Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Krisis Hipertensi

Sasaran : Pasien dan keluarga pasien

Tempat : Di R.ICU

Hari/Tanggal : Maret 2017

Waktu : 30 menit

I. Tujuan Instruksional Umum

Pada akhir proses penyuluhan, pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui tentang
penyakit krisis hipertensi dan hal-hal apa saja yang dapat mengakibatkan dan memperburuk
keadaan penyakitnya.

II. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan audience dapat :

1. Menjelaskan pengertian krisis hipertensi

2. Menyebutkan faktor-faktor penyebab krisis hipertensi

3. Menjelaskan tanda dan gejalakrisis hipertensi

4. Menjelaskan komplikasi krisis hipertensi

5. Menjelaskan diet pada penderita krisis hipertensi

6. Menjelaskan pencegahan krisis hipertensi


III. Materi

1. Pengertian krisis hipertensi

2. Faktor-faktor penyebab krisis hipertensi

3. Tanda dan gejala krisis hipertensi

4. Komplikasi krisis hipertensi

5. Diet pada penderita krisis hipertensi

6. Pencegahan krisis hipertensi

IV. Metode

1. Ceramah.

2. Tanya Jawab

V. Media

1. Leaflet

VI. EVALUASI

1. klien dan keluarga mampu menjelaskan pengertian krisis hipertensi

2. klien dan keluarga mampu menyebutkan faktor-faktor penyebab krisis hipertensi

3. klien dan kluarga mampu menjelaskan tanda dan gejala krisis hipertensi

4. klien dan kluarga mampu menjelaskan komplikasi krisis hipertensi

5. klien dan keluarga mampu menjelaskan diet pada penderita krisis hipertensi

6. klien dan keluarga menjelaskan pencegahan krisis hipertensi


VII. KEGIATAN PENYULUHAN

No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA


1. 5 menit Pembukaan :

Membuka kegiatan dengan Menjawab salam


mengucapkan salam.

Memperkenalkan diri
Mendengarkan
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
Memperhatikan
Menyebutkan materi yang akan
diberikan
Memperhatikan
2. 10 menit Pelaksanaan :

Menjelaskan pengertian krisis Memperhatikan


hipertensi
Memperhatikan
Menjelaskan faktor-faktor penyebab
krisis hipertensi
Memperhatikan
Menjelaskan tanda dan gejala krisis
hipertensi

Menjelaskan komplikasi krisis Memperhatikan

hipertensi

Menjelaskan diet pada penderita Memperhatikan


krisis hipertensi
Memperhatikan
Menjelaskan cara pencegahan krisis
Memperhatikan
hipertensi
3. 15 menit Evaluasi : Menjawab pertanyaan

Menanyakan kepada peserta tentang


materi yang telah diberikan, dan
reinforcement kepada pasien atau Mendengarkan
keluarga pasien yang dapat menjawab
pertanyaan.

Terminasi :
Menjawab salam
Mengucapkan terimakasih atas peran
serta peserta.

Mengucapkan salam penutup

VIII. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi Struktur
Semua keluarga pasien hadir atau ikut serta dalam kegiatan penyuluhan
Penyelenggaraan pnyuluhan dilakukan
Pengorganisasian dilakukan di ruang
2. Evaluasi Proses

Peserta antusias terhadap meteri penyuluhan


Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil

Pasien mengetahui tentang penyakit krisis hipertensi


Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 5 orang

MATERI

1. Definisi
Krisis hipertensi atau hipertensi darurat adalah suatu kondisi dimana diperlukan
penurunan tekanan darah dengan segera (tidak selalu diturunkan dalam batas normal), untuk
mencegah atau membatasi kerusakan organ. ( Mansjoer:522 ).

Kedaruratan hipertesi terjadi pada penderita dengan hipertensi yang tidak terkontrol atau
mereka yang tiba-tiba menghentikan penobatan. (Brunner & Suddarth:908).

Kegawatan hipertensi (hypertensive emergencies) adalah hipertensi berat yang disertai


disfungsi akut organ target.

Pada pasien krisis hipertensi terjadi peningkatan tekanan darah yang mencolok tinggi,
umumnya tekanan darah sistolik lebih dari 220 mmHg dan atau tekanan darah diastolik lebih
dari 120-130 mmHg, dan peningkatannya terjadi dalam waktu yang relative pendek.

Jadi kedaruratan hipertensi adalah kondisi penderita hipertensi yang tidak terkontrol
sehingga diperlukan penurunan tekanan darah dengan segera.

2. Etiologi

a. Meminum obat antihipertensi tidak teratur

b. Stress

c. Pasien mengkonsumsi kontrasepsi oral

d. Obesitas

e. Merokok

f. Minum alkohol

3. Manifestasi Klinis

1. Sakit kepala (pusing)

2. Penglihatan kabur
3. Pingsan

4. Cepat merasa lelah

5. Tekanan darah meningkat

6. Nyeri dada dan sesak napas

7. Telinga berdengung

8. Sukar tidur

9. Terasa berat di tengkuk

4. Komplikasi

1. Iskemia atau Infark Miokard

Iskemia atau infark miokard merupakan komplikasi yang sering terjadi pada
hipertensi berat. Tekanan darah harus diturunkan sampai rasa nyeri dada berkurang atau
sampai tekanan diastolik mencapai 100 mmHg. Obat pilihan adalah nitrat yang diberikan
secara intravena yang dapat menurunkan resistensi sistemik perifer dan memperbaiki
perfusi koroner. Obat lain yang dapat dipakai adalah labetalol

2. Gagal Jantung Kongestif

Peningkatan resistensi vaskular sistemik yang mencolok dapat menimbulkan


gagal jantung kiri. Natrium nitroprusid yang diberikan bersama-sama dengan oksigen,
morfin, dan diuretik merupakan obat pilihan karena dapat menurunkan preload dan
afterload. Nitrogliserin yang juga dapat menurunkan preload dan afterload merupakan
obat pilihan yang lain.

3. Diseksi Aorta Akut

Diseksi aorta harus dipikirkan pada pasien dengan peninggian tekanan darah yang
mencolok yang disertai dengan nyeri di dada, punggung, dan perut. Untuk menghentikan
perluasan diseksi tekanan darah harus segera diturunkan. Tekanan darah diastolik harus
segera diturunkan sampai 100 mmHg, atau lebih rendah asal tidak menimbulkan
hipoperfusi organ target. Obat pilihan adalah vasodilator seperti nitroprusid yang
diberikan bersama penghambat reseptor b. Labetalol adalah obat pilihan yang lain.

4. Insufisiensi Ginjal

Insufisiensi ginjal akut dapat sebagai penyebab atau akibat peninggian tekanan
darah yang mencolok. Pada pasien cangkok ginjal peninggian tekanan darah dapat
disebabkan stenosis arteri pada ginjal cangkok, siklosporin, kortikosteroid, dan sekresi
renin yang tinggi oleh ginjal asli. Penatalaksanaan adalah dengan cara menurunkan
resistensi vaskular sistemik tanpa mengganggu aliran darah ginjal. Antagonis kalsium
seperti nikardipin dapat dipakai pada keadaan ini.

5. Eklampsia

Pada eklampsia dijumpai hipertensi, edema, proteinuria, dan kejang pada


kehamilan setelah 20 minggu. Penatalaksanaan definitif adalah dengan melahirkan bayi
atau mengeluarkan janin. Hidralazin digunakan untuk menurunkan tekanan darah karena
tidak mengganggu aliran darah uterus. Labetalol juga dapat dipakai pada keadaan ini.

6. Krisis Katekolamin

Krisis katekolamin terjadi pada feokromositoma dan kelebihan dosis kokain. Pada
intoksikasi obat tersebut biasanya disertai kejang, strok, dan infark miokard. Fentolamin
adalah obat pilihan klasik pada krisis katekolamin, meski labetalol juga terbukti efektif.

5. Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan Medis

Tujuan pengobatan adalah menurunkan resistensi vaskular sistemik Pada


kegawatan hipertensi tekanan darah arteri rata-rata diturunkan secara cepat, sekitar 25%
dibandingkan dengan tekanan darah sebelumnya, dalam beberapa menit atau jam.
Penurunan tekanan darah selanjutnya dilakukan secara lebih perlahan. Sebaiknya
penurunan tekanan darah secara cepat tersebut dicapai dalam 1- 4 jam, dilanjutkan
dengan penurunan tekanan darah dalam 24 jam berikutnya secara lebih perlahan sehingga
tercapai tekanan darah diastolik sekitar 100 mmHg.

Seperti sudah disebutkan di atas, pada kegawatan hipertensi diberikan obat


antihipertensi parenteral yang memerlukan titrasi secara hati-hati sesuai dengan respons
klinik. Setelah penurunan tekanan darah secara cepat tercapai dengan pemberian obat
antihipertensi parenteral, dimulai pemberian obat antihipertensi oral.

Jika tekanan darah makin menurun dengan penambahan obat antihipertensi oral
tersebut, dilakukan titrasi penurunan dosis obat antihipertensi parenteral sampai
dihentikan. Pengukuran tekanan darah yang berkesinambungan dapat dilakukan dengan
menggunakan alat monitor tekanan darah osilometrik otomatik.

Sebaiknya tekanan darah tidak diturunkan sampai normal atau hipotensi, kecuali
pada diseksi aorta, karena akan mengakibatkan terjadinya hipoperfusi organ target.
Penurunan tekanan darah sampai normal dapat dilaksanakan pada saat pasien berobat
jalan.

Penurunan tekanan darah secara mendadak dapat terjadi dan memerlukan


tindakan segera untuk mengembalikan tekanan darah ke batas normal. ( Brunner &
Suddarth:908 ).

2. Penatalaksanaan Keperawatan

Bila diagnosa krisis hipertensi telah ditegakkan maka TD perlu segera diturunkan.
Langkah-langkah yang perlu diambil adalah : Rawat di ICU, pasang femoral intra arterial
line dan pulmonari arterial catether (bila ada indikasi ). Untuk menentukan fungsi
kordiopulmonair dan status volume intravaskuler. Anamnese singkat dan pemeriksaan
fisik. Tentukan penyebab krisis hipertensi, singkirkan penyakit lain yang menyerupai
krisis hipertensi, tentukan adanya kerusakan organ sasaran. Tentukan TD yang diinginkan
didasari dari lamanya tingginya TD sebelumnya, cepatnya kenaikan dan keparahan
hipertensi, masalah klinis yang menyertai dan usia pasien.

Penurunan TD diastolik tidak kurang dari 100 mmHg, TD sistolik tidak kurang
dari 160 mmHg, ataupun MAP tidak kurang dari 120 mmHg selama 48 jam pertama,
kecuali pada krisis hipertensi tertentu ( misal : disecting aortic aneurysm ). Penurunan TD
tidak lebih dari 25% dari MAP ataupun TD yang didapat.

Penurunan TD secara akut ke TD normal / subnormal pada awal pengobatan dapat


menyebabkan berkurangnya perfusike ke otak, jantung dan ginjal dan hal ini harus
dihindari pada beberapa hari permulaan, kecuali pada keadaan tertentu, misal : dissecting
anneurysma aorta. TD secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua
minggu.

3. Diet sehat penderita krisis hipertensi

1. Diet rendah garam

Bertujuan untuk menurunkan tekanan darah, mencegah terjadinya pembengkakan


dan penyakit jantung.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

Jangan menggunakan garam dapur yang berlebihan

Hindari bahan awetan yang diolah dengan menggunakan garam (terasi, kecap,
petis).

Batasi minuman bersoda

Kurangi makanan yang mengandung bahan kimia. Contoh :mie, sarden.

2. Diet rendah kolesterol dan lemak

Bertujuan menurunkan kadar kolesterol dan berat badan

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

Makanan yang perlu dikurangi :keju, mentega, santan, minyak kelapa, daging,
hati jerohan, kuning telur, alpukat, durian.

Makanan yang dianjurkan : tahu, tempe, sayuran, buah-buahan, susu

3. Diet tinggi serat


Konsumsi :sayuran (daun bawang, bawang putih) protein nabati (kedelai, kacang
hijau, kacang tolo) buah-buahan (jambu biji, blimbing, kedondong, anggur, nangka,
pisang, pepaya, apel).

6. Cara Pencegahan

Diet secara teratur, rendah garam dan rendah lemak.

Olah raga secara teratur dan sesuai dengan kemampuannya.Menghentikan kebiasaan


merokok.

Mengurangi minum kopi.

Menjaga kestabilan berat badan.

Menghindari stress.

Anda mungkin juga menyukai