Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ANALISIS E-MARKETING
Jalan Raden Saleh No.10 Karang Tengah Ciledug Tangerang merupakan buah
kerja keras yang dirintis oleh Praktek Bidan Hj.Dedeh Nuriyati Tahun 1980.
tahun 1985 melalui modifikasi rumah pribadi, Praktek Bidan Hj.Dedeh Nuriyati
pelayanan Rumah Bersalin Bhakti Asih, tahun 1993 mulai dilengkapi Klinik
Spesialis dan Klinik Umum 24 jam melalui izin Dinas Kesehatan Kota
Tangerang No.445/Mulkes/BP/158/II/00.
Klinik Spesialis Bhakti Asih memberikan perhatian khusus pada salah satu pilar
kebutuhan masyarakat Ciledug dan sekitarnya akan adanya Rumah sakit serta
melalui studi kelayakan, Yayasan Bhakti Asih sebagai suatu badan kepemilikan
dari KSRB Bhakti Asih mencoba menangkap peluang tersebut untuk pendirian
RSUU Bhakti Asih Ciledug Tangerang. Dengan berbekal izin pendirian Dinas
Saat ini RSU Bhakti Asih Ciledug Tangerang dioperasikan oleh 300 orang
karyawan dari berbagai profesi yang kompeten dibidangnya, terdiri dari Tenaga
Keberhasilan yang telah dicapai Rumah Sakit Bhakti Asih saat ini
merupakan hasil kerja sama tim dan tentunya tidak lepas dari dukungan seluruh
jajaran personil rumah sakit mulai dari dokter, perawat dan non medis yang
Kesehatan.
Misi :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang professional, bermutu,
lapisan masyarakat
Motto :
PELAYANAN BERMUTU ADALAH KOMITMEN KAMI
yang ahli dalam bidangnya, dengan memegang teguh etika profesi dan
tulus ikhlas.
4. Peduli, ialah berusaha untuk segera mengetahui atau sangat menghiraukan
pelanggan.
5. Jujur, dengan selalu memegang teguh ketulusan
institusi yang mendirikan rumah sakit, karena hanya yayasan dan badan
keseluruhan.
Direktur : Sebagai pemimpin perusahaan dan bertindak sebagai pengawas
kesehatan.
Ka Bidang Keperawatan: Pejabat yang bertanggung jawab mengkordinasi
manusia yang tepat dan siap digunakan untuk dapat membangun keberhasilan
tugas dalam hal memberikan dan memperbaiki pelayanan kurang baik kepada
pasien. Misalnya pada waktu pasien akan berkonsultasi dengan dokter ahli,
dahulu oleh suster poliklinik untuk melihat kondisi tekanan darah yang
digunakan oleh para dokter / suster untuk mengecek kondisi pasien, misalnya
di setiap kamar rawat inap yang digunakan oleh pasien, harus teRSUedia alat
obatan dalam Apotek RSU Bhakti Asih yang akan dibutuhkan oleh pasien
dalam rumah sakit karena mempunyai tanggung jawab dalam hal pertolongan
memasarkan layanan dan fasilitas yaitu melalui brosur yang ditaruh di area RSU
proposal kerjasama dengan perusahaan swasta dan negri,, dimana saat ini RSU
Bhakti Asih telah dipercaya oleh 52 Perusahaan dan 15 Asuransi sebagai mitra
kerja. Sampai saat ini setelah RSU Bhakti Asih resmi berdiri belum ada kegiatan
pemasaran berbasis web yang mempromosikan layanan dan fasilitas yang ada di
staf registrasi (front office) dan didaftarkan untuk poliklinik yang akan dituju
oleh pasien tersebut dan untuk pendaftaran pasien baru dengan cara datang
langsung ke RSU Bhakti Asih tidak bisa melalui telepon. Pendaftaran melalui
telepon hanya dilakukan oleh pasien yang sudah pernah menjalani rawat inap di
registrasi apakah sudah pernah berobat di poliklinik RSU Bhakti Asih. Apabila
pasien sudah pernah berobat atau pernah dirawat inap di RSU Bhakti Asih, maka
pasien akan ditanya mengenai nama lengkap atau kode kartu pasien, kemudian
staff registrasi akan memeriksa ke sistem informasi pasien dan menginput data
pasien yang akan berobat setelah itu bagian pendaftaran mencari data rekam
medis pasien di ruangan rekam medis. Informasi yang terdapat pada data rekam
medis adalah nomor rekam medis (unik untuk setiap pasien), nama lengkap,
umur, tangga lahir, alamat, telepon, tanggal berobat, diagnosa, , therapy yang
informasi foto foto yang bersangkutan dengan anamnesa pasien. Sehingga bisa
pasien saat ini masih terpisah dengan data rekam medis, karena media
penyimpanan untuk data rekam medis masih berbentuk kertas. Dan terdapat
kelemahan atau resiko data rekam medis ini, seperti mudah rusak atau hilang.
Setelah pendaftaran, staff registrasi harus mengirim data pasien baru atau
lama dan data rekam medis untuk diserahkan kepada suster poliklinik dan pada
akhirnya nanti akan diberikan kepada dokter yang dituju oleh pasien. Sistem
pengiriman ini kurang efektif, karena membuat kinerja staff registrasi menjadi
tidak fokus dan tidak efisien dalam hal penggunaan waktu. Pelayanan untuk
konsultasi akan disesuaikan dengan pasien yang telah mendaftar pada awal.
Setelah melakukan proses pendaftaran selanjutnya pasien lama / baru
akan di panggil oleh suster poliklinik untuk melakukan konsultasi dengan dokter
ahli dan hal tersebut atau antrian akan disesuaikan dengan pasien lain / lama
yang melakukan proses pesan melalui telepon atau datang langsung. Untuk
masalah antrian, nantinya akan ada pembatasan untuk pendaftaran pasien baik
pasien lama atau baru yang akan berkonsultasi, karena disesuaikan dengan jam
kerja praktek dokter. Terkadang dokter ada yang datang terlambat, dikarenakan
mungkin terkena macet di jalan atau alasan lainnya. Pasien yang sudah
untuk bertemu dokter. Pasien akan dipanggil secara urut, jika ada pasien lain
yang sudah mendaftar tetapi tidak datang dan suster poliklinik sudah melakukan
konfirmasi dengan telepon ternyata tidak ada respon maka pasien lama / baru
melaporkan ke suster poliklinik untuk dapat kembali dipanggil hal ini berlaku
didampingi oleh suster poliklinik yang akan bertugas untuk mencatat berkas
memberikan resep obat yang harus ditebus oleh pasien. Jika perlu, dokter akan
memberitahukan kapan waktu kunjungan berikutnya untuk melihat
data rekam medis pasien kepada suster poliklinik yang mendampingi dokter dan
pasien, kemudian berkas tersebut disimpan oleh suster ke ruangan rekam medis.
Dan juga dokter memberikan resep obat dan list jasa konsultasi kepada pasien
untuk di serahkan ke bagian kasir lalu pasien akan membayar semua jasa
pengobatan. Setelah itu berkas pembayaran ditulis dalam 2 rangkap, yang satu
diberikan kepada pasien dan yang satu lagi akan disimpan pihak poliklinik RSU
ahli, berhak menebus obatnya di apotik mana saja. Dan pasien wajib membayar
Sumber Kotler(2004,p64)
yang harus dihadapi oleh RSU Bhakti Asih yaitu strategi penetrasi pasar
harga yang relatif tidak terlalu mahal namun memiliki kualitas yang hampir
sama dengan kualitas obat paten lainnya sehingga membantu pasien yang
memiliki kondisi keuangan yang tidak terlalu baik dan juga farmasi di RSU
Bhakti Asih dapat menyediakan alat-alat kesehatan yang dapat dibeli oleh
pasien seperti alat cek gula darah sehingga mempermudahkan pasien dalam
pelayanan kesehatan saat ini sangat kompetitif dan ada rumah sakit yang
menjadi pesaing berat bagi RSU Bhakti Asih, sehingga RSU Bhakti Asih
harus bekerja keras untuk dapat menyaingi pesaingnya, pesaing RSU Bhakti
Asih diantranya yaitu RSU Sari Asih dan RSU Husada Insani, dari kedua
rumah sakit tersebut berlokasi di satu wilayah dengan RSU Bhakti Asih
yaitu di wilayah Tangerang, dimana RSU Sari Asih dan RSU Husada Insani
telah memiliki fasilitas dan layanan lebih baik serta tenaga medis yang cukup
banyak ketimbang RSU Bhakti Asih serta kedua rumah sakit tersebut telah
brand image masing-masing, namun dari RSU Bhakti Asih sendiri telah
unggulan yang tidak dimiliki oleh kedua rumah sakti tersebut yaitu fitur
secara online selain itu juga RSU Bhakti Asih memiliki penawaran harga
terhadap fasilitas dan pelayanan dengan harga yang lebih kompetitif dan
salah satu faktor munculnya pesaing baru dibidang jasa kesehatan yaitu
besar. Untuk menghadapi pesaing tersebut strategi yang dihadapi oleh RSU
memberikan potongan harga bagi para pasiennya yang tetap setia kepada
RSU Bhakti Asih serta terus meningkatkan fasilitas dan pelayanan menjadi
rumah sakit yang bekerja sama dengan RSU Bhakti Asih cenderung kuat
salah satu pemasok perusahaan farmasi yaitu Pharos, Actavis, Kalbe, dimana
dengan kualitas yang sama. Kalau untuk system informasi rumah sakit
RSU Bhakti Asih dapat menerima produk dan jasa dengan harga yang tidak
namun dengan harga yang terjangkau, maka dari itu RSU Bhakti Asih
berupa kekuatan ,kelemahan, peluang dan ancaman pada perusahaan. Berikut ini
membaik.
Mulai banyaknya lembaga pendidikan kesehatan, sehingga banyak
daerah pemukiman.
Kebijakan pemerintah mengenai UU Praktik Kedokteran,
luas dan juga dapat memudahkan calon pasien dan pasien untuk
baik.
B. Kelemahan
Belum tersedia website yang mendukung proses pemasaran rumah
sakit.
Dokter spesialis yang belum banyak
Fasilitas laboratrium yang belum lengkap karena masih dalam tahap
pengembangan.
Konsep pemasaran yang masih tradisional, yaitu dari mulut ke mulut
dan brosur.
Masih kurangnya dalam memberikan kesejahteraan bagi semua
karyawan RSU Bhakti Asih, dimana pihak RSU Bhakti Asih dalam
bekerja secara opimal untuk RSU Bhakti Asih hingga lebih parahnya
Hasilnya adalah matriks IFE (Intenal Factor Evaluation) dan EFE (External
Factor Evaluation)
bobot
Meningkatnya kesadaran masyarakat pada pentingnya 0,1230 4 0,4920
kurang sehat.
Semakin bertambah perusahaan asuransi dan farmasi 0,0421 3 0,1263
Pemkot Tangerang.(sumber:
http://www.tangerangkota.go.id/mobile/detailberita/4469)
Ancaman
Semakin padatnya penduduk di Indonesia dan tidak 0,0273 2 0,0546
depannya
Banyaknya Rumah Sakit yang memasarkan layanan dan 0,2195 2 0,4390
Penjelasan:
Kesimpulan:
skor bobot dalam matriks EFE untuk RSU Bhakti Asih sebesar 3,1815 yang
merupakan nilai EFE berada di atas rata-rata yaitu 2,5 yang berarti perusahaan
berada di dalam posisi kuat untuk dapat tumbuh dan berkembang lebih baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa RSU Bhakti Asih merespon dengan
baik peluang dan ancaman yang ada di bisnis ini. Didalam RSU Bhakti Asih ini
eksternal yang ada saat ini dan dapat menghadapi ancaman dari luar RSU Bhakti
Asih. Meski demikian ada ruang yang cukup luas untuk peningkatan, sebab skor
bobot
Harga pelayanan kompetitif di pasaran. 0,1556 4 0,6224
Memiliki hubungan baik dengan supplier obat-obatan dan 0,0476 4 0,1904
para pasien.
Adanya otonomi keuangan. 0,0520 3 0,1560
Pihak pemerintah kota Tangerang memberikan support dana 0,1095 4 0,4380
di rumah sakit.
Total 1 - 3,0240
Tabel 3.2 Perhitungan IFE(Faktor Lingkungan Imternal)
Penjelasan:
Kesimpulan:
Total nilai skor bobot tertinggi untuk suatu organisasi dalam matriks IFE
adalah 4,0 dan nilai skor bobot terendah adalah 1,0. Berdasarakan pada hasil
pembobotan dan perhitungan diatas, total nilai skor bobot dalam matriks IFE
untuk RSU Bhakti Asih adalah sebesar 3, 0240, yang dalam skala 1,0 sampai 4,0
berada mendekati bobot tertinggi, mengindikasikan adanya ruang yang luas bagi
pesaing utama serta factor penentu keberhasilan yang menjadi kekuatan dan
kelemahannya. Berikut disajikan matriks CPM RSU Bhakti Asih dengan dua
rumah sakit pesaingnya yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan, untuk lebih
2,5479 sedikit mengimbangi bobot dari RSU Mulya dengan bobot sebesar
2.5573 dan peringkat bobot terbesar dipegang oleh RSU Sari Asih sebesar
3,2877. Dapat disimpulkan bahwa RSU Sari Asih memiliki keunggulan lebih
pelayanan lebih baik ketimbang RSU Bhakti Asih dan RSU Mulya, dimana RSU
Sari Asih telah lebih dahulu menjalankan konsep pemasaran secara online dan
Asih dalam
memberikan gaji ke
rendah, ketimbang
sebagian para
karyawan tidak
ingin keluar.
Pihak rumah sakit
lebih banyak
memfokuskan dan
menempatkan para
karyawannya utuk
bagian pelayanan,
kurang diperhatikan,
contohnya bagian IT
hanya di tempatkan 1
bagian IT sangat di
perlukan untuk
memantau,
memelihara dan
memperbaiki semua
rumah sakit
oportunities (peluang strategi (OS) strategi (OW)
pertumbuhan
penduduk di
Indonesaia di
membuat
Indonesia berada
di peringkat ke
urusan penduduk.
Semakin padatnya
penduduk dan
berkembangnya
permukiman
penduduk hingga
merupakan
peluang besar
PEMKOT
Tangerang
mengenai :
Program kesehatan
masyarakat Kota
Tangerang, kini
telah direalisasikan
sejak 1 Januari
2012 lalu. 24
tersebar di Kota
Tangerang telah
diminta Pemkot
untuk ikut
melayani pasien
dengan jaminan
pembayaran dari
Pemkot Tangerang.
threats (ancaman) Strategi (TS) Strategi (TW)
dengan sarana dan bih luas sehingga da- rumah sakit seperti
dan polusi suara di membantu dalam yang ada saat ini. Dan
Kesehatan
mengenai
pembiayaan
kesehatan bagi
keluarga miskin.
Sehingga
menentukan
kebijakan pihak
rumah sakit ke
depannya.
Semakin banyak dan
padatnya
pemukiman
penduduk sekitar
prilaku masyarakat
menjaga kebersihan,
sering
mengakibatkan
banjir di lingkungan
ke rumah sakit
sering lumpuh.
Banyaknya Rumah
Sakit yang
memasarkan layanan
dan fasilitasnya
secara online
mengakibatkan
cangkupan
pemasaran pesaing
memudahkan calon
untuk mengetahui
brand image rumah sakit ke publik dan membantu dalam menawarkan atau
memasarkan jasa berupa layanan dan fasilitas serta tenaga medis pendukung dan
juga memberikan informasi mengenai promosi yang diadakan oleh RSU Bhakti
dimiliki oleh RSU Bhakti Asih, tanpa harus datang atau telepon ke RSU Bhakti
mendapat harga yang murah dengan mutu kualitas yang terbaik, serta kerjasama
dengan pihak pemerintah daerah untuk mendapatkan subsidi dana. Dengan itu
dapat menawarkan jasa dengan harga yang terjangkau dengan tetap memberikan
mutu pelayanan yang baik dan fasilitas yang lengkap kepada para pasien RSU
dapat memberikan kenyamanan bagi para pasien yang berobat serta dapat
matriks internal eksternal sebagai tahap pencocokan strategi rumah sakit, dimana
I II III
dilakukan oleh RSU Bhakti Asih, yaitu merupakan posisi yang untuk
menumbuhkan pasar dan layanan serta fasilitas yang ada saat ini. Dengan
mengembangkan layanan dan fasilitas dirasa perlu untuk diterapkan oleh RSU
pertumbuhan pasar, melalui matriks CPM kita dapat melihat bahwa RSU Bhakti
Asih berada diperingkat ke-3 dari para pesaingnya yaitu RSU Sari Asih dan RSU
bisnis pelayanan kesehatan cukup kuat didalam pertumbuhan pasar yang cepat.
7. Diversifikasi Konsentris
Kuadran III Kuadran IV
5. Divestiture
6. Likuidasi
Pertumbuhan Pasar Yang Lambat
Posisi RSU Bhakti Asih didalam matriks diatas adalah kuadran I dimana
posisi kompetitif terhadap pesaing tergolong kuat dan berada dalam pertumbuhan
pasar yang cepat. Strategi yang dapat disarankan adalah dengan menerapkan
Pengemban Penetrasi
E-Marketing fasilitas
penunjang
medis.
AS TAS AS TAS AS TAS
Peluang
1. Meningkatnya kesadaran
kurang sehat.
2. Semakin bertambah perusahaan 0,0421 2 0,0842 2 0,0842 - -
dikarenakan perkembangan
perekonomian Indonesaia di
penduduk di Indonesaia di
dan berkembangnya
Tangerang
Ancaman
1. Semakin padatnya penduduk di
sehingga mengakibatkan
mengenai UU Praktik
Kedokteran, Perlindungan
mengakibatkan cangkupan
sakit tersebut.
5. Semakin banyak dan padatnya 0,0240 2 0,0480 - - 1 0,0240
mengakibatkan banjir di
lingkungan sekitar rumah sakit,
Kekuatan
1. Harga pelayanan kompetitif di
0,1556 4 0,6224 3 0,4688 2 0,3112
pasaran.
2. Memiliki hubungan baik
Tangerang.
5. Memiliki sarana dan prasarana
memfokuskan dan
menempatkan para
sakit.
Total 1 5,2788 4,6686 4,3368
Table 3.7 QSPM (Quantitive Strategic Planning Matrix)
2 = Agak Menarik
3 = Wajar Menarik
4 = Sangat Menarik
Dari analisis matriks QSPM diatas, hasil yang diperoleh yaitu strategi
penetrasi pasar dengan nilai daya tarik sebesar 4,3368, strategi pengembangan
pasar dengan total nilai daya tarik sebesar 5,2788 dan strategi pengembangan
produk sebesar 4,6686. Total nilai daya tarik pada strategi pengembangan
pasarlah yang paling menarik bagi perkembangan RSU Bhakti Asih, salah satu
upaya yang dapat dilakukan oleh RSU Bhakti Asih adalah dengan memanfaatkan
web yang dapat membantu RSU Bhakti Asih menjangkau pangsa pasar yang
lebih luas atau tidak dapat dijangkau secara fisik. Strategi ini juga didukung
Baru
Tahap pertama analisis adalah mengidentifikasi dan membentuk kerangka
kerangka pasar dan mengidentifikasi kerangka dalam sistem nilai yang ada atau
yang baru.
Pada tahun 2008, jumlah rumah sakit di Indonesia mencapai 1.320 rumah
sakit (Depkes, 2009), atau bertambah sebanyak 86 rumah sakit dari posisi tahun
2003. Dari total 1.320 rumah sakit ini, 657 diantaranya adalah milik swasta
dengan rata-rata pertumbuhan jumlah rumah sakit per tahun sekitar 1,14%.
peralatan medis canggih terbaru dan fasilitas bak hotel mewah serta berlokasi di
kesehatan dan memilih tempat untuk berobat menjadi salah satu alasan
bisnis rumah sakit. Hal ini sebenarnya juga terkait dengan makin terbatasnya
dana pemerintah untuk pembangunan rumah sakit baru. Pemerintah sendiri telah
sejak lama mendukung swasta dan bahkan investor asing untuk berperan dalam
Presiden tentang Daftar Negatif Investasi (DNI) No. 96 dan No. 118 tahun 2000-
lah pemerintah mengatur bahwa pemodal asing di bisnis rumah sakit Indonesia
dapat memiliki kepenguasaan hingga 49% persen modal disetor. Hal ini semakin
sangat pesat. Hal ini merupakan peluang bisnis bagi RSU Bhakti Asih untuk
dimanfaatkan, untuk itu perlu didukung dengan sistem nilai yang baru, yaitu
dengan menerapkan konsep pemasaran online. Pada tahap ini kami akan
memaparkan perbandingan antara system lama yang sedang berjalan saat ini
dengan system baru yang akan dirancang untuk mendapatkan beberapa peluang
yang dapat dimanfaatkan oleh RSU Bhakti Asih antara lain, yaitu :
1. Kemudahaan Dalam Promosi
Pada system yang berjalan saat ini, rumah sakit melakukan promosi melalui
brosur, billboard, proposal ke perusahaan, dari mulut ke mulut, hal ini dinilai
tidak efektif dalam kegiatan promosi RSU Bhakti Asih, maka dengan
biaya promosi.
2. Memperluas Pangsa Pasar
Pangsa pasar yang ada saat ini hanya wilayah sekitar perbatasan Tangerang
dengan Jakarta yang menjadi target pasar saat ini, dengan adanya
pembangunan website maka pangsa pasar tidak di batasi oleh jarak dan
waktu.
3. Akses Informasi
Pada system yang berjalan saat ini, akses informasi dapat didapat oleh calon
pasien dan pasien dengan datang langsung ke RSU Bhakti Asih, sehingga
dapat menyita waktu bagi calon pasien dan pasien yang ingin mencari
Pada sistem yang berjalan keaktualan informasi tidak dapat langsung saat itu
juga didapatkan oleh calon pasien atau pasien, informasi didapatkan calon
pasien atau pasien melalui datang langsung ke RSU Bhakti Asih, melihat dan
juga ke website dan pelanggan dapat langsung melihat informasi saat itu
juga.
5. Pengalaman Pasien
Rumah sakit membutuhkan feedback berisi masukan, saran dan komentar
dari para pasiennya, pada sistem yang berjalan saat ini, pasien memberikan
komentarnya melalui kotak saran yang terdapat di RSU Bhakti Asih, dengan
billboard, pengajuan
proposal ke pihak
mulut ke mulut
2 Memperluas Pangsa Memasarkan layanan Dengan website
dan waktu
3 Akses informasi Dapat diperoleh dengan Bisa didapat dari mana
melalui telepon
4 Keaktualan informasi Tidak dapat langsung Dapat langsung diterima
repsesionis rumah
iklan billboard.
5 Customer experience Biasanya oleh calon Pasien bisa langsung
Bhakti Asih.
Table 3.8 Peluang Pasar Bagi RSU Bhakti Asih
Sumber : RSU Bhakti Asih
pasien dengan lebih baik, maka dari itu untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien
RSU Bhakti Asih, dan dari sana akan terlihat kebutuhan-kebutuhan apa saja yang
seacar spesifik kami menyebarkan 30 kuesioner kepada para pasien dan calon
pasien yang ada di RSU Bhakti Asih, maka dari sana dapat ditarik sebuah
Bhakti Asih lebih dari 50 % mengetahui dari saudara ataupun dari teman,
oleh pihak RSU Bhakti Asih masih kurang optimal ke para pasiennya, karena
pasien RSU Bhakti Asih, mengenai informasi pelayanan dan fasilitas yang
didapat oleh para pasien, yaitu persentase yang paling besar mereka
Bhakti Asih, dimana sebelumnya pihak keluarga pasien juga pernah berobat
RSU Bhakti Asih dan fasilitas serta layanan yang ada di RSU Bhakti Asih
hanya secara umum, maka mereka mencari informasi secar detil dengan cara
datang langsung ke RSU Bhakti Asih, dan juga mereka mendapat informasi
dengan mengambil brosur yang ada di loby atau di poliklinik, pada saat
mereka berkunjung ke RSU Bhakti Asih dan sisanya mereka mengetahui
dengan melihat papan billboard yang ada di depan RSU Bhakti Asih.
responden cukup merasa nyaman dan puas dengan fasilitas dan layanan yang
ada di RSU Bhakti Asih, namun ada beberapa hal yang menurut responden
yang kurang nyaman yaitu salah satu faktor nya lahan parkir yang tidak
Bhakti Asih?
(PILIH SEMUA JAWABAN YANG SESUAI)
Sebagaian besar responden yang pernah menggunakan layanan dan fasilitas
di RSU Bhakti Asih, kebanyakan rawat jalan dikarenakan dari rawat jalan
memenuhi standar kebutuhan pasien dengan harga yang tidak mahal, maka
langsung di apotik yang tesedia di RSU Bhakti Asih, dikarenakan harga obat
di apotik RSU Bhakti Asih tidak berselisih terlalu jauh dengan harga obat
layanan yang ada di RSU Bhakti Asih, namun ada beberapa hal yang
membuat para responden merasa kurang puas dengan layanan dan fasilitas
yang ada saat ini yaitu salah satunya fasilitas penunjang yang belum lengkap,
sehingga ada beberapa responden mesti di rujuk ke rumah sakit lain untuk
melakukan pemeriksa lebih lanjut, dan ruang kamar inap yang kurang luas
dan dekorasi ruang inap yang kurang menarik, serta masih kurangnya dokter
melalui apa?
Kebanyakan responden membayar biaya pengobatan melalui asuransi dari
kota telah memsubsidi biaya pengobatan, diluar biaya obat bagi warga
dengan uang pribadi, dikarenakan ada responden yang bukan warga kota
Tangerang, sehingga tidak dapat subsidi dari pemerintah kota, dan sisanya
dari pihak asuransi dan perusahaan yang telah bekerjasama dengan pihak
jadwal dokter yang praktek di RSU Bhakti Asih, harga biaya pengobatan di
poliklinik serta biaya rawat inap dan di tambah dengan informasi mengenai
ASIH ?
Sebagian responden tidak pernah mencari informasi mengenai RSU Bhakti
sekitar RSU Bhakti Asih serta mereka lebih nyaman bertanya langsung ke
RSU Bhakti Asih , agar informasi yang didapat lebih jelas, dan ditambah lagi
layanan dan fasilitas yang ada di RSU Bhakti Asih, sehingga sangat
rumah sakit, mereka cukup mencari informasi melalui internet yang dapat
dapat di ambil kesimpulan bahwa, mayoritas pasien yang pernah berobat dan
RSU Bhakti Asih dari saudara dan teman serta rata-rata yang berobat di RSU
Bhakti Asih adalah warga sektiar yang tinggal tidak jauh dari lokasi RSU Bhakti
Asih, karena dekat dengan rumah sehingga untuk mencari informasi mengenai
RSU Bhakti Asih tidak jauh untuk datang ke sana. Kebanyakan para responden
mengetahui layanan dan fasilitas yang ada di RSU Bhakti Asih dari orang
terdekat mereka, brosur, billboard yang terpasang di depan RSU Bhakti Asih dan
menelpon ke customer service RSU Bhakti Asih, serta datang langsung ke RSU
efektif dalam pencarian informasi yang dibutuhkan oleh para calon pasien dan
pasien yang ingin berobat ke RSU Bhakti Asih, mereka harus melalui cara
tesebut. Secara intinya bahwa dari segi informasi yang dibutuhkan, para
responden masih merasa kurang dalam mendapatkan informasi mengenai
layanan dan fasilitas berserta harga pengobatan secara uptodate, cepat, dan
mudah. Dan dari segi pelayanan dan fasilitas yang ada di RSU Bhakti Asih, para
3.8.3 Mengidentifikasi Segementasi Pasien Yang Akan Dituju RSU Bhakti Asih
Analisa segmentasi pasar yang akan digunakan oleh RSU Bhakti Asih
Bhakti Asih.
1. Geografis
Secara geografis, semen pasar RSU Bhakti Asih berada di wilayah
pasien hingga seluruh Indonesia, namun saat ini pihak RSU Bhakti Asih
segementasi pasar yang ingin dituju hanya wilayah Tangerang dan Jakarta.
2. Firmografis
Secara firmografis, segmen pasar RSU Bhakti Asih memiliki 3 jenis pasien,
pasien yang menggunakan jasa RSU Bhakti Asih dengan biaya pribadi dan
pasien asuransi adalah pasien yang berobat di RSU Bhakti Asih yang di
tanggung oleh asuransi dari perusahaan swasta maupun asuransi dari
yang telah bekerjasama dengan RSU Bhakti Asih untuk layanan kesehatan
3. Demografis
Secara demografis segmen pasar RSU Bhakti Asih berdasarkan kelas pasien
yaitu pasien individual dibagi menjadi kelas atas,kelas menengah dan kelas
bawah dan pasien asuransi dibagi dari menjadi asuransi kesehatan dari
dan fasilitas yang diberikan kepada pasien, dan memudahkan pasien untuk
Banten Jakarta
Swasta
Menengah
Bawah
Kecil
Keterangan :
memiliki tempat yang berlokasi di Jalan Raden Saleh No.10 Karang Tengah
baik untuk menawarkan jasa dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan
semua divisi.
2. Internal
Sumber daya internal yang dimiliki oleh RSU Bhakti Asih meliputi
divisi yang terkait dalam proses transaksi, serta telah memiliki sumber daya
jaringan internet, serta telah memiliki tenaga medis (dokter, suster, mantri)
dengan biaya pengobatan yang ditawarkan tidak terlalu mahal dan dapat di
jangkau oleh kalangan menengah bawah, karena sudah didukung oleh
dalam kategori pesaing langsung rumah sakit adalah rumah sakit pesaing
pengembang jasa yang sama dan target pasien yang sama. Sedangkan pesaing
tidak langsung adalah pesaing yang berada dilayanan yang berbeda. Berikut
ini adalah peta persaingan yang mengidentifikasi dihadapi oleh RSU Bhakti
Asih. Berikut ini penjelasan identitas, kekuatan dan kelemahan pesaing yang
berhasil di identifikasi :
a. Pesaing Langsung
RSU Mulya
RSU Sari Asih
RSU Usada Insani
Ketiga Rumah Sakit tersebut menjadi pesaing bagi RSU Bhakti Asih
karena ketiga Rumah Sakit tersebut berada di lokasi yang berdekatan dengan
lokasi RSU Bhakti Asih berdiri. Dan penilaian yang dilakukan berdasarkan
analisis yang telah didapat, bahwa ketiga rumah sakit tersebut memiliki
layanan dan fasilitas serta segementasi pasar yang hampir sama dengan RSU
Bhakti Asih..
b. Pesaing Tidak Langsung
RSU Medika Lestari
RS Bersalin Kartini
Rumah Sakit tersebut memiliki layanan dan fasilitas hampir sama
dengan RSU Bhakti Asih, namun kedua rumah sakit tersebut memiliki
segmentasi dan modal yang masih kecil serta layanan dan fasilitas yang
masih belum lengkap dan juga tenaga medisnya masih sedikit. Maka dengan
2. Dinamika Pelanggan
Kebutuhan pasien saat ini yang masih banyak belum terpenuhi yaitu lahan
rumah sakit yang tidak begitu luas, serta pencarian informasi yang masih
konvesional yaitu dengan cara telepon dan datang langsung ke rumah sakit
untuk mendapatkan informasi yang pasien butuhkan, maka dari itu pihak
pasienya maupun calon pasien yang ingin berobat ke RSU Bhakti Asih serta
ditambah dengan padatnya penduduk sekitar Tangerang merupakan peluang
teintegrasi dengan semua divisi yang terkait dalam proses bisnisnya, untuk
medis, saat ini pihak RSU Bhakti Asih menilai untuk menerapkan E-
para pasien dan calon pasien untuk mencari informasi mengenai RSU Bhakti
yang tekait, serta mencari support dana dari pihak pemerintah kota untuk bisa
ikut dalam program pemerintah kota, yaitu program pengobatan gratis bagi
warga kota Tanggerang, sehingga menjadi peluang RSU Bhakti Asih untuk
menawarkan layanan dan fasilitas lainnya kepada para pasien dan calon
Setelah melakukan lima analisis pada tahap sebelumnya, pada tahap ini akan
diambil keputusan apakah pemasaran pada RSU Bhakti Asih bisa bergerak ke
pesaing utama dari RSU Bhakti Asih ada yang sudah bergerak ke arah
online, maka tidak bisa dihindari untuk rumah sakit bergerak ke arah online
dan dengan itu persaingan akan bisa ditingkatkan. Faktor ini diberi nilai
positif.
Berdasarkan analisis peluang sistem lama dan baru yang telah dilakukan
kebutuhan pasien dengan lebih baik lagi karena melalui internet informasi
yang di dapat secara uptodate. Karena itu faktor ini juga diberikan nilai
postif
Selama ini, interaksi yang terjalin diantara segmen konsumen jarang sekali
terjadi karena tidak tersedianya sarana komunikasi pada sistem yang lama.
Melihat pengguna jasa di RSU Bhakti Asih, bisa dilihat bahwa besar
pengguana layanan dan fasilitas secara garis besar terus meningkat. Maka
Selama ini teknologi belum memberi efek yang besar bagi RSU Bhakti
Asih karena memang teknologi yang digunakan masih hanya sebatas untuk
netral.
Dengan bergerak ke arah online, tentu saja pangsa pasar bisa lebih luas lagi
karena internet memiliki jangkauan yang tidak terbatas oleh jarak dan
meningkat.
Bhakti Asih, maka penjualan dan keuntungan pun bisa semakin meningkat.
Kesimpulan dari analisis tahap ini adalah bahwa RSU Bhakti Asih bisa
bergerak ke arah online karena nilai positifnya lebih banyak daripada nilai negatif
ataupun nilai netral. Karena itu, keputusan yang dihasilkan adalah bahwa RSU
Strategy)
Segmentasi dari RSU Bhakti Asih berada pada posisi market expansion
karena secara ukuran segmen terjadi perubahan tetapi karakteristik segmen tidak
arah online, akan ada kemungkinan datangnya pasien baru dengan bergerak ke
arah online, jangkauan pemasaran bisa semakin luas karena bisa diakses
arah online, RSU Bhakti Asih tetap membagi segmentasi berdasarkan variabel
no yes
Reclassified
yes Market Expansion
Expansion
Changes in Porta
size market
Market
segment No Change
noPo
rtabl Reclassification
Gambar 3.5 Bricks and Mortars Segmentation Scenarios RSU Bhakti Asih
Sumber : Mohammed et al (2003,p108)
3.9.2 Targeting
kemungkinan skenario yang dapat dihadapi oleh RSU Bhakti asih yaitu salah
satunya Bleed Over Targeting hal ini dikarenakan RSU Bhakti lebih
yang ada tidak banyak mengalami perubahan karakteristik dan perubahan secara
geografis, namun ada beberapa pasien dan calon pasien untuk mencari informasi
mengenai RSU Bhakti Asih secara online, namun masih sangat sedikit,
dikarenakan informasi yang didapat masih sangat minim, sehingga para pasien
lebih banyak mencari informasi mengenai RSU Bhakti Asih. Dengan dibangun
memiliki pengaruh besar dalam strategi pemasaran yang di terapkan saat ini
secara offline. Dengan adanya fitur Tell As Friend dapat membantu RSU Bhakti
Asih dalam memasarakan ke para calon pasien lainnya yang memiliki potensial,
itu semua dapat dibantu pemasarannya oleh pengunjung website RSU Bhakti
Asih, dengan menyebarkan link website RSU Bhakti Asih ke orang lain, metode
ini hampir sama seperti pemasaran secara offline dengan memasarakan secara
fitur testimonial yang dapat membantu dalam memberikan keyakinan bagi calon
pasien terhadap kualitas pelayanan dan fasilitas yang ada di RSU Bhakti Asih,
setelah pengunjung website membaca testimonial dari para pasien RSU Bhakti
Asih. Setelah RSU Bhakti Asih menerapkan pemasaran secara maksimal dengan
Customer Similarity
Same customers Different customers
Blanket tergeting New-opportunity targeting
Entire
segment
Focus of
Effort
3.9.3 Positioning
RSU Bhakti Asih menerapkan Blanket Positioning yaitu dikarenakan strategi ini
hanya berfokus pada penawaran penambahan layanan yang bisa didapat dengan
dari internet, dengan adanya aplikasi E-Marketing yang membantu para pasien
dan calon pasien untuk mengakses informasi penting yang mereka butuhkan,
yaitu terdapatnya informasi pelayanan dan fasilitas serta jadwal dan profile
rumah sakitnya.
Customer similarity
Same customers Different customers
Gambar 3.7 Bricks and Mortars Positioning Scenarios RSU Bhakti Asih
Experience)
yaitu functionality, intimacy, dan evagelism. Dalam functionality (the site works
well), dilakukan analisa mengenai bagaimana agar website bisa berjalan dengan
baik agar pengguna bisa merasa nyaman dalam mengakses website, baik dari sisi
untuk bisa memenuhi kebutuhan pasien. Melalui evangelism (I love to share the
berdasarkan tiga tahap ini diharapkan bisa semakin meningkatkan loyalitas pasien.
dan tenant merasa mudah mengakses website untuk mendorong agar calon
secara berkala.
ii. Kemungkinan navigasi
Navigasi menu dan link mudah dilihat dan dibaca, menggunakan nama
Website rumah sakit hanya memakai animasi ringan seperti teks di header
website yang berjalan. Tidak ada video dan flash yang ditampilkan website
gambar yang ditampilkan pun ukuranya akan disesuaikan agar tetap bisa
i. Informasi terpercaya
Agar bisa lebih dekat dengan pasien, maka RSU Bhakti Asih berusaha
bertanya kepada RSU Bhakti Asih. Selain itu, juga dilakukan pemberian
dengan RSU Bhakti Asih secara tidak langsung dengan memberikan fitur
kritik dan saran serta testimonial dan kalau berkomunikasi secara langsung
Pasien yang butuh untuk mencari jadwal dan profil dokter yang praktek di
RSU Bhakti Asih, dengan adanya fitur tersebut memudahkan calon pasien
layanan dan fasilitas atau segala sesuatu yang berhubungan dengan RSU
diisi oleh pasien RSU Bhakti Asih yang sudah terdaftar dan menjadi pasien
di RSU Bhakt Asih serta terdapat fitur tell as friend yang memudahkan
menu kritik dan saran sebagai sarana informasi, pasien dapat mengirimkan
pesan kepada admin dan admin dapat menggunakan pesan tersebut untuk
memudahkan navigasi.
Tidak banyak menggunakan video,