Anda di halaman 1dari 45

Limbah

Pemanfaatan Limbah Bekas

Wednesday, April 10, 2013


PENGOLAHAN LIMBAHl
Latar Belakang:

Pengolahan limbah saat ini telah bergeser dari pengolahan limbah ke arah pencegah timbulnya limbah
.Pengolah limbah memerlukan biaya investasi dan operasi yang tinggi..Pengolahan juga sering kali tidak
memecahkan masalah linkungan karena pada beberapa proses pengolahan hanya memindahkan
pencemaran ke media lain

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan
dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai
aktivitas domestik lainnya (grey water).

Cara pengolahan limbah:

1-Bioetanol

Bahan bakar etanol adalah etanol (etil alkohol) dengan jenis yang sama dengan yang
ditemukan pada minuman beralkohol dengan penggunaan sebagai bahan bakar

Cara membuat bio etanol sederhana:


Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat bioethanol terutama adalah bahan-bahan yang
banyak mengandung gula. Pilihan bahan yang bisa dipakai:

1. gula pasir atau gula jawa


2. sisa-sisa minum di rumah, terutama yang diberi gula. Dari pada dibuang sayang, kan.
Mendingan dikumpulkan dan dibuat bioethanol. Minuman apa saja bisa, yang penting adalah
mengandung gula.
3. sisa buah-buahan. Buah-buah yang hampir busuk/sudah busuk bisa dijadikan sebagai bahan
baku pembuatan bioethanol. Buah-buah ini dihancurkan/diblender. Biji dan kulitnya jangan
diikutkan.
4. Nira. Kalau di tempatmu banyak pohon kelapa atau pohon aren, niranya bisa disadap dan
dijadikan sebagai bahan baku pembuatan bioethanol.

Untuk fermentasi bisa menggunakan ragi roti yang banyak dijual di toko bahan kue atau di
supermarket. Sediakan juga sedikit pupuk urea dan NPK. Cara pembuatan bioethanol bisa di
lihat posting ini.

Peralatan yang diperlukan adalah fermentor dan alat suling (distilator). Untuk fermentor bisa
menggunakan jerigen atau galon air mineral. Sedangkan untuk penyulingan bisa menggunakan
alat suling yang dibuat sendiri. Prinsipnya adalah bioethanol diuapkan pada suhu sekitar 80oC,
dan selanjutnya uap ini diembunkan. Embun ini adalah ethanol yang sudah mencari kembali.
Bioethanol ditampung di botol.

Bioethanol yang dapat digunakan sebagai bahan bakar adalah ethanol yang tidak mengandung
air atau istilahnya ethanol kering. Untuk membuat ethanol kering mungkin perlu dilakukan
distilasi berulang-ulang. Apalagi alat distilator yang digunakan sangat sederhana. Dan pada
distilasi terakhir ditambahkan kapur tohor (kapur bagunan) secukupnya.

Ciri bioethanol kering adalah jika dicampur dengan bensin tidak terbentuk dua lapisan. Jika
terbentuk dua lapisan, berarti masih ada campuran air.
2.Biodiesel

Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono--alkyl ester dari rantai
panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan
terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan.

Membuat Biodiesel sederhana;


Bahan Baku:
- Minyak jelantah dari dapur kita atau minyak-minyak lain. Yang penting minyak dengan harga
murah, sudah mau dibuang, kapasitasnya dapat menjamin kontinuitas, seperti minyak kelapa,
minyak jarak, minyak sawit atau yang lain-lain.
- Methanol, bahan ini dapat mudah didapat di toko-toko bahan kimia.
- NaOH/KOH atau soda api.

Untuk mengurangi tingkat kegagalan proses produksi, diharapkan dpat diketahui besaran asam
lemak bebas pada masing-masing minyak sebagai acuan untuk menambahkan jumlah
NaOH/KOH pada campuran tersebut. Langkah Titrasi dapat anda coba sesuai prosedur
tersebut.

Sofware Titrasi Biodiesel...


Titration Sofware!...

Alat:

Untuk membuat biodiesel yang sederhana dari minyak jelantah, cukup menyediakan alat-alat
yang ada, seperti:
1. Kompor listrik atau kompor gas dengan saringan api.
2. Gelas beker 1 liter atau panci steinless 5 liter
3. Thermometer untuk pengukur suhu kalau ada
4. Pengaduk kaca atau steinless
5. Timbangan

Proses Produksi Biodiesel:


Kapasitas produksi 1 liter
- Minyak jelantah : 1 liter
- Methanol: 250 ml
- NaOH/KOH: 0.5-0.65 % berat

Langkah kerja:
- Larutkan NaOH/KOH dalam methanol dengan memanaskan pada suhu 35 0C. Aduk hingga
larut sempurna. (larutan metoksi)
- Panaskan minyak jelantah sampai suhu 50 0C, kemudian masukan larutan metoksi, aduk, dan
panaskan pada suhu 60-65 0C. Proses pengadukan hingga mencapai 2 jam. Proses
pengadukan dihentikan ketika dua larutan sudah terpisah. Bagian bawah yang lebih kental
menjadi gliserol dan lapisan atasnya adalah metil ester atau biodiesel. Pisahkan keduanya
dengan corong pemisah.
- Biodiesel yang diperoleh dicuci dengan air sebanyak 20% dari biodiesel, ulangi sampai
beberapa kali hingga biodiesel nampak lebih bening, kemudian pisahkan keduanya
- Biodiesel selanjutnya dipanaskan hingga tidak ada air yang tersisa.
- Biodiesel dapat langsung digunakan dengan mencampurnya dalam solar sebanyak 5-20 %
solar.

Finishing:
Masalah yang timbul dari proses pembuatan biodiesel ini adalah Gliserol yang berkualitas
rendah. Pemanfaatannya masih belum maksimal.

3.Biofuel

Bahan bakar hayati atau biofuel adalah setiap bahan bakar


baik padatan, cairan ataupun gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Biofuel dapat
dihasilkan secara langsung dari tanaman atau secara tidak langsung dari limbah industri,
komersial, domestik atau pertanian. Ada tiga cara untuk pembuatan biofuel: pembakaran limbah
organik kering (seperti buangan rumah tangga, limbah industri dan
pertanian); fermentasi limbah basah (seperti kotoran hewan) tanpa oksigen untuk menghasilkan
biogas (mengandung hingga 60 persen metana), atau fermentasi tebu atau jagung untuk
menghasilkan alkohol dan ester; dan energi dari hutan (menghasilkan kayu dari tanaman yang
cepat tumbuh sebagai bahan bakar).

Bahan bakar minyak alami yang disebut biofuel yang dalam hal ini etanol dibuat khusus untuk
mensubstitusi bahan bakar minyak khususnya premium. Pembuatan biofuel tidak memerlukan
teknologi tinggi maupun peralatan canggih seperti halnya dalam memproduksi BBM dari
minyak mentah. Bahkan usaha kecil perseorangan pun dapat melakukan proses produksi
sendiri. Dalam hal ini yang dibutuhkan hanyalah sebuah sikap dari produsen yang dituntut
melakukannya dengan tekun. Uniknya dari keunggulan hasil pengolahan biofuel tersebut
dapat dimanfaatkan sebagai sebuah campur dari BBM sebesar 5 hingga 10 persen.
Menurut Erliana Ginting dan Titik Sundari cara membuat biofuel adalah ubi kayu atau singkong
yang segar dikupas kulitnya, lalu dicuci bersih dan kemudian diparut. Tahap selanjutnya
dilakukan likuifikasi atau penambahan enzim amylase, dan dipanaskan dengan tungku atau
kompor hingga suhu 90 derajat Celsius dalam tempo waktu 30 menit sambil terus diaduk.

Proses selanjutnya bubur ubi tersebut didinginkan, dan disakarifikasi atau istilah lain
ditambahkan enzim glukoamilase dan dipanaskan lagi hingga suhu 60 derajat Celsius selama
kurang lebih 2 jam. Tahap seterusnya pada suhu 32 derajat Celsius dan selanjutnya dilakukan
peragian. Proses fermentasi dilakukan dalam sebuah ruang atau kamar selama 72 jam. Dari
sini selanjutnya dilakukan proses penyulingan, dengan pemanasan minimum 80 derajat
Celsius. Hasilnya tidak mengecewakan karena ethanol yang buat tersebut mempunyai kadar
96 persen.
Menurutnya, agar supaya kadar ethanol yang dibuat tersebut dapat naik mencapai kadar
sampai sebesar 99,5 persen dan bisa digunakan untuk substitusi premium, perlu didehidrasi
dengan teknologi molecular sieve.

4.Membuat bensin dari plastik

alat dan bahan:

1. Kaleng bekas biskuit Khong Guan, tanggo atau sejenisnya


2. Pipa besi sepanjang 2 meter atau lebih panjang akan lebih bagus. Jika kurang dari 2
meter, kondensasi uap panasnya tidak maksimal. aku menggunakan pipa bekas
antene

3. Lem besi

4. Sampah plastik
Beberapa sampah plastik yang aku gunakan.

Selanjutnya tinggal merakitnya menjadi bentuk seperti di bawah.


Yang perlu diperhatikan adalah saat pengeleman, usahakan tiap sambungan tertutup lem
dengan rapat, sebab jika ada kebocoran akan berpengaruh pada proses kondensasi dan
banyaknya minyak yang dihasilkan.

Ini adalah tampilan alat sederhana buatanku..

Dari percobaan yang sudah aku lakukan, sampah plastik satu kaleng tango dapat menghasilkan
minyak sebanyak setengah botol air mineral. Sebenarnya kuantitas minyak yang dihasilkan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah jenis sampah plastik yang digunakan.
Plastik botol minum seperti (aqua, mizone, pocari sweat, ember plastik etc) dapat menghasilkan
lebih banyak minyak jika dibandingkan dengan kantong plastik, ato plastik-plastik snack.

Alat ini juga sudah aku coba di sekolah, dan alhamdulillah berhasil, berikut hasil percobaan kita.
Kita mencoba memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak dipakai serta sampah yang ada
disekitar sekolah, termasuk tempat uji coba juga dilakukan pada bekas reruntuhan bangunan
sekolah . Ohya untuk pembakaran bisa dengan media apapun, disekolah aku nyoba make
bahan bakar kayu, Namun untuk hasil yang maksimal, kita bisa menggunakan kompor gas,
kenapa? yaaa karena panasnya lebih stabil dan kita mudah dalam mengatur suhu
pemanasannya.

Foto anak anak sedang melakukan pengeleman pada pipa besi.


Jika pemanasan stabil (sayangnya aku ga sempet ngukur suhu pemanasannya) sekitar 20 - 30
menit pemanasan, minyak akan mulai menetes pada ujung pipa.

Dan ini dia hasilnya, aku sempet membuktikan bahwa minyak yang dihasilkan lebih bagus
kualitasnya dari minyak tanah, sebab minyak ini dapat menyala di atas pipa besi dan sempet
menyambar kumpulan minyak yang ada di bawahnya.

Menurut keterangan yang aku dapatkan, minyak yang dihasilkan dengan alat sederhana ini
masih termasuk minyak mentah, artinya minyak ini masih bisa diproses lebih lanjut menjadi
bensin, solar, minyak tanah dan sejenisnya.

Ohya semenjak ada alat ini, semua sampah plastik di rumah, aku kumpulkan untuk kemudian
aku konversi menjadi minyak dan mudah-mudahan dengan adanya alat seperti ini lingkungan
sekitar rumahku terbebas dari sampah plastik.

Sekian, semoga menginspirasi.

Terima kasih telah membaca blog saya

@ariz_kh

Posted by ariz khuriyanto at 3:32 AM

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

No comments:

Post a Comment
Home

Subscribe to: Post Comments (Atom)

Efek Blog

Efek Blog

Efek Blog

Efek Blog

Efek Blog

Efek Blog
HTML Free Code
Ariz khuriyanto
ariz khuriyanto

View my complete profile

Blog Archive

2013 (1)

o April (1)

PENGOLAHAN LIMBAHl
Search
This
Blog

Search
This
Blog
Travel template. Template images by Graffizone. Powered by Blogger.
About these ads

Berbagi Tak Pernah Rugi

Skip to content

Home

About

Batik Klewer

Buku Tamu

BukuKu

Download

Jualanku

Promi
Prosedur Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dengan BIANG POC

DISTILATOR ETANOL

MEMBUAT BIOETANOL DARI LIMBAH BUAH-BUAHAN

Posted on June 14, 2010 | 18 Comments

Buah pepaya yang sudah tidak layak jual bisa dimanfaatkan untuk bahan baku bioetanol
Buah-buahan yang mengandung kadar gula tinggi merupakan bahan yang potensial untuk bahan
baku bioetanol. Buah yang dipakai bukan buah yang masih bagus dan segar, tetapi buah-buah
yang sudah tidak layak jual atau hampir busuk. Daripada buah-buah ini dibuang tanpa harga,
akan lebih baik jika diolah menjadi bioethanol.

Potensi Buah Afkir untuk Produksi Bioetanol


Potensi buah ini lumayan besar, terutama disentra-sentra perkebunan buah. Misalnya saja di
sentra buah mangga, salak, pepaya, atau nanas. Pada saat puncak musim buah, produksi sangat
melimpah. Harga buah turun drastis dan banyak buah-buah afkir yang tidak layak jual.

Kebun pepaya yang sangat luas di kaki gunung Seulawah

Sebagai contoh kebuh buah pepaya yang ada di kaki gunung Seulawah aceh. Ada ratusan hektar
kebun pepaya. Buah-buah yang busuk luar biasa sekali jumlahnya. Saya tidak dapat informasi
yang tepat produktivitas kebun ini. Setiap minggu buah pepaya dipetik oleh pedagang buah,
sekali petik satu colt. Satu hektar bisa sekali atau dua kali petik.

Buah yang tidak layak jual cukup banyak. Perkiraan saya ada sekitar 5-10% buah yang tidak
layak jual. Jadi jumlahnya cukup melimpah ruah, apalagi di puncak musim panen.

Kadar gula buah pepaya belum dianalisis di laboratorium, jadi blum tahu berapa kadar yang
tepat. Buah pepaya yang sudah masak rasanya manis sekali. Perkiraan saya bisa sampai 10%
kadar gulanya. Kadar yang cukup tinggi untuk dibuat ethanol.
Hitung-hitungan teoritis di atas kertas. Andaikan seluruh gula di dalam pepaya bisa diubah
menjadi etanol, maka etanol yang bisa diproduksi sekitar 5.1%. Satu ton buah afkir, teoritisnya,
bisa menghasilkan 51kg ethanol absolute. Realitasnya efisiensinya tidak pernah 100%. Mungkin
hanya 85-90% yang bisa diambil. Demikian juga kadar etanolnya mungkin 60%, 80%, atau 95%.
Meskipun begitu volumenya cukup besar, bisa sampai 48 liter dan nilainya bisa Rp 576.000 per
ton buah afkir.

Nilai ini akan bertambah besar jika limbah bioetanolnya diolah kembali menjadi pupuk organik
cair (POC).

Peralatan yang dibutuhkan

Peralatan yang dibutuhkan sangatlah sederhana dan mHiudah diperoleh


di sekitar kebun. Alat-alat utana yang dipakai antara lain.
1. Mesin parut untuk menghancurkan buah. Kalau mesin parut susah
didapat, bisa juga pakai manual dengan cara ditumbuk.
2. Drum atau bak untuk menampung bahan baku.
3. Drum atau bak fermentasi
4. Timbangan kecil. Bisa pakai timbangan kue.
5. Ethanol meter. Kalau alat ini perlu dibeli di kota. Biasanya ada di
toko-toko yang menjual alat-alat laboratorium.
6. Distilator. Alat ini harus dipesan ke produsennya. Sesuaikan
kapasitas distilator dengan kapasitas produksi ethanolnya.
7. Peralatan pendukunh lainnya, seperti: ember, gayung, parang, dan lain-lain.

Bahan-bahan
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk produksi bioethanol dari limbah buah-buahan antara lain
seperti disebutksn di bawah ini.

1. Limbah buah, jelas ini adalah bahan baku utamanya.


2. Ragi roti. Bisa pakai ragi roti yang banyak dijual di toko yang menjual bahan baku kue/roti.
3. Urea dan NPK (15-15-15), untuk nutrisi tambahan ragi.

Resep Bahan
Idealnya sebelum difermentasi sari buah perlu ditest terlebih dahulu kandungan gulanya. Tetapi
kalau tidak mau repot bisa dikira-kira. Resep dasarnya adalah sebagai berikut:
Ragi = 0.5% x kadar gula x volume sari buah
Urea = 0.5% x kadar gula x volume sari buah
NPK = 0.2% x kadar gula x volume sari buah
Sebagai contoh kadar gula sari buah adalah 10%, maka untuk setiap 1 drum volume 200 liter
penambahan bahan-bahannya adalah:
100 gr Ragi
100 gr Urea
40 gr NPK

Cara Pembuatan
1. Buah dihancurkan terlebih dahulu dengan menngunakan parutan atau ditumbuk.

Menghancurkan buah pepaya dengan cara ditumbuk

2. Masukkan Urea & NPK ke dalam drum dan dicampur hingga merata.
Just buah pepaya yang siap difermentasi

3. Encerkan yeast dengan air hangat-hangat kuku, diaduk sampai muncul buihnya.
4. Masukkan ragi ke dalam sari buah dan diaduk sampai tercampir merata.

Campuran ragi roti dan NPK harus diaduk sampai tercampur merata.

6. Sari buah difermentasi minimal selama 72 jam atau 3 hari, sampai tidak muncul buihnya lagi.

Sari buah yang sedang difermentasi, khamir tampak aktif memfermentasi sari buah.

7. Sari buah diperas dan diambil airnya.


Pemerasan

8. Air perasan ini kemudian didistilasi untuk mendapatkan ethanol.


Proses distilasi etanol

Limbah sisa distilasi bisa diolah kembali menjadi POC (Pupuk Organik Cair). Pupuk organik
yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk kebun sendiri atau dijual ke petani/pekebun lain.
***
Jangan buang buah-buah yang tidak layak jual dan sdh mulai membusuk. Buah-buah tersebut
bisa diolah menjadi etanol yang nilainya lumayan besar. Tunggu apa lagi.

(Medan, June 14, 2010; ditulis dlm perjalanan Aceh-Medan)


DOWNLOAD BIOETHANOL
Silahkan didownload resources yang mungkin Anda perlukan juga:

Daftar bahan lain yang bisa didownload: Download Di Sini


Cara mendownload: Klik dua kali pada link yang akan didownload. Kemudian ikuti perintah
selanjutnya. Kalau ada iklan yang muncul, klik aja iklannya atau langsung ke SKIP ADD yang
ada di pojok kanan atas.

Handbook on Bioethanol: Production and utilization


Biofuel for Transportation

Panduan Membuat Distilator


Buku lengkap tentang fermentasi:

About these ads

Share this:

2Click to share on Twitter

Click to email this to a friend

Click to print

Click to share on Pocket

43Share on Facebook

Click to share on Reddit

Click to share on StumbleUpon

Click to share on LinkedIn

Click to share on Google+

Click to share on Tumblr


Click to share on Pinterest

Related

MENGHITUNG PRODUKSI BIOETANOL


In "Bioethanol"
Membuat 'Bensin' Sendiri Yuk.....!!!!
In "Bioethanol"
Membuat Bioethanol Sendiri di Rumah
In "Bioethanol"

This entry was posted in Bioethanol, Biofuel, Limbah Perkebunan and tagged
bioetahnol, bioetanol, Biofuel, buah, etanol, ethanol, limbah, pepaya. Bookmark the
permalink.

18 responses to MEMBUAT BIOETANOL DARI LIMBAH BUAH-BUAHAN

1. siti wardiyah | June 16, 2010 at 2:00 am | Reply

terimaksih infonya

2. Zie | August 4, 2010 at 5:34 pm | Reply

Om, klo buah yg kadar gulanya lebih dr 10% apa aja?


Truz, boleh ga. Klo urea sama NPK ga ditambahkn pd campuran sari buah tsb?

Makasih.

o isroi | August 4, 2010 at 10:35 am | Reply

Sy tdk punya datanya, tp buah yg rasanya manis banget biasanya kadar gulanya
tinggi. NPK memang ditambahkan ke dalam sari buahnya.

3. ebtara | September 21, 2010 at 10:03 am | Reply

mas isroi saya coba ukur kadar gula pada semangka dengan alat ukur gula sederhana
sekitar 20 % apakah perlu saya tambah air atau tidak hingga mencapai 14%?
kalau kadar gula 20 % apakah mempengaruhi hasil dari bioethanol tersebut? thanks

o isroi | September 21, 2010 at 11:03 am | Reply

Untuk cara sederhana biasanya saya pakai cara manual saja, dicicipi. kadar gula
yang optimal untuk pembuatan bioetanol sekitar 18%, kalau dirasakan seperti
manisnya orang jogja membuat teh, manis sekali. Faktor konversi etanolnya
sekitar 0.51, jadi kandungan etanol dicairan fermentasi sekitar 9%.
Kalau dirasakan air semangkanya tidak semanis itu, mungkin ada bias di
pengukuran kadar gulanya. Kalau yakin kadarnya 20% perlu diencerkan sampai
kira-kira 18%.

4. Rita Kartika | February 22, 2011 at 10:13 am | Reply

Info ini sangat bermanfaat bagi saya. Terima kasih sudah berbagi.
Tapi saya masih mau tau cara mengolah mengolah limbah dari bioetanol ini sampai
menjadi pupuk cair. Terima kasih sekali lagi. Salam lestari

5. Wisnu, Pamulang - Banten | June 5, 2012 at 4:56 pm | Reply

salam kenal mas isroi, jadi harus dengan buah yang memiliki rasa manis ya mas? nggak
bisa kalau dengan limbah masakan runah tangga, seperti sisa nasi, sisa sayur. bisa nggak
dipandu cara membuat bioetanol untuk skala rumahan, saya rasa sangat bermanfaat
membantu biaya BBM rumah tangga yang semakin melambung tinggi tanpa adanya
alternatif pilihan, mungkin mas isroi mengetahui bagaimana cara membuat atau membeli
Solar Cell skala rumah tangga, mengingat biaya listrik semain mencekik leher rakyat
kecil..dan sekali lagi tanpa alternatif pilihan..(mohon jawaban diemail ke :
iandra_aa@yahoo.com..terima kasih massemoga Allah limpahkan balasan berkah ke
mas isroi (wisnu)

o isroi | June 8, 2012 at 9:27 pm | Reply

Maksudnya limbah buah yang mengandung gula. kalau limbah buah yang banyak
mengandng pati mesti dihidrolisis terlebih dahulu.

6. dian | August 7, 2012 at 9:06 pm | Reply

kira-kira proses peyelesaian nya membutuhkan waktu berapa bulan?

o isroi | August 8, 2012 at 3:42 am | Reply


Proses penyelesaian apanya yg dimaksud. Kalau cuma fermentasi beberapa hari
selesai. Distilasi juga cuma sebentar.

7. ne2@elyati | January 10, 2013 at 7:56 pm | Reply

kalau NPK itu fungsinya untuk apa pak??

o isroi | January 10, 2013 at 8:16 pm | Reply

Untuk nutrisi yeastnya.

8. ahmad fattahillah | October 21, 2013 at 9:58 am | Reply

om,ayah q kerja dipabrik kopi instan.limbah ampas biji kopinya terbuang percuma.Apa
bisa dibuat bioetanol ? terima kasih sebelumnya,Om

o isroi | October 23, 2013 at 1:45 am | Reply

Saya tidak tahu kandungan ampas biji kopi. Limbah yang bisa dibuat bioetanol
adalah limbah yang mengandung gula atau polimer gula. Kalau banyak
mengandung gula, bisa langsung difermentasi. Tetapi kalau bentuknya masih
polimer seperti selulosa atau pati, harus dihidrolisis dulu baru difermentasi.
Semoga bermanfaat. Terima kasih sudah berkunjung.

9. Pingback: Kelompok 3 Bioteknologi :: Bahan BioKimia

10. abu | November 28, 2014 at 10:26 am | Reply

Ass,mas isroi saya mencoba buat etanol dr pepaya busuk, setelah saya lakukan proses
destilasi dan keluar uapnya saya bingung mana etanolnya?yg ada air uAp saja,bgm saya
bisa cek etanolnya, bgm juga test nya, mhn penjelssannya, tks

o isroi | November 28, 2014 at 10:33 am | Reply


Coba lihat di sini http://isroi.com/2010/06/14/menghitung-produksi-bioetanol/

atau di sini

http://isroi.com/2008/12/19/mengukur-kadar-bioetanol/

11. Pingback: MEMBUAT BIOETANOL DARI LIMBAH BUAH-BUAHAN | Inbesa

Leave a Reply

BOLEH COPY PASTE

Kalau Anda tertarik dengan tulisan di blog ini dan berniat untuk
meng-copy-nya serta menyebarluaskannya. Jangan malu-malu, copy
aja langsung atau save as lewat menu bar. Boleh diubah,
dimodifikasi, dan diperkaya, asal tetap mencantumkan credit-nya
dan alamat URL-nya. Diperbolehkan selama untuk tujuan kebaikan,
tidak melanggar hukum, norma-norma etika dan kesulilaan, tidak
menyinggung SARA, dan BUKAN UNTUK TUJUAN KOMERSIAL. Yang
terakhir ini harus bayar Royalti ;). Jika Anda memiliki sesuatu yang
ingin ditambahkan, koreksian, komplain, bantahan, protes, gugatan,
atau yang lainnya, silahkan masukkan di kolom komentar.
Kalau Anda merasa bahwa isi blog bermanfaat, silahkan berbagi
dengan yang lain. Silahkan klik icon-icon berbagi yang ada di bawah
setiap artikel.
About these ads

Choose Your Language

Personal

Cari di sini
Search for:

Top Posts

o Gambar Animasi Gratis untuk Presentasi Power Point Bagian 1

o Status-status Galau di Bak Belakang Truk

o Tips Android: Menemukan Kembali Gadget Samsung Anda yang Hilang

o Alhamdulillah, akhirnya kami punya rumah sendiri

o Gambar Animasi Gratis untuk Presentasi Power Point Bagian 7

Email Subscription

Silahkan masukkan email Anda untuk mendapatkan update posting terbaru

Join 4,511 other followers

Follow me on Twitter

o Media Tanam Jahe: Abu Tandan Kosong Kelapa Sawit wp.me/paSUK-3dB


1 day ago

o Media Tanam Jahe: Coco Peat wp.me/paSUK-3dw 1 day ago

o Pola dan Kebutuhan Makan (pupuk) Tanaman Jahe lnkd.in/bnfyXbX


2 days ago

Pilih Kategori

Biodecomposer Bioethanol Biofertilizer


Biofuel Download Fotografi Jalan-jalan Jamur
Kompos Komputer Kuliner Lignoselulosa Limbah
Perkebunan Literatur MS PowerPoint MyBooks MyFamily
MyPoems MyResearch MyStories
Organik Pestisida Nabati PROMI Pupuk
Pupuk Organik Cair Pupuk Organik Granul Sampah
Uncategorized Unik Video
Jualanku

Daftar produk jualanku

Info: MANTO:
085643907204 /
08812977756 /
085729833549
PIPI:
082325489277

Facebook | Tikus Jaya


Hormon Tanaman

MyBooks

Photography

o Ansel Adam Gallery

o Ansel Adams

o Beth Moon
o Digital Photography Review

o Elliot Erwitt

o Eugene Atget

o Fotosidan

o Huntington Witherill

o John F. Conn

o Karl Blossfeldt

o LensWork

o Loretta Lux

o Magnum Photo

o Magnus Hg Fotograf

o Michael Kenna

o Nick Brand

o Pieter Hugo

o Pixoto

o Sally Mann

o Word Photography Organization

o World Press Photo

Jamur

o Buku Tempeh

o Foto Jamur

o Kunci Identifikasi Sporotrichum

o Mushroom Recipes

o Mycological Society of San Francisco


o Mycology Adelaide AU

o Mycota

o MycoWeb

o Swedish Mushroom

o Tempe

o Tempe Wikipedia

Pustaka

o ASM

o Bank Pengetahuan Padi

o Bioresources

o Biotechnology for biofuel

o Canadian Journal of Microbiology

o Cari PDF

o Cellulosic Ethanol

o DocStroc

o Elseiver

o Fermentasi

o Fermentasi 2

o Gudang Ebooks

o Japan Society for bioscience

o JBC

o Journal Biological Chemistry

o Kelapa Sawit

o Lignin by Lundquist
o MDPI

o Menara Perkebunan

o Mycologia

o National Agricultural Library

o NCBI

o Proquest

o PubMed

o Pustaka Biofuel

o Pustaka Gratis

o Science Direct

o springerlink

o Teori Distilasi

o USDA Library

Posting Terbaru

o Media Tanam Jahe: Abu dan Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit

o Media Tanam Jahe: Coco Peat

o Pola dan Kebutuhan Makan (pupuk) Tanaman Jahe

o Indonesia Peringkat 6 Produsen Jahe Dunia

o Misteri Batu Akik Berlafalkan Allah yang Ditemukan di Pemakaman


Viking Kuno

Yang Kesasar

o 5,209,580 hits

Buku Tamu
Silahkan isi buku tamu, agar saya tahu Anda pernah berkunjung. Klik di sini,
atau Follow @Isroi
Be My Friend on Facebook

Isroi Tanpa L

Recent Comments

isroi on Media Tanam Jahe: Coco Pe

Media Tanam Jahe: Ab on Pemanfaatan TKKS untuk Kompos/

Media Tanam Jahe: Ab on Pola dan Kebutuhan Makan (pupu

Media Tanam Jahe: Ab on Media Tanam Jahe: Coco Pe

prist on Media Tanam Jahe: Coco Pe

Archives

o RSS - Posts

o RSS - Comments

Blog at WordPress.com. The Coraline Theme.


Follow

Follow Berbagi Tak Pernah Rugi


Get every new post delivered to your Inbox.

Join 4,511 other followers

Build a website with WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai