Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Skema PINA
PINA adalah pembiayaan investasi non anggaran pemerintah yang menggalang sumber
pembayaran alternatif agar dapat di gunakan untuk berkontribusi dalam pembiayaan
proyek-proyek infrastruktur strategis nasional yang memiliki nilai komersial dan
berdampak untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Keberadaan skema penting
mengingat keterbatasan anggaran pemerintah. Dengan adanya skema ini pembiayaan
proyek infrastruktur dan non infrastruktur yang membawa manfaat bagi masyarakat
Indonesia dapat dilaksanakan tanpa menggunakan anggaran pemerintah.
Saat ini program PINA telah berhasil mendorong pembiayaan tahap awal 9 ruas jalan
Tol senilai 70 triliun rupiah, di mana 5 diantaranya adalah Tol Trans Jawa. Pada pilot
program PINA ini, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan PT Taspen (Persero)
memberikan pembiayaan ekuitas tahap awal kepada PT Waskita Toll Road sebesar 3,5
triliun sehingga total ekuitas menjadi 9,5 triliun dari kebutuhan 16 triliun. Program
PINA akan mendorong agar kekurangan ekuitas tersebut dapat dipenuhi di tahun ini
atau awal tahun depan dengan mangajak berbagai institusi pengelola dana yang ada.
Dengan demikian, target agar Tol Trans Jawa terhubung per akhir 2018 dapat
terwujud. Untuk mengakselerasi pembangunan nasional dan juga memberi daya
ungkit perekonomian.
Pilot project ini bukanlah satu-satunya yang kami fasilitasi melalui PINA. Setelah Tol
Trans Jawa, telah ada beberapa calon investee yang sedang dalam proses fasilitasi
oleh BAPPENAS.
Kriteria yang di syaratkan pada proyek infrastruktur dengan pembiyaan melalui sekma
PINA adalah sebagai berikut.
Mendukung pencapaian target prioritas pembangunan
Memiliki manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat indonesia.
Memiliki kelayakan komersial
Memenuhi kriteria kesiapan.
Skema PINA melengkapi kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU) sebagai
alternatif pembiayaan infrastruktur. Dalam rangka mendorong percepatan
kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU), Kmemntrian PPN/BAPPENAS
meluncurkan Public Private Partnership(PPP) book 2017, yang memuat :
1 proyek baru KPBU dengan kategori siap ditawarkan dengan nilai investasi Rp
1,09 triliun.
21 proyek baru KPBU dengan kategori dalam proses penyiapan dengan investasi
Rp. 112,23 triliun.
Maka dari itu kementrian PPN/BAPPENAS bersama Kementrian Koordinator Bidang
Perkenomian, Kmemntrian Keuangan, BKPM, LKPP , dan PT enjamin Infrastruktur
Indonesia bekerja dalam satu wadah yang disebut kantor bersama KPBU Republik
Indonesai atau yang disebut PPP Office Government of Indonesia yang berfungsi
sebagai one-stop service pelaksanaan proyek KPBU dengan fungsi sebagai pusat
informasi, koordinasi dan capacity building terkait KPBU.
Melalui keterangannya menteri PPN/BAPPENAS mengatakan bahwa melalui
pembiayaan infrasturktur yaitu PINA dan KPBU, pemerintah akan terus berusaha
mendorong partisipasi swasta dan lembaga pengelola keuangan untuk terlibat dan
berkontribusi dalam upaya penyediaan infrastruktur.
Kesimpulan
PINA dan KPBU merupakan salah satu alternatif pembiayaan infrastruktur yang perlu
didorong dan didukung oleh semua pihak guna memacu percepatan penyediaan
infrastruktur.
2. PABS
KESIMPULAN