Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Guru yang professional adalah guru yang memiliki seperangkat

kompetensi (pengetahuan, keterampilan, perilaku) yang harus dimiliki,

dihayati, dan dikuasai oleh seorang guru untuk melaksanakan tugas

keprofesionalannya. Kompetensi yang harus dimilik oleh guru

berdasarkan Undang-undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

pada Bab IV Pasal 10 ayat 91), yang menyatakan bahwa kompetensi guru

meliputi kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi

social, dan kompetensi professional yang diperoleh melalui pendidikan

profesi.
Berdasarkan penjelasan diatas salah satu kompetensi yang

harus dikuasai seorang guru adalah kompetensi

kepribadian. Dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

disebutkan bahwa Kompetensi Kepribadian Guru yaitu

kemampuan kepribadian yang 1). Mantap; 2). Stabil; 3).

Dewasa; 4). Arif dan bijaksana; 5). Berwibawa; 6).

Berakhlaq Mulia; 7). Menjadi teladan bagi peserta didik dan

masyarakat; 8). Mengevaluasi kinerja sendiri dan 9).

Mengembangkan diri secara berkelanjutan.


Guru adalah pendidik professional yang bertugas

untuk mengembangkan kepribadian siswa. Penguasaan

kompetensi yang memadai dari seorang guru akan sangat


membantu upaya guru dalam mengembangkan karakter

siswa. Dalam melaksanakan proses pembelajaran dan

berinteraksi dengan siswa akan banyak ditentukan oleh

karakteristik kepribadian guru yang bersangkutan. Guru

adalah manusia teladan yang segala tindak tanduknya

selalu dicontoh oleh muridnya, karena kita tahu bahwa

guru adalah seorang model hidup yang digugu dan ditiru.


Melihat begitu banyak tugas dan beban yang dipikul,

seorang guru harus lebih berhati-hati dalam melakukan

apapun agar tidak merugikan dirinya sendiri maupun orang

lain nantinya. Apabila seorang guru memiliki kepribadian

yang buruk secara tidak langsung muridnya akan

mengikutinya. Begitu juga sebaliknya, apabila seorang

guru memiliki kepribadian yang baik seorang murid juga

akan mengikutinya. Contohnya seorang guru yang selalu

tepat waktu datang ke kelas dan selalu memberikan sanksi

kepada murid yang terlambat secara tidak lansung guru

tersebut memberikan contoh tentang kedisiplinan kepada

siswa.
Pembelajaran dikelas pada hakikatnya juga

merupakan proses komunikasi antara guru dengan siswa

dan siswa dengan siswa. Guru merupakan factor utama

dan berpengaruh terhadap proses belajar siswa. Dalam

pandangan siswa guru memiliki otoritas, bukan saja


otoritas dalam bidang akademis, melainkan juga dalam

bidang nonakademis. Oleh karena itu, pengaruh guru

terhadap para siswanya sangat besar dan sangat

menentukan. 1
Kepribadian guru sangat mempengaruhi suasana

kelas, kebebasan siswa dalam mengeluarkan buah

pikirannya, mengembangkan kreativitasnya atau

pengekangan dan keterbatasan yang dialaminya dalam

mengembangkan pribadinya serta motivasi belajar siswa.

Selain bertugas mengajar seorang guru juga harus bisa

memposisikan diri sebagai orang tua yang penuh kasih

sayang, teman sebagai tempat mengadu dan

mengutarakan perasaan siswa, fasilitator yang bertugas

membantu dan melayani siswa sesuai dengan bakat dan

minat siswa. Pentingnya kualitas kepribadian guru

diharapkan dapat menjadi teladan dan panutan bagi siswa

agar memiliki perilaku/akhlak yang baik.


Alasan peneliti melakukan penelitian di MI Negeri

Janti adalah karena MI Negeri Janti termasuk salah satu MI

favorit. Sekolahan ini menjadi pilihan para siswa dan orang

tua sebagai tempat untuk menimba ilmu karena mutu MI

Negeri Janti sudah terpercaya, yang telah menghasilkan

1 Suyanto, Asep Jihad, Menjadi Guru Profesioanl Strategi


Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global
(Jakarta: Erlangga Group, 2013), 16.
lulusan yang berprestasi dan berakhlak mulia. Keberhasilan

MI Negeri Janti tidakl lepas dari kompetensi guru yang

dimiliki dan hal ini yang menarik peneliti untuk melakukan

penelitian. Peneliti ingin mengetahui apakah kompetensi

guru, khususnya kompetensi kepribadian yang dimiliki guru

MI Negeri Janti merupakan factor yang mempengaruhi

perilaku siswa MI Negeri Janti.


Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk

mengambil judul: Kompetensi Kepribadian Guru Kelas

terhadap Perilaku Siswa Kelas VI MI Negeri Janti.

Hasil penelitian ini untuk mengetahui dan membuktikan

bahwa kompetensi kepribadian guru mempunyai posisi

penting dan dapat mempengaruhi perilaku siswa.


B. Batasan Masalah

Karena keterbatasan waktu dan kemampuan serta dengan tujuan

agar pembahasan ini tidak terlalu meluas sehingga menimbulkan

ketidakfokusan pembahasan, maka perlu adanya batasan masalah, yaitu:

1. Kompetensi Kepribadian Guru meliputi kepribadian yang mantap dan

stabil, dewasa, arif, berakhlak mulia dan menjadi teladan, dan

berwibawa.
2. Perilaku siswa ketika dalam proses pembelajaran meliputi perilaku

yang menunjukkan ketegangan atau rasa cemas, perilaku yang tidak

bertalian dengan pelajaran misalnya melihat-lihat kanan kiri atau luar

kelas, bercakap-cakap atau berbisik-bisik dengan temannya, bermain-


main dengan sesuatu, mematuhi apa yang diperintahkan guru, dan

membuat kegaduhan di kelas.


C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah, maka

dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kompetensi kepribadian guru kelas VI MI Negeri Janti?


2. Bagaimana perilaku siswa kelas VI MI Negeri Janti?
3. Adakah pengaruh kompetensi kepribadian guru kelas terhadap

perilaku siswa kelas VI MI Negeri Janti?


D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui kompetensi kepribadian guru kelas VI MI Negeri

Janti.
2. Untuk mengetahui perilaku siswa kelas VI MI Negeri Janti.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi kepribadian

guru terhadap perilaku siswa kelas VI MI Negeri Janti.


E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat

untuk memperkaya wawasan pengembangan ilmu pengetahuan yang

berhubungan dengan dunia pendidikan khususnya tentang kompetensi

kepribadian guru dan perilku siswa.


2. Manfaat praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat

sebagai berikut:
a. Bagi siswa
Hasil penelitian ini diharapkan menimbulkan motivasi dan

semangat belajar yang tinggi dan dapat mengembangkan potensi

yang dimilikinya.
b. Bagi guru
Hasil penelitian dapat menjadi umpan balik dalam rangka

meningkatkan kompetensi kepribadian guru dan kemampuan


mengajar agar tidak hanya mementingkan aspek kognitif saja tetapi

juga memperhatikan aspek afektif/perilaku siswa.


c. Bagi pemerintah
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam mengembangkan

kebijakan pendiidikan yang lebih komprehensif sehingga tujuan

pendidikan nasional dapat tercapai.


F. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang Kompetensi Kepribadian guru bukanlah hal

yang baru ini terbukti dengan banyaknya penelitian sebelumnya, ada

beberapa peneliti yang melakukan peneliti yang melakukan penelitian

tentang kompetensi kepribadian, diantaranya:

1. Skripsi Yatimah, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berjudul

Kompetensi Kepribadian Guru PAI dalam mengembangkan

Kecerdasan Emosional Siswa Kelas II SD Negeri 1 Cepedak Bruno

Purworejo Tahun 2013/2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:


a. Kompetensi Kepribadian Guru PAI SD Negeri 1 Cepedak

Bruno Purworejo sudah berjalan dengan baik dalam kehidupan

sehari-hari.
b. Usaha yang dilakukan guru PAI diantaranya adalah

menumbuhkan sikap empati, sebagai teladan. Selain itu guru

juga menerapkan pembelajaran multysensory, menanamkan

rasa hormat, kepada siswanya.


c. Faktor yang menjadi penghambat guru adalah adanya

perbedaan antar individu yang meliputi pembawaan, bakat,

minat, kecenderungan gaya belajar, dan sebagainya.


d. Adapun faktor pendukungnya adalah profesionalitas dan

kompetensi guru.2
2. Skripsi Reni Marlina, Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

yang berjudul Pengaruh Kompetensi Kepribadian guru terhadap

Motivasi Belajar Siswa Dan Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI SMA Kartika

Siliwangi 2 Bandung Tahun Pelajaran 2011/2012. Hasil penelitian ini

adalah menunjukkan bahwa:


a. Kompetensi kepribadian guru akuntansi SMA kartika Siliwangi

2 Bandung berada dalam kategori tinggi dan baik.


b. Motivasi belajar berada dalam kategori tinggi dan prestasi

belajar siswa berada dalam kategori sedang.


c. Besarnya pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap

motivasi belajar siswa adalah sebesar 15,13%.


d. Besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar

siswa sebesar 50,97%.3

Dari kedua penelitian tersebut dapat diketahui bahwa penelitian ini

berbeda dengan kedua penelitian tersebut. Peneliti pertama membahas


2 Yatimah, Kompetensi Kepribadian Guru PAI dalam
mengembangkan Kecerdasan Emosional Siswa Kelas II SD Negeri
1 Cepedak Bruno Purworejo Tahun 2013/2014. (Skripsi,
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014) Online

3 Reni Marlina, Pengaruh Kompetensi Kepribadian guru terhadap motivasi


belajar siswa dan implikasinya terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran akuntansi kelas XI SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung Tahun Pelajaran
2011/2012.(Skripsi, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, 2012)
Online
tentang kompetensi kepribadian guru PAI dalam mengembangkan

kecerdasan emosional siswa, sedangkan peneliti kedua membahas tentang

kompetensi kepribadian guru dengan motivasi belajar siswa dan

implikasinya terhadap prestasi belajar siswa. Sementara penulis dalam

penelitian ini membahas tentang kompetensi kepriadian guru dengan

perilaku siswa.

G. Hipotesis
Hipotesis memberikan jawaban sementara tentang gejala-gejala

serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.4 Adapun

hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah hipotesis nihil

(Ho), yaitu:
Tidak Ada Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru Kelas terhadap

Perilaku Siswa Kelas VI MI Negeri Janti.

H. Sistematika Pembahasan
Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan

menyeluruh dalam isi desain ini maka global dapat dilihat

dalam sistematika pembahasan penelitian ini sebagai

berikut:
Bab pertama merupakan pendahuluan yang

didalamnya memuat latar belakang masalah, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, penelitian terdahulu, hipotesis serta sistematika

pembahasan.

4 Arief Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan,


(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), 115.
Bab kedua merupakan, kajian pustaka berisi

mengenai tinjauan beberapa penelitin serupa atau hampir

sama yang dijadikan sebagai tinjauan dalam penyusunan

skripsi.
Bab ketiga adalah metode penelitian, berisi

mengenai jenis penelitian, populasi, sampel dan

responden, data dan sumber data, teknik pengumpulan

data serta teknik analisis data.


Bab keempat adalah hasil penelitian, berisi mengenai

gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi data serta

analisis data .
Bab kelima adalah penutup, berisi mengenai

simpulan dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai