SKRIPSI
oleh
Naila Ayadiya
4301410015
JURUSAN KIMIA
2014
PERSETUJUAN PEMBIMBING
ii
PENGESAHAN
Panitia Ujian
Ketua, Sekretaris,
Dr. Sri Susilogati Sumarti, M. Si. Drs. Eko Budi Susatyo, M. Si.
NIP. 195711121983032002 NIP. 19651111199031003
Anggota Penguji/
Pembimbing,
NIP. 196507231993032001
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari temuan orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah.
Naila Ayadiya
NIM. 4301410015
iv
MOTTO
PERSEMBAHAN
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam dan
Matematika, Universitas Negeri Semarang.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu baik dalam penyusunan maupun penelitian skripsi ini.
Ucapan terima kasih penulis terutama disampaikan pada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang
2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang
3. Ketua Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang
4. Dra. Woro Sumarni, M. Si., selaku pembimbing utama yang telah
memberikan ilmu, petunjuk dan bimbingannya sehingga sehingga penelitian ini
dapat terselesaikan.
5. Kepala SMA N 1 Kendal yang telah memberikan ijin dalam penelitian ini.
6. Dra. Wiwik Sri Lestari, selaku guru mata pelajaran kimia kelas XI SMA N 1
Kendal yang telah banyak membantu terlaksananya penelitian ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Kimia FMIPA UNNES yang telah memberikan
ilmu yang berharga kepada penulis.
8. Ibu, Bapak dan keluarga yang selalu memberikan dukungan baik material
maupun spiritual dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabat-sahabatku yang selalu memberikan inspirasi dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Tidak sanggup rasanya penulis untuk membalas budi dan jasa beliau. Hanya
doa terpanjat semoga Allah SWT memberikan balasan yang sesuai dengan amal
kebaikan beliau.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan perkembangan
penelitian yang lebih baik.
.
Semarang, Agustus 2014
Penulis
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................... ii
PERNYATAAN ................................................................................................... iv
BAB
1. PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......... .............................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................... 6
1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6
1.6 Pembatasan Masalah .............................................................................. 7
2. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 9
2.1 Model Pembelajaran Discovery Learning ................................................ 9
2.2 Scientific Approach (Pendekatan Ilmiah) ................................................. 12
2.3 Keterampilan Proses Sains ...................................................................... 16
ix
2.4 Hubungan antara Model Pembelajaran Discovery Learning
dengan Scientific Approach dan Keterampilan Proses Sains .................... 18
2.5 Kajian Penelitian yang Relevan ............................................................... . 19
2.6 Analisis Materi Pokok ............................................................................. . 21
2.7 Kerangka Berpikir .................................................................................. 28
2.8 Hipotesis Tindakan ................................................................................. 30
3. METODE PENELITIAN ................................................................................... 31
3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian ................................................................... 31
3.2 Sumber Data .......................................................................................... 31
3.3 Teknik dan Alat Pengumpul Data ............................................................ 31
3.4 Validasi Data .......................................................................................... 32
3.5 Hasil Uji Coba Instrumen ....................................................................... 38
3.6 Analisis Data ........................................................................................... 40
3.7 Indikator Kinerja ..................................................................................... 43
3.8 Prosedur Tindakan................................................................................... 43
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................... 46
4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 46
4.1.1 Pra-penelitian .......................................................................................... 46
4.1.2 Siklus I .................................................................................................... 48
4.1.3 Siklus II .................................................................................................. 55
4.2 Pembahasan ............................................................................................ 61
5. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................................ 66
5.1 Simpulan ................................................................................................. 66
5.2 Saran ...................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 67
LAMPIRAN .......................................................................................................... 70
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
kurikulum 2013 sebagai pengganti dari KTSP yang telah digunakan selama
terjadi akibat arus globalisasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyasa
1
2
pemerintah.
Ilmu kimia sebagai salah satu mata pelajaran dalam satuan pendidikan
biologi dan fisika dalam mata pelajaran IPA. Pembelajaran kimia kemudian
dilanjutkan di tingkat SMA dan menjadi mata pelajaran mandiri yakni mata
pelajaran kimia.
pembelajaran kimia di SMAN 1 Kendal sudah cukup baik, yakni guru sudah
mengaitkan materi dengan hal-hal yang dialami dan mudah ditemukan siswa
membuat hasil belajar kognitif siswa cukup tinggi, terlihat dari rata-rata
nilai siswa kelas XI pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 adalah
80,75 dimana nilai tersebut lebih dari KKM yang hanya 77.
Lestari sebagai salah satu guru kimia di SMAN 1 Kendal. Menurut Dra.
Wiwik Sri Lestari meskipun sudah dikaitkan dengan hal-hal yang ada dalam
contoh yang diberikan oleh guru tanpa terlibat langsung dalam penemuan
dengan guru, dan sumber belajar pada suatu lingkungan. Selain itu,
kelas X dan XI hanya pernah dilakukan sebanyak tiga kali. Hal ini
4
simulasi yang telah dilakukan (De Jong & Joolingen, 1998: 180).
sendiri, agar anak dapat belajar sendiri. Siswa secara aktif menemukan
dari guru. Proses penemuan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah
pengetahuan yang diperoleh siswa (De Jong & Joolingen, 1998: 194).
5
Students Success and Inquiry Learning Skills yang dilakukan oleh Ali
bukti yang melalui proses pengujian oleh dirinya sendiri sehingga mereka
pembelajaran kimia:
kurang berkembang.
6
approach.
berikut:
(2) Melatih kemampuan siswa untuk berinteraksi dengan siswa lain, guru,
dan lingkungan.
discovery learning.
(3) Sebagai alternatif bagi guru dalam pembelajaran kimia untuk upaya
Penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti untuk menambah wawasan dan
sehari-hari.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
semangat belajar siswa agar lebih aktif dan mencapai pemahaman konsep
yang maksimal.
mendorong peserta didik untuk mempelajari apa yang telah dimiliki (RifaI
& Anni, 2011: 233). Menurut pandangan Bruner dalam Markaban (2008:
untuk ikut serta secara aktif dalam membangun pengetahuan yang akan
9
10
dalam bentuk finalnya, melainkan siswa diajak untuk ikut serta dalam
informasi baru dan kumpulan data yang mereka gunakan dalam sebuah
yang lebih mendalam kepada siswa sehingga informasi disimpan lebih lama
Selain itu, siswa juga dapat diberikan kegiatan berupa jelajah pustaka,
11
pemecahan masalah.
kepercayaan tertentu.
12
sebuah simpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk
atas makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang mendasari
sebuah pengertian yang terpercaya mengenai hal tersebut (Jarrard, 2001: 2).
ilmiah, yakni :
(2) Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-
dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari
(6) Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan.
siswa;
mengajar guru;
dalam komunikasi;
(8) Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang
menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efisien dan efektif untuk
pokok.
19
pengamatan yang dilakukan oleh dirinya sendiri. Hasil dan simpulan dari
siswa dari 394 sekolah dengan teknik purposive sampling. Hasilnya adalah
para siswa setuju bahwa strategi pembelajaran inovatif yang meliputi model
21
dengan baik oleh siswa. Sub-materi dalam materi pokok koloid adalah
sistem koloid, sifat koloid, dan pembuatan koloid. Pemahaman yang baik
akan diperoleh siswa melalui proses pembelajaran yang efektif. Oleh karena
menjadi fase yang berbeda (Jespersen et all, 2012: 264). Koloid terdiri
pendispersi (pelarut).
& Gatot, 2008: 253). Hasil-hasil industri ini banyak kita gunakan dan
sifat yang berbeda antar satu dan lainnya. Perbedaan antar campuran
padat disebut sol, koloid yang mengandung fase terdispersi cair disebut
emulsi, dan koloid yang mengandung fase terdispersi gas disebut buih
(Parning et all, 2006: 161). Jenis-jenis koloid disajikan pada Tabel 2.3
contohnya adalah kanji, sabun, dan tepung. Sedangkan koloid yang takut
pelarutnya disebut koloid liofob, contohnya adalah sol emas, besi (II)
hidroksida, arsen (III) sulfat, dan lain-lain (Kasmadi & Gatot, 2008: 26).
Koloid memiliki sifat khas yang berbeda dengan larutan sejati dan
Gerak Brown adalah gerak zig-zag partikel koloid. Gerak ini dapat
a. Elektroforesis
b. Adsorpsi
disebut adsorpsi. Zat yang diadsorpsi bukan hanya ion maupun zat
lain.
(4) Koagulasi
koagulasi di alam.
(6) Dialisis
ion dan molekul sederhana tetapi tidak dapat dilewati oleh partikel
suspensi (et all, 2006: 170). Pembuatan koloid dari larutan sejati dilakukan
partikel koloid, cara ini disebut cara kondensasi. Cara kondensasi Parning
pada dasarnya adalah proses pembuatan koloid melalui reaksi kimia terlebih
dahulu (Kasmadi & Gatot, 2008: 27). Sedangkan pembuatan koloid dari
berukuran seperti partikel koloid, cara ini disebut cara dispersi. Adapun
berikut:
27
a. Reaksi hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Reaksi ini umumnya
b. Reaksi redoks
atau reduksi.
c. Pertukaran ion
dari zat-zat yang sukar larut (endapan) yang dihasilkan pada reaksi
kimia.
pendispersi.
b. Homogenisasi
c. Peptisasi
d. Busur Bredig
logam.
karena siswa akan cenderung menghafal sehingga lebih mudah lupa. Siswa
SMA. Penerapan model dan pendekatan ini mendorong siswa untuk aktif
berbagai kegiatan.
Observasi Wawancara
Penelitian
Tindakan Penerapan model pembelajaran discovery learning
Kelas dengan scientific approach untuk meningkatkan
ketrampilan psikomotorik siswa melalui sepuluh
indikator KPS
Keterampilan psikomotorik
siswa meningkat
METODE PENELITIAN
kurang aktif dalam pembelajaran dan KPS yang rendah sehingga perlu
3.3.1 Dokumentasi
nama siswa kelas XI IPA 1, nilai ulangan harian semester I, dan wawancara
31
32
3.3.2 Observasi
pengamatan yang telah melalui tahap validasi dan dilakukan oleh tiga
koloid.
3.3.3 Tes
aspek kognitif setelah pembelajaran. Tes yang diberikan berupa soal uraian
disetujui oleh ahli (Widodo, 2009: 60). Dalam hal ini ahli yang dimaksud
pelaporan praktikum (faktor 3). Dimana faktor 1 terdiri atas lima butir,
faktor 2 terdiri atas tujuh butir, dan faktor 3 terdiri atas lima butir.
(3) Menghitung korelasi antara jumlah faktor 1 (X1) dengan jumlah total
(Y) sebagai r y1, jumlah faktor 2 (X2) dengan jumlah total (Y) sebagai
Ry2 dan jumlah faktor 3 (X3) dengan jumlah total (Y) sebagai Ry3. Bila
korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya lebih dari 0,3 maka
(4) Menghitung korelasi antara skor butir dengan skor total (Y) untuk
korelasi yang perlu dihitung. Bila harga korelasi dibawah 0,30 maka
34
( )
(Sudjana, 2005: 369)
{ }{ }
Keterangan :
ryi = korelasi antara Xi dengan Y
N = jumlah responden
= jumlah total Xi.Y
= jumlah total Xi
= jumlah total Y
= jumlah kuadrat total Xi
= jumlah kuadrat total Y
= 1, 2, 3
Keterangan:
R1/ 2/ 3.. = responden atau subjek
A/ B/ C = observer
x1/ 2/ 3... = nilai dari para observer
np = jumlah responden
nr = jumlah raters atau observer
JKT = (
JKt =
dbt = nr 1
JKs =
dbt = np 1
dbs = (np - 1) x 2
36
Sedangkan untuk besarnya reliabilitas rerata dari tiga rater atau observer
adalah:
Keterangan:
R11 = reliabilitas penilaian untuk seorang rater atau observer
Rkk = reliabilitas rerata dari ketiga rater atau observer
Vp = varian untuk responden
Ve = varian untuk kesalahan
k = jumlah rater atau observer
177). Dalam hal ini, ahli yang dimaksud adalah dosen dan guru pengampu.
37
[ ][ ]
Keterangan:
38
Spearman Rank yaitu dengan pemberian rangking pada variabel yang akan
Keterangan:
: reliabilitas instrumen
: jumlah objek yang diamati
: beda peringkat pengamat 1 dan 2
(Sugiyono, 2006: 229)
Instrumen yang telah disetujui para ahli diuji cobakan pada kelas uji
coba. Data yang telah ditabulasikan dilanjutkan dengan analisis faktor, yaitu
( )
rumus: .
{ }{ }
Karena r y1, ry2, dan ry3 0,3 maka instrumen lembar observasi dapat
dengan skor total (Y). Sesuai jumlah butir, maka ada 18 koefisien korelasi
yang perlu dihitung. Bila harga korelasi dibawah 0,30 maka dapat
dan 15 memiliki koefisien korelasi < 0,3 sehingga dinyatakan tidak valid.
Butir yang tidak valid ini diperbaiki karena mewaliki indikator KPS yang
diajarkan.
dilakukan analisis data terhadap nilai KPS pada kelas uji coba, diketahui
diperoleh rtabel = 0,32. Nilai rhitung rtabel sehingga dapat dikatakan bahwa
diperoleh rhitung = 0,794. Karena rhitung > 0,6 jadi instrumen reliabel.
rumus Spearman Rank yaitu dengan pemberian rangking pada variabel yang
akan diukur. Perhitungan menunjukkan rho hitung=0,556. Nilai rho hitung >
yang sebenarnya dari obyek yang diteliti. Analisis data yang digunakan pada
Keterangan :
X2 = chi kuadrat
Oi = frekuensi hasil pengamatan
Ei = frekuensi yang diharapkan
K = banyaknya kelas
sebagai berikut:
Keterangan:
Sd = standar deviasi
n = banyaknya siswa
B = selisih rata-rata
Melalui uji pihak kiri, apabila t hitung > ttabel dengan dk = n-1, maka
nilai KPS siswa dari siklus I ke siklus II, dihitung dengan rumus berikut ini:
Keterangan:
Keterangan:
n = jumlah seluruh siswa
X = jumlah siswa
(Anonim dalam Melly, 2009: 40)
Indikator kinerja dalam penelitian tindakan kelas ini adalah lebih dari
sama dengan 70% dari jumlah siswa kelas XI IPA 1 mendapat nilai
keterampilan proses sains siswa dalam kategori minimal baik. Hal ini berarti
Tindakan
Siklus
I
Pengamatan
Perencanaan Refleksi
Tindakan
Siklus
II
Pengamatan
Refleksi
Gambar 3.1 Urutan Pelaksanaan PTK
dalam dua siklus dimana setiap siklus terdiri atas empat langkah yaitu
1. Perencanaan (Planning)
2. Tindakan (Acting)
approach.
3. Pengamatan (Observing)
4. Refleksi (Reflecting)
berikutnya.
BAB 4
dilakukan pada 6 Mei 2014 sampai 30 Mei 2014 pada materi koloid.
tersebut meliputi hasil observasi KPS siswa, hasil tes kognitif, dan hasil
4.1.1 Pra-penelitian
dalam kegiatan ini karena guru pengampu merupakan pihak yang paling
nilai, observasi, dan wawancara dengan guru dan beberapa siswa. Data nilai
46
47
akhirnya saja dan selama 2 semester hanya dilakukan sebanyak tiga kali.
approach.
IPA 4 yang telah menerima materi koloid sebelumnya. Instrumen yang diuji
meliputi lembar observasi penilaian KPS, soal pretest, tes akhir siklus, dan
soal untuk menguji aspek kognitif dan lembar pengamatan afektif siswa
telah dinyatakan valid oleh ahli dan berdasarkan analisis data seluruh
4.1.2 Siklus I
1. Perencanaan Siklus I
2. Tindakan Siklus I
bimbingan guru.
3. Pengamatan Siklus I
sesuai dengan sistematika yang tepat dan jelas, (2) membuat bagan alur
kerja yang mudah dibaca dan sesuai prosedur, (3) memprediksi suatu
yang telah dipelajari, dan (4) mengajukan hipotesis awal mengenai hasil
berlangsung.
4. Refleksi Siklus I
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan:
1. Merencanakan percobaan 6. Mengamati
2. Meramalkan 7. Menafsirkan
3. Mengajukan hipotesis 8. Menerapkan konsep
4. Menggunakan alat dan bahan 9. Mengkomunikasikan hasil
5. Mengelompokkan 10. Mengajukan pertanyaan
memperoleh nilai rata-rata cukup (65 x < 75), dan lima indikator
kelas.
53
analisis hasil pretest dan tes akhir siklus I disajikan pada Tabel 4.2.
Berdasarkan data pada Tabel 4.2, rata-rata nilai dari pretest ke tes
ketuntasan pada pretest adalah 52, 78% dan meningkat menjadi 72,22 %
pada tes akhir siklus I. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang
Dari Tabel 4.3 diketahui bahwa 25 siswa aspek afektifnya sudah baik
guru.
54
memperoleh nilai KPS dalam kategori minimal baik kurang dari 70%
neraca ohauss dan gelas ukur, (3) jelajah pustaka mengenai perumusan
hipotesis dan ciri-ciri hipotesis yang baik sehingga hipotesis yang dibuat
instruksi. Hal ini juga sesuai dengan yang disampaikan oleh Aktamis &
Ergin (2008 : 5), bahwa tujuan dalam pembelajaran sains adalah untuk
4.1.3 Siklus II
1. Perencanaan Siklus II
2. Tindakan Siklus II
dalam penelitian.
kerja yang dibuat lebih mudah dipahami. Selain itu, kelompok terpilih
3. Pengamatan Siklus II
sesuai dengan sistematika yang tepat dan jelas, (2) membuat bagan alur
kerja yang mudah dibaca dan sesuai prosedur, (3) memprediksi suatu
yang telah dipelajari, dan (4) mengajukan hipotesis awal mengenai hasil
keselamatan kerja, (6) mengecek kebersihan dan kesiapan alat dan bahan
(8) mengukur volume larutan dengan benar, (9) mencampur bahan, (10)
praktikum.
4. Refleksi Siklus II
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan:
1. Merencanakan percobaan 6. Mengamati
2. Meramalkan 7. Menafsirkan
3. Mengajukan hipotesis 8. Menerapkan konsep
4. Menggunakan alat dan bahan 9. Mengkomunikasikan hasil
5. Mengelompokkan 10. Mengajukan pertanyaan
mengkomunikasikan hasil.
pembelajaran.
60
siswa adalah 76,17. Dari data tersebut diketahui 75% atau sebanyak 27
dari 36 siswa mendapat nilai lebih dari sama dengan 75 dan berada pada
analisis tes akhir siklus II dan post-test disajikan pada Tabel 4.4.
Hasil identifikasi nilai KPS, tes akhir siklus II, dan ulangan harian
4.2 Pembahasan
tidak cukup hanya dilakukan satu kali saja melainkan bersiklus secara spiral.
Jumlah siklus yang muncul pada penelitian tindakan kelas tergantung pada
dihentikan (Elfanany, 2013: 98). Pada penelitian ini karena pada siklus I
keberhasilan sudah tercapai, maka siklus pada penelitian ini dihentikan pada
siklus II.
tersebut, dapat diidentifikasi peningkatan nilai KPS siswa dari nilai rata-rata
kelasnya. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh pada siklus I sebesar 62,89 dan
Data yang diperoleh dari penilaian tiap siklus menunjukkan nilai KPS
siswa pada siklus I dan siklus II berdistribusi normal sehingga analisis data
diperoleh peningkatan yang signifikan dari nilai KPS pada siklus I ke siklus
II. Hal ini sesuai dengan pernyataan diFuccia (2012 : 64), bahwa praktikum
praktikum siswa. Peningkatan nilai KPS juga sejalan dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Oloyede (2010) dan Balim (2009), yang menyatakan
kimia.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan:
1. Merencanakan percobaan 6. Mengamati
2. Meramalkan 7. Menafsirkan
3. Mengajukan hipotesis 8. Menerapkan konsep
4. Menggunakan alat dan bahan 9. Mengkomunikasikan hasil
5. Mengelompokkan 10. Mengajukan pertanyaan
Gambar 4.3 Peningkatan Nilai Tiap Indikator KPS Pada Siklus I dan II
63
Dari Gambar 4.3, ditunjukkan bahwa peningkatan yang tinggi terjadi pada
Indikator ini meningkat karena siswa mulai terbiasa untuk melakukan jelajah
pustaka dan memahami pembuatan diagram alur kerja. Selain itu, siswa juga
mengetahui perumusan hipotesis yang baik setelah mendapat masukkan dari guru
penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan piramida belajar pada Gambar 4.4
jelajah pustaka adalah kegiatan dalam bentuk verbal, kegiatan diskusi kelompok
pencapaian dalam pembelajaran. Selain itu ilmu dikembangkan atas dasar bukti
64
dan yang paling utama bukti tersebut diperoleh melalui percobaan yang dilakukan
belajar adalah proses aktif siswa dalam mengonstruksi arti, wacana, dialog, dan
menghubungkan pengalaman atau informasi yang sudah dipelajari (Rifai & Anni,
2011: 199). Selain itu, scientific approach yang digunakan dalam pembelajaran
kendala yang muncul berasal dari kondisi siswa dan fasilitas sarana dan prasarana
di sekolah.
tercantum dalam rancangan praktikum seperti gelas kimia, gelas ukur, batang
pengaduk, spatula, dan gelas arloji sehingga membutuhkan waktu tersendiri untuk
yang memadai. Fasilitas seperti perpustakaan yang lengkap dan adanya jaringan
internet dibutuhkan agar siswa dapat memperoleh informasi yang luas. Hal ini
PENUTUP
5.1 Simpulan
sebagai berikut:
1. Aspek kognitif siswa mendapat pengaruh positif dari pembelajaran dengan model
meningkatnya rata-rata nilai dari 75,22 tes akhir siklus I menjadi 79,77 pada
siklus II.
5.2 Saran
1. Guru setidaknya sudah memastikan bahwa siswa telah mengenal alat-alat yang
kegiatan praktikum dan alokasi waktu untuk KBM pun menjadi lebih efisien.
2. Sarana dan prasarana yang lengkap meliputi perpustakaan dan jaringan internet
66
DAFTAR PUSTAKA
Agommuoh, P.C. & Ifeanacho A.O. 2013. Secondary School Students Assessment of
Innovative Teaching Strategies in Enhancing Achievement in Physics and
Mathematics. ARPN Journal of Science and Technology. 3: 200-206
Aktamis, H. & Ergin, . 2008. The Effect of Scientific Process Skill Education on
Students Scientific Creativity, Science Attitude, and Academic Achievement. Asia-
Pacific Forum on Science Learning and Teaching Journal of Science and Technology.
9 (1): 1-21
Ambarjaya, B.S. 2012. Psikologi Pendidikan dan Pengajaran. Jakarta: Center for Academic
Publishing Service
Balim, A.G. 2009. The Effect of Discovery Learning on Students Success and Inquiry
Learning Skills. Eurasian Journal of Educational Research. 35 : 1-20
Chang, Raymond. 2008. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti (3rd ed) Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Davis, Raymond. 2006. Modern Chemistry. USA: Holt, Rinehart, and Winston
diFuccia, D. 2012. Trends in Practical Work in German Science Education. Eurasia Journal
of Mathematics, Science & Technology Education. 8(1): 59-72
Diknas. 2003. Acuan Kurikulum Mata Pelajaran Kimia. Jilid 1 dan 2. Jakarta: Depdiknas
De Jong, Ton & Wuter R. van Joolingen. 1998. Scientific Discovery Learning With
Computer Simulation of Conceptual Domains. Review of Educational Research. 68
(2): 179-201
Gholamian, Ali. 2013. Studying the Effect of Guided Discovery Learning on Reinforcing
the Creative Thinking of Sixth Grade Girl Students in Qom during 2012-2013
Academic Year. Journal of Applied Science and Agriculture. 8(5):576-584
67
68
Jespersen, Neil D., James E. Brady, & Alison Hyslop. 2012. Chemistry: The Molecular
Nature of Matter(6th ed). USA: john Wiley and Sons
Kasmadi, I.S & Gatot Luhbandjono. 2008. Kimia Dasar II. Semarang: FMIPA Universitas
Negeri Semarang
Kolb, D.A. 1984. Experimental Learning Experience as the Source of Learning and
Development. New Jersey: Prentice Hall. Inc
Oloyede, O.I. 2010. Comparative Effect of the Guided Discovery and Concept Mapping
Teaching Strategies on Sss Students Chemistry Achievement. Humanity & Social
Sciences Journal. 5(1) : 01-06
Parning, Horale, & Tiopan. 2006. Kimia SMA Kelas XI Semester Kedua. Jakarta: Yudhistira
Rifai, Ahmad & Catharina Anni. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas
Negeri Semarang
Lampiran Halaman
1. Silabus ........................................................................................................... 72
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................................. 77
3. Soal Pre-test .................................................................................................... 96
4. Kunci Jawaban Soal Pre-test ............................................................................ 97
5. Panduan Penilaian Pre-test............................................................................... 98
6. Soal Tes Akhir Siklus I ................................................................................... 99
7. Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus I ................................................................... 100
8. Panduan Penilaian Tes Akhir Siklus I .............................................................. 101
9. Soal Tes Akhir Siklus II .................................................................................. 102
10. Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus II .................................................................. 103
11. Panduan Penilaian Tes Akhir Siklus II ............................................................. 104
12. Soal Ulangan Koloid ........................................................................................ 105
13. Kunci Jawaban Ulangan Harian Koloid ............................................................ 106
14. Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi KPS ..................................................... 108
15. Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains .................................................. 110
16. Petunjuk Pengisian Lembar Observasi KPS...................................................... 111
17. Panduan Penilaian Observasi KPS ................................................................... 112
18. Perbaikan Butir Instrumen KPS ....................................................................... 116
19. Data Nilai KPS Siswa pada Kelas Uji Coba ..................................................... 117
20. Validitas Instrumen Lembar Observasi KPS ..................................................... 119
21. Validitas Butir Instrumen Lembar Observasi KPS ............................................ 121
22. Data Nilai KPS Per-rater pada Kelas Uji Coba ................................................ 122
23. Reliabilitas Instrumen Lembar Observasi KPS ................................................. 125
24. Data Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas XI IPA ............................................. 128
25. Data Nilai KPS Per-rater pada Kelas Eksperimen Siklus I ................................ 129
26. Data Nilai KPS Per-rater pada Kelas Eksperimen Siklus II ............................... 132
27. Daftar Nilai KPS dalam Skala 0 s.d 100 ........................................................... 135
28. Uji Normalitas Data KPS Siklus I ................................................................... 136
29. Uji Normalitas Data KPS Siklus II ................................................................... 138
30. Uji Peningkatan Nilai KPS ............................................................................... 140
70
71
SILABUS
Lampiran 1
Nama Sekolah : SMAN 1 Kendal
Kelas/Semester : XI/ 2
StandarKompetensi : 5. Menjelaskan sistem koloid dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Penilaian
Materi Kegiatan Alokasi Sumber/
Kompetensi Dasar Indikator Bentuk
Pembelajaran Pembelajaran Teknik Waktu Alat/ Bahan
Instrumen
5.1Membuat berbagai - Merancang dan - Mengelompok - Siswa - Penilaian - Soal pre- 12 x 45 - Internet
sistem koloid melakukan kan larutan, mengeksplor aspek test menit - Slide
dengan bahan- percobaan koloid, dan pengetahuan awal psikomotorik - Lembar presentasi
bahan yang ada di pembuatan suspensi mengenai materi siswa/ KPS Observasi - Buku
sekitarnya koloid dan dengan koloid melalui dengan KPS Kimia
jenis-jenis bertanggung kegiatan jelajah melakukan - Lembar Kelas XI
koloid dalam jawab, pustaka dengan praktikum di Observasi
kerja kelompok berpikir kritis penuh rasa ingin laboratorium Afektif
di laboratorium dalam tahu dan berpikir kimia - Soal
menganalisis kritis (Stimulasi) - Penilaian ulangan
data, dan teliti - Siswa aspek afektif harian
mengidentifikasi dengan
permasalahan melakukan
yang ditemukan presentasi dan
pada kegiatan diskusi
jelajah pustaka - Penilaian
dengan teliti dan aspek kognitif
berpikir kritis dengan
(Identifikasi melakukan
Masalah) ulangan harian
72
- Siswa merancang pada akhir bab
73
Penilaian
Materi Kegiatan Alokasi Sumber/
Kompetensi Dasar Indikator Bentuk
Pembelajaran Pembelajaran Teknik Waktu Alat/ Bahan
Instrumen
dan melakukan
percobaan
pengelompokkan
koloid dalam
kerja kelompok
di laboratorium
dengan terampil,
bertanggung
jawab, dan teliti
(Pengumpulan
Data)
- Siswa presentasi
dan berdiskusi
- Mengkomuni- mengenai sistem
kasikan jenis- koloid, jenis-jenis
jenis sistem sistem koloid dan
koloid dan contohnya
contohnya dengan
dengan komunikatif,
komunikatif, bertanggung
bertanggung jawab, berpikir
jawab, kritis, dan penuh
berpikir kritis rasa ingin tahu
dalam (Verifikasi dan
menentukan Generalisasi)
kredibilitas
sumber, dan
penuh rasa
ingin tahu
- Mengkomuni- - Siswa
kasikan proses mengeksplor
73
74
Penilaian
Materi Kegiatan Alokasi Sumber/
Kompetensi Dasar Indikator Bentuk
Pembelajaran Pembelajaran Teknik Waktu Alat/ Bahan
Instrumen
pembuatan pengetahuan awal
koloid melalui mengenai materi
percobaan koloid melalui
dengan teliti, kegiatan jelajah
terampil, pustaka dengan
bertanggung penuh rasa ingin
jawab, dan tahu dan berpikir
penuh rasa kritis (Stimulasi)
ingin tahu - Siswa
mengidentifikasi
permasalahan
yang ditemukan
pada kegiatan
jelajah pustaka
dengan teliti dan
berpikir kritis
(Identifikasi
Masalah)
- Siswa merancang
dan melakukan
percobaan
pembuatan koloid
dalam kerja
kelompok di
laboratorium
dengan terampil,
bertanggung
jawab, dan teliti
(Pengumpulan
Data)
- Siswa presentasi
dan berdiskusi
mengenai sistem
74
75
Penilaian
Materi Kegiatan Alokasi Sumber/
Kompetensi Dasar Indikator Bentuk
Pembelajaran Pembelajaran Teknik Waktu Alat/ Bahan
Instrumen
koloid, jenis-jenis
sistem koloid dan
contohnya
dengan
komunikatif,
bertanggung
jawab, berpikir
kritis, dan penuh
rasa ingin tahu
(Verifikasi dan
Generalisasi)
75
76
Penilaian
Materi Kegiatan Alokasi Sumber/
Kompetensi Dasar Indikator Bentuk
Pembelajaran Pembelajaran Teknik Waktu Alat/ Bahan
Instrumen
komunikatif, Data, dan
bertanggung Pengolahan
jawab, Data)
berpikir kritis - Siswa presentasi
dalam dan diskusi kelas
menentukan mengenai sifat-
ketepatan sifat koloid dan
fakta pemanfaatan-nya
pernyataan, dalam kehidupan
dan penuh sehari-hari
rasa ingin dengan
tahu komunikatif,
bertanggung
jawab, berpikir
kritis, dan penuh
rasa ingin tahu
(Verifikasi dan
Generalisasi)
76
Lampiran 2
A. STANDAR KOMPETENSI
Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
B. KOMPETENSI DASAR
1. Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya.
2. Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. INDIKATOR
1. Kognitif
Produk
a. Menjelaskan jenis-jenis sistem koloid dengan tepat dan bertanggung jawab.
b. Mencontohkan jenis-jenis koloid yang ada di kehidupan sehari-hari dengan cermat, kreatif,
dan bertanggung jawab.
c. Menjelaskan sifat-sifat sistem koloid dengan benar dan bertanggung jawab.
d. Mencontohkan pemanfaatan sifat-sifat koloid dalam bidang industri dan kehidupan sehari-
hari dengan cermat, kreatif, dan bertanggung jawab.
e. Menjelaskan pembuatan sistem koloid dengan tepat dan bertanggung jawab.
Proses
a. Mampu mengolah informasi dari kegiatan jelajah pustaka mengenai koloid secara mandiri,
berpikir kritis, dan penuh rasa ingin tahu.
b. Mampu menjawab pertanyaan pada LKS mengenai koloid dengan mandiri, cermat dan
bertanggung jawab.
c. Mampu melakukan diskusi mengenai koloid dengan komunikatif, bertanggung jawab,
berpikir kritis dalam menentukan fakta yang tepat serta menentuka kekuatan argument
atau pernyataan, dan penuh rasa ingin tahu.
d. Mampu menarik simpulan dari kegiatan diskusi dan praktikum mengenai koloid dengan
bertanggung jawab dan cermat.
77
78
2. Psikomotor
a. Melaksanakan praktikum secara berkelompok untuk menentukan suatu campuran termasuk
larutan, koloid, atau suspensi dengan teliti, cermat, bekerjasama dengan baik, dan
bertanggung jawab berdasarkan data hasil pengamatan.
b. Melaksanakan praktikum secara berkelompok untuk memahami cara pembuatan koloid
baik secara kondensasi, maupun dispersi dengan teliti, cermat, bekerjasama dengan baik,
dan bertanggung jawab.
3. Afektif
a. Karakter :
- Kerja sama
- Teliti
- Cermat
- Mandiri
- Kreatif
- Berani
- Bertanggung jawab
b. Keterampilan Sosial
- Memperhatikan penjelasan orang lain
- Menghargai pendapat orang lain
- Mengemukakan pendapat
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kognitif
Produk
a. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis sistem koloid dengan tepat dan bertanggung jawab.
b. Siswa dapat mencontohkan masing-masing jenis koloid yang ada di kehidupan sehari-hari
dengan cermat, kreatif, dan bertanggung jawab.
c. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat sistem koloid dengan benar dan bertanggung jawab.
d. Siswa dapat mencontohkan pemanfaatan sifat-sifat koloid dalam bidang industri dan
kehidupan sehari-hari dengan cermat, kreatif, dan bertanggung jawab.
e. Siswa dapat menjelaskan pembuatan sistem koloid dengan tepat dan bertanggung jawab
Proses
Dengan melaksanakan tugas untuk mempelajari media pembelajaran berupa slide presentasi
dan pustaka-pustaka lainnya, maka siswa dapat:
79
a. Mengolah informasi dari kegiatan jelajah pustaka mengenai koloid secara mandiri, berpikir
kritis, dan penuh rasa ingin tahu.
b. Menjawab pertanyaan pada hand-on mengenai koloid dengan mandiri, cermat dan
bertanggung jawab.
c. Mampu melakukan diskusi mengenai koloid dengan komunikatif, bertanggung jawab,
berpikir kritis dalam menentukan fakta yang tepat serta menentukan kekuatan argument
atau pernyataan, dan penuh rasa ingin tahu.
d. Mampu menarik simpulan dari kegiatan diskusi dan praktikum mengenai koloid dengan
bertanggung jawab dan cermat
2. Psikomotor
Dengan melaksanakan praktikum secara berkelompok di laboratorium, maka siswa dapat:
a. Menentukan suatu campuran termasuk larutan, koloid, atau suspensi dengan teliti, cermat,
dan bertanggung jawab berdasarkan data hasil pengamatan.
b. Memahami cara pembuatan koloid baik secara kondensasi maupun dispersi dengan teliti,
cermat, dan bertanggung jawab.
3. Afektif
a. Karakter
Kegiatan belajar-mengajar ini berpusat pada siswa, sehingga siswa dapat mengembangkan
karakter sebagai berikut:
- Kerja sama
- Teliti
- Cermat
- Mandiri
- Kreatif
- Berani
- Bertanggung jawab
b. Keterampilan Sosial
Proses pembelajaran ini berpusat pada siswa sehingga siswa dapat mengembangkan
perilaku sosial yang positif, antara lain:
- Memperhatikan penjelasan orang lain
- Menghargai pendapat orang lain
- Mengemukakan pendapat
80
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. SISTEM KOLOID
1.1 Pengertian Sistem Koloid
Campuran adalah penggabungan dua atau lebih zat di mana di dalam penggabungan
ini zat-zat tersebut mempertahankan identitasnya masing-masing (Chang, 2008: 7).
Berdasarkan ukuran partikel terlarut dalam campuran, campuran dibagi menjadi 3, yaitu
larutan, koloid, dan suspensi (Davis et all, 2006: 312).
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak antara larutan
dan suspensi (Purba, 2004: 282). Koloid terdiri atas fase terdispersi dalam ukuran tertentu
dalam medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi (terlarut),
sedangkan medium atau zat yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium
pendispersi (pelarut).
Suatu campuran ada yang sudah terbentuk menjadi koloid secara alamiah dan ada
yang diproses sedemikian rupa sehingga menjadi suatu sistem koloid. Hal ini disebabkan
sistem koloid merupakan satu-satunya cara untuk menyajikan suatu campuran dari zat-zat
yang tidak saling melarutkan menjadi campuran yang homogen dan stabil pada tingkat
makroskopis (Purba, 2004: 287).
Sistem koloid berbeda dengan larutan maupun suspensi. Meskipun ketiganya
merupakan campuran tetapi ketiganya mempunyai sifat yang berbeda antar satu dan lainnya.
Perbedaan antar campuran tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Perbandingan Sifat Larutan, Koloid, dan Suspensi
Larutan Koloid Suspensi
Homogen, tidak dapat Homogen secara Heterogen, baik
dibedakan walaupun makroskopis tetapi secara makroskopis
menggunakan mikroskop heterogen jika dilihat maupun
ultra dengan mikroskop ultra mikroskopis
Ukuran partikelnya Ukuran partikelnya antara Ukuran partikelnya
< 1 nm 1 nm s.d 1000 nm > 1000 nm
Terdiri atas dua
Terdiri atas satu fase Terdiri atas dua fase
fase
Pada umumnya stabil
Stabil (tidak memisah apabila Tidak stabil
didiamkan)
Tidak dapat disaring
Hanya dapat disaring
menggunakan penyaring
menggunakan penyaring Dapat disaring
biasa maupun penyaring
ultra
ultra
(Purba, 2004: 283)
81
b. Adsorpsi
Partikel koloid yang bermuatan dapat menyerap berbagai macam zat pada
permukaan. Penyerapan pada permukaan ini disebut adsorpsi. Zat yang diadsorpsi
bukan hanya ion maupun zat lain yang bermuatan, tetapi juga molekul-molekul
netral. Kemampuan adsorpsi partikel koloid dimanfaatkan dalam bidang industri
dan kehidupan sehari-hari, antara lain pemutihan gula tebu, pembuatan norit,
penjernihan air, pembuatan deodoran, dan lain-lain.
(4) Koagulasi
Suatu campuran yang berupa koloid dapat digumpalkan dengan menggunakan sel
elektroforesis atau dengan penambahan elektrolit. Penggumpalan partikel koloid ini
disebut koagulasi. Sifat partikel kolid yang dapat terkoagulasi (menggumpal)
dimanfaatkan dalam proses penjernihan air, penggumpalan karet dalam lateks, dan
pembuatan mesin Cotrel pada pembuangan gas di pabrik-pabrik. Selain itu fenomena
pembentukan delta di muara sungai juga merupakan salah satu contoh peristiwa koagulasi
di alam.
(5) Koloid Pelindung
Pada beberapa proses, suatu koloid perlu untuk dipecahkan. Akan tetapi, di lain pihak
koloid perlu dijaga supaya tidak menggumpal. Perlindungan ini dilakukan dengan
menambahkan suatu koloid pelindung, yakni suatu koloid yang ditambahkan dalam
sistem koloid lainnya untuk menstabilkan sistem koloid tersebut. Contoh pemanfaatan
sifat koloid yang dapat digunakan sebagai koloid pelindung adalah dalam pembuatan es
krim, cat, dan tinta.
(6) Dialisis
Dialisis adalah suatu proses untuk menghilangkan ion-ion yang mengganggu kestabilan
koloid. Sistem kerja dialisis adalah dengan memasukkan sistem koloid ke dalam suatu
membran semipermeabel, yakni membran yang dapat dilewati oleh partikel-partikel kecil
seperti ion dan molekul sederhana tetapi tidak dapt dilewati oleh partikel koloid. Proses
dialisis secara alamiah terjadi dalam proses pemisahan hasil-hasil metaboliseme dalam
darah oleh ginjal. Adaptasi proses ini dilakukan dalam proses cuci darah bagi penderita
penyakit ginjal.
(7) Koloid Liofil dan Liofob
Koloid yang medium pendispersinya cair dibedakan menjadi koloid liofil dan liofob.
Koloid liofil adalah koloid yang suka dengan cairan, sedangkan koloid liofob adalah
koloid yang tidak suka cairan. Jika medium pendispersinya berupa air maka menjadi
83
koloid hidrofil (suka air) dan koloid hidrofob (takut air). Pemanfaatan sifat ini diadaptasi
untuk membuat suatu emulgator, yakni suatu koloid yang mempunyai sifat liofil pada
salah satu ujungnya dan sifat liofob pada ujung lainnya sehingga dapat menstabilkan
suatu emulsi, contohnya sabun, detergen, putih telur.
3. PEMBUATAN KOLOID
Suatu sistem koloid dapat dibuat dari larutan sejati maupun suspensi (Parning et all,
2006: 170). Pembuatan koloid dari larutan sejati dilakukan dengan mengelompokkan partikel
larutan sejati sehingga berukuran seperti partikel koloid, cara ini disebut cara kondensasi.
Sedangkan pembuatan koloid dari suspensi dilakukan dengan memperkecil partikel suspensi
sehingga berukuran seperti partikel koloid, cara ini disebut cara dispersi. Adapun penjelasan
masing-masing cara pembuatan sistem koloid adalah sebagai berikut:
(1) Cara kondensasi
a. Reaksi hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Reaksi ini umumnya digunakan dalam
pembuatan koloi-koloid basa dari suatu garam.
b. Reaksi redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai dengan perubahan bilangan oksidasi.
Koloid yang terjadi merupakan hasil oksidasi atau reduksi.
c. Pertukaran ion
Reaksi pertukaran ion umumnya dilakukan untuk membuat koloid dari zat-zat yang
sukar larut (endapan) yang dihasilkan pada reaksi kimia.
(2) Cara dispersi
a. Cara mekanik (dispersi langsung)
Cara ini dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel fase terdispersi. Biasanya
dilakukan dengan penggilingan atau penggerusan menggunakan lumpang atau
penggiling koloid. Hasil penggerusan atau penggilingan kemudian diaduk dengan
medium pendispersi.
b. Homogenisasi
Dilakukan dengan menggunakan mesin homogenisasi.
c. Peptisasi
Cara ini dilakukan dengan memecah partikel besar dari suspensi menjadi partikel
koloid dengan bantuan zat pemeptisasi (pemecah).
84
d. Busur bredig
Mekanisme Busur Bredig merupakan gabungan dari cara dispersi dan kondensasi.
Biasanya digunakan dalam pembuatan sol-sol logam.
4. METODE, MODEL, DAN PENDEKATAN
Metode : Penugasan, praktikum, diskusi kelompok.
Model : Discovery Learning
Pendekatan : Scientific Approach
5. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Pertemuan/ Siklus : 1/ I
Materi : Sistem Koloid dan Sifat-sifat Koloid
Waktu : 2 x 45 menit
Sintak
Discovery Kegiatan Pembelajaran Waktu Metode
Learning
Pendahuluan
1. Guru membuka kelas dan memeriksa kehadiran siswa.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.
3. Guru menstimulus ingatan dan rasa ingin tahu siswa dengan
meminta siswa mengamati demonstrasi campuran yang dibuat
oleh temannya kemudian guru memberikan pertanyaan:
Stimulus
- Apa yang kalian rasakan ketika minum air yang
ditambahkan gula?
- Bagaimana jika hanya gula saja?
- Bagaimana bila dalam campuran air dan gula ditambahkan 10 Tanya
kopi? Apa yang kalian rasakan? menit Jawab
- Apa yang dimaksud dengan campuran?
- Apa saja jenis-jenis campuran?
4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengidentifikasi masalah dengan mengacu pada tujuan
Problem
pembelajaran.
Statement
85
Sintak
Discovery Kegiatan Pembelajaran Waktu Metode
Learning
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Prakti-
1. Guru mengkondisikan siswa untuk berkelompok sesuai 5 menit
kum
dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan
sebelumnya.
Elaborasi
Data 1. Siswa dalam kelompok dengan teliti dan bertanggung jawab
Collection mempresentasikan dan menggambarkan alur kerja praktikum
berdasarkan diskusi kelompok 25
menit
Data
2. Siswa dengan bimbingan guru berdiskusi untuk menentukan
Processing
alur kerja yang sesuai untuk pelaksanaan praktikum pada
pertemuan selanjutnya.
Verifica-tion Konfirmasi
and 1. Guru memberikan komentar terhadap pertanyaan dan
Generali- memberikan penjelasan jika terdapat miskonsepsi. 5 menit
zation
2. Bersama-sama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
Penutup
1. Siswa mengutarakan kesimpulan setelah melakukan diskusi
dengan bantuan guru.
Diskusi
2. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat laporan 5 menit
Tugas
praktikum sementara untuk dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya dan mempersiapkan praktikum pada pertemuan
selanjutnya.
Siswa melaksanakan pre-test untuk persiapan praktikum pada 40
siklus I menit
86
2. Pertemuan/ Siklus : 2/ I
Materi : Sistem Koloid dan Sifat-sifat Koloid
Waktu : 2 x 45 menit
Sintak
Discovery Kegiatan Pembelajaran Waktu Metode
Learning
Pendahuluan
Stimulus 1. Guru membuka kelas dan memeriksa kehadiran siswa.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.
3. Guru menstimulus ingatan dan rasa ingin tahu siswa dengan
menyajikan campuran teh, kopi, dan susu kemudian 10 Tanya
memberikan pertanyaan: menit Jawab
Problem
Sebutkan jenis campuran berdasarkan ukuran partikelnya!
Statement
4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengidentifikasi masalah dengan mengajukan pertanyaan:
Apakah semua koloid menguntungkan bagi manusia?
Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru mengkondisikan siswa untuk berkelompok sesuai Prakti-
dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan kum
sebelumnya. 10
2. Guru membagikan lembar kerja praktikum kepada masing- menit
masing kelompok.
3. Siswa mempersiapkan diri untuk praktikum dengan
mengambil alat dan bahan yang diperlukan sesuai lembar
praktikum.
87
Sintak
Discovery Kegiatan Pembelajaran Waktu Metode
Learning
Elaborasi
1. Siswa dalam kelompok dengan teliti dan bertanggung jawab
Data melaksanakan kegiatan praktikum berdasarkan petunjuk yang
Collection
diberikan.
2. Siswa dalam kelompok diberikan kesempatan untuk
mengembangkan keterampilan proses sains dalam percobaan 45
yang dilakukan. menit
Data 3. Siswa dalam kelompok secara aktif, teliti, dan cermat mencatat
Processing hasil pengamatan pada lembar kerja yang telah disediakan.
4. Siswa dalam kelompok secara aktif, jujur, dan bertanggung
Verification jawab mengisi dan mengumpulkan laporan sementara kepada
guru.
Konfirmasi
1. Guru dan observer menilai kondisi keterampilan proses sains
20
siswa pada tahap pelaksanaan praktikum
menit
2. Siswa mengevaluasi hasil praktikum dengan dipandu oleh
Generali-
zation guru.
Penutup
Diskusi
1. Siswa mengutarakan kesimpulan setelah melakukan praktikum 5 menit
Tugas
dengan bantuan guru.
88
3. Pertemuan/ Siklus : 3/ I
Materi : Sistem Koloid dan Sifat-sifat Koloid
Waktu : 2 x 45 menit
Sintak
Discovery Kegiatan Pembelajaran Waktu Metode
Learning
Pendahuluan
1. Guru membuka kelas dan memeriksa kehadiran siswa.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.
3. Guru menstimulus ingatan dan rasa ingin tahu siswa dengan
menayangkan beberapa contoh koloid kemudian memberikan
Stimulus
pertanyaan:
Apa yang dimaksud dengan sistem koloid? 10 Tanya
Apakah semua koloid sama? menit Jawab
Guru menayangkan efek tyndall kemudian mengajukan
Problem pertanyaan:
Statement Apakah koloid mempunyai sifat lain selain efek tyndall?
4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengidentifikasi masalah dengan mengajukan pertanyaan:
Mengapa sistem koloid penting bagi kehidupan?
Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru mengkondisikan siswa untuk berkelompok sesuai Presen-
dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan 5 menit tasi
sebelumnya.
2. Siswa mempersiapkan diri untuk melaksanakan kegiatan
presentasi.
89
Sintak
Discovery Kegiatan Pembelajaran Waktu Metode
Learning
Elaborasi
Data 1. Siswa dalam kelompok dengan berani dan bertanggung jawab
Collection melaksanakan kegiatan presentasi sub-bab yang telah
ditentukan.
2. Siswa dalam kelas diberikan kesempatan untuk
25
mengembangkan keterampilan bertanya dan berdiskusi dengan
menit
bimbingan guru.
Data 3. Siswa dalam kelompok secara aktif, teliti, dan cermat mencatat
Processing hasil diskusi.
4. Siswa dalam kelompok secara aktif, jujur, dan bertanggung
jawab mengisi dan mengumpulkan laporan akhir kepada guru.
Konfirmasi
1. Guru memberikan komentar terhadap pertanyaan dan
Verifica-tion
memberikan penjelasan jika terdapat miskonsepsi. 5 menit
2. Bersama-sama siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah
Generali-
dilaksanakan.
zation
Penutup
1. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempersiapkan Diskusi
praktikum pada pembelajaran selanjutnya. 5 menit
Tugas
40
Siswa melaksanakan test akhir siklus I
menit
90
4. Pertemuan/ Siklus : 4/ II
Materi : Pembuatan Sistem Koloid
Waktu : 2 x 45 menit
Sintak
Discovery Kegiatan Pembelajaran Waktu Metode
Learning
Pendahuluan
Stimulus 1. Guru membuka kelas dan memeriksa kehadiran siswa.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.
3. Guru menstimulus ingatan dan rasa ingin tahu siswa dengan
memberikan pertanyaan: 10 Tanya
Problem
Apa saja hasil industri yang berupa koloid yang sering kita menit Jawab
Statement
gunakan dalam kehidupan sehari-hari?
4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengidentifikasi masalah dengan mengacu pada tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru mengkondisikan siswa untuk berkelompok sesuai 5 menit Presen-
dengan kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan tasi
sebelumnya.
Elaborasi
Data
1. Siswa dalam kelompok dengan teliti dan bertanggung jawab
Sintak
Discovery Kegiatan Pembelajaran Waktu Metode
Learning
Penutup
1. Siswa mengutarakan kesimpulan setelah melakukan diskusi
dengan bantuan guru.
Diskusi
2. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat laporan 5 menit
Tugas
praktikum sementara untuk dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya dan mempersiapkan praktikum pada pertemuan
selanjutnya.
5. Pertemuan/ Siklus : 5/ II
Materi : Pembuatan Koloid
Waktu : 2 x 45 menit
Sintak
Discovery Kegiatan Pembelajaran Waktu Metode
Learning
Pendahuluan
Stimulus 1. Guru membuka kelas dan memeriksa kehadiran siswa.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa.
3. Guru menstimulus ingatan dan rasa ingin tahu siswa dengan
10 Tanya
memberikan pertanyaan:
menit Jawab
Sebutkan jenis campuran berdasarkan ukuran partikelnya!
Problem
4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
Statement
mengidentifikasi masalah dengan mengajukan pertanyaan:
Apakah semua koloid menguntungkan bagi manusia?
Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru mengkondisikan siswa untuk berkelompok sesuai dengan Prakti-
kelompok yang telah dibentuk pada pertemuan sebelumnya. kum
10
2. Guru membagikan lembar kerja praktikum kepada masing-
menit
masing kelompok.
3. Siswa mempersiapkan diri untuk praktikum dengan
mengambil alat dan bahan yang diperlukan sesuai lembar
praktikum.
93
Elaborasi
1. Siswa dalam kelompok dengan teliti dan bertanggung jawab
melaksanakan kegiatan praktikum berdasarkan petunjuk yang
diberikan.
Data
2. Siswa dalam kelompok diberikan kesempatan untuk
Collection
mengembangkan keterampilan proses sains dalam percobaan 45
yang dilakukan. menit
Data
Processing 3. Siswa dalam kelompok secara aktif, teliti, dan cermat mencatat
hasil pengamatan pada lembar kerja yang telah disediakan.
Verifica-tion 4. Siswa dalam kelompok secara aktif, jujur, dan bertanggung
jawab mengisi dan mengumpulkan laporan sementara kepada
guru.
Konfirmasi
Generali-
1. Guru dan observer menilai kondisi keterampilan proses sains
zation 20
siswa pada tahap pelaksanaan praktikum
menit
2. Siswa mengevaluasi hasil praktikum dengan dipandu oleh
guru.
Penutup
Diskusi
1. Siswa mengutarakan kesimpulan setelah melakukan praktikum 5 menit
Tugas
dengan bantuan guru.
94
6. Pertemuan/ Siklus : 6/ II
Materi : Pembuatan Sistem Koloid
Waktu : 2 x 45 menit
Kegiatan Pembelajaran : Ulangan Harian
6. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
a. Media
Buku Kimia SMA Kelas XI Semester II
Lembar Kerja Siswa
Alat praktikum
Bahan praktikum
Laptop
LCD Proyektor
Spidol dan white board
b. Sumber Belajar
Buku Kimia yang relevan
a. Chang, Raymond. 2008. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti (3rd ed) Jilid 1. Jakarta:
Erlangga
b. Davis, Raymond. 2006. Modern Chemistry. USA: Holt, Rinehart, and Winston
c. Parning, Horale, & Tiopan. Kimia SMA Kelas XI Semester Kedua. Jakarta: Yudhistira
d. Purba, Michael. 2002. Kimia SMA Kelas XI 2B. Jakarta: Erlangga
e. Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas XI Jilid 2. Bandung: Grafindo
Media Utama
Internet
Slide presentasi
7. PENILAIAN
a. Ranah kognitif
Prosedur : Tes tertulis
Jenis tagihan : Tugas individu
Bentuk soal : Soal essai
Instrumen : rubrik penilaian kognitif
b. Ranah afektif
Prosedur : Observasi
Jenis tagihan : Diskusi
Instrumen : Lembar Pengamatan
95
c. Ranah Psikomotorik
Prosedur : Observasi langsung
Jenis tagihan : Tugas kelompok
Instrumen : Lembar Pengamatan KPS
96
Lampiran 3
SOAL PRE-TEST
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan jelas dan tepat !
1. Apa yang dimaksud dengan campuran?
2. Suatu campuran terdiri atas dua fase, tetapi campuran ini nampak homogen jika dilihat
dengan mata biasa, dan keruh. Apakah jenis campuran tersebut? Sebutkanlah tiga contoh
jenis campuran tersebut dalam kehidupan sehari-hari!
3. Data dari beberapa larutan sebagai berikut:
Larutan Warna Larutan Setelah Penyaringan Berkas Cahaya
1 Cokelat Keruh Terlihat
2 Biru Jernih Tak terlihat
3 Kuning Agak keruh Terlihat
4 Kuning Jernih Tak terlihat
5 Cokelat Jernih Tak terlihat
----oSELAMAT MENGERJAKANo----
Lampiran 4 97
1. Campuran adalah penggabungan dua zat atau lebih di mana dalam penggabungan ini zat-
zat tersebut mempertahankan identitasnya masing-masing.
2. Koloid: susu, santan, agar-agar, awan, kabut, asap,dll
3. Larutan yang termasuk koloid adalah larutan 1 dan 3, karena setelah penyaringan masih
keruh atau agak keruh dan berkas cahaya terlihat.
4. Pada larutan sejati berkas sinar tidak terlihat, sedangkan pada koloid berkas sinar terlihat.
5. Emulgator adalah suatu koloid yang mempunyai sifat liofil pada salah satu ujungnya dan
sifat liofob pada ujung lainnya sehingga dapat menstabilkan suatu emulsi.
6. Terdapat dua cara pembuatan koloid, yakni cara dispersi dan kondensasi.
7. Perbedaan cara dispersi dan kondensasi:
- cara dispersi adalah pembuatan koloid dengan cara pemecahan partikel besar
(suspensi) menjadi partikel koloid.
- cara kondensasi adalah pembuatan koloid dengan cara menggumpalkan larutan
sehingga berukuran menjadi partikel koloid
8. Jawaban:
a. Mekanisme pembuatan koloid adalah dengan cara mekanik
b. Mekanisme tersebut tersebut cara dispersi karena memecah partikel berukuran suspensi
menjadi partikel yang berukuran koloid
98
Lampiran 5
1. Campuran adalah penggabungan dua zat atau lebih (skor 1) di mana dalam penggabungan
ini zat-zat tersebut mempertahankan identitasnya masing-masing (skor 2).
2. Koloid (skor 1)
susu, santan, agar-agar, awan, kabut, asap,dll (skor 2 jika ketigs contoh benar, skor 1 jika
dua contoh benar, skor 0,5 jika satu contoh benar).
3. Larutan yang termasuk koloid adalah larutan 1 dan 3(skor 1), karena setelah penyaringan
masih keruh atau agak keruh (skor 1) dan berkas cahaya terlihat (skor 1).
4. Pada larutan sejati berkas sinar tidak terlihat (skor 1,5), sedangkan pada koloid berkas sinar
terlihat (skor 1,5).
5. Emulgator adalah suatu koloid yang mempunyai sifat liofil pada salah satu ujungnya dan
sifat liofob pada ujung lainnya (skor 1,5) sehingga dapat menstabilkan suatu emulsi (skor
1,5).
6. Terdapat dua cara pembuatan koloid (skor 1), yakni cara dispersi (skor 1) dan kondensasi
(skor 1).
7. Perbedaan cara dispersi dan kondensasi:
- cara dispersi adalah pembuatan koloid dengan cara pemecahan partikel besar
(suspensi) menjadi partikel koloid. (skor 1,5)
- cara kondensasi adalah pembuatan koloid dengan cara menggumpalkan larutan
sehingga berukuran menjadi partikel koloid (skor 1,5)
8. Jawaban:
- Mekanisme pembuatan koloid adalah dengan cara mekanik (skor 1)
- Mekanisme tersebut tersebut cara dispersi(skor 1) karena memecah partikel berukuran
suspensi menjadi partikel yang berukuran koloid (skor 1)
99
Lampiran 6
SOAL TES AKHIR SIKLUS I
----oSELAMAT MENGERJAKANo----
Lampiran 7 100
5. Efek koloid:
a. efek Tyndall
b. Adsorpsi
c. Koagulasi
101
Lampiran 8
PANDUAN PENILAIAN TES AKHIR SIKLUS I
5. Efek koloid:
a. Efek Tyndall (skor 1)
b. Adsorpsi (skor 1)
c. Koagulasi (skor 1)
Lampiran 9 102
----oSELAMAT MENGERJAKANo----
103
Lampiran 10
KUNCI JAWABAN TES AKHIR SIKLUS II
b. Menambahkan larutan jenuh FeCl3 ke dalam air panas. Kondensasi (skor 0,5)
Memasukkan serbuk belerang yang sudah digerus ke dalam Dispersi (skor 0,5)
c.
air.
d. Mengalirkan gas H2S ke dalam larutan NiS Dispersi (skor 0,5)
----oSELAMAT MENGERJAKANo----
106
Lampiran 13
KUNCI JAWABAN ULANGAN HARIAN KOLOID
3. Gas dalam gas akan membentuk suatu campuran homogen (skor 1,5) jadi campuran
tersebut adalah larutan bukan koloid (skor 1,5).
4. Karena koloid merupakan satu-satunya cara untuk membuat dua zat yang tidak saling
melarutkan(skor 1,5) menjadi lebih stabil (skor 1,5).
5. Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh koloid. (skor 1,5)
107
Contoh: lampu kendaraan pada cuaca berkabut, asap rokok yang tertangkap lampu
proyektor di bioskop terlihat lebih terang, cahaya matahari yang masuk melalui celah kecil
(skor 1,5)
6. Faktor-faktor yang menstabilkan koloid:
- muatan koloid (skor 1,5)
- gerak brown (skor 1,5)
7. a. Koagulasi :penjernhan air (skor 1)
b. Koloid Pelindung : es krim (skor 1)
c. Dialisis : cuci darah bagi penderita gagal ginjal (skor 1)
8. Fungsi pengendap Cottrell adalah untuk menarik partikel debu (skor 1) pada asap agar gas
buangan yang dikeluarkan oleh pabrik lebih bersih (skor 0,5) dan untuk mendapatkan
kembali partikel-partikel yang masih dapat dimanfaatkan (skor 0,5), seperti bijih-bijih
logam berharga.
Sifat koloid yang dimanfaatkan: adsorpsi (skor 0,5), koagulasi (skor 0,5).
9. Karena keringat merupakan minyak yang tidak dapat bercampur dengan air (skor 1).
Penambahan detergen berfungsi sebagai emulgator (skor 2) yang dapat membuat minyak
dan air menggumpal dan larut ketika dibersihkan.
10. Pembuatan agar-agar dilakukan dengan mekanisme peptisasi (skor 2) yang termasuk dalam
cara pembuatan koloid secara dispersi. Contoh lain pembuatan koloid dengan cara dispersi
adalah pembuatan sol belerang (skor 1).
Lampiran 14
108
No. Indikator KPS Kinerja yang dinilai dalam lembar observasi Nomor
Mengamati sifat-sifat campuran dengan teliti 10
1. Mengamati Memasukkan campuran berdasarkan data atau
11
fakta yang diperoleh ke dalam tabung reaksi
Mengelompokkan atau
2. Mengelompokkan berdasarkan hasil pengamatan 13
klasifikasi
Menuliskan simpulan dari praktikum yang
3. Menafsirkan 15
telah dilaksanakan
Memprediksi suatu campuran yang memiliki sifat-
4. Meramalkan sifat tertentu didasarkan pada konsep yang telah 3
dipelajari.
Mengajukan hipotesis awal mengenai hasil
5. Merumuskan hipotesis percobaan melalui tafsiran ilmiah (dugaan 4
sementara).
Mengajukan suatu permasalahan ketika diskusi
6. Mengajukan pertanyaan 18
kelas berlangsung.
Mampu merancang praktikum sesuai dengan
1
sistematika yang tepat dan jelas
Membuat bagan alur kerja yang mudah dibaca dan
Merencanakan 2
7. sesuai prosedur
percobaan
Mematuhi prosedur keselamatan kerja dengan
minimal menggunakan alas kaki dan jas 5
praktikum.
Mengecek kebersihan dan kesiapan alat dan bahan
6
sebelum melaksanakan praktikum
Menimbang bahan dengan tepat menggunakan
7
Menggunakan alat dan timbangan yang sudah dikalibrasi
8.
bahan Mengambil larutan dengan volume yang benar
8
menggunakan gelas ukur.
Mencampur bahan sesuai dengan petunjuk di LKS
9
pada gelas beker dengan label yang sesuai.
109
109
1. Mampu merancang praktikum sesuai dengan sistematika yang tepat dan jelas
2. Membuat bagan alur kerja yang mudah dibaca dan sesuai prosedur
3. Memprediksi suatu campuran yang memiliki sifat-sifat tertentu didasarkan pada
konsep yang telah dipelajari.
4. Mengajukan hipotesis awal mengenai hasil percobaan melalui tafsiran ilmiah (dugaan
sementara).
5. Mematuhi prosedur keselamatan kerja dengan minimal menggunakan alas kaki dan
jas praktikum.
6. Mengecek kebersihan dan kesiapan alat dan bahan sebelum melaksanakan praktikum
7. Menimbang bahan dengan tepat menggunakan timbangan yang sudah dikalibrasi.
8. Mengambil larutan dengan volume yang benar menggunakan gelas ukur.
9. Mencampur bahan sesuai dengan petunjuk di LKS pada gelas beker dengan label
yang sesuai.
10. Mengamati sifat-sifat campuran dengan teliti.
11. Memasukkan campuran berdasarkan data atau fakta yang diperoleh ke dalam tabung
reaksi
12. Membersihkan dan merapikan kembali alat yang digunakan dan
membersihkan meja praktikum.
13. Mengelompokkan berdasarkan data pengamatan
14. Menganalisis hasil praktikum berdasarkan teori yang sudah ada
15. Menuliskan simpulan dari praktikum yang telah dilaksanakan
16. Menuliskan hasil praktikum pada laporan praktikum dengan sistematika yang benar
17. Mempresentasikan hasil praktikum dengan komunikatif, kreatif, dan menarik.
18. Mengajukan suatu permasalahan ketika diskusi kelas berlangsung.
111
Lampiran 16
PETUNJUK PENGISIAN LEMBAR OBSERVASI KPS
Lampiran 19
Faktor 1 Jumlah Faktor 2 Jumlah Faktor 3 Jumlah Skor
Responden
1 2 3 4 5 (X1) 6 7 8 9 10 11 12 (X2) 13 14 15 16 17 18 (X3) (Y)
R-01 2,0 2,0 2,0 4,0 3,0 13,0 3,3 2,3 3,3 2,3 3,7 2,3 3,0 20,3 3,3 2,0 3,0 3,0 3,3 1,0 15,7 49,0
R-02 2,0 2,0 3,0 4,0 3,3 14,3 3,7 2,7 3,3 2,7 3,3 2,3 3,0 21,0 3,3 2,0 3,0 3,0 3,3 1,0 15,7 51,0
R-03 2,0 2,0 3,0 4,0 3,0 14,0 3,3 2,7 3,3 2,3 3,7 2,3 3,3 21,0 3,3 2,0 3,0 3,0 3,3 1,0 15,7 50,7
R-04 2,0 2,0 3,0 4,0 3,0 14,0 3,0 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,7 17,3 3,3 2,0 3,0 3,0 3,3 1,0 15,7 47,0
R-05 3,0 3,0 1,0 4,0 3,0 14,0 2,7 2,0 2,3 2,3 2,0 2,0 2,0 15,3 3,0 2,0 3,0 3,0 2,7 1,0 14,7 44,0
R-06 3,0 3,0 1,0 4,0 3,0 14,0 3,3 2,0 2,3 2,3 2,0 2,0 2,7 16,7 2,7 2,0 3,0 3,0 2,7 1,0 14,3 45,0
R-07 3,0 3,0 1,0 4,0 3,0 14,0 3,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,0 2,3 17,0 3,7 2,0 3,0 3,0 2,7 1,0 15,3 46,3
R-08 3,0 3,0 1,0 4,0 3,0 14,0 3,3 3,3 2,7 2,3 3,7 2,3 2,7 20,3 4,0 2,0 3,0 3,0 2,7 3,7 18,3 52,7
R-09 2,0 2,0 1,0 4,0 3,0 12,0 3,3 3,7 2,7 2,3 3,3 2,7 3,0 21,0 3,3 1,0 3,0 3,0 2,0 1,0 13,3 46,3
R-10 2,0 2,0 1,0 4,0 2,0 11,0 4,0 4,0 3,7 2,7 3,3 3,0 3,3 24,0 3,7 1,0 3,0 3,0 2,0 1,0 13,7 48,7
R-11 2,0 2,0 1,0 4,0 3,0 12,0 3,7 3,7 3,3 2,7 3,3 2,3 3,0 22,0 3,7 1,0 3,0 3,0 2,0 1,0 13,7 47,7
R-12 2,0 2,0 1,0 4,0 3,0 12,0 4,0 4,0 2,7 2,0 3,3 2,3 3,0 21,3 4,0 1,0 3,0 3,0 2,0 1,0 14,0 47,3
R-13 2,0 2,0 3,3 1,0 3,0 11,3 4,0 4,0 3,3 2,7 3,7 2,3 3,0 23,0 1,3 1,0 3,0 2,0 1,7 1,0 10,0 44,3
R-14 2,0 2,0 3,3 1,0 3,3 11,7 4,0 4,0 3,7 2,7 3,3 3,0 3,0 23,7 1,0 1,0 3,0 2,0 1,7 1,0 9,7 45,0
R-15 2,0 2,0 2,7 4,0 3,0 13,7 3,3 3,7 3,0 2,3 3,7 3,0 3,0 22,0 1,0 1,0 3,0 2,0 2,3 1,0 10,3 46,0
R-16 2,0 2,0 3,3 4,0 3,0 14,3 3,7 3,7 3,0 2,3 3,7 2,3 3,3 22,0 1,0 1,0 3,0 2,0 2,3 1,0 10,3 46,7
R-17 3,0 3,0 3,3 2,0 2,0 13,3 3,3 3,0 3,0 2,3 2,7 3,3 3,3 21,0 3,3 1,0 3,0 2,0 2,3 1,0 12,7 47,0
R-18 3,0 3,0 1,3 2,0 3,0 12,3 3,3 3,3 3,3 2,7 3,3 3,7 3,0 22,7 3,3 1,0 3,0 2,0 2,3 3,7 15,3 50,3
R-19 3,0 3,0 4,0 4,0 3,0 17,0 3,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,7 17,7 3,3 1,0 3,0 3,0 2,3 1,0 13,7 48,3
R-20 3,0 3,0 4,0 2,0 3,0 15,0 3,3 3,0 2,7 2,3 3,0 2,3 2,3 19,0 3,0 1,0 3,0 3,0 2,3 1,0 13,3 47,3
R-21 3,0 3,0 4,0 4,0 3,0 17,0 3,7 3,3 2,3 2,3 3,0 2,0 3,3 20,0 3,0 2,0 3,0 3,0 3,3 1,0 15,3 52,3
R-22 3,0 3,0 4,0 4,0 3,0 17,0 3,0 2,7 2,0 2,3 2,7 2,3 3,3 18,3 3,0 2,0 3,0 3,0 3,3 1,0 15,3 50,7
R-23 3,0 3,0 4,0 4,0 3,0 17,0 3,3 3,3 2,0 2,3 2,7 3,0 3,3 20,0 3,0 2,0 3,0 3,0 3,3 1,0 15,3 52,3
R-24 3,0 3,0 4,0 4,0 3,0 17,0 3,7 3,3 2,7 2,7 3,7 2,7 3,3 22,0 3,3 2,0 3,0 3,0 3,3 1,0 15,7 54,7
R-25 2,0 2,0 2,0 4,0 2,7 12,7 2,3 2,3 2,3 2,0 2,7 2,0 2,3 16,0 3,0 2,0 3,0 3,0 3,0 1,0 15,0 43,7
R-26 2,0 2,0 2,0 4,0 3,0 13,0 2,7 2,7 2,3 2,0 2,7 2,3 3,0 17,7 3,0 2,0 3,0 3,0 3,0 1,0 15,0 45,7
117
7
117
Faktor 1 Jumlah Faktor 2 Jumlah Faktor 3 Jumlah Skor
Responden
1 2 3 4 5 (X1) 6 7 8 9 10 11 12 (X2) 13 14 15 16 17 18 (X3) (Y)
R-27 2,0 2,0 2,0 1,0 2,7 9,7 3,0 2,3 2,0 2,3 2,3 2,0 3,0 17,0 3,0 2,0 3,0 2,0 3,0 1,0 14,0 40,7
R-28 2,0 2,0 2,0 1,0 3,0 10,0 3,7 3,3 3,0 2,0 3,3 2,7 3,0 21,0 3,0 2,0 3,0 2,0 3,0 1,0 14,0 45,0
R-29 2,0 2,0 1,0 1,0 3,0 9,0 3,7 2,7 3,0 2,0 3,3 2,0 3,3 20,0 3,0 2,0 3,0 2,0 2,3 1,0 13,3 42,3
R-30 2,0 2,0 1,0 1,0 3,0 9,0 3,3 2,7 3,0 2,3 3,3 2,7 3,7 21,0 3,0 2,0 3,0 2,0 2,3 1,0 13,3 43,3
R-31 2,0 2,0 1,0 1,0 3,0 9,0 3,3 2,7 3,0 2,3 3,7 2,7 3,3 21,0 3,0 2,0 3,0 2,0 2,3 1,0 13,3 43,3
R-32 2,0 2,0 1,0 1,0 3,0 9,0 2,7 2,3 2,0 2,0 2,7 2,0 3,3 17,0 2,7 2,0 3,0 2,0 2,3 1,0 13,0 39,0
R-33 3,0 3,0 2,0 3,3 2,7 14,0 2,7 2,7 3,3 2,3 2,7 2,0 3,3 19,0 3,0 1,0 2,0 2,0 2,3 1,0 11,3 44,3
R-34 3,0 3,0 2,0 3,3 2,3 13,7 2,3 3,3 3,7 2,3 2,7 2,0 3,3 19,7 3,0 1,0 2,0 2,0 2,3 1,0 11,3 44,7
R-35 3,0 3,0 2,0 1,0 3,0 12,0 2,7 2,7 3,7 2,3 2,7 2,0 3,3 19,3 3,0 1,0 2,0 2,0 2,3 1,0 11,3 42,7
R-36 3,0 3,0 2,0 4,0 3,0 15,0 3,7 3,7 3,7 2,3 3,3 2,3 3,3 22,3 3,0 1,0 2,0 2,0 2,3 1,0 11,3 48,7
118
Lampiran 20 119
( )
Dengan menggunakan rumus , didapatkan:
{ }{ }
Karena ry1, ry2, dan ry3 0,3 maka instrumen lembar observasi dapat dikatakan memiliki konstruk
yang kuat.
Lampiran 21 121
Sesuai jumlah butir, maka ada 22 koefisien korelasi yang perlu dihitung. Bila harga korelasi
dibawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid sehingga harus
diperbaiki. Berikut hasil perhitungan validitas butir berdasarkan hasil uji coba :
Nomor Nomor
Rhitung Rkritis Validitas Keputusan
Item Korelasi
1 U(1-Y) 0,366365 0,3 valid diterima
2 U(2-Y) 0,366365 0,3 valid diterima
3 U(3-Y) 0,464144 0,3 valid diterima
4 U(4-Y) 0,612544 0,3 valid diterima
5 U(5-Y) 0,115108 0,3 tidak valid diperbaiki
6 U(6-Y) 0,383507 0,3 valid diterima
7 U(7-Y) 0,306053 0,3 valid diterima
8 U(8-Y) 0,020356 0,3 tidak valid diperbaiki
9 U(9-Y) 0,422518 0,3 valid diterima
10 U(10-Y) 0,317582 0,3 valid diterima
11 U(11-Y) 0,341819 0,3 valid diterima
12 U(12-Y) 0,057044 0,3 tidak valid diperbaiki
13 U(13-Y) 0,308304 0,3 valid diterima
14 U(14-Y) 0,049797 0,3 tidak valid diperbaiki
15 U(15-Y) 0,171532 0,3 tidak valid diperbaiki
16 U(16-Y) 0,561997 0,3 valid diterima
17 U(17-Y) 0,434475 0,3 valid diterima
18 U(18-Y) 0,327934 0,3 valid diterima
Dari hasil perhitungan koefisien korelasi tiap butir, didapatkan butir pertanyaan nomor 5, 8, 12,
14 dan 15 tidak valid. Karena butir-butir yang tidak valid tersebut mewakili indikator penilaian KPS,
maka butir-butir tersebut diperbaiki untuk penelitian.
Lampiran 22
122
DATA NILAI KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PER-RATER PADA KELAS UJI COBA
dbt ( )
dbt
dbt
dbs ( )
Variasi JK db MK
JKT 1532,102 107 -
JKt 11,12963 2 -
JKs 1316,769 35 37,62196 (Vp)
JKr 204,2037 70 2,917196 (Ve)
127
Sedangkan untuk besarnya reliabilitas rerata dari tiga rater atau observer adalah:
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 69,91 Panjang Kelas = 3,00
Nilai minimal = 53,24 Rata-rata ( x ) = 62,89
Rentang = 16,67 s = 3,66
Banyak kelas =6 n = 36
Daerah penolakan
Daerah penerimaan Ho
Ho
3,0625 7,81
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal.
Lampiran 29 138
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian Hipotesis:
Rumus yang digunakan:
Pengujian Hipotesis
Nilai maksimal = 81,02 Panjang Kelas = 2,00
Nilai minimal = 70,37 Rata-rata ( x ) = 76,17
Rentang = 10,65 s = 3,15
Banyak kelas =6 n = 36
Luas (Oi-Ei)
Batas Z untuk Peluang
Kelas Interval Kls. Ei Oi
Kelas batas kls. untuk Z
Untuk Z Ei
69,87 -2,00 0,4774
70,37 - 71,37 0,0633 2,2773 4 1,3032
71,87 -1,37 0,4141
72,37 - 73,37 0,1465 5,2750 4 0,3082
73,87 -0,73 0,2676
74,37 - 75,37 0,2296 8,2660 4 2,2016
75,87 -0,10 0,0380
76,37 - 77,37 0,2435 8,7645 9 0,0063
77,87 0,54 0,2055
78,37 - 79,37 0,1747 6,2884 11 3,5303
79,87 1,18 0,3802
80,37 - 81,37 0,0848 3,0525 4 0,2941
81,87 1,81 0,4650
= 7,6437
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh tabel = 7,81
139
7,6437 7,81
Karena berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal.
140
Lampiran 30
Nilai KPS siswa telah diuji normalitasnya dan dari perhitungan ditunjukkan bahwa
data berdistribusi normal. Selanjutnya untuk mengetahui apakah nilai KPS siswa mengalami
Pada taraf signifikansi 5% dan dk= 36 1= 35, diperoleh t tabel sebesar 1,687. Karena t hitung >
ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa nilai KPS siswa meningkat secara signifikan.
141
Lampiran 31
Mengetahui.
Observer
142
Lampiran 32
Kriteria
No Aspek Keterangan
Penilaian
4. Berani 4 Siswa mengemukakan pendapat atau
mengemukakan pertanyaan dan pendapat atau pertanyaannya
pertanyaan atau sesuai dengan pokok bahasan
pendapat 3 Siswa mengemukakan pendapat atau
pertanyaan tetapi kurang sesuai dengan pokok
bahasan
2 Siswa mengemukakan pendapat atau
pertanyaan tetapi tidak sesuai dengan pokok
bahasan
1 Siswa tidak bertanya atau mengemukakan
pendapat
5. Menghargai 4 Menghargai pendapat orang lain, tidak ramai
pendapat orang sendiri, dan mendengarkan pendapat orang lain
lain 3 Menghargai pendapat orang lain dan
mendengarkan pendapat orang lain tetapi ramai
sendiri
2 Tidak menghargai pendapat orang lain tetapi
mendengarkan pendapat orang lain dan ramai
sendiri
1 Tidak menghargai pendapat orang lain, ramai
sendiri, dan tidak mendengarkan pendapat
orang lain
6. Perhatian dalam 4 Siswa serius mendengarkan dan memperhatikan
mengikuti penjelasan guru dengan seksama selama
pelajaran pembelajaran
3 Siswa serius mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan guru dengan seksama selama jam
pelajaran
144
Penilaian Aspek
Subjek Observer Jumlah Peringkat B B2
I II III IV V VI VII VIII
Observer 1 4 4 4 1 2 2 3 3 23 9,5
U-1 0,5 0,25
Observer 2 4 4 4 1 2 2 3 3 23 10
Observer 1 4 4 4 1 3 2 4 3 25 4
U-2 1 1
Observer 2 4 4 4 1 3 3 3 3 25 5
Observer 1 4 4 4 1 3 3 3 3 25 4
U-3 1 1
Observer 2 4 4 4 1 3 3 3 3 25 5
Observer 1 4 4 4 1 3 3 4 3 26 2
U-4 0 0
Observer 2 4 4 4 1 3 4 3 3 26 2
Observer 1 4 3 3 1 3 3 2 3 22 13,5
U-5 1,5 2,25
Observer 2 4 3 3 1 2 3 3 3 22 15
Observer 1 4 3 3 1 3 2 4 3 23 9,5
U-6 0,5 0,25
Observer 2 4 3 3 1 3 3 3 3 23 10
Observer 1 4 4 3 1 2 2 3 3 22 13,5
U-7 1,5 2,25
Observer 2 4 4 3 1 2 2 4 2 22 15
Observer 1 4 3 3 4 3 3 3 3 26 2
U-8 0 0
Observer 2 4 3 3 3 3 3 4 3 26 2
Observer 1 4 4 3 1 2 2 3 3 22 13,5
U-9 1,5 2,25
Observer 2 4 4 3 1 2 3 2 3 22 15
Observer 1 4 4 3 1 3 2 2 3 22 13,5
U-10 1,5 2,25
Observer 2 4 4 3 1 2 3 2 3 22 15
Observer 1 4 4 3 1 3 3 2 2 22 13,5
U-11 1,5 2,25
Observer 2 4 4 3 1 3 3 2 2 22 15
Observer 1 4 4 3 1 3 3 2 3 23 9,5
U-12 0,5 0,25
Observer 2 4 4 3 1 3 3 2 3 23 10
Observer 1 4 4 4 1 3 3 3 3 25 4
U-13 1 1
Observer 2 4 4 4 1 3 3 3 3 25 5
Observer 1 4 4 4 1 2 3 4 3 25 4
U-14 1 1
Observer 2 4 4 4 1 3 3 3 3 25 5
Observer 1 4 3 4 1 3 2 2 3 22 13,5
U-15 1,5 2,25
Observer 2 4 3 4 1 2 2 3 3 22 15
Observer 1 4 3 4 1 2 2 3 3 22 13,5
U-16 1,5 2,25
Observer 2 4 3 4 1 2 2 3 3 22 15
Observer 1 4 3 3 1 3 3 4 2 23 9,5
U-17 0,5 0,25
Observer 2 4 3 3 1 3 4 3 2 23 10
Observer 1 4 4 3 4 3 3 3 3 27 1
U-18 0 0
Observer 2 4 4 3 4 3 4 3 3 28 1
20,75
146
Keputusan:
Perhitungan:
Rho tabel = 0,399 Rho hitung = 0,556
Lembar pengamatan reliabel jika rho hitung > 0,399
Rho = 0,566
147
Lampiran 34
Penilaian Aspek
Subjek Observer
I II III IV V VI VII VIII
Observer 1 4 4 3 1 2 2 3 3
R-1
Observer 2 4 4 3 1 2 2 4 3
Observer 1 4 4 3 1 3 2 3 3
R-2
Observer 2 4 4 3 1 3 3 4 3
Observer 1 4 4 3 1 3 3 3 3
R-3
Observer 2 4 4 3 1 3 3 4 3
Observer 1 4 4 3 1 3 3 3 3
R-4
Observer 2 4 4 3 1 3 4 4 3
Observer 1 4 4 4 1 3 3 2 3
R-5
Observer 2 4 4 4 1 2 3 3 3
Observer 1 4 4 4 1 3 2 2 3
R-6
Observer 2 4 4 4 1 3 3 3 3
Observer 1 4 4 4 1 2 2 2 3
R-7
Observer 2 4 4 4 1 2 2 3 2
Observer 1 4 4 4 1 3 3 2 3
R-8
Observer 2 4 4 4 1 3 3 3 3
Observer 1 4 4 4 1 2 2 3 3
R-9
Observer 2 4 4 4 1 2 3 2 3
Observer 1 4 4 4 1 3 2 3 3
R-10
Observer 2 4 4 4 1 2 3 2 3
Observer 1 4 4 4 1 3 3 3 2
R-11
Observer 2 4 4 4 1 3 3 2 2
Observer 1 4 4 4 1 3 3 3 3
R-12
Observer 2 4 4 4 1 3 3 2 3
Observer 1 4 4 4 1 3 3 3 3
R-13
Observer 2 4 4 4 1 3 3 3 3
Observer 1 4 4 4 1 2 3 3 3
R-14
Observer 2 4 4 4 1 3 3 3 3
Observer 1 4 4 4 1 3 2 3 3
R-15
Observer 2 4 4 4 1 2 2 3 3
Observer 1 4 4 4 1 2 2 3 3
R-16
Observer 2 4 4 4 1 2 2 3 3
Observer 1 4 4 4 1 3 3 4 2
R-17
Observer 2 4 4 4 1 3 4 3 2
Observer 1 4 4 4 1 3 3 4 3
R-18
Observer 2 4 4 4 1 3 4 3 3
148
Penilaian Aspek
Subjek Observer
I II III IV V VI VII VIII
Observer 1 4 4 4 1 3 3 4 3
R-19
Observer 2 4 4 4 1 3 4 3 4
Observer 1 4 4 4 1 2 3 4 3
R-20
Observer 2 4 4 4 1 3 2 3 4
Observer 1 3 4 3 4 3 2 3 3
R-21
Observer 2 3 4 3 3 2 2 3 4
Observer 1 3 4 3 1 3 3 3 3
R-22
Observer 2 3 4 3 1 3 3 3 4
Observer 1 3 4 3 1 3 3 3 3
R-23
Observer 2 3 4 3 1 3 4 3 4
Observer 1 4 4 3 1 3 2 3 3
R-24
Observer 2 4 4 3 1 3 3 3 4
Observer 1 4 4 3 1 3 3 4 3
R-25
Observer 2 4 4 3 1 2 2 3 3
Observer 1 4 4 3 1 3 2 4 3
R-26
Observer 2 4 4 3 1 3 2 3 3
Observer 1 2 4 3 1 3 3 4 3
R-27
Observer 2 2 4 3 1 3 3 3 3
Observer 1 4 4 3 1 3 3 4 3
R-28
Observer 2 4 4 3 1 3 3 3 3
Observer 1 4 4 4 1 3 3 4 3
R-29
Observer 2 4 4 4 1 3 4 3 4
Observer 1 4 4 4 1 3 3 4 3
R-30
Observer 2 4 4 4 1 3 2 3 4
Observer 1 4 4 4 1 2 2 4 3
R-31
Observer 2 4 4 4 1 2 3 3 4
Observer 1 4 4 4 1 3 3 4 2
R-32
Observer 2 4 4 4 1 3 3 3 3
Observer 1 4 4 4 1 2 2 3 2
R-33
Observer 2 4 4 4 1 2 2 3 3
Observer 1 4 4 4 1 3 2 3 3
R-34
Observer 2 4 4 4 1 3 2 3 2
Observer 1 4 4 4 1 3 3 3 3
R-35
Observer 2 4 4 4 1 3 3 3 3
Observer 1 3 4 4 3 3 3 3 3
R-36
Observer 2 3 4 4 3 3 3 3 2
Lampiran 35 149
Nomer Soal
No. Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 UC_01 0,5 1,5 1 1,5 1,5 2 0 1 2 1 0,5 1 1
2 UC_02 1 3 1 1,5 1,5 2 0 1 2 1 0,5 1 1
3 UC_03 1 3 3 3 1,5 3 3 2 2 1 0,5 2 2
4 UC_04 1 3 3 3 1,5 3 3 2 3 2 0,5 2 2
5 UC_05 0,5 0,5 3 3 1,5 3 3 2 3 1 0 3 2
6 UC_06 0,5 0,5 3 3 1,5 3 3 2 3 2 0 3 2
7 UC_07 0,5 0,5 3 3 1,5 3 3 2 3 3 0 3 2
8 UC_08 1 0,5 3 3 1,5 3 3 2 3 3 0 3 3
9 UC_09 0,5 0 3 3 1,5 3 3 2 3 2 1 1 3
10 UC_10 1 0,5 1 0 1,5 2 0 1 1 2 1 1 3
11 UC_11 0,5 0 3 3 1,5 3 3 3 3 1 1 1 2
12 UC_12 1 0,5 2 3 1,5 2 1 1 3 2 1 1 2
13 UC_13 1 1 1 1,5 1,5 2 0 1 2 1 0,5 2 1
14 UC_14 1 1,5 1 1,5 1 2 0 1 1 1 0,5 2 1
15 UC_15 1 1 2 3 1,5 3 1 1 1 2 1 2 1
16 UC_16 1 1 3 3 1 3 3 2 3 2 1 2 1
17 UC_17 1 2 0,5 1,5 0 1 1 1 2 2 0 1 2
18 UC_18 1 2 0,5 1,5 0 1 1 1 2 1 0 1 3
19 UC_19 0,5 3 1 1,5 0 1 1 1 1 2 0 1 3
20 UC_20 1 3 0,5 1,5 1,5 1 1 1 1 2 0,5 1 2
21 UC_21 0,5 0 2 3 0,5 3 0 2 2 1 1 2 1
22 UC_22 0,5 0 2 3 0,5 2 0 2 2 1 1 2 1
23 UC_23 1 3 2 3 1 2 1,5 2 1 1 1 1 1
24 UC_24 1 3 2 3 1 2 1,5 2 1 1 1 1 1
25 UC_25 0,5 1 3 3 1,5 3 3 2 3 2 0 1 1
26 UC_26 0,5 1 2 3 1,5 3 1,5 2 2 2 0 1 1
27 UC_27 1 1 1 1,5 1,5 2 0 1 2 2 0 1 1
28 UC_28 0,5 0,5 1 1,5 1 2 0 1 2 1 0 1 1
29 UC_29 0,5 0 0 0 1,5 1 0 1 2 1 0,5 2 2
30 UC_30 0,5 0 0 0 0,5 1 0 1 1 1 0,5 1 2
31 UC_31 0,5 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0,5 1 2
32 UC_32 0,5 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0,5 1 2
33 UC_33 1 1,5 2 3 1,5 2 1,5 1 2 1 0,5 2 2
34 UC_34 1 1 1 0 1 1 1,5 1 2 1 0,5 2 1
35 UC_35 0,5 1 0 0 0,5 1 0 1 2 1 0,5 2 1
36 UC_36 0,5 1 2 3 0,5 2 1,5 1 2 2 0,5 2 1
x 27 42 58,5 72 38,5 75 45 52 72 54 17,5 57 60
x 22,5 88,5 135,8 193,5 52,3 179,0 109,5 86,0 164,0 94,0 13,8 107,0 118,0
sb2 0,06 1,10 1,13 1,38 0,31 0,63 1,48 0,30 0,56 0,36 0,15 0,47 0,50
150
Rumus:
( )( )
Keterangan:
: varians total
Kriteria
( )( )
k = 33
( )( )
152
Kriteria:
Apabila r11> 0,7 maka instrumen tersebut reliabel.
Pada = 5% dengan n (jumlah siswa) = 36 diperoleh r11=0,794 jadi instrumen
reliabel.
153
Lampiran 36
Lampiran 37
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1.
Siswa mempresentasikan rancangan
alur kerja
Gambar 3.
Siswa mendengarkan penjelasan awal dari guru
sebelum melakukan praktikum
Gambar 2.
Kegiatan pembelajaran di laboratorium
Gambar 4.
Siswa menimbang bahan
156
Gambar 7.
Siswa melaksanakan praktikum didampingi
guru pengampu
Gambar 5.
Siswa mengukur volume bahan
Gambar 8.
Siswa menggerus bahan
Gambar 6.
Siswa mengamati efek tyndall
Gambar 9.
Hasil praktikum siswa
157
Lampiran 38
n n
0,01 0,05 0,01 0,05
4 - 1,000 16 0,601 0,425
5 1,000 0,900 18 0,564 0,399
6 0,943 0,829 20 0,534 0,377
7 0,893 0,714 22 0,508 0,359
8 0,833 0,643 24 0,485 0,343
9 0,783 0,600 26 0,465 0,329
10 0,746 0,564 28 0,448 0,317
12 0,701 0,504 30 0,432 0,306
14 0,645 0,456
(Soeprodjo, 2002: 150)
158
Lampiran 39
Tabel r Kritik Product Moment
Taraf Taraf Taraf
N N N
Kepercayaan Kepercayaan Kepercayaan
95% 99% 95% 99% 95% 99%
3 0,997 0,999 26 0,388 0,496 55 0,266 0,345
4 0,95 0,99 27 0,381 0,487 60 0,254 0,33
5 0,878 0,959 28 0,374 0,478 65 0,244 0,317
6 0,811 0,911 29 0,367 0,47 70 0,235 0,3
7 0,154 0,874 30 0,361 0,463 75 0,227 0,296
8 0,707 0,874 31 0,355 0,456 80 0,22 0,286
9 0,666 0,798 32 0,349 0,449 85 0,213 0,278
10 0,632 0,765 33 0,344 0,441 90 0,207 0,21
11 0,602 0,735 34 0,339 0,436 95 0,207 0,263
12 0,576 0,708 35 0,334 0,43 100 0,195 0,256
13 0,553 0,684 36 0,319 0,424 125 0,176 0,23
14 0,531 0,661 37 0,325 0,418 150 0,159 0,21
15 0,514 0,641 38 0,32 0,413 175 0,148 0,194
16 0,497 0,623 39 0,316 0,403 200 0,138 0,181
17 0,482 0,606 40 0,311 0,403 300 0,113 0,143
18 0,468 0,59 41 0,308 0,396 400 0,098 0,128
19 0,456 0,571 42 0,304 0,393 500 0,084 0,115
20 0,444 0,561 43 0,301 0,385 600 0,08 0,105
21 0,433 0,549 44 0,297 0,384 700 0,074 0,097
22 0,423 0,537 45 0,294 0,38 800 0,07 0,413
23 0,413 0,515 47 0,288 0,312 900 0,065 0,086
25 0,396 0,505 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081
49 0,281 0,364
50 0,297 0,361
(Soeprodjo, 2002: 166)
159
160
161
162
163
164