Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KELUARGA BERENCANA

Pokok bahasa : Keluarga Berencana


Sub pokok bahasan : Penggunaan alat kontrasepsi
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien di RuangNuri07
RS.Bhayangkara Makassar
Hari/tanggal : Jumat, 13 Januari 2017
Waktu : 10.00 - selesai
Tempat : Ruang Nuri07 RS. Bhayangkara Makassar

1. Tujuan
a Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, diharapkan pasien, keluarga
pasien dan pengunjung pasien di RS. Bhayangkara Makassar.
b Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang keluarga
berencanadiharapkan peserta penyuluhandapat :
1) Memahami tentang pengertian keluarga berencana.
2) Mampu menjelaska tujuan penggunaan alat kontrasepsi
3) Menyebutkan jenis-jenis alat kontrasepsi
4) Mampu memahami, keuntungan dan kerugian penggunaan alat
kontrasepsi.

2. Materi (Terlampir)
a. Pengertian keluarga berencana (KB)
b. Manfaat keluarga berencana
c. Tujuan penggunaan alat kontrasepsi
d. Macam-macam alat kontrasepsi
e. Keuntungan dan kerugian penggunaan alat kontrasepsi

3. Metode
Ceramah
Diskusi (Tanya Jawab)
4. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan
Waktu
. Pembicara Respon Peserta
1. 5 menit Pembukaan
-Menjawab salam
Memberi salam
-Menjawab pertanyaan
Memperkenalkan diri -Mendengarkan dan
3 Menjelaskan tujuan dan topik Memperhatikan
kegiatan
Membuat kontrak waktu
2. 10 menit Penyajian Materi
1 Mengkaji pengetahuan awal - Menjawab
- Mendengarkan
peserta tentang topik yang
dan
akan disampaikan
memperhatikan
2 Memberikan reinforcement
dan meluruskan konsep
3 Menyampaikan materi
tentang:
a. Pengertian keluarga
berencana (KB)
b. Tujuan penggunaan alat
kontrasepsi
c. Manfaat keluarga
berencana
d. Jenis-jenis alat
kontrasepsi
e. Cara kerja, efek samping
dan kontraindikasi alat
kontrasepsi.
f. demonstrasi

3. 5 menit Evaluasi
1 Memberikan kesempatan pada - Bertanya
- Menjawab
peserta untuk bertanya
2 Menanyakan kembali pada
peserta tentang materi yang
disampaikan
4. 5 menit Penutup
1 Menyimpulkan materi - Mendengarkan
- Menjawab salam
2 Memberi salam

5. Evaluasi
a. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan keluarga berencana
b. Menjelaskan tujuan penggunaan alat kontrasepsi
c. Manfaat keluarga berencana
d. Menyebutkan jenis-jenis alat kontrasepsi dan mehami cara kerja, efek
samping dan kotraindikasi alat kontrasepsi.

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian keluarga berencana (KB)


Keluarga berencana menurut word health organization (WHO)
expert commite (1970) dalam suratun dkk (2008) adalah suatu tindakn yag
membantu individu atau pasangan suami untuk:
1) Mendapatkan objektif-objektif tertentu
2) Menghindari kehamilan yang tidak diinginkan
3) Mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan
4) Mengatur interval diantara kehamilan
5) Mengontrol waktu kelahiran dalam hubungan dengan suami istri
6) Menentukan jumlah anak dalam keluarga
KB menurut undang-undang (UU) No,52 tahun 2009 pasal 1 (8)
dalam arum dan sujiatini (2009) tentang perkembangan dan kependudukan
dan pembangunan keluarga sejahtera adalah upaya mengatur kelahiran anak,
jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi
perlindungan dan bantua sesuai dengan hak produksi untuk mewujudkan
keluarga yang berkualitas.
Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu
usaha yang mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga
berdampak positif bagi ibu, bayi, ayah serta keluarganya yang bersangkutan
tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan
tersebut. Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang
kehamilan merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga
akan terhindar dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi
(Abdul, 2010).

B. Tujuan Penggunaan Alat Kontrasepsi


Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan yaitu:
1) Mengatur kehamilan dengan menunda perkawinan, menunda kehamilan
anak pertama dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak pertama
serta menghentikan kehamilan bila dirasakan anak telah cukup.
2) Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah menikah
lebih dari satu tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan, hal ini
memungkinkan untuk tercapainya keluarga bahagia.
3) Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan
yang akan menikah dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk
keluarga yang bahagia dan berkualitas.
4) Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejahtera) dan membentuk keluarga berkualitas, keluarga
berkualitas artinya suatu keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi
sandang, pangan, papan, pendidikan dan produktif dari segi ekonomi.
5) Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
6) Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi (Hanfie, 2002).
C. Manfaat Keluarga Berencana
1) Memungkinkan wanita untuk mengontrol kesuburan mereka sehingga
dapatmemutuskan bila dan kapan mereka ingin hamil dan memiliki anak.
Wanita dapat mengambil jeda kehamilan selama sedikitnya dua tahun
setelah melahirkan, yang memberikan banyak manfaat bagi perempuan
dan bayi mereka.
2) Wanita yang hamil segera setelah melahirkan berisiko memiliki kehamilan
yang buruk. Mereka lebih mungkin menderita kondisi medis yang serius
atau meninggal selama kehamilan. Bayi mereka juga lebih cenderung
memiliki masalah kesehatan (misalnya lahir dengan berat badan rendah).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa secara global,
100.000 kematian ibu dapat dicegah setiap tahun, jika semua wanita yang
tidak ingin anak lagi mampu menghindari kehamilan. Kematian ini terjadi
sebagian besar di negara berkembang di mana cakupan kontrasepsi
rendah.
3) Wanita lebih dapat berpartisipasi dalam kehidupan sosial, mencari
pekerjaan dan meraih pendidikan ketika mereka menggunakan alat
kontrasepsi dan tidak berisiko hamil. Karena kegiatan ini umumnya
meningkatkan status perempuan dalam masyarakat, kontrasepsi secara
tidak langsung mempromosikan hak-hak dan status perempuan.
4) Memberikan manfaat kesehatan non-reproduksi. Metode kontrasepsi
hormonal gabungan (yaitu estrogen dan progesteron) dapat menurunkan
risiko kanker ovarium dan endometrium. Injeksi progesteron juga
melindungi terhadap kanker ini dan juga terhadap fibroid rahim.
Kontrasepsi implan dan sterilisasi wanita telah terbukti mengurangi risiko
penyakit radang panggul.
5) Mencegah efek kesehatan jiwa dari kehamilan yang tidak diinginkan dan
mengurangi aborsi.
6) Kemampuan untuk mengontrol kesuburan juga memungkinkan wanita
untuk lebih mengontrol aspek lain dari kehidupan mereka, misalnya
memutuskan kapan dan mengapa mereka menikah. Sejak kontrasepsi
tersedia secara luas pada 1970-an, pola perkawinan telah berubah. Wanita
sekarang menikah dan memiliki anak di usia yang lebih matang dan rata-
rata memiliki anak lebih sedikit. Perubahan demografis cenderung telah
mengurangi beban emosional dan ekonomi untuk membesarkan anak,
karena keluarga sekarang biasanya memiliki lebih banyak waktu untuk
mengumpulkan sumber daya keuangan sebelum kelahiran anak. Ukuran
keluarga yang lebih kecil juga berarti bahwa orang tua memiliki lebih
banyak waktu dan sumber daya yang diberikan per anak (Abdul, 2010).
D. Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi
1. IUD
a. Cara kerja
1) Menghambat kemampuan spermatozoa untuk masuk kedalam
saluran tuba
2) Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai cavum
uteri
3) Mencegah sperma dan ovum bertemu
4) Memungkinkan mencegah inplantasi ovum ke uterus
b. Efek samping:
1) Sebagian besar efek samping tidak berbahaya (bukan tanda-
tanda penyakit, akan tetapi tubuh perlu waktu untuk
menyesuaikan
2) Setelah pemasangan dapat terjadi kram
3) Terdapat flek dalam beberapa minggu
4) Haid lebih lama dan lebih banyak
5) Bercak atau flek diantara masa haid
6) Terjadi kram atau nyeri selama haid
7) Secret vagina lebih banyak
c. Kontraindikasi:
1) Kemungkinan hamil
2) Baru saja melahirkan (2-28 hari pasca persalinan)
3) Menstruasi yang tak biasa
4) Memiliki resiko IMS (termasuk HIV)
5) Infeksi atau masalah dengan organ kewanitan seperti penyakit
radang panggul dalam 3 bulan terakhir, 1nfeksi setelah
melahirkan atau keguguran dan kanker pada organ kewanitaan
6) Diketahui menderita TBC pelvis
7) Ukuran rongga Rahim kurang dari 5 cm.
2. Pil KB
a. Cara kerja
1) Menekan ovulasi
2) Lendir serviks mengental sehingga dilalui oleh sperma
3) Mencegah inflatasi sel telur
4) Pergerakan tuba terganggu sehingga perjalanan sel telur
terganggu pula
b. Efek Samping
1) Dapat terjadi bercak-bercak darah diantara masa haid pada
pemakai tiga bulan pertama.
2) Amenore
3) Pusing, mual pada minggu pemakaian
4) Air susu berkurang untuk yang menggunakan pil KB
5) Perubahan berat badan
6) Flek hitam pada muka
c. Kontraindikasi:
1) Hamil atau dicurigai hamil
2) Tidak diminum bagi mereka yang menderita penyakit hati,
tumor, jantung, varises, darah tinggi lebih dari 180/110 mmhg,
kanker payudara, perokok dengan usia lebih dari 35 tahun,
stroke, kencing manis lebih dari 20 tahun, gangguan
pembekuan darah.
3) Perdarahn pervagina yang tidak diketahui penyebabnya
4) Migren atau sakit kepala.
3. KB Suntik
a. Cara kerja
1) Menekan ovulasi
2) Lendir serviks mengental sehingga sulit dilalui oleh sperma
3) Menipisnya endometrium atau selaput lendir sehingga tidak
siap untuk kehamilan
4) Menghambat transportasi sel telur yang telah dibuahi oleh sel
tuba
b. Efek samping
1) Pusing dan mual
2) Menstruasi kadang tidak keluar tiga bulan pertama
3) Kadang perdaraha lebih banyak pada saat menstruasi
4) Perubahan berat badan

c. Kontraindikasi
1) Hamil atau dicurigai hamil
2) Riwayat kanker payudara
3) Perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya
4) Menderita penyakit jantung, hepatitis, darah tinggi, kencing
manis
5) Sedang menyusiu atau kurang dari 6 minggu melahirkan
6) Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala
7) Wanita yang lebih dari 35 tahun yang merokok.
4. Implan
a Cara kerja
1) Menekan ovulasi
2) Lendir serviks mengental pembentukan lapisan endometrium
sehingga sulit terjadi implantasi
3) Mengganggu proses pembentukan lapisan endokmetrium
sehingga sulit terjadi implantasi
b Efek samping
1) Perdarahan berak ringan
2) Amenore
3) Ekspulsi (lepasnya batang implant dari tempat pemasangan)
4) Infeksi pada daerah pemasangan
5) Perubahan berat badan
c Kontraindikasi
1) Hamil atau dicurigai hamil
2) Ibu yang sedang menyusui
3) Perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya
4) Kanker payudara atau riwayat kanker payudara
5) Penyakit mioma uteri
6) Penyakit dengan gangguan toleransi glukosa
7) Penyakit hati, stroke, jantung yang menggunakan obat untuk
epilepsy.
5. Kondom
a Cara kerja
1) Menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan
cara mengemaskan diujung selubung karet yang dipasang pada
penis sehingga sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran
reproduksi perempuan
2) Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke
pasangan yang lain.
b Efek samping
1) Alergi terhadap lateks atau pelumas atau permisida yang dipaki
atau ada di kondom
2) Kondom rusak atau diperkirakan bocor
3) Kondom bocor atau dicurigai ada curahan di vagina saat
berhubungan
4) Mengurangi kenikmatan seksual (Hanafi, 2010).
DAFTAR PUSTAKA

Hanafi, 2010.Buku Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Penerbit Pustaka Sinar:


Harapan Jakarta
Sujiatin, Arum. 2009. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Yogyakarta:
Mitra Cendikia
Suratun dkk, 2008.PelayananKeluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi.
Trans Info Media: Jakarta
Saifuddin, Abdul Bari. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta: Tridasa Printer

Anda mungkin juga menyukai