Gempa Bumi - Diva
Gempa Bumi - Diva
GEMPA BUMI
Oleh :
Aghniatun Nadhifa
Kelas VII B
Halaman
COVER 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang 3
BAB II PEMBAHASAN 4
2.1 Bumi 4
2.1.1 Bentuk dan Ukuran Bumi 4
2.1.2 Struktur dalam Bumi 4
2.1.3 Teori Tektonik Lempeng 5
2.1.4 Batas-batas Lempeng 5
2.1.5 Penyebab Gerakan Lempeng 6
2.2 Gempa Bumi 6
2.2.1 Pengertian Gempa bumi 6
2.2.2 Faktor terjadinya Gempa Bumi 7
2.2.3 Proses Gempa Bumi 8
2.2.4 Jalur Gempa Bumi di Indonesia 9
2.2.5 Cara Menghadapi Gempa Bumi 10
2 | Page
BAB I
PENDAHULUAN
Bumi adalah sebuah planet yang sangat kompleks serta memiliki beragam
kehidupan di dalamnya. Semua makhluk, hidup di lapisan lithosfer, lapisan ini
memiliki entuk-bentuk yang berbeda, ada daratan, pegunungan, perbukitan dan
bentuk-bentuk lainnya yang masing-masing bentuk memiliki potensi dan
kerawanan terhadap bencana yang berbeda. Semua potensi, keragaman bentuk dan
kerawanan terhadap bencana berawal dari satu proses, yaitu proses pergeseran
lempeng-lempeng benua dan samudera atau yang lebih dikenal dengan teori
Tektonik lempeng. Gempa bumi adalah salah satu dampak negatif dari adanya
proses tektonik tersebut, daerah-daerah pertemuan tumbukan tersebut menjadi
daerah rawan gempa bumi.
Peristiwa gempa bumi banyak terjadi di wilayah Indonesia. Bencana alam
gempa bumi tersebut antara lain terjadi beberapa kali di wilayah Aceh, Nias,
Padang, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, dan
Nusa Tenggara Timur. Berdasarkan letak geografis, wilayah kepulauan Indonesia
terletak di tempat pertemuan tiga lempeng besar dunia, yaitu lempeng India-
Australia (bagian selatan), lempeng Eurasia (bagian barat dan utara) dan lempeng
Pasifik (bagian timur). Oleh karena itu maka wilayah Indonesia merupakan
wilayah yang paling sering terjadi gempa bumi.
Gempa bumi yang sering terjadi di Indonesia hampir selalu menimbulkan
korban jiwa. Namun dapat dipastikan bahwa korban jiwa tersebut bukan
diakibatkan secara langsung oleh gempa, tetapi diakibatkan oleh keruntuhan
bangunan pada saat terjadi gempa. Runtuhnya bangunan saat terjadi gempa akan
menimpa orang yang berada didalamnya sehingga dapat menimbulkan luka-luka
bahkan kematian.
3 | Page
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Bumi
2.1.1 Bentuk dan Ukuran Bumi
4 | Page
2.1.3 Teori Tektonik Lempeng
Menurut teori tektonik lempeng, permukaan bumi ini terbagi atas kira-
kira 20 pecahan besaryang disebut lempeng. Ketebalannya sekitar 70 km.
Ketebalan lempeng kira-kira hampir sama dengan litosfer yang merupakan
kulit terluar bumi yang padat. Litosfer terdiri dari kerak dan selubung atas.
Lempengnya kaku dan lempeng-lempeng itu bergerak diatas astenosfer yang
lebih cair.
5 | Page
2.1.5 Penyebab Gerakan Lempeng
6 | Page
b) Gempa tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh dislokasi atau
perpindahan pergeseran lapisan bumi yang tiba-tiba terjadi dalam
struktur bumi sebagai akibat adanya tarikan atau tekanan. Pergeseran
lapisan bumi dapat secara vertikal ataupun secara horizontal. Gempa
tektonik dapat menimbulkan kerusakan yang parah apabila
episentrumnya dangkal.
c) Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan oleh
tanah longsor, runtuhnya atap gua atau terowongan di bawah tanah.
Intensitas gempa runtuhan sangat kecil sehingga gempa ini tidak akan
terasa pada jarak yang jauh.
2. Berdasarkan kedalaman hiposentrumnya gempa bumi dibedakan menjadi 3
yaitu :
a) Gempa dangkal adalah gempa yang kedalaman hiposentrumnya kurang
dari 50 km dari permukaan bumi. Gempa dangkal pada umumnya
menimbulkan gempa yang sangat besar.
b) Gempa intermedier atau gempa sedang adalah gempa bumi yang
hiposentrumnya pada kedalaman antara 50 300 km dari permukaan
bumi.
c) Gempa dalam adalah gempa bumi yang kedalaman hiposentrumnya
antara 300 700 km dari permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada
umumnya tidak membahayakan. Getaran gempa bumi merambat dari
hiposentrum dan menyebar ke segala arah dalam wujud getaran
gelombang primer dan sekunder. Sedangkan dari episentrum terjadi
rambatan getaran gempa di permukaan bumi dalam bentuk gelombang
panjang.
3. Berdasarkan bentuk episentrumnya gempa dibedakan menjadi 2 yaitu :
a) Gempa linier adalah gempa yang terjadi apabila episentrumnya
berbentuk garis. Gempa linier terjadi di daerah-daerah patahan (gempa
tektonik).
b) Gempa sentral adalah gempa yang terjadi apabila episentrumnya
berbentuk titik. Gempa ini terjadi karena adanya gunung api yang
meletus atau runtuhan bagian atas litosfer.
7 | Page
4. Berdasarkan letak episentrumnya gempa dibedakan menjadi 2 yaitu :
a) Gempa laut adalah gempa yang terjadi apabila episentrumnya di dalam
laut.
b) Gempa daratan adalah gempa yang terjadi apabila episentrumnya di
darat.
5. Berdasarkan jarak episentralnya gempa dibedakan menjadi 3 yaitu :
a) Gempa setempat adalah gempa yang terjadi jika jarak episentralnya dan
tempat terasa gempa sejauh kurang dari 10.000 km.
b) Gempa jauh adalah gempa yang terjadi apabila jarak episentralnya dan
tempat terasa gempa kurang lebih 10.000 km.
c) Gempa sangat jauh adalah gempa yang terjadi apabila jarak episentralnya
dan tempat terasa gempa sejauh lebih dari 10.000 km.
8 | Page
Kepulauan Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng utama dunia yaitu
lempeng Australia, Eurasia dan Pasifik. Lempeng Eurasia dan Australia
bertumbukan di lepas pantai barat Pulau Sumatera, lepas pantai selatan pulau
Jawa, lepas pantai Selatan kepulauan Nusatenggara, dan berbelok ke arah utara ke
perairan Maluku sebelah selatan. Antara lempeng Australia dan Pasifik terjadi
tumbukan di sekitar Pulau Papua. Sementara pertemuan antara ketiga lempeng itu
terjadi di sekitar Sulawesi. Itulah sebabnya mengapa di pulau-pulau sekitar
pertemuan 3 lempeng itu sering terjadi gempabumi.
Berikut ini adalah 25 Daerah Wilayah Rawan Gempabumi Indonesia yaitu:
Aceh, Sumatera Utara (Simeulue), Sumatera Barat - Jambi, Bengkulu, Lampung,
Banten Pandeglang, Jawa Barat, Bantar Kawung, Yogyakarta, Lasem, Jawa Timur,
Bali, NTB, NTT, Kepulauan Aru, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi
Tengah, Sulawesi Utara, Sangir Talaud, Maluku Utara, Maluku Selatan, Kepala
Burung-Papua Utara, Jayapura, Nabire, Wamena, dan Kalimantan Timur.
9 | Page
Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang
tergantung di dinding dan sebagainya.
Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mall:
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan.
Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.
10 | P a g e
Bila sedang berada di dalam kereta api:
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh
seandainya kereta dihentikan secara mendadak
Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta
11 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
12 | P a g e