Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

A
DENGAN MASALAH HIPERTENSI PADA Tn. A
DI RT 02, RW 12, DUKUH KEMBANGAN, DESA MANCASAN

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Profesi Ners


Stase Keperawatan Keluarga

Disusun oleh :
Rino Mardani, S. Kep.
J 230 145 044

PROGRAM PROFESI NERS


FAK U LTAS I L M U K E S E H ATAN
U N I V E R S I TAS M U H A M M A D I YAH S U R A K A R TA
2015
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A
DENGAN MASALAH HIPERTENSI PADA Tn. A
DI RT 02, RW 12, DUKUH KEMBANGAN, DESA MANCASAN

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Hari/tanggal : Selasa, 13 Oktober 2015
Oleh : Rino Mardani

I. DATA UMUM
1. Nama KK : Tn. A
2. Alamat : RT 02, RW 12, Kembangan, Baki
3. Umur : 62 tahun
4. Pendidikan KK : SMP
5. Pekerjaan KK : Swasta (Penjual ikat kepala batik)
6. Agama : Islam
7. Suku : Jawa
8. Tanggal Pengkajian : Tanggal 13 Oktober 2015
9. Komposisi Anggota Keluarga

No Nama JK Hubungan dengan kk Usia Pendidikan Pekerjaan


1. Ny. E P Istri 56 tahun SMP IRT

GENOGRAM
62 56
6

Keterangan :
a. : Laki-laki / Perempuan
b. : Meninggal
c. : Tinggal serumah
d. : Keluarga yang sakit

10. Tipe Keluarga


Keluarga Tn. A adalah keluarga dengan tipe the nuclear family yang
terdiri dari ayah dan ibu.
11. Suku Bangsa
Keluarga berasal dari suku yang sama yaitu suku jawa. Dalam kehidupan
sehari-hari keluarga mengikuti kebiasaan adat jawa.
12. Agama
Tn. A dan Ny. E beragama islam. Dalam menyelesaikan masalah
kesehatan keluarga tidak ditemukan kebiasaan menggunakan jampi
-jampi. Keluarga tidak memakan - makanan yang diharamkan agama.
Tidak ada kebiasaan dalam agamanya yang bertentangan dengan
kesehatan.
13. Status Sosial Ekonomi
Berikut akan diuraikan berdasarkan pemasukan dan pengeluaran
keluarga yang dikonversi dalam pemasukan dan pengeluaran /bulan.
No Pemasukan Jumlah (Rp) Pengeluaran Jumlah
1. Swasta (penjual Makan 1 Rp 400.000-,
ikat kepala Rp 750.000-, bulan
batik)
2. Biaya tak Rp 200.000-,
terduga
3. Biaya Rp 50.000-,
Kesehatan
Total Rp 750.000-, Rp 650.000-,
Sisa Rp 50.000-,

Dari tabel diatas terlihat pemasukan keluarga lebih banyak dibandingkan


dengan pengeluaran. Keluarga mengatakan sisa ditabung dirumah saja.
Keluarga mengatakan tidak memiliki tabungan khusus, untuk biaya
kesehatan, keluarga mengeluarkan biaya minimal, karena jarang sekali
keluarga memeriksakan kesehatan ke dokter, klinik atau rumah sakit.
Kalau sakit biasanya keluarga hanya beli obat di warung atau periksa ke
bidan.
14. Aktifitas Rekreasi
Sehari-hari keluarga biasa dengan rileks duduk-duduk di depan rumah,
nonton TV jarang. Rekreasi bersama diluar rumah jarang dilakukan.
Kadang-kadang mengunjungi keluarga yang lain bersama anggota
keluarga.

II. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG KELUARGA


1. Tahap Perkembangan Keluarga Inti
Keluarga berada pada tahap VIII, yaitu keluarga usia lanjut.
2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Keluarga sudah melaksanakan tugas-tugas perkembangan keluarga.
Dimana keluarga sudah melepas kedua anaknya untuk membentuk
rumah tangga sendiri, membantu suami/istri yang sedang sakit dan
memasuki masa tua. Anak sudah memiliki tempat tinggal sendiri-sendiri.
3. Riwayat kesehatan Keluarga Inti
Tn.S
Keluarga mengatakan jika Tn. A memiliki riwayat hipertensi, tetapi
keluarga tidak tahu sejak kapan hipertensi itu dialami. Tn. A sudah
berhenti merokok sejak kurang lebih 2 tahun yang lalu. Saat dilakukan
pengkajian, tekanan darah Tn. A 150/90mmHg. Keluarga dan Tn. S tidak
mengetahui tentatang penyakit hipertensi sampai cara perawatannya.
Ny. E
Ny.S mengatakan tidak pernah memiliki riwayat penyakit yang serius.
Kalau sakit paling hanya batuk pilek saja.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Keluarga tidak mengetahui apakah ada yang memiliki riwayat penyakit
seperti DM, hipertensi, asma dll atau tidak.

III. LINGKUNGAN
a. Karekteristik Rumah
Rumah yang ditempati adalah rumah sendiri dengan tipe bangunan
permanen. Dengan ukuran 10 x 20 m2, dengan berlantaikan batu bata dan
terdiri dari ruang teras, ruang tamu, kamar tidur 2 buah, dapur dan kamar
mandi. Di teras dan halaman rumah terdapat kandang ayam. Kamar
mandi dan WC terletak di belakang rumah gandeng dengan dapur. Tidak
ada jendela di dalam rumah. Ruangan dan selalu dibuka kecuali pada
malam hari. Kamar tidur terdiri dari 2 ruang. Air yang diminum
menggunakan sumur bor dan untuk keperluan sehari-hari, seperti
mencuci menggunakan air sumur juga. WC yang dimiliki ada septik tank
dan jaraknya 2 m. Tempat sampah khusus tidak ada. Keluarga
membuang sampah di kantong plastik baru kemudian dibuang nanti
dibakar disamping rumah.
Denah Rumah

Kandang ayam TERAS

Rg. Tidur Rg. Tamu

Rg. Tidur

Dapur
Kamar mandi

Keterangan Denah Rumah :


Rumah permanen dengan ukuran 10 X 20 m 2
= pintu
= sumur
= septi tank

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas


Keluarga tinggal di lingkungan yang padat, banyak debu, dan sedikit
kotor. Di depan rumah terdapat kandang ayam. Disamping rumah
banyak pepohonan. Umumnya tetangga adalah suku jawa. Keluarga juga
ikut dalam kegiatan pengajian, kegiatan RT dan arisan-arisan.
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga sudah tinggal di lingkungan komunitas sejak tahun 2000
sampai sekarang. Tn. A keluar rumah saat bekerja menyetorkan dagangan
ikat batiknya. Pagi jam 08.00 dan pulang jam 15.00, sedangkan Ny. E
dirumah mengurus rumah.
d. Perkumpulan keluarga dan Interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. A aktif berinteraksi dengan masyarakat disekitar rumah Tn.
A dan Ny. E mengatakan mengikuti kegiatan arisan, atau perkumpulan di
lingkungannya.
e. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. A tidak ada masalah dengan tetangga yang lain. Keluarga
selalu mendapat dukungan dari saudaranya. Keharmonisan keluarga
menjadi faktor pendukung utama keluarga.

IV. STRUKTUR KELUARGA


a. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi dalam keluarga terbuka, jelas dan langsung. Keputusan
selalu diambil oleh Tn. A setelah melalui musyawarah bersama. Anggota
keluarga bertemu setiap hari khususnya malam hari karena Tn. A bekerja
sampai sore sehingga komunikasi dalam keluarga sering dilakukan pada
malam hari.
b. Struktur kekuatan keluarga
Dalam membuat keputusan selalu dibicarakan terlebih dulu secara
bersama-sama. Perubahan perilaku anggota keluarga paling sering
dengan affektif power, dimana lebih menekankan kepada kasih sayang
dan saling mendukung.

c. Struktur peran keluarga (Formal dan Informal)


Masing-masing anggota keluarga melaksanakan peran masing-masing.
Tn. A berperan sebagai kepala keluarga dan bertanggung jawab untuk
mencari nafkah. Ny. E juga membantu berperan untuk mencari nafkah
dan mengasuh cucu-cucunya, menjaga warung, membantu memelihara
rumah, juga mengelola keuangan untuk kebutuhan sehari-hari. Kedua
anak yang tinggal bersama berperan sebagai anak. Anak Tn.S dan
menantunya juga mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
mereka dan mendidik anak mereka. Cucu-cucunya membantu Ny.S
merapikan tempat tidur dan membersihkan rumah.
d. Nilai dan norma keluarga
Nilai yang dianut keluarga adalah keterbukaan dan melaksanakan ibadah
sesuai dengan waktunya. Dalam keluarga diajarkan saling hormat
menghormati sesama anggota keluarga.

V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afeksi
Tn. A dan Ny. E sangat memperhatikan keharmonisan, saling mengasihi
dan menghormati antar anggota keluarga dan sopan santun dengan siapa
saja. Keluarga tidak membedakan kasih sayang diantara anak dan
cucunya.
b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga Tn. A dan Ny. E selalu berinteraksi dengan tetangga, terutama
jika ada waktu luang.
c. Fungsi perawatan keluarga
Tn. A saat ini sedang sakit, yaitu sering mengeluh pusing, dan leher
terasa kaku, keluarga tidak mampu menyediakan makanan bergizi pada
anggota keluarganya. Karena kondisi ekonomi yang terbatas, maka
keluarga menyediakan makanan seadanya, yang penting masakan terasa
asin, lauk hanya tahu tempe goreng, itupun minyak dipakai berulang-
ulang untuk menggoreng supaya lebih hemat.

Masalah Kesehatan Pelaksanaan Tugas Kesehatan keluarga


Hipertensi pada Tn. A Mengenal masalah kesehatan
Tn. A mengatakan tidak mengetahui tentang hipertensi mulai
dari pengertiannya sampai perawatannya seperti apa.
Saat dilakukan pengkajian Tn. A tampak bingung dan tidak
bisa menjawab pertanyaan yang diajukan.
Mengambil Keputusan
Tn. A mengatakan masih mengkonsumsi makanan yang
banyak mengandung garam dan gorengan karena memang
mampunya istrinya menyediakan makanan seperti itu.
Merawat anggota keluarga
Tn. A mengatakan tidak ada upaya apapun jika dirinya pusing,
leher terasa kaku. Paling hanya digunakan untuk istirahat.
Tn. A mengatakan saat penyakit parah baru pergi ke bidan.
Modifikasi lingkungan
Tn. A mengatakan memang rumahnya berantakan tidak rapi,
karena memang kondisi rumah sempit sehigga barang tidak
tertata rapi, serta lahan yang kurang menyebabkan Tn. A
meletakkan kandang ayam di teras dan di halaman rumah.
Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Tn. A mengatakan jarang memeriksakan kesehatannya di
puskesmas atau bidan setempat dikarenakan takut. Tn. A
mengatakan kalau diketahui tekanan darahnya meningkat,
beliau akan selalu memikirkannya.

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek dan stressor jangka panjang
Keluarga terutama Tn. A mengatakan merasa tidak nyaman dan sedih
ketika penyakitnya kambuh.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Keluarga berupaya untuk menyelesaikannya bersama-sama dengan
berdiskusi mengenai masalah kesehatan yang dialami Tn. A, biasa
penagananannya dibawa ke balai pengobatan terdekat saat Tn. A merasa
tidak mampu menahan.
c. Strategi koping yang digunakan
Bila ada masalah yang sulit untuk dipecahkan biasanya mereka
menceritakan kepada pasangan untuk mencari solusi bersama-sama, dan
melakukan pendekatan spiritual. Tn. A menyerahkan sepenuhnya kepada
Allah SWT. Keluarga menerima keadaan saat ini apa adanya. Tn.A
mengatakan bahwa dengan doa, semoga penyakit yang dialaminya bisa
sembuh.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga adakalanya marah terhadap sikap suami / istrinyanya jika
membuat kesalahan dan apabila ada masalah yang sulit dipecahkan,
biasanya meminta bantuan dari keluarga lain untuk menyelesaikan
masalah serta memberi solusi.

LAMPIRAN HASIL PEMERIKSAAN FISIK ( 15 Oktober 2015 )


Semua anggota Keluarga
Pemeriksaan
Tn. A Ny. E
fisik
Vital sign
Suhu 36,2 oC 36 oC
Nadi 88 x/menit 80 x/menit
RR 22 x/menit 22 x/menit
TD 150/90 mmHg 120/80 mmHg

Pemeriksaan
fisik
1. Kepala Distribusi penyebaran Distribusi rambut merata,
rambut merata, tampak tampak tidak ada massa
ada uban
2. Mata Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak anemis,
anemis, sklera tidak sklera tidak ikterik, tidak ada
ikterik, tidak ada keluhan pada mata
kelainan pada bola mata
3. Telinga Tidak ada secret pada Tidak ada serumen, fungsi
liang telinga, fungsi pendengaran Ny. S baik, tidak
pendengaran baik, daun ada keluhan pada telinga
telinga lentur, tidak ada
keluhan pada telinga
4. Hidung Bentuk simetris kanan Bentuk simetris kanan dan kiri,
dan kiri, tidak ada tidak ada massa pada hidung,
keluhan tidak ada keluhan
5. Mulut, Tidak ada keluhan, gigi Tidak ada keluhan, gigi bersih,
tenggorokkan bersih lidah bersih, nyeri menelan
tidak ada
6. Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran kelenjar
kelenjar tiroid tiroid, Ny S memgang leher
karena terasa tegang dan
kaku.s
7. Dada/ thorax Normal chest, gerakan Normal chest, gerakan dada
dada simetris kanan dan simetris kanan dan kiri, jantung
kiri, jantung normal normal
8. Abdomen Tidak ada keluhan, Tidak ada keluhan, tidak
tidak ada pembesaran tampak pembesaran abdomen,
abdomen, hepar, ginjal, hepar, ginjal, limpa tidak
limpa tidak teraba, teraba, tidak ada nyeri tekan
tidak ada nyeri tekan
9. Ekstremitas Tidak ada udema / Tidak ada udema dan varises
kelainan
10. Kulit Tidak ada keluhan, Tidak ada keluhan, turgor kulit
turgor baik baik

VII. HARAPAN KELUARGA


Keluarga berharap mendapat tambahan informasi tentang kesehatan terutama
pengetahuan tentang penyakit Tn. A dan cara merawat anggota keluarga
yang sakit. selain itu juga keluarga dapat mengatasi masalah yang dihadapi
keluarga dan semoga Tn.A dapat kembali sehat.

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


N Data Masalah Etiologi
o
1. DS : Kurang Ketidakmampuan
Tn. A mengatakan tidak pengetahuan anggota keluarga
mengetahui tentang tentang penyakit mengenal
hipertensi, mulai dari dan pengobatan masalah
pengertian sampai hipertensi kesehatan
bagaimana cara
perawatannya
Tn. A mengatakan tidak
mengetahui tentang
bagaimana cara senam
hipertensi
DO :
Tn. A tampak
bingung saat ditanya
tentang hipertensi

2. DS : Resiko terjadinya Ketidakmampuan


Tn. A mengatakan komplikasi anggota keluarga
istrinya terbiasa hipertensi merawat anggota
memasak masakan keluarga yang
yang asin-asin sakit
Tn. A. mengeluh
leher tegang dan kaku
DO :
TD : 150/90 mmHg

Diagnosa Keperawatan
1. Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit hipertensi berhubungan
dengan ketidakmampuan anggota keluarga mengenal maslah kesehatan
2. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

PRIORITAS MASALAH (SKORING MASALAH)


Dx 1 : Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit hipertensi b/d
ketidakmampuan anggota keluarga mengenal masalah kesehatan
Kriteria Skore Bobot Perhitungan Pembenaran
Sifat Masalah : 3 1 3/3 x 1 = 1 Keluarga tidak
Aktual mengetahui tentang
penyakit hipertensi
(pengertian, penyebab,
gejala, dan pengobatan
serta pencegahan)
Kemungkinan 2 2 2/2 x 2 = 2 Masalah dapat diatasi
untuk diubah : dengan memberikan
Mudah pendidikan kesehatan
dan menerapkan pola
hidup sehat
Potensial dicegah : 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Masalah dapat dicegah
Cukup apabila pengetahuan
keluarga cukup
Menonjolnya 2 1 2/2 x 1 = 1 Keluarga merasakan
masalah : adanya masalah segera
Perlu segera ditangani. Keluarga
ditangani mengatakan penyakit
hipertensi Tn. A
menjadi menjadi
perhatian untuk
ditanggulangi dengan
segera
Skore 4 2/3

Dx 2 : Risiko terjadinya komplikasi hipertensi b/d ketidakmampuan anggota


keluarga merawata anggota keluarga yang sakit

Kriteria Bobot Pembenaran


Sifat Masalah : 2 1 2/3 x 1 = 2/3 Masih belum terjadi
Ancaman
kesehatan
Kemungkinan untuk 1 2 x2=1 Ada keinginan dan usaha
diubah : keluarga untuk sembuh
Sebagian

Potensial dicegah : 3 1 3/3 x 1 = 1 Memerlukan biaya untuk


Tinggi modifikasi pola makan
dan pola hidup
Menonjolnya 2 1 2/2 x 1 = 1 Keluarga menganggap ada
masalah : masalah dan perlu segera
Masalah dirasakan, ditangani
dan perlu ditangani
segera
Skore 3 2/3

Berdasarkan skoring masalah di atas, maka urutan prioritas masalah


kesehatan keluarga Tn.A adalah sebagai berikut :

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit hipertensi berhubungan
dengan ketidakmampuan anggota keluarga mengenal maslah kesehatan (4
2/3)
2. Resiko terjadinya komplikasi hipertensi berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit (3 2/3)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
No Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD
1. Kurang 22/10/2015, pukul 16.45 WIB Rino
pengetahuan
keluarga tentang Melakukan pemeriksaan vital sign Subjektif :
penyakit Memberikan pendidikan kesehatan tentang Keluarga mengatakan bahwa sebelumnya belum

hipertensi penyakit hipertensi : pernah mendapat penyuluhan tentang penyakit


1. Definisi hipertensi hipertensi
berhubungan 2. Jenis-jenis hipertensi
dengan 3. Penyebab hipertensi Objektif :

ketidakmampua TTV
TD : 150/100mmHg
n anggota N : 86 x/mnt
keluarga RR : 22 x/mnt
S : 36,30C
mengenal Keluarga tampak kooperatif dan tampak paham
maslah dengan penjelasan yang diberikan
kesehatan Analisa : Kurang pengetahuan keluarga tentang hipertensi
teratasi sebagian
Planning :
Jelaskan tentang tanda gejala hipertensi
Jelaskan komplikasi dari hipertensi
Ukur vital sign

24/10/2015, pukul 17.00 WIB Subjektif :

Mengukur vital sign Keluarga mengatakan masih ingat materi hipertensi


2. Mengevaluasi materi penyuluhan sebelumnya yang diajarkan sebelumnya Rino
Kurang Memberikan pendidikan kesehatan tentang Obyektif :
pengetahuan hipertensi : Keluarga mampu menyebutkan pengertian hipertensi
keluarga tentang 1. Tanda gejala hipertensi
2. Komplikasi hipertensi adalah tekanan darah di atas sama dengan 140/90
penyakit
mmHg.
hipertensi Keluarga hanya mampu menyebutkan 3 penyebab
berhubungan hipertensi antara lain : karena stress, makan makanan
dengan asin dan berlemak, merokok,
ketidakmampua Vital sign :
TD : 140/90 mmHg
n anggota N : 84 x/mnt
keluarga S : 36,20C
RR : 24 x/mnt
mengenal
Keluarga tampak antusias dalam selama pendidikan
maslah
kesehatan beralngsung
kesehatan
Analisa : Kurang pengetahuan keluarga tentang hipertensi
teratasi sebagian
Planning : Ajarkan tentang diit hipertensi

Subyektif :
27/10/2015, pukul 15.30 WIB Keluarga mengatakan masih sedikit mengingat

Mengukur vital sign tentang materi yang disampaikan penyuluh


Mengevaluasi materi penyuluhan sebelumnya sebelumnya
3. Mengajarkan diit yang tepat bagi penderita Obyektif : Rino
hipertensi TTV :
Resiko TD : 160/90 mmHg RR : 20 x/mnt
terjadinya N : 87 x/mnt S :36, 10C
Keluraga menyebutkan 2 komplikasi hipertensi yaitu
komplikasi
jantung, stroke
hipertensi Keluarga mampu menyebutkan 4 tanda gejala
berhubungan hipertensi diantaranya : pusing, leher kaku, susah
dengan tidur, tensi meningkat
ketidakmampua Keluarga tampak kooperatif saat berlangsungnya
n keluarga penyuluhan
merawat anggota Analisa : Resiko terjadinya komplikasi tidak terjadi
keluarga yang Planning :
sakit Motivasi keluarga agar meningkatkan asupan nutrisi
(kurangi garam)
Ajarkan kepada keluarga tentang pembuatan ramuan
tradisional untuk mengurangi hipertensi

Subyektif :
Keluarga mengatakan belum mengetahui
pengobatan tradisional bagi penderita
03/11/2015, pukul 16.45 WIB
hipertensi.
Melakukan pemeriksaan vital sign Keluarga mengatakan akan mengaplikasikan
Mengajarkan cara pembuatan ramuan
cara pembuatan ramuan tradisional hipertensi
4. tradisional untuk mengurangi hipertensi setelah diajarkan nanti Rino
Resiko Obyektif :
terjadinya TTV :
komplikasi TD : 140/80 mmHg RR : 24 x/mnt
N : 85 x/mnt S :36, 30C
hipertensi Keluraga tampak antusias memperhatikan penjelasan
berhubungan cara pembuatan ramuan tradisional hipertensi
dengan pertensi
ketidakmampua Analisa : Resiko terjadinya komplikasi tidak terjadi
n keluarga Planning :
merawat anggota Motivasi keluarga agar menerapkan cara pengobatan
keluarga yang hipertensi secara tradisional
sakit Ajarkan cara melakukan senam hipertensi

07/11/2015, pukul 17.00 WIB


Melakukan pemeriksaan vital sign
Mengajarkan cara senam hipertensi Subyektif :
Keluarga mengatakan belum mengetahui cara
melakukan senam hipertensi.
Keluarga mengatakan akan mengaplikasikan
cara pembuatan ramuan tradisional hipertensi
setelah diajarkan nanti
Obyektif :
5. TTV : Rino
Resiko TD : 150/90 mmHg RR : 20 x/mnt
N : 82 x/mnt S :36, 20C
terjadinya Keluraga tampak antusias mengikuti latihan senam
komplikasi hipertensi
hipertensi Analisa : Resiko terjadinya komplikasi tidak terjadi
berhubungan Planning :
dengan Motivasi keluarga agar melakukan senam hipertensi
ketidakmampua setiap hari
n keluarga
merawat anggota
keluarga yang
sakit

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai