Pengolahan limbah saat ini telah bergeser dari pengolahan limbah ke arah pencegah timbulnya limbah
.Pengolah limbah memerlukan biaya investasi dan operasi yang tinggi..Pengolahan juga sering kali tidak
memecahkan masalah linkungan karena pada beberapa proses pengolahan hanya memindahkan
pencemaran ke media lain
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan
dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai
aktivitas domestik lainnya (grey water).
1-Bioetanol
Bahan bakar etanol adalah etanol (etil alkohol) dengan jenis yang sama dengan yang
ditemukan pada minuman beralkohol dengan penggunaan sebagai bahan bakar
Untuk fermentasi bisa menggunakan ragi roti yang banyak dijual di toko bahan kue atau di
supermarket. Sediakan juga sedikit pupuk urea dan NPK. Cara pembuatan bioethanol bisa di
lihat posting ini.
Peralatan yang diperlukan adalah fermentor dan alat suling (distilator). Untuk fermentor bisa
menggunakan jerigen atau galon air mineral. Sedangkan untuk penyulingan bisa menggunakan
alat suling yang dibuat sendiri. Prinsipnya adalah bioethanol diuapkan pada suhu sekitar 80oC,
dan selanjutnya uap ini diembunkan. Embun ini adalah ethanol yang sudah mencari kembali.
Bioethanol ditampung di botol.
Bioethanol yang dapat digunakan sebagai bahan bakar adalah ethanol yang tidak mengandung
air atau istilahnya ethanol kering. Untuk membuat ethanol kering mungkin perlu dilakukan
distilasi berulang-ulang. Apalagi alat distilator yang digunakan sangat sederhana. Dan pada
distilasi terakhir ditambahkan kapur tohor (kapur bagunan) secukupnya.
Ciri bioethanol kering adalah jika dicampur dengan bensin tidak terbentuk dua lapisan. Jika
terbentuk dua lapisan, berarti masih ada campuran air.
2.Biodiesel
Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono--alkyl ester dari rantai
panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan
terbuat dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan.
Untuk mengurangi tingkat kegagalan proses produksi, diharapkan dpat diketahui besaran asam
lemak bebas pada masing-masing minyak sebagai acuan untuk menambahkan jumlah
NaOH/KOH pada campuran tersebut. Langkah Titrasi dapat anda coba sesuai prosedur
tersebut.
Alat:
Untuk membuat biodiesel yang sederhana dari minyak jelantah, cukup menyediakan alat-alat
yang ada, seperti:
1. Kompor listrik atau kompor gas dengan saringan api.
2. Gelas beker 1 liter atau panci steinless 5 liter
3. Thermometer untuk pengukur suhu kalau ada
4. Pengaduk kaca atau steinless
5. Timbangan
Langkah kerja:
- Larutkan NaOH/KOH dalam methanol dengan memanaskan pada suhu 35 0C. Aduk hingga
larut sempurna. (larutan metoksi)
- Panaskan minyak jelantah sampai suhu 50 0C, kemudian masukan larutan metoksi, aduk, dan
panaskan pada suhu 60-65 0C. Proses pengadukan hingga mencapai 2 jam. Proses
pengadukan dihentikan ketika dua larutan sudah terpisah. Bagian bawah yang lebih kental
menjadi gliserol dan lapisan atasnya adalah metil ester atau biodiesel. Pisahkan keduanya
dengan corong pemisah.
- Biodiesel yang diperoleh dicuci dengan air sebanyak 20% dari biodiesel, ulangi sampai
beberapa kali hingga biodiesel nampak lebih bening, kemudian pisahkan keduanya
- Biodiesel selanjutnya dipanaskan hingga tidak ada air yang tersisa.
- Biodiesel dapat langsung digunakan dengan mencampurnya dalam solar sebanyak 5-20 %
solar.
Finishing:
Masalah yang timbul dari proses pembuatan biodiesel ini adalah Gliserol yang berkualitas
rendah. Pemanfaatannya masih belum maksimal.
3.Biofuel
Bahan bakar minyak alami yang disebut biofuel yang dalam hal ini etanol dibuat khusus untuk
mensubstitusi bahan bakar minyak khususnya premium. Pembuatan biofuel tidak memerlukan
teknologi tinggi maupun peralatan canggih seperti halnya dalam memproduksi BBM dari
minyak mentah. Bahkan usaha kecil perseorangan pun dapat melakukan proses produksi
sendiri. Dalam hal ini yang dibutuhkan hanyalah sebuah sikap dari produsen yang dituntut
melakukannya dengan tekun. Uniknya dari keunggulan hasil pengolahan biofuel tersebut
dapat dimanfaatkan sebagai sebuah campur dari BBM sebesar 5 hingga 10 persen.
Menurut Erliana Ginting dan Titik Sundari cara membuat biofuel adalah ubi kayu atau singkong
yang segar dikupas kulitnya, lalu dicuci bersih dan kemudian diparut. Tahap selanjutnya
dilakukan likuifikasi atau penambahan enzim amylase, dan dipanaskan dengan tungku atau
kompor hingga suhu 90 derajat Celsius dalam tempo waktu 30 menit sambil terus diaduk.
Proses selanjutnya bubur ubi tersebut didinginkan, dan disakarifikasi atau istilah lain
ditambahkan enzim glukoamilase dan dipanaskan lagi hingga suhu 60 derajat Celsius selama
kurang lebih 2 jam. Tahap seterusnya pada suhu 32 derajat Celsius dan selanjutnya dilakukan
peragian. Proses fermentasi dilakukan dalam sebuah ruang atau kamar selama 72 jam. Dari
sini selanjutnya dilakukan proses penyulingan, dengan pemanasan minimum 80 derajat
Celsius. Hasilnya tidak mengecewakan karena ethanol yang buat tersebut mempunyai kadar
96 persen.
Menurutnya, agar supaya kadar ethanol yang dibuat tersebut dapat naik mencapai kadar
sampai sebesar 99,5 persen dan bisa digunakan untuk substitusi premium, perlu didehidrasi
dengan teknologi molecular sieve.
3. Lem besi
4. Sampah plastik
Beberapa sampah plastik yang aku gunakan.
Dari percobaan yang sudah aku lakukan, sampah plastik satu kaleng tango dapat menghasilkan
minyak sebanyak setengah botol air mineral. Sebenarnya kuantitas minyak yang dihasilkan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah jenis sampah plastik yang digunakan.
Plastik botol minum seperti (aqua, mizone, pocari sweat, ember plastik etc) dapat menghasilkan
lebih banyak minyak jika dibandingkan dengan kantong plastik, ato plastik-plastik snack.
Alat ini juga sudah aku coba di sekolah, dan alhamdulillah berhasil, berikut hasil percobaan kita.
Kita mencoba memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak dipakai serta sampah yang ada
disekitar sekolah, termasuk tempat uji coba juga dilakukan pada bekas reruntuhan bangunan
sekolah . Ohya untuk pembakaran bisa dengan media apapun, disekolah aku nyoba make
bahan bakar kayu, Namun untuk hasil yang maksimal, kita bisa menggunakan kompor gas,
kenapa? yaaa karena panasnya lebih stabil dan kita mudah dalam mengatur suhu
pemanasannya.
Dan ini dia hasilnya, aku sempet membuktikan bahwa minyak yang dihasilkan lebih bagus
kualitasnya dari minyak tanah, sebab minyak ini dapat menyala di atas pipa besi dan sempet
menyambar kumpulan minyak yang ada di bawahnya.
Menurut keterangan yang aku dapatkan, minyak yang dihasilkan dengan alat sederhana ini
masih termasuk minyak mentah, artinya minyak ini masih bisa diproses lebih lanjut menjadi
bensin, solar, minyak tanah dan sejenisnya.
Ohya semenjak ada alat ini, semua sampah plastik di rumah, aku kumpulkan untuk kemudian
aku konversi menjadi minyak dan mudah-mudahan dengan adanya alat seperti ini lingkungan
sekitar rumahku terbebas dari sampah plastik.
@ariz_kh
No comments:
Post a Comment
Home
Efek Blog
Efek Blog
Efek Blog
Efek Blog
Efek Blog
Efek Blog
HTML Free Code
Ariz khuriyanto
ariz khuriyanto
Blog Archive
2013 (1)
o April (1)
PENGOLAHAN LIMBAHl
Search
This
Blog
Search
This
Blog
Travel template. Template images by Graffizone. Powered by Blogger.
About these ads
Skip to content
Home
About
Batik Klewer
Buku Tamu
BukuKu
Download
Jualanku
Promi
Prosedur Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dengan BIANG POC
DISTILATOR ETANOL
Buah pepaya yang sudah tidak layak jual bisa dimanfaatkan untuk bahan baku bioetanol
Buah-buahan yang mengandung kadar gula tinggi merupakan bahan yang potensial untuk bahan
baku bioetanol. Buah yang dipakai bukan buah yang masih bagus dan segar, tetapi buah-buah
yang sudah tidak layak jual atau hampir busuk. Daripada buah-buah ini dibuang tanpa harga,
akan lebih baik jika diolah menjadi bioethanol.
Sebagai contoh kebuh buah pepaya yang ada di kaki gunung Seulawah aceh. Ada ratusan hektar
kebun pepaya. Buah-buah yang busuk luar biasa sekali jumlahnya. Saya tidak dapat informasi
yang tepat produktivitas kebun ini. Setiap minggu buah pepaya dipetik oleh pedagang buah,
sekali petik satu colt. Satu hektar bisa sekali atau dua kali petik.
Buah yang tidak layak jual cukup banyak. Perkiraan saya ada sekitar 5-10% buah yang tidak
layak jual. Jadi jumlahnya cukup melimpah ruah, apalagi di puncak musim panen.
Kadar gula buah pepaya belum dianalisis di laboratorium, jadi blum tahu berapa kadar yang
tepat. Buah pepaya yang sudah masak rasanya manis sekali. Perkiraan saya bisa sampai 10%
kadar gulanya. Kadar yang cukup tinggi untuk dibuat ethanol.
Hitung-hitungan teoritis di atas kertas. Andaikan seluruh gula di dalam pepaya bisa diubah
menjadi etanol, maka etanol yang bisa diproduksi sekitar 5.1%. Satu ton buah afkir, teoritisnya,
bisa menghasilkan 51kg ethanol absolute. Realitasnya efisiensinya tidak pernah 100%. Mungkin
hanya 85-90% yang bisa diambil. Demikian juga kadar etanolnya mungkin 60%, 80%, atau 95%.
Meskipun begitu volumenya cukup besar, bisa sampai 48 liter dan nilainya bisa Rp 576.000 per
ton buah afkir.
Nilai ini akan bertambah besar jika limbah bioetanolnya diolah kembali menjadi pupuk organik
cair (POC).
Bahan-bahan
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk produksi bioethanol dari limbah buah-buahan antara lain
seperti disebutksn di bawah ini.
Resep Bahan
Idealnya sebelum difermentasi sari buah perlu ditest terlebih dahulu kandungan gulanya. Tetapi
kalau tidak mau repot bisa dikira-kira. Resep dasarnya adalah sebagai berikut:
Ragi = 0.5% x kadar gula x volume sari buah
Urea = 0.5% x kadar gula x volume sari buah
NPK = 0.2% x kadar gula x volume sari buah
Sebagai contoh kadar gula sari buah adalah 10%, maka untuk setiap 1 drum volume 200 liter
penambahan bahan-bahannya adalah:
100 gr Ragi
100 gr Urea
40 gr NPK
Cara Pembuatan
1. Buah dihancurkan terlebih dahulu dengan menngunakan parutan atau ditumbuk.
2. Masukkan Urea & NPK ke dalam drum dan dicampur hingga merata.
Just buah pepaya yang siap difermentasi
3. Encerkan yeast dengan air hangat-hangat kuku, diaduk sampai muncul buihnya.
4. Masukkan ragi ke dalam sari buah dan diaduk sampai tercampir merata.
Campuran ragi roti dan NPK harus diaduk sampai tercampur merata.
6. Sari buah difermentasi minimal selama 72 jam atau 3 hari, sampai tidak muncul buihnya lagi.
Sari buah yang sedang difermentasi, khamir tampak aktif memfermentasi sari buah.
Limbah sisa distilasi bisa diolah kembali menjadi POC (Pupuk Organik Cair). Pupuk organik
yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk kebun sendiri atau dijual ke petani/pekebun lain.
***
Jangan buang buah-buah yang tidak layak jual dan sdh mulai membusuk. Buah-buah tersebut
bisa diolah menjadi etanol yang nilainya lumayan besar. Tunggu apa lagi.
Share this:
Click to print
43Share on Facebook
Related
This entry was posted in Bioethanol, Biofuel, Limbah Perkebunan and tagged
bioetahnol, bioetanol, Biofuel, buah, etanol, ethanol, limbah, pepaya. Bookmark the
permalink.
terimaksih infonya
Makasih.
Sy tdk punya datanya, tp buah yg rasanya manis banget biasanya kadar gulanya
tinggi. NPK memang ditambahkan ke dalam sari buahnya.
mas isroi saya coba ukur kadar gula pada semangka dengan alat ukur gula sederhana
sekitar 20 % apakah perlu saya tambah air atau tidak hingga mencapai 14%?
kalau kadar gula 20 % apakah mempengaruhi hasil dari bioethanol tersebut? thanks
Untuk cara sederhana biasanya saya pakai cara manual saja, dicicipi. kadar gula
yang optimal untuk pembuatan bioetanol sekitar 18%, kalau dirasakan seperti
manisnya orang jogja membuat teh, manis sekali. Faktor konversi etanolnya
sekitar 0.51, jadi kandungan etanol dicairan fermentasi sekitar 9%.
Kalau dirasakan air semangkanya tidak semanis itu, mungkin ada bias di
pengukuran kadar gulanya. Kalau yakin kadarnya 20% perlu diencerkan sampai
kira-kira 18%.
Info ini sangat bermanfaat bagi saya. Terima kasih sudah berbagi.
Tapi saya masih mau tau cara mengolah mengolah limbah dari bioetanol ini sampai
menjadi pupuk cair. Terima kasih sekali lagi. Salam lestari
salam kenal mas isroi, jadi harus dengan buah yang memiliki rasa manis ya mas? nggak
bisa kalau dengan limbah masakan runah tangga, seperti sisa nasi, sisa sayur. bisa nggak
dipandu cara membuat bioetanol untuk skala rumahan, saya rasa sangat bermanfaat
membantu biaya BBM rumah tangga yang semakin melambung tinggi tanpa adanya
alternatif pilihan, mungkin mas isroi mengetahui bagaimana cara membuat atau membeli
Solar Cell skala rumah tangga, mengingat biaya listrik semain mencekik leher rakyat
kecil..dan sekali lagi tanpa alternatif pilihan..(mohon jawaban diemail ke :
iandra_aa@yahoo.com..terima kasih massemoga Allah limpahkan balasan berkah ke
mas isroi (wisnu)
Maksudnya limbah buah yang mengandung gula. kalau limbah buah yang banyak
mengandng pati mesti dihidrolisis terlebih dahulu.
om,ayah q kerja dipabrik kopi instan.limbah ampas biji kopinya terbuang percuma.Apa
bisa dibuat bioetanol ? terima kasih sebelumnya,Om
Saya tidak tahu kandungan ampas biji kopi. Limbah yang bisa dibuat bioetanol
adalah limbah yang mengandung gula atau polimer gula. Kalau banyak
mengandung gula, bisa langsung difermentasi. Tetapi kalau bentuknya masih
polimer seperti selulosa atau pati, harus dihidrolisis dulu baru difermentasi.
Semoga bermanfaat. Terima kasih sudah berkunjung.
Ass,mas isroi saya mencoba buat etanol dr pepaya busuk, setelah saya lakukan proses
destilasi dan keluar uapnya saya bingung mana etanolnya?yg ada air uAp saja,bgm saya
bisa cek etanolnya, bgm juga test nya, mhn penjelssannya, tks
atau di sini
http://isroi.com/2008/12/19/mengukur-kadar-bioetanol/
Leave a Reply
Kalau Anda tertarik dengan tulisan di blog ini dan berniat untuk
meng-copy-nya serta menyebarluaskannya. Jangan malu-malu, copy
aja langsung atau save as lewat menu bar. Boleh diubah,
dimodifikasi, dan diperkaya, asal tetap mencantumkan credit-nya
dan alamat URL-nya. Diperbolehkan selama untuk tujuan kebaikan,
tidak melanggar hukum, norma-norma etika dan kesulilaan, tidak
menyinggung SARA, dan BUKAN UNTUK TUJUAN KOMERSIAL. Yang
terakhir ini harus bayar Royalti ;). Jika Anda memiliki sesuatu yang
ingin ditambahkan, koreksian, komplain, bantahan, protes, gugatan,
atau yang lainnya, silahkan masukkan di kolom komentar.
Kalau Anda merasa bahwa isi blog bermanfaat, silahkan berbagi
dengan yang lain. Silahkan klik icon-icon berbagi yang ada di bawah
setiap artikel.
About these ads
Personal
Cari di sini
Search for:
Top Posts
Email Subscription
Follow me on Twitter
Pilih Kategori
Info: MANTO:
085643907204 /
08812977756 /
085729833549
PIPI:
082325489277
MyBooks
Photography
o Ansel Adams
o Beth Moon
o Digital Photography Review
o Elliot Erwitt
o Eugene Atget
o Fotosidan
o Huntington Witherill
o John F. Conn
o Karl Blossfeldt
o LensWork
o Loretta Lux
o Magnum Photo
o Magnus Hg Fotograf
o Michael Kenna
o Nick Brand
o Pieter Hugo
o Pixoto
o Sally Mann
Jamur
o Buku Tempeh
o Foto Jamur
o Mushroom Recipes
o Mycota
o MycoWeb
o Swedish Mushroom
o Tempe
o Tempe Wikipedia
Pustaka
o ASM
o Bioresources
o Cari PDF
o Cellulosic Ethanol
o DocStroc
o Elseiver
o Fermentasi
o Fermentasi 2
o Gudang Ebooks
o JBC
o Kelapa Sawit
o Lignin by Lundquist
o MDPI
o Menara Perkebunan
o Mycologia
o NCBI
o Proquest
o PubMed
o Pustaka Biofuel
o Pustaka Gratis
o Science Direct
o springerlink
o Teori Distilasi
o USDA Library
Posting Terbaru
o Media Tanam Jahe: Abu dan Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit
Yang Kesasar
o 5,209,580 hits
Buku Tamu
Silahkan isi buku tamu, agar saya tahu Anda pernah berkunjung. Klik di sini,
atau Follow @Isroi
Be My Friend on Facebook
Isroi Tanpa L
Recent Comments
Archives
o RSS - Posts
o RSS - Comments