PENDAHULUAN
Anatomi dan morfologi yaitu ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur
organisme atau makhluk hidup. Unggas terdiri atas berbagai macam organ dengan
Pada praktikum ini diamati bagian-bagian anatomi dan morfologi eksterior ayam.
Ayam yang menjadi bahan praktikum yaitu ayam kampung, ayam broiler dan
ayam layer.
Tubuh ayam bagian luar terdiri dari daerah kepala, badan, ekor dan kaki yang
ditutupi oleh bulu dan kulit serta derivat-derivatnya yaitu jengger, pial, paruh,
kuping, kuku dan sisik. Terdapat perbedaan anatomi dan morfologi tubuh antara
ayam jantan dan betina, begitu juga dengan antar jenis ayam.
mengetahui perbedaan antara ayam jantan dan betina, antar jenis ayam dengan
perbedaan setiap jenis ayam, dan mengetahui ciri-ciri pada ayam yang
diinginkan.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
atau red jungle fowls (Gallus gallus) dan ayam hutan hijau atau green jungle
merupakan ayam asli yang sudah beradaptasi dengan lingkungan tropis Indonesia.
perubahan iklim serta cuaca setempat. Ayam kampung memiliki bentuk badan
yang kompak dan susunan otot yang baik. Badan ayam kampung kecil, baik itu
ayam penghasil telur maupun pedaging. Bentuk tubuh ayam kampung tidak dapat
dibedakan karena memang ayam kampung tidak dibedakan atas penghasil telur
atau daging (Rasyaf, 1998). Kepala ayam kampung betina berukuran lebih kecil
kuning dan kombinasinya), kaki cenderung panjang dan berwarna hitam, putih,
atau kuning serta bentuk tubuh ramping. Ayam kampung asli Indonesia yang
sudah banyak dikenal misalnya ayam pelung, ayam kedu, ayam merawang, dan
yang penting untuk penentuan morfologi pada ayam diantaranya adalah bobot
untuk diambil telurnya. Asal mula ayam petelur adalah dari ayam hutan yang
ditangkap dan dipelihara serta dapat bertelur cukup banyak. Ayam yang terseleksi
untuk tujuan produksi daging dikenal dengan ayam broiler, sedangkan untuk
produksi telur dikenal dengan ayam petelur. Selain itu, seleksi juga diarahkan
pada warna kulit telur hingga kemudian dikenal ayam petelur putih dan ayam
petelur cokelat. Persilangan dan seleksi itu dilakukan cukup lama hingga
menghasilkan ayampetelur seperti yang ada sekarang ini. Dalam setiap kali
persilangan, sifat jelek dibuang dan sifat baik dipertahankan. Inilah yang
adalah ayam dipelihara dengan tujuan untuk menghasilkan banyak telur dan
merupakan produk akhir ayam ras dan tidak boleh disilangkan kembali (Sudaryani
menghasilkan telur secara komersil. Saat ini terdapat dua kelompok ayam petelur
yaitu tipe medium dan tipe ringan. Tipe medium umumnya bertelur dengan warna
kerabang cokelat sedangkan tipe ringan bertelur dengan warna kerabang putih
juga ayam tipe dwiguna atau ayam petelur cokelat yang memiliki berat badan
antara ayam tipe ringan dan ayam tipe berat. Ayam dwiguna selain dimanfaatkan
sebagai ayam petelur juga dimanfaatkan sebagai ayam pedaging bila sudah
pertumbuhan yang cepat, konversi pakan yang baik dan dapat dipotong pada usia
yang relatif muda sehingga sirkulasi pemeliharaannya lebih cepat dan efisien serta
pertumbuhan badan cepat, pertumbuhan bulu yang cepat, lebih efisien dalam
betina yang memiliki sifat pertumbuhan atau pertambahan bobot badan yang cepat
pada umur 8 minggu mencapai berat 2,1 kg serta efisien dalam menggunakan
ransum dengan kadar energi tinggi. Ayam pedaging memiliki banyak kelebihan
daging. Ayam pedaging juga mempunyai kelemahan yaitu mudah mengalami stres
akibat panas dan mudah terserang penyakit akibat virus, bakteri, kapang dan lain-
lain. Hal ini bisa terjadi karena ternak tersebut mengalami penurunan daya tahan
tubuh yang diduga akibat terjadinya interaksi dengan lingkungan yang kaya
Ayam memiliki tulang yang kuat dengan susunan partikel yang padat dan
timbangan berat yang ringan. Timbangan yang ringan tetapi berat ini
bagi unggas air. Tulang punggung didaerah leher dan otot dapat digerakkan.
kekuatan terhadap tubuh yang cukup kuat untuk menopang gerakan dan aktifitas
sayap (Akoso, 1993). Tulang-tulang hampir semua jenis unggas adalah bersifat
memungkinkan seekor burung dengan satu sayap yang patah untuk bernafas
melalui sayap. Dua belas persen struktur tulang pada ayam adalah tipe tulang
meduler yang unik. Ini merupakan suatu jaringan tulang yang kecil sekali yang
mengikat struktur beringga bersama-sama dengan sumsum tulang dan bagi unggas
liar berguna sebagai suatu substansi untuk pembentukan telur bila kadar kalsium
dalam pakannya rendah (Blakely and Bade, 1991). Tulang mengandung sel-sel
hidup dan matrik intraseluler yang diliputi garam mineral. Kalsium fosfat
menyusun sekitar 80% bahan mineral dan sisanya sebagaian beasr terdiri dari
Rongga sunsum tulang ayam betina selama masa bertelur disusupi oleh
sistem tulang sunsum yang terdiri atas kalsium tulang. Bagian ini mengisi ruang
sumsum dengan anyaman tulang yang lembut kecil dan berfungsi untuk
membentuk kulit telur bila kalsium yang tersedia dalam pakan rendah. Tulang
sumsum ini terdapat pada ayam betina yang secara fisiologis normal, tetapi tidak
terdapat pada ayam jantan. Sumsum tulang terdapat dalam tulang kering, tulang
paha, tulang pinggul, tulang dada, tulang iga, tulang hasta, tulang belikat dan
kuku. Anak ayam sewaktu tumbuh dewasa, yakni sekitar 10 hari menjelang
pembentukan telur yang pertama, mulai menampung tulang sunsum. Pada ayam
kerabang bila kadar kalsium yang dimakan selama bertelur rendah. Timbunan
beberapa kerabang telur. Apabila kandungan kalsium rendah, maka setelah ayam
bertelur kurang lebih 6 butir, akan kehilangan sekitar 40% dari total kalsium
tubuh, tempat pertautan otot, melindungi organ-organ vital, tempat diproduksi sel
darah merah dan sel darah putih pada sumsum, membantu pernapasan dan
meringankan tubuh saat terbang. Secara garis besar susunan tulang ayam.
Kerangka dari unggas kompak, ringan beratnya dan sangat kuat. Menrut Alexa
(2009), tulang merupakan materi yang keras dan kaku yang membentuk rangka
dalam pada hewan maupun manusia. Susunan tulang yang membentuk rangka
keras dari seekor hewan dinamakan skeleton. Sistem Kerangka ayam terdiri dari
tulang kepala, tulang leher, tulang sayap, tulang dada, tulang kaki, tulang
3.1 Alat
2. Pita Ukur.
3.2 Bahan
2. Agar setiap kelompok dapat mengamati ketiga jenis ayam, pada saat
No Pengamatan Prosedur
anatominya.
bagiannya.
jenggernya.
5. Mengamati bagian-bagian lainnya seperti
filoplumulae.
menggambarnya.
bagian-bagianya.
menyebutkan bagiannya.
saudara amati.
IV
Sifat Kualitatif
Ukuran-ukuran Tubuh :
- Panjang Leher : 7 cm
- Panjang Punggung : 17 cm
- Panjang Kaki : 5 cm
- Lingkar Dada : 27 cm
- Lingkar Kaki : 4 cm
Ukuran-ukuran Tubuh :
- Panjang Leher : 11 cm
- Panjang Punggung : 22 cm
- Panjang Kaki : 7 cm
- Lingkar Dada : 38 cm
- Lingkar Kaki : 4 cm
Ukuran-ukuran Tubuh :
- Panjang Leher : 11 cm
- Panjang Punggung : 19 cm
- Panjang Paha Bawah : 11 cm
- Panjang Kaki : 9 cm
- Lingkar Dada :
- Lingkar Kaki :
Ukuran-ukuran Tubuh :
- Panjang Leher : 15 cm
- Panjang Punggung : 28 cm
- Panjang Kaki : 8 cm
- Lingkar Dada : 39 cm
- Lingkar Kaki : 5 cm
Broiler Layer
1. Seluruh
Tubuh Ayam
2. Kepala
3. Bulu
4. Kaki
(2005) yang menyatakan bahwa bentuk-bentuk bulu dewasa pada unggas yaitu
Plumae (contour feathers) adalah bulu penutup tubuh paling luar. Terdiri dari
empat bagian yang membedakannya dengan jelas, yaitu quill, rachis, fluff, dan
Plumulae adalah bulu yang terletak dibagian bawah bulu penutup tubuh,
Filloplumulae adalah bulu halus yang terletas diseluruh permukaan tubuh, terlihat
Letak Bulu
Berdasasrkan praktikum yang telah dilakukan, bulu berdasarkan letak terdiri atas
remiges, retrace, tectrices, parapterium dan . Hal ini sesuai dengan (Radiopoetro,
remiges (bulu-bulu pada sayap), retrices (bulu-bulu pada ekor), tectrices (bulu-
bulu lain yang menutup badan), parapterium (bulu-bulu pada bahu antara badan
dan sayap) dan alula atau alaspuria yaitu bulu-bulu kecil yang melekat pada jari
kedua pada ekstremitas superior. Bulu remiges atau bulu sayap terdapat tiga
Sebagian besar bulu tersusun atas protein yang disebut keratin. Bulu berfungsi
sebagai pelindung tubuh dari luar, insulasi dari temperatur, identifikasi penyakit,
defisiensi nutrien dan produksi telur (North, 1978). Menurut Nesheim et al.
(1972) bahwa struktur dan bentuk bulu ukurannya bervariasi pada bagian-bagian
tubuh ayam, dan dapat digunakan untuk membedakan jenis kelamin antara ayam
jantan dan betina terutama pada bulu-bulu leher, sayap dan ekor. Bulu-bulu besar
pada sayap dan ekor pada waktu dan umur tertentu akan meluruh dan tumbuh
kembali, hal ini menunjukkan waktu tertentu ayam petelur saat keluar dari masa
produksi telur. Menurut North (1978) proses dari peluruhan bulu hingga
tumbuhnya bulu baru tersebut disebut molting dan proses ini dibawah kontrol
kerja hormon. Penentuan jenis kelamin ayam juga dapat ditentukan dengan
adanya gen sex likage dengan melihat pertumbuhan bulu dan warna bulu
Nesheim, M. C., R. E. Austic dan L. E. Card, 1972. Poultry Production. 12th ed.
Lea and Febiger, Philadelphia.
North, M. O., 1978. Commercial Chicken Production Manual. 3rd ed. AVI Pub.
Co. Inc., Westport, Connecticut.
Blakely, James and David H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Frandson, R. D. 1992. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gajdah Mada University
Press. Yogyakarta.
Hardjosworo, P. S. dan Rukmiasih, M. S.. 2000. Meningkatkan Produksi Daging.
Penebar Swadaya. Yogyakarta.
Murtidjo, M. A. B. 1992. Pedoman Beternak Ayam Broiler. Kanisius. Yogyakarta.
North and Bell. 1990. Commercial Chicken Production. New York.
Rasyaf, M. 1998. Beternak Ayam Kampung. Penebar Swadaya. Jakarta
Rasyaf, M. 2001. Beternak Ayam Pedaging Cetakan ke-XX. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Sarwono, B. 1991. Beternak Ayam Buras. Cetakan ke 3. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Sudaryani, T. dan Santoso. 2000. Pembibitan Ayam Ras. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Suharyanto, A. A. 2007. Panen Ayam Kampung dalam 7 Minggu Bebas Flu
Burung. Penebar Swadaya. Jakarta.
Yaman, M, Aman. 2010. Ayam Kampung Unggul 6 Minggu Panen. Penebar
Swadaya. Jakarta.
LAMPIRAN