A. Pendahuluan
Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium leprae
yang terutama menyerang saraf tepi, kulit dan organ tubuh lain kecuali susunan saraf pusat.
Cara Penularan adalah manusia yang merupakan salah satu sumber penularan dan
penularan terjadi dari penderita kusta yang tidak diobati ke orang lain melalui pernafasan
atau kontak kulit yang lama. Dari 100 orang yang terpapar diperhitungkan 95 orang kebal,
5 orang sakit, 3 orang sembuh dengan sendirinya dan 2 orang sakit.
B. Latar belakang
Tujuan Umum :
Tujuan khusus :
a. Temu muka
b. Ceramah
c. Tanya jawab
F. Sasaran
2017
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des
1 Penyuluhan Penyakit
V V V V V V V
Kusta
H. Monitoring evaluasi
J. Biaya
Kegiatan ini dibebankan pada Anggaran APBD II Kabupaten Blora
tahun 2017
SEHATI:
A. Pendahuluan
B. Latar belakang
Tujuan Umum :
Tujuan khusus :
a. Temu muka
b. Ceramah
c. Tanya jawab
F. Sasaran
2017
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des
1 Penyuluhn Penyakit
V V V V V V V
TBC dan HIV AIDS
H. Monitoring evaluasi
J. Biaya
Kegiatan ini dibebankan pada Anggaran BOK UPTD Puskesmas Jiken tahun
2017 dan APBD II Kab. Blora
meliputi S E H A T I :
A. Pendahuluan
B. Latar belakang
Angka prevalensi kusta terdaftar di Kabupaten Blora pada akhir Desember 2015 sebesar 1,13
per 10.000 penduduk, angka penemuan penderita baru ( Case Detection Rate ) sebesar 1,13 per
10.000 penduduk dengan proporsi cacat tingkat 2 sebesar 13 % dan proporsi kasus anak ( < 15
tahun ) sebesar 7 % serta proporsi tipe MB sebesar 81 %. Angka angka indikator tersebut di atas
menunjukkan besarnya masalah kusta di Kabupaten Blora, yaitu angka prevalensi kusta sebesar
1,13 per 10.000 penduduk menempatkan Kabupaten Blora sebagai salah satu daerah high endemis
kusta di wilayah Jawa Tengah, angka penemuan kusta baru ( Case Detection Rate ) masih sangat
rendah dan penemuan penemuan penderita kusta baru masih banyak yang terlambat
.Setiap detik ada 1 orang yang terinfeksi Penyakit TBC di dunia. Setiap tahun terdapat 8 juta
penderita TBC baru dan akan ada 3 juta yang meninggal setiap tahunnya. 1 % dari penduduk dunia
akan terinfeksi TBC setiap tahun. Satu orang memiliki potensi menularkan 10 sampai 15 orang
dalam 1 tahun. TBC menduduki peringkat ketiga sebagai penyebab kematian ( 9,4 % dari total
kematian ) setelah system sirkulasi dan system pernafasan.
Di Kabupaten Blora, dari perkiraan penderita TBC dengan BTA positif sebanyak 908 orang
( dihitung berdasarkan angka prevalensi nasional 107 per penduduk ) pada tahun 2015 yang harus
ditemukan dan diobati serta ditargetkan akan dicapai sebesar 70 %, baru dapat dicapai sebesar 55,3
% atau sebanyak 502 orang yang ditemukan dan diobati. Untuk UPTD Puskesmas Jiken sendiri
sudah memenuhi target lebih dari 70 %, tapi segala upaya masih harus terus dilakukan untuk
menekan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit TBC.
Tujuan Umum :
Tujuan khusus :
a. Temu muka
b. Survey
c. Ceramah
d. Tanya jawab
F. Sasaran
Sasaran dari upaya Pencegahan dan pemberantasan penyakit ini adalah
masyarakat dan sasaran upaya
2017
No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des
1 Sosialisasi Penyakit
V V V V V V V
HIV/AIDS
2 Sosialisasi Posbindu v v
Penyakit Tidak
Menular
3 Pelatihan kader v v
Posbindu
4 Penyelidikan v v v
Epidemiologi
5 Penyuluhan Penyakit
V V V V V V V
Kusta
6 Pelaksanaan Posbindu
Penyakit Tidak V V V V V V V V V V V V
Menular
7 Sosialisasi Penyakit
V V V V V V V
TBC
8 Kunjungan rumah v v
penderita TB Mangkir
9 Kunjungan kontak v v
Penderita Kusta
H. Monitoring evaluasi
J. Biaya
Kegiatan ini dibebankan pada Anggaran BOK UPTD Puskesmas Jiken tahun
2017 dan APBD II Kab. Blora
A. Pendahuluan
Posbindu ( Pos Pembinaan Terpadu ) adalah kegiatan yang melibatkan peran serta
masyarakat dalam rangka mendeteksi dini factor resiko, pemantauan dan tindak lanjut dini
factor resiko penyakit tidak menular secara mandiri dan berkesinambungan. Posbindu
termasuk kegiatan UKBM ( Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat ) . Pada
prinsipnya kegiatan ini dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat sendiri.
Posbindu Penyakit Tidak Menular adalah salah satu UKBM yang ada di masyarakat
yang bersifat promotif dan preventif dalam penanggulangan penyakit tidak menular.
Seharusnya kegiatan Posbindu ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat
secara mandiri, tetapi bagi Posbindu Penyakit Tidak Menular yang masih baru dibentuk,
masih menjadi tanggung jawab Puskesmas untuk membimbingnya dengan menggunakan
juknis pelaksanaan Posbindu. Untuk lebih lanjut pelaksanaan Posbindu bisa dilakukan oleh
kader Posbindu sendiri secara mandiri apabila kader dianggap sudah mampu melaksanakan
sendiri. Karena di dalam Posbindu Penyakit Tidak Menular tidak ada kegiatan kuratif dan
rehabilitative yang merupakan tanggung jawab Puskesmas.
Posbindu Penyakit Tidak Menular menjadi salah satu kegiatan UKBM andalan dari
program desa siaga selain Posyandu, Posyandu lansia, Poskedes dan lainnya. Posbindu
Penyakit Tidak Menular lebih berfokus pada upaya promotif dan preventif dalam
menanggulangi penyakit tidak menular pada usia 15 tahun ke atas. Dilihat dari batasan
umur, seharusnya Posbindu Penyakit Tidak Menular bisa masuk ke SMA atau sekolah
sederajat lainnya bersinergi dengan kegiatan Puskesmas yang lainnya. Jadi Posbindu
Penyakit Tidak Menular tidak hanya berada pada masyarakat umum. Posbindu Penyakit
Tidak Menular dapat dilaksanakan di tempat umum seperti kantor, balai desa, kegiatan
arisan dan tempat umum lainnya. Posbindu Penyakit Tidak Menular tidak harus berdiri
sendiri mempunyai pos pelayanan seperti Posyandu ataupun Poskesdes, karena kegiatan ini
lebih fleksibel. Peralatan dasar yang harus dimiliki Posbindu adalah Alat Pengukur Tinggi
Badan, Berat Badan, Tekanan Darah, Lingkar Perut. Oleh karena itu Posbindu Penyakit
Tidak Menular lebih mudah dilaksanakan.
Dilihat dari upaya yang dilaksanakan, sasaran kegiatan Posbindu Penyakit Tidak
Menular mencakup semua masyarakat usia 15 tahun ke atas baik itu dalam keadaan sehat,
masyarakat dengan resiko maupun masyarakat dengan kasus Penyakit Tidak menular.
B. Latar belakang
Kegiatan Posbindu ini merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber daya
Masyarakat dalam upaya mengendalikan factor resiko Penyakit Tidak Menular di bawah
pembinaan Puskesmas. Kelompok Penyalit Tidak Menular adalah Diabetus Militus,
Hipertensi, Kanker, Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Penyakit Paru Obstruktif
Kronik, dan gangguan akibat kecelakaandan tindak kekerasan.
Tujuan Umum :
Meningkatkan kesejahteraan hidup bagi mereka yang sudah berumur, termasuk juga
lansia, dan lebih dikedepankan terhadap control Penyakit Tidak Menular, sehingga
masyarakat mampu mendeteksi secara dini factor resiko Penyakit Tidak Menular
Tujuan khusus :
a. Untuk mengontrol dan menjaga kesehatan secara optimal baik dengan upaya preventif
seperti penyuluhan dan kuratif melalui system rujukan Posbindu PTM ke Puskesmas
atau jaringannya.
b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan secara dini
factor resiko Penyakit Tidak Menular.
D. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
2 Wawancara factor Melakukan tanya jawab factor resiko sesuai dengan format
resiko yang ada
3 Pengukuran pengukuran Berat badan, Tinggi Badan, IMT, Lemak
Tubuh, Pengukuran Lingkar Perut, Pengukuran Tekanan
Darah, Pemeriksaan Laboratorium sederhana ( pemeriksaan
glukosa darah, Kolesterol, Asam urat ).
a. Temu muka
b. Ceramah
c. Pengukuran
d. Tanya jawab
F. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah kelompok masyarakat sehat, beresiko dan penyandang
Penyakit Tidak Menular berusia 15 tahun ke atas.
2017
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des
1 Pelaksanaan Posbindu V V V V V V V V V V V V
H. Monitoring evaluasi
J. Biaya
Kegiatan ini dibebankan pada Anggaran BOK UPTD Puskesmas Jiken tahun
2017 dan swadaya masyarakat
L. Pendahuluan
Belum semua masyarakat memahami penularan HIV & AIDS dari satu
orang ke orang lain secara benar. Apakah bias tertular bila memegang,
menyentuh, atau berdekatan dengan jenazah ODHA? Kekhawatiran
masih adanya virus HIV yang melekat pada jenazah ternyata bias
diangtisipasi, salah satunya dengan memahami mengenai tata cara
perawatan jenazah oleh karena penyakit ini, termasuk kesiapan
penggunaan alat pelindung diri dan penatalaksanaan peralatan.
Setelah beberapa saat ODHA meninggal dunia, akan lebih aman jika
para pelaksana perawatan jenazah membaringkan/ mengistirahatkan
jenazah terlebih dahulu di tempat jenazah selama kurang lebih 4
(empat) jam. Baru setelah 4 (empat) jam perawatan/ pemulasaraan
jenazah sudah dapat dilaksanakan, dari membuka pakaian, memandikan
jenazah, mengkafani (bagi muslim dan bagi non muslim disesuaikan
dengan ketentuan yang diberlakukan) sampai dengan memakamkannya.
BAB II
HIV DAN AIDS
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan kemudian
menimbulkan AIDS (Depkes, 1997). HIV menyerang salah satu jenis dari
sel-sel darah putih yang bertugas menangkal infeksi. Sel darah putih
tersebut termasuk sel T-4 atau sel T-Helper atau disebut juga sel CD-4.
HIV tergolong dalam kelompok retrovirus yaitu kelompok virus yang
mempunyai kemampuan untuk mengkopi cetak materi genetik di dalam
materi genetik sel-sel yang ditumpanginya. Melalui proses ini, HIV dapat
mematikan sel-sel CD-4. Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome) adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya system
kekebalan tubuh oleh HIV (Depkes, 1997).
HIV & AIDS merupakan virus yang dapat ditularkan, berikut beberapa
kondisi yang dapat mempermudah penularan dan penyebaran HIV dan
AIDS antara lain :
1. Peningkatan industri seksual komersial
2. Prevalensi penyakit kelamin tinggi
3. Pemakaian kondom rendah
4. Proses urbanisasi yang cepat
5. Terjadinya hubungan seksual secara berganti-ganti pasangan.
BAB III
PERAWATAN ODHA MENGHADAPI MASA TERMINAL
BAB IV
PEMULASARAAN JENAZAH ODHA
M. Latar belakang
Tujuan Umum :
Tujuan khusus :
d. Temu muka
e. Ceramah
f. Tanya jawab
Q. Sasaran
2017
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des
1 Penyuluhn Penyakit
V V V V V V V
TBC dan HIV AIDS
S. Monitoring evaluasi
U. Biaya
Kegiatan ini dibebankan pada Anggaran BOK UPTD Puskesmas Jiken tahun
2017 dan APBD II Kab. Blora
meliputi S E H A T I :