Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I
ATURAN PROJECT PROFESIONAL
A. Latar Belakang

Pertumbuhan pembangunan di segala bidang yang pesat terutama


industri dan pemukiman sangat berpengaruh negative terhadap
pengembangan sektor pertanian khususnya produksi padi, karena
menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian khususnya lahan sawah
menjadi lahan non pertanian atau non sawah yang dapat mengancam
ketahanan pangan nasional. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka
upaya untuk memperluas baku lahan pertanian menjadi sangat penting
dengan memanfaatkan dan mengelola sumberdaya lahan dan air yang ada.

Melihat pentingnya peranan ketersediaan sumberdaya lahan dan air dalam


pembangunan pertanian, maka pemerintah melalui Perpres No. 24 tahun
2010 dan ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pertanian No.
61/Permentan/OT.140/10/2010, telah menetapkan pembentukan institusi
yang menangani pengelolaan sumber daya lahan dan air yaitu Direktorat
Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian yang salah satu tugasnya adalah
melaksanakan perluasan areal tanaman pangan. Mengingat potensi lahan
yang tersedia cukup luas, maka masih sangat dimungkinkan untuk
melaksanakan kegiatan perluasan areal tanaman pangan dengan menambah
luasan/ baku lahan, melalui kegiatan perluasan areal tanaman pangan
yangsering disebut dengan perluasan sawah. Kegiatan perluasan sawah
secara teknis dimulai dari identifikasi calon petani dan calon lokasi,
Survei/Investigasi dan Desain (SID), penetapan lokasi sampai dengan
pelaksanaan konstruksi perluasan sawah dan pemanfaatannya.

Peningkatan produksi padi melalui perluasan sawah masih


dimungkinkan, karena potensi lahan yang sesuai untuk perluasan sawah
cukup luas. Sebelum melaksanakan kegiatan perluasan sawah, terlebih
dahulu diperlukan upaya mengetahui kelayakan potensi lahan hasil
identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi (CP/CL) untuk dijadikan sawah
baru dengan melakukan survey dan investigasi calon lokasi serta pembuatan
desain terhadap lokasi yang layak untuk dijadikan sawah baru.4
Merencanakan bentuk hamparan petak-petak lahan usahatani perbidang
1
2

pemilikan sesuai dengan topografi wilayah, batas pemilikan dan usulan


petani.
B. TUJUAN DAN SASARAN PROJECT PROFESIONAL
1. Tujuan Project Profesional
Adapun tujuan dari Project Propasl ini sebagai berikut:
a. Menambah pengalaman kerja
b. Untuk mengetahui proses sampai pada tahap melahirkan sebuah
produk rencana tata ruang
c. Mengembangkan dan mengaplikasikannya teori-teori yang didapat
dibangku perkuliahan dan mengaplikasikannya didalam proses
pengembangan pembangunan kota.
2. Sasaran Project Profesional
Sasaran yang akan dicapai dalam pelaksanaan Project Proposal
(PP) ini adalah sebagai media transformasi dengan penerapan teori atau
materi praktis dibangku kuliah dimana pelaksanaannya ada dilapangan
serta memupuk kerja sama antara institusi tempat Project Profesional
(ITPP) dengan Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas
Bosowa Makassar sebagi salah satu proses yang berlanjut.
C. SYARAT DAN PROSEDUR PROJECT PROFESIONAL
1. Syarat Mengambil Project Profesional
Mahasiswa yang dinyatakan telah bersyarat untuk melakukan Project
Profesional adalah mahasiswa yang telah melulusi mata kuliah Studio
Perencanaan Kota dan Studio Perencanaan Wilayah, memiliki IPK
>=2,5 dan telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 130 SKS,
memprogramkan mata kuliah Project Proposal sebagimana tercantum di
dalam KRS di konsultasikan dengan pembimbing maupun ketua jurusan.
2. Prosedur Pelaksanaan Project Profesional
Adapun prosedur pelaksanaan Project Propisal sebagai berikut:
a. Memprogramkan mata kuliah Project Proposal dalam KRS semester
berjalan
b. Mendaftar dijurusan selaku peserta PP, jurusan akan memeriksa apakah
mahsiswa bersangkutan telah memenuhi syarat untuk melaksanakan PP
c. Meminta surat engantar untuk mencapai instansi temapt Project
Profesional (SPP-01)
d. Menghubungi dan membawa SPP-01 beserta lampiran pedoman
pelaksanaa Project Proposal pada instansi tempat Project Profesional
3

(ITPP) yang ditanda tangani oleh coordinator PP dan diketahui oleh kutua
jurusan.
e. Jika instansi tempat Project Profesional bersedia menerima mahasiswa
untuk PP, maka instansi tempat Project Profesional tersebut harus menulis
surat keterangan (SPP-02) kepada Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
yang ditanda tangani oleh pimpinan/ direktur atau yang bertanggung jawab
pelaksanaan kegiatan tersebut berisi pernyataan tentang:
1) Kesediaan menerima mahasiswa PP
2) Nama pekrjaan yang akan ditugaskan dan lamanya
3) Nama Pembina Project Profesional di instansi tempat Project
Profesional yang membawahi pekerjaan yang akan ditugaskan kepada
praktikan.
f. Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Cq. Koordinator Project
Profesional akan menilai SPP-02 tersebut, apakah memenuhi kualifikasi
sebagai instansi tempat Project Profesional sesuai dengan materi yang
dikerja praktikan, maka diterbitkan Surat Mulai Kerja Praktek (SPP-03)
untuk menetapkan waktu mahasiswa melaksanakan Project Profesional.
g. Bila mana Project Profesional tersebut telah dinyatakan sesuai maka
instansi tempat Project Profesional selama waktu yang ditentukan, maka
harus membuat surat keterangan sesuai Project Profesional (SPP-04) yang
didalamnya mencantumkan nilai mahasiswa selama melakukan Project
Profesional.

D. Penilaian Project Profesional


Berdasarkan pemantaun jurusan, maka terdapat 3 (tiga) ITTP yang
memungkinkan, yaitu:
a. ITTP pemberi kerja (bouwbear), berupa instansi pemerintahan
(BAPPEDA, DTK,/ DINAS TATA RUANG atau instansi yang sejenis atau
instansi swasta).
b. Kedudukan praktikan dapat sebagai sistem perencanaan pada pekerjaan
perencanaan pembangunan perumahan, asistensi pengawas mutu pekerjaan
perencanaan.
4

c. ITTP konsultan perencanaan yang sedang melakukan kegiatan


perencanaan dalam lingkup materi PP diatas. Kedudukan praktikan adalah
sebagai asisten perencanaan.
d. ITTP pelaksana (developer, konsultan yang sedang melakukan kegiatan
pembangunan yang sedang produk tata ruang).
Berdasarkan 3 (tiga) alternatif tersebut diatas, maka praktikan memilih ITTP
pemberi kerja yaitu berupa ITTP perencanaan pada Universitas Hasanuddin
adalah salah satu perusahaan dalam bidang perencanaan tata ruang yang
Sudah Lama terlibat dalam pekerjaan produk perencanaan wilayah dan kota.
E. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dari laporan Project Profesional ini terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
Bab I berisi latar belakang PP, Tujuan dan Sasaran Project
Profesional,
Syarat dan prosedur Project Profesional, Instansi tempat kerja, dan
sistematika penyusunan

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI TEMPAT KERJA


Bab ini berisi gambaran umum (profil) instansi, sistem kerja
internal dan hal-hal yang lebih menjelaskan permasalahan yang
akan dibahas pada obyek yang diteliti sesuai dengan bidang
pekerjaan berlangsung.
BAB III GAMBARAN UMUM PROYEK
Bab ini berisi gambaran umum kegiatan proyek, meliputi latar
belakang proyek, permasalahan, tujuan dan sasaran proyek,
lingkup kegiatan dan selanjutnya dapat disesuaikan kegiatan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat hasil implementasi data-data/ fakta lapangan baik
data primer maupun sekunder dan bagaimana pemecahan
permasalahannya dengan mencakup rencana (disesuaikan dengan
kegiatan/ proyek).
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan (rangkuman keselurahan isi yang sudah
dibahas), saran (saran perluasan, pengembangan, pendalaman,
pengkajian ulang) bagi mahasiswa yang melaksanakan Project
5

Profesional sehingga kedepan mahasiswa yang lain dapat


mempelajari pengalaman-pengalaman sebelumnya.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai