KOMUNIKASI BISNIS
Oleh:
Birky Yosua Kumesan
16061102156
B. Perumusan Masalah
Berikut daftar pertanyaan yang merupakan dasar dari pembuatan
makalah ini:
C. Tujuan
Makalah ini berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan penulis atas dasar buku-buku
dan sumber-sumber lain yang penulis gunakan sebagai referensi.
BAB II
KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA
2. Face-Negotiation Theory.
Teori yang dipublikasikan Stella Ting-Toomey ini membantu
menjelaskan perbedaan perbedaan budaya dalam merespon konflik.
Ting-Toomey berasumsi bahwa orang-orang dalam setiap budaya akan
selalu negotiating face. Istilah itu adalah metaphor citra diri publik kita,
cara kita menginginkan orang lain melihat dan memperlakukan diri kita.
Face work merujuk pada pesan verbal dan non verbal yang membantu
menjaga dan menyimpan rasa malu (face loss), dan menegakkan muka
terhormat. Identitas kita dapat selalu dipertanyakan, dan kecemasan dan
ketidakpastian yang digerakkan oleh konflik yang membuat kita tidak
berdaya/harus terima. Postulat teori ini adalah face work orang-orang dari
budaya individu akan berbeda dengan budaya kolektivis. Ketika face work
adalah berbeda, gaya penangan konflik juga beragam.
Terdapat tiga perbedaan penting diantara budaya individulis dan
budaya kolektivis. Perbedaan-perbedaan itu adalah dalam cara
mendefinisikan: diri; tujuan-tujuan; dan kewajiban.
konsep Budaya individualis Budaya kolektivis
Diri Sebagai dirinya Sebagai bagian
sendiri kelompok
Tujuan Tujuan diperuntukan Tujuan diperuntukan
kepada pencapaian kepada pencapaian
kebutuhan diri. kebutuhan kelompok
Kewajiban Melayani diri sendiri Melayani
kelompok/orang lain.
b. Fungsi Sosial
Dalam fungsi sosial terdapat beberapa fungsi sebagai berikut :
1. Pengawasan
Funsi sosial yang pertama adalah pengawasan. Praktek komunikasi
antarbudaya di antara komunikator dan komunikan yang berbada
kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Dalam setiap proses komunikasi
antarbudaya fungsi ini bermanfaat untuk menginformasikan
"perkembangan" tentang lingkungan. Fungsi ini lebih banyak dilakukan
oleh media massa yang menyebarlusakan secara rutin perkembangan
peristiwa yang terjadi disekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi dalam
sebuah konteks kebudayaan yang berbeda.
2. Menjembatani
Dalam proses komunikasi antarbudaya, maka fungsi komunikasi yang
dilakukan antara dua orang yang berbeda budaya itu merupakan
jembatan atas perbedaan di antara mereka. Fungsi menjembatani itu
dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan, keduanya
saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga
menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan pula oleh pelbagai
konteks komunikasi termasuk komunikasi massa.
3. Sosialisasi Nilai
Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan
memperkenalkan nilai-nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada
masyarakat lain.
4. Menghibur
Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi
antarbudaya.
6. Emosi (Emotional)
Hal ini berkaitan dengan emosi atau perasaan pribadi dari pendengar.
Apabila emosi pendengar sedang buruk maka hambatan komunikasi yang
terjadi akan semakin besar dan sulit untuk dilalui.
7. Bahasa (Linguistic)
Hambatan komunikasi yang berikut ini terjadi apabila pengirim pesan
(sender)dan penerima pesan (receiver) menggunakan bahasa yang
berbeda atau penggunaan kata-kata yang tidak dimengerti oleh penerima
pesan.
8. Nonverbal
Hambatan nonverbal adalah hambatan komunikasi yang tidak
berbentuk kata-kata tetapi dapat menjadi hambatan komunikasi.
Contohnya adalah wajah marah yang dibuat oleh penerima pesan
(receiver) ketika pengirim pesan (sender) melakukan komunikasi. Wajah
marah yang dibuat tersebut dapat menjadi penghambat komunikasi
karena mungkin saja pengirim pesan akan merasa tidak maksimal atau
takut untuk mengirimkan pesan kepada penerima pesan.
9. Kompetisi (Competition)
Hambatan semacam ini muncul apabila penerima pesan sedang
melakukan kegiatan lain sambil mendengarkan. Contohnya adalah
menerima telepon selular sambil menyetir, karena melakukan 2 (dua)
kegiatan sekaligus maka penerima pesan tidak akan mendengarkan pesan
yang disampaikan melalui telepon selularnya secara maksimal.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Perbedaan persepsi antara komunikator dengan komunikan. Komunikasi
antar budaya mengandung isi dan relasi antar pribadi. Gaya personal
mempengaruhi komunikasi antar pribadi. Tujuan komunikasi antar budaya
mengurangi ketidakpastian. Komunikasi berpusat pada kebudayaan.
Tujuan komunikasi antar budaya adalah efektifitas antar budaya
DAFTAR PUSTAKA