KARYA ILMIAH
ARIHTA PUTRI
1307101070041
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan kasih dan karunianya sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya
ilmiah dengan judul Pengaruh Mouth Rinse Ekstrak Cabai Merah (Capsicum
annuum) terhadap Tingkat Rasa Sakit Penderita Burning Mouth Syndrome
(BMS) di Kecamatan Syiah Kuala.
Penulisan karya ilmiah ini banyak mengalami kesulitan dan hambatan,
tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya dapat terselesaikan. Oleh
karena itu peneliti sampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Viona Diansari, S.Si, M.Si
2. Ibu Afrina, S.Ked, M.Si
3. Ibu Putri Rahmi Noviyandri, S.Ked, M.Si
4. Bpk. Subhaini, S.Si, M.Si
5. drh. Santi Chismirina, M.Si
6. drg. Diana Setyaningsih, M.Si
7. drg. Abdillah Imron Nasution, M.Si
Peneliti
2
Universitas Syiah Kuala
3
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
DAFTAR ISTILAH...............................................................................................vii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian.......................................................................................2
1.4. Manfaat Penelitian.....................................................................................2
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR ISTILAH
qhs
quaque hora somni/setiap menjelang tidur
q
quaque/setiap
BAB 1
PENDAHULUAN
Capsaicin merupakan bahan penimbul rasa pedas pada cabai yang telah
digunakan secara luas dan memiliki kemampuan untuk merangsang dan kemudian
menurunkan fungsi subset neuron aferen primer. Sehingga akan menurunkan rasa
sakit akibat BMS.6
Kadar capsaicin tertinggi ada pada cabai cina (Capsicum chinense), diikuti
oleh cabai rawit (Capsicum frutescens), dan terakhir oleh cabai merah (Capsicum
annuum L).8 Peneliti lebih memilih menggunakan cabai merah karena cabai cina
sering tumbuh di daerah Neotropis (Meksiko) bukan didaerah tropis. 9 Sedangkan,
Cabai merah berasal dari India bagian barat dan Amerika tropis; sekarang
ditanami di daerah tropis India.10 Dimana Indonesia termasuk daerah tropis, dan
salah satu
ekstrak cabai yang diproduksi di Indonesia dan telah lulus BPOM adalah ekstrak
cabai merah (Capsicum annuum). Sedangkan untuk ekstrak cabai rawit belum
ada.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definisi
American Dental Association (2005) mendefinisikan burning mouth
syndrome sebagai suatu rasa sakit yang disertai dengan kondisi tertekan. Sensasi
terbakar dapat berpengaruh pada lidah, palatum, gingiva, bagian dalam pipi, dan
bagian belakang mulut atau tenggorokan. Kondisi ini terkadang dikenal sebagai
burning tongue/lips syndrome, scalded mouth syndrome, glossodynia, dan
stomatodynia.12
2.1.1.4. Etiologi
Etiologi BMS multifaktorial, dan dihubungkan dengan kondisi medis
yang termasuk gastrointestinal, urogenital, psikiatri, neurologi, dan gangguan
metabolis, dan juga reaksi obat. BMS sangat jelas di predisposisikan pada wanita
peri-/post menopause.15
2.1.1.5. Patogenesis
Walaupun telah banyak teori mengenai etiologi BMS, konsensus umum
pada saat ini menyatakam bahwa BMS merupakan bentuk dari neuropathy
sehingga mengakibatkan rasa sakit yang kronis (Minor & Epstein, 2011).14
.1.6. Klasifikasi
Subpopulasi BMS yang baru baru ini disarankan dalam suatu sumber:17
Gangguan sensoris idopatik burning mouth
Gangguan pengecapan (dysgeusia)
Mulut kering
Sumber yang lain menyarankan tiga subkelompok:17
BMS tipe 1 : dicirikan dengan rasa sakit terbakar meningkat
disepanjang hari dan mencapai puncaknya pada sore hari.
BMS tipe 2 : dicirikan dengan keluhan gangguan sensoris yang
berkelanjutan.
BMS tipe 3 : memiliki gejala yang sesaat dengan periode tanpa rasa
sakit pada siang hari.
Metode pengelompokan yang yang paling umum digunanakan yaitu dengan
membagikan pasien kedalam:17
Penderita BMS primer : tidak ditemukan penyakit lainnya.
Penderita BMS sekunder : oral burning dari abnormalitas klinis lainnya.
2.1.1.7. Diagnosis
a. Differential diagnosis13
Penyakit mukosa seperti lichen planus atau candidiasis
Defesiensi nutrisi B1, B2, B6, B9, B12
Mulut kering dari sindrom Sjogren atau setelah kemo/radiasi terapi
Injuri pada saraf kranial
Efek medikasi
b. Workup13
Riwayat klinis merupakan hal yang paling penting dalam
mendiagnosis BMS
Sangat penting untuk menemukan kondisi patologis lainnya diawal.
c. Tes laboratorium13
Tidak ada tes untuk BMS, tapi ada pertimbangan untuk tes defisiensi
vitamin B atau zinc.
.1.8. Perawatan
a. Non-farmakologi13
2.2.1. Terminologi19
Nama botanikal : Capsicum annuum L.
Sinonim : Capsicum cerasiforme Lank.m, Capsicum chamaecerasus
Nees., Capsicum longum DC.
Nama umum : Cabai merah, piment doux, piment des jardins, gros piment,
poivron (Perancis)
2.2.2. Taksonomi20
Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Subkelas : Sympetalae
Ordo : Tubiflorae (Solanes)
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annuum
.2.3. Distribusi
a. Capsicum chinense = Amazone Selatan dan Barat: Brazil; ditanami secara
luas di daerah Neotropis (Meksiko).9
b. Capsicum frutescens = Amerika bagian tropis: Meksiko Selatan hingga Costa
Rica; India hingga Polynesia, di seluruh dunia daerah tropis dan subtropis.9
BAB 3
KERANGKA DAN DEFINISI OPERASIONAL
.3. Hipotesis
Ada pengaruh mouth rinse ekstrak cabai merah (Capsicum annuum)
terhadap tingkat rasa sakit penderita Burning Mouth Syndrome (BMS) di
Kecamatan Syiah Kuala.
BAB 4
METODE PENELITIAN
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10%.
Surat Izin
penelitian
Analisis
data
Gambar 4.2. Alur penelitian
DAFTAR PUSTAKA
3. Sun A, Lin HP, Wang YP, Chen HM, Cheng SJ, Chiang CP. Significant
reduction of serum homocysteine level and oral symptoms after different
vitamin-supplement treatments in patients with burning mouth syndrome. J
Oral Pathol Med. 2013;42(6):4749.
10. Khare CP. Indian medicinal plants: an illustrated dictionary. New York:
Springer-Verlag Berlin Heidelberg; 2007: 119-20.
13. Ferri FF. Ferris clinical advisor 2013: 5 books in 1. Philadelphia: Mosby;
2013: 192.
14. DeLong L. General and oral pathology for the dental hygienist. US:
Lippincott Williams & Wilkins; 2008: 282.
17. Clark GT. Orofacial pain: a guide to medications and management. UK:
John Wiley & Sons, Inc; 2012: 233.
19. Iwu MM. Handbook of african medicinal plants. 2nd ed. Boca Raton:
Taylor & Francis Group; 2014: 167-8.