PENDAHULUAN
Di dalam menghadapi kasus kriminal yang melibatkan pemakaian senjata api sebagai
alat yang dimaksudkan untuk melukai atau mematikan seseorang, maka dokter sebagai orang
yang melakukan pemeriksaan khususnya atas diri korban, perlu secara hati-hati cermat dan
teliti di dalam menafsirkan hasil yang didapatnya, oleh karena pemakaian senjata api untuk
maksud membunuh atau melukai membawa implikasi yang luas, tidak jarang menimbulkan
Untuk dapat menjelaskan tugas dan fungsi sebagai pemeriksa maka dokter harus
menjelaskan berbagai hal, diantaranya : apakah luka tersebut memang luka tembak, yang
mana luka tembak masuk dan yang mana yang keluar, jenis senjata yang dipakai, jarak
tembak, arah tembakan, perkiraan posisi korban sewaktu ditembak, berapa kali korban
Luka tembak merupakan penyebab kematian akibat kejahatan yang paling umum di
Amerika Serikat. Luka tembak paling umum dijumpai sebagai penyebab kematian adalah
akibat pembunuhan dan di beberapa daerah bagiannya adalah akibat bunuh diri. Di Amerika
Serikat pertahunnya diperkirakan terdapat sekitar 70.000 jiwa korban luka tembak dengan
kasus kematian sekitar 30.000 jiwa.Biaya medis, legal, dan emosional akibat kejahatan
tersebut menjadi suatu beban berat bagi rumah sakit, sistem peradilan, keluarga, dan
masyarakat pada umumnya. Evaluasi mengenai luka tersebut memerlukan latihan khusus dan
keahlian baik oleh seorang dokter yang menangani bagian kegawatdaruratan korban luka
yang beralur, sedangkan senjata api dengan laras panjang dan senjata yang biasa dipakai
untuk olahraga berburu yang larasnya tidak beralur, jarang dipakai untuk maksud-maksud
kriminal.1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Luka tembak adalah luka yang disebabkan oleh penetrasi anak peluru kedalam tubuh
yang diproyeksikan lewat senjata api atau persentuhan peluru dengan tubuh.
melampaui daya renggang kulit dan kulit akan robek. Akibat adanya rifling dari laras maka
anak peluru bergerak berputar dan ini tidak hanya menyebabkan lubang luka tembak masuk
berbentuk bulat, tetapi juga menimbulkan suatu gelang kontusi/lecet di sekitar lubang luka.
Pada waktu anak peluru melewati luka, diameter luka lebih besar dari diameter anak peluru.
Karena elastisitas kulit, maka sesudah anak peluru lewat kulit akan mengkerut, sehingga
Pada luka tembak terjadi efek perlambatan yang disebabkan pada trauma mekanik
seperti pukulan, tusukan, atau tendangan, hal ini terjadi akibat adanya transfer energi dari luar
menuju jaringan. Kerusakan yang terjadi pada jaringan tergantung pada absorpsi energi
kinetiknya yang juga akan menghamburkan panas, suara serta gangguan mekanik yang
lainnya. Energi kinetik ini akan mengakibatkan daya dorong peluru ke suatu jaringan
sehingga terjadi laserasi, kerusakan sekunder terjadi bila terdapat rupture pembuluh darah
atau struktur lainnya dan terjadi luka yang sedikit lebih besar dari diameter peluru.3,4,5
Jika kecepatan melebihi kecepatan udara, lintasan dari peluru yang menembus
jaringan akan terjadi gelombang tekanan yang mengkompresi jika terjadi pada jaringan
seperti otak, hati ataupun otot akan mengakibatkan kerusakan dengan adanya zona-zona
disekitar luka. Dengan adanya lesatan peluru dengan kecepatan tinggi akan membentuk
rongga disebabkan gerakan sentrifugal pada peluru sampai keluar dari jaringan dan diameter
rongga ini lebih besar dari diameter peluru, dan rongga ini akan mengecil sesaat setelah
peluru berhenti, dengan ukuran luka tetap sama. Organ dengan konsistensi yang padat tingkat
kerusakan lebih tinggi daripada organ berongga. Efek luka juga berhubungan dengan gaya
gravitasi. Pada pemeriksaan harus dipikirkan adanya kerusakan sekunder seperti infark atau
infeksi.3,4,5
Luka tembak masuk umumnya berbentuk bulat apabila peluru mengenai kulit
posisinya tegak lurus, kecuali apabila ada tulang tebal dibawah kulit atau pada luka luka
tembak kontak. Pada keadaan ini tulang akan menghalangi masuknya gas-gas sehingga gas
akan berbalik keluar dan menyebabkan robekan pada kulit sekitar lubang.4
Pada tembakan tegak lurus akan terdapat suatu gelang kontusi yang rata sekitar
lubang luka, sedangkan pada tembakan miring maka lubang luka tembak masuk mungkin
bulat atau oval tetapi konfigurasi dari gelang kontusinya berbeda. Gelang kontusinya akan
berbentuk oval dengan bagian yang tebal menunjukkan arah datangnya peluru, sebab peluru
Seringkali luka tembak masuk akan menunjukkan bercak keabuan ditepinya yang
disebabkan karena jelaga dari laras dan dari anak peluru yang terusapkan pada waktu peluru
menembus kulit. Gelang dari jelaga ini disebut Grease mark atau Grease ring, ini harus
dibedakan dengan kotoran akibat api, asap atau mesiu. Gelang jelaga ini lebih sering
ditemukan pada anak peluru dari timah, jarang pada anak peluru bermantel.
Gambar 1.
Patofisiologi luka
tembak6
2. Sekali peluru menembus tubuh, pilin yang diakibatkan oleh alur pilin tidak memadai
Olengannya adalah sudut antara jalur proyeksi dan poros membujur dari
peluru.
jalurnya cukup panjang, olengannya akan mencapai 90, jadi menonjolkan sisi
c. Kalau peluru terus meluncur, maka akan terjadi putaran balik 180 dan
menembak seseorang pada dada, pada saat mempertahankan diri anda dari serangan yang
bersifat fatal, adalah penting untuk membedakan luka masuk dari luka keluar. Dalam hukum
kriminal, membedakan secara tepat, antara kedua hal tersebut, berarti dapat membedakan
antara tuntutan pembunuhan tingkat pertama dan kemungkinan hukuman mati atau tindakan
mempertahankan diri dan tidak ada tuntutan. Untungnya, aplikasi dari beberapa konsep dasar
biasanya akan memperbolehkan diferensiasi akurasi dari luka masuk dan luka keluar.6
Ciri luka masuk biasanya dalam bentuk yang berentetan dengan abrasi tepi
yang melingkar di sekeliling defek yang dihasilkan oleh peluru. Abrasi tepi tersebut
berupa goresan atau lecet pada kulit yang disebabkan oleh peluru ketika menekan
masuk ke dalam tubuh. Abrasi tepi dapat bersifat konsentris ataupun eksentris. Ketika
ujung peluru melakukan penetrasi ke dalam kulit, maka hal tersebut akan
menghasilkan abrasi tepi yang konsentris, yaitu goresan pada kulit berbentuk cincin
dengan ketebalan yang sama, oleh karena peluru masuk secara tegak lurus terhadap
kulit. Ketika ujung peluru melakukan penetrasi pada kulit dengan membentuk sudut,
maka hal ini akan menghasilkan abrasi tapi yang eksentris, yaitu bentuk cincin yang
lebih tebal pada satu area. Area yang tebal dari abrasi tepi yang eksentris
mengindikasikan arah datangnya peluru. Sebagai tambahan, semakin tebal abrasi tepi,
Luka masuk yang tidak khas berbentuk ireguler dan mungkin memiliki
sobekan pada tepi luka. Jenis luka masuk seperti ini biasanya terjadi ketika peluru
kehilangan putaran oleh karena menembak di dalam laras senjata. Bahkan dalam
kulit sehingga sering memberikan gambaran bentuk D pada luka. Luka masuk yang
tidak khas dapat disebabkan oleh senjata yang tidak berfungsi baik atau oleh karena
amunisi yang rusak, tetapi lebih sering dihasilkan dari peluru jenis Ricochets atau
peluru yang mengenai benda lain terlebih dulu, seperti jendela yang bergerak
otomatis, sebelum mengena tubuh. Kecepatan peluru terendam setelah mengena
media perantara, hal ini yang menyebabkan terbentuknya abrasi tepi yang tidak khas
pada luka tembak masuk, ketika peluru mengena kulit. Jenis lain dari luka masuk
yang tidak khas terjadi ketika mulut senjata api mengalami kontak langsung dengan
kulit diatas permukaan tulang, seperti pada tulang tengkorang atau sternum. Ketika
senjata ditembakkan, maka hal ini akan menghentikan gas secara langsung dari mulut
senjata ke dalam luka di sekitar peluru. Gas akan mengalami penetrasi ke dalam
jaringan subkutan, dimana gas tersebut meluas sehingga menyebabkan kulit di sekitar
luka tembak masuk menjadi meregang dan robek. Luka robek atau laserasi menyebar
dari bagian tengah dengan memberikan defek berbentuk stellata atau penampakan
a) Luka tembak masuk jarak jauh. Luka tembak masuk ini dibentuk oleh
b) Luka tembak masuk jarak dekat. Luka tembak masuk ini dibentuk oleh
komponen anak peluru dan butir-butir mesin yang tidak habis terbakar.
c) Luka tembak masuk jarak sangat dekat atau menempel dengan kulit. Dibentuk
oleh komponen anak peluru, butir mesiu, jelaga, dan panas api.
Pada saat seseorang melepaskan tembakan dan kebetulan mengenai sasaran yaitu tubuh
korban, maka pada tubuh korban, maka pada tubuh korban tersebut akan didapatkan
perubahan yang diakibatkan oleh berbagai unsur atau komponen yang keluar dari laras
Ketika luka tembak mengenai tubuh, dapat menghasilkan luka tembak keluar.
Ketika senjata caliber kecil mengenai tubuh, energi sisa pada tiap peluru biasanya
tidak cukup untuk menembus. Luka pada ekstremitas, leher dan kepala akan mudah
untuk dilalui. Jarak juga dapat mempengaruhi efek luka tembak keluar.
Peluru yang berhasil melewati tubuh akan keluar dan menghasilkan luka
tembak keluar. Biasanya karakteristik luka berbeda dengan luka tembak masuk.
Bentuknya tidak sirkular melainkan bervariasi dari seperti celah (slitlike), seperti
bintang, iregular, atau berjarak (gaping). Bentuk luka tembak keluar tidak dapat
diprediksi.
a) Anak peluru terpental dari dalam tubuh sehingga keluar dari tempatnya masuk
c) Anak peluru hancur dalam tubuh, sehingga keluar tidak dalam 1 kesatuan
melainkan dalam potongan-potongan kecil. Jika memiliki jaket, maka jaket dapat
d) Anak peluru yang mengenai tulang atau tulang rawan, dapat membuat fragmen
e) Anak peluru yang melewati kulit yang tidak ditopang oleh struktur anatomi
apapun akan membuat kulit tersebut koyak, hal ini sedikit berhubungan dengan
Luka tembak keluar akan menghasilkan gambaran acak atau tidak teratur,
tergantung pada struktur anatominya serta tulang dan jaringannya, khasnya bergerigi,
laserasi yang tidak teratur dengan sisi luar yang membuka dan kemungkinan fraktur.
Luka tembak pada dada dan perut selalu sulit keluar karena adanya hambatan yang
cukup besar. Tidak adanya penahan pada kulit akan menyebabkan anak peluru
mengoyak kulit pada saat keluar. Dalam beberapa keadaan dimana kulit memiliki
penahan, maka bentuk luka tembak sirkular atau mendekati sirkular yang
pakaian, pada posisi bagian tubuh tertentu seperti pakaian yang ketat, bagian ikat
pinggang dari celana panjang, celana pendek, atau celana dalam, bra, kerah baju, dan
dasi. Luka jenis sama juga terjadi karena bagian tangan menahan tempat keluar anak
peluru kemudian posisi pasien tiduran, duduk, atau menempel pada objek yang keras.
Tidak semua anak peluru dapat keluar dari tubuh. Terdapat banyak tulang dan
jaringan padat yang dapat menghalangi lewatnya peluru. Peluru jarang dapat
dihentikan oleh tulang, terutama tulang-tulang yang tipis seperti skapula dan ileum
atau bagian tipis dari tengkorak. Kebanyakan anak peluru masuk kedalam tubuh dan
menghabiskan energi kinetiknya di kulit. Kulit adalah penghalang kedua yang paling
menghalangi lewatnya anak peluru. Anak peluru yang mengenai lokasi yang tidak
biasa dapat menyebabkan luka dan kematian tetapi luka tembak masuk akan sangat
sulit ditemukan. Contohnya telinga, cuping hidung, mulut, ketiak, vagina, dan rektum.
10
Perbedaan antara luka tembak masuk dengan luka tembak keluar 11,12
Luka tembak masuk Luka tembak keluar
3. Ukurannya kucil, karena peluru menembusUkurannya lebih besar dan lebih tidak
kulit seperti bor dengan kecepatan tinggi teratur dibandingkan luka tembak masuk,
bentuknya
Bisa tampak warna merah terang akibatTidak ada
Luka tembak pada tulang, khususnya tulang pipih akan menunjukkan kelainan
yang khas, sehingga walaupun pada korban telah mengalami pembusukan masih
tetap akan dapat dikenali dari bagian sebelah mana peluru masuk dan pada bagian
mana pula peluru tersebut keluar. Luka tembak pada kepala merupakan contoh yang
kecil dibandingkan dengan lubang pada tabula interna, sehingga membentuk corong
- Pada tempat keluarnya peluru, lubang yang terjadi pada tabula interna akan lebih
kecil bila dibandingkan dengan lubang pada tabula eksterna, sehingga membentuk
- Pada luka tembak tempel dapat dijumpai pengotoran bewarna hitam yang
ditimbulkan oleh butir-butir mesiu yang tidak terbakar atau sebagian terbakar, yang
menempel pada tepi lubang yang terbentuk pada tengkorak atau tulang.
Kepentingan medikolegal deskripsi yang adekuat dari luka senjata api bergantung
pada besarnya potensi seorang korban meninggal. Jika korban masih hidup, deskripsi singkat
dan tidak terlalu detail. Dokter mempunyai tenggung jawab yang utama untuk memberikan
dari merawat pasien bagi dokter. Penggambaran luka secara detail akan dilakukan nanti,
setelah semua kondisi gawat darurat dapat disingkirkan. Oleh karena singkatnya waktu yang
1. Lokasi luka
3. Lingkaran abrasi
8. Titik hitam atau tanda penyembuhan akibat bedah pengeluaran benda asing dan
susunannya
Pada korban mati, tidak ada tuntutan dalam mengatasi gawat darurat. Meskipun
demikian, tubuhnya dapat saja sudah mengalami perubahan akibat penanganan gawat darurat
dari pihak lain. Sebagai tambahan, tubuh bisa berubah akibat perlakuan orang-orang yang
mempersiapkan tubuhnya untuk dikirimkan kepada pihak yang bertanggung jawab untuk
menerimanya. Di lain pihak, tubuh mungkin sudah dibersihkan, bahkan sudah disiapkan
untuk penguburan, luka sudah ditutup dengan lilin atau material lain. Penting untuk
mengetahui siapa dan apa yang telah dikerjakannya terhadap tubuh korban, untuk mengetahui
gambaran luka.
a) Jarak Tembakan
Efek gas, bubuk mesiu, dan anak peluru terhadap target dapat digunakan
dalam keilmuan forensik untuk memperkirakan jarak target dari tembakan dilepaskan.
diri; membantu menilai ciri alami luka akibat kecelakaan. Meski kisaran jarak tembak
tidak dapat dinilai dengan ketajaman absolut, luka tembak dapat diklasifikasikan
tolakan anak peluru. Perkiraan kecepatan bisa dinilai dengan melakukan pemeriksaan
cartridge manufacturers range tables atau untuk lebih dapat menggunakan kronografi,
menguji ulang tembakan dengan menggunakan tipe senjata yang sama dan tipe
Keterangan :
b) Arah Tembakan
Penggunaan senjata tanpa alur, luka tembak dekat akan memperoleh informasi
tentang sudut tembakan karena adanya ilmu ukur, serta ada tidaknya kelim jelaga.
Luka tembak yang tepat akan membentuk lubang yang sirkuler serta perubahan warna
pada kulit, jika sudut penembakan olique akan mengakibatkan luka tembak berbentuk
ellips, panjang luka dihubungkan dengan pengurangan sudut tembak. Senapan akan
memproduksi lebih sedikit kotoran, kecuali jika jarak dekat. Petunjuk ini berguna
untuk pembanding dengan shotgun. Luka tembak yang disebabkan shotgun dengan
sudut oblique akan membentuk luka seperti anak tangga. Jaringan juga berperan serta
dipersulit oleh adanya pengotoran oleh darah, sehingga pemeriksaan tidak dapat
dilakukan dengan baik, akibat penafsiran atau kesimpulan mungkin sekali tidak tepat.
sebagai berikut: Luka tembak dibersihkan dengan hidrogen perokside (3% by volume).
Setelah 2-3 menit luka tersebut dicuci dengan air, untuk membersihkan busa yang
terjadi dan membersihkan darah. Dengan pemberian hidrogen perokside tadi, luka
tembak akan bersih, dan tampak jelas, sehingga diskripsi dari luka dapat dilakukan
dengan akurat. Selain secara makroskopik, yaitu dengan karakteristik pada luka
tembak masuk, tidak jarang diperlukan pemeriksaan khusus untuk menentukan secara
pasti bahwa luka tersebut luka tembak masuk; ini disebabkan oleh karena tidak
selamanya luka tembak masuk memperlihatkan ciri-ciri yang jelas. 1,11,12,13,14 Adapun
a. Pemeriksaan mikroskopik11,12,13
akibat trauma mekanis dan termis.Pada luka tembak tempel dan luka tembak jarak
inti sel,
- Distorsi dari sel epidermis di tepi luka yang dapat bercampur dengan butir-butir
mesiu.
- Akibat panas, jaringan kolagen menyatu dengan pewarnaan HE, akan lebih
- Tampak perdarahan yang masih baru dalam epidermis (kelainan ini paling
- Butir-butir mesiu tampak sebagai benda tidak beraturan, berwarna hitam atau
hitam kecoklatan
- Pada luka tembak tempel hard contact permukaan kulit sekitar luka tidak
terdapat butir-butir mesiu atau hanya sedikit sekali, butir-butir mesiu akan
- Pada luka tembak tempel soft contact butir-butir mesiu terdapat pada kulit
- Pada luka tembak jarak dekat, butir-butir mesiu terutama terdapat pada
b. Pemeriksaan Kimiawi11,12,13
Pada black gun powder dapat ditemukan kalium, karbon, nitrit, nitrat, sulfis,
sulfat, karbonat, tiosianat dan tiosulfat. ,Pada smokeles gun powder dapat
ditemukan nitrit dan selulosa nitrat. Pada senjata api yang modern, unsur kimia
yang dapat ditemukan ialah timah, barium, antimon, dan merkuri. Unsur-unsur
kimia yang berasal dari laras senjata dan dari peluru sendiri dapat di temukan
ialah timah, antimon, nikel, tembaga, bismut perak dan thalium. Pemeriksaan atas
luka. Pada pelaku penembakan, unsur-unsur tersebut dapat dideteksi pada tangan
c. Pemeriksaan radiologi11,12,13
memudahkan dalam mengetahui letak peluru dalam tubuh korban, demikian pula
bila ada partikel-partikel yang tertinggal. Pada tandem bullet injury dapat
ditemukan dua peluru walaupun luka tembak masuknya hanya satu. Bila pada
tubuh korban tampak banyak pellet tersebar, maka dapat dipastikan bahwa korban
ditembak dengan senjata jenis shoot gun , yang tidak beralur, dimana dalam satu
peluru terdiri dari berpuluh pellet. Bila pada tubuh korban tampak satu peluru,
maka korban ditembak oleh senjata jenis rifled. Pada keadaan dimana tubuh
korban telah membusuk lanjut atau telah rusak sedemikian rupa, sehingga
pemeriksaan sulit, maka dengan pemeriksaan radiologi ini akan dengan mudah
menentukan kasusnya, yaitu dengan ditemukannya anak peluru pada foto rongent.
Pemeriksaan korban luka tembak tidak lengkap tanpa pemeriksaan defek baju
yang dibuat oleh peluru. Pada tempat yang sesuai dengan luka tembak masuk:
- Bila ditembakkan dari jarak dekat atau jarak sangat dekat, dapt terlihat
pengotoran berwarna hitam yang disebabkan oleh butir-butir mesiu yang tidak
atau jaringan tubuh korban yang hancur dan terbawa keluar. Seperti otak atau
serpihan tulang.
- Tepi lubang pada pakaian tampak terangkat, hal ini menunjukkan bahwa
1. Jika peluru mengenai lapisan keras tulang atau organ, dimana akan dialihkan arah
Telah dikatakan bahwa, pada saat penembakan ada pada sudut yang benar dari
permukaan tubuh, bentuk dari luka akan simetrris dan lingkaran. Tembakan senjata api
dengan Sallow Cone akan melewati setiap bagian tubuh tapi pada bagian permukaan
tangensial tubuh. Posisi yang paling sering ditemukan kemungkinan pada samping dada,
dibawah axilla. Jika lengan dinaikkan tidak akan ikut terkena, sebaliknya akan terlihat
luka pada dinding dada, dan bagian sisi dalam lengan atas. Daerah lainnya adalah bagian
samping wajah, dimana jika terkena tembakan, bagian wajah tersebut akan terkoyak dan
Pada dada meskipun penetrasi tembakan minimal kerusakan berat pada pleura
dan paru dapat terjadi, dan kematian dapat terjadi karena hematoraks dengan atau tanpa
luka laserasi atau memar pada paru. Ketika bagian kepala terkena, menghancurkan
tulang tengkorak atau wajah dan dapat terjadi kerusakan intracranial, meskipun peluru
logam tidak menembus kranium. Senapan juga dapat menyebabkan luka tangensial.
DAFTAR PUSTAKA
1. Idries AM. 1997. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa
Aksara; p.131-168
Gunshot Wounds. [online July 29th 2012]. [cited 1993]. [41 screens]. Available at
http://www.dundee.ac.uk/forensicmedicine/notes/gunshot.pdf
3. Hueske E. 2006. Firearms and Tool Mark The Forensic Laboratory Handbooks, Practice
and Resource.
6. Sharma RK. Concise textbook of forensic medicine and toxicology 3rd edition. Global
7. James JP, Jones R, Karch SB dan Manlove J. Simpsons forensic medicine 13th edition.
8. Di Maio V.J.M. 2000. Gunshot Wounds Practical Aspects of Firearms, Ballistics, and
9. Dahlan, Sofyan. Ilmu Kedokteran Forensik : Pedoman bagi Dokter dan Penegak Hukum
10. PS, Indah, dkk. Gunshot Wound. [online Februari 29th 2012]. [cited 2005]. [13screens].
Available at http://www.freewebs.com/gunshot_wound/lukatembak.htm
11. Wongso, dkk. Bab I Pengantar dan Prinsip Pemeriksaan Kedokteran Forensik. [online
12. Anonim. Luka Tembak. [online April 6th 2012]. Available at http://www.ilmubedah.com
13. Prawira H, Novina J, dkk. Luka Tembak. [online April 6th 2012]. [screens 25]. Available
at http://yayanakhyar.files.wordpress.com/2009/05/luka-tembak-harri-pe-et-all-files-of-
drsmed-fk-ur.pdf
14. Anonim. Arti Klinis Luka Tembak. [online April 6th 2012]. Available at
http://www.scribd.com/doc/54671022/18/A-ARTI-KLINIS-LUKA-TEMBAK