Disusun oleh :
SURIA WIRIA
NIM. P1.42.52.1.20.39
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Depkes, 2009). Kesehatan
yang perlu diperhatikan selain kesehatan tubuh secara umum, juga kesehatan gigi
dan mulut. Kebanyakan orang menomor duakan kondisi kesehatan gigi. Namun
perlu diingat bahwa gigi merupakan satu kesatuan dengan anggota tubuh kita
yang lain. Kerusakan pada gigi dapat mempengaruhi kesehatan anggota tubuh
kebersihan gigi dan mulut yang kurang memenuhi syarat kesehatan, sehingga
terjadinya karies diawali dengan terbentuknya plak. Plak merupakan deposit lunak
yang membentuk lapisan biofilm dan erat pada permukaan gigi, gusi, serta
permukaan keras lainnya dalam rongga mulut (Carranza dan Newman, 2002).
mikroorganisme aerob dan fakultatif yang dapat tumbuh dan berkembang biak.
Jadi, pada tahap awal ini bakteri yang dapat tumbuh adalah jenis kokus dan
adanya hasil metabolisme dan adhesi dari bakteribakteri pada permukaan luar
plak, lingkungan dibagian dalam plak berubah menjadi anaerob (Putri dkk,2011).
Dalam bukunya, Wolf dan Haasell (2006) menuliskan bahwa Sreptococcus alpha
haemoliticus adalah kolani primer plak gigi, bakteri tersebut berperan dalam tahap
Identifikasi keberadaan plak tidak tampak bila dilihat secara visual sebab
berwarna bening (Ircham, 2005). Cara untuk mengetahui adanya plak yang berupa
lapisan bening dengan memakai bahan pewarna plak. Bahan pewarna plak berupa
cairan, tablet. Salah satu bahan pewarna plak berupa cairan Disclosing Solution
(Ircham,2005). Sedian bahan disclosing solution berupa dalam bentuk cairan atau
1,6 gram, Kristal Jodium 1,6 gram, Air 13,4 mI, dan Glisein untuk mendapatkan
menimbulkan efek samping bila digunakan terus menerus yaitu timbulnya stain
(Forrest, 1995). Menurut Grossman (1995), stain adalah deposit berpigmen pada
permukaan gigi yang merupakan masalah estetik dan tidak menyebabkan
penilaian plak menggunakan indeks plak PHP. Menurut Putri, dkk, (2010) indeks
plak dapat dihitung berdasarkan jumlah permukaan indeks plak yang terjadi
pewarnaan dari bahan identifikasi plak. Semakin banyak pewarnaan yang terjadi
pada permukaan gigi menandakan semakin banyak pula keberadaan plak pada
digemari oleh masyarakat karena memiliki khasiat dan manfaat serta nilai gizi
cukup tinggi. Jenis buah naga yang telah dibudidayakan ada emat, antara lain
Buah Naga Daging Putih (Hylocereus undatus), Buah Naga Daging Merah
(Abidin,2004). Sedangkan menurut Putri, dkk (2010), salah satu syarat disclosing
solution sebagai zat warna plak adalah warnanya harus kontras dengan warna gigi
SD Krapyak Semarang
B. Rumusan Masalah
C. Keaslian Peneliti
dengan karya tulis ilmiah Dwi Wahyuni 2009 meneliti tentang Efektifitas Buah
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Perbedaan Efektifitas buah naga berdaging merah (Hylocereus
2. TujuanKhusus
a. Mengetahui indeks plak setelah pengolesan sari buah naga berdaging
Semarang.
E. Manfaat Penelitian
a. Bagi peneliti
penelitian.
b. Bagi Akademis
d. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan motivasi dan pengetahuan
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
A. Plak
1. Pengertian Plak
Plak adalah lapisan tipis dari mikroorganisme, sisa makanan dan bahan
organik yang terbentuk di gigi, kadang-kadang juga ditemukan pada gusi dan
permukaan gigi mulai erupsi dengan cepat akan dilindungi lapisan tipis
glikoprotein yang disebut aequired pellicle. Glikoprotein di dalam air ludah akan
diserap dengan spesifik pada hidroksiaptit dan melekat erat pada permukaan gigi
(Roeslan, 2002). Dan salah satu faktor resiko karies yang mengandung bakteri.
Bakteri tersebut akan menghasilkan asam yang dapat melarutkan lapisan email
gigi, sehingga lama-kelamaan terbentuklah lubang gigi. Bakteri ini juga dapat
Plak gigi sebagian besar terdiri atas air dan berbagai macam
terdiri atas polisakarida ekstraseluler dan protein saliva. Sekitar 80% dari berat
plak adalah air, sementara jumlah mikroorganisme kurang lebih 250 juta per mg
berat basah. Selain terdiri atas mikroorganisme juga terdapat sel-sel epitel lepis,
ekstraseluler dan bakteri plak, sisa sel dan derivate glikoprotein. Protein,
karbohidrat, dan lemak juga dapat ditemukan dalam plak. Karbohidrat yang
paling sering dijumpai adalah produk bakteri dekstran juga levan dan galaktose.
bawah, ion kalsium ikut membantu perlekatan antara bakteri dengan pelikel
dan larutan dengan bahan dasar Iodine (Kalium Jodida, Kristal Jodium)
adalah zat warna yang digunakan yang digunakan untuk mengetahui
Semua zat warna ini bekerja baik pada bakteri karena zat warna ini
menghasilkan ion warna yang mempunyai muatan positif dan juga bakteri
Rumusan Larutannya adalah sebagai berikut: kalium jodida 1,6 gram, Air
ml. Keuntungan dengan bahan dasar Iodine adalah dapat yang dramatis.
Plak mengalami perubahan warna (coklat atau hitam) dan daerah yang
akan hilang dalam waktu beberapa menit saja. Tipe bahan pewarna ini
sangat ideal untuk pembuatan foto klinis. Keuntungan lain yang penting
adalah harganya yang murah. Larutan tersebut dapat dibuat oleh apotik
alergi terhadap produk yang mengandung Iodone. Ada pula yang tidak
menyukai rasanya.
Menurut Putri, dkk (2010), menyatakan proses pembentukan plak dapat
secara aktif menghasilkan zat-zat metabolisme. Menurut Hoag dan Pawlak (1990)
dalam Mustofa (2014), secara garis besar faktor-faktor penunjang ini dibagi
Pada bentuk gigi yang mempunyai banyak fisur dan pit akan lebih
mudah terbentuknya plak, selain itu posisi gigi yang tidak beraturan akan
seperti mahkota dan jaket, apabila permukaannya masih kasar karena tidak
retensi sisa makanan pada tambalan tersebut atau pada batas antara
mahkota dan jaket dengan permukaan servikal gigi, dan akhirnya
2. Waktu
terbentuk plak.
3. Terdapatnya bakteri yang berasal dari saliva, cairan gusi dan diet
Peran bakteri sangat besar dalam pembentukan plak, sebab tanpa bakteri
maka pembentukan plak akan terhambat. Plak akan terbentuk pada manusia dan
hewan yang makanannya melalui lambung, walaupun dalam jumlah yang kecil.
misalnya larutan gula, sukrosa, fruktosa, maltosa, dan laktosa. Serat mungkin juga
Sriyono (2011), menyatakan bahwa indeks plak PHP adalah angka yang
menunjukkan jumlah total sekor plak pada gigi yang diperiksa dibagi jumlah
potensi yang besar untuk membudidayakan tanaman untuk ekspor. Hal ini
disebabkan Indonesia memiliki iklim tropis, sesuai dengan iklim yang dibutuhkan
Ordo : Cactales
Famili : Cactaseae
Subfamili : Hylocereanea
Genus : Hylocereus
Tabel 1.(a) Kandungan Nilai Gizi per 100 gr Buah Naga Merah
Buah naga selain rasanya nikmat dan segar, diyakini memberikan manfaat
menjaga kesehatan. Bagian buah naga dapat terdiri dari kulit buah, daging buah,
dan biji. Kulit dan daging dapat digunakan sebagai pewarna makanan dan
proses penuan dini yang bisa dialami oleh seseorang yang setiap harinya
terpapar oleh polusi udara. Kandungan yang terdapat dalam buah naga
manusia. Buah yang memiliki rasa hambar sedikit manis dengan biji kecil
yang dapat dikonsumsi oleh semua lapisan usia. Namun, ada juga
sebabnya mengapa buah ini sangat baik dikonsumsi oleh anak-anak dalam
Jika saat ini Anda sedang mengalami masa dimana nafsu makan turun
ternyata didalam buah naga juga terkandung Vitamin B1 dan B2 yang sudah
sejak lama diandalkan oleh dunia pengobatan sebagai penambah nafsu makan
darah secara efektif. Jika kolesterol darah menurun mak seseorang akan
maka dengan mengkonsumsi buah naga secara teratur keadaan tulang dan gigi
akan jauh lebih baik. Bagi Anda yang menginjak usia senja sebaiknya
osteoporosis.
Jika Anda sadar akan hal itu dan takut terjangkit Diabetes Melitus sebaiknya
mulai dari sekarang mengkonsumsi buah nga karena didalamnya terdapat zat
Namun, didalam buah naga terdapat Karoten yang bermanfaat atas kesehatan
mata yang sangat baik bila dikonsumsi secara teratur setiap hari.
untuk menjaga kesehatan jantung. Jika Anda bingung menentukan buah apa
yang sehat untuk jantung, sebaiknya anda memilih buah naga untuk jadi
salah satu menu maknan sehat Anda mulai sekarang. Kandungan Vitamin
C, B1, B2 dan B3 didalam buah naga ini sangat baik untuk kesehatan
Lapisan plak yang menempel pada yang menempel pada permukaan gig
mempunyai warna yang sama dengan warna gigi, sehingga kurang terlihat jelas
pada saat dilakukan pemeriksaan klinis. Zat yang digunakan untuk melihat
disclosing atau zat pewarna dapat dengan mudah memberitahu atu mengarahkan
pasien akan adannya plak dan dapat menunjukkan bersih tidaknya hasil
penyikatan gigi yang telah dilakukannya. Syarat disclosing agent sebagai zat
pewarna plak adalah : (1) Dapat memberi warna terhadap plak secara selektif
sehingga tidak mempengaruhi daerah gigi dan daerah sekitar gigi yang bersih, (2)
Tidak mengubah warna dari struktur mulut yang lain, seperti pipi bibir dan lidah,
(3) Tidak boleh mempengaruhi rasa, (4) Tidak memberi efek yang berbahaya bila
alami, salah satunya yaitu Buah naga berdaging merah (Hylocereus polyrhizus)
yang aman dikonsumsi, selain itu buah ini mengandung zat antosianin.
pewarna alami yang telah digunakan dalam system pangan (Yanti, 2012). Cara
yang digunakan untuk dapat melihat plak pada gigi adalah dengan menggunakan
zat warna.
golongan anak yang berusia antara 7-15 tahun , sedangkan di Indonesia lazimnya
1. Karakteristik
batasan norma.
bermain dengan teman, akan meningkatkan kebutuhan energi. Apabila anak tidak
cadangan lemak untuk memenuhi kebutuhan energi, sehingga anak menjadi lebih
Pada usia sekolah dasar anak akan mencari jati dirinya dan akan sangat
pengaruhnya sangat kuat seperti anak akan merubah perilaku dan kebiasaan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
DISCLOSING
(bahan kimia)
PLAK
Variabel Terikat
B. Pertanyaan Penelitian
Apakah ada perbedaan efektifitas Buah naga berdaging merah (Hylocereus
polyrhizus) dan bahan disclosing solution (bahan kimia) sebagai bahan identifikasi
plak ?.
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian Eksperimental Research
atau percobaan yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Posttest Only Desaign.
permukaan gigi.
pengolesan pada seluruh permukaan gigi dengan cairan sari buah naga
merah.
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
penelitian ini yang menjadi populasi Siswa Kelas IV SD Krapyak semarang yang
berjumlah 30 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2007). Apabila subjek kurang dari 100 maka diambil semua
menjadi sampel, dan disebut penelitian populasi jika jumlahnya lebih dari 100
maka dapat diambil 10% 20% atau lebih. Dalam penelitian ini diambil semua,
karena subyeknya kurang dari 100. Jadi jumlah sampelnya kurang lebih sebanyak
30 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Data primer adalah sumber data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan
G. Jalan Penelitian
1. Persiapan
a. Perizinan dari Lembaga Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik
dengan menggunakan sari buah naga merah, cairan yang dihasilkan dari
pemanasan atau penghancuran buah naga merah segar yang telah masak.
Cara pengambilan sari buah naga yaitu sebanyak 400 gram dipisahkan dari
didapatkan berat sebanyak 75 ml. Kemudian oleskan cairan sari buah naga
merah ke gigi secara merata ke seluruh gigi kalau sudah jangan berkumur
dulu, ambil kaca dan lihatlah, apakah plak dapat dilihat atau tidak terlihat.
Cara pemeriksaan klinis pada plak yang ditentukan berdasarkan indeks
atau lingual dengan membagi tiap permukaan mahkota gigi menjadi lima
16 11 26
46 31 36
H. Definisi Oprasional
I. Analisa Data
variebel sari ubi jalar ungu dan disclosing solution sebagai bahan pewarna plak
dalam bentuk tabel. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan sari ubi jalar ungu
dan cairan larutan disclosing solution sebagai bahan pewarna plak digunakan
grafik.