RUMAH SAKlT
ABSTRAK
One of efforts to enhance the quality of hospital health sem'ces is by hospital accreditation survey. The certificate of
hospital accreditation status is issued by Medical Service Directorate General, Department of Health the Republic of
Indonesia. The hospital accreditation survey is conducted by professional staffs whom are recmited, either from profession
organizations or government employees. The targets are all hospital classifications, either the government orprivates that
recently increased, including the govemment hospitals.
In conducting the pre and post accreditation surveys, the Province Health Office s luct periodic reviews so
that accreditation activities are done continuiesly. Hence the hospitals should make el wide qualified services.
But post accreditation activities conducted by the Province Health Office had not beer. , ,,,,--.ed.
Moreover, not all hospitals conduct continous accreditation survey because possibly they do not fully understand that
the importance of hospital accreditation that has impact on the quality of hospital health services. Actually results of the
survey could be used data forannual hospitalplan. and for Province Health Office it could be used to determine the periodic
review design of hospitals in the Province.
Penelitl pada Puslitbang Sistem dan Kebijakan. Kesehatan JI. lndrapura 17. Surabaya
Buietin Penelitian Sistem Kesehatan - Vol. 9 No. 3 Juli 2006: 125-133
perencanaan rumah sakit dan terjadwal sehingga Buat rencana kerja dengan koordinasi antar
dapat disesuaikan dengan jadwal pernbinaan di Dinas kelompok kerja dan ketua tirn akreditasi
Kesehatan Provinsi dan KARS. Siapkan ruangan yang dapat digunakan untuk
bekerja
Metode Pelaksanaan Sosialisasikanpada setiap kesempatanpentingnya
Suwei akreditasi dilaksanakan dalam beberapa akreditasi
tahap, yaitu tahap p r e - s u ~ eakreditasi
i atau tahap Kelompok kerja dalam tim akreditasi ~ m a sakit:
h
persiapan, tahap pelaksanaan suwei akreditasi dan 9 Melakukan kajian mandiri dengan memberi
tahap paska survei akreditasi. skor yang sesuai pada kegiatan pelayanan
Tahap perslapan yang dinilai
Kegiatan yang dilaksanakan disini adalah self 9 Pelajari dan fahami setiap standar dan defenisi
assessment (kajian mandiri) yang dilakukan oleh operasional (DO) dari setiap parameter, sistem
m a h sakit yang akan dinilai menggunakaninstrumen skoring, data pelengkap yang ada untuk setiap
survei akreditasi rumah sakit. Kajian mandiri parameter sebagai cara pembuktian (CP).
dilaksanakan oleh tim akreditasi rumah sakit yang 9 Selalu melakukan cek dan ricek antar
terdiri dari beberapa kelompok kerja, sesuai dengan kelornpok kerja secara proaktif.
pelayanan yang akan dinilai. Misalnya bila rumah saki
Tahap pela ~ u r v eakreditasl
i oleh KARS
memilih untuk akreditasi tingkat dasar maka tim
akreditasi rumah sakit terdiri dari 5.kelompok kerja. Pada ,tarlap
. W,I suwei dilaksanakan oleh KARS
menggunakan instrumen akreditasi rumah sakit.
Langkah Persiapa~nSurvei Akreditasi di
Pelaksanaan suwei didampingi oleh staf Dinkes
Rumah S
Provinsi dari seksi rujukan bidang pelayanan
1. Pimpi,,,, ., ,,,,, ililr rlan ,eluruh pegawai sepakat
V,..
I.
-
peningkatan mutu pcslayanan di rumah sakit. . -.seri:a
Tim Akreditasi Rumah Sakit meningkatkan interaksl antara rumah saktt, Dinkes
Terdiri atas kelompok kgrja yang sesuai dengan Provinsi dan KARS.
instrumen kajian mandiri. Kegiatan pembin, Iakreditasi dilakukan
Mempunyai uraian tugas yang jelas berdasarkan paling cepat 12 (dua uulaaj uulan setelah dilakukan
SK Diirektur runiah sakit s u ~ eakreditasi
i oleh KARS. Hasil pembinaan dalam
Terbuka, koordiinasi perkI sekali bentuk laporan sebagai umpan balik terhadap upaya
Banyiak ha1 yarlg dapat nnenjadi lel bila rumah sakit untuk memenuhi rekomendasi hasil suwei
bekerja secara tim kepada pimpinan rumah sakit.
I Komlte Akreditasi Rumah Sakit dan Sarana
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan - Vol. 9 No. 3 Juli 2M)6: 125-133
I
i
dan fungsi (1) mernbirnbing dan rnemberikan asistensi
pada manajemen rurnah sakit agar dapat mencapai
Medis, Pelayanan Gawat Darurat. Pelayanan
Keperawatan, Rekam Medis, Pelayanan Radiologi,
Pelayanan Laboratoriurn, Kamar Operasi. Pelayanan
i standar pelayanan yang diietapkan serta (2) mengukur
Farrnasi. Keselamatan Kerja, Kebakaran dan
i tingkat kepatuhan rumah sakit dalam rnenerapkan
1 standar dan parameterakreditasi dengan cara melihat KewaspadaanBencana (K-3), Perinatal Risikomnggi,
/I Pengendalian Infeksi, PelayananAnestesi. Pelayanan
~ dan mencatat keadaan sebenarnya pada saat suwei
dilakukan. RehabilitasiMedik. PelayananGizi. Pelayanan Intensif.
Sterilisasi Sentral, Pemeliharaan sarana.
n pelaksanaannya, Suweior Administrasi
:an birnbingan dan penilaian dalam kegiatan Pengendalian Infeksi dan Perpustakaan.
' pe~ayananAdministrasi l Manajemen. Rekarn Medis, Masing-masingkegiatan pelayanan mengandung
1i Farmasi dan K-3; Suweior Medis daiam pelayanan 7 (tujuh) standar yaitu Falsafah dan Tujuan,
I Medis. Gawat Darurat. Laboratorium, Radiologi dan Adrninistrasi dan Pengelolaan, Staf dan Pimpinan,
! Kamar Operasi sedangkan Suweior Keperawatan Fasilitas dan Peralatan, Kebijakan dan Prosedur,
Akreditasi sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan (SK Poerwani, Evie Sopacua)
Pengembangan staf dan Program pendidikan serta Hasil rekomendasi ini kemudian menjadi dasar
Evaluasi dan Pengendalian mutu. Setiap standar pelaksanaan kegiatan pada tahap paska survei
mempunyai parameter dengan skor 0-5 dan akreditasi, sehingga tetap terjadi proses yang
dilengkapi dengan definisi operasional (DO). Cara berkelanjutan, sehingga mutu pelayanan ~ m a sakit
h
Pembuktian Dokumen (CP), Observasi ( 0 ) dan tetap terjaga.
kepada siapa surveyor melakukan wawancara (W).
Dalam perkembangannya instrumen survei
akreditasi pada tingkat lengkap setelah melalui Status Akreditasi
pembahasan menjadi 16 kegiatan pelayanan saja, Hasil penilaian yang dilaksanakan KARS
karena ada beberapa kegiatan pelayanan yang dapat memberikan rekomendasi kepada Dirjen YanMedik
digabungkan. Pelayananperpustakaandimasukkan di Dep.Kes.RI untuk sertifikasi yang menunjukkanstatus
pelayanan administrasi dan manajemen, pelayanan rumah sakit yang dinilai. Sertifikasi yang diberikan
pemeliharaan sarana dimasukkan juga ke pelayanan sesuai rekomendasi dapat:
administrasi dan manajemen, pelayanan anestesi 1. Tidak terakreditasi artinya: hasil penilaian
dimasukkan dalam kamar operasi. mencapai " d 65% atau salah satu kegiatan
pelayanan hanya mencapai 60%.
2. Akreditasi bersyarat artinya: hasil penilaian
Cara Pelaksanaan Survei Akreditasi mencapai 65%-75% dan berlaku satu tahun.
Saat tahap persiapan survei akreditasi, rumah 3. Akreditasi penuh artinya: hasil penilaian
sakit melakukan kajian mandiri. Pada tahap ini ada mencapai "e" 75% berlaku 3 tahun.
bimbingan dari Dinkes Provinsi tentang pelaksanaan 4. Akreditasi istimewa diberikan apabila 3 tahun
kajian mandiri tentang cara penilaian, skoring, berturut-turut rumah sakit mencapai nilai
memahami defenisi operasional dan cara pembuktian, terakreditasi penuh dan status ini berlaku 5 tahun.
sehingga diperoleh kesamaan persepsi di seluruh
kelompok kerja dalam tim akreditasi. Bila rumah sakit HUBUNGAN AKREDITASI DAN MUTU
telah siap, maka hasil kajian mandiri dan jadwal PELAYANANDl RUMAH SAKlT
pelaksanaan survei akreditasi dikirimkan ke KARS.
Oleh KARS rumah sakit dijadwalkan untuk Menurut Donabedian (1992) sebagaimanadikutip
pelaksanaan survei akreditasi. Lumenta. N (2003) mutu diukur dari apa yang terjadi
Tahap survei akreditasi menjadi penting karena pada interaksi struktur, proses dan luaran.
tim dari KARS datang ke rumah sakit dan bersama Gambar 1 menjelaskan bahwa struktur atau input
dengan kelompok kerja tim akreditasi rumah sakit merujuk pada fasilitas fisik, struktur organisasi, alat
melakukan review bersama terhadap kajian mandiri dan bahan, kebijakan, program sumberdaya manusia
yang sudah dilakukan. Hal ini dilaksanakan untuk termasuk jumlah dan kualifikasi serta sumber
menemukan oencaoaian nilai vana - --
. sesunaauhnva , dari
keadaan 6egiatan pe ayanan yang ada di rumah sakit
produksinya,standar operasional prosedur (SOP) atau
prosedur keria Ietap (protap).
sesual denqan skor oalam instrumen survel akreditas~. Proses m e r u j kepada
~~ operasionalisasi kerja dari
Pada tahai ini review sebaiknya dihadiri Dinkes organisasi, bagian-bagian kegiatan pelayanan.
Provinsi, sehingga pencapaian nilai dan rekomene--'
.la51 nelaksanaan
T'
prosedur kerja tetap dalam pelaksanaan
untuk perbaikan diketahui dan bermanfaat dalam ke giatan pelayanan kepada pelanggan. Luaran adalah
pelaksanaan tahap paska survei akreditasi. hZrsil pencapaian dan dalam pelayanan kesehatan
rion.
Pencapaian skor kemudian disampaikan ke Di.,-. te rmasuk disini adalah keadaan kesehatan.
Pelayanan Medik DepKes RI sebagai rekomendasi perubahan pengetahuan dan perilaku yang
untuk sertifikasi, sedangkan kepada rumah sakit dan berdampak pada status kesehatan dan kepuasan
Dinkes Provinsi disampaikan gambaran umum terhadap pelayanan yang diberikan. Termasuk juga
pencapaian skor dan penekanan pada rekomendasi pengurangan biaya, pengurangan sumber daya
untuk perbaikan dari kegiatan pelayanan yang ada. manusia dan pengurangan beban kerja, dan lain-lain.
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan - Vol. 9 No. 3 Juli 2006: 125-133
I
I
r u r + proses + Luaran
I
I
Sumber: Presentasidr.Niw LumentadalarnPelatihanAkreditasi RS di Dinkes Provinsi
DKI Jakarta 3C-31 Oktober 2003
Gambar 1. Gambaran Hubungan Survei Akreditasi dengan Mutu Pelayanan Rumah Sakit berdasarkan Struktur-Proses-
Luaran
Kegiatan akreditasi berkaitan dengan struktur, sehingga bila kegiatan akreditasi dilaksanakan dengan
karena mengkaji semua ha1 yang ada di sana, dan berkelanjutan,tepat waktu sesuai lama berlaku status
sebagian proses. Sehingga dengan kata lain, bila terakreditasi dapat dikatakan sebagai upaya menjaga
struktur atau input baik, rnaka mungkin sekali mutu mutu pelayanan rumah sakit.
pelayanan juga baik. Pernahaman yang partial akan melepaskan
Gambaran selanjutnya diberikan oleh Lumenta kegiatan akreditasi dari rnutu pelayanan rurnah sakit.
sebagaimana dalarn garnbar 2 yaitu bahwa hasil kajian dan rnenganggapnya sebagai sesuatu yang
mandiri dan s u ~ eakreditasi
i yang merupakan 'peer 'rnenghambat' kegiatan pelayanan di rumah sakit.
review' akan rnenunjukkan sampai seberapa besar Padahal gambar 2 jelas rnenunjukkan bahwa rnutu
gap yang ada antara standar pelayanan di rurnah sakit pelayanan rurnah sakit dapat diukur melalui kegiatan
dan standar yang dicapai. akreditasi dengan rnenilai struktur yang ada di rumah
Terlihat bahwa ada keeratan hubungan antara sakit sebagairnana yang ditunjukkan gambar 1.
akreditasi dengan mutu pelayanan rurnah sakit.
Siandar Pelayanan RS
AKREDITASI: Menilai pemenuhan RS terhadap standar menggunakan istrurnens sulvei akrediiasib e ~ p selfassessment
a
Gambar 2. Gambaran hubungan Standar Pelayanan - Survei Akreditasi dan Mutu Pelayanan RS
Akreditasi sebagai Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan (SK: Poemrani, Evie Sopacua)
-
K.M 1
&
a
..' 6 bln
K,M-2
(Kajian Mandiri)
......
12 bin'..
..... Birnbingan
Survei Akreditasi di US Akreditasi
I
w
DIRJEN Yan Medik Depkes RI