Anda di halaman 1dari 15

PERTEMUAN 10 SISTEM TATA UDARA

MENARA PENDINGIN (COOLING TOWER)

Menara pendingin (cooling tower) berfungsi untuk menurunkan temperatur air


pendingin kondenser dari mesin AC berpendingin (water cooled AC System) sehingga
dapat digunakan kembali sebagai medium pendingin.

Prinsip kerja dari menara pendingin adalah dengan mengontakkan air yang
didinginkan dengan udara dan menguapkan sebagian aitr tersebut sehingga setelah
keluar dari menara temperatur air menjadi turun. Untuk memperluas bidang kontak
antara air dan udara air disemprotkan melalui nozel-nozel atau memercikkan air
melalui bafel-bafel 1 (filler). Udara yang dikontakkan dengan air didalam ruang
menara pendingin dapat bersirkukasi secara alami atau didorong/ditarik dengan fan.

Jenis-jenis Cooling Tower

Secara umum ditinjau dari cara mengalirnya udara cooling tower dibagi menjadi dua
jenis yaitu :
1. non-mekanis
2. mekanis

Pada cooling tower jenis non-mekanis udara lingkungan mengalir kedalam menara
secara alami. Sedangkan pada jenis mekanis udara dialirkan keealam ruangan
menara secara paksa dengan fan udara. Pada penetrapannya jenis mekanis ini yang
paling banyak digunakan.
Cooling tower jenis mekanis dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Cross Flow (aliran melintang)


2. Counter Flow (aliran berlawanan)

Pada jenis counter flow udara dialirkan berlawanan arah dengan arah datangnya air,
sedangkan jenis Cross Flow udara dialirkan dengan arah tegak lurus terhaap aliran
air. Pada kebanyakan penmakaian, jenis counter flow yang paling banyak digunakan.

Performasi Cooling Tower

Performasi dari Cooling Tower pada umumnya dimyatakan dalam Range dan
Approach. Range adalah selisih antara temperatur air masuk dan keluar dari Cooling
Tower. Seangkan approach adalah selisih antara temperatur air yang keluar dari
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 1
Cooling Tower dan temperatur bola basah (wet bulb temperature) udara atmosfer
sekitarnya.
Range dapat digunakan untuk menyatakan kapasitas pendinginan dari Cooling Tower,
yang dapat dihitung dengan persamaan beriku :

Qct = 60 x Vw x Tuhan (4.1)

Dimana
Qct = kapasitas pendinginan Cooling Tower, kcal/jam
Vw = debit aliran pendinginan, liet/menit
T = range Cooling Tower , OC

Sehingga untuk debit aliran air yang sama Cooling Tower yang mempunyai range
yang lebih besar memiliki kapasitas yang lebih besar pula. Untu mencapai efek
tersebut maka kontak antara udara dan air didalam Cooling Tower harus seefektif
mungkin. Pencapaian temperatur air pendingin yang paling rendah adalah sama
dengan temperatur bola bsah udara. Namun demikian hal ini sangat sulit dicapai.
Tetapi pencapaian approach harus dibuat seoptimal mungkin agar Cooling Tower
menghasilkan pendinginan yang optimal.

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya turunnya temperatur air pendingin


setelah keluar dari Cooling Tower akibat terjadinya proses perpindahan kalor dan
massa antara air dan udara.

Pada waktu butiran air kontak dengan udara, udara mengambil kalor sensibel dan
latent air sehingga temperatur air turun dan sebagian ari butiran dari air tersebut
menguap.
Jumlah air yang hilang per ton-ref msin AC akibat terjadinya penguapan didalam
Cooling Tower dapat diperkirakan dengan asumsi :

a. Kondenser melepaskan kalor kira-kira 15.000 Btu/hr untuk setiap ton ref
pendinginan
b. Tiap-tiap pound (1b) air yang menguap menyerap kalor sebesar 1.000 btu

Sehingga
Jumlah air yang hilang
= (15.000 Btu/hr./ton) / (1.000 btu/lb)
= 15 lb/hr/ton
= (15 lb/hr/ton) / (8.3 lb/galon) x 60
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 2
= 0,03 gallon per menit per ton ref

Bagian-bagian Cooling Tower

Komponen-komponen dari Cooling Tower adalah :


1 Motor Pan
Motor fan biasanya dari jenis yang tahan air dan dihubungkan langsung dengan
fan

2. Fan
Fan udara dibutuhkan untuk memasukkan udara yang diperlukan untuk
mendinginkan air dan setelah kontak dengan air udara keluar dalam keadaan
panas dan lembab. Jenis dari fan blade adalah propeler, biasanya dihubungkan
langsung dengan motor fan.

3. Sprinker/Nozel
Fungsi dari splinker/nozel ini aalah untuk menyemprotkan air menjadi butiran-
butiran kecil dengan tujuan untuk memperlebar luas bidang kontak antara air
dan udara serta agar air dapat terdistribusi secara merata keseluruh ruang
didalam Cooling Tower. Pada umumnya Cooling Tower dari mesin AC
berkapasitas lebih besar dari 50TR, pemipaan sprinker/nozel dibuat berputar .]

4. Filling
Filling inui merupakan komponen Cooling Tower yang sangat penting, dimana
udara lingkungan mengalir dan diarahkan oleh filling ini sehingga kontak antara
air dan udara terjadi secara efisien. Butiran air yang disemprotkan dari atas oleh
sprinkler jatuh dan mengalir disela-sela filling sedang udara yang dihisap oleh
fan masuk dari bagian bawah Cooling Tower. Selama perjalanan dari atas, ke
bawah butiran air mengalami proses pendinginan oleh udara, sehingga pada
waktu berada dibagian bawah Cooling Tower (penampung) temperatur air
tersebut lebih rendah dibandingkan pada waktu masuk Cooling Tower.

1.Filter Air
Filter air ini diletakkan di bagian lubang keluar dari Cooling Tower . Fungsinya
adalah untuk menyaring kotoran-kotoran atau partikel-partikel dari air yang akan
masuk ke kondenser.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 3
Menara pendingin
Menara pendingin mendinginkan air dengan mengkontakkannya dengan udara dan
menguapkan sebagian air tersebut. Dalam kebanyakan menara pendingin yang
melayani sistem refrigerasi dan penyamanan-udara, menggunakan satu atau lebih
kipas propeler atait centrifugal untuk menggerakkan udara vertikal ke atas atau
horisontal melintasi menara. Luas permukaan air yang besar dibentuk dengan me -
nyemprotkan air lewat nosey atau memercikkan air ke bawah dari suatu bafel ke
bafel lainnya. Bafel-bafel atau bahan-bahar. pengisi biasanya terbuat dari kayu
tetapi bisa juga dibuat dari plastik atau keramik. Konfigurasi menara pendingin
yang digunakan untuk pemakaian mesin-daya kapasitas-besar biasanya berbentuk
hiperbola, yang diperlengkapi dengan cerobong setinggi 50 hingga 100 meter dimana
di dalamnya berlangsung aliran udara konveksi secara alami. Gambar 19-1
memperlihatkan sebuah menara pendingin dimana udara ditarik kedalam menara dari
dua sisi yang berlawanan dan dilepaskan keluar pada bagian puncaknya. Air masuk ke
bagian puncak lewat kotak-kotak empat persegi yang mendistribusikan air secara
merata ke bagianbagian pengqi yang tepat berada di bawah pendistribusi tersebut.

Prestasi menara pendingin biasanya dinyatakan dalam 'range' dan approach


Seperti diperlihatkan pads Gambar 19-2, range adalah pengurangan suhu air yang
melalui menara pendingin; approach adalah selisih antara suhu bola-basah udara

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 4
yang masuk dan suhu air yang keluar.
Dalam menara pendingin, perpindahan kalor berlangsung dari air ke udara-tak-
jenuh. Ada dua penyebab terjadinya perpindahar kalor; yaitu perbedaan suhu bola-
kering dan perbedaan tekanan uap aaara permukaan air dan udara. Dua penyebab ini
berkombinasi membentuk potensial intalpi, seperti diterangkan pada Sub bab-sub bab
3-8. 3-14, dan 3-15.

19-3 Analisis menara pendingin aliran berlawanan.


Salah satu rancang bangun menara pendingin yaitu menara pendingin aliran-
berlawanan, di dalatmiya udara berger.qk ke alas melalui semburan air yang
jatuh..Gambar 19-3 memperlihatkan volume diferensial sebuah menara pendtngin
aliran berlawanan dengan laju air yang masuk dari bagian puncak sebesarL kg/detik
danl-ju udara yang masuk dari bagian dasar sebesar G kg/detik. Untuk
mudahnya, sejumlah keel air yang menguap diabaikan, sehingga L ~ dan G tetap
konstan di segenap bagian menara.
Air masuk ke suatu bagian pads suhu t 'C dan meninggalkan bagian tersebut pada
suhu yang sedikit lebih rendah yaitu t - dt. Udara masuk bagian itu dengan entalpi
ha kJ per kilogram udara keying dan meninggalkan dengan entalpi ha + dha. Total area
permukaan basah mencakup lugs permukaan fetes-fetes air termasuk pula kepingan-
kepingan logam basah atau bahan pengisi lainnya.
Laju kalor yang dilepaskan dari air, dq, sama dengan laju kalor yang diterima
udara:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 5
ari prinsip-prinsip tentang potensial entalpi dalam Sub bab 3-15, persamaan lain
untuk dq yaitu :

hc dA
dq ( hi ha )
c pm

dengan h c = koefisien konveksi, kW/m2= K


h i = entalpi udara jenuh pada suhu air, kJ,/(kg udara keying)
h a = entalpi udara, kJ/(kg udara keying)
c pm = kalor jenis udara lembab, kJ/kg K

19-4 Integrasi stepwise.

Untuk mencari besamya laju kalor yang dipindahkan oleh seluruh bagian menara
pendingin, Persamaan (19-2) harus diintegrasikan. Balk h i maupun h Q be_:rbah-ubah
menurut variabel integrasi A. Dengan mengkombinasikan Persamaan (19-1) dan (19-
2), menyusun kembali, dan kemudian mengintegrasinya akan menghasilkan
t in di A hc dA hc A
4,19 L
t out hi ha O c pm c pm

dengan tin dan tout berturut-turut adalah suhu air yang masuk dan yang meninggalkar:
menara pendingin.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 6
Visualisasi grafik suhu-suhu dan entalpi dapat dibuat seperti pada Gambar 19-
4. Air masuk menara pada suhu t in dan meninggalkannya pada t o r, dan entalpi udara
jenuh pada suhu-suhu ini berturut-turut adalah h im dan hi,out . Nyatakan entalpi udara
yang masuk sebagai ha in dan entalpi udara yang keluar sebagai ha out.
Garis jenuh pada'Gambar 19-4 menyatakan suhu air dan entalpi udara jenuh
pada suhu air tersebut. Tetapi hanya koordinat entalpi saja yang berlaku bagi
garis-kerja udara. Kemiringan garis-kerja udara yaitu 4,19 L/G', dapat diperlihatkan
dari persamaan (19-1). Satu cara tradisional dalam melakukan integrasi terhadap
persamaan (19-1) adalah dengan proses numerik yang ditunjukkan oleh

hc A 1
4,19 L t
c pm ( hi ha ) m

dengan (hi - h a)m adalah perbedaan harga-tengah entalpi untuk suatu bagian kecil
dari volume. Prosedurnya akan diberikan pada Contoh 19-1.

Contoh 19-1 Sebuah mesa*a pendingin aliran berlawanan bekerja dengan laju
aliran air sebesar 18,8 kg/detik dan laju aliran udara sebesar 15,6 Yg/detik.
Pada waktu suhu bola-basah udara yang masuk 25 C dan suhu air yang masuk
34C, suhu air yang keluar 29C. Hitung h~,4/cpm menara pendingin ini.

Penyelesian Menara pendingin dianggap terbagi-bagi menjadi 10 bagian seperti


pada Gambar 19-5, penurunan suhu air O,SK pada tiap-tiap bagian.
Misalkan, karena air jatuh melalui bagian dasar (paling bawah), t turun dari
29,5 menjadi 29,0 C. Suhu bola-basah udara yang masuk hampir secara tepat me-
nunjukkan entalpi udara. Jika udara jenuh, maka entalpinya 76,5 kJ/kg (dari Tabel A-
2), tetapi jika kelembaban relatifnya berorde 50%, entalpinya mendekati 76,1 kJ/kg
(dari bagan psikrometrik Gambar 3-1). Harga yang terakhir ini akan digunakan dalam
perhitungan.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 7
Keseimbangan energi pada bagian paling bawah akan memberikan hasil :

L
ha ,1 ha , 0 4,19(0,5) 2,53 kJ kg
G

Entalpi udara yang meninggalkan bagian paling bawah ha,1 adalah 76,1 + 2,53 =
78,63 kJ/kg, dan entalpi rata-rata dalam bagian ini yaitu 77,63 kJ/kg.
Airnya mempunyai suhu rata-rata 29,25 C dalam bagian paling bawah, dan
entalpi udara jenuh pada suhu ini adalah 96,13 kJ/kg. Harga (h i -ha) m dalam
bagian paling bawah ini yaitu 96,13 - 77,36 = 18,77 kJ/kg
Bergerak ke atas menuju bagian kedua dari bawah, untuk mencari (hi - ha)m
dilakukan prosedur yang lama. Entalpi udara yang masuk ke bagian kedua dari
bawah lama dengan entalpi udara yang meninggalkan bagian pertama yaitu 78,63
kJ/kg. Perh ungan-perhitungar. untuk mencari jumlah 1/(h t -ha) m diberikan pada
Tabel 19-1.

Harga h cA/c pm kini dapat dihitung dari Persamaan (19-4) sebagai berikut:

hc A
= (18,8 kg/detik) (4,19) (O,SK) (O,S097)
c pm

= 20,08 kW/(kJ/kg beda entalpi)

Harga h cAlc pm merupakan fungsi dari dinamika poly aliran-udara dan dinamika

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 8
tetesan air di dalam menara pendingin2,3, tetapi besarnya harga tersebut pada
dasarnya tetap konstan untuk sebuah menara pendingin terter.tu asalkan laju aliran-
udara dan laju aliran-airn,s tetap ko,Wtan, karena kedua-duanyalah yang
menentukan h e dan Was
permukaan perpindahan kalor A. Harga h,A/c prt dengan demikian menentukan karak-
teristik menara pe_ndingin dan merupakan dasar untuk meramalkan prestasi
(performansnya) pada suhu air masuk lain dan suhu bola-basah udara masuk
lainnya.
Perhitungan yang diperlihatkan pada Contoh 19-1 sangat memungkinkan danat

Tabel 19-1. Integrasi stepwise untuk menyelesaikan Contoh 19-1

diselesaikan komputer dengan memakai suatu persamaan yang menghubungkan


antara entalpi udara jenuh dan suhu air;

hi = 4,7926 + 2,568t - 0,029834 2 + 0,0016657t 3


(19-5)

Persamaan ini menunjukkan data dengan kesalahan sekitar 0,1% pcd suhu
antara 11 dan 40 C. Hasil perhitungan komputer Contoh 19-1 dengan
menggunakan rugs kecil

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 9
suhu sebesar 0,1 K ditunjukkan pads Tabel 19-2 Dengan memakai persamaan (19-
4) kita akan peroleh

hc A
= (18,8 kg/s) (4,19) (0,1 K) (2,5450) = 20,047
c pm

yang sesuai dengan perhitungan tangan pada Contoh 19-1.


Metoda yang baru lalu secara samar menganggap bahwa suhu permukaan tetes-
tetes air berlaku untuk segenap bagian dari tetes-tetes air itu. Padahal
sesungguhnya bagian dalam dari tetes air mempunyai suhu lebih tinggi daripada
permukaannya, dan kalor mengalir secara konduksi ke permukaan dimana terjadi
proses perpindahan kalor dan massa. Harga hcA/cpm-yang ditentukan secara
eksperimantal mencakup pula pengaruh konduksi internal ini.
Para pengusaha pabrik dan perancang menara pendingin Bering kali menggunakan
bilangan unit perpindahan'(BUP) (=number of transfer units = NTU) untuk
menyatakan

besaian h cAlcpm. Lebih besar harga BUP lebih dekat suhu air yang meninggalkan me-
nara pendingin dengan suhu bola-basah udara yang masuk menara pendingin.

19-5 Uji penerimaan.


Pengusaha pabrik menara pendingin mungkin menjamin bahwa menara dapat
mendinginkan suatu laju aliran air tertentu dari, katakan, 350 r^ enjadi 30 pada saat
suhu bola-basah udara yang masuk 25C. Mungkin sekali pada waktu uji penerimaan
berlangsung, suhu bola-basah udara tidak 25C dan air yang masuk menara tidak 35C.
Tetapi meskipun begitu, uji penerimaan dilakukan pada laju-laju air tertentu dan
aliran udara tertentu serta dengan suhu-suhu air dan udara sembarang yang ada.
Harga h,A/c pm dihitung seperti pada Contoh 19-1, dan akan lama dengan harga
F.cA/cpm yang dapat dihitung dari data prestasi yang disertakan oleh pabrik pada kon-
disi-kondisi yang disyaratkan.

19-6 Meramal kondisi saluran-keluar dari sebuah menara pendingin.


Jika harga h cA/cpm diketahui d.:n laju serta kondisi aliran udara dan air yang masuk
juga diketahui, maka kits dapat meramalkan suhu air keluaran. Prosedur membuat
ramalan dalam sebuah menara pendingin aliran berlawanan tidak mudah melainkan
memetiukan per}ritunganperhitungan iteratif. Karena suhu air yang meninggalkan
menara asalnya tak diketahui, dapat diasumsikan suatu suhu dan harga cobs-cobs
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 10
h,A/c pm dapat dihitung seperti pada Contoh 19-1. Apabila h cA/cpm yang dihasiikan
terla.u tinggi, maka suhu air yang keluar harus dinaikkan untuk perhitungan baru.

19-7 Titik-titik Keadaan udara sepanjang menara pendingin.

Integrasi stepwise seperti pada Contoh 19-1 memberikan beberapa informasi tentang
keadaan udara ketika melalui sebuah menara pendingin aliran berlawanan. Entalpi
udara pada perbatasan setiap bagian menara ditentukan di dalam perhitungan, dan
titik-titik keadaan udara akan teiletak pada suatu tempat pada garis entalpi konstan,
seperti diperlihatkan pada Ganibar 19-6. Harga-harga entalpinya' berturut-turut h. ,o =
76,10, ha , 0 = 78,63, hq2 =-81,06 kJ/kg, dan seterusnya. Untuk menentukan kondisi-
kondisi udara secara lengkap, beberapa sifat lainnya selain entalpi harus juga dihitung.
Suatu sifat yang mudah ditentukan adalah suhu udara. Untuk menghitung suhu bola-
basah udara (tQ) yang melalui menara, suhu udara yang masuk harus diketahui.

Suatu keseimbangan laju perpindahan kalor sensibel di dalam setiap bagian


menara memungkinkan kits melakukan perhitungan suhu udara keluar, aoabila suhu
masuk diketahui. Untuk suatu bagian sembarang n sampai n + 1 keseimbangan
sensibelnya adalah

t a ,n t a ,n 1 t n t n 1
Gc pm (t a ,n t a ,n 1 )hc A
2 2

dengan A yaitu luas permukaan perpindahan-kalor di dalam bagian menara


n sampai n + 1.
Dengan memecahkan pers. diatas untuk t a , n 1 didapat

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 11
hcA
t a,n t a,n t n t n1
2Gc pm
t a ,n 1
h A
1 c
2Gc pm

Besarnya h c A/c pm untuk bagian n sampai n + 1 adalah


hc A
1
4,19 L t
c pm hi .n hi , n 1 ha , n ha , n 1

2 2

Bentuk matematik dalam kurung pada Persamaan (19-7) adalah 1/(hi - ha)m
suatu besaran-yang dihitung dengan integrasi stepwise sepert: pada Tabel 19-
1.

Contoh 19-2. Hitung suhu bola kering udara keti-Ka melalui menara
pendingin Contoh 19-1 jika udara masuk bersuhu 35'C.

Penyelesaian Untuk bagian 0-1, 1/(hi-ha)m = 0,05328. Dengan membagi Per-


samaan (19-7) dengan

2G menghasilkan

hc A ( 4,19)18,8(0,5)(0,05328)
0,06726
2Gc pm 2(15,6)

Dari Persamaan (19-6)


35,0 (0,06726)(35,00 29,0 29,5)
t a ,1 34,28
1 0,06726

Ikhtisar perhitungan berikutnya diberikan pada Tabel 19-3

Tabel 19-3 Suhu-suhu bola-kering segenap bagian menara pendingin pada Contoh
19-2

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 12
Gambar 19-7 Grafik lintasan udara sepanjang sebuah menara pendingin aliran berlawanan

Grafik kondisi udara pads umumnya tantpak lama dengan yang diperlihatkan pada
bagan psikrometrik dari Gambar 19-7. Kurvanya mengambil arch sesuai dengan
hokum garis-lurus (Sub bab 3-8) dimana kurva bergerak menuju garis jenuh pada suhu
air t,t, pada kontaknya dengan udara pada posisi tersebut. Suhu udara bukan tidak um
um pertama futon hingga mencaFai harga minimum ini, kemudian naik kembali hingga
meninggalkan menara. Kecenderungan tersebut terjadi paca Contoh 19-2.

19-8 Menara pendingin aliran silang


Walaupun menara pendingin aliran berlawanan yang dibicarakan selama ini digunakan
secara luas dalam berbagai keperluan industri, namon terdapat konfigurasi lain yaitu
menara pendingin aliran bersilang, di dalamnya udara melintas secara horisontal
melalui semburan air jatuh. Menara-menara pendingin yang dipergunakan untuk
sis~tem pengkondisian udara Bering ditempatkan di atas bangunan, dan menara
pendingin aliran bersilang biasanya mempunyai bentuk yang lebih sederhana, yang
memungkinkan lebih mudah untuk perubahan arsitektural.
Prinsip-prinsip perpindahan kalor dan massa, dan keseimbangan energi untuk
menara pendingin aliran berlawanan berlaku pula untuk menara pendingin aliran
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 13
bersilang, tetapi penggarapan geometriknya berbeda 45. Gambar 19-8
memnerlihatkan sebuah

menara pendingin aliran-bersilaag, yang dibagi menjadi 12 bagian untuk analisis. Air
masuk dari bagian paling atas pads suhu tin sedangkan udara masuk dari sisi sebelah
kiri dengan entalpi h i n Pada bagian 1 udara masuk dengan entalpi hin. dan keluar
dengan entalpi h1. Juga pada bagian 1 air masuk pads suhu ti n dan keluar pads suhu
ti. Entalpi udara yang maseL ke dalam bagian 2 adalah hl, dan air yang masuk ke
bagian 5 bersuhu tr. Suhu-suhu air yang meniggalkan bagian-bagian 9, 10, 11 dan 12
pads bagian paling bawah menara berturut-turut adalah 19', tj o, t dan t, s . Suhu-
suhu ini berbeda semuanya, dan uap-uap airnya bercampur membentuk satu uap
bersuhu tout.
Jika diketahui harga hcA/cpt untuk segenap bagian menara pendingin; make suhu air
keluaran dapat diramalkan kalau suhu air masukan, entalpi udara masukan, dan laju .
aliran air dan udara diketahui. Menara dapat dibagi-bagi menjadi sejumlah bagian kecil
(sebagai contoh, 12 bagian kecil pads Gambar 19-8) dart (h cA/c pm)/12 menyatakan
harga hcA/ep n untuk setiap bagian kecil Andaikan bahwa;
he DA _ hcA/c pm c pm 12

Pada Gambar 19-8, misalnya, perhitungan dapat dilakukan berturutan dari bagian
1,2,3 dan 4, dengan menghitung tj dan hl, t Z dan hs, to dan h3, dan t4. Selargutnya futon
ke baris tengah untuk menghitung bagian-bagian 5, 6, 7 dan 8, dan akli:rnya
meaghitung bagian-bagian pads baris bawah, yaitu bagian-bagian 9, 10, 11, dan 12.
untuk mempero
leh hatga-harga t9, t j o, t r , dan tr =.
Prosedur untuk menghitung kondisi keluaran dari satu bapr dWmmbmdtan Pada
Contoh 19-3.

Contoh 19-3. Pads menara pendingin Gambar 19-8, ti n = 37C, kin = E0,8 laju aliran
air 20 kg/detik, ahran udara 18 kg/detik, dan harp hc.1!cp,r = 21,5 kW/
(kJ/kg beds entalpi). Berapa harga tj dan hr yang meninEplkaa balsa 1?

Penyeleasian. Untuk bagian 1, L = 20/4 = 5 kg/det, G = Ii/3 = L 1Wdet, dan he


AAlc pm= (hcAlc pi )/12 = 1,79 kW/(kJ/kg beds entalpi). Peraaaaa yang dapat
dipakai diambil dari keseimbangan energi dan pernmun }ajti Carer bspannya
cukup kecil, maka dapat diasumsikan bahwa harp teuph beds entalpi akup aku-
rat pads persamaan laju. Persamaan-persamaan tersebak aiNsk aiwpi bea -tuft
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 14
q = (5 kg/s) (4.19) (tin - tl) (19.8)
4 = (6 kg/s) (h t - hin) (19-9)
q- 79 kW ) ;,in+lr ~t-ham+kt (19-10)
kk ( 2 2)

dimana , q = laju perpindahan kalor, kW


let in = entalpi, udara jenuh pads tin =htpada suhu 37C =143,24
kJ/kg dari Tahel A-2
hi out= entalpi udara jenuh pads tr

Ada 4 varizbel tat diketahui dalam petsamaan (19-8), (19A), it (19-10), sehingga
diperlukan satu persamaan lagi, yaitu persamaaa bbrpn antara ht out danI,tl.
Hubungan tersebut diberikan oleh Pers~ (19-5)- arena persamaan (19-5) tidak
tinier, maka cars penyelesaian lethal yaite :cots heratif. Pilih suatu harga cobs-cobs
tr, misalkan, 35C, dan kemudian '--- ---4 kj,, dari persimian (19-5) yaitu 129,54 kJ/kg.
1Combinasikan Peraraa:- i19A) dan (19-10) untuk mendapatkan petsamaan untuk
hr

h Gh;, + [(h e DAlcp, )/2 ] (143,24+hi out-hi.) I (hc'4lcpm)12


+G

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Djuhana, M.Si. SISTEM TATA UDARA 15

Anda mungkin juga menyukai