Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pendekatan
dan
Metodologi
B.1. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA
ACUAN KERJA
B.1.1 TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA
Menurut apa yang telah dijabarkan dalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK) Jasa Konsultansi Penyusunan Perencanaan
Taman Ngadiluwih Kabupaten Kediri, didapatkan kesimpulan
antara lain:
1. Lama pekerjaan Penyusunan Penyusunan Perencanaan
Taman Ngadiluwih Kabupaten Kediri adalah selama 60
(enam puluh) atau 2 (dua) bulan sejak diterbitkan Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK).
2. Lokasi pekerjaan Penyusunan Penyusunan Perencanaan
Taman Ngadiluwih Kabupaten Kediri yaitu Kecamatan
Ngadiluwih, Kabupaten Kediri
3. Tenaga ahli yang berperan di dalam kegiatan, yaitu: 1
(satu) Ahli Arsitetkur, 1 (satu) Ahli Arsitektur Lansekap
dan 1 (satu) Ahli Sipil
4. Pekerjaan Penyusunan Penyusunan Perencanaan Taman
Ngadiluwih Kabupaten Kediri sebesar Rp 75.000.000,00
(tujuh puluh lima juta rupiah).
Satuan Kerja :
Dinas Lingkungan Hidup
B.1.1.8 PEMAHAMAN TERHADAP DATA TEKNIS
Data teknis yang digunakan sesuai dengan penjelasan KAK
meliputi Gambar Daerah Perancangan dalam format CAD
yang berisikan informasi terukur mengenai layaout lokasi
kegiatan eksisting dan rencana, perencanaan jaringan
drainase kota dan topografi.
B.1.1.9 PEMAHAMAN TERHADAP PERSYARATAN TEKNIS
Persyaratan teknis yang digunakan sesuai yang dijelaskan
dalam KAK meliputi sebagai berikut.
1. Umum
a. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan
1) Menjamin terwujudnya rancangan ruang terbuka
publik yang berangkat dari pendekatan
karakteristik lingkungan dan kegiatan eksisting,
sehingga seimbang, serasi dan selaras
lingkungannya.
2) Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat
memberikan fungsi sebagai daerah resapan.
3) Menjamin rancangan ruang terbuka publik yang
tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan.
b. Persyaratan Konstruksi
1) Menjamin terwujudnya struktur jalur pejalan kaki
dan plaza yang dapat mendukung beban yang
timbul akibat perilaku alam dan manusia.
2) Menjamin keselamatan manusia yang disebabkan
oleh kegagalan struktur.
3) Menjamin perlindungan properti lainnya dari
kerusakan fisik yang disebabkan oleh kegagalan
struktur
c. Persyaratan Keandalan Struktur dan Material
1) Analisis pemilihan material dengan memperhatikan
pengaruh lingkungan terhadap keandalan material
dan faktor keamanan.
2) Tingkat kemudahan pengamatan kualitas (quality
control).
3) Penggunaan material yang mempunyai referensi
yang cukup sering digunakan dalam perancangan
taman sebelumnya.
4) Analisis struktur semua pengaruh yang berkaitan
dengan toleransi pelaksanaan, kecuali toleransi
yang sudah dilakukan dalam standard produk-
produk pembangunan yang berlaku di Indonesia.
5) Pengaruh tingkat kesulitan perawatan
(maintenance) dan masa hidup (life time) material
yang dipergunakan sehingga tingkat kesulitan di
kemudian hari dapat diminimalkan.
d. Sistem Instalasi Listrik
1) Sistem instalasi sumber daya
2) Sistem instalasi penerangan
3) Sistem pengkabelan
2. Khusus
a. Kesatuan rancangan fisik dengan lingkungan yang ada
disekitar, seperti integrasi jalus pejalan kaki, fugsi
bangunan penunjang maupun aktivitas eksisting.
b. Solusi dan batasan-batasan kotekstual seperti faktor
sosial, geografi, klimatologi dan lain-lain.
c. Penggunaan materil yang mampu bertahan minimum
lebih dari 5 tahun tehadap ketahanan cuaca, mudah
pemeliharaan dan modern.
Selain itu perlu diperhatikan pula hal-hal penting lainnya
seperti:
1) Rancangan hendaknya fungsional, efisien, menarik
namun tidak berlebihan.
2) Dengan batasan tidak mengganggu kegiatan dan
biaya investasi, pemeliharaan fisik terbangun
sepanjang umurnya hendaknya diusahakan
serendah mungkin.
3) Rancangan fisik dapat dilaksanakan dalam jangka
waktu yang relatif singkat dan bisa dimanfaatkan
secepatnya.
4) Perancangan taman hendaknya ikut meningkatkan
kualitas lingkungan lokasinya.
5) Rancangan hendaknya mengakomodasi prinsip-
prinsip design universal untuk kaum difable.
2. Topografi
Kondisi topografi Kabupaten Kediri terdiri dari dataran
rendah dan pegunungan menyebabkan Kabupaten Kediri pada
Tahun 2015 mempunyai curah hujan yang cukup tinggi dengan
jumlah curah hujan sebesar 1544 mm dan tingkat curah hujan
rata-rata sekitar 20,05 mm per hari, dimana lebih tinggi
dibandingkan Tahun 2014 dengan tingkat curah hujan rata-rata
sekitar 15,45 mm per hari. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel berikut.
Tabel 3 Curah Hujan, Hari Hujan dan Rata-rata Curah hujan per hari Tahun
2015
Curah Hari Rata-
No B u l a n Hujan Hujan rata
(mm) (hr) (mm/hr)
1 Januari 226 13 17,38
2 Februari 292 14 20,86
3 Maret 357 15 23,8
4 April 264 14 18,86
5 Mei 73 3 24,33
6 Juni - - -
7 Juli - - -
8 Agustus - - -
Septembe
9 - - -
r
10 Oktober 1 1 1
11 Nopember 81 5 16,2
12 Desember 250 12 20,83
Jumlah 1 544 77 20,05
2014 1 421 92 15,45
2013 2 404 117 20,56
2012 1 478 88 16,89
2011 1 715 109 15,81
2010 2 984 178 16,76
Sumber: Kabupaten Kediri dalam Angka, 2016
Gambar 1. Administrasi Kabupaten Kediri
3. KONDISI PENGGUNAAN LAHAN
Penggunaan lahan Kabupaten Kediri Tahun 2015 terdiri dari
pertanian lahan sawah sebesar 47.520 Ha dan lahan bukan
sawah sebesar 91.085 Ha. Lebih detailnya sebagai berikut:
Tabel 4. Luas Wilayah Menurut Lahan Sawah dan Non Sawah Tahun 2015
(Ha)
Lahan
N Lahan
Kecamatan non Jumlah
o Sawah
Sawah
1. M o j o 1 530 8 743 10 273
2. S e m e n 1 474 6 568 8 042
3. Ngadiluwih 1 171 3 014 4 185
4. K r a s 1 948 2 533 4 481
5. Ringinrejo 1 286 2 952 4 238
6. K a n d a t 1 653 3 543 5 196
7. W a t e s 2 366 5 292 7 658
8. N g a n c a r 917 8 488 9 405
9. Plosoklaten 2 174 6 685 8 859
10
Gurah 2 289 2 794 5 083
.
11
Puncu 413 6 412 6 825
.
12
Kepung 2 250 8 315 10 565
.
13
Kandangan 1 888 2 279 4 167
.
14
Pare 1 945 2 776 4 721
.
15
Badas 2 279 1 642 3 921
.
16
Kunjang 2 339 659 2 998
.
17
Plemahan 3 503 1 285 4 788
.
18
Purwoasri 3 089 1 161 4 250
.
19
Papar 2 472 1 150 3 622
.
20
Pagu 1 661 806 2 467
.
21
Kayenkidul 2 335 1 242 3 577
.
22 Gampengrej
1 037 952 1 989
. o
23 Ngasem 1 262 608 1 870
Lahan
N Lahan
Kecamatan non Jumlah
o Sawah
Sawah
.
24
Banyakan 1 161 6 094 7 255
.
25
Grogol 1 532 1 918 3 450
.
26
Tarokan 1 546 3 174 4 720
.
Jumlah 47 520 91 085 138 605
2014 47 175 91 430 138 605
2013 47 124 91 481 138 605
2012 47 580 91 025 138 605
2011 47 166 91 439 138 605
2010 47 306 91 299 138 605
Sumber: Kabupaten Kediri dalam Angka, 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9
40 3.15
1 Mojo 3.321 - 2 - - - 4
4.94
2 Semen 1.017 - - - - - 9
3 Ngadiluwih 1.151 - - - - - -
4 Kras 883 - - - - - -
5 Ringinrejo 849 - - - - - -
6 Kandat 1.702 - - - - - -
7 Wates 2.387 - - - - - -
98 36 1.81 68
8 Ngancar 3.036 - 3 3 - - 9 8
2.20 44 42
9 Plosoklaten 1.341 - 0 - - - 0 8
Perk Huta Padan Sementar
Hutan
N Kecamata Tegal/Kebu Ladang/Hu e- n g a Tidak Lainny
Negar
o n n ma buna Raky Rump Diusahak a
a
n at ut an
10Gurah 781 - - - - - - -
1.70 3.19
11Puncu 727 - 2 - - - 1 -
3.55 11
12Kepung 2.256 - - - - - 4 4
90
13Kandangan 613 - - - - - 0 -
14Pare 851 - - - - - - -
15Badas 21 - - - - - - -
16Kunjang 33 - - - - - - -
17Plemahan 115 - - - - - - -
18Purwoasri 454 - - - - - - -
19Papar 414 - - - - - - -
20Pagu 119 - - - - - - -
21Kayenkidul 333 - - - - - - -
Gampengrej
22 o 110 - - - - - - -
23Ngasem 85 - - - - - - -
29 3.01 1
24Banyakan 1.359 - 5 7 - - 3 3
50
25Grogol 495 - - - - - 0 -
26 56
26Tarokan 1.126 - - 9 - - 5 -
5.29 92 22.08 1.24
Jumlah 25.579 - 2 9 - - 5 3
Sumber: Kabupaten Kediri dalam Angka, 2016
6. KONDISI PEREKONOMIAN
Potensi ekonomi wilayah berdasarkan data PDRB Kabupaten
Kediri Atas Dasar Harga Berlaku tahun 2015, diketahui bahwa
sektor pertanian merupakan sektor pemberi kontribusi terbesar
pada PDRB Kabupaten Kediri yaitu sebesar Rp. 8.084.525,81 juta,
sektor berikutnya adalah sektor perdagangan Rp. 5.951.991,30
juta, sektor berikutnya yaitu industri pengolahan sebesar
5.817.380,99 juta.
Sedangkan sektor-sektor lainnya memberikan kontribusi
dibawah ke 3 sektor pada PDRB Kabupaten Kediri tahun 2015.
Untuk melihat PDRB Kabupaten Kediri Atas Dasar Harga Berlaku
Dan Konstan, dapat dilihat pada Tabel berikut.
7. POTENSI PEREKONOMIAN
Potensi perekonomian di Kabupaten Kediri terdiri dari pertanian
tanaman pangan, pertanian hortikultura, perikanan dan
perikanan.
a. Pertanian Tanaman Pangan
Pertanian tanaman pangan merupakan sektor andalan di
Kabupaten Kediri, komoditi utamanya adalah padi.
Tabel 14 Luas Panen, Rata-rata Produksi per Hektar dan Produksi Tanaman
Bahan Pangan di Kabupaten Kediri Tahun 2011 - 2015
Jenis
2011 2012 2013 2014 2015
No Tanaman
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Padi
- Luas Panen (Ha) 53 602 51 278 51 083 51 118 56 082
- Rata-rata
(Kw) 59 60 60 60 60
Hasil
- Produksi (Ton) 316 330 305 549 305 342 305 684 335 425
2 Jagung
- Luas Panen (Ha) 46 275 50 156 49 398 50 664 51 480
- Rata-rata
(Kw) 59 63 61 63 63
Hasil
- Produksi (Ton) 274 019 313 721 302 042 318 023 324 262
3 Ubi Kayu
- Luas Panen (Ha) 4 449 4 809 3 472 4 773 4 667
Jenis
2011 2012 2013 2014 2015
No Tanaman
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
- Rata-rata
(Kw) 201 205 205 369 307
Hasil
- Produksi (Ton) 89 384 98 526 71 130 175 957 143 431
4 Ubi Jalar
- Luas Panen (Ha) 120 419 255 235 322
- Rata-rata
(Kw) 173 179 182 397 341
Hasil
- Produksi (Ton) 2 082 7 508 4 652 9 323 10 990
5 Kacang Tanah
- Luas Panen (Ha) 3 079 3 564 3 610 3 446 3 037
- Rata-rata
(Kw) 13 13 20 13 14
Hasil
- Produksi (Ton) 4119 4 694 7 156 4 360 4 231
6 Kedelai
- Luas Panen (Ha) 454 337 118 265 1 238
- Rata-rata
(Kw) 12 12 12 12 14
Hasil
- Produksi (Ton) 543 418 147 316 1 689
7 Kacang Hijau
c. Peternakan
Komoditi ternak besar yang dominan di Kabupaten Kediri
adalah sapi potong, sedang ternak kecil yang dominan adalah
kambing. Untuk populasi unggas yang paling banyak
jumlahnya adalah ayam ras petelor. Daerah sentra ternak sapi
potong ada di Kecamatan Wates, kambing Kecamatan Mojo
dan ayam ras petelor terdapat di Kecamatan Puncu, Pare, dan
Wates.
Tabel 19 Produksi Daging, Telor dan Susu di Kabupaten Kediri Tahun 2011
2015
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6
1Daging (Kg)
2,682,03 3,516,90 3,095,77 2,823,98
1.1 Sapi 0 0 9 92,841,910
1.2 Kerbau - 7,213 6,787 5,469 5,104
1.3 Kuda - - - 856 644
1.4 Kambing & Domba 823,956 827,213 846,504 851,573 807,065
1.5 Babi 54,243 31,027 54,489 54,515 54,560
11,137,3 10,971,5 11,311,7 12,063,3 12,227,06
1.6 Ayam/Uanggas 97 76 44 63 4
2Telor (kg)
2.1 Ayam Kamung 505,452 365,493 365,580 412,395 472,198
50,304,6 52,749,4 50,788,7 51,250,0 50,930,88
2.2 Ayam Ras 09 13 54 09 7
1,023,11
2.3 Itik/Itik Manila 4 809,256 933,058 823,926 840,365
2.4 Entok & Angsa 263,882 38,184 253,243 223,613 106,922
3Susu (Kg)
11,278,4 11,684,9 12,001,9 12,172,9 12,250,70
3.1 Susu Sapi 92 24 47 27 5
Sumber: Kabupaten Kediri dalam Angka, 2016
d. Perikanan
Jenis budidaya ikan yang banyak dikembangkan di
Kabupaten Kediri adalah jenis budidaya kolam air tawar. Nilai
produksi terbesar adalah jenis ikan lele dan ikan nila untuk
jenis ikan konsumsi.
Sentra produksi ikan diperairan umum adalah Kecamatan di
pinggiran aliran sungai Brantas dan sentra produksi budidaya
ikan dikolam air tawar adalah Kecamatan Badas.
Tabel 20 Produksi dan Nilai Produksi Ikan Menurut Jenis Budidayanya
di Kabupaten Kediri Tahun 2015
Nilai
Jenis Produksi
Produksi
Budidaya (Kg)
(Ribuan Rp)
Perairan
156.361 1.595.298
Umum
Budidaya 14.857.65
207.824.830
Kolam 0
16.132.32
UPR *) 451.590.941
7
Keterangan : *) Unit Pembenihan Rakyat
Sumber : Kabupaten Kediri dalam Angka, 2016
B. 2.2 PENDEKATAN TERHADAP TAMAN
1.Asal Mula Konsep Taman
Pembuatan taman yanng dilaukan oleh para
penguasa kuno dalam bentuk penataan lahan pertanian
dengan variasi pengairannya merupakan wujud pengakuan
akan keindahan alam. Pohon yang rindang, bunga warna-
warni, aliran air, batu-batu dan berbagai elemen lain
dianggap sebagai karunia alam yang memiliki nilai estetika
tinggi. Bentuk-bentuk itu kemudian dibawa ke lahan
pertaniannya untuk dijadikan taman yang setiap saat
dapat dinikmati. Suatu konsep taman untuk kegiatan
bersenag-senang.
2.Unsur Vegetasi
Unsur hijau/Vegetasi adalah suatu bahan utama
dalam pengembangan ruang- ruang peralihan diantara
bahan-bahan struktur dan perkerasan dengan lingkungan
alamiah. Bahan-bahan tersebut digunakan untuk
memperlembut garis-garis bangunan dan untuk
mengurangi daerah perkerasan yang terlihat luas. Selain
itu fungsi tanaman dan pepohonan dalam arsitektur
adalah sebagai penguat karakter rancangan.
Faktor faktor yang perlu diperhatikan dalam
pemanfaatan vegetasi adalah :
1) Vegetasi sebagai elemen pembentuk dan penguat
ruang figure ruang terbuka.
2) Vegetasi ditujukan untuk menjaga dan
mempertahankan kelestarian lingkungan, sistem
ekologis lingkungan secara klimatologis sebagai
pengatur iklim, penyaring udara kotor serta media
konservasi tanah dan estetika kawasan.
3) Tanaman dapat dipakai sebagai dinding, atap, dan
lantai. Dinding dapat dibentuk oleh border. Atap dapat
dibentuk oleh pohon yang membentuk kanopi atau oleh
tanaman merambat pada pergola. Lantai dapat
digunakan rumput atau groundover.
4) Tata letak vegetasi yang sudah ada dapat dijadikan
pertimbangan dalam mendapatkan suatu ruang yang
diperoleh dari susunan suatu tanaman. Selain itu dapat
memberi nilai tambah pada lingkungan secara
estetis, visual, psikologis, sosial maupun ekologis.
5) Jenis vegetasi yang digunakan sebagai tata hijau
disesuaikan dengan iklim, kondisi dan fungsi kawasan
serta ketersediaan tanaman di lingkungan sekitar.
B. Metode Analisis
1. Root Cause Analysis
Root Cause Analysis (RCA) merupakan pendekatan
terstruktur untuk mengidentifikasi faktor-faktor berpengaruh
pada satu atau lebih kejadian-kejadian yang lalu agar dapat
digunakan untuk meningkatkan kinerja).
Root cause merupakan alasan yang paling mendasar
terjadinya kejadian yang tidak diharapkan. Apabila
permasalahan utama tidak dapat diidentifikasi, maka
kendala-kendala kecil akan makin bermunculan dan masalah
tidak akan berakhir. Oleh karena itu, mengidentifikasi dan
mengeliminasi akar suatu permasalahan merupakan hal yang
sangat penting. Root cause analysis merupakan suatu proses
mengidentifikasi penyebab-penyebab utama suatu
permasalahan dengan menggunakan pendekatan yang
terstruktur.
Selain itu, pemanfaatan RCA dalam analisis perbaikan
kinerja dapat memudahkan pelacakan terhadap faktor yang
mempengaruhi kinerja. Root Cause(s) adalah bagian dari
beberapa faktor (kejadian, kondisi, faktor organisasional)
yang memberikan kontribusi, atau menimbulkan
kemungkinan penyebab dan diikuti oleh akibat yang tidak
diharapkan.
Tahapan Umum Saat Melakukan Root Analysis dengan
why why analisis
1. Menentukan masalahnya dan area masalahnya
2. Mengumpulkan tim untuk brainstorming sehingga kita
bisa memiliki berbagai pandangan, pengetahuan,
pengalaman, dan pendekatan yang berbeda terhadap
masalah
3. Melakukan gemba (turun ke lapangan) untuk melihat area
aktual, obyek aktual, dengan data aktual.
4. Mulai bertanya menggunakan Why Why
5. Setelah sampai pada akar masalah, ujilah setiap jawaban
dari yang terbawah apakah jawaban tersebut akan
berdampak pada akibat di level atasnya.
6. Pada umumnya solusi tidak mengarah pada menyalahkan
ke orang tapi bagaimana cara melakukan perbaikan
sistem atau prosedur.
7. Jika akar penyebab sudah diketahui maka segera
identifikasi dan implementasikan solusinya.
8. Monitor terus kinerjanya untuk memastikan bahwa
masalah tersebut tidak terulang lagi.
Metode Analisis Akar Masalah ada 6 Sebagai
Berikut:
1. Event Tree Analysis
Ini adalah teknik analisis untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi urutanperistiwa dalam skenario kecelakaan
yang potensial. ETA menggunakan struktur pohon
logikavisual yang dikenal sebagai pohon kejadian (ET). Tujuan
dari ETA adalah untuk menentukanapakah suatu kejadian
akan berkembang menjadi sebuah kecelakaan serius atau
jika peristiwatersebut dapat dikendalikan oleh sistem
keselamatan dan prosedur yang diterapkan dalam
desainsistem. ETA dapat menghasilkan berbagai
kemungkinan hasil keluaran dari sebuah kejadianawal, dan
dapat memprediksi kemungkinan terjadinya kecelakaan
untuk setiap hasil keluaran.