Anda di halaman 1dari 6

a .

Inkaso Keluar

adalah merupakan suatu kegiatan untuk menagih suatu warkat yang telah diterbitkan oleh nasabah bank lain.Disini
bank menerima amanat dari nasabahnya sendiri untuk menagih warkat tersebut kepada seseorang nasabah bank
lain dikota lain.

Pada inkaso keluar , transaksi ini bersifat bersyarat dan oleh sebab itu harus dibukukan dalam rekening administratif .
Artinya , bank akan membayar sejumlah uang kepada si pemberi amanat . dalam hal ini nasabah , apabila hasil
inkaso dinyatakan berhasil . dengan demikian , rekening administrative akan muncul disebelah kredit.

Dalam kegiatan inkaso keluar , seluruh transaksi sebelum diperoleh kepastian berhasil tidaknya akan dibukukan
dalam rekening administrative sebelah kredit dalam rekening warkat inkaso yang di terima . Rekening ini akan tetap
outstanding sampai inkaso dinyatakan berhasil.

Contoh 1:

Tuan joko , nasabah giro Bank jaya cabang bengkulu, menyerahkan selembar giro yang diterbitkan oleh seseorang
nasabah bank jaya manna sebesar Rp.45.000.000,- untuk ditagihkan ke cabang Bandung dan hasilnya agar
dikreditkan kedalam rekeningnya. Komisi ditetapkan sebesar Rp.0.25%. Pada saat menerima warkat untuk diinkaso
ke cabang bandung. Bank Omega Jakarta akan membukukan :

K : Rekening Administratif Rupiah

Warkat inkaso Yang Diterima.Rp. 45.000.000,-

Apabila seminggu kemudian diterima berita per kawat bahwa inkaso dinyatakan berhasil. Dan untuk itu kepada
nasabah dikenakan ongkos kawat sebesar Rp. 10.000,- oleh Bank Omega Cabang Jakarta akan dibukukan
sebagai berikut:

D : Rekening Administratif Rupiah

Warkat Inkaso Yang Diterima..Rp. 45.000.000,-

D : RAK Cabang Bandung.Rp. 45.000.000,-

K : Giro Tuan Bambang.Rp. 44.877.500,-

K : Pendapatan Komisi Inkaso..Rp. 122.500,-

K : Pendapatan Ongkos KawatRp. 10.000,-


Hasil inkaso tersebut langsung dibukukan kedalam rekening nasabah setelah inkaso dinyatakanberhasil.Bagi inkaso
yang dilakukan untuk kepentingan bukan nasabah bank.hasil inkaso dapat ditampung dalam rekening hasil Inkaso
Yang Dapat Dibayar. Dimana rekening ini akan outstanding hingga si pemberi amanat datang untuk mencairkan hasil
inkaso tersebut.

Contoh 2 :

Tn Haris yang bukan nasabah Bank jaya Cabang bengkulu ,dating menyerahkan selembar cek giro sebesar Rp.
13.000.000,- untuk ditagihkan kepada seseorang nasabah Bank jaya Cabang manna. Apabila inkaso berhasil ia
akan dating untuk mengambil nya secara tunai. Komisi ditetapkan 0.25% dan ongkos kawat sebesar Rp. 10.000,-.
Pada saat menerima warkat inkaso, Bank jaya akan membukukan:

K : Rekening Administratif Rupiah

Warkat Inkaso Yang Diterima....Rp. 13.000.000,-

Pada saat hasil inkaso dinyatakan berhasil ,Bank Omega Jakarta akan membukukan:

D : Rekening Administratif Rupiah

Warkat Inkaso Ynag Diterima.Rp. 13.000.000,-

D : RAK Cabang Surabaya.Rp. 13.000.000,-

K : Hasil Inkaso Yang Dapat Dibayarkan. Rp. 12.957.500,-

K : Pendapatan Komisi InkasoRp. 32.500,-

K : Pendapatan Ongkos Kawat..Rp. 10.000,-

Rekening hasil inkaso yang dapat dibayar ini akan tetap outstanding hingga nasabah datang untuk mengambil hasil
inkaso tersebut. Dengan demikian hasil inkaso yang out standing merupakan dana murah yang akan mengendap
beberapa lama dalam bank.

Apabila beberapa hari kemudian Tuan Haris datang hendak mengambil hasil inkaso tersebut, oleh Bank Omega
cabang Jakarta akan dibukukan dengan ayat jurnal:

D : Hasil Inkaso Yang Dapat DibayarRp. 12.957.500,-


K : Kas.Rp. 12.957.500,-

Inkaso Keluar Berantai

Tuan seto, nasabah giro Bank jaya bengkulu, memberikan amanat untuk menagihkan selembar cek giro pada Bank
makmur Surabaya sebesar Rp. 50.000.000,-, komisi sebesar 0.30% dan biaya kawat sebesar Rp. 20.000,-
diperhitungkan dari hasil inkaso. Pada saat menerima warkat inkaso,Bank jaya bengkulu akan membukukan
sebagai berikut:

K : Rekening Administratif Rupiah

Warkat Inkaso Yang DiterimaRp. 50.000.000,-

Pada saat Bank makmur Surabaya menerima warkat inkaso, akan dibukukan oleh cabang Surabay dengan jurnal
sebagai berikut:

D : Bank Indonesia.Rp. 50.000.000,-

K : Hutang LainnyaRp. 50.000.000,-

Karena sifatnya transaksi kliring ini masih bersifat menunggu keberhasilan inkaso dengan Bank makmur
Surabaya,kliring tersebut akan ditampung sementara pada rekening hutang lainnya.

Apabila kliring dinyatakan berhasil,Bank jaya Surabaya akan membebankan ongkos kawat Rp. 10.000 dan
membukukan:

D : Hutang Lainnya..Rp. 50.000.000,-

K : RAK Cabang Jakarta..Rp. 49.990.000,-

K : Pendapatan Ongkos KawatRp. 10.000,-

Oleh Bank Omega Jakarta akan membukukan:

D : Rekening Administratif Rupiah

Warkat Inkaso Yang Diterima.Rp. 50.000.000,-

D : RAK Cabang Surabaya.Rp. 49.990.000,-


K : Giro Rekening Tn Juwono..Rp. 49.820.000,-

K : Pendapatan komosi InkasoRp. 150.000,-

K : Pendapatan Ongkos Kawat..Rp. 20.000,-

Jadi hubungan rekening antar kantor antara cabang pemberi amanat dengan cabang penerima amanat baru terjadi
setelah hasil inkaso dinyatakan berhasil oleh bank penerbit warkat.

b. Inkaso masuk

contoh 1:

Bank jaya Cabang Jakarta menerima tagihan dari Bank jaya Bandung atas selembar cek giro nasabahnya Tn
Ahmad sebesar Rp. 20.000.000,-. Setelah diteliti dana nasabah tersebut cukup. Oleh Bank Omega Cabang Jakarta
akan membukukan sebagai berikut:

D : Giro Rekening Tn.AhmadRp. 20.000.000,-

K : RAK Cabang BandungRp. 20.000.000,-

Dalam inkaso masuk tidak akan dibukukan dalam rekening administrative karena sifat transaksinya sudah jelas , yaitu
ada atau tidak adanya dana dari nasabah yang telah menarik warkat yang bersangkutan
Pada Saat Penerimaan Sewa.
Sebagai contoh, apabila tuan Yuwono datang hendak menyewa SDB yang dimiliki oleh Bank jaya -
bengkulu dengan sewa ruang ditetapkan sebesar Rp. 60.000 setahun. Uang jaminan sebesar Rp. 75.000 setahun
yang dapat dikembalikan bila nasabah mengembalikan kunci SDB dengan utuh. Seluruh pembayaran dilakukan
atas beban rekening giro Tn. Yuwono.Pada saat penutupan sewa, Bank jaya Bengkulu akan membukukan
sebagi berikut :

Pada saat penutupan sewa, Bank jaya - bengkulu akan membukukan sebagi berikut :
Keterangan Debet Kredit
Giro rekening Tn.Yuwono Rp. 135.000
Sewa SDB yang diterima dimuka Rp. 60.000
Setoran jaminan kunci SDB Rp. 75.000

Secara berangsur - angsur, yakni setiap bulan, rekening sewa SDB yang diterima di muka akan
dialokasikan kedalam rekening pendapatan. Pada bulan pertama tanggal sewa akan dibukukan dengan ayat jurnal
sebagai berikut :

Keterangan Debet Kredit


Sewa SDB yang diterima di muka Rp. 5000
Pendapatan sewa SDB Rp. 5000

Saat Perjanjian Diakhiri.


Pada akhir periode sewa SDB nasabah memiliki pilihan untuk memperpanjang atau mengakhiri sewa
SDB. Dalam hal memperpanjang sewa SDB, setoran jaminan kunci tidak perlu ditagih lagi karena sewa akan
diperpanjang kecuali ada kenaikan terif pada jaminan kunci. Yang akan diterima adalah sewa untuk periode dengan
ayat jurnal seperti tampak diatas. Apabila setelah jangka waktu sewa berakhir, Tn.Yuwono tidak mau
memperpanjang sewa SDB lagi, uang jaminan kunci akan dikembalikan kepada Tn. Yuwono untuk keuntungan
rekening gironya. Oleh Bank BNI - Aceh akan di bukukan :

Keterangan Debet Kredit

Setoran jaminan kunci SDB Rp. 75.000

Giro rekening Tn.Yuwono Rp. 75.000

Kunci Yang Dihilangkan Oleh Nasabah.


Uang setoran jaminan kunci dimaksudkan adalah menjaga kemungkinan kunci yang dibawa oleh nasabah
hilang. Dalam hal terjadi kehilangan kunci SDB, nasabah harus menggantinya. Dalam hal ini Bank akan mengambil
seluruh uang jaminan kunci SDB yang telah disetorkan oleh nasabah yang bersangkutan. Sebagi contoh apabila
seorang penyewa SDB, yang telah membayar uang jaminan kunci SDB sebesar Rp. 80.000 datang kepada Bank
BNI - Aceh dan menyatakan telah menghilangkan kunci SDB setelah menggunakan jasa SDB selama 6 bulan
dengan sewa Rp. 70.000 setahun. Ia memutuskan untuk tetap memperpanjang SDB setahun lagi tetapi
mengehendaki volume yang lebih besar dengan beban sewa sebesar Rp. 100.000 per tahun dan uang jaminan
Rp. 120.000 oleh Bank BNI - Aceh diminta untuk menyetorkan kembali uang jaminan SDB dengan jumlah yang
sama yang dilakukannya secara tunai. Bank BNI - Aceh akan membukukan transaksi ini dengan ayat jurnal sebagi
berikut.

Sisa sewa ( Ro. 70.000 : 2 ) = Rp. 35.000


Sewa baru setahun yang akan datang = Rp. 100.000 -
Kekurangan sewa yang akan datang = Rp. 65.000
Setoran jaminan SDB yang baru = Rp. 120.000 +
Diterima tunai = Rp. 185
.000

Keterangan Debet Kredit

Kas Rp. 185.000


Setoran jaminan-kunciSDB (lama) Rp. 80.000
Setoran jaminan-kunciSDB (baru) Rp. 120.000
Inventaris kantor SDB Rp. 80.000
Sewa SDB yang diterima dimuka Rp. 65.000

Selama rekening setoran jaminan outstanding pada neraca, berarti masih ada penyewa yang belum
mengakhiri sewa SDB. Setoran jaminan ini tidak berbunga danmerupakan sumber dana yang termurah bagi Bank
yang harus dipupuk terus.

Anda mungkin juga menyukai