Resume Jurnal Risk Assessment of Aluminum in Drinking Water Between Two Residential Areas
Resume Jurnal Risk Assessment of Aluminum in Drinking Water Between Two Residential Areas
Latar Belakang
Aluminium merupakan unsur yang paling melimpah ketiga setelah oksigen dan
silikon, dan senyawa ini terjadi secara alami di kriolit, silikat, dan bauksit batu.
Karakteristik fisik dan kimia dari aluminium membuatnya ideal untuk berbagai
penggunaan dalam makanan, obat-obatan, produk konsumen, dan proses pengolahan
air. Garam aluminium seperti aluminium sulfat (tawas) atau polyaluminum klorida
(PACl) digunakan secara ekstensif sebagai koagulan dalam pengolahan air minum untuk
meningkatkan penghapusan partikulat, koloid dan zat terlarut. Hal tersebut memiliki
risiko kesehatan yang berhubungan dengan paparan dalam air minum dapat dibedakan
menjadi dua yaitu akut dan toksisitas kronis. Toksisitas kronis aluminium dalam air
minum dikaitkan dengan penyakit berat dari sistem saraf seperti Parkinson demensia,
amyotrophic lateral sclerosis dan penyakit Alzheimer. Penyakit Alzheimer adalah
kemerosotan mental yang progresif dimanifestasikan oleh kehilangan memori,
ketidakmampuan untuk menghitung, gangguan spasial visual, kebingungan dan
disorientasi.
Ada data terbatas yang tersedia untuk menentukan risiko yang terkait dengan
paparan aluminium dalam air minum di antara penduduk Malaysia. Penelitian ini
dilakukan untuk menentukan konsentrasi aluminium dalam air minum dan untuk
mengevaluasi risiko kesehatan antara responden dari dua daerah pemukiman yang
dipilih di Malaysia.
Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari studi epidemiologi ini adalah untuk menentukan konsentrasi
aluminium dalam air minum, untuk membandingkan dengan standar pemerintah dan
untuk melakukan prediksi penilaian risiko kesehatan antara responden dari dua daerah
pemukiman tersebut.
Dalam kasus di mana non-kanker HI tidak melebihi kesatuan (HI <1), diasumsikan
bahwa tidak ada risiko kronis yang mungkin terjadi di lokasi penelitian
Data yang dikumpulkan dari kuesioner, konsentrasi aluminium dalam air minum, berat
badan responden, CDI dan HI dari kedua wilayah studi dianalisis dengan menggunakan
Paket Statistik untuk Ilmu Sosial (SPSS) versi 17.0 (SPSS Inc, Chicago, IL, USA).
Kolmogorov-Smirnov, Shapiro Wilk dan uji Skewness digunakan untuk menentukan
normalitas distribusi variabel. Data kemudian dianalisis dalam dua tahap analisis. Tahap
pertama adalah analisis univariat. Analisis bivariat kemudian digunakan untuk menguji
hipotesis, yang terbagi ke dalam pengujian untuk perbedaan yang signifikan secara
statistik dan pengujian untuk hubungan atau asosiasi.
Hasil Penelitian
Data Responden