Anda di halaman 1dari 19

i

KATA SAMBUTAN
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyararakat

Tim Penyusun Sejak tahun 1935 Ki Hajar Dewantara mencetuskan bahwa


Petunjuk Teknis Kemitraan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat merupakan tri sentra
dengan Keluarga dan Masyarakat pendidikan. Kemitraan yang baik di antara ketiganya diharapkan
dapat mendukung terciptanya ekosistem pendidikan yang
menumbuhkan karakter dan budaya prestasi. Dalam kemitraan
Pengarah itu, pelaku pendidikan di satuan pendidikan dan orang tua di
Ir. Harris Iskandar, Ph.D. rumah mempunyai peran sangat menentukan. Untuk menguatkan kemitraan ini,
Dr. Sukiman, M.Pd. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) membentuk Direktorat
Ketua Pembinaan Pendidikan Keluarga di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Anak
Dra. Palupi Raraswati, M.AP. Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat yang tertuang dalam Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 tentang
Penyunting Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Agus Mohamad Solihin, S.E., M.Pd.
Kebijakan dan program untuk menguatkan kemitraan antara satuan pendidikan
Yuwono Tri Prabowo, S.H., M.M.
dengan keluarga dan masyarakat juga merupakan salah satu respon atas
Muhammad Husnil
semakin maraknya aksi kekerasan dan perilaku menyimpang lainnya. Kondisi
Penulis ini dapat menghambat terbangunnya lingkungan belajar yang aman, nyaman,
Sri Lestari Yuniarti, S.Pd., M.Ed. dan menyenangkan bagi anak-anak yang mengakibatkan tidak optimalnya
Nugroho Eko Prasetyo, S.T., M.Si. perkembangan potensi mereka.
Mohamad Roland Zakaria, S.S., M.A. Karena itu saya menyambut baik diterbitkannya petunjuk teknis ini sebagai
Lilis Hayati, S.S., M.Pd. acuan bagi satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan layanan pendidikan
Dra. Nurmiyati melalui kemitraan dengan keluarga dan masyarakat. Ucapan terima kasih dan
Dr. Untung, M.Pd. penghargaan saya sampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi
Ilustrator
terwujudnya petunjuk teknis ini.
Jakson Tjota
Jakarta, Januari 2016
Narahubung Direktur Jenderal,
Surel: sahabatkeluarga@kemdikbud.go.id
Telp. (021) 5703336
Sila hubungi salah satu kanal informasi di atas untuk memberikan
Ir. Harris Iskandar, Ph.D.
masukan dan pengayaan atas materi ini
NIP. 196204291986011001

ii PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/KEJURUAAN DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT iii
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
Direktur Pembinaan Pendidikan Keluarga

Keluarga adalah pendidik yang pertama dan utama. Keterlibatan KATA SAMBUTAN............................................................................... iii
keluarga dalam pendidikan anak adalah sebuah keniscayaan. KATA PENGANTAR............................................................................. iv
Berbagai studi menunjukkan bahwa keterlibatan keluarga dalam DAFTAR ISI......................................................................................... v
pendidikan dapat meningkatkan prestasi belajar anak. Selain DAFTAR TABEL.................................................................................. vi
prestasi belajar, penumbuhan karakter juga membutuhkan
DAFTAR INFOGRAFIS........................................................................ vi
peran keluarga. Kerjasama dan keselarasan antara pendidikan
yang dilakukan di satuan pendidikan dan di lingkungan keluarga merupakan BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1
kunci keberhasilan pendidikan. A. Latar Belakang..................................................................... 1
B. Dasar Hukum....................................................................... 2
Keberhasilan akan semakin tinggi apabila kemitraan diperkuat dengan
C. Tujuan................................................................................. 3
melibatkan unsur masyarakat. Keterlibatan ketiga unsur ini diharapkan dimotori
oleh penyelenggara satuan pendidikan. D. Sasaran .............................................................................. 3
BAB II KONSEP DAN BENTUK KEMITRAAN.................................... 4
Petunjuk teknis ini dimaksudkan sebagai acuan bagi satuan pendidikan dalam
A. Pengertian........................................................................... 4
melakukan kemitraan tersebut sehingga terbangun ekosistem pendidikan yang
menumbuhkan karakter dan budaya prestasi. B. Tujuan Program Kemitraan................................................. 5
C. Model Kemitraan................................................................ 6
Dalam melaksanakan kemitraan tersebut, satuan pendidikan dapat memodifikasi D. Prinsip Kemitraan................................................................ 8
atau melaksanakan secara bertahap sesuai dengan kesiapan masing-masing.
E. Bentuk Kemitraan .............................................................. 9
Pada prinsipnya ekosistem pendidikan perlu terus dikembangkan sesuai dengan
F. Peran Pelaku Kemitraan ..................................................... 10
kebutuhan. Demikian pula petunjuk teknis ini akan terus disempurnakan
mengikuti perkembangan kebutuhan. Ucapan terimakasih dan penghargaan yang BAB III STRATEGI PELAKSANAAN KEMITRAAN............................... 12
setinggi-tingginya saya sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan A. Perencanaan Program Kemitraan ...................................... 12
sumbangsih dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Semoga upaya yang kita B. Pengorganisasian Program Kemitraan ............................... 14
lakukan ini menjadi amal kebajikan dalam rangka menyiapkan generasi emas C. Pelaksanaan Program Kemitraan ....................................... 15
Indonesia di masa depan. D. Supervisi dan Evaluasi Program Kemitraan ........................ 24
Jakarta, Januari 2016 BAB IV PEMBINAAN KEMITRAAN................................................... 28
Direktur, A. Pembinaan oleh Dinas Pendidikan Provinsi ........................ 28
B. Pembinaan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan . 29
BAB V PENUTUP............................................................................. 30

Dr. Sukiman, M.Pd.


NIP 196006151981021001

iv PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/KEJURUAAN DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT v
BAB I
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Tabel 3.1 Program Kegiatan................................................................... 13
Tabel 3.2 Agenda Pertemuan Wali Kelas dengan Orang Tua A. Latar Belakang
Pada Hari Pertama Masuk Sekolah........................................ 17 Orang tua adalah pendidik utama dan terpenting, namun juga yang
Tabel 3.3 Daftar Hadir Pertemuan Wali Kelas dengan Orang tua/Wali.. 18 paling tak tersiapkan. Pasalnya, mereka harus mencari sendiri informasi
Tabel 3.4 Data Orang tua/Wali.............................................................. 19 dan pengetahuan tentang bagaimana menumbuhkan dan mendukung
Tabel 3.5 Kegiatan yang Dilakukan di Rumah ....................................... 20 pendidikan anak-anak mereka dalam kondisi positif. Selama ini, jika
Tabel 3.6 Agenda Pertemuan Ke...Wali Kelas dengan Orang tua/Wali... 21 berbicara pendidikan maka fokus pembicaraan hanya kerap jatuh kepada
siswa dan guru. Sementara orangtua seperti diabaikan dalam pendidikan.
Tabel 3.7 Indikator Pelibatan Keluarga di Sekolah .............................. 23
Tabel 3.8 Indikator Penumbuhan Budi Pekerti...................................... 26 Padahal, orang tua memiliki peran sangat besar dalam pendidikan anak.
Keberhasilan pendidikan anak bergantung kepada keterlibatan keluarga.
Banyak penelitian menunjukan bahwa keterlibatan orang tua di sekolah
bermanfaat, antara lain: (1) bagi peserta didik mendukung prestasi
akademik, meningkatkan kehadiran, kesadaran terhadap kehidupan
yang sehat, dan meningkatkan perilaku positif; (2) bagi orang tua
DAFTAR INFOGRAFIS memperbaiki pandangan terhadap sekolah, meningkatkan kepuasan
terhadap guru, dan mempererat hubungan dengan anak; dan (3) bagi
sekolah memperbaiki iklim sekolah, meningkatkan kualitas sekolah, dan
Infografis 1.1 Sasaran Pendidikan Keluarga.............................................. 3 mengurangi masalah kedisiplinan.
Infografis 2.1 Model Operasional Kemitraan Sekolah, Keluarga, dan
Masyarakat......................................................................... 6 Sekolah tidak dapat memberikan semua kebutuhan pertumbuhan dan
perkembangan peserta didiknya, sehingga diperlukan keterlibatan
Infografis 3.1 Contoh Jadwal Pelibatan Orang Tua/Wali (Keluarga) di
bermakna dari orangtua/keluarga dan anggota masyarakat. Anak-anak
Sekolah................................................................................ 16
belajar dengan lebih baik jika lingkungan sekitarnya mendukung, yakni
orang tua, guru, dan anggota keluarga lainnya serta masyarakat sekitar.
Artinya, sekolah, keluarga, dan masyarakat merupakan tri sentra
pendidikan yang sangat penting untuk dapat menjamin pertumbuhan
anak secara optimal. Untuk itu, perlu dibangun kemitraan antara sekolah,
keluarga, dan masyarakat.
Kemitraan antara sekolah dengan keluarga dan masyarakat dalam
membangun ekosistem pendidikan sejalan dengan visi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Terbentuknya insan serta ekosistem
pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dengan berlandaskan

vi PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/KEJURUAAN DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT 1
gotong royong. Oleh karena itu, diharapkan kemitraan antar tri sentra 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
pendidikan tersebut dapat berjalan dengan baik dan bermakna. Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan; dan D. Sasaran
Sebagai unsur dalam ekosistem yang terdekat dengan anak, keluarga 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
1. Kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya dalam
mempunyai banyak kesempatan melalui interaksi dan komunikasi sehari- Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi
dengan Pekerti.
keluarga dan masyarakat;
hari. Bentuk dan cara-cara interaksi dengan anak di dalam keluarga akan C. Tujuan
Komite sekolah sebagai mitra kerja satuan pendidikan dalam
2.
dan mengevaluasi program-program sekolah;
mempengaruhi tumbuh kembangnya karakter anak. Proses interaksi 3. Organisasi mitra yang berkaitan dengan pelaksanaan program
Tujuan petunjuk teknis ini adalah untuk memberikan panduan bagi kepala
yang diterima anak dari keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak 4. Dinas Pendidikan Provinsi sebagai pembina teknis satuan pe
sekolah, guru, dan semua pemangku kepentingan dalam
pendidikan khusus. melaksanakan
sebagai dasar untuk proses perkembangan selanjutnya di luar rumah, 5. Dinas pendidikan kabupaten/kota sebagai pembina teknis sa
program kemitraan sekolah dengan keluarga dan masyarakat.
pendidikan dasar, dan pendidikan non-formal.
termasuk di sekolah dan masyarakat.
D. Sasaran
Petunjuk teknis ini disusun untuk memberikan panduan kepada satuan
pendidikan dalam menjalin kemitraan dengan keluarga dan masyarakat 1. Kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan PAUD SDlainnya SMPdalamSMA/K
BAB I: PENDAHULUAN SKB

yang diharapkan dapat memberikan dampak kepada keluarga, antara melaksanakan kemitraan dengan keluarga dan masyarakat;
lain: (1) meningkatnya prestasi akademik anak, (2) meningkatnya D. Sasaran
2. Komite sekolah sebagai mitra kerja satuan pendidikan dalam merencanakan,
Satuan Pendidikan
melaksanakan, dan mengevaluasi program-program sekolah; 15
komunikasi antara orang tua dan anak, (3) meningkatnya kehadiran 190.161kemitraan
yang berkaitan dengan pelaksanaan program24.135 148.272 35.488 441
1. Kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan lainnya dalam melaksanakan
3. Organisasi
dengan keluargamitra
dan masyarakat;
siswa di sekolah, (4) berkurangnya perilaku destruktif anak, (5) pendidikan keluarga; dan
2. Komite sekolah sebagai mitra kerja satuan pendidikan dalam merencanakan, melaksanakan, Siswa
dan mengevaluasi program-program sekolah;
meningkatnya kepercayaan diri orang tua, (6) meningkatnya kepuasan 4. Dinas Pendidikan Provinsi sebagai pembina teknis satuan pendidikan
3. Organisasi mitra yang berkaitan dengan pelaksanaan program 12.905.699
pendidikan 29.973.015
keluarga; dan 12.891.887 9.830.286 49.73
orang tua terhadap sekolah, (7) orang tua berhasil mendidik anak , 4. Dinas Pendidikan Provinsi sebagai pembina teknis satuan pendidikan menengah dan
menengah dan pendidikan khusus.
pendidikan khusus. Keluarga
(8) meningkatnya ekspektasi orang tua pada anak, (9) 5. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sebagai8.388.704 pembina18.583.269
teknis satuan
5. Dinas pendidikan kabupaten/kota sebagai pembina teknis satuan pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar, dan pendidikan non-formal. 7.735.132pen6.586.292 32.32
meningkatnya kebiasaan belajar anak, (10) meningkatnya didikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan nonformal.
keinginan anak untuk melanjutkan sekolah, (11) meningkatnya Satuan
kecenderungan orang tua melanjutkan pendidikan, (12) sikap dan PAUD SD SMP SMA/K SKB To taLKP
l PKBM
Pendidikan 429.768
perilaku anak yang lebih positif, (13) meningkatnya moral guru, (14)
Satuan Pendidikan
iklim sekolah menjadi lebih baik, dan (15) mendukung kemajuan
190.161 148.272 35.488 24.135 441 18.892 12.409 Siswa 67.891.533
sekolah secara keseluruhan.
B. Dasar Hukum Siswa

1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang 12.905.699 29.973.015 12.891.887 9.830.286 49.731 1.900.794 340.121
Keluarga 42.972.397
Sistem Pendidikan Nasional; Keluarga

2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang 8.388.704 18.583.269 7.735.132 6.586.292 32.325 1.425.596 221.079
Infografis 1.2

Pembagian Urusan Pendidikan antara Pemerintah Pusat dengan Daerah; Sasaran Pendidikan Keluarga

Satuan
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 To ta l Pendidikan 429.768
Singkatan:
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana PAUD : Pendidikan Anak Usia Dini
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor Siswa 67.891.533
SD : Sekolah Dasar
SMP : Sekolah Menengah Pertama
66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor SMA/K : Sekolah Menengah Atas/Kejuruan
SKB : Sanggar Kegiatan Belajar
17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan; LKP : Lembaga Kursus dan Pelatihan
Keluarga 42.972.397
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 tentang PKBM : Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; Infografis.1.1


Infografis 1.2
Sasaran Pendidikan Keluarga

Sasaran Pendidikan Keluarga


Singkatan:
2 PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/KEJURUAAN DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT PAUD : Pendidikan Anak Usia Dini 3
SD : Sekolah Dasar
SMP : Sekolah Menengah Pertama
SMA/K : Sekolah Menengah Atas/Kejuruan
SKB : Sanggar Kegiatan Belajar
BAB II
KONSEP DAN
BENTUK KEMITRAAN 7. Karakter adalah akhlak/adab, budi perkerti yang mengacu pada
nilai- nilai dan norma agama, hukum, dan sosial yang diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah, keluarga, dan
masyarakat yang mencakup karakter religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/
A. Pengertian
komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli
1. Kemitraan tri sentra pendidikan adalah kerjasama antara satuan sosial, dan tanggung jawab.
pendidikan, keluarga, dan masyarakat yang berlandaskan pada 8. Budaya prestasi adalah tatanan nilai, kebiasaan, kesepakatan-
azas gotong royong, kesamaan kedudukan, saling percaya, saling kesepakatan yang direfleksikan dalam tingkah laku sehari-hari warga
menghormati, dan kesediaan untuk berkorban dalam membangun sekolah yang terkait dengan pencapaian prestasi sekolah sebagai
ekosistem pendidikan yang menumbuhkan karakter dan budaya institusi maupun prestasi individu peserta didik sesuai bakat, minat,
prestasi peserta didik. dan potensi masing-masing.
2. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan B. Tujuan Program Kemitraan
informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Tujuan Umum
3. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari Program kemitraan ini bertujuan untuk menjalin kerjasama dan
beberapa orang yang terikat hubungan darah dan pernikahan, keselarasan program pendidikan di sekolah, keluarga, dan masyarakat
berkumpul dan tinggal di satu tempat/atap dalam keadaan saling sebagai tri sentra pendidikan dalam membangun ekosistem pendidikan
ketergantungan dan bertanggung jawab terhadap pengasuhan, yang kondusif untuk menumbuh kembangkan karakter dan budaya
perawatan dan pendidikan anak-anak mereka. berprestasi peserta didik.
4. Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah Tujuan Khusus
sistem di mana sebagian besar interaksi terjadi antara individu- Secara khusus, berikut ini tujuan program kemitraan satuan pendidikan
individu yang berada dalam kelompok tersebut dan merupakan dengan keluarga dan masyarakat untuk:
pemangku kepentingan sekolah. menguatkan jalinan kemitraan antara sekolah, keluarga, dan
5. Komite sekolah adalah organisasi mandiri yang beranggotakan orang masyarakat dalam mendukung lingkungan belajar yang dapat
tua/wali peserta didik, komunitas sekolah, serta tokoh masyarakat mengembangkan potensi anak secara utuh;
yang peduli pendidikan. meningkatkan keterlibatan orang tua/wali dalam mendukung
6. Ekosistem pendidikan adalah tatanan kesatuan secara utuh dan keberhasilan pendidikan anak di rumah dan di sekolah; dan
menyeluruh dari semua unsur pendidikan sehingga menghasilkan meningkatkan peran serta masyarakat dalam mendukung program
lingkungan belajar yang kondusif bagi tumbuh-kembang anak secara pendidikan di sekolah dan di masyarakat.
optimal.

4 PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/KEJURUAAN DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT 5
C. Model Kemitraan Model operasional kemitraan ini dikembangkan dengan mendayagunakan
Model kemitraan antara sekolah, keluarga, dan masyarakat secara semua potensi sumberdaya yang dimiliki sekolah, keluarga dan
BAB II: KONSEP DAN BENTUK KEMITRAAN
konseptual dapat digambarkan seperti tampak pada infografis 2.1. masyarakat secara kolaboratif. Pihak sekolah bertindak sebagai:
Sedangkan secara operasional model ini dapat dikembangkan atas dasar
18
C. Model
pendayagunaan Kemitraan
potensi dan sumber daya keluarga dan masyarakat
1. Pemrakarsa dalam kemitraan, yaitu pihak yang mengawali untuk
membangun kemitraan, misalnya pada hari pertama masuk sekolah,
secara
Model kolaboratif.
kemitraan antara sekolah,Kemitraan dibangun
keluarga, dan masyarakat secaradikonseptual
atas dasar kebutuhan anak
dapat digambarkan sekolah dalam hal ini diwakili oleh wali kelas memimpin pertemuan
seperti tampak pada infografis 2.1. Sedangkan secara operasional model ini dapat dikembangkan
sehingga orang tua/wali dan masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi
atas dasar pendayagunaan potensi dan sumber daya keluarga dan masyarakat secara kolaboratif. dengan orang tua/wali untuk membahas program sekolah dan agenda
aktif dalam
Kemitraan dibangunkegiatan
di atas dasar yang
kebutuhanberkaitan dengan
anak sehingga sekolah.
orang tua/wali Model kemitraan
dan masyarakat pertemuan orang tua/wali.
diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang berkaitan dengan sekolah. Model
kemitraan melibatkan jejaring yang luas dan melibatkan peserta didik, orang tua, guru, didik,
melibatkan jejaring yang luas dan melibatkan peserta tenaga orang tua, 2. Fasilitator kemitraan, yaitu pihak yang memfasilitasi terwujudnya
guru, tenaga
kependidikan, kependidikan,
masyarakat, kalangan pengusaha,masyarakat,
dan organisasi mitrakalangan pengusaha, dan
di bidang pendidikan.
kemitraan dengan keluarga dan masyarakat, misalnya menyediakan
organisasi mitra di bidang pendidikan. tempat penyelenggaraan kelas orang tua/wali; dan
3. Pengendali kemitraan, yaitu pihak yang mengendalikan secara proaktif
sehingga kemitraan terus berjalan semakin baik, misalnya melakukan
evaluasi perubahan perilaku orang tua/wali dalam keterlibatannya
Sekolah
Kondusif
mendukung proses pendidikan anak di rumah.
Tersedia, terjangkau, berkualitas,
memiliki tata kelola yang baik. Selain itu, pihak sekolah membangun kapasitas warganya untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pendidikan
Industri Organisasi keluarga serta berbagi pengetahuan dengan orang tua terkait dengan
Suportif Profesi Suportif
Menyusun kurikulum khusus, Menyusun kurikulum khusus, pola pengasuhan anak.
aktif berkontribusi. menjadi narasumber.
Keluarga atau orang tua diharapkan membantu dan mendukung anak
melalui bimbingan, arahan, motivasi, dan tindakan mendidik lainnya
yang selaras dengan program pendidikan yang dilaksanakan pihak
sekolah, misalnya ketika sekolah mengajarkan agar anak selalu menjaga
kebersihan lingkungan sekolah, di rumah juga diajarkan untuk menjaga
Orangtua Anak Mandiri Dan Warga kebersihan lingkungan rumah.
Peduli Peduli
Berbudi Pekerti
Sadar pendidikan, aktif Konsisten memantau, Masyarakat sesuai kapasitasnya dapat mendukung program pendidikan
memberi stimulus, aktif berkontribusi.
tekun mendampingi. keluarga di sekolah melalui berbagai cara misalnya salah satu tokoh
masyarakat menjadi narasumber dalam kegiatan kelas orang tua/wali,
menjadi guru model, atau menjadi konsultan bagi pihak sekolah.
Guru Pemerintah Pemberdayaan, pendayagunaan, dan kolaborasi tri sentra pendidikan
Penyemangat Peduli
Peduli pada murid, berkompeten, Menyediakan akses dan jaminan, tersebut diharapkan dapat membentuk ekosistem sekolah yang aman,
belajar berkelanjutan. menyederhanakan birokrasi,
memiliki tata kelola yang baik.
nyaman, dan menyenangkan, sehingga bisa menjamin tumbuh kembang
Infografis 2.1 fisik, intelektual, sosial, emosional dan spiritual peserta didik.
Infografis.2.1
Model Operasional Kemitraan Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat

Model operasional
Model kemitraan ini dikembangkan
Operasional dengan
Kemitraan mendayagunakan
Sekolah, Keluarga dan semua potensi sumber
Masyarakat
daya yang dimiliki sekolah, keluarga dan masyarakat secara kolaboratif. Pihak sekolah bertindak
sebagai:

6 PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/KEJURUAAN DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT 7
D. Prinsip Kemitraan E. Bentuk Kemitraan
Kemitraan antara sekolah dengan keluarga dan masyarakat dirancang Bentuk-bentuk kemitraan sekolah, keluarga, dan masyarakat dapat
agar terbentuk ekosistem pendidikan yang dapat mendorong tumbuhnya dilakukan sebagai berikut:
karakter dan budaya prestasi semua warga sekolah. Untuk mewujudkan
1. Penguatan Komunikasi Dua Arah
harapan tersebut, maka kemitraan dilaksanakan dengan mengacu pada
Komunikasi dua arah bertujuan untuk mendapat informasi dan
prinsip-prinsip berikut.
masukan tentang perkembangan peserta didik, baik dari keluarga
1. Kesamaan Hak, Kesejajaran, dan Saling Menghargai.
kepada sekolah maupun sebaliknya.
Kemitraan antara sekolah dengan keluarga dan masyarakat dapat
terjalin secara dinamis dan harmonis apabila semua unsur yang Komunikasi sekolah dengan keluarga dan masyarakat dapat dilakukan
terlibat memiliki kesamaan hak, kesejajaran, dan saling menghargai dalam beragam bentuk dan media. Misalnya informasi yang dituliskan
sesuai dengan peran dan fungsinya. Prinsip ini akan mendorong rutin melalui buku penghubung, pertemuan rutin wali kelas dengan
peran aktif dan sukarela dari semua pihak untuk terlibat mulai dari orang tua/wali, komunikasi dalam wadah paguyuban orang tua per
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kemitraan. kelas, komunikasi melalui media komunikasi seperti melalui pesan
singkat (SMS), dan lain-lain yang sesuai.
2. Semangat Gotong-Royong dan Kebersamaan.
Kemitraan dibangun atas dasar semangat gotong royong dan 2. Pendidikan bagi orang tua
kebersamaan. Prinsip ini akan terjadi apabila semua pihak merasakan Bentuk kemitraan ini ingin membantu orang tua/wali dalam
ada kebutuhan dan kepentingan yang sama terkait dengan pendidikan membangun kesadaran akan pendidikan anak, termasuk di antaranya
anak atau peserta didik. Prinsip ini akan menumbuhkankan keinginan adalah dengan mengembangkan lingkungan belajar di rumah yang
dari semua pihak untuk berkolaborasi dan bersinergi untuk kondusif (aman, nyaman dan menyenangkan).
menciptakan ekosistem pendidikan yang dapat memberi pengalaman Pendidikan orang tua ini bisa berupa kelas orang tua/wali yang
belajar yang kaya kepada peserta didik. dilakukan rutin oleh sekolah atau masyarakat (komite sekolah,
3. Saling Melengkapi dan Memperkuat. organisasi mitra dan komponen masyarakat lain).
Pihak sekolah tidak mungkin mampu melayani semua kebutuhan Kelas ini diharapkan dapat membantu orang tua/wali untuk:
belajar peserta didiknya dengan segala keterbatasan sumberdaya a. memperoleh pemahaman yang benar tentang kondisi anak dan
yang dimiliki. Untuk itu, perlu dijalin kemitraan dengan orang tua upaya-upaya yang dapat dilakukan;
dan masyarakat sehingga tercipta tri sentra pendidikan yang saling b. meningkatkan peran positif dan tanggung jawab sebagai orang
melengkapi dan memperkuat sesuai perannya masing-masing. tua/wali dalam mengatasi permasalahan anak; dan
4. Saling Asah, Saling Asih, dan Saling Asuh. c. meningkatkan kerjasama yang lebih harmonis antara orang tua/
Prinsip saling asah, saling asih, dan saling asuh diharapkan dapat wali dan sekolah dalam membantu permasalahan anak.
mewujudkan terjadinya proses berbagi pengalaman, pengetahuan, 3. Kegiatan Sukarela
keterampilan, dan nilai/norma antara satu dengan lainnya. Serta terjadi Kegiatan ini bertujuan untuk menyalurkan aspirasi masing-masing
proses saling membelajarkan antara pihak sekolah, keluarga, dan pihak dalam mendukung dan membantu kemajuan pendidikan anak.
masyarakat dilandasi oleh rasa cinta dan kasih sayang dalam rangka
menciptakan ekosistem pendidikan yang baik bagi peserta didik. 4. Belajar di Rumah
Sekolah mengkomunikasikan orang tua/wali mengenai materi yang
sebaiknya diperkaya dan diperdalam kembali di rumah.

8 PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/KEJURUAAN DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT 9
5. Kolaborasi dengan Masyarakat c. Komite Sekolah
Kemitraan ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran masyarakat 1) mendukung kebijakan program kemitraan yang telah
dalam mendukung pencapaian tujuan pendidikan anak. Masyarakat ditetapkan sekolah;
dalam hal ini adalah tokoh masyarakat, tokoh agama, ahli pendidikan 2) memantau pelaksanaan program kemitraan yang telah
atau lainnya, pengusaha, professional, dan lembaga yang relevan ditetapkan bersama sekolah;
baik bagi sekolah maupun bagi peserta didik. 3) memberi saran perbaikan atas pelaksanaan program
kemitraan; dan
F. Peran Pelaku Kemitraan
4) melakukan evaluasi program kemitraan yang telah dilaksanakan
1. Peran Sekolah di sekolah.
Sebagai penyelenggara pendidikan sekolah perlu melakukan sejumlah 2. Peran Orang Tua/Wali
hal berikut: a. menciptakan lingkungan belajar di rumah yang menyenangkan
a. melakukan analisis kebutuhan; dan mendorong perkembangan budaya prestasi anak;
b. menyusun program tahunan pendidikan keluarga; b. menjalin interaksi dan komunikasi yang hangat dan penuh kasih
c. melakukan pertemuan dengan orang tua/wali peserta didik; sayang dengan anak;
d. melaksanakan program pendidikan keluarga; dan c. memberikan motivasi dan menanamkan rasa percaya diri pada
e. melakukan supervisi dan evaluasi. anak;
Unsur-unsur yang memiliki peran utama dalam program pendidikan d. menjalin hubungan dan komunikasi yang aktif dengan pihak
keluarga di sekolah adalah: sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif;
e. berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran dan kegiatan
a. Kepala Sekolah
ekstrakurikuler yang dilakukan anak di sekolah; dan
1) menetapkan kebijakan yang mendukung penyelenggaraan
program pendidikan keluarga; f. memiliki inisiatif untuk menggerakan orang tua/wali lain agar
2) menyusun rancangan kegiatan program pendidikan keluarga; terlibat dalam pengambilan keputusan di sekolah dan masyarakat.
3) mengelola warga sekolah dan anggaran yang ada di sekolah 3. Peranan Masyarakat
maupun dari pihak mitra untuk mendukung pencapaian a. mengembangkan dan menjaga keberlangsungan penyelenggaraan
tujuan program; proses pendidikan yang menjadi tanggung jawab bersama antara
4) menjalin hubungan dengan keluarga dan masyarakat untuk pemerintah, masyarakat dan keluarga; dan
menunjang pelaksanaan program; dan b. menyelenggarakan dan mengendalikan mutu layanan pendidikan,
5) melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program baik dilakukan secara perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi
dengan melibatkan seluruh mitra. profesi, dunia usaha, maupun organisasi kemasyarakatan.
b. Wali kelas
1) mendukung kebijakan program pendidikan keluarga;
2) menjadi fasilitator antara pihak sekolah dengan orang tua/wali
peserta didik dan masyarakat;
3) menjadi motivator dan inisiator dalam kegiatan pendidikan
karakter dan budaya prestasi bagi peserta didik; dan
4) mengevaluasi pencapaian hasil program peserta didik yang
mencakup terbentuknya prestasi dan karakter.

10 PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/KEJURUAAN DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT 11
BAB III f. Tetapkan program kemitraan yang dikembangkan berdasarkan
kebutuhan dan skala prioritas.
STRATEGI 2. Penyusunan Rencana Aksi Program Kemitraan
PELAKSANAAN KEMITRAAN Atas dasar hasil analisis kebutuhan, selanjutnya rancang program
kemitraan yang akan dikembangkan dan susun dalam bentuk Rencana
Aksi Program Kemitraan (RAPK). Penyusunan RAPK dilakukan melalui
langkah-langkah berikut
a. Adakan musyawarah yang melibatkan pihak sekolah, keluarga/
orang tua/wali, dan masyarakat/komite sekolah;
A. Perencanaan Program Kemitraan b. Rumuskan tujuan kemitraan yang dibangun berbasis pada data
Perencanaan merupakan hal penting yang harus dilakukan agar program- dan fakta hasil analisis kebutuhan dan penentuan skala prioritas.
program yang terkait dengan kemitraan tri sentra pendidikan dapat Rumusan tersebut harus dipahami dan disepakati oleh semua
terlaksana dengan baik dan tujuan yang direncanakan dapat tercapai. pihak;
Tahapan perencanaan di sekolah dapat dilakukan sebagai berikut: c. Rumuskan program dan kegiatan kemitraan yang mengacu pada
1. Analisis Kebutuhan tujuan kemitraan yang sudah disepakati;
Sekolah harus bertindak sebagai pemegang inisiatif kemitraan antara d. Susun draf RAPK dalam format yang sederhana dan mudah
sekolah, keluarga, dan masyarakat. Sekolah memulai kemitraan dipahami. Format draf RAPK terdiri atas
dengan menganalisis kebutuhan sebagai berikut: 1) Latar Belakang;
a. Analisis kebutuhan program pendidikan keluarga ditinjau dari 2) Rumusan tujuan kemitraan; dan
peserta didik, orang tua/wali, masyarakat, dan sekolah. Analisis 3) Program dan kegiatan kemitraan.
kebutuhan ini dapat dilakukan melalui kegiatan jajak pendapat Program dan kegiatan yang disajikan dalam bentuk matriks
yang melibatkan unsur-unsur dari pihak sekolah, peserta didik, seperti berikut:
keluarga, dan masyarakat. Kegiatan jajak pendapat dapat dilakukan Tabel 3.1
melalui pertemuan khusus dan/atau melalui angket/kuesioner; Program Kegiatan
b. Identifikasi kemitraan yang pernah dilakukan sebelumnya antara
Program
sekolah dan orang tua/wali, masyarakat, sehingga dapat menjadi No. dan Tujuan
Waktu Tempat Penanggung
Keterangan
acuan pada kegiatan selanjutnya; Pelaksanaan Kegiatan jawab
Kegiatan
c. Identifikasi potensi orang tua/wali, dan masyarakat sebagai mitra
sekolah. Potensi yang dimaksud bisa dari berbagai sudut pandang,
antara lain ekonomi, pekerjaan, keahlian dan pengalaman,
kepentingan, minat, kegemaran, dan lain sebagainya;
d. Temukan kesamaan kebutuhan diantara peserta didik, orang tua/
e. Bahas draf RAPK dalam kegiatan Diskusi Kelompok Terpumpun;
wali, masyarakat, dan sekolah sebagai fondasi yang baik untuk
dan
memulai kemitraan;
e. Atas dasar hasil analisis kebutuhan tersebut, rancang program f. Buatlah RAPK yang sudah disepakati dalam bentuk buku saku dan
kemitraan yang akan dilakukan; dan semua pihak harus memiliki.

12 PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/KEJURUAAN DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT 13
B. Pengorganisasian Program Kemitraan a. Dokumen RAPK;
Pengorganisasian program kemitraan adalah proses penentuan, b. Buku penghubung antara pihak sekolah dengan orang tua/wali;
pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam kegiatan yang c. Pertemuan tatap muka antara pihak sekolah dengan orang tua/wali;
diperlukan untuk mencapai tujuan program kemitraan, menempatkan 1) Pertemuan yang melibatkan semua orang tua/wali, jika ada
orang-orang pada setiap kegiatan, menyediakan alat-alat yang informasi yang perlu diketahui oleh semua orang tua/wali.
diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan 2) Pertemuan antara guru/wali kelas atau Kepala Sekolah dengan
kepada setiap individu yang akan melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. orang tua tertentu, jika ada permasalahan khusus menyangkut
seorang peserta didik.
Pengorganisasian program kemitraan dapat diawali dengan kegiatan
d. Surat menyurat dan/atau surat edaran;
yang dikemas secara informal agar orang tua/wali dan masyarakat
e. Leaflet, booklet, banner, dan lainnya; dan
merasa nyaman dan tergerak untuk berpartisipasi secara aktif. Secara
f. Media sosial: facebook, pesan singkat (SMS), Whatsapp, Twitter,
perlahan pola kemitraan diarahkan kepada bentuk kegiatan yang formal.
laman, dan lainnya
Media organisasi yang dapat dikembangkan di sekolah diantaranya:
C. Pelaksanaan Program Kemitraan
1. Paguyuban Orang Tua/Wali di Tingkat Kelas Pelaksanaan program kemitraan merupakan proses menjalankan
Paguyuban orang tua/wali di tingkat kelas dibentuk agar semua orang kegiatan yang telah diprogramkan dan diorganisasikan. Berikut adalah
tua/wali peserta didik dapat terlibat aktif dalam berbagai kegiatan rangkaian pelaksanaan program kemitraan tri sentra pendidikan yang
kemitraan. Melalui media paguyuban ini pihak sekolah berfungsi dilakukan di sekolah.
sebagai inisiator, fasilitator, dan pengendali kemitraan untuk dapat:
a. mensosialisasikan program dan kegiatan kemitraan kepada 1. Pengembangan Kapasitas Warga Sekolah
semua orang tua/wali sehingga mereka dapat memahaminya dan Hal terpenting dalam membangun kemitraan antara sekolah, orang tua/
wali, dan masyarakat agar dapat berjalan dengan baik dan benar adalah
tergugah untuk berpartispasi aktif;
pemahaman semua warga sekolah tentang hakikat kemitraan yang
b. mengidentifikasi orang tua/wali mana yang aktif dan tidak dengan
meliputi tujuannya, program/kegiatan, dan dampak yang diharapkan
berbagai alasannya, sehingga dapat mendiskusikan dengan orang sebagai muara akhir dari kemitraan tersebut, yaitu terciptanya
tua/wali lain yang aktif untuk mencari solusinya; ekosistem pendidikan yang dapat membangun karakter dan budaya
c. memulai program dan kegiatan kemitraan dan berkomunikasi berprestasi bagi semua warga sekolah khususnya peserta didik.
dengan orang tua/wali tentang perkembangan peserta didik;
d. membangun komunikasi agar terjadi keselarasan dalam pola Pengembangan kapasitas warga sekolah tentang kemitraan antara
pendidik, pengasuhan, pengarahan, motivasi antara sekolah sekolah, orang tua/wali dan masyarakat diantaranya
dengan keluarga/orang tua/wali; dan a. Diskusi membahas tentang hakikat kemitraan tri sentra pendidikan
e. mendiskusikan untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan yang melibatkan narasumber ahli;
yang dihadapi peserta didik dalam belajar, baik pihak sekolah b. Pelibatan semua komponen warga sekolah dalam penyusunan
maupun orang tua/wali. RAPK; dan
2. Membentuk Jaringan Komunikasi dan Informasi c. Sosialisasi tentang kemitraan di lingkungan warga sekolah.
Komunikasi dan informasi merupakan kunci keberhasilan dalam 2. Pertemuan Wali Kelas dengan Orang Tua/Wali
menjalin kemitraan antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Oleh Wali kelas berperan penting dalam menjalin kemitraan dengan
karena itu, perlu dirancang media-media yang dapat dimanfaatkan orang tua/wali murid. Pertemuan wali kelas dengan orang tua/wali
sebagai jaringan komunikasi antara ketiga pihak tersebut. Media murid dilaksanakan minimal 2 kali per semester atau 4 kali dalam 1
komunikasi dan informasi yang perlu dibentuk diantaranya: tahun ajaran, yakni: (1) pada hari pertama masuk sekolah di bulan

14 PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/KEJURUAAN DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT 15
BAB III: STRATEGI PELAKSANAAN KEMITRAAN

Juli; (2) menjelang ujian tengah semester 1 di bulan September; (3) 7) menyepakati teknik komunikasi dengan orang tua/wali, misalnya:
MenjelangWali
2. Pertemuan ujianKelas
tengah semester
dengan Orang2Tua/Wali
di bulan Maret; dan (4) setelah a) orang tua/wali wajib memberitahu guru kelas, apabila
Wali kelas berperan penting dalam menjalin kemitraan dengan orang tua/wali murid. Pertemuan
ujian akhir semester di bulan Juni. Tahapan pertemuan tersebut anaknya berhalangan hadir dengan disertai alasannya.
26 wali kelas dengan orang tua/wali murid dilaksanakan minimal 2 kali per semester atau 4 kali
dijelaskan
dalam sebagai
1 tahun ajaran, yakni:berikut:
(1) pada hari pertama masuk sekolah di bulan Juli; (2) menjelang
Informasi ini dapat disampaikan melalui telepon/sms atau
ujian tengah semester 1 di bulan September; (3) awal semester 2 di bulan Januari; dan (4) cara lain;
Infografis 3.1
Menjelang ujian tengah semester 2 di bulan Maret. Tahapan pertemuan tersebut dijelaskan b) mengundang orang tua/wali sewaktu-waktu jika
Contoh
dalam Jadwal
infografis Pelibatan Orang Tua/Wali (Keluarga) di Sekolah
berikut:
diperlukan; dan
c) menerima kehadiran orang tua/wali untuk berkonsultasi.
8) menerima kegiatan positif usulan orang tua/wali untuk dapat
dijadikan agenda kelas atau sekolah;
9 menyepakati agenda pertemuan dengan orang tua/wali;
10) mempersilakan orang tua/wali untuk mengisi daftar isian
(ceklis) hal-hal yang telah dilakukan di rumah (Tabel 3.5):
11) membentuk paguyuban orang tua/wali di masing-masing
kelas. Tujuan dari paguyuban kelas (nama diserahkan pada
masing-masing sekolah/kelas) adalah untuk mempermudah
komunikasi antar orang tua/wali per kelas. Sementara
koordinator paguyuban kelas akan menjadi penghubung
komunikasi dengan komite sekolah; dan
12) mempersilahkan paguyuban orang tua/wali untuk mengatur
Infografis 3.1 agenda pertemuan kelas orang tua/wali sekurang-kurangnya
Contoh Jadwal Pelibatan Orang Tua/Wali (Keluarga) di Sekolah
a. Pertemuan Pertama: Sosialisasi dan Orientasi Orang Tua/Wali dua kali dalam satu tahun. Pelaksanaannya dapat dilakukan
pada Hari Pertama Masuk Sekolah bersamaan dengan hari pertemuan dengan wali kelas.
a. Pertemuan Pertama: Sosialisasi dan Orientasi Orang Tua/Wali pada Hari Pertama Masuk Tabel 3.2
Hari pertama masuk sekolah merupakan waktu yang sangat penting
Sekolah
untuk
Hari pertamamenjalin
masuk sekolahkemitraan
merupakansekolah
waktu yangdengan seluruh
sangat penting orang tua/wali
untuk menjalin Agenda Pertemuan Wali Kelas dengan Orang Tua/Wali
kemitraan sekolah dengan seluruh orang tua/wali peserta didik. Pihak sekolah, dalam hal ini pada Hari Pertama Masuk Sekolah
peserta didik. Pihak sekolah dalam hal ini diwakili
diwakili wali kelas, melakukan pertemuan ini dengan tahapan sebagai berikut:
oleh wali kelas
1) melakukan pertemuan
menyediakan daftar hadir orang ini dengan
tua/wali, tahapan
data orang sebagai
tua/wali, dan agendaberikut:
pertemuan Hari/Tgl Pertemuan :
1) menyediakan
(tabel 3.2, 3.3, dan 3.4);daftar hadir orang tua/wali, data orang tua/wali,
Tempat Pertemuan :
2) memperkenalkan diri yang mencakup nama, alamat dan, nomor telepon seluler (jika
ada);dan agenda pertemuan (tabel 3.2, 3.3, dan 3.4); Agenda Pertemuan :
3) 2) memperkenalkan
menginformasikan nama kepaladiri yang
sekolah mencakup
dan ketua nama,
komite sekolah alamat dan,
serta nomor
Keterlaksanaan
teleponnya; No. Kegiatan Wali kelas
nomor telepon seluler (jika ada);
4) menjelaskan aturan sekolah serta hak dan kewajiban orang tua/wali; Ya Tidak
5) 3) menginformasikan
menjelaskan aturan sekolah serta nama
hak dankepala
kewajiban sekolah dan ketua komite
oranngtua/wali; 1. Menyiapkan daftar hadir dan blanko data orang tua yang
sekolah serta
6) menyampaikan harapannomor teleponnya;
sekolah kepada orang tua/wali dalam mendukung kegiatan
mencakup: nama orang tua/wali, nama anak, No. Tlp/HP
belajar anak di rumah dan di sekolah;
4) menjelaskan program sekolah dan agenda kelas selama satu
7) menyepakati teknik komunikasi dengan orang tua/wali, misalnya:
orang tua/wali atau kerabat yang bisa dihubungi untuk
tahun;
a) orang tua/wali wajib memberitahu wali kelas, apabila anaknya berhalangan hadir dikopi dan dibagikan kepada semua orang tua
5) dengan disertai alasannya.
menjelaskan aturanInformasi ini dapat
sekolah disampaikan
serta hak dan melaluikewajiban
telepon/sms atau
orang 2. Memulai pertemuan dengan memperkenalkan diri yang
cara lain;
tua/wali; mencakup nama dan No. Tlp/HP yang bisa dihubungi
b) mengundang orang tua/wali sewaktu-waktu jika diperlukan; dan
6) menyampaikan
c) menerima harapan
kehadiran orang sekolah
tua/wali untuk kepada orang tua/wali dalam
berkonsultasi.
untuk dicatat oleh orang tua
8) menerima kegiatan positif usulan orang tua/wali untuk dapat dijadikan agenda kelas atau
mendukung
sekolah;
kegiatan belajar anak di rumah dan di sekolah;
9) menyepakati agenda pertemuan dengan orang tua/wali;
16 PETUNJUK mempersilakan
10) TEKNIS KEMITRAANorang tua/wali
SEKOLAH untuk mengisi
MENENGAH daftar isian
ATAS/KEJURUAAN (ceklis)KELUARGA
DENGAN hal-hal yang
DANtelah
MASYARAKAT 17
dilakukan di rumah (Tabel 3.5):
Keterlaksanaan No. Nama Anak Nama Orang Tua/Wali Tanda Tangan
No. Kegiatan Wali kelas
Ya Tidak 7
3. Menginformasikan nomor-nomor Tlp/HP penting antara 8
lain sekolah, kepala sekolah, dan ketua komite sekolah 9
untuk dicatat oleh orang tua 10
4. Menginformasikan program sekolah dan agenda kelas 11
5. Menginformasikan aturan tata tertib sekolah 12
6. Menginformasikan keterlibatan orang tua di rumah 13
7. Menginformasikan keterlibatan orang tua di sekolah 14
8. Meminta orang tua untuk mengisi kegiatan di rumah yang 15
telah rutin dilakukan dengan menggunakan blanko 16
yang tersedia di paket panduan orang tua 17
9. Menyepakati hari dan tanggal pertemuan wali kelas 18
dengan orang tua selama satu tahun
19
10. Menyepakati cara komunikasi dengan orang tua. Misalnya:
dst
disampaikan melalui SMS atau telpon; orang tua wajib
memberitahu wali kelas jika anaknya berhalangan hadir; Tabel 3.4 Data Orang Tua/Wali
sebaliknya wali kelas akan menanyakan kepada orang tua
jika anak tidak hadir tanpa pemberitahuan Kelas :
11. Memfasilitasi pembentukan paguyuban orang tua tingkat Tahun Ajaran :
kelas yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, seksi
Nama Nama Nomor HP yang
kelas orang tua (kelas parenting), dan seksi pentas kelas No Alamat
akhir tahun Anak Orang Tua/Wali Dapat Dihubungi*)
12. Mempersilakan ketua paguyuban orang tua 1.
untuk memimpin rencana kegiatan orang tua yang 2.
terdiri dari kelas orang tua (minimal 2 kali) dan acara
3.
pentas kelas pada akhir tahun ajaran
4.
Tabel 3.3
5.
Daftar Hadir Pertemuan Wali Kelas dengan Orang Tua/Wali
6.
Hari/Tgl Pertemuan : 7.
Tempat Pertemuan :
8.
Agenda Pertemuan :
9.
No. Nama Anak Nama Orang Tua/Wali Tanda Tangan
1 10.
2 11.
3 12.
4 13.
5 14.
6

18 PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/KEJURUAAN DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT 19
Nama Nama Nomor HP yang Keterlaksanaan sampai saat
No Alamat No Kegiatan di Keluarga pertemuan dengan Wali Kelas
Anak Orang Tua/Wali Dapat Dihubungi*)
Ke- 1 Ke- 2 Ke- 3 Ke- 4
15.
8. Keluarga memberi dukungan yang
16. memungkinkan anak belajar di rumah
17. dengan nyaman
18. 9. Keluarga terbiasa melakukan kegiatan
19. bersama.(ibadah, makan, rekreasi)
10. Orang tua selalu hadir pada kegiatan di
dst
sekolah.
*) masing-masing orang tua wajib memiliki data orang tua/wali
Keterangan:
Tabel 3.5 Kegiatan yang Dilakukan di Rumah Bubuhi tanda contreng (V) pada kolom kegiatan yang sudah terlaksana
dan tanda setrip (--) pada kolom kegiatan yang belum terlaksana.
Nama Anak :
b. Pertemuan Lanjutan Wali Kelas dengan Orang Tua/Wali
Nama Orang Tua/Wali :
Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan wali kelas
Keterlaksanaan sampai saat
No Kegiatan di Keluarga pertemuan dengan Wali Kelas dengan orang tua/wali pada hari pertama masuk sekolah. Tujuan
Ke- 1 Ke- 2 Ke- 3 Ke- 4 pertemuan ini adalah memberikan informasi tentang
1. Keluarga terbiasa menjalankan ibadah perkembangan anak di sekolah dan juga mengetahui tingkat
sesuai dengan tuntunan agama yang pemahaman orang tua/wali dalam pengasuhan dan
dianutnya. pembimbingan anak di rumah.
2. Anak terbiasa sarapan/makan sebelum Pihak sekolah dalam hal ini diwakili oleh wali kelas melakukan
berangkat sekolah. pertemuan ini dengan tahapan sesuai dengan tabel 3.6.
3. Keluarga membiasakan anak berpamitan
Tabel 3.6
sebelum berangkat sekolah
Agenda Pertemuan ke......
4. Orang tua selalu memberitahu wali kelas
Wali Kelas dengan Orang Tua/Wali
saat anak tidak masuk sekolah (dapat
melalui telpon/SMS atau cara lain) Hari/Tgl Pertemuan :
5. Keluarga memiliki aturan yang disepakati Tempat Pertemuan :
bersama, misalnya memberitahu saat Agenda Pertemuan :
pulang terlambat, menentukan jam Keterlaksanaan
belajar, dan lain sebagainya. No Kegiatan Guru Kelas
Ya Tidak
6. Orang tua memiliki nomor kontak kepala 1. Menyiapkan daftar hadir orang tua
sekolah, guru/wali kelas, dan ketua 2. Memulai pertemuan dengan mengucap salam
komite, yang memungkinkan orang tua 3. Menanyakan kabar para orang tua dan mengucapkan
segera menghubungi pihak sekolah jika terima kasih atas kehadirannya
ada sesuatu yang diperlukan. 4. Menginformasikan perkembangan program sekolah
7. Orang tua menjalin komunikasi positif
5. Menanyakan/mencek perkembangan dukungan orang
dengan anak tua di rumah

20 PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/KEJURUAAN DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT 21
Keterlaksanaan Kegiatan ini diharapkan dapat membuka pintu interaksi positif antara
No Kegiatan Guru Kelas
Ya Tidak orang tua/wali terpilih dengan peserta didik. Kegiatan ini merupakan
6. Mendiskusikan permasalahan yang dialami para orang wujud kepedulian dan kesadaran para orang tua/wali akan
tua dalam memberikan dukungan di rumah peran sentralnya dalam pendidikan anak. Kegiatan ini dapat
7. Memberikan saran kepada orang tua sesuai hasil dijadwalkan pada waktu yang strategis, seperti pada upacara
diskusi
bendera atau pada waktu yang telah disepakati bersama. Jadwal
8. Menginformasikan jadwal pertemuan berikutnya
kegiatan ini dapat disepakati bersama diantara pihak sekolah dan
9. Lain-lain
orang tua/wali. Kegiatan ini dapat dijadwalkan sebulan satu kali.
Setelah pertemuan dengan wali kelas, jika dimungkinkan orang 5. Pentas Kelas Akhir Tahun
tua dapat melanjutkan dengan kegiatan kelas orang tua. Pentas akhir tahun merupakan ajang unjuk kreativitas peserta didik
yang dilaksanakan di akhir tahun ajaran sekolah. Pentas akhir tahun
3. Kelas Orang Tua/Wali ini dirancang dan dilaksanakan oleh paguyuban orang tua/wali baik
a. Kelas orang tua adalah wadah bagi orang tua/wali baik orang di tingkat kelas maupun tingkat sekolah. Kegiatan dilakukan baik
tua/wali per kelas maupun satu sekolah untuk menambah sebelum maupun pada saat pembagian rapor peserta didik.
pengetahuan atau ketrampilan mendidik anak. Kelas orang tua/
Tujuan dari pentas akhir tahun adalah (1) untuk menggembirakan
wali dilaksanakan sekurang-kurangnya dua kali dalam satu tahun.
anak setelah mereka selesai ujian; (2) menjadi ajang untuk
b. Pada pertemuan pertama membahas tentang pengasuhan positif
memberikan apresiasi atas prestasi non-akademik anak, misalnya:
dan pada pertemuan kedua membahas tentang mendidik anak di
peserta didik yang memiliki tingkat kehadiran terbaik, berpakaian
era digital.
paling rapih, menjadi ketua kelas atau pengurus organisasi sekolah
c. Pada pertemuan selanjutnya, tema dan teknis pelaksanaan dapat
lainnya. (untuk mendukung penumbuhan karakter anak); (3)
disepakati bersama orang tua/wali, sedangkan narasumbernya
memberikan penghargaan kepada orang tua/wali yang berperan aktif
dapat berasal dari orang tua/wali atau narasumber lain sesuai
sebagai penggerak dalam kegiatan di sekolah; dan (4) memberikan
kesepakatan.
penghargaan atas kiat hebat orang tua/wali dalam mendukung
d. Pertemuan ini diharapkan dapat dihadiri oleh seluruh orang tua/wali.
kemajuan belajar anaknya di rumah.
e. Tema-tema pendidikan keorang tuaan dapat dilihat di laman
sahabat keluarga (http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id) 6. Kegiatan dan/atau Pelibatan Orang tua/Wali Lainnya
f. Kegiatan pendidikan keorang tua/walian dapat dilakukan dalam Keterlibatan orang tua/wali adalah kegiatan yang melibatkan
bentuk seminar, arisan, diskusi mengenai pendidikan orang tua/ orang tua/wali untuk mengamati kegiatan anak sekaligus
wali, dan lain-lain yang sesuai dengan kondisi satuan pendidikan membantu pendidik dalam proses pembelajaran di kelompok/kelas.
yang bersangkutan. Jenis kegiatan dalam keterlibatan orang tua/wali antara lain:
4. Pelibatan Orang Tua/Wali Sebagai Motivator/Inspirator bagi
Peserta Didik a. Melibatkan orang tua/wali untuk ikut serta dalam kegiatan
Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong orang tua/wali yang terpilih pembelajaran,
untuk hadir memberikan motivasi/inspirasi kepada peserta didik. b. Melibatkan orang tua/wali untuk memantau pembelajaran;
Orang tua/wali yang terpilih diharapkan berbagi cerita yang dapat c. Keterlibatan orang tua/wali dalam program sukarela;
menumbuhkan cita peserta didik. d. Keterlibatan dalam program belajar dirumah.

22 PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/KEJURUAAN DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT 23
Tabel 3.7 ditetapkan bersama. Selanjutnya dilakukan evaluasi diri mencakup
Indikator Pelibatan Keluarga di Sekolah keluarga dan sekolah (Tabel 3.8).
Keterlaksanaan
No Indikator
Ya Tidak
a. Evaluasi Diri Keluarga
1. Wali kelas menyelenggarakan pertemuan dengan orang
Perubahan perilaku yang diharapkan dari keluarga, khususnya
tua/wali sekurang-kurangnya 2 kali setiap semester orang tua/wali/wali adalah sebagai berikut:
2. Wali kelas menghubungi orang tua/wali jika peserta didik
1) keluarga terbiasa menjalankan ibadah sesuai dengan tuntunan
tidak hadir tanpa informasi
3. Wali kelas menghubungi orang tua/wali untuk
agama yang dianutnya;
menginformasikan pencapaian positif peserta didik 2) anak terbiasa sarapan/makan sebelum berangkat sekolah;
4. Wali kelas menghubungi orang tua/wali untuk memberikan 3) anak terbiasa berpamitan saat mau berangkat sekolah;
informasi masalah yang terjadi pada peserta didik 4) orang tua menghubungi wali kelas saat anak tidak dapat masuk
5. Sekolah mendukung dan memfasilitasi kegiatan kelas
sekolah (dapat melalui telpon/SMS atau cara lain);
orang tua/wali
6. Sekolah menyediakan buku bacaan untuk orang tua/wali 5) keluarga memiliki aturan yang disepakati bersama (misalnya:
di perpustakaan/ menyediakan sudut keluarga. memberi tahu saat pulang terlambat, menentukan jam belajar,
7. Sekolah mengundang orang tua/wali yang berkompeten dll.).
menjadi narasumber untuk memberi motivasi/inspirasi 6) orang tua memiliki nomor HP Kepala Sekolah, Wali Kelas, dan
kepada peserta didik pada upacara bendera atau waktu
yang disepakati Ketua Komite sehingga dapat menghubungi sewaktu-waktu
8. Sekolah mendukung dan memfasilitasi penyelenggaraan diperlukan);
pentas kelas pada akhir tahun ajaran. 7) orang tua menjalin komunikasi positif dengan anak;
9 Wali kelas menginformasikan prestasi non-akademik 8) keluarga memberi dukungan yang memungkinkan anak
peserta didik yang layak memperoleh penghargaan dari
paguyuban orang tua pada acara pentas kelas akhir tahun.
belajar di rumah dengan nyaman (tidak melakukan aktivitas
yang mengganggu);
D. Supervisi dan Evaluasi Program Kemitraan 9) keluarga terbiasa melakukan kegiatan bersama (ibadah,
1. Supervisi makan, olahraga, rekreasi);
Supervisi program kemitraan sekolah, keluarga, dan masyarakat
10) orang tua hadir pada kegiatan di sekolah (sesuai program yang
adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka memastikan efektivitas
disepakati).
pelaksanaan program pendidikan keluarga di sekolah. .
b. Evaluasi Diri Satuan Pendidikan
2. Evaluasi Evaluasi diri ini dilakukan secara jujur sesuai kondisi yang terjadi
Evaluasi program kemitraan antara sekolah, keluarga, dan masyarakat di sekolah karena hasilnya bermanfaat untuk kepentingan sekolah
dilakukan untuk mengetahui efektivitas implementasi program dan sebagai dasar pembinaan. Evaluasi diri yang dilakukan satuan
kemitraan terhadap pencapaian tujuan, baik di tingkat keluarga, pendidikan terdiri dari evaluasi pelaksanaan pendidikan keluarga
sekolah, dan masyarakat atau komite sekolah. dan penumbuhan budi pekerti.
Untuk itu, pihak sekolah sebagai pengendali kemitraan perlu Instrumen evaluasi diri dapat dilengkapi dengan keterangan
mengembangkan instrumen berdasarkan indikator-indikator yang faktor pendukung dan penghambat dalam prosesnya,
relevan untuk mengukur ketercapaian tujuan kemitraan yang telah sehingga dapat ditelaah apa hal yang mendukung atau

24 PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/KEJURUAAN DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT 25
menghambat terhadap keterlaksanaan program pendidikan Tabel 3.8 Indikator Penumbuhan Budi Pekerti
keluarga. Hasilnya digunakan sebagai bahan evaluasi No Indikator
Keterlaksanaan
untuk penetapan target dan rencana kerja untuk periode Ya Belum
selanjutnya. 1 Penyambutan kedatangan peserta didik setiap hari
Indikator pelaksanaan pendidikan keluarga ditinjau dari 2 Orang tua/wali mengantar pada hari pertama masuk sekolah
perubahan yang diharapkan terjadi di satuan pendidikan 3 Berdoa sebelum dan sesudah hari pembelajaran
adalah sebagai berikut: 4 Menyanyikan lagu wajib sesudah berdoa sebelum memulai hari
pelajaran
1) Pertemuan dengan orang tua/wali pada hari pertama masuk
5 Menyanyikan lagu daerah sebelum berdoa mengakhiri hari
sekolah; pembelajaran
2) Pertemuan dengan orang tua/wali pada tengah semester 6 Pembiasaan beribadah bersama sesuai agamanya
pertama ; 7 Peringatan hari-hari besar keagamaan
3) Pertemuan dengan orang tua/wali pada awal semester kedua; 8 Upacara bendera setiap hari senin
4) Pertemuan dengan orang tua/wali pada tengah semester kedua; 9 Upacara bendera pada hari besar nasional
5) Fasilitasi tempat untuk pertemuan atau kegiatan kelas orang
10 Turut berpartisipasi dalam peringatan hari keluarga nasional
tua/wali (parenting);
11 Mengucapkan salam, senyum, atau sapaan saat bertemu orang di
6) Sekolah (wali kelas) menghubungi orang tua/wali jika ada anak satuan pendidikan
yang tidak hadir tanpa pemberitahuan *); 12 Melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah minimal
7) Sekolah (wali kelas) menghubungi orang tua/wali untuk memberi sebulan sekali
ucapan selamat atas prestasi istimewa yang dicapai anak*); 13 Tersedia kotak sampah di setiap ruang kelas atau dekat ruang kelas
8) Sekolah (wali kelas) menghubungi orang tua/wali untuk 14 Tersedia sanitasi air bersih dan fasilitas MCK
memberi tahu perilaku negatif yang dilakukan anak *); 15 Peserta didik melaksanakan piket kebersihan kelas
9) Sekolah mengundang orang tua/wali yang berkompeten 16 Pembiasaan antre
sebagai nara sumber inspiratif pada upacara bendera atau 17 Memiliki taman yang terawat
waktu lain minimal sebulan sekali; dan 18 Memiliki sistem pengelolaan sampah
10) Sekolah memfasilitasi tempat untuk pentas kelas pada akhir 19 Memiliki kantin sehat
tahun pembelajaran.
20 Memiliki prosedur keselamatan dalam kondisi darurat
Sekolah dapat meningkatkan dan memodifikasi pelibatan keluarga 21 Ceramah dari narasumber berbagai profesi, minimal sebulan sekali
sesuai kondisi masing-masing. Sedangkan satuan pendidikan non- yang diadakan setelah upacara bendera.
formal dapat menyesuaikan dengan jenis program dan layanan
pendidikan yang diberikan.

26 PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/KEJURUAAN DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT 27
BAB IV B. Pembinaan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
PEMBINAAN KEMITRAAN Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam hal ini Direktorat
Pembinaan Pendidikan Keluarga, Ditjen PAUD dan Dikmas, mempunyai
tugas dan fungsi untuk menyusun Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria
(NSPK) penyelenggaraan pendidikan keluarga di satuan pendidikan pada
setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan, kecuali pendidikan tinggi.

P
embinaan secara berjenjang dan struktural dilakukan dinas pendidikan Kebijakan berupa NSPK tersebut disosialisasikan melalui berbagai bentuk
kabupaten/kota, dinas pendidikan provinsi dan Kementerian Pendidikan dan tahapan kegiatan, mulai dari tingkat provinsi sampai dengan tingkat
dan Kebudayaan. Sedangkan secara non-struktural dapat dilakukan satuan pendidikan. Bentuk dan tahapan kegiatan yang dilakukan, antara
oleh organisasi pegiat pendidikan dan masyarakat. lain:
A. Pembinaan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan Dinas 1. Pelatihan calon pelatih tingkat kabupaten/kota dan provinsi; dan
Pendidikan Provinsi 2. Bimbingan teknis penyelenggaraan pendidikan keluarga bagi pelaku
pendidikan.
Dinas pendidikan provinsi melakukan pembinaan program kemitraan
sekolah dengan keluarga dan masyarakat pada jenjang pendidikan Semua kegiatan tersebut dipantau secara berkala dan dievaluasi pada
menengah (sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan). setiap akhir tahun berjalan.
Dinas pendidikan provinsi melakukan supervisi untuk memberikan
bimbingan, arahan dan pembinaan, serta pendampingan terhadap sekolah
untuk meningkatkan kinerja, khususnya berkaitan dengan kemitraan,
dengan memanfaatkan data hasil pengisian instrumen evaluasi diri yang
dilaporkan pihak sekolah. Berdasarkan data tersebut, dinas pendidikan
provinsi melakukan evaluasi guna menyusun rencana pembinaan ke
depan. Evaluasi pelaksanaan pembinaan sekurang-kurangnya dilakukan
satu kali dalam satu tahun pembelajaran. Pembinaan dilakukan melalui
proses pengawasan yang dalam hal ini dilakukan oleh pengawas sekolah
serta pejabat dan staf dinas pendidikan provinsi.

28 PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/KEJURUAAN DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT 29
BAB V
PENUTUP

P
etunjuk teknis kemitraan sekolah dengan keluarga dan masyarakat
ini disusun sebagai acuan dalam menyelenggarakan program
kemitraan antara sekolah dengan keluarga dan masyarakat agar
penyelenggaraannya dapat dilaksanakan sesuai dengan rambu-rambu yang
telah dirumuskan.
Pada akhirnya, dengan menerapkan pendidikan keluarga di sekolah, berbagai
permasalahan tentang anak diharapkan dapat difasilitasi dan dipecahkan
dengan baik melalui keterlibatan semua unsur. Hal ini dapat mendorong
orang tua dan masyarakat untuk lebih terlibat dalam pendidikan yang baik
bagi anak.

30 PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/KEJURUAAN DENGAN KELUARGA DAN MASYARAKAT

Anda mungkin juga menyukai