Anda di halaman 1dari 5

CHAPTER 1: PENTINGNYA KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA

1. INTRODUCTION
Untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja, pihak-pihak seperti
pemerintah, pemekerja dan individu menghabiskan sejumlah besar
uang. Banyak yang membeli asuransi untuk mengatasi resiko finansial
yang berhubungan dengan kematian, penyakit, dan kehilangan
property. Banyak profesi yang memainkan peran signifikan dalam
usaha-usaha perlindungan ini. Perlindungan (proteksi) focus pada
orang, properti dan lingkungan.

2. KENAPA KESELAMATAN?
Ada tiga alasan mengapa keamanan itu penting.
1. Humanitarianism
Banyak masyarakat yang menetapkan nilai-nilai pada hidup dan
kesejahteraan manusia. Tidak semua masyarakat memiliki derajat
perhatian yang sama terhadap orang-orang. Memiliki nilai untuk
nyawa manusia merupakan dasar moral bagi keselamatan dan
kesehatan.
2. Hukum
Masyarakat yang berbeda menggunakan standar yang berbeda juga
mengenai apa yang benar dan salah. Masyarakat menetapkan
standar perilaku melalui hukum dan regulasi. Hukum menentukan
kode moral suatu masyarakat. Hukum ini melindungi keamanan,
kesehatan dan kesejahteraan individu, property dan lingkungan.
3. Biaya
Beberapa pemerintah dan perusahaan telah menetapkan suatu nilai
terhadap nyawa manusia, cedera dan penyakit. Biaya yang
behubungan dengan cedera, penyakit dan kematian merupakan
bagian dari sistem ekonomi masyarakat. Begitu juga dengan biaya
kehilangan property. Kerusakan lingkungan juga dapat
memunculkan biaya sebagai bagian dari bisnis. Masyarakat
biasanya menentukan biaya-biaya ini melalui hukum.

HUMANITARIANISM
Nilai Kehidupan Manusia dan Properti Paham kemanusiaan
memiliki banyak aspek yang diperoleh dari nilai-nilai yang
ditanamkan pada nyawa manusia, properti dan lingkungan di mana
kita tinggal. Paham kemanusiaan mewakili bagian moral dari
keselamatan dan kesehatan. Melindungi orang adalah tindakan
moral yang tepat. Paham kemanusiaan beragam dalam masyarakat.
Sebagian menetapkan nilai yang tinggi terhadap nyawa manusia,
properti dan lingkungan. Sedangkan sebagian lainnya tidak terlalu
mempedulikan elemen ini, khususnya ketika suatu kelompok
memiliki pandangan yang berbeda dengan kelompok lainnya.
Perbedaan ini dapat disebabkan oleh factor politik, agama, dan lain-
lain.

Aturan dan Etika Profesional Aspek moral keamanan dan


kesehatan kerja seringkali dihubungkan dengan etika profesional,
yang menetapkan nilai yang tinggi terhadap nyawa manusia. Ada
juga kode etik dan aturan profesional untuk pihak-pihak yang
terlibat dalam keamanan dan kesehatan yang memiliki ketentuan
yang mirip, dengan mementingkan perlindungan orang, properti
dan lingkungan.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Banyak perusahaan


yang menetapkan standar moral bagi bisnis mereka yang
menentukan tanggung jawab terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholder). Perusahaan-perusahaan ini membuat
komitmen pada pihak-pihak yang mereka layani, termasuk pegawai,
pelanggan, komunitas dan lain-lain. Tanggung jawab sosial
perusahaan memiliki arti menjalankan bisnis dalam cara yang
bertanggung jawab atas dampak sosial dan lingkungan yang
diciptakan bisnis tersebut. Misalnya, komitmen terhadap keamanan
dan kesehatan pegawai, pelanggan dan komunitas, serta rencana
penerapannya.

Sustainabilitas Konsep moral lainnya yang melibatkan


perlindungan orang, properti dan lingkungan adalah sustainabilitas.
Sustainabilitas mirip dengan CSR, yang didefinisikan sebagai
peningkatan kualitas kehidupan manusia ketika hidup dalam
kapasitas ekosistem yang mendukung.
Sustainabilitas melibatkan tiga elemen: ekonomi, masyarakat, dan
lingkungan. Sebagian studi beranggapan bahwa keamanan dan
kesehatan merupakan bagian dari konsep sustainabilitas.

HUKUM, REGULASI, DAN STANDAR


Hukum, Regulasi, dan Standar Pemerintah Secara umum,
masyarakat mengkodifikasikan perlindungan melalui hukum yang
ditetapkan dalam tingkat pemerintah local, provinsi, nasional dan
internasional.

Standar Sukarela dan Konsensus Sebagai tambahan,


sekelompok pihak yang tertarik, seperti perusahaan, kelompok dan
asosiasi industri atau lainnya, dapat mengeluarkan standar sukarela
dan konsensus yang diterapkan pada kelompok mereka.

Standar Praktik Ini merupakan praktik yang secara umum


diterima tanpa dikodifikasi secara formal.

BIAYA-BIAYA (COSTS)
Ada banyak jenis biaya yang berhubungan dengan perlindungan
orang, properti dan lingkungan.
Biaya Langsung Untuk keamanan dan kesehatan, ada biaya
langsung yang berfokus pada pencegahan cedera, penyakit, dan
kematian. Contohnya adalah pelatihan mengenai bagaimana
melakukan pekerjaan dengan benar dana man. Ada biaya untuk
peralatan dan pakaian untuk mencegah cedera, penyakit, dan
kematian. Ini merupakan biaya-biaya untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan efektif.
Ada biaya bagi pemekerja. Contohnya adalah menciptakan merek
yang menyertakan konsep keamanan dan menciptakan kesetiaan
pegawai dan pelanggan dalam mendukung keamanan. Biaya-
biayanya mencakup penciptaan citra positif bagi perusahaan atau
produk yang menyertakan keamanan. Ada biaya untuk mewujudkan
keamanan ke dalam rancangan dan pengujian produk dan proses.
Ada biaya dalam mematuhi hukum, regulasi, dan standar, yaitu
biaya untuk menetapkan dan menjalankan sistem manajemen
keamanan.

Biaya Tidak Langsung Ketika ada kerugian, ada banyak biaya


yang mungkin muncul. Perawatan luka/ cedera dan penyakit
menimbulkan biaya. Kematian menciptakan biaya. Biaya tersebut
berupa pembersihan, pemulihan, perbaikan, dan penggantian
material, peralatan dan fasilitas, serta mempekerjakan dan melatih
pegawai baru. Investigasi juga memunculkan biaya, begitu juga
dengan hilangnya produksi dan produktivitas. Asuransi dan proses
klaim asuransi juga menimbulkan biaya. Ada juga biaya yang
berhubungan dengan pencegahan dan penyelesaian tantangan
hukum yang berhubungand dengan kejadian yang merugikan
tersebut.

3. DAMPAK PERUBAHAN
Perubahan material, teknologi, praktik bisnis, ekspektasi sosial,
pemerintah dan lainnya mempengaruhi orang dan resiko yang mereka
hadapi di tempat kerja dan rumah juga dalam perjalanan serta
rekreasi.
1. Perubahan Material
Nanomaterial Beberapa partikel nano dapat bersifat racun, dapat
menembus kulit atau bergerak dari sistem respirasi ke organ lain.
2. Perubahan Teknologi
Banyak muncul teknologi baru seperti lensa kontak pengukur kadar
glukosa, flexible silicon patches, wearable electronics, kendaraan
tanpa pengemudi, pesawat otomatis, printer 3 dimensi, dan lain-
lain.
3. Perubahan Praktik Bisnis
Sistem Manajemen Keamanan Hal ini merupakan salah satu strategi
keamanan yang sedang berkembang. Gagasan ini menggunakan
proses yang terorganisir untuk membuat seluruh perusahaan
terlibat dalam penerapan praktik yang aman dan mencapai
keefektifan dan keamanan. Proses yang dilakukan adalah
mengidentifikasi dan mengenali zat berbahaya dan menerapkan
perubahan untuk meningkatkan keefektifan keamanan.
Analisis Resiko dan Strategi Manajemen
Ada 2 pendekatan:
a. Pendekatan Perspektif
Hukum, regulasi, dan standar mendorong praktik keamanan dan
kesehatan. Pemerintah menjelaskan dengan detail bagaimana
mencapai keamanan melalui standard dan regulasi. Penerapan
berfokus pada keselarasan dengan standard an regulasi.
b. Pendekatan Kinerja
Pemekerja mengidentifikasi dan mengevaluasi resiko di tempat
kerja, produk, dan proses. Kemudian mereka harus bertindak
untuk menghilangkan, mengurangi, dan mengontrol resiko
tersebut. Pemerintah tidak harus menjelaskan dengan detail
bagaimana mencapai keamanan melalui standard dan regulasi.
4. Ekspektasi Sosial
Kebanyakan orang tidak memahami teknologi yang mereka
gunakan sehari-hari dan resiko yang berhubungan. Mereka
bergantung pada perancang, produsen, pemerintah dan lain-lain
untuk melindungi mereka dari bahaya. Apabila ada kekhawatiran
publik dan peningkatan pengetahuan mengenai zat berbahaya,
kelompok dengan kepentingan tertentu akan menuntut
perlindungan yang lebih baik.

4. PERANCANGAN UNTUK MENCAPAI KEAMANAN


Pencegahan melalui desain merupakan gerakan yang berusaha
menekankan desain teknik untuk menghilangkan atau mengurangi zat
berbahaya. Ini melibatkan struktur dan material pembangunan yang
menyederhanakan konstruksi atau membuat urutan konstruksi menjadi
lebih aman. Desain bias saja melibatkan penggantian mesin dan
peralatan ataupun proses yang baru.

PREVENTION THROUGH DESIGN (PtD)


Peran utama engineer dalam mencapai keamanan adalah pencegahan.
Peran ini membutuhkan pengenalan akan zat berbahaya dan
menerapkan desain yang mengurangi atau menghilangkan zat itu.

Anda mungkin juga menyukai