Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN ASISTENSI

PRAKTIKUM MANAJEMEN TRANSPORTASI DAN DISTRIBUSI


MODUL 2
MASALAH TRANSPORTASI

Instruktur : Muchammad Fauzi, S.T.


Asisten : Nida Almira
Alfi Herdiansyah

Disusun Oleh:
Dicky Maulana
(051401022)

LABORATORIUM PERANCANGAN OPTIMASI DAN SISTEM INDUSTRI


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2017
UNIVERSITAS WIDYATAMA PRAKTIKUM SISTEM
KERJA DAN ERGONOMI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.1.1 Permasalahan Transportasi


kehidupan sehari-hari sering kali ditemukan kasus transportasi. Masalah ini sering
terjadi dalam dunia bisnis baik bisnis makro atau mikro yaitu, bagaimana
mengalokasikan sejumlah barang atau jasa yang dihasilkan menuju tempat-tempat
yang membutuhkan secara optimal dan dapat meminimumkan biaya alokasi yang
terjadi, karena terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi dari satu sumber ke tempat-
tempat tujuan yang berbeda. Permasalahan transportasi selalu terjadi di seluruh
kota-kota besar ataupun diseluruh dunia dan bahkan sekarang sudah sangat
memburuk keadaannya. Penyebab masalah tersebut mulai dari terbatasnya sarana
dam prasarana transportasi. Transportasi berperan dalam proses pendistribusian
barang dari titik awal ke pihak konsumen dengan barang dalam keadaan yang baik
dan tepat waktu.

Masalah pendistribusan agar berjalan dengan lancar maka diperlukan pemilihan


jalur atau saluran distribusi yang tepat. Baik itu dilihat dari jaraknya, biaya dan
juga waktunya.menentukan jalur atau saluran distribusi yang tepat dapat
mempengaruhi volume pendistribusian barang tersebut. Masalah transportasi
merupakan salah satu metode pemecahan masalah pemograman linier yang cara
penyelesaiannya dapat dilakukan dengan menggunakan metode simpleks atau
dengan menggunakan teknik-teknik khusus yang disebut dengan transportation
technic yang penyelesaiannya lebih efisien.

Pemilihan jalur atau saluran distribusi dapat ditentukan dengan beberapa metode
yang dapat digunakan yaitu: North West Corner Method (NWC), Least Cost
Methode, dan Vogel Aproximation Methode (VAM). Metode tersebut dapat terlihat
berapa kapasitas yang harus dikeluarkan suatu distributor sesuai dengan
permintaan konsumen yang dipengaruhi juga dengan jumlah cost.

DICKY MAULANA 2
1.2 TUJUAN

1.2.1 Distribution Requirement Planning


Berdasarkan pembahasan yang akan dilakukan dalam modul ini, praktikan
diharapkan dapat:

1. Mampu menggunakan permasalahan transportasi untuk melakukan


perencanaan distribusi.
2. Mampu menentukan biaya transportasi yang optimal untuk sebuah kasus.
3. Mampu menentukan metode terbaik untuk digunakan dalam memecahkan
suatu permasalahan.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. PERMASALAHAN TRANSPORTASI

Masalah transportasi merupakan salah satu metode pemecahan masalah


pemograman linier yang cara penyelesaiannya dapat dilakukan dengan
menggunakan metode simpleks atau dengan menggunakan teknik-teknik khusus
yang disebut dengan transportation technic yang penyelesaiannya lebih efisien.

Metode transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur


distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-
tempat yang membutuhkan secara optimal. Alokasi produk ini harus diatur
sedemikian rupa, karena terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi dari satu sumber
ke tempat-tempat tujuan berbeda-beda, dan dari beberapa sumber ke tempat-
tempat tujuan juga berbeda-beda (Subagyo et al. 1990).

Noer (2010) mengemukakan bahwa metode transportasi dimaksudkan untuk


mencari solusi terbaik dari persoalan transportasi (pengangkutan) barang atau
produk dari gudang/pabrik ke pasar tujuan dengan biaya termurah. Bila telah
dapat diidentifikasi biaya angkut dari pabrik ke pasar, serta kapasitas pabrik dan
permintaan pasar pun telah diketahui maka persoalan bagaimana cara
pengalokasian terbaiknya dapat dikerjakan.

Model transportasi dari sebuah jaringan dengan m sebagai sumber dan n sebagai
tujuan dapat dilihat pada Gambar 2.1. Sumber dan tujuan diwakili dengan sebuah
node, dan rute pengiriman barang dari yang menghubungkan sumber ke tujuan
diwakili dengan busur yaitu:

1. Masing-masing sumber mempunyai kapasitas

2. Masing-masing tujuan mempunyai kapasitas

3. : jumlah satuan unit yang dikirim dari sumber i ke tujuan j


4. : ongkos pengiriman per unit dari sumber i ke tujuan j

5. Z : total keseluruhan biaya distribusi/transportasi

Distribusi merupakan bagian dari proses penyaluran barang dan jasa dari produsen
ke konsumen yang akan menciptakan faedah tempat. Penyaluran barang dan jasa
dari produsen ke konsumen akan mendorong kelancaran pemasaran.
Metode tranportasi adalah metode yang digunakan untuk mendistibusikan logistik
dengan biaya seefisien mungkin. Misal sebuah perusahaan mempunyai 3 buah
pabrik yang memproduksi produk yang samadan 4 buah gudang untuk
mendistribusikan produk-produk tersebut ke penjual berdasarkan wilayah
penjualannya, produk yang dihasilkan 3 pabrik itu kemudian dikirim ke 4 gudang
berdasarkan permintaan dari masing-masing gudang.

Metode Transportasi
Metode transportasi yang dapat digunakan untuk mencari solusi awal
adalah Metode Sudut Barat Laut (North West Corner Method), Metode
Biaya Terendah (Least-Cost Method), dan Vogel Aproximation Methode
Aproximation Method (VAM).

North West Corner Methode (NWCM)


Prinsip utama metode north west adalah semua proses dimulai dari baris-kolom
paling kiri atas, baru kemudian proses dilanjutkan ke bagian yang masih
available. Setelah demand atau supply terpenuhi, baris atau kolom yang
bersangkutan akan dianggap tidak available lagi, sehingga proses akan dilakukan
pada bagian lain yang masih tersedia.

Least Cost Methode

Prinsip kerja dari metoda Least Cost yaitu memprioritaskan pada cost atau biaya
terkecil. Pada masalah transportasi ini pengangkutan barang dengan biaya-biaya
terendah akan di masukkan kedalam himpunan solusi masalah hingga sesuai
dengan spesifikasi di berikan olah user. Solusi yang di berikan oleh metoda Least
Cost ini biasanya digunakan sebagai basis dalam pencarian solusi yang optimum.
Bila tidak ada solusi yang lebih baik maka solusi awal yang di berikan olah
metoda Least Cost ini akan digunakan sebagai solusi akhir persoalan. Langkah-
langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi sel dalam tabel transportasi dengan biaya terendah, dan


alokasikan sebanyak mungkin arus sel lain. Bila ada pertalian, pilih sel yang
berhubungan dengan busur dimana paling banyak unit yang dikirim. Bila
masih terdapat pertalian, pilih salah satu dari sel yang bertalian.
2. Kurangi baris penawaran dan kolom permintaan sebesar jumlah arus yang
dilokasikan ke sel yang diidentifikasikan dalam langkah 1.
3. Bila semua baris penawaran dan kolom permintaan telah habis, STOP. Bila
tidak dilanjutkan dengan 4.
4. Bila baris penawaran sekarang nol, hapus garis itu dari pertimbangan lebih
lanjut dengan menggambar satu garis melaluinya. Jika kolom permintaan nol,
hapus kolom itu dan menggambar garis yang melaluinya.
5. Teruskan dengan langkah 1 untuk semua baris dan kolom yang tidak bergaris.

Vogel Aproximation Methode (VAM)

Prinsip dari metode ini adalah memilih harga-harga ongkos terkecil tiap-tiap baris
kemudian menghitung selisih antara ongkos terkecil tersebut dengan ongkos
terkecil berikutnya. Dalam hal ini yang selisihnya nol tidak diperhatikan. Hal
yang sama diperlakukan terhadap kolom. Bilangan-bilangan selisih tersebut
dikenal dengan bilangan Vogel Aproximation Methode. Langkah-langkah
pengerjaannya adalah sebagai berikut:

1. Hitung penalti untuk tiap baris dan kolom dengan jalan mengurangkan
elemen ongkos terkecil dari yang kedua terkecil.
2. Selidiki kolom/baris dengan penalty terbesar. Alokasikan sebanyak
mungkin pada variabel dengan ongkos terkecil, sesuaikan supply dan
demand, kemudian tandai kolom/baris yang sudah terpenuhi. Kalau ada 2
buah baris/kolom yang terpenuhi secara simultan, pilih salah untuk
ditandai, sehingga supply atau demand pada baris atau kolom yang tidak
terpilih variabelnya adalah nol. Setiap baris/kolom dengan demand atau
supply sama dengan nol, tidak akan terbawa lagi dalam penghitungan
penalty berikutnya.
3. Bila tinggal 1 baris atau kolom yang belum ditandai, STOP. Bila tinggal
1 kolom/baris dengan supply atau demand positif yang belum ditandai,
tentukan variabel basis pada baris/kolom dengan cara ongkos terkecil.
Bila semua baris dan kolom yang belum ditandai mempunyai supply dan
demand sama dengan nol, tentukan variabel-variabel basis yang berharga
nol dengan cara ongkos terkecil. Kemudian STOP. Jika ketiga keadaan
tersebut tidak terjadi, hitung kembali penalti untuk baris atau kolom yang
belum ditandai. Kembali ke langkah 2.
BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 PENGUMPULAN DATA

4.1.1 Masalah Transportasi

Gambar 4.1 di bawah ini merupakan data awal yang nantinya digunakan untuk
pengolahan data. Tabel di bawah ini nantinya digunakan untuk mengatur distribusi
dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang
membutuhkan secara optimal.

Tabel 4. 1 Distribution Requirement Planning Konsumen 1

(Sumber: Pengolahan Data)


4.2 PENGOLAHAN DATA
4.2.1 Masalah Transportasi

Pengolahan data dilakukan untuk menghitung North West Corner (NWC), Least
Cost (LC),

Tabel (NWC) North West Corner

Tabel 4.1-4.6 di bawah ini merupakan hasil dari pengolahan data berupa
pembuatan Distribution Requirement Planning dari setiap konsumen yang ada
pada struktur jaringan, Untuk menentukan solusi awak dengan menggunakan
NWC yaitu dengan menentukan alokasi dengan kapasitas penuh pada sel kiri atas.
Jika masih ada sisa kapasitas, alokasikan pada sel di bawahnya atau di kanannya
sedemikian sehingga kapasitas baris atau kolom terpenuhi.

Tabel 4. 2 North West Corner Interasi 1

(Sumber: Pengolahan Data)


Tabel 4. 3 North West Corner Interasi 2

(Sumber: Pengolahan Data)

Tabel 4. 4 North West Corner Interasi 3

(Sumber: Pengolahan Data)

Tabel 4. 5 North West Corner Interasi 4

(Sumber: Pengolahan Data)


Tabel 4. 6 North West Corner Interasi 5

(Sumber: Pengolahan Data)

Tabel 4. 7 North West Corner Interasi 6

(Sumber: Pengolahan Data)

Tabel 4. 8 North West Corner Interasi 7

(Sumber: Pengolahan Data)


Tabel 4. 9 North West Corner Interasi 8

(Sumber: Pengolahan Data)

OT : ( 25 x 24 )+ (1 x 32 ) + ( 25 x 30 )+ ( 3 x 27 ) + ( 23 x 28 )+ ( 4 x 30 )

+ ( 22 x 0 )=2227

Tabel 4. 10 LC (Least Cost) Interasi 1

(Sumber: Pengolahan Data)


Tabel 4. 11 LC (Least Cost) Interasi 2

(Sumber: Pengolahan Data)

Tabel 4. 12 LC (Least Cost) Interasi 3

(Sumber: Pengolahan Data)

Tabel 4. 13 LC (Least Cost) Interasi 4

(Sumber: Pengolahan Data)


Tabel 4. 14 LC (Least Cost) Interasi 5

(Sumber: Pengolahan Data)

Tabel 4. 15 LC (Least Cost) Interasi 6

(Sumber: Pengolahan Data)

Tabel 4. 16 LC (Least Cost) Interasi 7

(Sumber: Pengolahan Data)


Tabel 4. 17 LC (Least Cost) Interasi 8

(Sumber: Pengolahan Data)

OT : ( 25 x 23 ) + ( 2 x 32 ) + ( 26 x 27 )+ ( 1 x 26 ) + ( 2 x 29 ) + ( 25 x 28 )

+ ( 22 x 0 )=2125

Tabel 4. 18 VAM (Vogel Aproximation Method Interasi 1

(Sumber: Pengolahan Data)


Tabel 4. 19 VAM (Vogel Aproximation Method Interasi 2

(Sumber: Pengolahan Data)

Tabel 4. 20 VAM (Vogel Aproximation Method Interasi 3

(Sumber: Pengolahan Data)

Tabel 4. 21 VAM (Vogel Aproximation Method Interasi 4


(Sumber: Pengolahan Data)

Tabel 4. 22 VAM (Vogel Aproximation Method Interasi 5

(Sumber: Pengolahan Data)

Tabel 4. 23 VAM (Vogel Aproximation Method Interasi 6

(Sumber: Pengolahan Data)


Tabel 4. 24 VAM (Vogel Aproximation Method Interasi 7

(Sumber: Pengolahan Data)

Tabel 4. 25 VAM (Vogel Aproximation Method Interasi 8

(Sumber: Pengolahan Data)

OT : ( 4 x 24 ) + ( 21 x 24 ) + ( 3 x 27 ) + ( 26 x 26 ) + ( 4 x 28 ) + ( 23 x 28 )

+ ( 22 x 0 )=2113
Tabel 4. 26 Optimalisasi Interasi 1

(Sumber: Pengolahan Data)

Tabel 4. 27 Optimalisasi Interasi 2

(Sumber: Pengolahan Data)

Tabel 4. 28 Optimalisasi Interasi 3

(Sumber: Pengolahan Data)


Tabel 4. 29 Optimalisasi Interasi 4

(Sumber: Pengolahan Data)

Tabel 4. 30 Optimalisasi Interasi 5

(Sumber: Pengolahan Data)

OT : ( 25 x 24 )+ (3 x 27 ) + ( 26 x 26 )+ ( 4 x 28 )+ ( 23 x 28 )+ ( 1 x 0 )

+ ( 21 x 0 )=2113

BAB V

5.1 Masalah Transportasi

Tabel 5.1 di bawah ini menunjukan tabel transportasi dari hasil penjumlahan
ongkos total yang optimal, hasil tersebut dapat dilakukan analisis sebagai berikut:
Tabel 5. 1 Perbandingan Ongkos Total

(Sumber: Pengolahan Data)

Tabel 5.1 diatas adalah tabel perbandingan dari ke empat metode yaitu pada
metode NWC (North West Corner) dengan hasil ongkos total 2227, menggunakan
metode LC (Least Cost) dengan hasil 2125. Menggunakan metode VAM (Vogel
Aproximation Method) didapatkan hasil 2113 dan yang terakhir menggunakan
metode Optimalisasi dengan hasil 2113. Hasil diatas dapat disimpulkan bahwa
hasil yang paling optimal adalah menggunakan metode VAM ( Vogel
Approxmation metode ) dan Metode Optimalisasi dengan biaya 2113 lebih kecil
dibandingkan menggunakan North West Corner (NWC) dan LC (Least Cost)
dengan biaya 2125. Jadi dapat disimpulkan bahwa biaya transportasi untuk
pengiriman barang yang paling optimal menggunakan metode VAM ( Vogel
Approxmation metode ) dan Metode Optimalisasi.

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
6.1.1 Masalah Transportasi
1. Masalah transportasi merupakan salah satu metode pemecahan masalah
pemograman linier yang cara penyelesaiannya dapat dilakukan dengan
menggunakan metode simpleks.
2. Hasil data menggunakan metode NWC (North West Corner) = 2227.
3. Hasil data menggunakan metode LC (Least Cost) = 2125.
4. VAM (Vogel Aproximation Method) = 2113.
5. Hasil data menggunakan metode Optimalisasi = 2113.
6.2 Saran
6.2.1 Masalah Transportasi
1. Dibutuhkan data real system untuk menentukan biaya transportasi.
2. Praktikan harus berhati hati dalam menentukan cost.
3. Praktikan harus mengetahui ke empat metode tersebut sebelum memulai
penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

(Richard J Tersine, Principles of Inventory and Material, Fourth Edition, 1998)


(Sumber : Pengendalian Persediaan Suatu Pendekatan Kuantitatif,Biegel, J.E,
1992)
(Richard J. Tersine, Principle Inventory and Material Management, 1998).

Anda mungkin juga menyukai