Kerangka Acuan Review Pelaksanaan Survei
Kerangka Acuan Review Pelaksanaan Survei
I. Pendahuluan
Untuk mencapai tujuan tersebut, Direktorat Bina Gizi memfokuskan pada upaya memperbaiki
asupan zat gizi makro dan mikro, meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penerapan gizi
seimbang, pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan intervensi gizi berbasis masyarakat
dan penyelenggaraan surveilans gizi.
Dalam Rencana Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat telah ditetapkan 8 indikator kinerja, yaitu: (1)
balita gizi buruk mendapat perawatan; (2) balita ditimbang berat badannya; (3) bayi usia 0-6 bulan
mendapat Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif; (4) rumah tangga mengonsumsi garam beryodium;
(5) balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A; (6) ibu hamil mendapat 90 tablet Fe; (7)
kabupaten/kota melaksanakan surveilans gizi; dan (8) penyediaan stok cadangan (buffer stock)
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk daerah bencana.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang hasilnya menjadi salah satu dasar untuk menetapkan
kebijakan berbasis bukti hanya dilakukan antara 3-5 tahun sekali, sehingga untuk mengetahui
perubahan indikator kinerja kegiatan pembinaan gizi secara cepat, akurat, teratur dan
berkelanjutan, maka pelaksanaan surveilans gizi menjadi sangat penting untuk memberikan
gambaran nasional antar waktu pelaksanaan Riskesdas.
Untuk memfasilitasi pelaporan pencapaian kinerja daerah sebagai hasil surveilans gizi, Direktorat
Bina Gizi telah mengembangkan sistim pelaporan berbasis website sesuai indikator yang
ditetapkan dalam kebijakan kegiatan pembinaan gizi masyarakat.
Pada tahun 2010, sistem pelaporan berbasis website ini telah disosialisasikan ke pengelola
surveilans gizi di 33 Dinas Kesehatan Propinsi dan 60 kabupaten dan kota terpilih. Dalam rangka
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan surveilans gizi serta pelaporan berbasis jaringan, Direktorat
Bina Gizi Kementerian Kesehatan akan melaksanakan Review Pelaksanaan Surveilans Gizi di 60
Kabupaten/Kota terpilih.
II. Tujuan
Melakukan review kegiatan pelaksanaan surveilans gizi di kabupaten dan kota terpilih.
IV. Proses
o Pembukaan :
Laporan Ketua Panitia
Pengarahan Direktur Bina Gizi
o Paparan :
Gerakan Nasional Sadar Gizi Menuju Manuasia Prima
Umpan Balik Pelaporan Indikator Pembinaan Gizi Masyarakat Mekanisme Pencatatan dan
Pelaporan Surveilans Gizi
Juklak Surveilans Gizi Kabupaten dan Kota
Perhitungan Proyeksi Penduduk dan Penjelasan
Integrasi Data dan Informasi di Ditjen Bina Gizi & KIA
Pengisian dan Penyajian Data Surveilans Gizi Melalui Website Sigizi
Peranan Surveilans Gizi Dalam Pembangunan Kesehatan Masyarakat di Kabupaten dan Kota
o Sidang Pleno Kegiatan Surveilans Gizi di Kabupaten dan Kota
V. Peserta
Peserta pertemuan sebanyak 80 orang yang terdiri dari :
1 Peserta Pusat:
Direktorat Bina Gizi 16 orang
Lintas Program terkait 3 orang
2 Pakar/Narasumber 1 orang
3 Petugas Surveilans Gizi Kabupaten dan Kota 60 orang
VII. Pembiayaan
Pembiayaan pertemuan dibebankan pada DIPA Satker Direktorat Bina Gizi Tahun Anggaran 2012.
Daftar Peserta Review Pelaksanaan Surveilans Gizi Kabupaten/Kota, Bogor, 22-25 Februari 2012
I Peserta Pusat :
1 Direktur Bina Gizi, Ditjen Bina Gizi & KIA
2 Direktur Kesehatan Ibu
3 Direktur Kesehatan Anak
4 Kepala Bagian Program dan Informasi, Setditjen Bina Gizi & KIA
5 Kasubdit Bina Kewaspadaan Gizi
6 Kasubdit Bina Gizi Makro
7 Kasubdit Bina Gizi Mikro
8 Kasubdit Bina Konsumsi Makanan
9 Kasubdit Bina Gizi Klinik
10 Kasubag Tata Usaha
11 Kasie Standarisasi Kewaspadaan Gizi
12 Kasie Bimbingan dan Evaluasi Kewaspadaan Gizi
13 Staf Subdit Bina Kewaspadaan Gizi
II Narasumber :
DR. Abas Basuni Jahari, M.Sc
JADWAL TENTATIVE
PERTEMUAN REVIEW PELAKSANAAN SURVEILANS GIZI KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2012
Bogor, 22 25 Februari 2012
Catatan:
Tersedia transportasi umum DAMRI Bandara Soekarno Hatta Bogor (terminal damri Bogor)
Dari terminal Damri menyebrang jalan lalu naik angkutan kota 03 (dari depan KFC) ke Hotel Salak
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi telp. 021-5277382, Andri Mursita, SKM (HP.
081383686449) dan Iryanis, SKM (Siti Hana, SKM (HP. 087878894261)