Anda di halaman 1dari 4

Chapter 5 Theoretical Framework and Hypothesis Development

THEORETICAL FRAMEWORK AND HYPOTHESIS DEVELOPMENT

Kebutuhan Kerangka Kerja Teoritis


Kerangka kerja teoritis mewakili kepercayaan dan bagaimana kepastian
suatu fenomena (atau variabel atau konsep) yang berhubungan satu
sama lain (model) dan sebuah penjelasan mengapa percaya bahwa
variabel-variabel tersebut terasosiasi satu sama lain (teori).

Proses dalam membangun kerangka kerja teoritis termasuk:

1. Memperkenalkan definisi-definisi dari konsep atau variabel


dalam model.
2. Mengembangkan sebuah model konseptual yang menyediakan
penggambaran deskriptif dari teori.
3. Hadir dengan teori yang menyediakan penjelasan hubungan
antara variabel-variabel dalam model.

Variabel
Sebuah variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan nilai. Nilai
dapat berbeda pada waktu yang bervariasi untuk sebuah objek atau
orang, atau pada waktu yang sama untuk objek yang berbeda atau
orang.

Variabel Dependen
Variabel dependen (yang bergantung) adalah variabel dari
kertertarikan (kepentingan) utama peneliti. Tujuan peneliti adalah
untuk memahami dan mendeskripsikan variabel dependen, atau
untuk menjelaskan keragamannya, atau untuk memprediksikan.
Variabel Independen
Secara umum diduga bahwa variabel independen adalah salah satu
yang mempengaruhi variabel dependen dalam hal yang positif atau
negatif.
Variabel Moderat
Variabel moderat adalah variabel yang memiliki efek kontingen
(tidak pasti) pada hubungan variabel independen variabel
dependen.
Variabel Mediasi
Variabel mediasi (atau variabel intervensi) adalah variabel yang
muncul antara waktu variabel independen mulai beroperasi untuk
mempengaruhi variabel dependen dan waktu akibatnya mulai
dirasakan.

Sufenny Wijaya Oei A31112262


Chapter 5 Theoretical Framework and Hypothesis Development

Kerangka Kerja Teoritis

Kerangka kerja teoritis merupakan fondasi di mana seluruh proyek


penelitian deduktif didasarkan.

Komponen Kerangka Kerja Teoritis

Ada tiga fitur dasar yang harus tergabung dalam setiap kerangka kerja
teoritis:

1. Variabel-variabel yang relevan terhadap studi harus diartikan


dengan jelas.
2. Model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara
variabel-variabel dalam sebuah model harus ditentukan.
3. Harus ada penjelasan yang jelas mengenai mengapa
diperkirakan hubungan tersebut ada.

Pengembangan Hipotesis

Definisi Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan sementara tetapi dapat
diuji yang memprediksikan apa yang diharapkan untuk ditemukan
dalam data empiris

Pernyataan Hipotesis: Format


Pernyataan jika-maka
Contohnya:
Karyawan yang lebih sehat akan lebih sedikit mengambil cuti sakit.
Jika karyawan lebih sehat, maka mereka akan lebih sedikit
mengambil cuti sakit.

Hipotesis Terarah dan Tidak Terarah


Hipotesis dapat dikatakan terarah apabila arahan dari hubungan antara
variabel (positif/negatif) diindikasikan.
Contoh:
Semakin besar stres yang dialami dalam pekerjaan, semakin
rendah kepuasan kerja karyawan.
Wanita lebih termotivasi dibandingkan laki-laki.

Sedangkan, hipotesis yang tidak terarah yang melakukan dalil sebuah


hubungan atau perbedaan,tetapi tidak mengindikasikan arahan dari
hubungan atau perbedaan tersebut.

Sufenny Wijaya Oei A31112262


Chapter 5 Theoretical Framework and Hypothesis Development

Contoh:
Terdapat sebuah hubungan antara umur dan kepuasan kerja.
Terdapat perbedaan antara nilai etika kerja karyawan Amerika dan
Asia.

Null dan Hipotesis Alternatif


Hipotesis null adalah sebuah hipotesis yang disediakan untuk ditolak
dengan tujuan untuk mendukung hipotesis alternatif.
Langkah-langkah yang diikuti dalam pengujian hipotesis adalah:

1. Menyatakan hipotesis null dan alternatif.


2. Memilih uji statistikal yang sesuaibergantung pada data yang
dikumpulkan parametrik atau non-parametrik.
3. Menentukan tingkat signifikan yang diinginkan.
4. Melihat apabila hasil output dari analisis komputer
mengindikasikan bahwa level signifikan telah tercapai.

Pengujian Hipotesis dengan Penelitian Kualitatif: Analisis


Kasus Negatif

Hipotesis dapat diuji dengan data kualitatif. Sebagai contoh, setelah


wawancara yang panjang, seorang peneliti telah mengembangkan
kerangka kerja teoritis bahwa praktik tak pantas oleh karyawan adalah
sebuah fungsi dari ketidakmampuan untuk menentukan antara benar
dan salah, atau kebutuhan untuk uang lebih, praktik organisasi yang
tidak berbeda. Untuk menguji hipotesis bahwa ketiga faktor tersebut
merupakan faktor primer yang mempengaruhi praktik-praktik tak
pantas, peneliti harus mencari data membuktikan hipotesis.

Implikasi Manajerial

Pada hubungan ini, hal ini menjadi mudah untuk mengikuti


perkembangan penelitiand dari tingkat awal, ketika manajer
mengetahui ruang lingkup permasalahan, pengumpulan data
pendahuluan (termasuk tinjauan pustaka), pengembangan kerangka

Sufenny Wijaya Oei A31112262


Chapter 5 Theoretical Framework and Hypothesis Development

kerja teoritis berdasarkan tinjauan pustaka dan dipandu oleh


pengalaman dan intuisi, formulasi hipotesis untuk pengujian.

Pengetahuan mengenai bagaimana dan untuk tujuan apa kerangka


kerja teoritis dikembangkan dan hipotesis dihasilkan memungkinkan
manajer menjadi penilai yang cerdas dari laporan penelitian yang
disampaikan konsultan.

Sufenny Wijaya Oei A31112262

Anda mungkin juga menyukai