Anda di halaman 1dari 6

Artikel Penelitian

Pengaruh Hipoksia Berkelanjutan


terhadap Kadar Malondialdehid, Glutation
Tereduksi dan Aktivitas Katalase
Ginjal Tikus

Enikarmila Asni,* Indriati Pramodo Harahap,** Ani Retno Prijanti,**


Septelia Inawati Wanandi,** Sri Widia A. Jusman,** Mohamad Sadikin**

*Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Riau,


**Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Abstrak: Radical oxygen species (ROS) dibentuk dan dilepaskan dalam kondisi hipoksia,
terutama dari mitokondria. Pemantauan aktivitas ROS ini dapat dengan pengukuran variabel
yang paling sering digunakan, yaitu kadar malondialdehid (MDA), glutation tereduksi (GSH)
dan aktivitas katalase. Pada penelitian ini, variabel-variabel diukur dan diteliti untuk
menentukan pengaruh hipoksia berkelanjutan terhadap ginjal tikus. Kondisi hipoksia didapat
dengan menggunakan kandang perlakuan hipoksia yang diisi campuran gas oksigen 8% dan
nitrogen 92%. Tikus dipelihara pada kondisi ini selama 3 dan 14 hari. Kelompok kontrol
dipelihara pada kandang kondisi lingkungan biasa. Kadar protein ginjal ditentukan metode
Warburg-Christian. Metode Wills digunakan untuk penentuan kadar malondialdehid (MDA)
dan metode Ellman untuk kadar glutation (GSH). Aktivitas enzim katalase dihitung berdasarkan
penguraian H2O2 pada panjang gelombang 210 nm. Aktivitas katalase meningkat secara
bermakna pada hipoksia 3 dan 14 hari dibandingkan normoksia, namun kadar hipoksia selama
14 lebih rendah dibandingkan hipoksia 3 hari. Sebaliknya, kadar protein MDA dan GSH tidak
berbeda bermakna untuk masing-masing kelompok. Pada penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa hipoksia berkelanjutan dapat mempengaruhi kadar MDA, GSH dan aktivitas katalase
secara berbeda pada organ ginjal.
Kata kunci: Hipoksia, malondialdehid, glutation tereduksi, aktivitas katalase, ginjal

Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 12, Desember 2009 595
Malondialdehyde, Reduced Glutathione, and Catalase Activity
of Rat Kidney Tissues in Chronic Hypoxia

Enikarmila Asni,* Indriati Pramodo Harahap,** Ani Retno Prijanti,**


Septelia Inawati Wanandi,** Sri Widia A. Jusman,** Mohamad Sadikin**

*Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Riau,


**Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Abstract: Radical oxygen species (ROS) are produced and released during hypoxia, especially in
mitochondria. Several variables which commonly used to monitor ROS activity in cell are
malondialdehyde (MDA), reduced glutathione (GSH) and catalase. In this study, these variables
had been measured and studied to evaluate the effects of chronic hypoxia on rat kidneys. Hypoxic
condition was created using a hypoxic chamber gassed with a mixture of 8% oxygen and 92%
nitrogen. Rats were placed in this condition for 3 and 14 days. A control group is placed in
environmental atmosphere. Kidney protein concentrations were measured by Warburg-Christian
method. Wills method was used for measuring MDA

Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 12, Desember 2009


Pengaruh Hipoksia Berkelanjutan ter
Pengaruh Hipoksia Berkelanjutan terhadap Kadar Malondialdehid, Glutation Tereduksi

3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0

Gambar 3 dan 4 menunjukkan peningkatan kadar rata-


rata GSH pada hipoksia 3 hari juga diikuti peningkatan
aktivitas enzim katalase. Sesuai dengan kondisi tersebut
penelitian menemukan adanya hubungan yang bermakna
antara GSH dan aktivitas enzim katalase pada ginjal (Gambar
5).

Gambar 5. Korelasi antara Kadar GSH dan Aktivitas Enzim


Katalase

Diskusi
Kondisi hipoksia akan menurunkan kemampuan sel
untuk sintesis protein karena proses ini membutuhkan ATP
sebagai sumber energi. Tidak ditemukannya perbedaan
konsentrasi protein pada ginjal dapat diterangkan teori.
Pertama, hal ini dapat disebabkan oleh adanya perbedaan
metabolisme sel-sel di ginjal. Beberapa sel, terutama di bagian
medulla adalah daerah yang metabolismenya bersifat
anaerob. Sehingga pergeseran konsentrasi oksigen dapat
tidak mempengaruhi kondisinya. Teori yang kedua yaitu
adanya proses adaptasi sel-sel dalam menghadapi ling-

Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 12, Desember 2009


Pengaruh Hipoksia Berkelanjutan terhadap Kadar Malondialdehid, Glutation Tereduksi

dapat dilihat dari kadar MDA dan GSH. Sebagai produk hasil
oksidasi ROS, MDA memberikan gambaran kerusakan yang
terjadi jika antioksidan tubuh tidak dapat mengatasi
peningkatan zat-zat oksidan. Jika MDA tidak berbeda berarti
antioksidan tubuh masih dapat mengatasi peningkatan ROS.
Kadar GSH yang tidak berbeda bermakna juga berarti proses
tereduksinya GSSG menjadi GSH masih dapat berlangsung.
Jika kadar ROS yang terbentuk sebenarnya meningkat, tetapi
kadar GSH tetap sama, maka tetap terjadi ketidakseimbangan
kadar hidrogen peroksida di dalam sel.
Enzim katalase ditemukan meningkat secara bermakna.
Hal ini dapat menggambarkan adanya kondisi yang harus
diatasi oleh katalase dalam sel ginjal yang hipoksia. Kadar
GSH dan aktivitas enzim katalase memiliki korelasi yang
bermakna dan berbanding lurus di organ ginjal pada
penelitian ini. Hal ini berarti peningkatan kadar GSH sejalan
dengan peningkatan aktivitas enzim katalase dan juga
sebaliknya.
Ginjal merupakan organ yang memiliki konsentrasi enzim
glutation peroksidase dan katalase yang cukup tinggi
dibandingkan organ-organ lainnya di tubuh. Guzy dan
Schumacker3 menemukan bahwa terjadi pembentukan yang
berlebihan dari enzim katalase sebagai usaha tubuh untuk
mengatasi peningkatan senyawa oksidan.
Halliwell dan Gutteridge4 menyatakan bahwa enzim
glutation peroksidase dan katalase berkerjasama dalam
mengatasi peningkatan kadar hidrogen peroksida. Pada saat
konsentrasi hidrogen peroksida di dalam sel meningkat maka
katalase lebih berperanan dalam mengatalisasi penguraian
H 2O 2. Sebagian peneliti menyatakan bahwa aktivitas
kompensasi ini melindungi PUFA sehingga molekul ini
biasanya mengalami oksidasi oleh radikal oksigen pada tahap
hipoksia yang lanjut.4,19
Penelitian yang memfokuskan pada kondisi awal
hipoksia menemukan bahwa selain menimbulkan peningkatan
terhadap konsentrasi ROS, kondisi hipoksia juga akan
meningkatkan pembentukan antioksidan dalam sel. Pada
penelitian adaptasi hipoksia, sel yang telah beradaptasi
memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap serangan iskemia
ataupun hipoksia sesudahnya. Hal ini terjadi karena tubuh
telah meningkatkan pembentukan senyawa anti oksidan.
Penelitian yang dilakukan Chen et al.20 dengan pola adaptasi
tikus terhadap lingkungan hipoksia hipobarik selama 14 jam
sehari menghasilkan kadar MDA yang tidak berbeda
bermakna baik pada bagian korteks maupun bagian medula .
Sebaliknya kadar enzim SOD meningkat secara bermakna.
Hal inilah yang menjadi masalah jika sel yang mengalami
hipoksia belum memiliki kemampuan untuk membentuk

Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 12, Desember 2009


Pengaruh Hipoksia Berkelanjutan terhadap Kadar Malondialdehid, Glutation Tereduksi

Daftar Pustaka 12. Srigondo B. Jumlah ulangan dalam percobaan, dalam rancangan
percobaan. Semarang: Universitas Diponegoro; 1981.
1. Taylor CT, Pouyssegur JP. Oxygen, Hypoxia, and Stress. Ann
13. Wills ED. Evaluation of lipid peroxidation in lipids and biologi-
NY Acad Sci 2007;1113:87-94.
cal membranes. In: Snell K, Mullock B, editors. Biochemical
2. Mayes PA. Glicolysis and piruvat oxidation In: Murray RK,
toxicology: A practical approach. Oxford: IRL; 1987.p.127-52.
Granner DKM, P.A., Rodwell VW, editors. Harpers Biochemis-
14. Elmann GI. Tissue sulfhydryl groups. Arch Biochem Biophys.
try. 26 ed. New York: McGraw-Hills; 2003.p.136-42.
1959;82:70-7.
3. Guzy RD, Schumacker PT. Oxygen sensing by mitochondria at
15. Aebi H. Catalase. In: Bergmeyer, editor. Methods of enzymatic
complex III: the paradox of increased reactive oxygen species
analysis. New York: Verlag Chemie; 1974.p.673-84.
during hypoxia. Exp Physiol. 2006;91:807-19.
16. Yokozawa T, Liu ZW, Dong E. A study of ginsenoside-Rd in renal
4. Halliwell B, Gutteridge JMC. Free radicals in biology and medi-
ischemia-reperfusion model. Nephron. 1998;78:201-6.
cine. 3 ed. Oxford: Oxford University; 1999.
17. Kerr ME, Bender CM, Monti EJ. An introduction to oxygen free
5. Weinberg JM. The cell biology of ischemic renal injury. Kidney
radicals. Heart Lung. 1996 May-Jun;25(3):200-9; quiz 10-1.
Int. 1991;39:476-500.
18. Storey KB, Storey JM. Oxygen limitation and metabolic rate
6. Jones RD, Hancock JT, Morice AH. NADPH oxidase: a universal
depression. In: Storey KB, editor. Functional metabolism: Regu-
oxygen sensor? Free Radic Biol Med. 2000;29:416-24.
lation and adaptation. New Jersey: John-Wiley & Sons;
7. OConnor PM. Renal oxygen delivery:matching delivery to
2004.p.415-42.
metabolic demand. Clinical and Experimental Pharmacology and
19. Hermes-Lima M. Oxygen in biology and biochemistry: Role of
Physiology. 2006;33:961-7.
free radical. In: Storey KB, editor. Functional metabolism: Regu-
8. Brenner BM, Zatz R, Ichikawa L. The renal circulations. In:
lation and adaptation. New Jersey: John Wiley & Sons;
Brenner BM, Rector FC, editors. The kidney. 3 ed. Philadelphia:
2004.p.319-84.
W. B. Saunders Company; 1986. p. 93-123.
20. Chen CF, Tsai SY, Ma MC, Wu MS. Hypoxic preconditioning
9. Navar LG, Carmines PK, Paul RV. Renal circulation. In: Massry
enhances renal superoxide dismutase levels in rats. J Physiol.
SG, Glassock RJ, editors. Textbook of nephrology. 2 ed. Balti-
2003;552:561-9.
more: Williams & Wilkins; 1989.p.43-147.
21. Baker JE. Oxidative stress and adaptation of the infant heart to
10. Epstein FE, Agmon Y, Brezis M. Physiology of renal hypoxia:
hypoxia and ischemia. Antioxid Redox Signal. 2004 Apr;6(2):423-
Molecular, cellular, and developmental biology of erythropoi-
9.
etin and erythropoiesis. Annals of the New York Academy of
22. Blomgren K, Hagberg H. Free radicals, mitochondria, and hy-
Sciences 1994;718:72-82.
poxia-ischemia in the developing brain. Free Radic Biol Med.
11. Nangaku M. Chronic hypoxia and tubulointerstitial injury: a fi-
2006 Feb 1;40(3):388-97.
nal common pathway to end-stage renal failure. J Am Soc Nephrol.
2006 Jan;17(1):17-25.
MS

600 Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 12, Desember 2009

Anda mungkin juga menyukai