MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Bahasa Indonesia
Oleh
135090701111003
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
JURUSAN FISIKA
TAHUN 2014
BAB I
PENDAHULUAN
Survei magnetik merupakan salah satu metode survey geofisika yang prinsip
kerjanya memanfaatkan variasi suseptibilitas magnetik batuan bawah permukaan
untuk menginterpretasi struktur geologi yang menjadi target penelitian, seperti
sesar, intrusi batuan beku, reservoir geotermal, endapan mineral logam, dan
sebagainya. Dengan aplikasi metode magnetic ini, diharapkan dapat memberikan
informasi yang lebih rinci tentang keberadaan bijih besi dibawah permukaan
bumi.
1.3 Tujuan
Untuk menjelaskan metode eksplorasi Geomagnet
Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi data hasil dengan
metode Geomagnet
Untuk mencari spesifikasi zona dengan potensi bijih besi
Untuk mengurutkan langkah-langkah dalam eksplorasi
BAB II
PEMBAHASAN
Ada tiga macam magnet,yaitu medan magnet utama yang bersumber dari
dalam bumi dan berubah terhadap waktu, medan luar yang bersumber dari luar
bumi dan merupakan hasil ionisasi di atmosfer yang ditimbulkan oleh sinar
ultraviolet dari matahari, dan medan anomali yang sebagian besar bersumber dari
batuan yang mengandung material magnetik didalamnya.
Selain itu, juga ada beberapa factor lain yang mempengaruhi, seperti
struktur bumi itu sendiri dan kurang ketelitian pada saat proses pengambilan data,
koreksi yang dilakukan kurang sesuai atau kurang tepat dan pada saat mencari
nilai suseptibilitas magnetik pada software Mag2DC kurang tepat sehingga
mempengaruhi nilai yang diperoleh. Seharusnya pengolahan data hasil penelitian
dilakukan dengan sangat teliti, karena dapat mempengaruhi hasil akhir dari proses
pengolahan data yaitu nilai suseptibilitas magnetiknya.
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
* Landsat, analisa foto udara, citra landsat, berguna untuk melihat kemungkinan-
kemungkinaterdapatnya aspek mineralisasi;
* sumur uji (Testpit) dan paritan, berguna untuk mendapatkan data-data atau
melihat ekstensi litologi batuan secara vertikal.
2. Pengukuran Topografi
3. Pengukuran Geofisika
a. Geomagnet
Metoda ini didasarkan pada perbedaan tingkat magnetisasi suatu batuan yang
diinduksi oleh medan magnet bumi. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya
perbedaan sifat kemagnetan suatu material. Kemampuan untuk termagnetisasi
tergantung dari susceptibilitas magnetik masing-masing batuan. Harga
Susceptibilitas ini sangat penting didalam pencarian benda anomali, karena
sifatnya yang sangat khas untuk setiap jenis mineral atau mineral logam.
Harganya akan semakin besar bila jumlah kandungan mineral-mineral magnetik
pada batuan semakin banyak.
Pengukuran magnetik dilakukan pada lintasan ukur yang tersedia dengan interval
antar titik ukur 10 m dan jarak antar lintasan 40 m. Batuan dengan kandungan
mineral-mineral tertentu dapat dikenal dengan baik dalam eksplorasi geomagnet,
yang dimunculkan sebagai anomali. Anomali yang diperoleh merupakan hasil
distorsi pada medan magnetik yang diakibatkan oleh material magnetik dari kerak
bumi atau mungkin juga dari bagian atas mantel.
Bila arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua buah elektroda arus,
kemudian diukur peda potensial yang ditimbulkan oleh adanya injeksi arus
tersebut pada dua buah elektroda potensial, maka akan diperoleh harga tahanan
jenis semu berdasarkan susunan elektroda dipole-dipole.
Nilai resistivitas yang dihitung bukanlah nilai resistivitas bawah permukaan yang
sebenarnya, namun merupakan nilai semu yang merupakan resistivitas dari bumi
yang dianggap homogen yang memberikan nilai resistansi yang sama untuk
susunan elektroda yang sama. Hubungan antara resistivitas semu dan resistivitas
sebenarnya sangat komplek (Loke, 2000), sehingga untuk menentukan nilai
resistivitas bawah permukaan yang sebenarnya diperlukan perhitungan secara
inversi dengan menggunakan bantuan komputer.
Harga tahanan jenis semu yang terukur dipengaruhi oleh adanya perbedaan harga
tahanan jenis masing-masing lapisan batuan bawah permukaan.
Untuk mengukur variasi harga resistivitas semu (tahanan jenis semu) perlapisan
batuan di bawah permukaan bumi dengan menggunakan metoda dipole-dipole,
maka dilakukan penempatan sepasang elektroda arus ( A dan B ) dan sepasang
elektroda potensial ( M dan N) di permukaan bumi pada satu garis lurus, dimana
untuk elektroda-elektroda arus A dan B diletakkan berdekatan demikian juga
elektroda-elektroda potensia M dan N.
Pelaporan