html
2. Kanker, seperti kanker leher rahim, paru-paru, payudara, prostat, otak, dll.
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang juga merupakan komoditas perdagangan,
memerlukan dukungan sistem perdagangan pangan yang etis, jujur, & bertanggung jawab
sehingga terjangkau oleh masyarakat. Pangan dalam bentuk makanan & minuman adalah
salah satu kebutuhan pokok manusia yang diperlukan untuk hidup, tumbuh, berkembang
biak, & reproduksi.
Dalam pasal 1 UU no.7/1996, disebutkan bahwa Pangan adalah segala sesuatu yang berasal
dari sumber hayati & air, baik yang diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau
minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, &
bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, & atau pembuatan makanan
atau minuman.
Makanan jajanan anak merupakan sumber potensial yang mempunyai nilai komoditas &
menunjang perekonomian dalam jalur informal karena banyak jajanan anak yang dibuat
dalam skala kecil sebagai industri rumahan. Jajanan anak telah menjadi bagian dari
keseharian anak. Hampir semua anak diberi uang jajan oleh orang tuanya. Padahal, belum
tentu jajanan yang tersedia itu sesuai dengan standar mutu & jaminan bahwa jajanan tersebut
aman & layak untuk dikonsumsi.
Saat ini, sangat banyak produsen jajanan anak yang tidak memperhatikan keamanan
produknya. Mereka lebih memikirkan keuntungan yang dihasilkan, yaitu dengan modal
sekecil-kecilnya tetapi mendapatkan untung yang sebesar-besarnya dengan tanpa
memperhatikan aspek keamanan & keselamatan konsumen. Contohnya, saat ini banyak sekali
jajanan anak yang mengandung bahan-bahan berbahaya seperti zat pewarna yang dilarang
yaitu pewarna tekstil seperti rodamin, kuning metanil, dst. Sebagian lagi ada yang
mengandung boraks & formalin. Selain itu, pemanis buatan seperti siklamat & sakarin, juga
pengawet benzoat melebihi ambang batas. Pemakaian bahan kimia ini sangat berbahaya bagi
kesehatan & apabila dikonsumsi dalam jangka waktu lama atau berlebihan jumlahnya
sehingga bisa memicu timbulnya berbagai macam penyakit, termasuk penyakit kanker.
Sedangkan secara jangka pendek, penggunaan zat-zat tersebut akan menimbulkan efek mual
& sakit kepala.
Badan POM & Depkes sendiri telah menetapkan aturan tentang Bahan Tambahan Makanan
melalui Permenkes no.722/1998. Menurut Badan POM, saat ini pada lebih dari 60 persen
makanan yang dijual di TKK & SD memiliki kandungan zat-zat berbahaya.
Menurut pasal 1 (4) UU no.7/1996 menyatakan bahwa Keamanan Pangan adalah kondisi &
upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia,
& benda lain yang dapat mengganggu, merugikan & membahayakan kesehatan manusia.
Jadi, sebenarnya pemerintah telah mengeluarkan berbagai aturan & larangan untuk
melindungi masyarakat dalam masalah makanan, termasuk jajanan anak. Pada kenyataannya,
masih banyak jajanan anak yang melanggar peraturan tanpa diketahui oleh konsumen. Kali
ini, akan dibahas mengenai aspek hukum keamanan jajanan anak.
Kita dapat lihat bahwa untuk menghasilkan produk makanan sehat bermutu harus
menggunakan bahan makanan tambahan (BTM) yang aman & diizinkan oleh Badan POM.
Penggunaan BTM dalam proses produksi pangan perlu diwaspadai, baik oleh produsen
maupun oleh konsumen. Karena dampak dari penggunaannya dapat berakibat positif maupun
negatif bagi konsumen. Penyimpangan dalam pemakaiannya dapat membahayakan kesehatan
konsumen. Salah satu permasalahan keamanan pangan yang masih memerlukan pemecahan
yaitu penggunaan BTM. BTM banyak digunakan pada jajanan yang umumnya diproduksi
oleh industri kecil/rumah tangga.
Contohnya, banyak jajanan anak yang dijual mengandung monosodium glutamat (MSG)
untuk penyedap masakan. MSG jika digunakan dalam jangka waktu lama juga dapat
menyebabkan kanker, bahkan kematian. Selain itu, MSG dapat memicu reaksi alergi seperti
gatal-gatal & muntah, & asthma, juga gangguan hati & kesulitan belajar.
Selain itu, salah satu jajanan anak yang paling laris adalah bakso yang diduga banyak
mengandung formalin & boraks sebagai bahan pengawet & menjadikan bakso lebih kenyal.
Makanan yang mengandung formalin & boraks dapat mengakibatkan gangguan pencernaan
seperti nyeri perut, muntah-muntah, gangguan sistem syaraf, & gangguan sirkulasi
jantung/darah. Formalin & boraks sendiri biasanya digunakan untuk mengawetkan mayat,
pembasmi hama, & penghilang bau. Dalam dosis tinggi, formalin bisa menyebabkan kejang,
sulit buang air kecil, muntah darah, kerusakan ginjal, & kematian.
Juga, banyak jajanan yang menggunakan pemanis buatan. Pemanis buatan yang sering
digunakan sebagian besar adalah pemanis buatan jenis sakarin & siklamat. Pemanis sakarin
& siklamat tersebut merupakan jenis pemanis yang lebih ditujukan bagi penderita kencing
manis (diabetes melitus) atau mereka yang sedang diet rendah kalori. Penggunaan sakarin
yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Selain itu, untuk menarik minat
anak untuk membeli jajanan, banyak produsen juga menggunakan zat pewarna tekstil yang
membahayakan kesehatan.