Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PEMERINTAH (AKIP)
(Sumber: Deputi Bidang Akuntabilitas Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi)
Obyek yang dinilai adalah instansi-intansi pemerintah sebagai entitas atau unit
yang harus memberikan akuntabilitas kinerja atau pertanggung-jawaban kinerja kepada
pemberi amanah atau pemberi delegasi/wewenang. Jadi yang menjadi obyek penilaian
sesungguhnya institusi atau lembaga atau unit kerja, dan bukan hanya pimpinan atau
pejabat pimpinannya.
c. Aspek pelaporan kinerja (bobot 15%), yang dinilai adalah ketaatan pelaporan,
pengungkapan dan penyajian, serta pemanfaatan informasi kinerja guna perbaikan
kinerja.
d. Aspek evaluasi kinerja (bobot 10%), yang dinilai adalah pelaksanaan evaluasi kinerja
dan pemanfaatan hasil evaluasi.
e. Aspek Capaian kinerja (bobot 20%), dalam hal mana MENPAN & RB melakukan riviu
atas prestasi kerja atau capaian kinerja yang dilaporkan dengan meneliti berbagai
indikator pencapaian kinerja, ketetapannya, pencapaian targetnya, keandalan data,
dan keselarasan dengan pencapaian sasaran pembangunan dalam dokumen
perencanaan (RPJMN, RENSTRA).
Terhadap setiap aspek yang dinilai, dilakukan pengumpulan data dengan cara:
wawancara, observasi, pembandingan dengan data sekunder, dan konfirmasi-konfirmasi
seperlunya. Kemudian setiap subkomponen yang dievaluasi ini ditetapkan kriteria
penilaiannya dengan menggunakan standar dan kebenaran normatif yang ada pada
peraturan perundangan, pedoman, serta petunjuk yang berlaku, maupun mengacu pada
praktik-praktik terbaik (best' practices) manajemen kinerja dan akuntabilitas kinerja.
Kriteria penilaian ini dituangkan dalam petunjuk pelaksanaan (juklak) evaluasi sehingga
semua pelaksana evaluasi atau evaluator mendapatkan pedoman yang sarna. Dengan
demikian diharapkan seluruh petugas evaluator dapat menggunakan juklak sebagai
standar evaluasi sehingga pada gilirannya pihak yang dievaluasi dapat diperlakukan
sarna (equal treatment).
Untuk menjaga mutu hasil evaluasi, baik proses kegiatan evaluasi di kantor (desk
evaluation) maupun di lapangan, agar dituangkan dalam laporan hasil evaluasi yang
dirividu dengan rnekanisme yang berlaku di MENPAN & RB. Proses evaluasi ini berikut
juklaknya setiap tahun diperbaiki dan dilakukan penyempurnaan agar tetap dapat
menjaga kredibilitas hasil evaluasi. Selanjutnya, hasil evaluasi yang disampaikan kepada
pihak yang dievaluasi, pad a akhirnya berpulang pad a para pimpinan instansi. Jika hasil
evaluasi ditindaklanjuti seGars memadai sesuai dengan rekomendasi yang diberikan, kita
tentu yakin akan ada perbaikan-perbaikan di dalam instansi-instansi tersebut.
Tentang siapa yang menilai atau melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi
ini, tentunya adalah pegawai dan pejabat di MENPAN & RB, karena memang sudah
menjadi tugas dan fungsinya. Pegawai dan pejabat yang melakukan penilaian pads
umumnya telah dididik dan dilatih secara memadai dengan supervisi yang cukup
memadai pula. Di samping itu, MENPAN & RB juga mendengar dan menerima masukan-
masukan dari para pakar, baik yang menjadi pihak yang dievaluasi maupun yang tidak
dievaluasi.
Jika meneliti lebih lanjut "siapa yang melakukan evaluasi?", MENPAN & RB
memiliki sumber daya manusia yang berasal dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Pada unit yang melakukan evaluasi ini, yakni Deputi Bidang Akuntabilitas Aparatur,
terdapat para akuntan yang qualified, sarjana hukum, bahkan para insinyur teknik yang
telah lama berkerja di pemerintahan. Pada umumnya, mereka telah berpengalaman
melakukan pekerjaan ini sejak tahun 2004 dan bahkan beberapa dari mereka yang
berpengalaman sebagai inspektur dan auditor telah mendalami dan menekuni pekerjaan
semacam ini lebih dari sepuluh tahun.
Dalam pelaksanaan evaluasi kedepan, MENPAN & RB akan melibatkan pula unsur
aparatur pengawasan internal pemerintah (APIP), agar hasil penilaian evaluasi dapat
lebih dipertanggungjawabkan.
Keterbatasan Evaluasi
a. Tidak semua instansi bisa dinilai dengan mudah dengan menerapkan kriteria yang
sarna seperti yang telah ditetapkan, karena setiap instansi mempunyai karakteristik
yang berbeda, sesuai dengan peran dan kewenangannya.
b. Review atas capaian kinerja dilakukan secara sederhana dan sepintas saja dengan
sampel yang terbatas dan bukan evaluasi yang mendalam dari berbagai segi dan
belum termasuk mengevaluasi aspek perilaku orang-orang dan pimpinan organisasi
instansi.
Dengan beberapa keterbatasan terse but, MENPAN & AB berusaha agar proses
evaluasi menjadi wahana dan kesempatan untuk melakukan berbagai perbaikan-
perbaikan yang diperlukan guna penguatan akuntabilitas dan peningkatan kinerja.
HASIL EVALUASI
Pada dasarnya setiap kali dilakukan evaluasi akuntabilitas kinerja oleh MEN PAN &
AB, kepada instansi pemerintah yang dievaluasi disampaikan laporan
awal/pendahuluan hasil evaluasi secara informal. Penyampaian ini sekaligus
pemberitahuan dan klarifikasi kepada pihak yang dievaluasi tentang hasil evaluasi dan
rekomendasinya. Rekomendasi hasil evaluasi tersebut diminta untuk ditindaklanjuti
sesegera mungkin. Jadi jika mekanisme ini dipatuhi semua pihak, maka akan terjadi
proses perbaikan secara terus-menerus dalam instansi-intansi pemerintah kits.