Tugas Wireless LAN
Tugas Wireless LAN
Dalam hanya beberapa tahun , Wireless Lan telah mempunyai peran yang
sangat signifikan dalam pasar Local Area Network. Peningkatannya karena
oganisasi menyadari bahwa Wireless Lan merupakan tambahan untuk membantu
penggunaan tradisional Wired Lan, untuk mengatasi kebutuhan akan mobilitas,
relokasi, ad hoc networking dan tempat yang sulit dicapai dengan kabel.
Wireless Lan menggunakan transmisi wireless(tanpa kabel). Sampai saat ini
Wireless Lan sedikit digunakan. Hal ini disebabkan oleh tingginya harga,
rendahnya data rate, masalah keamanan, perlunya licensi. Setelah permasalahan
ini diatasi penggunaan Wireless Lan mengalami peningkatan sangat cepat.
Lan Extension
Pada akhir tahun 1980 produk produk Wireless Lan diperkenalkan,
dipasarkan sebagai pengganti tradisional Wired Lan. Wireless Lan tidak
memerlukan instalasi kabel Land an mudah merelokasi dan memodifikasi struktur
network. Suatu organisasi memerlukan Wired Lan untuk membantu mensupport
server server beberapa workstation kemudian Wireless Lan akan dihubungkan
ke Wired Lan. Aplikasi seperti ini disebut sebagai Lan Extension.
Gambar 13.1 Ada suatu backbone Wired Lan, seperti Ethernet yang
menmbantu server, workstation dan 1 atau lebih jembatan yang menghubungkan
setiap network. Sebagai tambahan maka diperlukan Control Module(CM) yang
berfungsi sebagai interface untuk Wireless Lan . User Module merupakan bagian
dari konfigurasi Wireless Lan.
Cross Building Interconnect
Kegunaan lain dari teknologi Wireless Lan adalah menghubungkan lan lan
antara gedung gedung yang berdekatan , dalam kabel atau Wireless Lan. Maka
dari itu digunakan point to point Wireless Link untuk menghubungkan 2 gedung.
Nomadic Access
Nomadic Access menyediakan suatu Wireless Link antara sebuah Lan Hub
dan mobile data terminal dilengkapi dengan antena, seperti komputer laptop atau
komputer notepad. Nomadic Access juga berguna dalam lingkungan yang luas
seperti kampus atau kegiatan kegiatan bisnis di luar gedung . Dalam kedua
kasus tersebut user dapat bepergian dengan komputer portable dan dapat
mengakses server di Wired Lan dari lokasi lokasi yang berlainan.
Ad Hoc Networking
Ad Hoc Networking menggunakan peer to peer network sementara (tidak ada
yang terpusat) untuk memperoleh kebutuhan yang mendesak. Gambar 13.3
menjelaskan perbedaan Wirelees Lan yang mensupport Lan Extension dan
persyaratan nomadic access dan ad hoc Wireless Lan. Stasiun Nomadic dapat
bergerak dai 1 sel ke sel lain, tidak ada infrastruktur dalam ad hoc network.
Stasiun stasiun peer to peer dalam jangkauan yang dapat dicapai antara satu
dengan yang lain dapat mengkonfigurasi diri mereka sendiri menjadi temporary
network.
INFRARED LANs
Teknologi Infrared digunakan untuk membentuk Wireless Lan.
Keuntungannya yaitu :
a. Komunikasi infrared lebih aman daripada microwave sehingga
tidak mudah disadap.
b. Instalasi Infrared yang terpisah dapat dioperasikan di setiap
ruangan dalam gedung tanpa adanya gangguan, sehingga dapat
menggunakan Infrared LANs seluas mungkin.
5. Harga peralatan Infrared murah dan sederhana.
Transmission Techniques
Ada tiga alternative transmission yang biasa digunakan untuk transmisi data IR :
- Signal transmisi dapat difokuskan dan diarahkan ( seperti remote TV ).
- Signal tansmisi dapat diradiasikan omnidirectionally( segala arah ).
- Signal transmisi dapat dipantulkan melalui langit langit ruang yang
berwarna terang.
Diffused
Pada konfigurasi semua IR transmitter difokuskan dan diarahkan pada satu
poin di diffusely reflecting ceiling ( Gambar 13.6b ) . Radiasi IR yang menuju
langit langit ruang diradiasikan lagi secara omnidirectional dan diambil oleh
semua receiver di area tersebut. Gambar 13.7 menggambarkan konfigurasi
sederhana yang digunakan untuk instalasi IR LAN.
Configuration
Spread spectrum Wireless Lan menggunakan pengaturan multiple
cells(banyak sel). Gambar13.2 Sel sel yang berdekatan menggunakan pusat
frekuensi yang berbeda diantara band yang sama untuk menghindari gangguan.
Diantara sel yang diberikan , topologinya dapat berupa hub atau peer to peer. Di
topologi hub, biasanya hub diletakkan di langit langit ruang dan dihubungkan
dengan backbone wired Lan untuk menyediakan penghubung ke stasiun yang
berhubungan dengan wired Lan dan stasiun yang merupakan bagian dari Wireless
LANs di sel lain. Hub dapat juga mengontrol akses dengan bertindak sebagai
multiport repeater dengan fungsi yang sama dengan multiport repeater 10 Mbps
dan 100 Mbps Ethernet. Jadi semua stasiun di sel hanya megirimkan ke hub dan
hanya menerima dari hub.
Fungsi potensial lain dari hub yaitu secara otomatis dapat menberikan ke
mobile station. Ketika hub merasakan melemahnya signal, maka hub dapat
memberikan secara otomatis ke hub yang terdekat.
Topology peer to peer tidak mempunyai hub . MAC algoritma seperti CSMA
digunakan untuk control access. Topologi ini cocok untuk ad hoc LANs.
Transmission Issues
Karakteristik dari Wireless Lan yaitu dapat digunakan tanpa memerlukan lisensi.
Peraturan lisensi berbeda untuk setiap negara sehingga memperumit penggunaan.
Di Amerika Serikat terdapat FCC ( Federal Communications Commission ) yang
mengatur lisensi resmi. Ada 3 microwave band yang ditentukan sebagai spread
spectrum tanpa lisensi yaitu : 902-928 MHz(915-MHz band), 2,4-2,4835
GHz(2,4-GHz band) dan 5,725-5,825 GHz(5,8-GHz band). Ada beberapa device
yang digunakan di 900 MHz yaitu cordless telepons , wireless microphones dan
radio amatir. Hingga saat ini spread spectrum wireless Lan dibatasi antara 1
sampai 3 Mbps.
Licensed Narrowband RF
Frekuensi radio microwave yang berupa suara, data, dan transmisi video telah
dilisensikan dan dikoordinasi secara geografis setiap daerah untuk menghindari
gangguan yang akan terjadi di system. Keuntungan dari narrowband LAN yang
dilisensikan adalah adanya jaminan bebas dari gangguan komunikasi. Tidak
seperti spectrum yang tidak berlisensi ,seperti ISM , spectrum yang berlisensi
memberikan si pemilik hak legal terhadap gangguan saluran komunikasi data
secara bebas. Pengguna ISM band LAN beresiko terhadap gangguan dalam
komunikasi.
Unlicensed Narrowband RF
Pada tahun 1995, RadioLAN menjadi perusahaan pertama yang mengenalkan
Narrowband wireless LAN yang memakai ISM spectrum yang tidak berlisensi.
Spectrum ini dapat digunakan untuk transmisi narrowband dengan power
rendah(0.5 watts atau kurang). Produk RadioLAN berjalan pada 10 Mbps di 5,8-
GHz band. Produk ini mempunyai jangkauan 50m di kantor semiopen dan 100m
di kantor terbuka.
Produk Radio LAN menggunakan konfigurasi peer to peer dengan feature
yang menarik. Produk RadioLAN secara otomatis memilih 1 node sebagai
Dynamic Master, berdasarkan parameter seperti lokasi , gangguan, dan kekuatan
signal. Identitas dari master dapat berubah secara otomatis pada saat kondisi
berubah. LAN juga termasuk fungsi dynamic relay, yang memperbolehkan setiap
stasiun untuk bertindak sebagi repeater untuk memindahkan data dari stasiun
yang di luar jangkauan.
Pada awal pemasaran wireless network, masing-masing vendor mempunyai
visi dan pengembangan perangkat wireless networks yang berbeda-beda,
sehingga sampai pada awal tahun 1998 dimana pasar wireless mulai terbuka lebar
dan penggunanya semakin banyak dan pada saat itulah para produsen mulai
menyadari perlu adanya standarisasi produk wireless. Kemudian muncul IEEE
yang membuat standarisasi LAN 802.
IEEE 802
Arsitektur dari sebuah LAN terdiri dari layer-layer protokol yang mengatur
fungsi-fungsi dasar dari LAN.
APPLIC
ATION
PRESE
NTATIO
N
SESSIO
N
TRANS
PORT
NET
WORK
LLC
DATA
LINK MAC
PHYSI PHYSI
CAL CAL
MEDIUM MEDIUM
Gambar 1
Pada Gambar 1 menunjukkan perbandingan antara OSI model dengan IEEE 802.
Physical layer pada IEEE 802 sama dengan OSI yang mengatur fungsi-fungsi
sebagai berikut:
- Encoding/decoding signal
- Penerima/pengirim bit
- Preamble generation/removal(untuk synkronisasi
Pada IEEE 802 di tambahkan spesifikasi dari medium dan topologi. Di atas
physical layer adalah layer yang memberikan service kepada pengguna LAN yaitu
1. Pada pengiriman, mengassemble data menjadi frame dengan address dan error
deteksi field.
2. Pada penerima, diassemble frame dan melakukan pengenalan address dan
error deteksi.
3. Mengatur akses LAN ke Medium transmisi.
4. Memberikan interface ke layer yang lebih tinggi dan melakukan flow dan
error control.
Fungsi ke-4 adalah fungsi dari layer LLC pada IEEE 802. Sedangkan fungsi 1, 2,
3 merupakan fungsi dari MAC ( Medium Access Control ).
Dari tingkat yang lebih tinggi, data di kirim ke LLC. Pada LLC di beri Header
oleh control information, menjadi LLC PDU (Protocol Data Unit). Lalu di kirim
ke layer MAC yang menambahkan MAC header dan MAC trailer menjadi MAC
frame.
- MAC control : field ini berisi tentang informasi yang di butuhkan oleh control
information untuk menjalankan MAC protocol, misal informasi tentang
priorty level.
- Destination MAC Address: field ini berisi alamat tujuan dari data yang
dikirim.
- Source MAC Address : field ini berisi alamat asal dari data yang dikirim.
- Data : berisi data yang dikirim oleh LLC
- CRC : field Cyclic Redundancy Check (CRC) adalah field untuk pengecekan
error.
Pada data link layer (OSI), umumnya selain berfungsi untuk pengecekkan error
dengan menggunakan CRC tetapi juga untuk memperbaiki error tersebut (dengan
mentransmisi ulang). Pada LAN protocol kedua fungsi ini di bagi dua, unutk
pengecekkan error di berikan kepada MAC Layer, dan untuk perbaikkan di
berikan kepada LLC, yang terus memeriksa frame mana yang berhasil dan tidak
berhasil lalu mentransmisi ulang.
Semua protocol LLC mengirimkan format PDU yang sama ke MAC layer
(gambar diatas) yang terdiri dari 4 field. Field DSAP dan SSAP berisi masing-
masing 7 bit address, yang menunjukkan alamat tujuan dan asal data. 1 bit dari
DSAP menunjukkan apakah tujuannya individu atau kelompok. 1 bit dari SSAP
menunjukkan apakah PDU yang di hasilkan berupa perintah atau response.
Arsitektur 802.11
Block yang paling kecil dari wireless LAN adalah BSS (Basic Service Set) ,
yang terdiri dari beberapa angka station yang menjalankan MAC protokol yang
sama dan bersaing untuk mengakses medium yang sama. Sebuah BSS dapat atau
tidak dapat di connect dengan Backbone Distribution System (DS) dengan
melewati AP (Access Point). Fungsi dari AP adalah sebagai jembatan. MAC
protocol dapat secara penuh di distribusikan atau di kendalikan oleh pusat yang
berada pada AP. Pada umumnya BSS berhubungan dengan apa yang disebut cell
di dalam Literatur. DS dapat berupa switch, wired network, atau wireless network.
Konfigurasi yang paling sederhana dapat dilihat pada gambar 14.4 , dimana setiap
station dimiliki oleh satu BSS, maka dari iut setiap station yang berada dalam
jangkauan wireless nya dapat di gabung menjadi satu.
Sebuah Extended Station Set (ESS) terdiri dari dua atau lebih BSS yang
terhubung dengan Distribution System. Secara tipikal, DS adalah sebuah wired
backbone LAN tetapi dapat menjadi communication network apapun.
Pada gambar A menunjukan AP di pasang sebagai bagian dari station; AP adalah
sebuah logic di dalam station yang menyediakan access ke DS dengan
memberikan service sebagai tambahan dari fungsinya sebagai station. Untuk
mengintegrasikan IEEE 802.11 arsitektur dengan wired LAN yang tradisional,
sebuah portal di gunakan. Portal logic de pakai dalam sebuah device sebagai
jembatan atau router, yang merupakan bagian dari wired LAN dan di pasang kan
ke DS.
Access Control
802.11 working group memperhatikan 2 tipe proposal untuk algoritma MAC :
1. Distributed Access Protocol
Seperti Ethernet, menyalurkan keputusan untuk transmit ke seluruh node
dengan menggunakan mekanisme carriersense
2. Centralized Access Protocol
Melibatkan regulasi transmisi dengan menggunakan sebuah centralized
decision maker
Distributed Access Protocol dapat digunakan untuk sebuah ad hoc network dari
peer workstation dan dapat dipakai juga pada konfigurasi wireless LAN yang lain
yang sebagian besar terdiri dari bursty traffic. Centralized access protocol baik
untuk konfigurasi yang terdiri dari sejumlah wireless station yang saling
tersambung dan semacam base station yang tergabung ke sebuah backbone wired
LAN. Sangat berguna jika data time sensitive/high priority.
Hasil untuk 802.11 adalah sebuah algoritma MAC dinamakan DFWMAC
(Distributed Foundation Wireless MAC) yang menyediakan mekanisme access
control dengan sebuah optional centralized control built di atasnya. Di bawah
MAC layer adalah DCF. DCF menggunakan algoritma contention(rebutan) untuk
menyediakan akses ke segala traffic. Asynchronous traffic biasanya menggunakan
DCF. PCF adalah sebuah algoritma MAC yang tersentralisasi yang digunakan
untuk menyediakan servis bebas contention. PCF dibuat di atas DCF memakai
secara maksimal fitur dari DCF untuk memastikan akses kepada seluruh
pengguna.
DCF
Menggunakan algoritma CSMA sederhana. Jika sebuah station punya sebuah
frame MAC untuk ditransmit, medium akan diutamakan. Jika medium idle,
station akan transmit dan sebaliknya. DCF tidak punya fungsi deteksi benturan
karena deteksi benturan tidak dapat diterapkan pada wireless network. Dynamic
range dari sinyal medium sangat besar, sehingga station yang sedang transmit
tidak dapat membedakan sinyal lemah dari noise & efek dari transmisi itu sendiri
secara efektif.
Untuk memastikan kelancaran & penggunaan secara adil algoritma ini, DCF
melibatkan 1 set delay yang sesuai dengan priority scheme. Aturan untuk akses
CSMA dengan memakai single delay yang dikenal dengan nama Interframe Space
(IFS) adalah sebagai berikut :
1. Station dengan frame untuk ditransmit mencek medium. Jika medium idle
selama waktu yang sama dengan IFS, station akan langsung mengirim.
2. Jika medium sibuk, station akan menunda transmisi dan kembali
memonitor medium sampai transmisi yang ada selesai.
3. Setelah transmisi selesai, station akan delay IFS yang lain. Jika medium
tetap idle selama waktu, maka station akan hitung mundur selama
sembarang waktu dan mencek medium. Jika masih idle, station akan
transmit. Jika selam hitung mundur, medium jadi sibuk, hitung mundur
dihentikan & diulang jika medium idle.
MAC Frame
Gambar 14.8a menunjukkan format frame 802.11
Format umum ini dipakai untuk semua data & control frame, tapi tidak semua
field dipakai pada setiap keadaan.
Frame control : mengindikasikan tipe frame & menyediakan info kontrol.
Duration/connection ID : jika digunakan sebagai field durasi menunjukkan waktu
(dalam microdetik) dimana channel digunakan untuk transmisi yang sukses dari
MAC frame. Pada beberapa control frame, field ini mengandung sebuah
association, or connection, identifier.
Addresses : nomor & kegunaan dari address field bergantung pada konteks. Tipe
address termasuk source, destination, transmitting, receiving station.
Sequence control : mempunyai 4 bit fragment number subfield, digunakan untuk
fragmentation & reassembly, & 12 bit sequence number dipakai untuk memberi
nomor frame yang dikirim antara transmitter & receiver.
Frame body : mempunyai MSDU/fragment dari sebuah MSDU. MSDU adalah
sebuah LLC protocol data unit/MAC control information.
Frame check sequence : sebuah pengecekan dengan dengan 32 bit cyclic
redundancy.
Frame control field yang digambarkan di gambar 14.8b, terdiri dari field :
- Protocol version : versi 802.11, yang ada versi 0
- Type : mengidentifikasi frame sebagai control, management/data
- Subtype : mengidentifikasi lebih jauh fungsi frame. Table 14.3 menyediakan
kombinasi yang benar antara type & subtype
- To DS : MAC coordination menset bit ini ke 1 dalam sebuah frame yang
menuju ke distribution system
- From DS : MAC coordination menset bit ini ke 1 dalam sebuah frame yang
meninggalkan distribution system.
- Retry : diset ke 1 jika ada retransmisi dari frame sebelumnya.
- More fragment : diset ke 1 jika lebih banyak frame mengikuti yang satu ini
- Power management : diset ke 1 jika station yang sedang transmisi lagi dalam
sleep mode.
- More data : menunjukkan bahwa sebuah station punya data tambahan untuk
dikirim. Setiap blok dari data boleh dikirim sebagai 1 frame/sebuah grup
fragment dalam banyak frame.
- WEP : diset ke 1 jika optional wired seimbang dengan protocol di
implementasikan. Digunakan dalam pertukaran encryption keys untuk
pertukaran data secara aman.
- Order : diset ke 1 jika sembarang data frame dikirim menggunakan strictly
ordered service. Juga yang memberitahu receiving station bahwa frame harus
diproses dalam suatu urutan.
Data Frame
Ada 8 sub-tipe data frame, di organisasikan menjadi dua group. Empat sub-
tipe pertama menunjukkan frame tersebut membawa upper level data dari station
asal ke tujuan. Empat frame yang membawa adalah:
1. data : frame data yang paling sederhana dapat digunakan pada periode
contention dan contention free.
2. data + CF-ack : hanya dapat dikirim dalam peroide contention free.
Sebagai tambahan frame ini membawa ack dari data sebelumnya.
3. data + CF-poll : di gunakan oleh point coordinator untuk mengirimkan
data ke mobile station dan untuk meminta mobile station untuk mengirim
frame data yang telah di buffer.
4. data + CF-ack + CF-poll : menggabungkan fungsi dari yang diatas.
Sisa 4 sub-tipe tidak membawa frame data. Frame null-function tidak membawa
data, pools atau ack. Frame ini hanya membawa power management bit.
Management Frame
Frame management hanya di gunakan untuk manage communication antara
Station dan AP :
1. Association request: di kirim oleh oleh sebuah station ke AP untuk
mengirim request association dengan BSS.
2. Association response : di kirim oleh AP ke station untuk menandakan
apakah request diterima atau tidak.
3. Reassociation request : di kirim dari station ketika pindah dari satu BSS ke
lainnya dan perlu untuk membuat association dengan AP lain.di BSS yang
baru
4. Reassociation response : dikirim oleh AP ke station untuk menandakan
apakah reassociation requset di terima atau tidak.
5. Probe request : di gunakan untuk mendapatkan informasi dari station lain
atau AP.
6. Probe response : response dari probe request
7. Beacon : di transimisi secara periodik agar mobile station dapat melokasi
dan mngidentifikasi sebuah BSS
8. Announcment traffic indication message : memberikan tanda ke mobile
station lainnya yang dalam mode power dalam keadaan low bahwa station
ini menuggu untuk mengirimkan framenya ke frame lain.
9. Dissociation : di gunakan untuk menghilangkan sebuah association
10. Authentication : multiple frame authentication di gunakan untuk bertukar
authentication dengan station lain
11. Deauthentication: di kirim oleh station atau AP untuk menunjukkan bahwa
atation tersebut atau AP sedang menghilangkan komunikasi.
Output di binary adder adalah suatu signal DSSS yang memiliki sebuah
signal rate yang lebih besar daripada data signal aslinya. Sebagai contohnya
Mbps PPDV yang berada pada input, akan menghasilkan 11 Mbps signal
yang dispreading pada output adder. Modulator menerjemah baseband signal
ke dalam sebuah signal analog pada operasi transmisi frekuensi dari kanal
yang dipilih.
Infrared
Skema infrared IEEE 802.11 merupakan omnidirectional daripada point
to point. Rangenya dapat mencapai 20 m. Skema Modulasi untuk 1 Mbps
data rate dikenal sebagai 16-PPM (Pulse Position Modulation). Didalam
skema, setiap group dari 4 data bit di mapped menjadi satu dari 16-PPM
symbols; setiap symbol merupakan 16 bit string. Setiap 16-bit string
mencangkup dari 0 sebanyak 15 dan binary 1 sebanyak sekali. Untuk 2
Mbps data rate, setiap group dari 2 data bit di mapped menjadi satu dari
empat bit sequence. Setiap sequence terdiri dari 0 sebanyak 3 kali dan
binary 1 sebanyak 1. Transmisi yang sebenarnya menggunakan skema
intensity modulation, dimana keberadaan signal correspond ke binary 1 dan
kehadiran dari signal correspond ke binary 0.
IEEE 802.11a
Spesifikasi IEEE 802.11a menggunakan frekuensi 5 GHz. Tidak seperti
yang spesifikasinya 2,4 GHz, IEEE 802.11 tidak menggunakan skema
spread spectrum tetapi menggunakan Orthogonal Frequency Division
Multiplexing (OPDM). OFDM juga disebut Multicarrier Modulation,
menggunakan Multicarrier signal ke frekuensi yang berbeda-beda, mengirim
beberapa bit ke setiap channel. Hal ini sama dengan FDM. Tetapi pada
OPDM, setiap subchannel ditujukan pada single data source.
Kemungkinan data rate untuk IEEE 802.11a adalah
6,9,12,18,24,36,48,dan 54 Mbps. Sistemnya dapat mencapai 52 subcarrier
yang dimodulasi menggunakan BPSK,QPSK,16-QAM atau 64-QAM,
tergantung dari data yang diterima. Jarak frekuensi subcarrier 0.312 MHz.
Convolution code di rate1/2, 2/3, atau 3/4 menyediakan Forward Error
Correction.
IEEE 802.11b
IEEE 802.11b IEEE 802.11a. Skema DS-SS, menyediakan data rate
5,5 dan 11 Mbps. Chipping rate nya 11Mhz, dimana memiliki kesamaan
dengan Skema DS-SS yang original, dan menyediakan bandwidth yang
sama. Untuk mencapai data rate yang lebih tinggi pada bandwidth yang
sama dan pada chipping rate yang sama, skema modulasi yang diketahui
sebagai Complementary Code Keying (CCK) digunakan.
Skema modulasi CCK sangat rumit dan tidak diteliti secara detail. Data
input berada pada 8 blok bit dengan rate 1.375 Mhz ( 8 bit/symbol x 1.375
MHz = 11 Mhz). Enam bit di mapped menjadi 64 code sequence
berdasarkan dari 8 x 8 Walsh Matrix. Output dari mapping, ditambah 2
additional bit, menjadi input ke modulasi QPSK.