Anda di halaman 1dari 2

BAB VI

KEUANGAN

1. Laporan Keuangan

Dalam menjalankan roda organisasi kemahasiswaan, dimanapun, apapun itu,


pastinya kita tidak dapat menyangkali bahwa kebutuhan akan materi sangat
diperlukan. Namun itu bukanlah tujuan akhir dari suatu orgsnisasi, akan tetapi
materi hanyalah sebagai alat pencapaian tujuan. Meskipun demikian, yang
namanya organisasi segala sesuatu harus teratur dan terorganisir dengan baik
sehingga dapat membuktikan esensi dan eksistensinya sebagaimana layaknya
organisasi.

Penggunaan dana dalam kepengurusan ini tidaklah begitu besar, kecuali


kegiatan LPPFT yang memang menggunakan dana yang cukup besar karena
pelaksanaan membutuhkan waktu dan tenaga yang juga cukup besar.

Keuangan suatu organisasi diatur dalam AD/ART dimana tugas ini diamanahkan
kepada bendahara, dengan tugas yang cukup berat. Karena selain mengurus
arus uang yang masuk, bendahara juga harus mengatur jumlah uang yang
keluar. Terkadang ada beberapa hal teknis yang harus diperhatikan, seperti
adanya kwitansi atau pembuktian penjualan dalam setiap pembelian barang
apapun namanya. Kemudian ada juga permasalahan koordinasi dengan bidang
lain, yang seharusnya bidang tersebut menyerahkan pembiayaan kegiatan yang
akan dilaksanakannya., namun hal tersebut terlambat untuk dilakukan.
Untungnya, hal tersebut dapat diatasi dengan baik.

Selama periode kepengurusan ini ada beberapa sumber dana yang kami
tampung. Pertama adalah saldo dari kegiatan Mubes III KBMFT-UMPAR. Namun
jumlah tersebut masih jauh dari cukup untuk membiayai pembelian sarana
maupun prasarana yang ada maupun untuk membiayai kegiatan yang bersifat
besar. Sebab sebagian harus dibagi kembali untuk berbagai pos pengeluaran
internal maupun eksternal (lihat perincian) dan pelunasan hutang-hutang dari
kepengurusan periode sebelumnya. Sumber dana kedua adalah dari Rektorat
untuk membiayai beberapa acara besar, seperti Prospek Limit, Milad BEMFT-
UMPAR, dsb.

Selain itu perhitungan yang kami lakukan berdasarkan jumlah uang yang masuk
kemudian masuk ke kolom debet dan penggunaannya masuk ke kolom kredit.
Jumlah uang sisa kemudian dimasukkan ke kolom saldo. Urutannya juga telah
kami susun sedemikian rupa berdasarkan tanggal, bulan, dan tahun. Hal
tersebut bertujuan untuk memudahkan mengawasi jumlah uang keluar-masuk.

2. Masalah

Ada beberapa masalah yang sering muncul selama periode kepengurusan ini, di
antaranya adalah:
Kurangnya koordinasi dengan ketua bidang lain, mengingat keterbatasan
bendahara sendiri yang hanya berpersonilkan satu orang dan kesibukan
bendahara yang tidak bisa sepenuhnya berada dalam kepengurusan.

Kerap adanya kesalahan teknis, seperti kurangnya struk atau kwitansi


pembelian, yang mengakibatkan perhitungan agak tersendat. Walaupun hal
tersebut ditangani dengan membeli kembali barang serupa, mudah-mudahan
tidak terjadi lagi.

Sering adanya pengeluaran tak terduga pada beberapa acara tertentu, yang
mengakibatkan perhitungan dijadikan satu dengan pengeluaran lain.

3. Saran

Perlu ditambahnya personil tambahan untuk seksi bendahara. Jadi personil


berjumlah dua orang: bendahara sendiri dan satu orang lagi sebagai wakil yang
membantu pembukuan.

Agar dalam setiap transaksi disertakan pembuktian atau kwitansi

Perlunya dipersiapkan dana taktis ketika ada beberapa acara berlangsung, agar
dalam pelaksanaan kegiatan tersebut tidak menemui kesulitan

Semoga laporan yang sederhana ini bermanfaat bagi kepengurusan BEMFT-


UMPAR selanjutnya. Masalah-masalah yang telah diuraikan agar jangan terulang
kembali. Pembukuan selama setahun lebih telah kami lampirkan sebagai
informasi. Semoga kepengurusan BEMFT-UMPAR berikutnya lebih maju lagi.
Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai