika di test menggunakan Ohm Meter, maka :
1. Antar ujung kumparan stator berhubungan (jarum ohm meter
bergerak)
2. Ujung-ujung kuparan stator tidak boleh berhubungan dengan
body.
Pemeriksaan kumparan rotor (rotor coil)
Kumparan rotor dikatakan baik jika di test dengan menggunakan Ohm meter,
maka :
1. Antar kedua slip ring berhubungan (jarum ohm meter bergerak)
2. Slip ring tidak boleh berhubungan dengan body kumparan rotor.

Pemeriksaan panjang sikat arang (brush)

Panjang sikat / brush harus sesuai standart (diukur dengan menggunakan mistar,
atau jangka sorong)
Contoh : Panjang sikat untuk mobil Timor S515i minimum 8 mm
Panjang sikat untuk mobil kijang minimum 5,5 mm menonjol

Pemeriksaan dioda positif

Dengan menggunakan ohm meter, dioda positif baik jika :


1. Terminal positif ohm meter dihubungkan dengan terminal B, dan ujung
negative ohm meter dengan terminal dioda, ,maka jarum ohm meter harus
bergerak.
2. Terminal negative ohm meter dihubungkan dengan terminal B, dan ujung
positif ohm meter dengan terminal dioda, ,maka jarum ohm meter tidak boleh
bergerak.

Pemeriksaan dioda negatif

Modul sistem pengisian 5


Dengan menggunakan ohm meter, dioda negatif baik jika :
1. Terminal positif ohm meter dihubungkan dengan terminal dioda, dan ujung negative ohm meter dengan terminal
E, ,maka jarum ohm meter harus bergerak.
2. Terminal positif ohm meter dihubungkan dengan terminal E, dan ujung negatif ohm meter dengan terminal
dioda, ,maka jarum ohm meter tidak boleh bergerak.

Alternator dengan regulator mekanik memiliki 5 terminal (terminal A, B, F, E, N), terminal A = B. Sedangkan Alternator
yang memiliki 4 terminal, terminal yang ada adalah B, F, E, N
Cara mencari terminal Alternator dengan diukur tahanannya, ujung negative ohm meter pada bodi alternator, sedangkan
positif ohmmeter di sambungkan dengan terminal alternator, dengan ketentuan :
Tahanan terminal E < N < F < B/A

REGULATOR
Regulator berfungsi untuk :
1. Memberikan peringatan system pengisian
2. Mengatur tegangan yang diharsilkan oleh alternator dengan cara mengatur
arus yang masuk ke terminal F alternator.

Regulator memiliki 2 buah kumparan, yaitu Voltage relay dan Voltage regulator.
Regulator memiliki 6 buah terminal, yaitu terminal L, IG, N, B, F, dan E. Masing-masing
terminal memiliiki cirri tersendiri, bisa dilihat dari gambar disamping.

Modul sistem pengisian 6


CARA KERJA SISTEM PENGISIAN
Kunci Kontak On Mesin Mati

Arus medan mulai mengalir dari B+ baterai kunci kontak terminal IG regulator titik kontak PL1 titik
kontak PL0 terminal F regulator terminal F alternator sikat slip ring kumparan medan/rotor slip
ring terminal E alternator masa, kumparan medan menjadi magnet.

Arus lampu kontrol pengisian mengalir dari B+ baterai kunci kontak lampu kontrol pengisian terminal L
regulator titik kontak P0 titik kontak P1 terminal L regulator masa, lampu menyala.

Cara kerja sistem pengisian saat kunci kontak on mesin hidup pada kecepatan sedang :

Alternator lewat terminal B+ mengeluarkan energi listrik untuk pengisian baterai dan beban kelistrikan mobil.
Arus medan mengalir dari B+ alternator kunci kontak terminal IG regulator titik kontak PL1 titik
kontak PL0 terminal F regulator terminal F alternator sikat slip ring kumparan medan/rotor
slip ring terminal E alternator masa.

Modul sistem pengisian 7


Arus dari terminal N alternator mengalir ke kumparan relai tegangan melalui terminal N regulator kemudian ke
masa, yang mengakibatkan kontak gerak P0 tertarik ke titik kontak diam P2 menghubungkan tegangan sinyal
regulasi dari B+ alternator ke kumparan regulator dan akibatnya lampu pengisian padam karena tidak ada
beda potensial antara lampu kontrol dan terminal L regulator.

Pada kondisi tegangan baterai sudah mencapai 14,4 volt maka tegangan sinyal regulasi yang masuk ke
kumparan regulator tegangan membuat medan magnet pada inti kumparan regulator tegangan yang mampu
menarik kontak gerak PL0 lepas dari titik kontak PL1. Sehingga arus medan menjadi kecil karena melewati
tahanan R, akibatnya tegangan turun dan kontak gerak PL0 kembali menempel ke kontak PL1, arus medan
besar kembali dan tegangan naik lagi kontak PL0 lepas kembali demikian seterusnya pada kecepatan ini
akan terjadi putus hubung antara kontak PL0 dan kontak PL1 sehingga tegangan keluaran alternator tetap pada
14,4 volt.

Cara kerja sistem pengisian pada saat kecepatan tinggi

Bila kecepatan bertambah naik, tegangan keluaran alternator juga bertambah naik diatas 14,4 volt, yang berarti juga
tegangan sinyal regulasi yang masuk ke kumparan regulator tegangan juga naik. Akibatnya kemagnetan pada inti
kumparan regulator bertambah besar yang mampu menarik kontak PL0 hingga melayang (berada di tenggah-tenggah
kontak PL1 dan PL2). Akibatnya arus medan melewati tahanan R tetapi karena kecepatanya sudah tinggi maka tegangan
keluaran alternator akan tetap 14,4 volt.

Bila kecepatan bertambah naik lagi maka tegangan keluaran alternator juga bertambah naik hingga 14,8 volt. Pada
tegangan tersebut kemagnetan pada inti kumparan menarik kontak gerak PL0 lebih jauh lagi hingga menempel pada titik
kontak PL2 akibatnya arus medan menjadi nol dan tegangan keluaran alternator turun kontak gerak PL0 lepas
kembali arus medan besar lagi tegangan keluaran naik lagi kontak gerak PL0 menempel lagi pada PL2
demikian seterusnya terjadi putus hubung antara kontak gerak PL0 dan kontak PL2 sehingga tegangan keluaran B+
alternator tetap pada 14,4 sampai 14,8 volt.

Modul sistem pengisian 8


MEMERIKSA SISTEM PENGISIAN PADA KENDARAAN
1. Memeriksa berat jenis dan permukaan elektrolit pada batteray
Memeriksa banyaknya elektrolit pada setiap sel, jika tidak cukup diisi dengan menggunakan air suling
Memeriksa berat jenis elektrolit pada masing-masing sel, berat jenis standart 1.25 1.29
Jika kurang dari standart lakukan pengisian pada batteray

2. Memeriksa terminal batteray, fuse, dan fusible link.


Memeriksa terminal batteray, tidak boleh ada karat atau kendor
Memeriksa kontinuitas fuse dan fusible link

3. Memeriksa tali kipas


Memeriksa tali kipas secara visual dari kemungkinan kendor, retak, atau terkena oli. Tali kipas harus tidak
menyentuh permukaan dasar dari alur puli.
Memeriksa kekencangan tali kipas dengan menekannya pada posisi yang ditunjukkan dan dengan gaya
sebesar 10 kgf / 22 lb. Defleksi tali kipas : 15-20 mm

4. Memeriksa rangkaian kabel pada alternator dan dengarkan suara abnormal


Memeriksa kondisi rangkaian kabel
Memeriksa suara abnormal dari alternator

5. Memeriksa sirkuit untuk lampu tanda pengisian


Pada saat kunci kontak on lampu CHG harus menyala
Pada saat mesin berputar lampu CHG harus mati

6. Memeriksa sirkuit pengisian tanpa beban


Sediakan Volt meter dan Ammeter
a. Melepas kabel terminal B alternator, dan dihubungkan dengan
kabel negative (-) ammeter
b. Memasang kabel positif (+) ammeter pada terminal B alternator
c. Memasang kabel positif Voltmeter pada terminal B alternator
d. Memasang kabel negative Voltmeter ke masa

Memeriksa kerja sirkuit pengisian :


Pada saat mesin berputar idle sampai dengan 2000 rpm, maka pembacaan pada ammeter dan voltmeter
sebagai berikut :
Besarnya arus : 10 A atau kurang
Besarnya tegangan : 13.3 volt 15.5 Volt

Modul sistem pengisian 9


7. Memeriksa sirkuit pengisian dengan beban
Mesin masih berputar idle atau 2000 rpm, lampu jauh dan beban yang lain dinyalakan, maka pembacaan arus
adalah sebagai berikut :
Besarnya arus : 30 A atau lebih

MENCARI GANGGUAN PADA SISTEM PENGISIAN

Modul sistem pengisian 10


LEMBAR KERJA SISTEM PENGISIAN
1. Gambarlah rangkaian system pengisian pada saat kunci kontak on mesin mati, beserta cara kerjanya !
2. Membongkar alternator sesuai dengan urutan pembongkaran yang benar
a. Melepaskan mur pengikat dioda dioda alternator
b. Melepas baut pengikat rumah alternator
c. Melepas rumah bagian belakang alternator
d. Melepas kumparan stator
3. Periksalah komponen komponen alternator yang telah dibongkar, tuliskan hasil pemeriksaan di bawah ini
a. Dioda positif : ..
b. Dioda Negatif : ..
c. Panjang sikat : ..
d. Kumparan rotor : ..
e. Kumparan stator : ..
4. Memeriksa terminal regulator mekanik dan menyimpulkan cirri-cirinnya :
Dengan melihat rangkaian
a. Terminal B : .
b. Terminal E : .
c. Terminal F : .
d. Terminal L : .
e. Terminal IG : .
f. Terminal N : .
Dengan menggunakan test lamp
a. Terminal B : .
b. Terminal E : .
c. Terminal F : .
d. Terminal L : .
e. Terminal IG : .
f. Terminal N : .
5. Memeriksa terminal alternator dan menyimpulkan cirri-cirinnya
a. Terminal B / A : ..
b. Terminal E : ..
c. Terminal F : ..
d. Terminal N : ..
6. Memeriksa berat jenis setiap sel batteray dengan menggunakan hydrometer
Sel 1 : . Sel 2 : . Sel 3 : . Sel 4 : .
Sel 5 : . Sel 6 : . Kesimpulan :...
7. Merangkai system pengisian
8. Memeriksa Sistem pengisian tanpa beban
Besarnya arus : . A
Besarnya tegangan : V
9. Memeriksa system pengisian dengan beban
Besarnya arus : . A

KESIMPULAN : ..

Modul sistem pengisian 11

Anda mungkin juga menyukai