BAB I
PENDAHULUAN
1
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
1.2.2. TUJUAN
Tujuan Penyusunan Master Plan Kota Hijau Kabupaten Gresik adalah untuk menjamin
tersedianya RTH yang Cukup di Kabupaten Gresik khususnya di kawasan Perkotaan, sehingga
terjamin ruang ruang yang berfungsi sebagai berikut :
1) Area pengembangan keanekaragaman hayati;
2) Area penciptaan iklim mikro dan pereduksi polutan;
3) Tempat rekreasi dan olahraga masyarakat;
4) Pembatas perkembangan perkotaan ke arah yang tidak diharapkan;
5) Pengamanan sumber daya baik alam, buatan maupun historis;
6) Penyediaan RTH yang bersifat privat, melalui pembatasan kepadatan serta kriteria
pemanfaatannya.
1.2.3. MANFAAT
Kegiatan penyusunan dokumen Master Plan Kota Hijau Kabupaten Gresik memiliki
fungsi dan manfaat sebagai berikut:
1) Sebagai pedoman untuk penentuan lokasi RTH kota dan panduan perencanaan RTH
sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
2) Sebagai bahan untuk menetapkan kebijaksanaan pengembangan P2KH.
2
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
3
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Kabupaten dapat memanfaatkan Master Plan Kota Hijau sebagai salah satu suplemen utama
dalam penetapan kebijakan pembangunan yang berkelanjutan.
1.5. KELUARAN
1.5.1. DOKUMEN TEKNIS
Dalam dokumen teknis Penyusunan Masterplan Kota Hijau ini akan memuat beberapa
laporan, yaitu :
a. Profil Kota/Kabupaten
b. Identifikasi dan Evaluasi RTH Perkotaan (RTH Eksisting)
c. Analisa Kebutuhan RTH Perkotaan
d. Rencana Pembangunan RTH Kota
e. Tabel Indikasi Program
4
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
5
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
6
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
BAB II
MUATAN MASTER PLAN RTH KOTA
2.1.1.2. Klimatologi
Kondisi klimatologi di kawasan rencana tidak jauh berbeda dengan iklim wilayah
pesisir Kabupaten Gresik pada umumnya. Salah satu komponen iklim yang sangat berpengaruh
yaitu curah hujan. Berdasarkan data dari laporan Gresik Dalam Angka tahun 2009, diketahui
jumlah curah hujan pada wilayah perencanaan seperti yang telihat dalam tabel dan grafik di
bawah ini.
7
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Dari tabel dan grafik di atas terlihat bahwa curah hujan dan rata-rata per hari tertinggi
terjadi pada Bulan Maret yaitu sebesar 322 dengan rata-rata perhari sebesar 40,25 mm.
sedangkan hari hujan terbanyak terjadi pada Bulan Februari yaitu sebanyak 13 hari.
2.1.1.3. Topografi
Secara keseluruhan kondisi topografi wilayah perencanaan sama dengan kondisi
topografi Kota Gresik pada umunya yaitu berada pada kemiringan 0 2%, dan sebagian kecil
mempunyai kelerengan 3 15 %, dan 16 40 %. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah
perencanaan termasuk daratan yang relatif datar. Kondisi kelerengan ini memudahkan
pemanfaatan wilayah perencanaan untuk berbagai jenis peruntukan ruang.
8
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
9
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
10
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
2.1.1.5. Geologi
Berdasarkan Peta Geologi Kabupaten Gresik, susunan satuan batuan atau
Lithostratigrafi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Kabupaten Gresik, seperti terlihat
seperti pada Tabel 2.2.
Berdasarkan tabel satuan bantuan Kabupaten Gresik, dapat diketahui bahwa susunan
batuan di kawasan wilayah perencanaan, pesisir Kecamatan Ujung Pangkah termasuk jenis
satuan Endapan Aluvial, Pantai Dan Delta yang tersusun dari kerikil, pasir dan lumpur.
11
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
2.1.1.6. Hidrologi
Kali Lamong merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang mengalir
di wilayah Kabupaten Gresik mulai dari Kecamatan Balongpanggang dan bermuara di
Kecamatan Kebomas. Kali Lamong merupakan jenis kali banjir yang mempunyai fluktuasi debit
sangat besar antara musim penghujan dan musim kemarau, sehingga pada musim penghujan
sering terjadi banjir di daerah sekitar sungai, sedangkan pada musim kemarau debit air sangat
kecil bahkan didaerah tertentu kering, kualitas air sangat dipengaruhi oleh intrusi air laut. Selain
kali Lamong Ada beberapa sungai yang terdapat di wilayah perencanaan antara lain Kali Indro,
Kali Tutup Timur, Kali Tutup Barat, Kali Towo, Kali Roomo, dan Kali Tenger.
Pada wilayah Utara Kota, berbatasan dengan Kecamatan Manyar terdapat Telaga Ngipik
yang saat ini telah dimanfaatkan sebagai obyek wisata Giri Wana Tirta, letaknya di sekitar
kompleks Kawasan Industri Gresik dan Petrokimia Gresik. Air di telaga ini dapat juga
dimanfaatkan sebagai cadangan sumber air baku untuk kebutuhan air bagi Kota Gresik.
12
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Gambar 2.4. Peta Kondisi Hidrologi Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas
Sumber: RDTR dan ZR Kota Gresik 2008, diupdate Citra 2011
13
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
2.1.1.8. Kependudukan
Adapun kondisi kependudukan yang diidentifikasi meliputi kondisi nyata atau faktual
jumlah dan perkembangan penduduk, kepadatan penduduk, dan komposisi penduduk. Masing-
masing kondisi kependudukan tersebut dijabarkan lebih lanjut pada sub bab dibawah ini.
A. Jumlah penduduk
Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah sangat mempengaruhi kegiatan apa saja yang
ada di dalam wilayah tersebut. Pada wilayah studi terdaftar jumlah penduduk dan kepadatan
penduduk yang diperoleh dari Kabupaten Gresik Dalam Angka 2011 serta di dukung oleh RDTR
Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas Tahun 2008 yang diupdate. Berikut adalah tabel
yang menyatakan jumlah penduduk di wilayah studi.
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk pada kedua kecamatan perkotaan ini
hampir sebanding, dengan jumlah penduduk di Kecamatan Kebomas lebih besar.
B. Sebaran penduduk
Besarnya jumlah penduduk di suatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayah yang
interaksinya menunjukkan besarnya tingkat kepadatan penduduknya, sedangkan seberapa
besar jumlah penduduk yang dapat ditampung dalam suatu wilayah akan menunjukkan
seberapa besar daya tampung wilayah terhadap jumlah penduduk. Penduduk di wilayah
perencanaan saat ini cenderung untuk mengelompok pada daerah yang mempunyai tingkat
ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap.
14
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
2.1.2. EKONOMI
2.1.2.1. Perkembangan ekonomi makro
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Berlaku pada Kabupaten Gresik dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.7. PDRB Kab Gresik Menurut lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (Juta
Rupiah)
Tahun
No Sektor
2006 2007 2008 2009 2010
1 Pertanian 2,551,959.76 2,779,817.89 3,190,366.47 3,498,945.33 3,892,798.01
Pertambangan/
619,418.81 662,336.36 737,741.92 949,553.67 1,006,361.65
Penggalian
2
(Sub sektor )
619,418.81 662,336.36 737,741.92 758,397.32 762,759.72
Penggalian
Industri
3 12,444,323.56 14,391,968.14 16,954,065.65 18,858,856.90 20,557,722.58
Pengolahan
Listrik, Gas & Air
4 366,934.28 398,639.14 424,441.53 448,796.40 515,986.99
Bersih
Bangunan/Kons
5 331,928.30 367,109.02 425,258.87 506,292.68 653,764.51
truksi
15
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Tahun
No Sektor
2006 2007 2008 2009 2010
Perdagangan,
6 Hotel & 3,695,473.29 4,500,508.16 5,489,378.98 6,323,074.18 7,672,680.96
Restoran
Angkutan &
7 587,280.43 700,078.15 846,006.71 976,426.78 1,083,579.93
Komunikasi
Keuangan,
8 Persewaan & 812,959.93 914,546.41 1,048,005.69 1,154,807.12 1,325,390.74
Jasa Pers
9 Jasa-jasa 1,117,004.38 1,296,268.81 1,595,023.51 1,828,325.37 2,050,596.35
Jumlah 22,487,282.74 26,031,272.08 30,710,289.32 34,545,078.43 38,758,881.71
Sumber : PDRB Kabupaten Gresik, BPS, 2012
Tabel 2.8. PDRB Jawa Timur Menurut lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku (Juta
Rupiah)
Tahun
No Sektor
2006 2007 2008 2009 2010
1 Pertanian 80,910,218.45 89,627,587.45 102,815,940.42
112,233,859.16 122,623,967.68
Pertambangan
10,036,669.96 11,651,721.50 13,811,999.33 15,275,669.63 17,030,742.77
/Penggalian
2
(Sub sektor)
7,939,824.22 9,014,660.93 10,649,045.16 11,442,223.03 12,083,968.52
Penggalian
Industri
3 137,966,414.65 154,363,456.10 176,922,161.82 193,256,482.06 214,024,729.77
Pengolahan
Listrik, Gas &
4 7,030,764.09 8,546,731.79 9,789,252.59 10,625,414.01 11,768,641.20
Air Bersih
Bangunan/Kon
5 19,105,282.57 21,100,431.35 24,142,668.27 27,552,354.80 34,993,979.71
struksi
Perdagangan,
6 Hotel & 128,690,339.40 150,733,654.30 177,014,046.59 195,184,787.50 229,404,871.55
Restoran
Angkutan &
7 25,290,593.23 28,576,726.61 32,649,780.82 37,785,346.57 42,947,758.98
Komunikasi
Keuangan,
8 Persewaan & 21,771,304.34 25,255,804.60 29,734,777.58 33,145,827.89 38,055,173.52
Jasa Pers
9 Jasa-jasa 41,485,367.02 47,125,768.21 54,511,047.19 61,787,816.10 67,605,907.67
Jumlah 472,286,953.70 536,981,881.91 621,391,674.61 686,847,557.72
Sumber : PDRB Jawa Timur, BPS, 2012
16
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
17
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
18
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
19
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Jalan Arteri di wilayah Kecamatan Kebomas, yaitu Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo,
Jalan R.A. Kartini dan Jalan Pahlawan.
Penggunaan lahan untuk kegiatan perdagangan dan jasa di Kecamatan Gresik adalah
4.11 Ha atau sebesar 0,74 % dari total penggunaan lahan, sedangkan di Kecamatan
Kebomas adalah 5.03 Ha atau sebesar 0,17 % dari total penggunaan lahan.
3. Perkantoran
Saat ini pusat perkantoran pemerintahan Kota Gresik berada di Bunder yang terletak
Kecamatan Kebomas. Beberapa kantor pemerintahan yang ada di kawasan Bunder ini
sebelumnya berada di sekitar alun-alun kota, namun pembangunan di Gresik yang
semakin dinamis menyebabkan beberapa perkantoran yang mengitari alun-alun
tersebut semakin sumpek dan perlu di pindahkan ke lokasi yang baru yang lebih luas.
Berkembangnya Bunder juga merupakan dampak dari perkembangan infrastruktur kota
yang semakin cepat, sehingga Kawasan Kebomas yang dulu merupakan RTH telah
menjadi kawasan yang ramai hingga ke Bunder. Penyebaran perkantoran pemerintahan
ini terdapat di sepanjang Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo salah satunya kantor pemda
yang berdampingan dengan Rumah Sakit Umum Gresik yang lebih dulu pindah.
Penggunaan lahan untuk kegiatan perkantoran di Kecamatan Gresik adalah 2.25 Ha atau
sebesar 0,41 % dari total penggunaan lahan, sedangkan di Kecamatan Kebomas adalah
12,56 Ha atau sebesar 0,42 % dari total penggunaan lahan.
20
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
industri besar tersebut telah memiliki fasilitas yang cukup lengkap di lingkungannya
untuk menunjang kinerja karyawannya. Namun saat ini kegiatan operasional PT. Semen
Gresik sudah dipindahkan ke wilayah Tuban sehingga kawasan industri tersebut sudah
tidak berfungsi sepenuhnya.
Penggunaan lahan untuk kegiatan industri dan pergudangan di Kecamatan Gresik adalah
138,57 Ha atau sebesar 25 % dari total penggunaan lahan, sedangkan di Kecamatan
Kebomas adalah 661,08 Ha atau sebesar 22 % dari total penggunaan lahan.
21
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
7. Pertanian/Tanah Sawah
Perubahan penggunaan lahan dalam kurun waktu dekade terakhir dari lahan
persawahan menjadi kawasan terbangun perkotaan mengakibatkan makin sempitnya
lahan persawahan perkotaan. Penggunaan lahan untuk pertanian/tanah sawah hanya
terdapat di Kecamatan Kebomas, yaitu sebesar 215,37 Ha atau sebesar 7,16 % dari total
penggunaan lahan.
8. Ladang
Hal yang sama pada lahan pertanian terjadi pula pada perladangan perkotaan.
Penggunaan lahan untuk ladang hanya terdapat di Kecamatan Kebomas, yaitu sebesar
303,85 Ha atau sebesar 10,11 % dari total penggunaan lahan.
9. Perkebunan/Tegalan
Penggunaan lahan untuk kebun hanya terdapat di Kecamatan Kebomas, yaitu sebesar
132,26 Ha atau sebesar 4,40 % dari total penggunaan lahan.
22
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
10. Perikanan/Tambak
Tambak merupakan areal penggenangan permanen yang telah mendapat campur tangan
manusia, baik berupa kolam air tawar maupun air laut. Penggunaan lahan
perikanan/tambak ini banyak terdapat di Kecamatan Kebomas, yaitu seluas 596,80 Ha
atau sebesar 19,85 % dari total penggunaan lahan, sedangkan di Kecamatan Gresik
hanya seluas 12,07 Ha atau sebesar 2,18 % dari total penggunaan lahan.
23
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Tabel 2.15. Daftar Inventarisasi Hak Pakai PT. Semen Gresik (Persero) yang Sudah Berakhir, Belum Berakhir dan Beralih Hak Atas
Tanahnya
Luas yang Luas yang Luas yang
Letak Tanah sudah berakhir Diperpanjang sudah beralih
No. Keterangan
Desa/Kel (Kecamatan) haknya Haknya haknya
(Ha) (Ha) (Ha)
1 Gulomantung (Kebomas) 0,5000 TN bekas Yasan, berakhir 10-5-2004 belum diperpanjang
2 Gulomantung (Kebomas) 0,0200 TN bekas Yasan, berakhir 10-5-2004 diperpanjang 20 tahun berakhir
30-1-2024 SK Kakan Gresik tgl. 15-12-2004
No. 02-530.2.35.2004
3 Giri (Kebomas) 8,6900 TN bekas Yasan, berakhir 21-12-2004, diperpanjang 20 tahun berakhir
30-1-2024 SK Kakanwil tgl. 7-1-2004 No. 02-530.2.35.2004
4 Sidomukti (Kebomas) 1,6800 TN bekas Yasan, berakhir 10-5-2004, diperpanjang 20 tahun berakhir
30-1-2024 SK Kakanwil tgl. 7-1-2004 No. 03-530.2.35.2004
5 Sidomukti (Kebomas) 3,5400 TN bekas Yasan, berakhir 30-1-2004, diperpanjang 20 tahun berakhir
30-1-2024 SK Kakanwil tgl. 7-1-2004 No. 03-530.2.35.2004
6 Ngargosari (Kebomas) 1,6205 TN bekas Yasan, diperpanjang 20 tahun s/d 30-1-2024 SK Kakanwil
BPN tgl. 7-1-2004 No. 01-530.2.35.2004
7 Ngargosari (Kebomas) 2,1205 TN bekas Yasan, diperpanjang 20 tahun s/d 30-1-2024 SK Kakanwil
BPN tgl. 7-1-2004 No. 01-530.2.35.2004
8 Ngargosari (Kebomas) 1,1595 TN bekas Yasan, diperpanjang 20 tahun s/d 30-1-2024 SK Kakanwil
BPN tgl. 7-1-2004 No. 01-530.2.35.2004
9 Ngargosari (Kebomas) 0,6930 TN bekas HM No. 17, diperpanjang 20 tahun s/d 30-1-2024 SK Kakanwil
BPN tgl. 7-1-2004 No. 01-530.2.35.2004
10 Ngargosari (Kebomas) 7,2335 TN bekas HM No. 10,11,12,13,15 dan sebagian 16 diperpanjang 20
tahun s/d 30-1-2024 SK Kakanwil BPN tgl. 7-1-2004 No. 01-
530.2.35.2004
11 Ngargosari (Kebomas) 11,3200 TN bekas Yasan, diperpanjang 20 tahun s/d 30-1-2024 SK Kakanwil
BPN tgl. 7-1-2004 No. 01-530.2.35.2004
12 Kembangan (Kebomas) 23,5800 Sudah dipecah menjadi P6 dan P7/Kembangan
24
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
25
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
1 Ngipik 21.05 0.00 0.00 0.37 4.65 1.06 0.00 0.00 0.60 0.00 24.85 0.00 3.55 0.00 0.55 8.32 65.00
2 Tlogopatut 26.36 0.00 0.37 0.02 0.00 0.09 0.00 0.00 0.00 0.00 2.05 0.00 0.00 0.00 3.08 1.03 33.00
3 Sidokumpul 35.24 0.87 0.00 0.05 0.67 0.00 2.84 0.39 0.00 0.20 25.94 0.00 0.00 2.01 3.80 0.00 72.00
4 Kramatinggil 17.48 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.56 1.95 21.00
5 Sidorukun 4.80 0.04 0.00 0.00 0.00 0.00 0.23 1.03 0.00 0.00 41.25 0.00 1.48 1.17 0.00 0.00 50.00
6 Pulopancikan 9.51 0.03 0.00 0.04 0.00 0.70 0.00 0.77 0.07 1.76 9.56 0.00 0.00 0.03 0.53 0.00 23.00
7 Gapurosukolilo 3.34 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.02 0.64 0.00 0.00 8.00 0.00 0.00 12.00
8 Tlogobendung 5.93 0.00 0.00 0.00 0.07 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6.00
9 Pekauman 3.80 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.20 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4.00
10 Sukorame 16.54 0.21 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.44 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4.81 0.00 22.00
11 Karangturi 41.62 0.00 0.00 0.00 1.01 0.44 0.00 0.00 0.79 0.00 0.00 0.00 0.00 4.14 15.72 0.28 64.00
12 Trate 7.99 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 8.00
13 Karangpoh 8.48 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.52 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 9.00
14 Bedilan 7.46 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.09 8.45 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 16.00
15 Kebungson 7.20 0.19 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.61 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 10.00
16 Pekelingan 4.21 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.08 0.00 3.28 0.00 0.00 0.00 0.00 0.42 8.00
17 Kemuteran 13.37 0.39 0.16 0.00 0.00 0.00 0.00 0.08 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 14.00
18 Sukodono 2.89 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.11 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3.00
19 Kroman 4.39 0.03 0.02 0.00 0.00 0.27 0.00 0.00 0.00 0.00 0.29 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 5.00
20 Lumpur 10.76 0.03 0.00 0.00 0.00 0.07 0.00 0.00 0.77 0.00 7.31 12.07 0.00 0.00 0.00 0.00 31.00
21 Tlogopojok 39.94 0.00 0.00 0.00 0.36 0.00 0.00 0.00 0.51 0.19 10.07 0.00 0.00 10.07 12.88 3.98 78.00
TOTAL 292.37 1.79 0.55 0.48 6.76 2.62 3.06 2.27 4.11 2.25 136.30 12.07 5.03 25.43 42.95 15.98 554.00
Sumber : Interpretasi Peta Citra Ikonos Tahun 2006 dan Ground Cek Lapangan tahun 2008.
26
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Gambar 2.8. Peta Penggunaan Lahan Eksisting Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas
Sumber: RDTR dan ZR Kota Gresik 2008, diupdate Citra 2011
27
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Gambar 2.9. Eksisting Persebaran RTH di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas
Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008
28
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Gambar 2.10. RTH Taman Kota dan Taman Bermain di Kecamatan Gresik dan Kecamatan
Kebomas
Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008
29
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Luas
No Nama Taman Kota Lokasi/Alamat Penanggung Jawab
(Ha)
11
Taman Petrokimia Perum. Petrokimia Gresik 5,80 PT. Petrokimia
Gresik Gresik dan PT. AJG
12 Taman pemda Jl. Wahidin Sudiro Husodo 3,75 Dinas PU
TOTAL 44,05
Sumber: Data non-fisik program adipura 2007-2008
Gambar 2.11. RTH Hutan Kota di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas
Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008
30
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Luas Kerapatan
No Nama Hutan Kota Lokasi/Alamat Jenis Pohon
(Ha) (batang/Ha)
3 Hutan Giri Desa Klangonan, 105,00 Beringin, Kelapa 50
Sekarkurung, dan
Kembangan
4 Hutan Ngargosari Desa Ngargosari 18,50 Jati, Sono, 60
Sengon
5 Hutan Tenggulunan Desa Tenggulanan 75,45 Mangrove, Jati 150
6 Hutan Prambangan Desa Prambangan 13,50 Mangga, Pisang, 60
Sengon
7 Hutan Perkebunan Desa Suci, Pongangan, 115,24 Tanaman,
Rakyat dan Kembangan Budidaya,
Holtikultura Tahunan dan
Semusim
Jumlah 341,94
Sumber: Data non-fisik program adipura 2007-2008
31
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
32
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Luas
No Median/Pulau Jalan Lokasi Keterangan
(Ha)
9 Pulau Jalan Perlimaan Pojok Jl. Dr.Sutomo Jl. Proklamasi 0,001 Taman Kota dan Papan
Petro Himbauan
Jumlah 2,354
Sumber: Data non-fisik program adipura 2007-2008
Gambar 2.13. RTH Sempadan Jalan di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas
Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008
33
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Gambar 2.14. RTH Sempadan Sungai di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas
Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008
34
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Gambar 2.15. RTH Sempadan Pantai di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas
Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008
35
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Gambar 2.16. RTH Sempadan Telaga di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas
Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008
36
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Gambar 2.17. RTH Sempadan Rel KA di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas
Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008
37
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Gambar 2.18. RTH Sempadan SUTT di Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas
Sumber: NSPM RTH Kabupaten Gresik, 2008
38
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Sedangkan industri yang relatif besar tersebar di daerah Selatan dan Barat, seperti
PT. Nusantara Plywood, Perusahaan Nippon Paint, Pabrik Baja Barata, Pabrik Sepatu
New Era, Pabrik spare part kendaraan, SumberMas Plywood dan beberapa lainnya.
Untuk industri dan pergudangan luas seluruhnya adalah 786,685 Ha.
Tabel 2.27. Ruang Terbuka Hijau Pekarangan Kawasan Perumahan Kota Gresik
Luas
Luas RTH
No. Nama Perumahan Batasan Lokasi Perumahan KDB
(Ha)
(Ha)
1 BP Randu Agung Utara : Jl. Wahidin Sudirohusodo 18,890 75-90 3,30575
Timur : Jl. Lokal
Selatan : Perum. Bukit Randu Agung
Indah
Barat : Jl. Wahidin Sudirohusodo
2 Perum. Kota Gresik Utara : Ds. Yosowilangun 36,637 60-80 10,991
Baru (GKB) Timur : Ds. Suci
Selatan : Jl.Wahidin Sudirohusodo
Barat : Ds. Suci
3 Graha Kembangan Utara : Jl. Galian 12,923 60-80 3,8769
Asri Timur : Kota Gresik Baru (GKB)
39
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Luas
Luas RTH
No. Nama Perumahan Batasan Lokasi Perumahan KDB
(Ha)
(Ha)
Selatan : Jl.Wahidin Sudirohusodo
Barat : Jl. Galian
4 Alam Bukit Raya Utara : Ds. Suci 8,197 60-80 2,4591
Timur : Jl. Lokal
Selatan : Jl.Wahidin Sudirohusodo
Barat : Jl. Tol
5 Bukit Randu Agung Utara : Perum. BP Randu Agung 4,226 75-90 0,739
Indah Timur : Jl. Lokal
Selatan : Jl. Galian
Barat : Perum.BP Randu Agung
6 BP Kulon Utara : Jl. JA Suprapto 38,242 60-80 11,4726
Timur : Jl. P. Sudirman
Selatan : Jl. R.Hakim
Barat : Jl. Proklamasi
Sumber: Data non-fisik program adipura 2007-2008
Selain pemukiman formal terdapat juga pemukiman informal, yaitu pemukiman yang
berkembang secara alami di kawasan tertentu. Kawasan perumahan informal
berkembang secara linier mengikuti pola jaringan jalan yang ada. Perumahan
kepadatan tinggi terdapat di pusat Kota Gresik yaitu di sepanjang jl. Usman Badar, Jl.
G. Suryo, Jl. Sindujoyo, Jl. Kh. Kholil, Jl. Wahid Hasyim, Jl. Fikih Usman, Jl. Pasar Baru, Jl.
Kyai Arem-arem, Jl. Abd. Karim, Jl. Santri, Jl. Hakim Kayat, Jl. Thamrin, Jl. Malik
Ibrahim, Jl. AK. S Tubun, Jl. Pahlawan dan Jl. Harun Tohir. Luas penggunaan tanah
untuk perumahan adalah 1.049,988 Ha (sumber : RTRW Revisi Kawasan Kabupaten
Gresik, 2011). Rata-rata proporsi KDB pada tiap persil rumah pada kawasan
pemukiman informal yaitu 75-90%.
40
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
RTRW Revisi Kawasan Kabupaten Gresik, 2011). Rata-rata proporsi KDB pada tiap
persil rumah pada kawasan pemukiman informal yaitu 80-90%.
Fasilitas perkantoran di Kota Gresik banyak tersebar di Jl. Wahidin Sudiro Husodo
dan Jl. Veteran. Rata-rata proporsi KDB pada tiap persil fasilitas perkantoran adalah
60-70%.
Tabel 2.28. Jenis dan Luasan RTH di Kawasan Perkotaan Kabupaten Gresik
LUASAN
NO JENIS RTH NAMA RTH
(Ha)
I RTH Publik
1 RTH Kawasan Taman Kota Alun-alun, Segoromadu, Taman GNI, 44,05
dan Lingkungan Sidomoro, Bunderan GKB (Taman Kota);
Taman Randuagung, Taman Segunting,
Taman Tubanan, Taman Sidokumpul
(Taman Lingkungan Perumahan);
Taman Tri Darma, Taman Petrokimia
Gresik, Taman Pemda (Taman Lingkungan
Perkantoran & Gedung Komersial)
2 RTH Hutan Kota Hutan Petrokimia, Hutan Semen, Hutan 341,94
Ngargosari, Hutan Tenggulunan Hutan
Prambanan, Hutan Perkebunan Rakyat dan
Hortikultura
3 RTH Pemakaman Kel. Tlogopojok, Ds. Pulopancikan, Kel. 13,53
Sukorame, Kel. Tlogopatut, Kel. Ngipik, Kel.
Sidokumpul, Kel. Karangturi, TMP
4 Jalur Hijau Sempadan Jalan Median Gub. Suryo, Median Veteran, Median 2,35
Kartini, Median Akses Tol, Median Dr. Wahidin
SH, Pulau Jalan Sidomoro, Pulau Jalan
Kebomas, Pulau Jalan GNI, Pulau Jalan
Perlimaan Petro
5 Jalur Hijau Sempadan Kali Lamong, Kali Tutup Timur, Kali Tutup 102,24
Sungai Barat, Kali Roomo, Kali Tengger, Kali Towo dan
Pelabuhan Petrokimia, Kali Pelabuhan Gresik,
Kali Pelabuhan Semen
6 Jalur Hijau Sempadan Hutan Mangrove Desa-desa: Telaga Pojok, 3,74
Pantai Lumpur, Gulomantung, Tenggulunan,
Kedanyang, Terambangan, Segoro Madu,
Karang Kiring, Sukorejo
7 Jalur Hijau Sempadan Telaga Ngipik, Waduk Banjar Urip, Telaga 2,88
Telaga (lebar sempadan 50 Pegat, Telaga Sidomoro
m)
8 Jalur Hijau Sempadan Rel Desa Tenggulan Kemuteran, Desa Sidorukun 25,37
KA (lebar sempadan 20 m) Manyar
9 RTH Sempadan SUTT Sidorukun-Tenggulunan, Kramatinggil- 57,12
(lebar sempadan 50 m) Segoromadu, Kramatinggil-Kembangan,
Segoromadu-Ngipik
JUMLAH (I) 593,22
41
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
LUASAN
NO JENIS RTH NAMA RTH
(Ha)
II RTH Privat
1 RTH Kawasan Industri Semen Gresik, Petrokimia Gresik 135,41
2 RTH Kawasan BP Randu Agung, Perum. Kota Gresik Baru 32,85
permukiman (GKB), Graha Kembangan Asri, Alam Bukit
Raya, Bukit Randu Agung Indah, BP Kulon
3 RTH Perdagangan, Jasa, 4,47
Perkantoran
JUMLAH (II) 172,73
TOTAL 765,95
Sumber : NSPM RTH Kota Gresik 2008, Hasil Analisa 2012
Gambar 2.19. Peta Citra Satelit Kota Gresik (Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas)
Sumber: Citra Satelit 2010, Kuartal IV
42
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Tabel 2.29. Hasil Perhitungan Jenis dan Luasan RTH di Kawasan Perkotaan Kabupaten
Gresik berdasarkan Peta Citra
LUASAN
NO JENIS RTH NAMA RTH
(Ha)
I RTH Publik
1 RTH Kawasan Taman Alun-alun, Segoromadu, Taman GNI, Sidomoro, 44,05
Kota dan Lingkungan Bunderan GKB (Taman Kota);
Taman Randuagung, Taman Segunting, Taman
Tubanan, Taman Sidokumpul (Taman Lingkungan
Perumahan);
Taman Tri Darma, Taman Petrokimia Gresik, Taman
Pemda (Taman Lingkungan Perkantoran & Gedung
Komersial)
2 RTH Hutan Kota Hutan Petrokimia, Hutan Semen, Hutan Ngargosari, 226.70
Hutan Tenggulunan Hutan Prambanan, Hutan
Perkebunan Rakyat dan Hortikultura
3 RTH Pemakaman Kel. Tlogopojok, Ds. Pulopancikan, Kel. Sukorame, Kel. 13,53
Tlogopatut, Kel. Ngipik, Kel. Sidokumpul, Kel. Karangturi,
TMP
4 Jalur Hijau Sempadan Median Gub. Suryo, Median Veteran, Median Kartini, 2,23
Jalan Median Akses Tol, Median Dr. Wahidin SH, Pulau Jalan
Sidomoro, Pulau Jalan Kebomas, Pulau Jalan GNI, Pulau
Jalan Perlimaan Petro
5 Jalur Hijau Sempadan Kali Lamong, Kali Tutup Timur, Kali Tutup Barat, Kali 87,50
Sungai Roomo, Kali Tengger, Kali Towo dan Pelabuhan
Petrokimia, Kali Pelabuhan Gresik, Kali Pelabuhan Semen
6 Jalur Hijau Sempadan Hutan Mangrove Desa-desa: Telaga Pojok, Lumpur, 3,74
Pantai Gulomantung, Tenggulunan, Kedanyang, Terambangan,
Segoro Madu, Karang Kiring, Sukorejo
7 Jalur Hijau Sempadan Telaga Ngipik, Waduk Banjar Urip, Telaga Pegat, Telaga 2,77
Telaga (lebar sempadan Sidomoro
50 m)
8 Jalur Hijau Sempadan Desa Tenggulan Kemuteran, Desa Sidorukun Manyar 25,37
Rel KA (lebar sempadan
20 m)
9 RTH Sempadan SUTT Sidorukun-Tenggulunan, Kramatinggil-Segoromadu, 57,12
(lebar sempadan 50 m) Kramatinggil-Kembangan, Segoromadu-Ngipik
JUMLAH (I) 463.01
II RTH Privat
1 RTH Kawasan Industri Semen Gresik, Petrokimia Gresik 100,91
2 RTH Kawasan BP Randu Agung, Perum. Kota Gresik Baru (GKB), Graha 32,85
permukiman Kembangan Asri, Alam Bukit Raya, Bukit Randu Agung
Indah, BP Kulon
3 RTH Perdagangan, Jasa, 4,47
Perkantoran
JUMLAH (II) 138,23
TOTAL 601,24
Dari total luas wilayah perkotaan Kota Gresik seluas 35,60 Km2 atau 3.560 Ha, luas
total RTH (Publik dan Privat) yang dimiliki seluas 601,24 Ha, atau hanya 16,89 % dengan
rincian RTH Publik seluas 13,01 % dan RTH Privat seluas 3,88 %. Jadi kedua kelompok RTH
tersebut masih jauh dibawah target standar minimal pemenuhan RTH Perkotaan menurut
Permen PU Nomor 05/PRT/M/2008.
43
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Tabel 2.30. Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas
hingga Tahun 2014
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Tahun
Kec. GRESIK Kec. KEBOMAS Jumlah
2001 76.968 71.567
2002 77.465 74.146
2003 80.741 75.833
2004 80.975 77.506
2005 81.804 79.365
2006 82.353 81.375
2007 86.970 87.404
2008 82.540 91.411
2009 83.458 93.365
2010 84.092 95.594
44
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Terdapat enam kawasan perumahan yang ada di Kota Gresik yaitu BP Randu Agung, Perum
Kota Gresik Baru (GKB), Graha, Kembangan Asri, Alam Bukit Raya, Bukit Randu Agung
Indah, dan BP Kulon. Kawasan perumahan terbesar yang juga membutuhkan
pengembangan RTH privat terluas yaitu perumahan BP Kulon.
45
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Bentuk RTH yang dibutuhkan untuk dikembangkan oleh kawasan perumahan tersbut dapat
berupa, taman lingkungan, jalur hijau, dan juga areal pemakaman. Kebutuhan yang
ditetapkan berdasarkan hasil analisa adalah sekitar 11,91 Ha.
Di wilayah kota Gresik terdapat dua kawasan industri besar yang yang meliputi kawasan
industri semen gresik dan petrokimia. Pada kawasan industri, RTH dialokasikan 30 % dari
keseluruhan total kawasan ekonomi khusus dengan pembagian RTH publik seperti taman,
median jalan, fasilitas olah raga sebesar 20 % dan RTH privat seperti koefisien dasar hijau
(KDH) bangunan per blok serta pekarangan di permukiman sebesar 10 %.
46
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Berdasarkan tabel di atas maka dapat diketahui bahwa jumlah kebutuhan ruang terbuka hijau
yang harus dimiliki kawasan industri yaitu seluas 96,41 Ha.
Masing-masing fasilitas memiliki ketetapan KDB persil yang berbeda-beda sesuai dengan
ketetapan yang ada pada RTRW Gresik. Sehingga untuk mendapatkan kebutuhan RTH total
kawasan fasum dan fasos maka dilakukan perhitungan KDB dan total luasan lahan fasilitas
umum.
Tabel 2.34. Analisis Kebutuhan RTH Berdasarkan KDB Rencana pada Luasan
Penggunaan Lahan Fasilitas
Total Luasan KDB yang Kebutuhan RTH Total
No. Fasilitas Umum
m2 Ditetapkan (Ha)
1 Pemukiman 5.162.770 60 70% 1.548.831 - 2.065.108
2 Fasilitas pendidikan 670.800 50 60% 268.320 - 335.400
3 Fasilitas kesehatan 413.650 50 60% 165.460 - 206.825
4 Fasilitas peribadatan 179.174 50 60% 71.670 - 89.587
47
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kebutuhan RTH privat kawasan permukiman yang
harus disediakan yaitu maksimal sebesar 206,51 Ha dan minimal sebesar 154,88 Ha. Kebutuhan
RTH privat fasilitas pendidikan yang harus disediakan yaitu maksimal sebesar 33,54 Ha dan
minimal sebesar 26,83 Ha. Kebutuhan RTH privat fasilitas kesehatan yang harus disediakan
yaitu maksimal sebesar 20,68 Ha dan minimal sebesar 16,55 Ha. Kebutuhan RTH privat fasilitas
peribadatan yang harus disediakan yaitu maksimal sebesar 8,96 Ha dan minimal sebesar 7,12
Ha. Kebutuhan RTH privat fasilitas perindustrian yang harus disediakan yaitu maksimal sebesar
60,34 Ha dan minimal sebesar 48,27 Ha. Kebutuhan RTH privat fasilitas perindustrian yang
harus disediakan yaitu maksimal sebesar 60,34 Ha dan minimal sebesar 48,27 Ha. Kebutuhan
RTH privat fasilitas perdagangan yang harus disediakan yaitu maksimal sebesar 7,85 Ha dan
minimal sebesar 2,62 Ha. Jadi, kebutuhan total RTH privat untuk fasum dan fasos adalah
maksimal sebesar 337,88 Ha dan minimal sebesar 256,32 Ha.
48
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
2.3.2.1. Taman
Taman untuk 250 penduduk
Setiap 250 penduduk membutuhkan minimal 1 taman sebagai tempat bermain anak
dengan luas sekurang-kurangnya 250 m2 dengan standar 1 m2/penduduk.
Taman untuk 2.500 penduduk
Untuk setiap kelompok penduduk 2.500 penduduk diperlukan sekurang-kurangnya 1
daerah terbuka, disamping daerah-daerah terbuka yang sudah ada pada tiap kelompok
250 penduduk. Luas area yang diperlukan 1.250 m2 atau dengan standar 0,5
m2/penduduk. Lokasinya dapat disatukan dengan pusat kegiatan RW.
Taman dan Lapangan Olah Raga untuk 30.000 penduduk
Sarana ini diperlukan untuk kelompok 30.000 penduduk dapat melayani aktivitas
kelompok di area terbuka. Sarana ini dapat berbentuk taman yang dilengkapi lapangan
olah raga, sehingga berfungsi serba guna dan tetap terbuka, serta ditanam pohon-pohon
yang berfungsi sebagai peneduh. Luas area yang dibutuhkan 9.000 m2 atau dengan
standar 0,3 m2/penduduk.
Taman dan lapangan Olah Raga untuk 120.000 penduduk
Setiap kelompok penduduk sekurang-kurangnya harus memiliki 1 lapangan hijau
terbuka. Luas area yang diperlukan 24.000 m2 atau dengan standar 0,2 m2/penduduk.
49
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Lokasi tidak harus di pusat kecamatan namun apabila dapat disatukan akan menjadi
lebih baik.
Taman dan Lapangan Olah Raga untuk 480.000 penduduk
Sarana yang ada berbentuk kompleks, meliputi stadion, taman atau tempat bermain,
area parkir, bangunan-bangunan fungsional. Luas tanah yang dibutuhkan 144.000 m2
atau dengan standar 0,3 m2/penduduk.
Dari standar penyediaan RTH diatas diperoleh kebutuhan RTH di Kecamatan Gresik dan
Kebomas sebagai berikut:
Tabel 2.36. Analisis Hirarki RTH berdasarkan Kriteria Unit Lingkungan III, II, dan I
Jumlah Unit Lingkungan Perencanaan RTH TOTAL
Penduduk LUAS
Unit L-III Unit L-II Unit L-I
No. Kecamatan Tahun
2014 (30.000 Luas (2.500 Luas (250 Luas
(Ha)
(jiwa) jiwa) (Ha) jiwa) (Ha) jiwa) (Ha)
1. Gresik 88.619 2 unit 1,80 9 unit 1,13 25 unit 0,63 3,56
2. Kebomas 106.473 3 unit 2,70 5 unit 0,63 16 unit 0,40 3,73
Jumlah 5 unit 4,50 14 unit 1,76 36 unit 1,03 7,29
Sumber : Hasil Analisis, 2012(Berdasarkan Peraturan Menteri PU Nomor 05?PRT/M/2008)
Dari jumlah penduduk yang diproyeksikan hingga tahun perencanaan 2014, jumlah penduduk
masing-masing Kecamatan Gresik dan Kecamatan Kebomas diperolah angka kebutuhan
penyediaan RTH Taman Kota hingga Tahun 2014 seluas 7,29 Ha dan jumlah penduduk yang
masih dibawah standar minimal penyediaan RTH Taman Kecamatan yang melayani 120.000
jiwa, dengan luas minimal/kapita 0,2 m2/jiwa (Peraturan Menteri PU Nomor 05/PRT/M/2008).
Pada kondisi eksisting RTH taman kota dan taman lingkungan diperoleh luasan sebesar 44,05
Ha, sehingga untuk kedua kecamatan ini masih mempunyai luasan cadangan kebutuhan RTH
sebesar 36,76 Ha. Cadangan RTH ini harus dipertahankan, dan tidak dibolehkan untuk
dialihfungsikan.
50
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Kebutuhan taman dan lapangan olah raga di Kecamatan Gresik dan Kecamatan
Kebomas adalah sebagai berikut:
51
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Dengan demikian hingga Tahun 2014 masih terdapat defisit target penyediaan RTH
Jalur Hijau sebesar 123,67 Ha.
2.3.2.4. Pemakaman
Sarana lain yang merupakan ruang terbuka adalah pemakaman kota. Kriteria
penyediaan RTH pemakaman adalah lahan yang dibutuhkan 2 m2/penduduk. Jadi luasan
kebutuhan RTH Pemakaman hingga Tahun 2014 adalah 39,02 Ha. Sedangkan luasan RTH
eksisting adalah 24,00 Ha, sehingga masih dibutuhkan luasan lahan RTH Pemakaman sebesar
15,02 Ha.
L=A.v+b.W
20
Keterangan:
L = Luas RTH kota (m2)
A = Kebutuhan oksigen per orang (kg/jam)
b = Rerataan kebutuhan oksigen per kendaraan bermotor (kg/jam)
v = Jumlah Penduduk
W = Jumlah kendaraan bermotor
20 = Tetapan (kg/jam/Ha)
52
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Lt = Xt + Zt
(54)(0,9375)
Keterangan :
Lt = Luas RTH Kota pada Tahun ke-t (m2)
Xt = Jumlah kebutuhan oksigen bagi penduduk pada tahun ke-t
Zt = Jumlah kebutuhan oksigen bagi kendaraan bermotor pada tahun ket
54 = Tetapan yang menunjukan bahwa 1 m2 luas lahan
menghasilkan 54 gram berat kering tanaman per hari
0,9375 = Tetapan yang menunjukan bahwa 1 gram berat
kering tanaman adalah setara dengan produksi oksigen 0,9375
Berdasarkan ketentuan yang ada Fadelli dkk (2004), kebutuhan oksigen tiap orang dijelaskan
dengan rumus sebagai berikut :
Sedangkan kebutuhan oksigen pada kendaraan (Zt), dalam ketentuan Fadelli dkk (2004)
dijelaska sebagai berikut :
Zt = Ztbensin + Ztsolar
53
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Berdasarkan ketentuan yang ada (Wisesa, 1988), kebutuhan oksigen tiap orang adalah
0,0193 m3/jam yang setara dengan 19,3 liter/jam (0,0193 x 1000), dengan asumsi
kebutuhan per-hari mencapai 463,2 liter/hari (19,3 x 24 jam).
1 liter udara O2 = 1,4 gram O2.
463,2 liter/hari x 1,4 gram O2 = 648,48 gram O2/hari tiap penduduk.
Untuk kendaraan bensin membutuhkan bahan bakar 0,200-0,220 kg/PS.jam (rata-rata
0,210 kg/PS.jam). Ketentuan kebutuhan oksigen adalah 1 kg bahan bakar membutuhkan
2,77 kg O2.
Diasumsikan kebutuhan bahan bakar per-hari untuk kendaraan bermotor adalah 0,210
kg/PS. Jam x 24 jam = 5,04 kg/hari.
Jadi, kebutuhan oksigen untuk kendaraan bermotor sebesar 5,04 kg/hari x 2,77 kg =
13,9608 Kg O2.
Kebutuhan RTH berdasarkan jumlah penduduk pada kawasan perkotaan Gresik adalah sebagai
berikut:
Pt = 195.091 x 648,48 gram O2/hari = 126.512.611,68 gram O2/hari
Kt = 311.058 x 13,9608 Kg O2 = 4.342.618,53 Kg O2 = 4.342.618.526,40 gram O2
Lt = (126.512.611,68 + 4.342.618.526,40) gram O2 / (54 gr/m2 x 0,9375)
= 4.469.131.138,08 gram O2 / 50,625 gram/m2.
= 88.279.133,59 m2
= 8.827,91 Ha
54
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
L = Po.K (1 + r - c) t - PAM - Pa
z
Keterangan :
L = Luas hutan yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan air (dalam Ha)
Po = Jumlah penduduk kota pada tahun ke 0
K = Konsumsi air per kapita (liter/hari)
r = Laju kebutuhan air bersih (biasanya seiring dengan laju pertambahan penduduk
kota setempat)
t = Tahun
c = Faktor koreksi (besarnya tergantung dari upaya pemerintah dalam penurunan laju
pertumbuhan penduduk)
PAM = Kapasitas suplai air oleh PAM (dalam m3/tahun)
Pa = Potensi air tanah saat ini
z = Kemampuan lahan menyimpan air (m3/Ha/tahun)
Keterangan :
LS = Koefisien Bentuk Daun Rata-Rata (Mean Leaf-Shape Coefficient) untuk masing-
masing kelompok tumbuhan pembentuk hutan kota yang merupakan nisbah
antara lebar daun dan panjang daun rata-rata.
CS = Koefisen Bentuk Tajuk Rata-Rata (Mean Crown-Shape Coefficient) untuk masing-
masing kelompok tumbuhan pembentuk hutan kota, yang merupakan nisbah
antara lebar tajuk dan tinggi tajuk rata-rata.
55
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Berdasarkan pertimbangan isu-isu penting, luas RTH yang harus dibangun, khususnya
pada kota-kota yang memiliki masalah kekurangan air bersih, sebaiknya ditetapkan
berdasarkan pemenuhan kebutuhan akan air seperti rumus berikut (Sutisna et.al, 1987 dalam
Dahlan, 1992):
La = Po.K (1 + r - c) t PAM.Pa
z
Keterangan :
La = luas RTH kota yang harus dibangun
Po = Jumlah penduduk
K = Konsumsi air per kapita
r = Laju peningkatan pemakaian air
C = Faktor pengendali
PAM = Kapasitas Suplai Perusahaan Air Minum
T = Tahun
Pa = Potensi air tanah
Z = Kemampuan hutan kota dalam menyimpan air
56
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Gambar 2.20. Konsep Insect Way Network Struktur RTH Kota Gresik.
57
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
58
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Gambaran ketiga lokasi ini pada peta Kota Gresik sebagai berikut.
RTH Lumpur
Sebelah timurnya telah dibangun RTH
taman rekreasi
RTH Gulomantung 2
Sebelah selatannya adalah
perkampungan yang diremajakan
menjadi rumah susun
RTH Gulomantung 1
Sebelah utaranya adalah pabrik, dan
sebelah timurnya adalah Rusun
Gambar 2.22. Peta Lokasi Usulan RTH Program P2KH Perkotaan Kota Gresik
59
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
60
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
sejalan bahkan mendukung strategi tersebut. Keduanya perlu disinergikan untuk menciptakan
kenyamanan ruang dan kebutuhan biologis mahluk hidup.
Pengembangan jalan-jalan perkotaan yang dibutuhkan bagi kendaraan perlu diimbangi
dengan penyediaan ruang bagi pejalan kaki yang hijau dan nyaman. Ruang-ruang lahan yang
terlantar hendaknya dimanfaatkan untuk meningkatkan ketersediaan RTH perkotaan, menjadi
taman-taman yang aktif maupun pasif. Pemanfaatan lahan terlantar secara pasif juga dapat
mendatangkan nilai ekonomis warga kota melalui program urban farming.
RTH jalan dan rel kereta memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penggunanya.
RTH sungai memberikan fungsi pemeliharaan sungai, mencegah terjadinya banjir dan genangan
air hujan, memberikan barrier terhadap polusi kegiatan didekatnya. RTH SUTT memberikan
61
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
jarak aman terhadap kemungkinan bencana dan gangguan medan listrik terhadap manusia di
sekitarnya.
62
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
RTH dengan fungsi khusus ini keberadaannya sangat penting seperti dijelaskan di atas.
Oleh karenanya rencana pengembangannya harus memenuhi standar kebutuhan ruang
penyediaan RTH sesuai dengan fungsi masing-masing.
63
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Tabel 2.39. Jenis Vegetasi yang dapat dikembangkan di Wilayah Kota Gresik
No Jenis Vegetasi Keterangan
1. Sono Kembang/ Agsana Agsana tergolong tanaman keras berbatang lurus yang mudah tumbuh di
daerah tropis seperti Indonesia. Kulitnya bergetah, namun keras kering.
Daunnya bersirip, panjangnya 8 Cm. berbungga mirip kupu kupu,
kuning dan wangi. Buahnya berbentuk polong, berpenampang 1 Dm,
bersayap, berbiji 1, agak bundar, tapi ujungnya menyerupai parh.
64
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
65
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
66
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Bentuk tajuknya indah. Perpaduan bentuk dan warna daunnya yang hijau
mengilap. Buah matang berwarna hingga jingga. Termasuk jenis pohon
bergetah. Tingginya mencapai 15 meter
Lokasi tumbuh : Dataran Rendah dan Dataran Tinggi
12. Randu/ Malvaceae Perawatan:
. Pemangkasan dilakukan pada awal musim penghujan.
Fungsi :
. Tanaman pengarah jalan
67
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
68
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
69
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
70
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
71
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Tanaman hias berbunga indah ini memiliki bonggol yang unik menyerupai
bonsai. Ukurannya lebih mungil disbanding kamboja biasa dengan
ketinggian hanya 1 m. Bunga berbentuk terompet dan berwarna menarik.
Daun hijau mengilap, tebal, dan berbentuk oval membesar pada bagian
ujungnya. Asalnya dari Gurun Sahara, Arizona.
72
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
29 Bintaro Fungsi :
. Point of interest
. Tanaman pengarah jalan
Daun Bintaro bentuknya memanjang, simetris, dan menumpul pada bagian
ujung dengan ukuran bervariasi, tetapi rata-rata memiliki panjang 25 cm.
Tersusun secara spiral, terkadang berkumpul pada ujung roset
73
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Bentuk kumpulan daun pale mini menyerupai ekor tupai. Daun berwarna
hijau tua menjuntai, seperti ekor panjang. Tingginya dapat mencapai 6 m.
Lebih suka ditanam di tanah mengandung pasir dan tidak tergenang air.
74
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Sesuai namanya, pale mini berasal dari Canary Island. Kumpulan daunnya
menyerupai sisir. Daunnya cukup tajam jika disentuh. Daun berwarna hijau
pucat ini cukup tebal dan licin jika dipegang. Buah berwarna merah tumbuh
bergerombol dalam tandan-tandan.
75
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Tanaman hias asal Cina ini memiliki bentuk daun seperti bintang. Daun
berwarna hijau dengan tekstur kasar. Tumbuh merumpun dan tidak
memiliki bunga ataupun aroma.
38 Karet
76
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
77
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
78
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
BAB III
RENCANA PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN
79
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
80
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Adapun komponen-komponen utama dari sistem RTH di wilayah perencanaan antara lain
adalah :
1. Hutan Kota
Hutan kota merupakan komunitas vegetasi berupa pohon dengan asosiasinya yang tumbuh
di lahan kota atau sekitarnya, berbentuk jalur, menyebar atau bergerombol (menumpuk)
dengan struktur menyerupai hutan alam, membentuk habitat yang memungkinkan
kehidupan bagi satwa liar dan menimbulkan lingkungan sehat, susana nyaman, sejuk dan
estetis.
Beberapa tujuan dikembangkannya hutan kota adalah sebagai penyangga lingkungan kota
yang berfungsi untuk :
Memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai estetis
Meresapkan air
Menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota
Mendukung pelestarian dan perlindungan keanekaragaman hayati.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pengembangan Hutan Kota diarahkan pada
kawasan-kawasan kendala yang sulit untuk dikembangkan sebagai kawasan terbangun,
81
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
misalnya lahan dengan kontur curam, serta lahan eks tambang yang tidak memungkinkan
untuk direklamasi.
82
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Mahoni Penanaman
- Jarak : 4 6 m
- Jika ditanam rapat < 3 m , dapat berfungsi
sebagai pemecah angin.
Fungsi
- Menyerap CO2 sebesar 295,73 kg/tahun
- Tanaman pemecah angin
- Tanaman peneduh
- Tanaman pengarah jalan
- Memiliki kemampuan evapotranspirasi yang
tinggi
Pemeliharaan
- Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (
masa pertumbuhan) dan NPK kandungan
fosfor tinggi (masa pembungaan)
- Pemangkasan secara insidental.
- Penyiraman intensif
83
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Puring Penanaman
- Jarak tanam < 1 m (rapat)
Fungsi
- Menyerap CO sebesar 41,59 %
- Sebagai penahan silau lampu kendaraan
- Meredam kebisingan
Perawatan
- Frekuensi pemupukan 1 kali/3 bulan (pupuk
N)
- Pemangkasan secara insidental
84
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Trembesi Fungsi
- Menyerap CO2 sebesar 28,5 ton/tahun
- Menyerap gas NO2 sebesar 35,37 N (g/g).
- Meredam kebisingan
- Memiliki kemampuan
evapotranspirasisehingga dapat mengatasi
penggenangan
Angsana Penanaman
- Jarak : 3 m
Fungsi
- Menyerap CO2 sebesar 11,12 kg/tahun
Puring Penanaman
- Jarak : 2 m
Fungsi
- Menyerap CO2 sebesar 295,73 kg/tahun
- Tanaman pemecah angin
- Tanaman peneduh
- Tanaman pengarah jalan
- Memiliki kemampuan evapotranspirasi yang
85
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Akasia Penanaman
- Jarak : 4 - 6 m
Fungsi
- Menyerap CO2 sebesar 815,19 kg/tahun
- Menyerap NO2 sebesar 22,85 (g/g)
- Tanaman peneduh
Pemeliharaan
- Pemupukan pada masa pertumbuhan (NPK
dengan N tinggi) dan pemupukan pada masa
pembungaan (NPK dengan kadar P tinggi)
- Pemangkasan secara insidental.
- Penyiraman intensif
- Penyinaran penuh
Kenanga Penanaman
- Jarak : 3-5 m
Fungsi
- Menyerap CO2 sebesar 756,59 kg/tahun
- Tanaman peneduh
- Tanaman penyerap bau
Kemuning Penanaman
- Jarak : 3-5 m
Fungsi
- Menyerap NO2 4,56 (g/g)
86
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Bambu Fungsi
- Bambu selain baik untuk meredam kebisingan
juga dapat menurunkan NO2 sebesar 25,33
(g/g)
Pemeliharaan
- Pemangkasan secara insidental.
- Penyiraman intensif
Puring Penanaman
- Jarak : 2 m
Fungsi
- Menyerap CO2 sebesar 295,73 kg/tahun
- Tanaman pemecah angin
- Tanaman peneduh
- Tanaman pengarah jalan
- Memiliki kemampuan evapotranspirasi yang
tinggi
Pemeliharaan
- Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (
masa pertumbuhan) dan NPK kandungan
fosfor tinggi (masa pembungaan)
- Pemangkasan secara insidental.
- Penyiraman intensif
Bougenville Penanaman
- Jarak < 2 m
Fungsi
- Menyerap CO sebesar 41,59 %
- Sebagai penahan silau lampu kendaraan
- Meredam kebisingan
Beringin Fungsi
- Menyerap CO2 sebesar 539,90 kg/tahun
- Mampu menyerap timbal 1,025 mg/l
- Meredam kebisingan
- Memiliki kemampuan evapotranspirasi yang
tinggi
87
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
2. Taman Kota
Taman dapat diartikan sebagai tanaman yang ditanam dan ditata sedemikian rupa, baik
sebagian maupun semuanya hasil rekayasa manusia untuk mendapatkan komposisi
tertentu yang indah. Setiap jenis tanaman mempunyai karakteristik tersendiri baik menurut
bentuk, warna dan teksturnya.
Taman kota adalah taman yang ditujukan untuk melayani penduduk satu kota atau bagian
wilayah kota. Taman kota dapat dilengkapi fasilitas rekreasi dan olahraga dimana semua
fasilitas tersebut terbuka untuk umum.
RTH berupa taman dapat dimanfaatkan oleh penduduk untuk melakukan berbagai aktivitas
di dalam satu kecamatan. Taman ini dapat berupa taman aktif dengan fasilitas utama
lapangan olahraga, dengan jalur trek lari di seputarnya, atau dapat berupa taman pasif
untuk kegiatan yang lebih bersifat pasif, sehingga lebih didominasi oleh ruang hijau.
Kelengkapan taman ini adalah sebagai berikut:
Taman kota yang akan dikembangkan di wilayah perencanaan Beberapa taman kota yang
akan dikembangkan di wilayah perencanaan, antara lain :
Alun-Alun Pusat Kota Lama
Alun-alun Kota Gresik ini berada di kawasan pusat kota lama, tepatnya di Kecamatan
Gresik pada SKP .I, UP I.9. Saat ini, alun-alun sebagai sebagai wadah interaksi masyarakat
kota dan tempat rekreasi keluarga sudah berjalan sebagaimana fungsinya. Namun
88
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
dengan meningkatkan kualitas taman serta fasilitas rekreasi yang menunjang fungsi dari
taman kota ini diharapkan alun-alun tersebut dapat menjadi ruang terbuka yang lebih
aktif dan menjadi identitas serta kebanggaan Kota Gresik.
Taman Kota Gresik Kota Baru
Taman kota di lingkungan Perumahan Gresik Kota Baru I ini berada di Kecamatan
Kebomas pada SKP III, UP III.4. Taman ini juga dimanfaatkan sebagai wadah interaksi
masyarakat kota karena sudah dilengkapi dengan fasilitas penunjang rekreasi, seperti
taman bermain. Kualitas taman kota ini juga perlu ditingkatkan sehingga menjadi salah
satu meeting point di kawasan kota baru Gresik.
Taman Kota Pusat Kota Baru
Taman kota yang akan direncanakan di sekitar Jalan Tol Surabaya-Gresik ini berada di
Kecamatan Kebomas pada SKP IV, UP IV.2. Taman kota yang akan dikembangkan dibuat
semacam alun-alun di kawasan kota baru yang dapat dimanfaatkan sebagai wadah
interaksi masyarakat kota dan tempat rekreasi keluarga. Dengan demikian, disamping
sebagai meeting point diharapkan taman kota ini dapat mewakili identitasnya sebagai
kota baru di kawasan perkotaan Gresik (Kecamatan Gresik dan Kebomas).
3. Taman Lingkungan
Taman lingkungan adalah taman yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat melakukan
berbagai aktifitas sosial di lingkungan tertentu. Taman lingkungan ini dapat berupa taman
aktif yang dilengkapi dengan fasilitas rekreasi dan olahraga, atau dapat berupa taman pasif
sehingga lebih didominasi oleh ruang hijau dengan pohon-pohon tahunan.
Taman lingkungan dapat dibedakan berdasarkan skala pelayanannya, seperti Taman Rukun
Tetangga (RT), Taman Rukun Warga (RW), Taman Kelurahan dan Taman Kecamatan.
Taman lingkungan yang akan dikembangkan di wilayah perencanaan adalah minimal
Taman RT yang melayani berbagai kegiatan penduduk dalam satu lingkungan RT.
89
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Tabel 3.4. Rencana Penataan Jenis Vegetasi Koridor Jalan, Median Jalan dan Pulau Jalan
Jenis RTH Kelas Jenis vegetasi Keterangan
Jalan
Jalur Hijau TOL Tanjung Perawatan
Koridor Jalan Pemupukan saat pertumbuhan (NPK berkadar N tinggi) dan saat pembuangan (NPK dengan kadar P
tinggi)
Pemangkasan secara insidental
Fungsi
Tanaman peneduh
Tanaman pengarah jalan
Tanaman tabir (screen) jika ditanam massal sejajar.
Perbanyakan :
Biji dan cangkok
butuhan Cahaya :
Cahaya penuh
Jarak penanaman: 4-6 m Kelembapan :
Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
Penyiraman semiintensif
Bentuk tajuknya indah. Perpaduan bentuk dan warna daunnya yang hijau mengilap. Buah matang berwarna
hingga jingga. Termasuk jenis pohon bergetah. Tingginya mencapai 15 meter
Lokasi tumbuh : Dataran Rendah dan Dataran Tinggi
Filicium Decipiens Thw / Kerai Payung, Perawatan :
Kere Payung Pemupukan pada masa pertumbuhan (NPK dengan N tinggi) dan pemupukan pada masa pembungaan
(NPK dengan kadar P tinggi)
Fungsi :
Tanaman peneduh karena tajuknya lebar dan masif
Tanaman pengarah jalan
Kebutuhan Cahaya : Cahaya penuh
Kelembapan : Sedang
Kebutuhan Penyiraman : Penyiraman intensif
Daya Tumbuh : Lambat
Bentuk tajuknya bulat atau semiglobular bagai payung terbuka. Daun-daunya rimbun berwarna hijau tua
Jarak penanaman: 4-6 m mengilap. Ketinggiannya mencapai 25 m. Daunnya merupakan daun majemuk menyirip. Bunganya majemuk
malai yang muncul dari ketiak daun. Mahkotanya berwarna putih. Buahnya termasuk buah batu berbentuk bulat
memanjang.
90
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
91
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Jarak tanam: 6 m
Pada lingkungan yang ideal, tingginya dapat mencapai 30-40 m dengan diameter batang 80 -100 cm.
berbatang lurus dank eras. Warna kayunya bervariasi dari cokelat sampai merah gelap. Bunganya berdiameter
8 cm, berwarna kuning terang, dan beraroma wangi.
92
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Bentuk tajuknya bulat. Daunnya berwarna hijau mengilap. Panjang daun 15-20 cm dengan ujung menyempit
dan tepinya berombak. Dari ketiak daun atau ranting muncul bunga majemuk yang menghasilkan buah. Buah
bulat sebesar 2 cm dan berwarna kuning kehijauan.
Sono Kembang/ Angsana Fungsi
Tanaman peneduh karena tajuknya lebar dan masif.
Tanaman pengarah jalan.
Perawatan :
Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa pertumbuhan) dan NPK kandungan fosfor tinggi
(masa pembuangan)
Pemangkasan secara insidental
Daun majemuk menyirip ganjil. Bunganya merupakan majemuk tandan. Kelopak bunganya berbentuk lonceng
dengan mahkota bunga berwarna kuning jingga.
Tinggi Mencapai 40 m
Jarak tanam: 6 m
93
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Batangnya berwarna merah menyala yang tampak kontras dengan warna hijau daunnya. Daun berbentuk
lanset yang tumbuh di tangkai daun. Tanaman asli Asia Tenggara ini tumbuh merumpun. Sebaiknya ditanam
dengan penggabungan bebatuan alam berwarna putih atau hijau muda.
94
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Batangnya berwarna merah menyala yang tampak kontras dengan warna hijau daunnya. Daun berbentuk
lanset yang tumbuh di tangkai daun. Tanaman asli Asia Tenggara ini tumbuh merumpun. Sebaiknya ditanam
dengan penggabungan bebatuan alam berwarna putih atau hijau muda.
95
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Perbanyakan :
Biji
Kebutuhan Cahaya :
Cahaya penuh
Kelembapan :
Sedang
Kebutuhan Penyiraman :
Penyiraman semiintensif
Bentuk kumpulan daun pale mini menyerupai ekor tupai. Daun berwarna hijau tua menjuntai, seperti ekor
panjang. Tingginya dapat mencapai 6 m. Lebih suka ditanam di tanah mengandung pasir dan tidak tergenang
air.
Jalur Hijau Lokal Sono Kembang/ Angsana Fungsi
Koridor Jalan Tanaman peneduh karena tajuknya lebar dan masif.
Tanaman pengarah jalan.
Perawatan :
Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi (masa pertumbuhan) dan NPK kandungan fosfor tinggi
(masa pembuangan)
Pemangkasan secara insidental
Daun majemuk menyirip ganjil. Bunganya merupakan majemuk tandan. Kelopak bunganya berbentuk lonceng
dengan mahkota bunga berwarna kuning jingga.
Tinggi Mencapai 40 m
Jarak tanam: 6 m
Pohon Sapu Tangan Perawatan : Pemupukan dilakukan saat pertumbuhan (NPK berkadar N tinggi) saat pembungaan (NPK
dengan kadar P tinggi), Pemangkasan secara insidental
Fungsi : Point of interest, Tanaman peneduh karena tajuknya yang lebar
Keistimewaan dari pohon ini adalah daun-daun mudanya terlihat terkulai, seperti lipatan. Daun mudanya
seperti sutera menggantung ini berubah warna dari hijau muda, kuning kemerahan, hijau hingga akhirnya
hijau tua. Tingginya mencapai 15 m. Daunnya majemuk menyirip. Bunganya merupakan majemuk
berwarna putih.
Lokasi tumbuh : Dataran Rendah dan Dataran Tinggi
Jarak tanam: 3-4 m Tinggi Mencapai 15 m
96
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Bunga Kertas Perawatan : Pemupulan dilakukan saat penanaman (pupuk kandang), Penjarangan secara insidential
Fungsi : Penyemarak, terutama pada gaya tanaman bunga, Tanaman display
Bunganya berwarna indah, seperti merah, putih, kuning dan jingga. Tanaman semusim ini ada yang berkelopak dan bunga
tunggal dan berukuran kecil dengan bulu-bulu halus di tiap sisinya. Tanaman yang mudah beradaptasi akan tumbuh optimal
hingga mencapai tinggi 50 cm. Tanaman asal meksiko ini akan semakin mempesona jika ditanam secara massal.
97
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
98
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Puring Fungsi
Memiliki kemampuan evapotranspirasi yang tinggi
Pemeliharaan
Pemupukan NPK kandungan nitrogen tinggi ( masa pertumbuhan) dan NPK kandungan fosfor tinggi
(masa pembungaan)
Pemangkasan secara insidental.
Penyiraman intensif
Perawatan:
Frekuensi pemupukan 1 kali/ 4 6 bulan (pupuk kandang/ kompos)
Pemangkasan secara insidental
99
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
100
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
5. Green Belt
Greenbelt merupakan RTH yang berfungsi sebagai daerah penyangga dan untuk membatasi
perkembangan suatu penggunaan lahan (batas kota, pemisah kawasan, dan lain-lain) atau
membatasi aktifitas satu dengan aktifitas lainnya agar tidak saling mengganggu, serta
pengamanan dari faktor lingkungan sekitarnya. Di dalam konsep RTH wilayah perencanaan,
Greenbelt ini juga merupakan bentuk pengembangan dari RTH lindung, seperti sempadan
sungai, pantai, dan danau/waduk.
Green belt Kawasan Industri
Ruang Terbuka Hijau/green belt yang difungsikan sebagai buffer zone akan
dikembangkan disekitar pusat kegiatan industri. Tujuan utama pengembangan ruang
terbuka hijau ini diantaranya adalah :
Membatasi pengaruh yang ditimbulkan oleh kegiatan yang akan dikembangkan
terhadap lingkungan sekitamya atau sebaliknya
Sebagai pengaman
Menjaga kelestarian lingkungan
Sebagai peneduh dan menciptakan lingkungan yang sejuk dan asri
Mengurangi tingkat polusi, terutama polusi udara dan suara
Kawasan industri sangat potensial terhadap pencemaran udara (CO, CO2, Timbal,
Merkuri, debu) , air dan suara maka Green belt yang difungsikan sebagai buffer zone
akan direncanakan berbentuk memanjang mengikuti batas-batas area industri yang
dipenuhi pepohonan/tanaman yang mempunyai kemampuan menyerap polusi udara, air
dan suara sehingga meminimalisir dampak polusi kawasan-kawasan industri tersebut.
101
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Soka Penanaman :
3 m (rapat)
Perawatan
- Frekuensi pemupukan 1 kali/3 bulan
- Frekuensi pemangkasan 1 kali/ bulan
Tanjung Penanaman
- Jarak penanaman : 3-4 meter
- Jika ditanam rapat < 3 m berfungsi sebagai pemecah
angin
Pemeliharaan
- Pemupukan saat pertumbuhan (NPK berkadar N
tinggi) dan saat pembuangan (NPK dengan kadar P
tinggi)
- Pemangkasan secara insidental
- Penyiraman semiintensif
Angsana Penanaman
- 3- 5 m
102
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Tanjung Penanaman
- Jarak penanaman : 3-4 meter
- Jika ditanam rapat < 3 m berfungsi sebagai pemecah
angin
Pemeliharaan
- Pemupukan saat pertumbuhan (NPK berkadar N
tinggi) dan saat pembuangan (NPK dengan kadar P
tinggi)
- Pemangkasan secara insidental
- Penyiraman semiintensif
103
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Kriteria pemilihan vegetasi dan pola tanam untuk RTH sempadan SUTET adalah sebagai
berikut:
Jenis tanaman yang ditanam adalah tanaman yang memiliki dahan yang kuat, tidak
mudah patah, dan perakaran tidak mengganggu pondasi;
104
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Akarnya menghujam masuk ke dalam tanah. Jenis ini lebih tahan terhadap
hembusan angin yang besar daripada tanaman yang akarnya bertebaran hanya di
sekitar permukaan tanah;
Daunnya tidak mudah gugur oleh terpaan angin dengan kecepatan sedang;
Bukan merupakan pohon yang memiliki bentuk tajuk melebar;
Merupakan pohon dengan katagori kecil (small tree);
Fase anakan tumbuh cepat, tetapi tumbuh lambat pada fase dewasa;
Ukuran dewasa sesuai ruang yang tersedia;
Pola penanaman pemilihan vegetasi memperhatikan ketinggian yang diijinkan;
Buah tidak bisa dikonsumsi langsung oleh manusia;
Memiliki kerapatan yang cukup (50-60%);
Pengaturan perletakan (posisi) tanaman yang akan ditanam harus sesuai gambar
rencana atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
Pemilihan jenis dan ketinggian vegetasi dimaksudkan agar penanaman vegetasi
pada RTH jalur SUTT maupun SUTET, tidak menimbulkan gangguan terhadap
jaringan listrik serta menghindari bahaya terhadap penduduk di sekitarnya. Lokasi
penanaman harus memperhatikan jarak bebas minimum yang diijinkan.
105
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Bungur Fungsi
- Pengawet dan penyubur tanah
- Pemecah angin
Perawatan
- Pemupukan saat pertumbuhan (NPK
dengan kadar N tinggi) dan saat
pembungaan (NPK dengan kadar P
tinggi)
- Pemangkasan secara insidental
106
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Tabel 3.8. Rencana Jenis Vegetasi Untuk RTH Sempadan Rel Kereta Api
Jenis RTH Jenis Vegetasi Keterangan
Sempadan Rel Glodogan tiang Penanaman
Kereta Api - < 3 m (rapat)
Fungsi
- Sebagai pemecah angin
- Memperkuat struktur tanah di sekitar
rel
Perawatan
- Pemupukan setiap 4- 6 bulan
- Pemangkasan secara insidental
Bungur Penanaman
- <3m
Fungsi
- Meredam kebisingan
Perawatan
- Pemupukan saat pertumbuhan (NPK
dengan kadar N tinggi) dan saat
pembungaan (NPK dengan kadar P
tinggi)
- Pemangkasan secara insidental
Glodogan
Penanaman
- < 3 m (rapat)
Fungsi
- Sebagai Penahan Erosi
- Sebagai peneduh
Perawatan
- Pemupukan setiap 4- 6 bulan
- Pemangkasan secara insidental
107
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
108
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Tabel 3.9. Rencana Jenis Vegetasi Untuk RTH Sempadan Sungai Kota Gresik
Jenis RTH Jenis Vegetasi Keterangan
Sempadan Sungai Dadap Merah Penanaman
- 3- 6 m
Fungsi
- Sebagai Penahan Erosi
- Sebagai peneduh
Pemeliharaan
- Pemupukan 4-6 bulan sekali
- Pemangkasan insidental
109
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Angsana Penanaman
- 3- 6 m
Fungsi
- Sebagai Penahan Erosi
- Sebagai peneduh
Beringin Fungsi
- Sebagai Penahan Erosi
- Sebagai peneduh
- Konservasi Air dan Tanah
110
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
111
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Ruang hijau pemakaman termasuk pemakaman tanpa perkerasan minimal 70% dari
total area pemakaman dengan tingkat liputan vegetasi 80% dari luas ruang
hijaunya.
Puring Penanaman
- Jarak : 2 m
Fungsi
- Memiliki kemampuan evapotranspirasi
yang tinggi
Pemeliharaan
- Pemupukan NPK kandungan nitrogen
tinggi ( masa pertumbuhan) dan NPK
kandungan fosfor tinggi (masa
pembungaan)
- Pemangkasan secara insidental.
- Penyiraman intensif
Bungur Fungsi :
- Penyubur tanah, perakarannya tidak
merusak tanah
- Tanaman peneduh
Pemeliharaan
- Pemupukan 4-6 bulan sekali
- Pemangkasan insidental
112
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Berdasarkan kebutuhan pengembangan Ruang Terbuka Hijau berupa taman tersebut diatas,
terlihat bahwa kebutuhan taman untuk akhir tahun perencanaan adalah sebesar 220 Ha atau
sebesar 7 % dari luas total Kota Gresik. Sesuai dengan amanat UU No. 26 Tahun 2007 tentang
113
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Penataan Ruang, maka alokasi Ruang Terbuka Hijau disuatu kawasan/kota minimal adalah
sebesar 30 %, dimana 20 % merupakan RTH aktif dan 10 % merupakan RTH pasif. Kebutuhan
RTH aktif di Kota Gresik diarahkan pada pengembangan RTH berupa taman, hutan kota,
sempadan, baik sempadan untuk perlindungan setempat maupun sempadan jalan. Sementara
itu untuk memenuhi kebutuhan RTH pasif di Kota Gresik, diarahkan melalui ruang terbuka yang
terdapat di setiap rumah. Pengaturan RTH pasif ini didasarkan pula pada pengaturan KDB.
114
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
115
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
116
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
117
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
Sumber : Pedoman teknis pengembangan irigasi bertekanan (irigasi sprinkler dan irigasi tetes)
118
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
119
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
120
PROGRAM PENGEMBANGAN KOTA HIJAU KABUPATEN GRESIK
121