Anda di halaman 1dari 17

KALKULUS

INTEGRAL

Dosen Pembimbing :
Dairoh, M.Sc

Disusun oleh:
1. Ady Wardana Nim : 16090102
2. Aufa Alaina Adhar Nim : 16090154
3. Dwi Tia Cahyani Nim : 16090049
4. Izzatur Royhan Nim : 16090067

5. Nidia Albarida Nim : 16090083

KELAS 1B
JURUSAN D4 TEKNIK INFORMATIKA

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL


Jl. Dewi Sartika No.71, Pesurungan Kidul , Tegal Barat, Kota Tegal , Jawa
Tengah 52117, Indones
KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis mengucapkan rasa syukur pada Allah


SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah bidang studi Kalkulus 2
dengan judul Integral.
Makalah ini berjudul Integral. Dengan makalah ini pembaca bisa
mengetahui pengertian Integral, integral tak tentu, integral dengan cara
substitusi, Integral dengan cara Integrasi, Integral dengan cara Parsial dan
Integral tertentu.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang turut membantu menyelesaikan Makalah ini, khususnya
kepada guru bidang studi Kalkulus yang telah memberikan teori-teori
dan pengalaman dalam bidang studi Kalkulus, sehingga banyaknya
masukan-masukan yang penulis terima. Walaupun penulis sudah
berusaha sesuai dengan pengetahuan, pengalaman atau kemampuan
penulis, namun penulis masih merasakan adanya kekurangan-
kekurangan, sehingga saran-saran atau masukan-masukan sangat
penulis harapkan.
Mudah-mudahan Makalah ini bermanfaat bagi pembaca terutama
penulis.

Penulis

10 Desember 2016
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................. 2
BAB III KESIMPULAN ................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN

Integral adalah kebalikan dari proses diferensiasi. Integral


ditemukan menyusul ditemukannya masalah dalam diferensiasi di mana
matematikawan harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang

berkebalikan dengan solusi diferensiasi. Lambang integral adalah

Integral terbagi dua yaitu integral tak tentu dan integral


tertentu. Bedanya adalah integral tertentu memiliki batas atas dan batas
bawah. Integral tertentu biasanya dipakai untuk mencari volume benda
putar dan luas.

Konsep integral tentu dan tak tentu untuk fungsi vektor dirancang
dengan memanfaatkan sebanyak mungkin informasi dari integral tentu
dan tak tentu untuk fungsi real. Sebelum konsep penting ini dibahas, kita
ingat kembali bahwa integral tentu untuk fungsi real diperkenalkan
sebagai limit jumlah Riemann sedangkan integral tak tentunya
diperkenalkan sebagai kebalikan dari diferensial.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Integral Tak Tentu


Integral sering desebut dengan anti turunan. Hal ini karena
memang integral diperoleh dengan membalik turunan. Perhatikan
hitungan berikut:

y = x5 maka y' = 5x4


y = x5 + 2 maka y' = 5x4
y = x5 + 100 maka y' = 5x4
y = x5 - 100 maka y' = 5x4

Jika bentuk ini dibalik dari kanan ke kiri maka diperoleh

dengan c adalah konstanta yang besarnya tidak tentu. Sesuai dengan


turunan di atas mungkin anda akan berfikir bahwa nilai c adalah 0, 2,
100, atau -100. Ya, ini tidak salah. karena banyaknya kemungkinan
selain kemungkinan di atas maka akhirnya disepakati dengan
memakai c saja.

Dari sini bisa diambil kesimpulan bahwa

dengan ketentuan
kenapa? Karena jika n = -1 maka penyebut di ruas kanan menjadi nol

2
Untuk n = -1 maka akan menjadi

dengan ln melambangkan logaritma natural.


ln x = elog x
dengan e = bilangan natural
Besarnya e adalah
e = 2,71828 .......
yang merupakan bilangan natural

Sifat-sifat integral tak tentu :

Contoh soal Integral Tak Tentu :

3
2. Integral Tertentu
Diberikan suatu fungsi bervariabel real x dan interval antara [a,
b] pada garis real, integral tertentu:

secara informal didefinisikan sebagai luas wilayah pada bidang xy


yang dibatasi oleh kurva grafik , sumbu-x, dan garis vertikal x = a dan
x = b.

Pada notasi integral di atas: a adalah batas bawah dan b adalah


batas atas yang menentukan domain pengintegralan, adalah
integran yang akan dievaluasi terhadap x pada interval [a,b], dan dx
adalah variabel pengintegralan.

Seiring dengan semakin banyaknya subinterval dan semakin


sempitnya lebar subinterval yang diambil, luas keseluruhan batangan
akan semakin mendekati luas daerah di bawah kurva.

Terdapat berbagai jenis pendefinisian formal integral tertentu,


namun yang paling umumnya digunakan adalah definisi integral
Riemann. Integral Rieman didefinisikan sebagai limit dari
penjumlahan Riemann. Misalkanlah kita hendak mencari luas
daerah yang dibatasi oleh fungsi pada interval tertutup [a,b]. Dalam
mencari luas daerah tersebut, interval [a,b] dapat kita bagi menjadi
banyak subinterval yang lebarnya tidak perlu sama, dan kita memilih
sejumlah n-1 titik {x1, x2, x3,..., xn } antara a dengan b sehingga
- 1

memenuhi hubungan:

Himpunan tersebut kita sebut


sebagai partisi [a,b], yang membagi [a,b] menjadi sejumlah n

subinterval . Lebar subinterval pertama


[x0,x1] kita nyatakan sebagai x1, demikian pula lebar subinterval ke-i
kita nyatakan sebagai xi = xi - xi - 1. Pada tiap-tiap subinterval inilah
kita pilih suatu titik sembarang dan pada subinterval ke-i tersebut kita

4
memilih titik sembarang ti. Maka pada tiap-tiap subinterval akan
terdapat batangan persegi panjang yang lebarnya sebesar x dan
tingginya berawal dari sumbu x sampai menyentuh titik (ti, (ti)) pada
kurva. Apabila kita menghitung luas tiap-tiap batangan tersebut
dengan mengalikan (ti) xi dan menjumlahkan keseluruhan luas
daerah batangan tersebut, kita akan dapatkan:

Penjumlahan Sp disebut sebagai penjumlahan Riemann untuk


pada interval [a,b]. Perhatikan bahwa semakin kecil subinterval
partisi yang kita ambil, hasil penjumlahan Riemann ini akan semakin
mendekati nilai luas daerah yang kita inginkan. Apabila kita

mengambil limit dari norma partisi mendekati nol, maka kita akan
mendapatkan luas daerah tersebut.

Secara cermat, definisi integral tertentu sebagai limit dari


penjumlahan Riemann adalah:

Diberikan (x) sebagai fungsi yang terdefinisikan pada interval tertutup


[a,b]. Kita katakan bahwa bilangan I adalah integral tertentu di
sepanjang [a,b] dan bahwa I adalah limit dari penjumlahan Riemann

apabila kondisi berikut dipenuhi: Untuk setiap bilangan


> 0 apapun terdapat sebuah bilangan > 0 yang berkorespondensi
dengannya sedemikian rupanya untuk setiap partisi

di sepanjang [a,b] dengan dan pilihan ti


apapun pada [xk - 1, ti], kita dapatkan

5
Secara matematis dapat kita tuliskan:

Apabila tiap-tiap partisi mempunyai sejumlah n subinterval yang


sama, maka lebar x = (b-a)/n, sehingga persamaan di atas dapat
pula kita tulis sebagai:

Limit ini selalu diambil ketika norma partisi mendekati nol dan jumlah
subinterval yang ada mendekati tak terhingga banyaknya.

Sebagai contohnya, apabila kita hendak menghitung integral tertentu

, yakni mencari luas daerah A dibawah kurva y = x pada

interval [0,b], b>0, maka perhitungan integral tertentu sebagai


limit dari penjumlahan

Riemannnya adalah

Pemilihan partisi ataupun titik ti secara sembarang akan


menghasilkan nilai yang sama sepanjang norma partisi tersebut
mendekati nol. Apabila kita memilih partisi P membagi-bagi interval

6
[0,b] menjadi n subinterval yang berlebar sama x = (b - 0)/n = b/n
dan titik t'i yang dipilih adalah titik akhir kiri setiap subinterval, partisi
yang kita dapatkan adalah:

dan , sehingga:

Seiring dengan n mendekati tak terhingga dan norma partisi

mendekati 0, maka didapatkan:

Contoh soal Integral Tertentu :

1.

7
2.

3. Integral Parsial
Integral parsial menggunakan rumus sebagai berikut:

Contoh soal:

Cari nilai dari:

Gunakan rumus di atas

Contoh soal Integral Parsial :

1. Cari nilai dari:

8
Akan diperoleh dua persamaan yaitu dan
Dengan menyelesaikan kedua persamaan akan diperoleh hasil

9
2.

4. Integral
dengan Metode Substitusi
Dalam pengintegralan kita
sering kesulitan karena masalah
fungsi, misalkan adanya pangkat yang
tinggi, bentuk akar, serta
fungsi- fungi trigonometri. Untuk
itu maka digunakan penggantian, atau disebut substitusi.
karena itulah pada langkah
ini dilakukan pemisalan.
Contoh :

dari bentuk ini yang kita lakukan adalah dengan memisalkan


misal y = 3x - 4
maka

sehingga

Jadi, bentuk integral menjadi

Contoh soal Integral dengan Metode Substitusi :

10
1.
misal :
y = x2 + 6
maka

sehingga

Jadi :

2.
Jawab :
Misal y = x2 + 8
maka

Sehingga

Maka

11
BAB III
KESIMPULAN

Integral Tak Tentu suatu operator Anti Turunan Fungsi


Integral Tentu sebagai Limit Jumlah Riemann yang mendeskripsikan jumlah dari
luaspersegi panjang-persegi panjang.
Teorema Dasar Kalkulus memberikan kemudahan dalam menghitung Integral
Tentu
Beberapa sifat Integral Tentu antaranya : sifat linear, sifat
penambahan selang dan sifatsimetri.
Beberapa teknik-teknik pengintegralan untuk menghitung Intagral Tak
Tentu/Integral Tentu antaranya : teknik subtitusi, teknik parsial, teknik
Integrasi.
Integral Tentu dapat digunakan untuk mencari Luas Daerah.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://web-matematika.blogspot.com/2010/08/integral-tak-tentu.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Integral

http://id.wikipedia.org/wiki/Kalkulus

http://oemahmatematika.com/kalkulus/integral-fungsi-vektor

13

Anda mungkin juga menyukai