t s r q p o n m l k j im
l ~ } | { zy x w v u
8 :
l m
2 :
Bismillahirrahmanirrahim
Allah Swt. berfirman:
Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan
berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak
memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir
kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang berlaku adil. (q.s. Al-Mumtahanah:8).
Penerjemah:
Rozin Murtaqi
Penyunting:
Amir Hamzah, Lc.
M. Shofwan Abbas, MA.
Desain Cover:
Amien Art.
Penata Letak:
Rozin Murtaqi
5
Hidup Damai bersama Diri Sendiri ........................... 40
Koeksistensi Damai bersama Orang Lain ................. 41
Koeksistensi Damai dalam Sejarah
Kehidupan Nabi Saw. ................................................ 44
Koeksistensi Damai dalam Hubungan kenegaraan
Pada Masa Nabi Saw. ................................................ 47
Bukti-bukti Sejarah ................................................... 52
Hubungan Sosial dengan Kaum Non Muslim ........... 53
Kemoderatan Islam dan Nilai Koeksistensi
Damai ........................................................................ 56
Bab III: Peran Islam dalam
Mempromosikan Aliansi Peradaban ..................... 60
Dialog Peradaban pada Masa Rasulullah Saw. ......... 60
Koeksistensi Peradaban ............................................. 62
Globalitas Islam dan Aliansi Peradaban ................... 67
Organisasi Internasional dan Dialog Peradaban ....... 70
Hilful-Fudhul Global dalam Mewujudkan
Aliansi Peradaban ...................................................... 71
Metodologi Dialog Peradaban ................................... 74
Tujuan dan Maksud Dialog Peradaban ..................... 75
Asas dan Kaidah Dialog Peradaban .......................... 81
Syarat-syarat Dialog Peradaban ................................ 82
Batasan-batasan Dialog Peradaban dan
6
Perbedaan-perbedaan Agama .................................... 83
Etika Dialog Peradaban ............................................. 85
Bab IV: Pembaharuan Pemikiran Islam
Tentang Interaksi dengan Bangsa Lain ................ 87
Pengertian Pembaharuan Pemikiran Islam ................ 87
Kaidah Interaksi dengan Umat Lain ......................... 89
Tata Cara Berinteraksi dengan Pemeluk
Agama Lain ............................................................... 93
Syubhat Sekitar Interaksi dengan Umat Lain ............ 99
Memerangi Kaum Non Muslim ................................ 100
Jizyah (Upeti) dan Pemahaman yang Keliru ............. 104
Loyalitas, Anti Loyalitas dan Kewarganegaraan ...... 106
Mengucapkan Salam dan Mempersempit Ruang
Gerak Non Muslim .................................................... 111
Keistimewaan Masalah Palestina .............................. 112
Para Wisatawan ......................................................... 114
Penutup .................................................................... 116
Daftar Pustaka ......................................................... 119
8
Pendahuluan
Pendahuluan
Islam adalah agama yang berlandaskan pemikiran,
akal dan ilmu. Rasulullah Saw. menyampaikan seluruh
bukti kerasulannya berdasarkan akal, pengamatan dan
pengkajian.
Al-Quran memberikan perhatian besar terhadap akal
pikiran. Al-Quran menjelaskan bahwa mengabaikan akal
pikiran di dunia akan melahirkan siksa di akhirat. Bahkan,
Al-Quran menjelaskan kisah yang memuat pernyataan
orang-orang yang tersesat dan tidak mau menggunakan akal
mereka untuk memahami kebenaran dan mengamalkannya.
Allah Swt. berfirman:
dan mereka berkata, Sekiranya dahulu kami
mau mendengar atau memikirkan (peringatan itu), pastilah
kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-
nyala. (q.s. Al-Mulku:10).
Banyak sekali ayat-ayat Al-Quran yang mencelakan
sikap taklid, pikiran yang kaku dan selalu mengekor
9
Pendahuluan
10
Pendahuluan
11
Pendahuluan
12
Pendahuluan
13
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
Bab I
Peran Islam
dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
14
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
15
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
16
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
17
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
18
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
19
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
20
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
21
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
22
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
(1)
Ar-Raudh Al-Anaf, 2/244; sumber aslinya terdapat dari Musnad Al-
Bazzar.
23
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
24
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
25
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
26
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
27
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
28
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
29
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
30
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
31
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
32
Peran Islam dalam Mewujudkan Perdamaian Dunia
*****
33
Koeksistensi Damai dalam Islam
Bab II
Koeksistensi Damai dalam Ajaran Islam
(1)
Al-Mu`jam Al-Wasith. Majma` Al-Lughah Al-Arabiyah, Cairo Jilid 2 Hal. 629-640
Penerbit: Dar El-Fikr
34
Koeksistensi Damai dalam Islam
(2)
Ahmad `Athiyatullah, Al-Qamus As-Siyasi, Hal: 310, cet. ketiga penerbit: Dar An-
Nahdhah Al-`Arabiyah, Cairo 1968.
(3)
Al-Mausu`ah As-Siyasiyah Hal: 108. Al-Mu`assasah Al-`Arabiyah Lid-Dirasat wan-
Nashr, Beirut: 1974 M.
35
Koeksistensi Damai dalam Islam
36
Koeksistensi Damai dalam Islam
37
Koeksistensi Damai dalam Islam
38
Koeksistensi Damai dalam Islam
39
Koeksistensi Damai dalam Islam
40
Koeksistensi Damai dalam Islam
41
Koeksistensi Damai dalam Islam
42
Koeksistensi Damai dalam Islam
43
Koeksistensi Damai dalam Islam
44
Koeksistensi Damai dalam Islam
45
Koeksistensi Damai dalam Islam
46
Koeksistensi Damai dalam Islam
47
Koeksistensi Damai dalam Islam
48
Koeksistensi Damai dalam Islam
(4)
Arisiyin adalah julukan bagi para petani yang berada di bawah kekuasaan Kaisar
Romawi
49
Koeksistensi Damai dalam Islam
50
Koeksistensi Damai dalam Islam
51
Koeksistensi Damai dalam Islam
Bukti-bukti Sejarah
Banyak bukti-bukti sejarah yang menegaskan
prinsip koeksistensi damai dalam Islam; menegaskan
bahwa nilai toleransi adalah ajaran Islam yang murni; serta
menekankan sikap memberikan maaf ketika ada
kemampuan. Di antaranya adalah peristiwa ketika Khalifah
Umar bin Khatthab ra. memasuki Baitul Maqdis. Kejadian
ini adalah gambaran indah tentang koeksistensi damai yang
mengukuhkan kaidah hidup damai, toleransi keagamaan,
peradaban dan kebudayaan.
Khalifah Umar bin Khatthab ra. memasuki Baitul
Maqdis. Beliau disambut oleh Patrick dan mengajaknya
berkeliling mengitari seluruh penjuru kota hingga masuk ke
dalam gereja Al-Qiyamah. Ketika waktu sholat tiba, Beliau
berkata kepada Patrick, Aku ingin melaksanakan sholat.
Patrick menjawab, Sholatlah di tempatmu! Pada
saat itu, Beliau berada di tengah-tengah gereja.
Khalifah Umar ra. menolak karena khawatir kaum
Muslimin akan mengikutinya dan mengatakan, Di sinilah,
Umar bin Khatthab ra. melaksanakan sholat. Maka, kita
dibenarkan untuk sholat di dalam gereja ini. Bahkan, hal
ini bisa menggiring mereka untuk menguasai gereja,
menyalahi teks keputusan Khalifah Umar ra. untuk
52
Koeksistensi Damai dalam Islam
(5)
Al-Mustasyar Ali Manshur, Asy-Syari`ah Al-Islamiyah wal-Qaanun Ad-dauly Al-
`Aam, Hal: 379 Dar El-Qalam, Cairo.
53
Koeksistensi Damai dalam Islam
54
Koeksistensi Damai dalam Islam
55
Koeksistensi Damai dalam Islam
56
Koeksistensi Damai dalam Islam
57
Koeksistensi Damai dalam Islam
58
Koeksistensi Damai dalam Islam
*****
59
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
Bab III
Peran Islam
dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
60
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
61
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
Koeksistensi Peradaban.
Solusi yang diberikan Islam terhadap keberagaman
peradaban, budaya dan agama adalah menerapkan prinsip
koeksistensi damai antar semua elemen, hingga Allah Swt.
mengumpulkan seluruh manusia kelak pada hari kiamat
kemudian memutuskan perkara yang mereka perselisihkan.
Allah Swt. berfirman, Jikalau Tuhanmu menghendaki,
pastilah seluruh manusia di muka bumi ini beriman
(kepada Allah). Maka, apakah kamu (hendak) memaksa
manusia agar mereka semua beriman? (q.s. Yunus:99);
Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami telah
membuat (bagi mereka) aturan dan petunjuk hidup.
Seandainya Allah berhendak, pasti Dia menjadikan kamu
semua sebagai satu umat (saja); tetapi Dia hendak menguji
kamu dalam hal-hal yang Dia anugerahkan kepadamu.
Maka, berlomba-lombalah untuk berbuat kebajikan!
Hanyalah kepada Allah kamu semua akan kembali;
kemudian Dia akan memberitahukan kepadamu seluruh
perkara yang telah kamu perselisihkan.(q.s. Al-
Maidah:48).
62
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
63
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
64
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
65
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
66
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
67
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
68
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
69
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
70
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
71
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
72
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
73
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
(1)
Kaum Hawariyun adalah kaum yang beriman kepada Nabi Isa. a.s., mengikuti
ajarannya dan mendukung dakwahnya
74
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
75
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
76
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
77
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
78
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
79
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
80
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
81
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
82
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
83
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
84
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
85
Peran Islam dalam Mempromosikan Aliansi Peradaban
*****
86
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
Bab IV
Pembaharuan Pemikiran Islam Tentang
Interaksi dengan Bangsa Lain
(1)
Prof. DR. Hasan Asy-Syafi`i; fi Fikrina Al-Hadits Al-Mu`ashir, Cairo 1994 Hal: 65
87
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
(2)
Syaikh Ali Hasbullah, Ushul Tasyri` Al-Islami Hal: 83 Dar El-Ma`arif, Cairo 1985
88
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
89
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
90
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
91
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
92
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
(3)
Kafir Dzimmi adalah seorang non muslim yang tidak memerangi Islam dan berada
dalam lindungan negeri Islam.
93
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
(4)
Lihat: Tarikh Al-Wilayah `alal-Buldan, disebutkan juga oleh Ibnul-Jauzi dalam
Tarikh Umar, dinyatakan dalam kitab Kanzul Amal dalam bab: Sunanul-Aqwal wal-
Af`aal `an Anas ra
94
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
95
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
96
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
97
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
98
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
99
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
(5)
Ibnu Taimiyah, Risalatul-Qital Hal: 118
100
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
(6)
Zaadul-Ma`aad, Ibnul-Qayyim Juz: 2 Hal: 58
101
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
(7)
Yaitu bulan-bulan yang diharamkan terjadi peperangan didalamnya.
102
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
(8)
Al-Mustasyar Salim Al-Bahnasaawi, Qawa`idut-Ta`amul ma`a Gharil-Muslimin, Hal:
21 Dar El-Wafa, Cairo.
103
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
104
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
105
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
106
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
107
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
108
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
(9)
Mahasin at-Ta`wil, Al-Qasimi: 4/80-81
109
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
110
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
111
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
(10)
Nailul-Authar, Syaukani 8/17; Zaadul-Ma`aad, Ibnu Qayyim Al-Jauazi 2/425
112
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
113
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
Para Wisatawan
Para Wisatawan dan tenaga kerja asing non muslim
yang berada di negara-negara Islam berada di bawah suaka
hukum Pemerintah. Maka harta, darah dan kehormatan
mereka haram untuk dizalimi dan wajib bagi seluruh kaum
muslimin untuk menjaganya. Karena mereka memasuki
negeri kaum muslimin dengan perjanjian damai, yaitu
melalui visa yang legal.
Dalam buku Majmu` Fatawa (8/207), Imam Ibnu
Baz berfatwa, Tidak boleh membunuh orang kafir yang
menetap (sebagai warga negara) di negari Islam. Tidak
boleh pula membunuh orang non muslim yang
diperbolehkan masuk secara aman oleh Pemerintah. Tidak
boleh membunuh mereka yang bermaksiat atau menzalimi
mereka. Jika mereka melakukan kemungkaran atau
tindakan kriminal, maka perkara mereka diserahkan kepada
badan hukum negara; selanjutnya apapun hukuman yang
diputuskan oleh pengadilan negara adalah dianggap cukup.
( q.s. Al-Baqarah:256)
Maksudnya adalah jika seorang dari mereka
melakukan perbuatan yang bertentangan dengan syariat,
maka negara berhak menyerahkan perkaranya ke
pengadilan. Tidak diperkenankan bagi seseorang pun untuk
114
Pembaharuan Pemikiran Islam tentang Interaksi dengan Bangsa Lain
*****
115
Penutup
Penutup
Negara Kuwait turut memberikan peran besar dalam
mewujudkan perdamaian, mendorong upaya dialog antar
agama, saling mengenal antar peradaban, serta menebarkan
sikap moderat dan nilai keadilan di dunia. Kuwait telah
mendirikan International Moderation Centre (IMC) yang
telah mampu --dalam tempo yang cukup singkat-- untuk
menyelenggarakan diskusi besar tentang pemahaman nilai
moderat. Lembaga ini telah melaksanakan berbagai
kegiatan untuk menyebarkan nilai moderat dan
keseimbangan.
Dalam skala internasional, IMC telah
menyelenggarakan dua konferensi besar yang membahas
nilai moderat. Konferensi pertama diselenggarakan di
London pada 26-28 Mei 2006; dan konferensi kedua
terselenggara di Washington pada tanggal 17-19 November
2006. Di samping itu, IMC juga ikut serta dalam berbagai
konferensi tentang nilai moderat; seperti konferensi yang
diadakan di Bako, Azerbeijan dan konferensi yang
diadakan di Moskow.
116
Penutup
117
Penutup
****
118
Daftar Pustaka
1. Al-Qur`an Al-Karim.
2. Shahih Muslim.
3. Nailul-Authar, Imam Syaukani.
4. Zaadul-Ma`aad, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah.
5. Mahaasinut-Ta`wiil, Al-Qasimi.
6. Fathul-Baari, Syarah Shahih Bukhari, Ibnu Hajar
Al-Asqalani.
7. Qawa`idut-Ta`amuul ma`a Gharil-Muslimin,
Saalim Al-Bahnasawi, Daar El-Wafa, Cairo, 2004.
8. Fi Fikrinal-Hadits wal-Mu`ashir, DR. Hasan As-
Syafi`i, Cairo, 1994.
9. Ushul Tasyri` Al-Islami, Ali Hasbullah, Daar El-
Ma`arif, Cairo, 1985.
10. Hiwaarul-Hadhaaraat, Muhammad Khatami, Terj.
Sumer Al-Fani, Daar El-Fikr Al-Mu`ashir, Beirut,
2002.
11. Hiwaarul-Hadharaat Khitaabaat `Arabiyah wa
Gharbiyah-, Silsilah Hiwaarul-Hadharaat, Daar El-
Salam, Cairo, 2004.
119
12. Hurriyatur-Ra`yu Al-Waaqi` wa Dhawabith,
Saalim Al-Bahnasawi, Daar El-Wafa, Cairo.
13. Al-Qaamus As-Siyasi, Ahmad `Athiyatullah, Daar
El-Nahdhah Al-Arabiyah, Cet. 3, Cairo, 1968.
14. Al-Mausu`ah As-Siyasiyah, Al-Mu`assasah Al-
`Arabiyah Liddirasaat wan-Nasyr, Cet. 1, Beirut.
15. Asy-Syari`ah Al-Islamiyah wal-Qaanun Ad-Dauli
Al-`Aam, Ali Manshur, Daar, El-Ilm, Cairo.
16. Fataaawa Lajnah Al-Ifta` Wizarah Al-Auqaaf Was-
Syu`uun Al-Islamiyah Daulah Kuwait, jilid 1-10.
17. Fataawa Ibnu Baaz.
****
120
121